Archive for May, 2012

Dialog Ibn Athaillah dengan Ibnu Taimiyah

Posted on Agustus 12, 2008 by SufiMuda

Siapa saja yang membangun keyakinannya semata-mata berdasarkan bukti-bukti yang tampak dan argumen deduktif, maka ia membangun keyakinan dengan dasar yang tak bisa diandalkan. Karena ia akan selalu dipengaruhi oleh sangahan-sangahan balik yang konstan. Keyakinan bukan berasal dari alasan logis melainkan tercurah dari lubuk hati.

(Ibn Arabi)

Bismillahi ar rahmani ar rahiim

Abu Fadl Ibn Athaillah Al Sakandari (wafat 709), salah seorang imam sufi terkemuka yang juga dikenal sebagai seorang muhaddits, muballigh sekaligus ahli fiqih Maliki, adalah penulsi karya-karya berikut: Al Hikam, Miftah ul Falah, Al Qasdul al Mujarrad fi Makrifat al ism al-Mufrad, Taj al-Arus al-Hawi li tadhhib al-nufus, Unwan al-Taufiq fi al Adad al-Thariq, sebuah biografi: Al-Lataif fi manaqib Abi al Abbas al Mursi wa sayykhihi Abi al Hasan, dan lain-lain. Beliau adalah murid Abu al Abbas Al-Musrsi (wafat 686) dan generasi penerus kedua dari pendiri tarekat Sadziliyah: Imam Abu Al Hasan Al Sadzili.

Ibn Athaillah adalah salah seorang yang membantah Ibn Taymiyah atas serangannya yang berlebihan terhadap kaum sufi yang tidak sefaham dengannya. Ibn Athaillah tak pernah menyebut Ibn Taymiyah dalam setiap karyanya, namun jelaslah bahwa yang disinggungnya adalah Ibn Taymiyah saat ia mengatakan dalam Lataif: sebagai “cendekiawan ilmu lahiriyah”.1 Halaman berikut ini merupakan terjemahan Inggris pertama atas dialog bersejarah antara kedua tokoh tersebut.

Naskah Dialog :

Dari Usul al-Wusul karya Muhammad Zaki Ibrahim Ibn Katsir, Ibn Al Athir, dan penulis biografi serta kamus biografi, kami memperoleh naskah dialog bersejarah yang otentik. Naskah tersebut memberikan ilham tentang etika berdebat di antara kaum terpelajar. Di samping itu, ia juga merekam kontroversi antara pribadi yang bepengaruh dalam tsawuf: Syaikh Ahmad Ibn Athaillah Al Sakandari, dan tokoh yang tak kalah pentingnya dalam gerakan “Salafi”: Syaikh Ahmad Ibn Abd Al Halim Ibn Taymiyah selama era Mamluk di Mesir yang berada dibawah pemerintahan Sulthan Muhammad Ibn Qalawun (Al Malik Al Nasir).

Kesaksian Ibn Taymiyah kepada Ibn Athaillah

Syaikh Ibn Taymiyah ditahan di Alexandria. Ketika sultan memberikan ampunan, ia kembali ke Kairo. Menjelang malam, ia menuju masjid Al Ahzar untuk sholat maghrib yang diimami Syaikh ibn Athaillah. Selepas shalat, Ibn Athailah terkejut menemukan Ibn Taymiyah sedang berdoa dibelakangnya. Dengan senyuman, sang syaikh sufi menyambut ramah kedatangan Ibn Taymiyah di Kairo seraya berkata: Assalamualaykum, selanjutnya ia memulai pembicaraan dengan tamu cendekianya ini.

Ibn Athaillah: “Biasanya saya sholat di masjid Imam Husein dan sholat Isya di sini. Tapi lihatlah bagaimana ketentuan Allah berlaku! Allah menakdirkan sayalah orang pertama yang harus menyambut anda (setelah kepulangan anda ke Kairo). Ungkapkanlah kepadaku wahai faqih, apakah anda menyalahkanku atas apa yang telah terjadi?”

Ibn Taymiyah: “Aku tahu, anda tidak bermaksud buruk terhadapku, tapi perbedaan pandangan diantara kita tetap ada. Sejak hari ini, dalam kasus apapun, aku tidak mempersalahkan dan membebaskan dari kesalahan, siapapun yang berbuat buruk terhadapku”

Ibn Athaillah: Apa yang anda ketahui tentang aku, syaikh Ibn Taymiyah?
Ibn Taymiyah : Aku tahu anda adalah seorang yg saleh, berpengetahuan luas, dan senantiasa berbicara benar dan tulus. Aku bersumpah tidak ada orang selain anda, baik di Mesir maupun Syria yang lebih mencintai Allah ataupun mampu meniadakan diri di (hadapan) Allah atau lebih patuh atas perintahNya dan menjauhi laranganNya.

Tapi bagaimanapun juga kita memiliki perbedaan pandangan. Apa yang anda ketahui tentang saya? Apakah anda atau saya sesat dengan menolak kebenaran (praktik) meminta bantuan seseorang untuk memohon pertolongan Allah (istighatsah)?
Ibn Athaillah: Tentu saja, rekanku, anda tahu bahwa istighatsah atau memohon pertolongan sama dengan tawasul atau mengambil wasilah (perantara) dan meminta syafaat; dan bahwa Rasulullah saw, adalah seorang yang kita harapkan bantuannya karena beliaulah perantara kita dan yang syafaatnya kita harapkan.
Ibn Taymiyah: Mengenai hal ini saya berpegang pada sunnah rasul yang ditetapkan dalam syariat. Dalam hadits berbunyi sebagai: Aku telah dianugerahkan kekuatan syafaat. Dalam ayat al Qur’an juga disebutkan: “Mudah-mudahan Allah akan menaikkan kamu (wahai Nabi) ke tempat yang terpuji (q.s. Al Isra : 79). Yang dimaksud dengan tempat terpuji adalah syafaat. Lebih jauh lagi, saat ibunda khalifah Ali ra wafat, Rasulullah berdoa pada Allah di kuburnya: “Ya Allah Yang Maha Hidup dan Tak pernah mati, Yang Menghidupkan dan Mematikan, ampuni dosa-dosa ibunda saya Fatimah binti Asad, lapangkan kubur yang akan dimasukinya dengan syafaatku, utusanMu, dan para nabi sebelumku. Karena Engkaulah Yang Maha Pengasih dan Maha Pengampun”.

Inilah syafaat yang dimiliki rasulullah saw. Sementara mencari pertolongan dari selain Allah, merupakan suatu bentuk kemusyrikan; Rasulullah saw sendiri melarang sepupunya, Abdullah bin Abbas, memohon pertolongan dari selain Allah.
Ibn Athaillah : Semoga Allah mengaruniakanmu keberhasilan, wahai faqih! Maksud dari saran Rasulullah saw kepada sepupunya Ibn Abbas, adalah agar ia mendekatkan diri kepada Allah tidak melalui kekerabatannya dengan rasul melainkan dengan ilmu pengetahuan. Sedangkan mengenai pemahaman anda tentang istighosah sebagai mencari bantuan kepada selain Allah, yang termasuk perbuatan musyrik, saya ingin bertanya kepada anda,” Adakah muslim yang beriman pada Allah dan rasulNya yang berpendapat ada selain Allah yang memiliki kekuasaaan atas segala kejadian dan mampu menjalankan apa yang telah ditetapkanNya berkenaan dengan dirinya sendiri?”

” Adakah mukmin sejati yang meyakini ada yang dapat memberikan pahala atas kebaikan dan menghukum atas perbuatan buruk, selain dari Allah? Disamping itu, seharusnya kita sadar bahwa ada berbagai ekspresi yang tak bisa dimaknai sebatas harfiah belaka. Ini bukan saja dikhawatirkan akan membawa kepada kemusyrikan, tapi juga untuk mencegah sarana kemusyrikan. Sebab, siapapun yang meminta pertolongan Rasul berarti mengharapkan anugerah syafaat yang dimiliknya dari Allah, sebagaimana jika anda mengatakan: “Makanan ini memuaskan seleraku”. Apakah dengan demikian makanan itu sendiri yang memuaskan selera anda? Ataukah disebabkan Allah yang memberikan kepuasan melalui makanan?

Sedangkan pernyataan anda bahwa Allah melarang muslim untuk mendatangi seseorang selain DiriNya guna mendapat pertolongan, pernahkah anda melihat seorang muslim memohon pertolongan kepada selain Allah? Ayat Al quran yang anda rujuk, berkenaan dengan kaum musyrikin dan mereka yang memohon pada dewa dan berpaling dari Allah. Sedangkan satu-satunya jalan bagi kaum muslim yang meminta pertolongan rasul adalah dalam rangaka bertawasul atau mengambil perantara, atas keutamaan (hak) rasul yang diterimanya dari Allah (bihaqqihi inda Allah) dan tashaffu atau memohon bantuan dengan syafaat yang telah Allah anugerahkan kepada rasulNya.

Sementara itu, jika anda berpendapat bahwa istighosah atau memohon pertolongan itu dilarang syariat karena mengarah pada kemusyrikan, maka kita seharusnya mengharamkan anggur karena dapat dijadikan minuman keras, dan mengebiri laki-laki yang tidak menikah untuk mencegah zina.

(Kedua syaikh tertawa atas komentar terakhir ini).

Lalu Ibn Athaillah melanjutkan: “Saya kenal betul dengan segala inklusifitas dan gambaran mengenai sekolah fiqih yang didirikan oleh syaikh anda, Imam Ahmad, dan saya tahu betapa luasnya teori fiqih serta mendalamnya “prinsip-prinsip agar terhindar dari godaan syaitan” yang anda miliki, sebagaimana juga tanggung jawab moral yang anda pikul selaku seorang ahli fiqih.

Namun saya juga menyadari bahwa anda dituntut menelisik di balik kata-kata untuk menemukan makna yang seringkali terselubung dibalik kondisi harfiahnya. Bagi sufi, makna laksana ruh, sementara kata-kata adalah jasadnya. Anda harus menembus ke dalam jasad fisik ini untuk meraih hakikat yang mendalam. Kini anda telah memperoleh dasar bagi pernyataan anda terhadap karya Ibn Arabi, Fususul Hikam. Naskah tersebut telah dikotori oleh musuhnya bukan saja dengan kata-kata yang tak pernah diucapkannya, juga pernyataan-pernyataan yang tidak dimaksudkannya (memberikan contoh tokoh islam).

Ketika syaikh al islam Al Izz ibn Abd Salam memahami apa yang sebenarnya diucapan dan dianalisa oleh Ibn Arabi, menangkap dan mengerti makna sebenarnya dibalik ungkapan simbolisnya, ia segera memohon ampun kepada Allah swt atas pendapatnya sebelumnya dan menokohkan Muhyiddin Ibn Arabi sebagai Imam Islam.

Sedangkan mengenai pernyataan al Syadzili yang memojokkan Ibn Arabi, perlu anda ketahui, ucapan tersebut tidak keluar dari mulutnya, melainkan dari salah seorang murid Sadziliyah. Lebih jauh lagi, pernyataan itu dikeluarkan saat para murid membicarakan sebagian pengikut Sadziliyah. Dengan demikian, pernyataan itu diambil dalam konteks yang tak pernah dimaksudkan oleh sang pembicaranya sendiri. “Apa pendapat anda mengenai khalifah Sayyidina Ali bin Abi Thalib?”

Ibn Taymiyah: Dalam salah satu haditsnya, rasul saw bersabda: “Saya adalah kota ilmu dan Ali lah pintunya”. Sayyidina Ali adalah merupakan seorang mujahid yang tak pernah keluar dari pertempuran kecuali dengan membawa kemenangan. Siapa lagi ulama atau fuqaha sesudahnya yang mampu berjuang demi Allah menggunakan lidah, pena dan pedang sekaligus? Dialah sahabat rasul yang paling sempurna-semoga Allah membalas kebaikannya. Ucapannya bagaikan cahaya lampu yang menerangi sepanjang hidupku setelah al quran dan sunnah. Duhai! Seseorang yang meski sedikit perbekalannya namun panjang perjuangannya.

Ibn Athaillah: Sekarang, apakah Imam Ali ra meminta agar orang-orang berpihak padanya dalam suatu faksi? Sementara faksi ini mengklaim bahwa malaikat jibril melakukan kesalahan dengan menyampaikan wahyu kepada Muhammad saw, bukannya kepada Ali! Atau pernahkah ia meminta mereka untuk menyatakan bahwa Allah menitis ke dalam tubuhnya dan sang imam menjadi tuhan? Ataukah ia tidak menentang dan memberantas mereka dengan memberikan fatwa (ketentuan hukum) bahwa mereka harus dibunuh dimanapun mereka ditemukan?
Ibn Tayniyah: Berdasarkan fatwa ini saya memerangi mereka di pegunungan Syria selama lebih dari 10 tahun.

Ibn Athaillah: Dan Imam Ahmad- semoga Allah meridoinya-mempertanyakan perbuatan sebagian pengikutnya yang berpatroli, memecahkan tong-tong anggur (di toko-toko penganut kristen atau dimanapun mereka temukan), menumpahkan isinya di lantai, memukuli gadis para penyanyi, dan menyerang msayarakat di jalan.
Meskipun sang Imam tak memberikan fatwa bahwa mereka harus mengecam dan menghardik orang-orang tersebut. Konsekuensinya para pengikutnya ini dicambuk, dilempar ke penjara dan diarak di punggung keledai dengan menghadap ekornya. Apakah Imam Ahmad bertanggung jawab atas perbuatan buruk yang kini kembali dilakukan pengikut Hanbali, dengan dalih melarang benda atau hal-hal yang diharamkan?

Dengan demikian, Syaikh Muhyidin Ibn Arabi tidak bersalah atas pelanggaran yang dilakukan para pengikutnya yang melepaskan diri dari ketentuan hukum dan moral yang telah ditetapkan agama serta melakukan pebuatan yang dilarang agama. Apakah anda tidak memahami hal ini?

Ibn Taymiyah: “Tapi bagaimana pendirian mereka di hadapan Allah? Di antara kalian, para sufi, ada yang menegaskan bahwa ketika Rasulullah saw memberitakan khabar gembira pada kaum miskin bahwa mereka akan memasuki surga sebelum kaum kaya, selanjutnya kaum miskin tersebut tenggelam dalam luapan kegembiraan dan mulai merobek-robek jubah mereka; saat itu malaikat jibril turun dari surga dan mewahyukan kepada rasul bahwa Allah akan memilih di antara jubah-jubah yang robek itu; selanjutnya malaikat jibril mengangkat satu dari jubah dan menggantungkannya di singgasana Allah. berdasarkan ini, kaum sufi mengenakan jubah kasar dan menyebut dirinya fuqara atau kaum “papa”.

Ibn Athaillah: “Tidak semua sufi mengenakan jubah dan pakaian kasar. Lihatlah apa yang saya kenakan; apakah anda tidak setuju dengan penampilan saya?
Ibn Taymiyah: “Tetapi anda adalah ulama syariat dan mengajar di Al Ahzar.”

Ibn Athaillah: “Al Ghazali adalah seorang imam syariat maupun tasawuf. Ia mengamalkan fiqih, sunnah, dan syariat dengan semangat seorang sufi. Dan dengan cara ini, ia mampu menghidupkan kembali ilmu-ilmu agama. Kita tahu bahwa dalam tasawuf, noda tidak memiliki tempat dalam agama dan bahwa kesucian merupakan ciri dari kebenaran. Sufi yang tulus dan sejati harus menyuburkan hatinya dengan kebenaran yang ditanamkan ahli sunnah.
Dua abad yang lalu muncul fenomena sufi gadungan yang anda sendiri telah mengecam dan menolaknya. Dimana sebagian orang mengurangi kewajiban beribadah dan peraturan keagamaan, melonggarkan berpuasa dan melecehkan pengamalan sholat wajib lima kali sehari. Ditunggangi kemalasan dan ketidakpedulian, mereka telah mengklaim telah bebas dari belenggu kewajiban beribadah. Begitu brutalnya tindakan mereka hingga Imam Qusyairi sendiri mengeluarkan kecaman dalam bukunya ar Risalah ( Risalatul Qusyairiyah ).
Di sini, ia juga menerangkan secara rinci jalan yang benar menuju Allah, yakni berpegang teguh pada Al Quran dan Sunnah. Imam tasawuf juga berkeinginan mengantarkan manusia pada kebenaran sejati, yang tidak hanya diperoleh melalui bukti rasional yang dapat diterima akal manusia yang dapat membedakan yang benar dan salah, melainkan juga melalui penyucian hati dan pelenyapan ego yang dapat dicapai dengan mengamalkan laku spiritual.
Kelompok diatas selanjutnya tersingkir lantaran sebagai hamba Allah sejati, seseorang tidak akan menyibukkan diriya kecuali demi kecintaannya pada Allah dan rasulNYA. Inilah posisi mulia yang menyebabkan seorang menjadi hamba yang shaleh, sehat dan sentosa. Inilah jalan guna membersihkan manusia dari hal-hal yang dapat menodai manusia, semacam cinta harta, dan ambisi akan kedudukan tertentu.

Meskipun demikian, kita harus berusaha di jalan Allah agar memperoleh ketentraman beribadah. Sahabatku yang cendekia, menerjemahkan naskah secara harfiah terkadang menyebabkan kekeliruan. Penafsiran harfiahlah yang mendasari penilaian anda terhadap Ibn Arabi, salah seorang imam kami yang terkenal akan kesalehannya. Anda tentunya mengerti bahwa Ibn Arabi menulis dengan gaya simbolis; sedangkan para sufi adalah orang-orang ahli dalam menggunakan bahasa simbolis yang mengandung makna lebih dalam dan gaya hiperbola yang menunjukkan tingginya kepekaan spiritual serta kata-kata yang menghantarkan rahasia mengenai fenomena yang tak tampak.
Ibn Taymiyah: “Argumentasi tersebut justru ditujukan untuk anda. Karena saat Imam al-Qusyairi melihat pengikutnya melenceng dari jalan Allah, ia segera mengambil langkah untuk membenahi mereka. Sementara apa yang dilakukan para syaikh sufi sekarang? Saya meminta para sufi untuk mengikuti jalur sunnah dari para leluhur kami (salafi) yang saleh dan terkemuka: para sahabat yang zuhud, generasi sebelum mereka dan generasi sesudahnya yang mengikuti langkah mereka.

Siapapun yang menempuh jalan ini, saya berikan penghargaan setinggi-tingginya dan menempatkan sebagai imam agama. Namun bagi mereka yang melakukan pembaruan yang tidak berdasar dan menyisipkan gagasan kemusyrikan seperti filososf Yunani dan pengikut Budha, atau yang beranggapan bahwa manusia menempati Allah (hulul) atau menyatu denganNya (ittihad), atau teori yang menyatakan bahwa seluruh penampakan adalah satu adanya/kesatuan wujud (wahdatul wujud) ataupun hal-hal lain yang diperintahkan syaikh anda: semuanya jelas perilaku ateis dan kafir”.

Ibn Athaillah: “Ibn Arabi adalah salah seorang ulama terhebat yang mengenyam pendidikan di Dawud al Zahiri seperti Ibn Hazm al Andalusi, seorang yang pahamnya selaras dengan metodologi anda tentang hukum islam, wahai penganut Hanbali! Tetapi meskipun Ibn Arabi seorabg Zahiri (menerjemahkan hukum islam secara lahiriah), metode yang ia terapkan untuk memahami hakekat adalah dengan menelisik apa yang tersembunyi, mencari makna spiritual (thariq al bathin), guna mensucikan bathin (thathhir al bathin).

Meskipun demikian tidak seluruh pengikut mengartikan sama sama apa-apa yang tersembunyi. Agara anda tidak keliru atau lupa, ulangilah bacaan anda mengenai Ibn Arabi dengan pemahaman baru akan simbol-simbol dan gagasannya. Anda akan menemukannya sangat mirip dengan al-Qusyairi. Ia telah menempuh jalan tasawuf di bawah payung al-quran dan sunnah, sama seperti hujjatul Islam Al Ghazali, yang mengusung perdebatan mengenai perbedaan mendasar mengenai iman dan isu-isu ibadah namun menilai usaha ini kurang menguntungkan dan berfaedah.

Ia mengajak orang untuk memahami bahwa mencintai Allah adalah cara yang patut ditempuh seorang hamba Allah berdasarkan keyakinan. Apakah anda setuju wahai faqih? Atau anda lebih suka melihat perselisihan di antara para ulama? Imam Malik ra. telah mengingatkan mengenai perselisihan semacam ini dan memberikan nasehat: Setiap kali seseorang berdebat mengenai iman, maka kepercayaannya akan berkurang.”

Sejalan dengan ucapan itu, Al Ghazali berpendapat: Cara tercepat untuk mendekatkan diri kepada Allah adalah melalui hati, bukan jasad. Bukan berarti hati dalam bentuk fisik yang dapat melihat, mendengar atau merasakan secara gamblang. Melainkan, dengan menyimpan dalam benak, rahasia terdalam dari Allah Yang Maha Agung dan Besar, yang tidak dapat dilihat atau diraba.
Sesungguhnya ahli sunnahlah yang menobatkan syaikh sufi, Imam Al-Ghazali, sebagai Hujjatul Islam, dan tak seorangpun yang menyangkal pandangannya bahkan seorang cendekia secara berlebihan berpendapat bahwa Ihya Ulumuddin nyaris setara dengan Al Quran. Dalam pandangan Ibn Arabi dan Ibn Al Farid, taklif atau kepatuhan beragama laksana ibadah yang mihrab atau sajadahnya menandai aspek bathin, bukan semata-mata ritual lahiriah saja.
Karena apalah arti duduk berdirinya anda dalam sholat sementara hati anda dikuasai selain Allah. Allah memuji hambaNya dalam Al Quran:”(Yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam sholatnya”; dan Ia mengutuk dalam firmanNya: “(Yaitu) orang-orang yang lalai dalam sholatnya”. Inilah yang dimaksudkan oleh Ibn Arabi saat mengatakan: “Ibadah bagaikan mihrab bagi hati, yakni aspek bathin, bukan lahirnya”.

Seorang muslim takkan bisa mencapai keyakinan mengenai isi Al Quran, baik dengan ilmu atau pembuktian itu sendiri, hingga ia membersihkan hatinya dari segala yang dapat mengalihkan dan berusaha untuk khusyuk. Dengan demikian Allah akan mencurahkan ilmu ke dalam hatinya, dan dari sana akan muncul semangatnya. Sufi sejati tak mencukupi dirinya dengan meminta sedekah.
Seseorang yang tulus adalah ia yang menyuburkan diri di (hadapan) Allah dengan mematuhiNya. Barangkali yang menyebabkan para ahli fiqih mengecam Ibn Arabi adalah karena kritik beliau terhdap keasyikan mereka dalam berargumentasi dan berdebat seputar masalah iman, hukum kasus-kasus yang terjadi (aktual) dan kasus-kasus yang baru dihipotesakan (dibayangkan padahal belum terjadi).

Ibn Arabi mengkritik demikian karena ia melihat betapa sering hal tersebut dapat mengalihkan mereka dari kejernihan hati. Ia menjuluki mereka sebagai “ahli fiqih basa-basi wanita”. Semoga Allah mengeluarkanmu karena telah menjadi salah satu dari mereka! Pernahkan anda membaca pernyataan Ibn Arabi bahwa:”Siapa saja yang membangun keyakinannya semata-mata berdasarkan bukti-bukti yang tampak dan argumen deduktif, maka ia membangun keyakinan dengan dasar yang tak bisa diandalkan. Karena ia akan selalu dipengaruhi oleh sangahan-sangahan balik yang konstan. Keyakinan bukan berasal dari alasan logis melainkan tercurah dari lubuk hati.” “Adakah pernyataan yang seindah ini?”
Ibn Taymiyah : “Anda telah berbicara dengan baik, andaikan saja gurumu seperti yang anda katakan, maka ia sangat jauh dari kafir. Tapi menurutku apa yang telah ia ucapkan tidak mendukung pandangan yang telah anda kemukakan.”

*Diterjemahkan dari On Tasawuf Ibn Atha’illah Al-Sakandari: “The Debate with Ibn Taymiyah, dalam buku karya Syaikh Muhammad Hisyam Kabbani’s The repudiation of “Salafi” Innovations (Kazi, 1996) h. 367-379.

Sumber : http://mevlanasufi.blogspot.com

 

,

1 Comment

AL-HIKAM: Kemasyhuran Sangat Membahayakan Seorang Murid

Kuburlah dirimu di tanah kerendahan karena sesuatu yang tumbuh

tanpa dikubur (ditanam) hasilnya kurang sempurna

(Ibnu Atha’illah al-Iskandari)

Maksud “tanah kerendahan” adalah tanah yang di sana popularitas  tak tumbuh subur. Maksud “kuburlah dirimu disana” adalah kau tidak usah menempuh sebab-sebab popularitas, seperti dengan cara menawarkan dirimu untuk sebuah jabatan yang membuatmu terkenal. Seandainya kauterpaksa terkenal, kau harus merendahkan hati dan jangan mencari kedudukan tertentu. Jangan memandang jabatan yang kausandang sebagai hal yang besar. Yakinlah bahwa kebaikan kaudapatkan saat kaumeninggalkan semua. Namun, jangan kautinggalkan semua itu, kecuali atas izin Tuhanmu.

Demikian pula seorang salik, jika ia mencari-cari popularitas di awal, jarang yang berhasil di akhir. Semakin ia merendahkan diri maka maqam ikhlas akan semakin cepat diraihnya. Bila sejak awal ia mendasari segala urusannya atas sikap menjauh dari makhluk, tidak mau dikenang, tidak suka popularitas, dan memilih bersama Tuhannya, ia akan bersama Tuhannya. Jika Tuhan berkehendak, Dia akan memunculkannya dan menjadikannya terkenal. Jika tidak, Dia akan menutupinya dan membuatnya tidak dikenal.

Abu Al-Abbas rahimahullah berkata,”Siapa yang menginginkan popularitas, ia adalah budak popularitas. Siapa yang mencintai para penguasa, ia akan menjadi budak penguasa. Siapa yang menyembah Allah, baginya sama saja, terkenal ataupun tidak.”

Sumber: Al-Hikam dgn ulasan oleh Syikh Abdullah Asy-Syarqawi al-Khalwati

,

Leave a comment

Musnad Ahmad: 7001-8000

Musnad Ahmad 7001: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dan Ibnu ‘Ajlan dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidaklah seseorang terluka di jalan Allah -dan Allah yang paling tahu siapa yang terluka di jalan-Nya-, kecuali dia akan datang pada hari kiamat dengan luka yang masih mengeluarkan darah, warnanya warna darah dan baunya bau misik.” Dalam satu kesempatan Sufyan meriwayatkan sendiri dari Abu zinad.

 

Musnad Ahmad 7002: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, hadits ini sanadnya sampai, dan suatu saat dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Ahli warisku tidaklah membagi-bagi dinar dan dirham, aku tidak meninggalkan sesuatu setelah nafkah untuk istri-istriku dan nafkah untuk pekerjaku, maka semuanya adalah sedekah.”

 

Musnad Ahmad 7003: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, hadits ini sanadnya sampai kepada Nabi Shallallahu ‘Aliahi Wasallam, beliau bersabda: “Jika salah seorang di antara kalian diundang untuk menghadiri sebuah hidangan padahal ia sedang berpuasa maka hendaklah ia mengatakan; ‘sesungguhnya aku sedang berpuasa.'” Ayahku berkata: kami tidak memberinya julukan dengan Abu Az Zinad, tapi kami menjulukinya Abu Abdurrahman.

 

Musnad Ahmad 7004: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, hadits ini sanadnya sampai, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam bersabda: “Janganlah kalian menghadang barang dagangan (di luar pasar), dan janganlah kalian menahan (untuk tidak memerah) susu kambing dan unta karena ingin menjualnya. Dan barangsiapa membelinya setelah itu maka ia diberi dua pilihan; jika ia mau, ia boleh menahannya, dan jika ia mau, ia juga boleh mengembalikannya dengan ditambah satu sho’ kurma, bukan gandum.”

 

Musnad Ahmad 7005: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, hadits ini sanadnya sampai kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Semua manusia mengikuti kaum quraisy dalam masalah ini (kepemimpinan). Muslim dari golongan mereka mengikuti kaum muslimin dari golongan quraisy, dan kaum kafir dari golongan mereka juga mengikuti kaum kafir dari golongan quraisy.”

 

Musnad Ahmad 7006: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam pernah bersabda: “Janganlah seorang lelaki melakukan shalat dengan hanya mengenakan satu helai baju sehingga di atas bahunya tidak ada sesuatu yang menutupinya.” Dan satu di saat yang lain bersabda: “di atas pundaknya.”

 

Musnad Ahmad 7007: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Setan mengikat tiga ikatan pada tengkuk salah seorang di antara kalian, pada setiap ikatan ia membisikkan; malam masih panjang, maka tidurlah dengan nyenyak!.” Dan satu kali ia mengatakan: “pada setiap ikatan ia membisikkan kepadanya; malam masih panjang!.” Beliau berkata: “jika ia terbangun lalu berdzikir kepada Allah `Azza wa Jalla maka terurailah satu ikatan, lalu jika ia berwudhu maka terurailah dua ikatan, dan jika ia melaksanakan shalat maka terurailah ketiga ikatan itu dan ia akan menyongsong esok hari dengan hati yang lapang dan semangat membara, namun jika ia tidak (melakukan hal itu) maka keesokan harinya ia akan merasakan kesempitan hati dan kemalasan.”

 

Musnad Ahmad 7008: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dia berkata; Pernah dikirimkan kepada Ayub sepotong kaki belalang yang terbuat dari emas, kemudian ia mengambilnya dan memasukkannya ke dalam bajunya. Maka dikatakan kepadanya: “Wahai Ayub, tidak cukupkah apa yang telah Kami berikan kepadamu?” Ia menjawab, “Wahai Rabb, siapa gerangan yang merasa cukup dari karunia-Mu.”

 

Musnad Ahmad 7009: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Kita datang paling akhir dan paling pertama nanti dihari kiamat, Cuma setiap umat, ” dan satu kali dia berkata; “Cuma bahwa” Ibnu Thawus menggabungkannya, lalu dia berkata; salah satu dari keduanya berkata: “Cuma bahwa, ” dan yang lain mengatakan; “Cuma setiap umat telah diberikan kitab sebelum kita, sedangkan kita diberikan setelah mereka. Dan hari ini adalah hari dimana Allah telah menetapkan atas mereka lalu mereka berselisih di dalamnya, dan Allah memberikan petunjuk kepada kita sehingga manusia mengikuti kita dalam perkara ini (hari raya, pent), untuk Yahudi besok hari dan untuk Nasrani hari setelahnya.”

 

Musnad Ahmad 7010: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Hanyasanya aku adalah seorang anak manusia, aku juga pernah marah sebagaimana kalian juga pernah marah. Maka barangsiapa yang pernah aku sakiti atau aku cambuk maka jadikanlah ia baginya sebagai zakat atau shalat.”

 

Musnad Ahmad 7011: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Hendaklah orang perkotaan tidak menjual kepada orang pedalaman (yang tidak tahu-menahu harga-pent).”

 

Musnad Ahmad 7012: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “kalau ada seorang lelaki mengintipmu” dalam kesempatan lain berkata; “Kalau ada orang yang mengintipmu tanpa seizinmu, lalu kamu melemparnya dengan batu dan melukai matanya, maka kamu tidaklah berdosa.”

 

Musnad Ahmad 7013: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah dan sanadnya sampai kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Apabila salah seorang di antara kalian berdo’a maka hendaklah ia tidak mengatakan: ‘Ya Allah, jika Engkau menghendaki ampunilah diriku! ‘, akan tetapi hendaklah ia mempunyai ketetapan hati dengan permohonannya itu karena sesungguhnya tidak ada satupun yang dapat memaksa-Nya.”

 

Musnad Ahmad 7014: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dia berkata; Ath Thufail bin ‘Amru Ad Dausi datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam dan berkata: “Sesungguhnya Daus telah berbuat maksiat dan menentang, maka berdoalah kepada Allah atas mereka.” Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menghadap kiblat mengangkat kedua tangannya dan berkata: “Sungguh, manusia telah celaka, ” lalu beliau berdoa: “Ya Allah, berilah petunjuk kepada Daus, berikan untuk mereka. Ya Allah, berilah petunjuk kepada Daus, berikan untuk mereka.”

 

Musnad Ahmad 7015: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Abdurrahman Al A’raj dari Abu Hurairah dan sanadnya sampai kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Kekayaan itu bukanlah diukur dari banyaknya harta benda akan tetapi pada hakekatnya kekayaan itu adalah kekayaan hati.”

 

Musnad Ahmad 7016: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Demi Allah, apabila salah seorang di antara kalian mengambil seutas tali lalu ia mencari kayu bakar dan memanggulnya di atas punggung sehingga ia dapat makan dan bersedekah dari hasil penjualannya itu adalah lebih baik baginya daripada ia mendatangi seorang lelaki yang Allah anugerahkan kepadanya kekayaan lalu ia meminta kepadanya, bisa jadi ia akan memberinya dan bisa jadi juga ia tidak memberinya. Yang demikian itu karena sesungguhnya tangan yang di atas itu lebih baik daripada tangan yang di bawah.”

 

Musnad Ahmad 7017: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Abdurrahman Al A’raj dari Abu Hurairah dan sanadnya sampai kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Tidaklah seseorang itu mencuri dan ketika sedang mencuri ia dalam keadaan mukmin. Dan tidaklah seseorang itu meminum khamer dan ketika sedang minum khamer ia dalam keadaan mukmin. Dan tidaklah seseorang itu berzina dan ketika berzina ia dalam keadaan mukmin.”

 

Musnad Ahmad 7018: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Abdurrahman Al A’raj dari Abu Hurairah dan sanadnya sampai kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Janganlah salah seorang di antara kalian melihat orang yang di atasnya dalam hal penciptaan, atau tabi’at, atau harta bendanya akan tetapi hendaklah ia melihat kepada orang yang berada di bawahnya.”

 

Musnad Ahmad 7019: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Makanan untuk dua orang cukup untuk dimakan tiga orang, dan makanan tiga orang cukup dimakan untuk empat orang. Sesungguhnya perumpamaanku dan perumpamaan manusia ialah seperti seorang lelaki yang menyalakan api, dan ketika ia telah menerangi sekelilingnya ada binatang-binatang yang menceburkan diri ke dalamnya, maka akupun segera mengait tempat tali celana kalian tapi kalian pun masih saja tercebur ke dalamnya.”

 

Musnad Ahmad 7020: dan dengan sanadnya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Permisalan para Nabi adalah seperti seorang laki-laki yang membangun sebuah bangunan, ia sempurnakan dan ia perindah, sehingga orang-orang mengelilinginya dengan kagum, mereka berkata: ‘kami tidak pernah melihat bangunan seindah ini, ‘ kecuali di sini ada celah berlubang, maka akulah yang mengisi lubang itu.” Dan dikatakan kepada Sufyan: “siapa yang menyebutkan hadits ini?” Dia berkata; Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah.

 

Musnad Ahmad 7021: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Jika kalian terpaksa memukul maka hindarilah dari memukul wajah, karena sesungguhnya Allah Ta’ala menciptakan adam dalam bentuknya.”

 

Musnad Ahmad 7022: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Abdurrahman Al A’raj dari Abu Hurairah dan sanadnya sampai kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Janganlah kalian melarang kelebihan air untuk menghindari munculnya rumput liar.” Sufyan berkata; di sekeliling sumurmu ada rumput liar yang tumbuh, lalu engkau larang kelebihan airmu sehingga mereka tidak datang lagi.”

 

Musnad Ahmad 7023: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Abdurrahman bin Hurmuz Al A’raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pernah ditanya mengenai anak-anak orang-orang musyrik, lalu beliau menjawab: “Allah lebih mengetahui apa yang mereka kerjakan.”

 

Musnad Ahmad 7024: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah dan sanadnya sampai kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah ‘azza wajalla tertawa melihat dua orang lelaki yang salah satunya membunuh yang lain, tapi kedua-duanya masuk surga.” Beliau berkata: “orang yang pertama dulunya kafir dan ia telah membunuh seorang muslim, lalu si kafir ini masuk Islam sebelum ajal menjemputnya, maka Allah ‘azza wajalla pun memasukkan keduanya ke dalam surga.”

 

Musnad Ahmad 7025: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam. Dan dari ‘Amru dari Yahya bin Jad`ah, beliau bersabda; “Sesungguhnya api kalian ini hanyalah satu bagian dari tujuh puluh bagian api neraka jahannam, kemudian ia ditimpakan dengan air laut sebanyak dua kali, sekiranya tidak demikian tentu dia (api kalian, pent) tidak akan bermanfaat untuk seorang pun.”

 

Musnad Ahmad 7026: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sungguh aku ingin menyuruh seorang laki-laki untuk mengimami shalat kemudian aku perintahkan kepada para pemudaku, ” Sufyan berkata; dan pada riwayat lain; “para pemuda, kemudian mereka mendatangi orang-orang yang tidak ikut shalat jama’ah lalu membakar rumah-rumah mereka dengan kayu bakar. Sekiranya salah seorang dari kalian mendapatkan tulang yang besar atau kuku kambing yang bagus, pasti mereka akan ikut pada setiap shalat.” Sufyan berkata: dalam riwayat lain disebut dengan shalat isya`.

 

Musnad Ahmad 7027: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Nama yang paling jelek di hadapan Allah pada hari kiamat adalah seorang laki-laki yang menamakan dirinya dengan raja dari semua raja.” Aku bertanya kepada Abu ‘Amru Asy Syaibani tentang nama yang paling buruk di hadapan Allah, maka ia menjawab, “Nama yang paling rendah di sisi Allah.”

 

Musnad Ahmad 7028: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Kalian jangan melakukan puasa wishol, ” mereka berkata; “wahai Rasulullah engkau sendiri melakukannya? Beliau menjawab: “Sesungguhnya aku tidak sama dengan kalian dalam urusan ini, sesungguhnya Allah telah memberiku makan dan minum di waktu malam.”

 

Musnad Ahmad 7029: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidakkah kalian ta`ajub bagaimana hinaan orang-orang Quraisy dihindarkan oleh Allah dariku, bagaimana mereka melaknat dan mencela, padahal aku adalah Muhammad.”

 

Musnad Ahmad 7030: dia berkata; telah dibacakan dihadapan Sufyan; aku mendengar Abu Az Zinad menceritakan dari Al A’raj dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Jika kamu mengatakan: “diamlah!”, kepada temanmu pada hari jum’at padahal imam sedang berkhutbah, maka sungguh telah batal pahala jum’atmu.” Sufyan berkata; Abu Az Zinad berkata; itu bahasa yang dipakai oleh Abu Hurairah.

 

Musnad Ahmad 7031: berkata; telah dibacakan dihadapan Sufyan bahwa Abu Az Zinad meriwayatkan dari Al A’raj dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, bahwa beliau bersabda: “Sungguh aku melihat kekhusyu’an kalian.”

 

Musnad Ahmad 7032: Dia berkata; telah dibacakan dihadapan Sufyan; aku mendengar dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam. aku mendengar sufyan berkata: “Barangsiapa mentaati pemimpinku maka sungguh ia telah taat kepadaku, dan barangsiapa taat kepadaku maka sungguh ia telah taat kepada Allah ‘azza wajalla.”

 

Musnad Ahmad 7033: Bapakku berkata, Sufyan berkata dalam hadits Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah dan Ibnu Juraij dari Al Hasan bin Muslim dari Thawus dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam; bahwa ” (Bila seseorang ingin berinfak -pent) maka baju besinya akan melebar atau bergerak hingga menutupi ujung jarinya dan menghilangkan bekas jalannya.” Abu Az Zanad mengatakan; “Beliau (mendemontrasikan sambil) berusaha melebarkan baju besinya, namun tidak dapat melebar.” Ibnu Juraij mengatakan dari Al Hasan bin Muslim dengan redaksi “Walaa yatawassa’ (tidak melebar).”

 

Musnad Ahmad 7034: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dikatakan kepada Sufyan; apakah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam?” dia menjawab; “ya, beliau bersabda: “menunda-nunda pembayaran hutang adalah kezhaliman bagi orang yang mampu membayarnya, dan jika salah seorang di antara kalian dipindahkan hutangnya kepada orang yang mampu maka hendaklah ia mengikutinya.”

 

Musnad Ahmad 7035: Dia berkata; telah dibacakan dihadapan Sufyan; Aku mendengar Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, -aku mendengar Sufyan berkata: – “Janganlah kalian berprasangka buruk sebab ia adalah sedusta-dustanya percakapan.”

 

Musnad Ahmad 7036: -Aku mendengar Sufyan berkata: – “Jika budak salah seorang di antara kalian telah selesai menghidangkan makanan maka hendaklah ia mendudukkannya untuk makan bersamanya, dan jika ia tidak melakukannya maka hendaklah ia mengambil satu suap untuk diberikan #BELUM SELESAI#  Abu Az Zanad dari Al A’raj dari Abu Hurairah #BELUM SELESAI#

 

Musnad Ahmad 7037: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dan sanadnya sampai kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Sekiranya aku tidak takut akan memberatkan umatku niscaya mereka aku perintahkan untuk bersiwak pada setiap kali shalat dan aku perintahkan kepada mereka untuk mengakhirkan shalat isya`.”

 

Musnad Ahmad 7038: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, suatu kali dia berkata; sanadnya sampai kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Apabila salah seorang di antara kalian berpuasa di suatu pagi maka hendaklah ia tidak mengucapkan perkataan keji dan berbuat sesuatu yang bodoh. Dan jika ada seseorang yang mencercanya atau ingin mencelakainya maka hendaklah ia mengatakan; Sesungguhnya aku sedang berpuasa.”

 

Musnad Ahmad 7039: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah dan sanadnya sampai kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Kalian mendapati bahwa orang yang paling buruk di antara manusia adalah orang yang bermuka dua, datang kepada satu golongan dengan satu muka dan pada golongan yang lain dengan muka yang lain.”

 

Musnad Ahmad 7040: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah dan sanadnya sampai kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Sekiranya tidak memberatkan umatku sungguh akan aku perintahkan kepada mereka untuk mengakhirkan shalat isya`, bersiwak pada setiap kali akan shalat, dan seorang perempuan haram untuk puasa selain dari puasa ramadlan kecuali dengan izin suaminya.” Dan hadits ini telah dibacakan dihadapannya, dia berkata; aku telah mendengar Abu Az Zinad dari Musa bin Abu Utsman dari bapaknya dari Abi Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam.

 

Musnad Ahmad 7041: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah dan sanadnya sampai kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Sekiranya tidak memberatkan umatku yang beriman, sungguh aku tidak akan pernah tertinggal dari eskpedisi yang aku tidak mempunyai sesuatu yang aku bisa membawa mereka sehingga mereka tidak tertinggal dariku.”

 

Musnad Ahmad 7042: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah dan dia telah memarfu`kan hadits ini, bahwa beliau bersabda: “Jika salah seorang di antara kalian beristijmar (bersuci dengan batu), maka hendaklah ia melakukannya dengan jumlah ganjil. Karena sesungguhnya Allah itu tunggal menyukai yang ganjil.”

 

Musnad Ahmad 7043: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dia berkata; aku berharap hadits ini berasal dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Jika seekor anjing menjilat pada bejana salah seorang dari kalian, maka hendaklah ia mencucinya sebanyak tujuh kali.”

 

Musnad Ahmad 7044: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah; “sedekah yang paling utama adalah sedekah yang dilakukan oleh orang yang tidak membutuhkan, dan mulailah dari orang-orang yang ada dalam tanggungan kamu.”

 

Musnad Ahmad 7045: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, “Jika salah seorang dari kalian mengenakan sandal hendaklah dimulai dari yang kanan dan melepas dari yang kiri, dan jika tali sandal kalian putus maka jangan berjalan di atas satu sandal, ia lepas semua atau ia pakai semua.”

 

Musnad Ahmad 7046: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Musa bin Abu Utsman dari bapaknya atau dari Al A’raj dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melihat seorang laki-laki sedang menuntun seekor unta, maka beliau berkata; “Tunggangilah ia.” Dia berkata; “Sesungguhnya ia adalah seekor unta.” Beliau berkata; “Tunggangilah ia.” Dia berkata; “Sesungguhnya ia adalah seekor unta.” Beliau bersabda: “Tunggangilah ia.” Dan beliau tidak ragu-ragu dalam memerintahkannya. Dia berkata; dari Musa bin Abu Utsman dari bapaknya dari Abi Hurairah.

 

Musnad Ahmad 7047: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pernah melaksanakan shalat bersama kami, lalu beliau menghadapkan wajahnya ke arah kami seraya bersabda, “Ketika seorang laki-laki mengendarai seekor sapi lalu memukulnya, berkatalah sapi tersebut, ‘Sesungguhnya kami tidak dicipatakan untuk ini, tapi kami dicipta untuk membajak.'” Maka orang-orang pun berkata; “Subhaanallah, ada seekor sapi yang bisa berbicara?” Lalu beliau bersabda: “Sungguh aku beriman dengan ini semua, demikian dengan Abu Bakar dan Umar.” Padahal keduanya tidak ada di sana.”Dan ketika seorang laki-laki sedang bersama kambing gembalaannya, datanglah srigala dan mengambil seekor darinya, kemudian ia mencarinya sehingga ia temukan dan selamatkan dari terkaman srigala tersebut. Lalu berkatalah srigala itu, ‘Wahai pengembala, engkau telah mengambilnya dariku, siapakah yang akan menjaganya pada hari keganasan binatang buas, hari yang tidak ada penjaga selain aku.” Maka orang-orang pun berkata; “Subhaanallah, seekor srigala bisa berbicara.” Lalu beliau bersabda: ” Sungguh aku beriman dengan ini semua, demikian dengan Abu Bakar dan Umar.” Padahal keduanya tidak ada di sana.

 

Musnad Ahmad 7048: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ziyad bin Sa’d dari Hilal bin Abu Maimunah dari Abu Maimunah dari Abi Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam membuat pilihan kepada seorang laki-laki dan serang perempuan serta seorang anak dari keduanya. Maka beliau membuat pilihan untuk anak tersebut, beliau bersabda: “Wahai anak kecil, ini bapakmu dan ini ibumu, maka silahkan engkau pilih.”

 

Musnad Ahmad 7049: Telah menceritakan kepada kami Sufyan, aku bertanya kepadanya dari Sumay dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Barangsiapa menshalati jenazah maka baginya pahala dua qiroth, dan barangsiapa ikut menghantarkannya sehingga selesai semua prosesinya maka baginya pahala dua qiroth, yang paling kecil dari keduanya atau salah satu dari keduanya sebesar gunung uhud.”

 

Musnad Ahmad 7050: Telah menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepadaku Sumay dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “haji yang mabrur, tidak ada balasan baginya kecuali surga, dan dua umrah atau dari satu umrah sampai umrah berikutnya akan menghapus dosa di antara keduanya.”

 

Musnad Ahmad 7051: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Sumay dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berlindung dari tiga hal; terjatuh dalam kebinasaan, kegembiraan pihak musuh dan Qadla` yang buruk, atau Qadla` yang berat.” Sufyan berkata; “aku telah menambahkan satu, tetapi aku lupa yang mana.”

 

Musnad Ahmad 7052: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari ‘Ashim bin Ubaidillah bin ‘Ashim bin Umar bin Al Khaththab dari pelayan Ibnu Abi Ruhm dia mendengarnya dari Abu Hurairah, dan sanad hadits ini sampai kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, Abu Hurairah bertemu dengan seorang wanita yang memakai wewangian, lalu ia bertanya, “Hendak kemanakah engkau wahai Amatul Jabbar (hamba Allah)?” dia menjawab, “Hendak ke masjid.” Dia berkata; “Dan apakah wewangian itu juga untuk-Nya?” “Ya.” Jawab wanita itu. Abu Hurairah berkata; “Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Wanita mana saja yang keluar dari rumahnya dengan menggunakan wewangian menuju masjid, maka Allah Azza Wa Jalla tidak akan menerima shalatnya sehingga ia pulang kerumah untuk mandi layaknya mandi dari junub.”

 

Musnad Ahmad 7052: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari ‘Ashim bin Ubaidillah bin ‘Ashim bin Umar bin Al Khaththab dari pelayan Ibnu Abi Ruhm dia mendengarnya dari Abu Hurairah, dan sanad hadits ini sampai kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, Abu Hurairah bertemu dengan seorang wanita yang memakai wewangian, lalu ia bertanya, “Hendak kemanakah engkau wahai Amatul Jabbar (hamba Allah)?” dia menjawab, “Hendak ke masjid.” Dia berkata; “Dan apakah wewangian itu juga untuk-Nya?” “Ya.” Jawab wanita itu. Abu Hurairah berkata; “Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Wanita mana saja yang keluar dari rumahnya dengan menggunakan wewangian menuju masjid, maka Allah Azza Wa Jalla tidak akan menerima shalatnya sehingga ia pulang kerumah untuk mandi layaknya mandi dari junub.”

 

Musnad Ahmad 7053: Telah menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepada kami Suhail bin Abi Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata: para wanita datang menemui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam seraya berkata; “Wahai Rasulullah, Sesungguhnya kami tidak bisa ikut bermajlis bersamamu layaknya kaum laki-laki, maka luangkanlah satu hari agar kami bisa mendatangimu (bermajlis).” Beliau bersabda: “Tempat untuk majlis kalian adalah rumah si fulan.” Maka pada hari yang telah ditentukan beliau pun mendatangi mereka di tempat yang telah dijanjikan. Dia berkata; dan sesuatu yang beliau katakan kepada mereka adalah: “Tidaklah seorang wanita yang didahului meninggal oleh tiga orang anaknya, kemudian ia berharap pahala dari musibah itu kecuali ia akan masuk surga.” Salah seorang dari mereka bertanya, “Bagaimana jika dua?” Beliau menjawab: “Meskipun dua.”

 

Musnad Ahmad 7054: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Hamzah Ibnul Mughirah dari Suhail Ibnu Abi Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Ya Allah, janganlah Engkau jadikan kuburku sebagai berhala, Allah melaknat suatu kaum yang menjadikan kuburan para Nabi mereka sebagai masjid.”

 

Musnad Ahmad 7055: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ibnu Al ‘Ajlan dari Sa’id dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Jika seekor lalat jatuh ke dalam bejana salah seorang dari kalian maka celupkanlah ia ke dalam bejana, sebab pada salah satu sayapnya terdapat obat penawar sedang yang lain penyakit.”

 

Musnad Ahmad 7056: Telah menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepada kami Ibnu ‘Ajlan dan telah dibacakan dihadapan Sufyan dari Sa’id dari Abu Hurairah dia berkata; -maka Sufyan berkata; – dia seperti ini -yaitu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam- jika meletakkan rusuknya (tidur) beliau membaca: BISMIKA RABBI WADLA`TU JANBI FA`IN AMSAKTA NAFSI FARHAMHA WA IN ARSALTAHA FAHFAZHHA BIMA TAHFAZHU `IBAADAKA ASH SHALIHIIN (Dengan menyebut nama-Mu Rabbi aku baringkan rusukku, jika Engkau ambil maka sayangilah ia dan jika Engkau kembalikan padaku maka jagalah ia sebagaimana Engkau menjaga hamba-hamba-Mu yang shalih).”

 

Musnad Ahmad 7057: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ibnu Ajlan dan telah dibacakan dihadapan Sufyan dari Sa`id dari Abu Hurairah, Insyaallah Sufyan berkata; yang kami dengar darinya itu adalah dari Ibnu Ajlan, aku tidak tahu sufyan ditanya tentang siapa, dari Tsumamah bin Utsal ia lalu berkata, “Bahwasanya kaum muslimin menangkap dan menahannya, maka setiap kali Rasulullah lewat di depannya beliau selalu bertanya: “Apa yang engkau punya wahai Tsumamah?” ia menjawab, “Jika engkau membunuh maka engkau membunuh yang memiliki darah, jika engkau memberi maka engkau memberi orang yang bisa bersyukur, dan jika engkau ingin harta maka engkau akan diberi.” Abu Hurairah berkata, “Rasulullah jika lewat di depan Tsumamah beliau bertanya: “Apa yang engkau miliki ya Tsumamah?” ia berkata, “Jika engkau memberi maka engkau memberi orang yang bisa bersyukur, jika engkau membunuh maka engkau membunuh yang memiliki darah, dan dan jika engkau ingin harta maka engkau akan diberi.” Abu Hurairah berkata, “Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melihat kebaikannya hingga beliau membebaskannya, dan Allah ‘azza wajalla memberikan hidayah dalam hatinya. Abu Hurairah berkata, “Lalu mereka membawanya ke sumur orang-orang Anshar dan memandikannya, setelah itu ia masuk Islam. Tsumamah lalu berkata, “Wahai Muhammad, kemarin sore wajahmu adalah wajah yang paling aku benci, agamamu adalah agama yang paling aku benci dan negerimu adalah negeri yang paling aku benci. Maka di pagi hari, agamamu adalah agama yang paling aku cintai, wajahmu adalah wajah yang paling aku cintai dan tidak akan datang sebiji gandum pun dari Yamamah kepada Quraisy.” Hingga Umar berkata, “Demi Allah, sungguh ia dahulu di mataku tidak lebih rendah dari seekor babi, namun sekarang ia di mataku lebih besar dari gunung, berilah jalan untuknya!” Lalu Tsumamah datang ke Yamamah, ia menahan diri dan menjaga dari pergaulan bersama kaumnya hingga mereka takut dan gelisah, mereka lalu menulis surat agar ia menyambung hubungan. Abu Hurairah berkata, “Lalu ia menulis surat kepada Rasulullah.” Dan aku mendengarnya berkata dari Sufyan berkata; aku mendengar Ibnu Ajlan dari Sa`id dari Abu Hurairah bahwa Tsumamah berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.”

 

Musnad Ahmad 7058: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ibnu ‘Ajlan dari Sa’id dari Abu Hurairah -riwayatan- “Sebaik-baik shaf laki-laki adalah yang pertama dan yang paling buruk adalah yang terakhir, dan sebaik-baik barisan untuk wanita adalah yang terakhir dan yang paling buruk adalah yang pertama.”

 

Musnad Ahmad 7059: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ibnu ‘Ajlan dari Sa’id dari Abu Hurairah Ad Dausi, dia berkata; maka dihadiahkanlah kepada beliau seekor unta, -yaitu dari perkataannya- beliau berkata: “Aku tidak akan menerima kecuali dari orang Quraisy, atau dari orang Daus, atau dari orang Tsaqofi.”

 

Musnad Ahmad 7060: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ibnu ‘Ajlan dari Bukair bin Abdullah dari ‘Ajlan dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Seorang hamba sahaya berhak untuk mendapatkan makanan dan pakaiannya, janganlah kalian bebani dia dengan pekerjaan yang di luar kemampuannya.”

 

Musnad Ahmad 7061: Telah menceritakan kepada kami Harun dari Ibnu Wahb telah menceritakan kepada kami ‘Amru bahwa Bukair menceritakan kepadanya dari Al ‘Ajlan pelayan Fathimah dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Seorang hamba sahaya berhak untuk mendapatkan makanan dan pakaiannya, janganlah dia dibebani dengan pekerjaan di luar kemampuannya.”

 

Musnad Ahmad 7062: dia berkata; telah dibacakan dihadapan Sufyan dia berkata; aku mendengar Ibnu ‘Ajlan dari Bukair bin Abdullah dari ‘Ajlan dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Kami tidak akan pernah damai dengan mereka setelah kami berperang dengan mereka, yaitu ular.”

 

Musnad Ahmad 7063: Telah menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepada kami Ibnu ‘Ajlan dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Biarkanlah apa yang telah aku tinggalkan untuk kalian, sesungguhnya orang-orang sebelum kalian binasa karena banyaknya pertanyaan dan perselisihan mereka kepada para Nabi mereka. Apa yang aku larang untuk kalian maka tinggalkanlah, dan apa yang aku perintahkan maka lakukanlah semampu kalian.”

 

Musnad Ahmad 7064: Telah menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepada kami Ibnu ‘Ajlan dari Al Qa’qa’ bin Hakim dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Sesungguhnya kedudukanku dengan kalian seperti kedudukan seorang ayah, jika kalian buang air besar maka jangan menghadap kiblat atau membelakanginya.” Beliau juga melarang dari menggunakan kotoran hewan atau tulang belulang (untuk bersuci), dan seorang laki-laki juga tidak boleh menggunakan tangan kanannya untuk bersuci.”

 

Musnad Ahmad 7065: dia berkata; telah dibacakan dihadapan Sufyan dari Ibnu ‘Ajlan dari Sa’id dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Allah menyayangi seorang laki-laki yang bangun malam (shalat).” Sufyan berkata: dia tidak memercikan air kewajahnya lalu mengusapnya.

 

Musnad Ahmad 7066: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Yahya dari Sa’id bin Yasar dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Aku diperintahkan untuk hijrah ke sebuah kampung yang akan menaklukkan kampung-kampung lainnya, mereka menyebutnya dengan Yatsrib, yaitu sebuah kota yang akan membersihkan manusia sebagaimana api membersihkan karat pada besi.”

 

Musnad Ahmad 7067: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Yahya bin Sa’id dari Abu Bakr Al Anshori dari Umar bin Abdul Aziz dari Abu Bakr Al Makhzumi dari Abu Hurairah bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam sujud ketika membaca; “IDZAS SAMA`UN SYAQQOT (apabila langit terbelah). Dan IQRO` (bacalah).”

 

Musnad Ahmad 7068: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Yahya dari Abu Bakr dari Umar bin Abdul Aziz dari Abu Bakr bin Abdurrahman dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Barangsiapa mendapati hartanya ada dalam genggaman seorang laki-laki yang bangkrut maka ia lebih berhak atas uang tersebut.”

 

Musnad Ahmad 7069: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ayub dari Ikrimah dari Abu Hurairah, dia berkata: “aku akan menyampaikan kepada kalian beberapa perkara dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Janganlah kalian minum langsung dari mulut ceret.”

 

Musnad Ahmad 7070: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ayub dari Muhammad dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda, bahwa beliau sujud di keduanya setelah salam.

 

Musnad Ahmad 7071: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ayub dari Muhammad, kaum laki-laki berselisih dengan kaum wanita siapakah dari mereka yang paling banyak di surga, maka Abu Hurairah berkata: Abul Qosim Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda, “Yang pertama kali masuk surga seperti rembulan pada malam purnama, kemudian setelah mereka seperti bintang yang terang benderang, setiap laki-laki dari mereka akan diberi dua istri, tulang sumsum kedua betis mereka bisa dilihat dari balik daging, dan di surga tidak ada bujang.”

 

Musnad Ahmad 7072: Telah menceritakan kepada kami Sufyan bahwa dia mendengar dari Ayub dari Muhammad bin Sirin berkata; aku mendengar Abu Hurairah berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melaksanakan salah satu dari shalat di waktu senja, mungkin zhuhur, tapi kuat perkiraanku bahwa beliau shalat ashar, lalu beliau salam pada rakaat kedua. Kemudian beliau menuju sebuah batang (kurma) yang beliau selalu menghadap kearahnya ketika shalat, lalu beliau duduk dalam kondisi marah.” Sufyan berkata: “kemudian beliau menuju ke sebuah batang kurma yang ada pada arah kiblat yang biasa beliau gunakan untuk menyandarkan punggungnya, lalu beliaupun menyandarkan punggungnya.” Dia berkata; “lalu beliau berbalik dan keluar dengan cepat. Orang-orang berkata: ‘Shalatnya telah diringkas’ dan di antara mereka terdapat Abu Bakar dan Umar, beliau bersabda: “shalatnya tidak dirngkas dan aku juga tidak lupa.” Dia berkata; “sesungguhnya engkau tidaklah shalat kecuali hanya dua rakaat saja.” Dia berkata; lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melihat (seakan meminta pembenaran, pent). Maka orang-orangpun berkata; “Ya.” Lalu berdirilah beliau dan shalat dua rakaat, kemudian beliau salam, takbir dan sujud sebagaimana sujudnya, atau bahkan lebih lama lagi. Kemudian beliau mengangkat kepalanya dan bertakbir, kemudian sujud dan bertakbir.”

 

Musnad Ahmad 7073: dia berkata; telah dibacakan dihadapan Sufyan dia berkata; aku mendengar Ayub dari Muhammad dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Buatlah nama seperti namaku dan jangan memakai kuniyah seperti kuniyahku.”

 

Musnad Ahmad 7074: Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahab bin Abdul Majid telah menceritakan kepada kami Ayub dari Muhammad dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “berilah nama dengan namaku, dan jangan memberi kuniyah dengan kuniyahkan.”

 

Musnad Ahmad 7075: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dia berkata; aku telah menghafal dari Ma’mar dari Yahya bahwa dia telah mengkabarkan kepadanya dari Dlamdlam dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam memerintahkan untuk membunuh Al Aswadain (ular dan kalajengking) di dalam shalat.”

 

Musnad Ahmad 7076: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ma’mar dari Ayub dari Ibnu Sirin dikatakan kepada Sufyan; “apakah dari Abu Hurairah?” dia menjawab; “Ya” kemudian ditanyakan kepadanya; “apakah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam?” dia menjawab; “Ya, beliau bersabda: “barangsiapa membeli Muhaffalah atau Mushorroh (binatang yang susunya sengaja tidak diperas sehingga tampak berisi ketika akan dijual), maka ia boleh memilih, jika dia mahu bisa mengembalikannya dan jika dia mahu bisa mengambilnya.”

 

Musnad Ahmad 7077: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Mashur dari Abu Hazim dari Abu Hurairah dan sanad hadits ini sampai kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Barangsiapa datang menuju rumah ini (Ka’bah) untuk berhaji, kemudian ia tidak berkata kotor dan tidak berbuat fasiq maka ia akan kembali sebagaimana seorang yang baru dilahirkan oleh ibunya.”

 

Musnad Ahmad 7078: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari ‘Atho` bin As Sa`ib dari Al Aghor dari Abu Hurairah -pertama kali Sufyan berkata; “bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: ” kemudian dia mengulanginya; “Al Aghor berkata dari Abu Hurairah, dia berkata; – “Allah Azza Wa Jalla berfirman: ‘Kesombongan adalah selendang-Ku, kemulian adalah sarung-Ku, barangsiapa mencabut salahsatunya dari-Ku, Aku akan memasukkannya ke dalam neraka.'”

 

Musnad Ahmad 7079: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Za`idah dari Abdul Malik bin Umair dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau berkata: “Sebenar-benar bait sya’ir yang diucapkan oleh seorang penya`ir adalah; ketahuilah, segala sesuatu selain Allah adalah batil.” Dan hambir-hampir Ibnu Abi Ash Shalt masuk Islam.

 

Musnad Ahmad 7080: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abdul Malik bin Umair dari Abul Aubar dari Abu Hurairah, dia berkata; “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam kadang shalat dengan berdiri dan kadang dengan duduk, kadang dengan alas kaki dan kadang tanpa alas kaki.” Telah menceritakan kepada kami Husain bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Sufyan dan ditambahkan dalam hadits tersebut; “kadang beliau menoleh ke kanan dan ke kiri.”

 

Musnad Ahmad 7081: Telah menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepadaku Ibnu Muhaishin seorang Syaikh dari Quraisy Sahmi, dia mendengar dari Muhammad bin Qois bin Makhramah dari Abu Hurairah, dia berkata: “ketika turun ayat: “Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu.” maka kaum muslimin keberatan sehingga mereka berusaha keras dalam beramal, kemudian mereka mengadu kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Bersungguh-sungguhlah kalian, karena tidaklah suatu musibah yang menimpa seorang muslim kecuali ia akan menjadi penghapus baginya, sampai malapetaka yang menimpanya.”

 

Musnad Ahmad 7082: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari ‘Amru, ia mendengar Thawus ia mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Nabi Adam dan Nabi Musa saling beradu argumentasi, Musa berkata: ‘Wahai Adam engkau adalah bapak kami, engkau telah menjadikan kami rugi dan menjadikan kami keluar dari surga.’ Maka Adam pun berkata kepadanya, ‘Wahai Musa, engkau adalah orang yang telah Allah pilih untuk diajak bicara dengan-Nya, ‘ dan di kesempatan lain dia berkata; ‘ dengan risalah-Nya, dan Dia menulis dengan tangan-Nya untukmu, akankah engkau mencelaku dengan suatu perkara yang Allah telah taqdirkan sejak empat puluh tahun sebelum aku dicipta?.'” Beliau berkata: “Adam mendebat Musa, Adam mendebat Musa.”

 

Musnad Ahmad 7083: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari ‘Amru dari Yahya bin Ja’dah dari Abdullah bin ‘Amru Al Qori berkata: aku mendengar Abu Hurairah berkata: “Tidak, dan demi Rabbul Ka’bah, aku tidak mengatakan bahwa Muhammad berkata; “barangsiapa dipagi hari dalam keadaan junub maka tidak ada puasa baginya. Dan demi Rabbul Ka’bah, dia mengatakan; aku tidak melarang puasa dihari jum’at.”

 

Musnad Ahmad 7084: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari ‘Amru dari Ibnu Munabbih -yaitu wahb- dari saudaranya, berkata; aku mendengar Abu Hurairah berkata: “Tidak ada seorang pun yang hadits periwayatannya dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam lebih banyak dari aku selain Abdullah bin ‘Amru, sebab ia selalu menulis sedang aku tidak.”

 

Musnad Ahmad 7085: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari ‘Amru dari Hisyam bin Yahya dari Abu Hurairah dan Yahya dari Abu Bakr dari Umar bin Abdul Aziz dari Abu Bakr bin Abdurrahman dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Barangsiapa mendapati hartanya dalam genggaman seorang laki-laki yang bangkrut, maka ia lebih berhak atas uang tersebut.”

 

Musnad Ahmad 7086: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Isma’il bin ‘Umayyah dia mendengarnya dari seorang Syaikh, dikesempatan lain dia berkata; aku mendengarnya dari seorang laki-laki badui dusun, dia berkata; aku mendengar Abu Hurairah berkata: aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa membaca: WAL MURSALAATI `URFA (Demi malaikat-malaikat yang diutus untuk membawa kebaikan) sampai dengan; FA BIAIYYI HADITSIN BA`DAHU YU`MINUN (Maka kepada perkataan apakah sesudah Al Quraan ini mereka akan beriman?), maka hendaknya ia mengatakan; aku beriman kepada Allah. Dan barangsiapa membaca: WATTIINI WAZ ZAITUUN (Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun), maka hendaklah ia mengatakan; benar, dan kami menjadi saksi untuk itu. Dan barangsiapa membaca: ALAISA DZAALIKA BI QAADIRIN `ALAA AIYYUHYIYAL MAUTA (Bukankah (Allah yang berbuat) demikian berkuasa (pula) menghidupkan orang mati?), maka hendaklah ia mengatakan; benar.” Isma’il berkata: aku pergi untuk melihat apakah dia menjaganya, Dan dia adalah seorang badui, dia berkata; “wahai saudaraku, apakah engkau mengira bahwa aku tidak menjaganya, sungguh aku telah berhaji sebanyak enam puluh kali, tidaklah ada pada satu tahunpun kecuali aku mengetahui unta yang dulu aku pakai untuk berhaji.”

 

Musnad Ahmad 7087: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Isma’il Ibnu Umayyah dari Abu Muhammad bin ‘Amru bin Huraits Al Udzri, pada kesempatan lain dia berkata; dari Abu ‘Amru bin Muhammad bin Huraits dari kakeknya ia berkata; aku mendengar Abu Hurairah berkata; Abul Qosim Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika salah seorang dari kalian shalat hendaklah membuat pembatas dihadapannya dengan sesuatu, jika tidak mendapatkan hendaklah ia menancapkan sebujur tongkat dan jika tidak mendapatkan tongkat hendaklah ia membuat garis, dan tidak akan membahayakan apapun pada dirinya sesuatu yang lewat di depannya.” Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Isma’il Ibnu Umayyah dari Abu ‘Amru bin Huraits dari bapaknya dari Abu Hurairah ia memarfu`kannya, lalu disebutlah hadits tersebut secara makna. Abdurrazzaq berkata; telah mengkabarkan kepada kami Ma’mar dan Ats Tsauri dari Isma’il bin Umaiyyah dari Abu ‘Amru bin Huraits dari bapaknya dari Abu Hurairah ia memarfu`kannya, lalu menyebutkan hadits tersebut.

 

Musnad Ahmad 7088: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ayub bin Musa dari Sa’id dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Jika budak perempuanmu berbuat zina dan telah jelas perzinaannya maka hendaklah ia mencambuknya sesuai dengan had, dan jangan mencelanya setelah dilaksanakan had pada dirinya.” Sufyan berkata: “jangan mencelanya setelah ditegakkan had pada dirinya pada kali ketiga atau keempat, dan hendaklah ia menjualnya meskipun seharga seutas tali rambut.”

 

Musnad Ahmad 7089: Telah menceritakan kepada kami Sufyan telah mengkabarkan kepada kami Ayub bin Musa dari ‘Atho` bin Mina` berkata; aku mendengar Abu Hurairah berkata: aku sujud bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam ketika beliau membaca: “IDZAS SAMA`UN SYAQQOT (apabila langit terbelah) dan IQRAQ BISMIRABBIKA (Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu…).”

 

Musnad Ahmad 7090: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ayub bin Musa dari Makhul dari Sualiman bin Yasar dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “TidaK ada kewajiban bagi seorang muslim untuk mengeluarkan zakat pada budak dan kuda.”

 

Musnad Ahmad 7091: Telah menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepadaku Ubaidullah bin Abu Yazid dari Nafi’ bin Jubair dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda untuk Hasan, “Ya Allah, sesungguhnya aku menyayanginya, maka sayangilah ia dan sayangi orang-orang yang sayang kepadanya.”

 

Musnad Ahmad 7092: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ibnu Thawus dari bapaknya dari Abu Hurairah dan Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah dan sanad hadits ini sampai kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Kita datang terakhir dan kita yang pertama nanti di hari kiamat, Cuma mereka telah diberikan kitab sebelum kita sebagaimana kita telah diberikan kitab sesudah mereka. Dan inilah hari (jum’at) yang mana Allah `Azza Wa Jalla telah menetapkan atas mereka tetapi mereka menyeselisihinya. Lalu Allah memberikan kepada kita petunjuk atas penetapan itu, maka manusia adalah pengikut bagi kita, hari untuk Yahudi adalah besok dan untuk Nasrani adalah setelahnya.” Salah satu dari keduanya berkata; “baida” dan yang lainnya berkata; “baaida”

 

Musnad Ahmad 7093: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Idris berkata; aku mendengar Suhail bin Abi Shalih menyebutkan dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika kalian shalat sunnah setelah jum’at maka shalatlah empat rakaat, jika kalain disibukkan dengn sesuatu maka shalatlah dua rakaat di masjid dan dua rakaat setelah sampai rumah.” Idris berkata: “aku tidak tahu apakah hadits ini dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam atau bukan.”

 

Musnad Ahmad 7094: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Idris berkata; aku mendengar dari Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Kita datang terakhir dan kita yang pertama nanti di hari kiamat, Cuma mereka diberikan kitab sebelum kita dan kita diberikan kitab setelah mereka, dan inilah hari di mana mereka diperintahkan tetapi mereka menyelisihinya, sehingga Allah menjadikan hari ini sebagai hari raya buat kita, hari ini adalah untuk kita, besok bagi Yahudi dan setelah besoknya bagi Nasrani.”

 

Musnad Ahmad 7095: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Idris berkata; aku mendengar dari Muhammad bin ‘Amru dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “orang-orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan yang terbaik di antara mereka adalah yang terbaik terhadap istri-istrinya.”

 

Musnad Ahmad 7096: Telah menceritakan kepada kami ‘Abdah telah menceritakan kepada kami Muhammad bin ‘Amru dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Aku diberikan perkataan yang padat penuh makna, dan bumi telah dijadikan sebagai masjid dan tempat bersuci bagiku.”

 

Musnad Ahmad 7097: Telah menceritakan kepada kami Isma’il telah menceritakan kepada kami Al Hajjaj Ibnu Abu Utsman dari Yahya bin Abu Katsir dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Seorang janda dimintai pendapat dan musyawarah dalam pernikahannya, sedangkan gadis diminta perizinannya.” Para sahabat bertanya; “Wahai Rasulullah, bagaimana wujud perizinannya?” Beliau menjawab: “Jika dia diam.”

 

Musnad Ahmad 7098: Telah menceritakan kepada kami Isma’il telah menceritakan kepadaku Al Qosim bin Mihron dari Abu Rofi’ dari Abu Hurairah berkata: bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melihat dahak pada arah kiblat masjid maka beliaupun berbalik dan mengahdap kearah sahabat seraya bersabda: “kenapa salah seorang dari kalian berdiri menghadap Rabbnya lalu membuang dahak di hadapan-Nya? Sukakah kalian seandainya seseorang membuang dahak di depan wajahnya? Jika kalian hendak berdahak hendaklah ia membuangnya ke arah samping kiri atau di bawah kakinya, dan jika memang tidak memungkinkan hendaklah ia meludahkannya di antara kainnya seperti ini, ” lalu beliu mempraktikkannya, beliau meludahkannya ke dalam kainnya kemudian membersihkan dengan sebagian kain yang lain.”

 

Musnad Ahmad 7099: Telah menceritakan kepada kami Isma’il dari Ibnu Juraij telah mengkabarkan kepadaku Al ‘Ala` bin Abdurrahman bin Ya’qub, bahwa Abu As Sa`ib telah mengkabarkankan kepadanya bahwasannya ia telah mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa mengerjakan shalat kemudian ia tidak membaca Ummul Kitab (Al Fatiha) maka dia kurang, dan tidak sempurna.” Aku berkata; “Wahai Abu Hurairah, sebenarnya kadang aku di belakang imam” lalu ia mencolek lenganku seraya berkata; “Wahai Farisi, bacalah ia di dalam hatimu.”

 

Musnad Ahmad 7100: Telah menceritakan kepada kami Jarir bin Abdul Hamid dari Umaroh bin Al Qa’qa’ dari Abu Zur’ah dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam ditanya: “sedekah yang bagaimanakah yang paling utama?” Beliau menjawab: “Sungguh akan aku beritahukan bahwa sedekah yang paling utama adalah ketika engkau dalam kondisi sehat, bakhil, ingin hidup kekal dan tidak ingin jatuh miskin, janganlah engkau tunda-tunda sehingga nyawamu berada di tenggorokan, lalu engkau berkata; untuk si fulan sekian, untuk si fulan sekian, padahal itu telah menjadi bagian si fulan.”

 

Musnad Ahmad 7101: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa’id dari Sufyan berkata; telah menceritakan kepadaku Salmu bin Abdurrahman dari Abu Zur’ah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam tidak menyukai tali belenggu yang ada di kaki kuda.”

 

Musnad Ahmad 7102: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa’id telah menceritakan kepada kami Muhammad bin ‘Ajlan telah menceritakan kepadaku Al Qo’qo’ bin Hakim dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya kedudukanku bagi kalian adalah seperti seorang bapak yang mengajari kalian, jika salah seorang dari kalian menuju kamar mandi (WC), maka janganlah manghadap ke arah kiblat atau membelakingnya, dan jangan membasuh (cebok) dengan tangan kanan.” Beliau juga memerintahkan untuk bersuci dengan batu tiga biji, dan melarang dari menggunakan kotoran binatang ataupun tulang belulang.

 

Musnad Ahmad 7103: Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Ibnu ‘Ajlan telah menceritakan kepadaku Al Qo’qo’ bin Hakim dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Allah menyayangi seorang laki-laki yang bangun malam lalu shalat, kemudian membangunkan istrinya untuk shalat, dan bila istrinya menolak ia percikkan air pada wajahnya. Dan Allah juga menyayangi seorang perempuan yang bangun malam lalu shalat, kemudian membangankan suaminya untuk shalat, dan bila suaminya menolak ia percikkan air pada wajahnya.”

 

Musnad Ahmad 7104: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa’id dari ‘Ubaidullah dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dia berkata; “bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melarang dari jual beli dengan sistem al hasho (melemparkan sebutir batu kecil semisal judi) dan ghoror (banyak kecurangan dan ketidak jelasan).”

 

Musnad Ahmad 7105: Telah menceritakan kepada kami Yahya telah mengkabarkan kepada kami Ubaidullah berkata; telah menceritakan kepadaku Ibnu Abi Sa’id dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sekiranya tidak memberatkan bagi umatku, sungguh akan aku perintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali wudlu, dan aku perintahkan pula untuk mengakhirkan shalat isya` hingga sepertiga malam atau pertengahan malam.”

 

Musnad Ahmad 7106: Telah menceritakan kepada kami Yahya telah menceritakan kepada kami Al Auza’i telah menceritakan kepadaku Az Zuhri telah menceritakan kepadaku Tsabit Az Zuroqi, dia berkata; aku mendengar Abu Hurairah berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Janganlah kalian mencela angin, sebab ia datang dengan membawa rahmat dan siksa, dan hendaklah kalian memohon kepada Allah dari kebaikkannya dan berlindung dari keburukkannya.”

 

Musnad Ahmad 7107: Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Ibnu Abi Dzi`b, dia berkata; telah menceritakan kepadaku Sa’id bin Abi Sa’id dari bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Tidak halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir melakukan perjalanan sejauh satu hari kecuali dengan mahramnya.”

 

Musnad Ahmad 7108: Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Yahya telah menceritakan kepadaku Dzakwan Abu Shalih dari Ibrahim bin Abdullah atau Abdullah bin Ibrahim -Yahya masih merasa ragu- dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Shalat di masjidku ini lebih utama seribu kali lipat dari shalat yang dilakukan di tempat lain kecuali Masjidil Haram.”

 

Musnad Ahmad 7109: Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Ibnu ‘Ajlan telah menceritakan kepadaku Sa’id Ibnu Abi Sa’id dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Ada tiga golongan yang telah menjadi hak Allah untuk menolongnya; mujahid di jalan Allah, seorang yang ingin menikah tetapi tidak mempunyai kemampuan dan seorang budak yang ingin menebus dirinya sehingga merdeka.”

 

Musnad Ahmad 7110: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa’id dari Ibnu ‘Ajlan aku mendengar bapakku dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Meskipun mataku tidur tetapi hatiku tidak tidur.”

 

Musnad Ahmad 7111: Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Ibnu ‘Ajlan dari Sa’id dari Abu Hurairah, dia berkata; seorang laki-laki berkata; “Berapa air yang aku butuhkan untuk mengguyur kepalaku ketika mandi junub?” Dia berkata; “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menuangkan dengan tangannya di atas kepalanya sebanyak tiga kali.” Laki-laki itu berkata; “sesungguhnya rambutku sangat lebat.” Dia berkata; “Rambut Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam lebih lebat dan lebih bagus.”

 

Musnad Ahmad 7112: Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Ibnu ‘Ajlan dari Sa’id dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Bersedekahlah!” seorang lelaki berkata; “Aku mempunyai dinar.” Beliau bersabda: “Sedekahkanlah untuk memenuhi kebutuhanmu.” Lelaki itu berkata; “Aku masih mempunyai dinar lagi.” Beliau bersabda: “Sedekahkanlah untuk istrimu.” Lelaki itu berkata; “Aku masih mempunyai dinar lagi.” Beliau bersabda: “Sedekahkanlah untuk anakmu.” Lelaki itu berkata; “Aku masih mempunyai dinar lagi.” Beliau bersabda: “Sedekahkanlah untuk pembantumu.” Lelaki itu berkata; “Aku masih mempunyai dinar lagi.” Beliau bersabda: “Kamu lebih tahu kepada siapa harus bersedekah.”

 

Musnad Ahmad 7113: Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Ibnu ‘Ajlan dari Sa’id dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika kalian memukul maka hindarilah wajah, dan jangan mengatakan; ‘semoga Allah menjadikan wajahmu buruk dan wajah yang mirip dengan wajahmu, ‘ karena sesungguhnya Allah menciptakan Adam seperti wajahnya.”

 

Musnad Ahmad 7114: Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Ibnu ‘Ajlan dari Sa’id dari Abu Hurairah; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pernah ditanya; “Wanita yang bagaimana yang paling baik?” Beliau menjawab: “Jika ia dipandang selalu menyenangkan, jika diperintah taat, dan tidak menyelisihinya terhadap perkara yang ia benci bila terjadi pada dirinya (istri) atau hartanya (suami).”

 

Musnad Ahmad 7115: Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah dan Ibnu Numair mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Allah Azza Wa Jalla berfirman: ‘Aku bersama dengan hamba-Ku selama ia mengingat Aku, jika ia mengingat-Ku dalam dirinya maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku, jika ia mengingat-Ku ketika bersama dengan orang-orang penting maka akan mengingatnya bersama dengan orang-orang penting yang lebih baik dari mereka. Jika ia mendekat kepada-Ku dengan satu jengkal maka Aku akan mendekat dengan satu hasta, jika ia mendekat kepadaku dengan satu hasta maka Aku akan mendekat dengan satu depa, jika ia mendatangi-Ku dengan berjalan maka Aku akan mendatanginya dengan lari.” Ibnu numair berkata dalam haditsnya; ” (Allah berfirman;) Aku tergantung dengan prasangka hamba-ku terhadap-Ku, dan Aku akan selalu dengan hamba-ku selama ia mengingat Aku.”

 

Musnad Ahmad 7116: Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah dan Ya’la mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Berapa hari yang telah berlalu dari bulan ini?” berkata; kami berkata: “Telah berlalu dua puluh dua hari dan tersisa delapan hari.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak, tetapi telah berlalu darinya dua puluh dua hari dan tersisa tujuh hari, mintalah satu hari.” Abu Ya’la berkata dalam haditsnya, “Bilangan hari dalam sebulan adalah dua puluh sembilan hari.”

 

Musnad Ahmad 7117: Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah atau dari Abu Sa’id, -Al A’masy masih merasa ragu, – berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya Allah mempunyai para malaikat yang selalu berkeliling di muka bumi, dan membantu para malaikat penjaga manusia, jika mereka mendapati suatu kaum yang berdzikir kepada Allah mereka memanggil teman-temannya seraya berkata; ‘Kemarilah terhadap apa yang kalian cari.’ Lalu mereka pun datang seraya menaungi mereka dengan sayapnya sehingga memenuhi langit bumi. Maka Allah berfirman; ‘Apa yang dikerjakan oleh hamba-Ku ketika kalian tinggalkan? ‘ para malaikat menjawab; ‘Kami tinggalkan sedang mereka masih memuji, mengagungkan dan berdzikir kepada-Mu.’ Allah berfirman: ‘Apakah mereka melihat-Ku?” Para malaikat menjawab; ‘Tidak.’ Allah berfirman: ‘bagaimana sekiranya mereka melihat-Ku?” Para malaikat menjawab; ‘Sekiranya mereka dapat melihat-Mu pasti mereka akan lebih dalam memuji, mengagungkan dan berdzikir kepada-Mu.’ Allah berfirman: ‘lalu apa yang mereka harapkan?” Para malaikat menjawab; ‘Mereka mengharapkan surga.’ Allah berfirman: ‘Apakah mereka telah melihatnya? ‘ Para malaikat menjawab; ‘Belum.’ Allah berfirman: ‘Bagaimana sekiranya mereka telah melihatnya? ‘ Para malaikat menjawab; ‘Jika mereka melihatnya tentu mereka akan lebih berkeinginan lagi dan antusias.’ Allah berfirman: ‘Lalu mereka berlindung dari apa saja? ‘ Para malaikat menjawab; ‘Dari api neraka.’ Allah berfirman: ‘Apakah mereka telah melihatnya? ‘ Para malaikat menjawab; ‘Belum.’ Allah berfirman: ‘Bagaimana jika seandainya mereka telah melihatnya? ‘ para malaikat menjawab; ‘Tentu mereka akan lari dan lebih takut lagi.'” Beliau melanjutkan: “Allah berfirman: ‘Sesungguhnya Aku telah persaksikan kepada kalian bahwa Aku telah mengampuni mereka.’ Beliau melanjutkan; “para malaikat menjawab; ‘Sesungguhnya di antara mereka ada sifulan yang tidak akan datang kecuali karena suatu keperluan? ‘ Allah berfirman: ‘Mereka adalah sautu kaum yang majlis mereka tidak ada kesengsaraannya.'” Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Sulaiman dari Dzakwan dari Abu Hurairah, dan dia tidak memarfu`kan hadist semisalnya. Telah menceritakan kepada kami ‘Affan telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada kami Suhail Ibnu Abu Shalih dari bapaknya, dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah mempunyai para malaikat yang selalu berkeliling dan membantu para malaikat penjaga manusia yang mencari majlis-majlis dzikir, ” kemudian ia menyebutkan hadits tersebut.

 

Musnad Ahmad 7118: Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah telah menceritakan kepada kami Al A’masy dan Ibnu Numair telah mengkabarkan kepada kami Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa meringankan seorang mukmin dari kesulitan di dunia maka Allah akan meringankan baginya kesulitan di hari kiamat. Dan barangsiapa menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Dan barangsiapa memudahkan bagi seorang yang kesusahan maka Allah akan memudahkan baginya di dunia dan di akhirat, dan Allah akan menolong seorang hamba selama ia mau menolong saudaranya. Barangsiapa meniti jalan dalam rangka menuntut ilmu maka Allah akan mempermudah baginya jalan menuju surga, dan tidaklah suatu kaum yang berkumpul di salah satu rumah dari rumah-rumah Allah, mereka membaca kitab Allah, dan mempelajarinya dengan sesama mereka kecuali akan diturunkan kepada mereka ketenangan, dilimpahkan kepada mereka rahmat, dikelilingi oleh para malaikat dan Allah Azza Wa jalla akan menyebut-nyebut mereka di hadapan malaikat yang ada di sisi-Nya. Dan barangsiapa diperlambat oleh amalnya maka tidak akan bisa dipercepat oleh nasabnya.”

 

Musnad Ahmad 7119: Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika seorang budak memenuhi hak Allah dan hak tuan-tuannya maka ia akan mendapatkan dua pahala.” Abu Hurairah berkata: maka hal ini aku ceritakan kepada Ka’ab, lalu Ka’ab berkata: “baginya tidak ada hisab, juga bagi seorang mukmin yang miskin.”

 

Musnad Ahmad 7120: Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sedekah yang paling utama adalah ketika dalam kondisi sulit (miskin), dan pada saat istrimu berkata; ‘Engkau beri makan aku atau engkau ceraikan aku? ‘ Dan pelayanmu berkata; ‘Engkau beri makan aku atau engkau jual aku? ‘ Dan anakmu berkata; ‘akan engkau berikan kepada siapa ini agar menjadi pengasuhku? ‘” Mereka berkata; “Wahai Abu Hurairah, ini sesuatu yang telah disabdakan oleh Rasulullah atau sesuatu yang muncul dari ucapanmu sendiri?” “Ini bahkan dari ucapanku sendiri.” Jawab Abu Hurairah.

 

Musnad Ahmad 7121: Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Shalatnya seorang laki-laki di masjid lebih baik daripada shalat yang ia kerjakan di rumah atau pasarnya dengan dua puluh tujuh derajat. Hal itu karena jika salah seorang dari kalian berwudlu kemudian ia membaguskan wudlunya lalu pergi ke masjid, dan tidak ada niat lain kecuali hanya untuk menunaikan shalat maka tidaklah satu langkah yang langkahkan kecuali Allah akan mengangkat dengannya satu derajat dan dihapuskan darinya satu kesalahan sehingga ia masuk masjid. Dan jika ia telah masuk masjid maka ia akan tetap dihitung dengan pahala shalat selama shalat tersebut yang menahannya. Para malaikat akan selalu bershalawat kepada salah seorang dari mereka selama ia masih di tempat di mana ia melakukan shalat, mereka mengatakan; “Ya Allah, ampunilah dia, Ya Allah sayangilah dia, Ya Allah terimalah taubatnya selama ia tidak menyakiti orang lain dan selama ia belum berhadats.”

 

Musnad Ahmad 7122: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ma’in berkata; telah menceritakan kepada kami Hafsh dari Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa memaafkan kesalahan orang lain maka Allah akan memaafkan kesalahannya pada hari kiamat.”

 

Musnad Ahmad 7123: Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah dan Ya’la mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Penduduk Yaman telah mendatangi kalian, mereka adalah orang-orang yang hatinya lembut. Iman itu dari Yaman, hikmah itu ada di Yaman.” Abu Mu’awiyah berkata dalam haditsnya: “pemimpin kekafiran itu dari arah sebelah timur.”

 

Musnad Ahmad 7124: Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak dihalalkan ghonimah bagi orang-orang sebelum kalian, dahulu Allah menurunkan api dari langit dan melahap harta ghonimah.” Sedangkan pada perang badar orang-orang bersegera untuk mendapatkan harta ghonimah, maka Allah Azza Wa Jalla pun menurunkan ayat: “Kalau sekiranya tidak ada ketetapan yang telah terdahulu dari Allah, niscaya kamu ditimpa siksaan yang besar karena tebusan yang kamu ambil. Maka makanlah dari sebagian rampasan perang yang telah kamu ambil itu, sebagai makanan yang halal lagi baik.”

 

Musnad Ahmad 7125: Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah dan Waki’ mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa mentaatiku sungguh ia telah mentaati Allah, dan barangsiapa bermaksiat kepadaku sungguh ia telah bermaksiat kepada Allah, dan barangsiapa mentaati pemimpinku, ” -waki` berkata: yaitu Imam, – “maka ia telah mentaati aku, dan barangsiapa bermaksiat kepada pemimpinku, sungguh ia telah bermaksiat kepadaku.” -Waki’ berkata: yaitu Imam, – “berarti Ia telah bermaksiat kepadaku.”

 

Musnad Ahmad 7126: Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Rombongan pertama yang akan masuk surga dari umatku seperti rembulan pada malam purnama, kemudian setelah mereka seperti bintang yang paling terang cahayanya di langit, kemudian mereka akan menempati surga sesuai dengan tingkatannya masing-masing. Mereka tidak buang air besar, tidak juga buang air kecil, tidak mengeluarkan ingus, dan tidak meludah. Sisir mereka dari emas, keringat mereka seharum misik, wewangian mereka dari kayu cendana, serta ukuran tubuh mereka sama yakni seperti ukuran bapak mereka Adam Alaihis Salam, enam puluh hasta.”

 

Musnad Ahmad 7127: Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Allah melaknat seorang pencuri, ia mencuri telur maka dipotonglah tangannya, dan ia mencuri seutas tali maka dipotonglah tangannya.”

 

Musnad Ahmad 7128: Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melakukan puasa wishol (puasa siang dan malam tanpa henti) dan malarang umatnya untuk melakukannya, beliau bersabda: “Sesungguhnya aku tidak sebagaimana kalian, aku tidur dan Tuhanku memberiku makan dan minum.”

 

Musnad Ahmad 7129: Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika salah seorang dari kalian bangun dari tidur malam maka janganlah memasukkan tangannya ke dalam bejana sebelum mencucinya tiga kali, sebab ia tidak tahu kemanan tangannya bermalam.” Berkata: Waki` berkata dari Abu Shalih dan Abu Rozin dari Abu Hurairah dan ia memarfu`kannya. Dia berkata; telah menceritakan kepada kami Mu’awiyah bin ‘Amru telah menceritakan kepada kami Za`idah dari Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Sehingga ia mencucinya tiga atau dua kali.”

 

Musnad Ahmad 7130: Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Pada tengkuk salah seorang dari kalian terdapat tiga ikatan setan, jika ia bangun dan berdzikir kepada Allah maka akan terurai satu ikatan, jika ia bangun dan berwudlu maka akan terurai lagi satu ikatan, jika ia mengerjakan shalat maka akan terurai semua ikatan yang ada.” Beliau bersabda: “maka ia akan menyongsong esok hari dengan hati yang lapang dan semangat membara karena telah mendapatkan kebaikkan, namun jika ia tidak (melakukan hal itu) maka keesokan harinya ia akan merasakan kesempitan hati dan kemalasan karena tidak mendapatkan kebaikkan.”

 

Musnad Ahmad 7131: Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tiga golongan yang Allah tidak akan mengajak mereka bicara, tidak melihat mereka, tidak akan dibersihkan dari dosa-dosa, dan bagi mereka siksa yang pedih; seorang laki-laki yang berada di suatu tempat yang gersang ia mempunyai kelebihan air tetapi melarangnya dari orang lain, seorang laki-laki yang berbai’at kepada seorang imam ia tidak membai’atnya kecuali untuk nikmat dunia; jika ia mendapatkan pemberian ia akan tepati janji tetapi jika tidak mendapatkan pemberian ia ingkar janji, dan seorang laki-laki yang yang menjual barang setelah shalat `ashar lalu ia bersumpah atas nama Allah bahwa ia telah membelinya dengan harga sekian dan sekian, lalu si pembeli percaya, padahal tidak demikian halnya.”

 

Musnad Ahmad 7132: Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah, Waki’ dan Muhammad bin ‘Ubaid mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Al A’masy dan Ibnu Numair. Telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidaklah seorang bayi yang dilahirkan kecuali di atas millah ini.” Kesempatan lain Waki’ berkata: “di atas millah.” Ia berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ali bin Al Hasan bin Syaqiq berkata; aku mendengar bapakku dari Abu Hamzah dari Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Tidaklah seorang bayi yang dilahirkan kecuali di atas millah ini, kedua orang tuanyalah yang telah menjadikan mereka yahudi atau nashroni”, kemudian ia menyebutkan sebagaimana dalam hadits.

 

Musnad Ahmad 7133: Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah dari Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidaklah seorang bayi yang dilahirkan kecuali di atas millah ini sehingga jelas lisannya, maka kedua orang tuanyalah yang telah menjadikan mereka yahudi atau nashrani atau musyrik.” Para sahabat bertanya; “wahai Rasulullah, bagaimana dengan mereka (yang meninggal) sebelum itu?” Beliau menjawab: “Allah lebih tahu dengan apa yang mereka kerjakan.”

 

Musnad Ahmad 7134: Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Aku tidak mendapat manfaat dari harta apapun, harta Abu Bakar tidak dapat memberiku manfaat, ” maka menangislah Abu Bakar seraya berkata; “Tidaklah aku dan juga hartaku kecuali untukmu wahai Rasulullah?.”

 

Musnad Ahmad 7135: Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Abu Shalih dan Abu Rozin dari Abu Hurairah, dia berkata; aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika seekor anjing menjilat bejana salah seorang dari kalian maka cucilah ia hingga tujuh kali, dan jika tali sandal salah seorang dari kalian putus maka janganlah berjalan di atas satu sandalnya sehingga ia membetulkannya.”

 

Musnad Ahmad 7136: Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa bunuh diri dengan menggunakan pisau tajam maka pisau yang ada dalam tangannya tersebut kelak akan menghujam ke perutnya di dalam neraka jahannam, dia kekal selama-lamanya dengan kondisi seperti itu. Dan barangsiapa bunuh diri dengan menenggak racun maka racun yang ada dalam genggamannya tersebut kelak akan ia tenggak di dalam neraka jahannam, dia kekal selama-lamanya dengan kondisi seperti itu. Dan barangsiapa bunuh diri dengan terjun dari atas gunung maka kelak ia akan menerjunkan dirinya dalam neraka jahannam, dia kekal selama-lamanya dengan kondisi seperti itu.”

 

Musnad Ahmad 7137: Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah dan Waki’ mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Lihatlah kepada orang yang ada di bawahmu dan jangan melihat kepada orang yang ada di atasmu, sebab itu lebih baik agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah.” Abu Mu’awiyah berkata; “hendaklah kalian.”

 

Musnad Ahmad 7138: Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah atau dari Abu Sa’id -Al A’masy masih merasa ragu, – berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Pada setiap siang dan malam Allah mempunyai hamba-hamba yang dimerdeka, setiap dari mereka mempunyai doa yang terkabul.”

 

Musnad Ahmad 7139: Telah menceritakan kepada kami Rib’i bin Ibrahim, dia berkata; bapakku -dia adalah Saudara Isma’il bin Ibrahim (yaitu Ibnu ‘Ulaiyyah) -, ia berkata; dia lebih diutamakan ketimbang saudaranya, dari Abdurrahman bin Ishaq dari Sa’id bin Abi Sa’id dari Abu Hurairah dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam beliau bersabda: “Rugilah seorang laki-laki yang namaku disebut disisinya kemudian ia tidak bershalawat untukku, dan rugilah seorang laki-laki yang datang padanya bulan ramadlan kemudian telah berakhir sedang dia belum mendapat ampunan, dan rugilah seorang laki-laki yang mendapati kedua orangtuanya dalam usia lanjut tetapi tidak bisa menjadikan dia masuk surga.” Rib’i berkata; “aku tidak mengetahuinya kecuali dia telah berkata; ‘atau salah satu dari keduanya.'”

 

Musnad Ahmad 7140: Telah menceritakan kepada kami Rib’i bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Abdurrahman dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika salah seorang dari kalian bersuci dengan menggunakan batu hendaklah dengan bilangan ganjil.”

 

Musnad Ahmad 7141: (Masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya -dari Abu Hurairah -) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda, “Menunda-nunda pembayaran hutang adalah kezhaliman bagi orang yang mampu membayarnya, dan jika salah seorang di antara kalian dipindahkan hutangnya kepada orang yang mampu maka hendaklah ia mengikutinya.”

 

Musnad Ahmad 7142: Telah menceritakan kepada kami Rib’i telah menceritakan kepada kami Abdurrahman dari Abu Az Zinad dari Al A’masy dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melihat seorang laki-laki menuntun seekor unta, maka beliau bersabda: “Celaka kamu, tunggangilah ia.” Dia berkata; “Dia seekor unta.” beliau bersabda: “Celaka kamu, tunggangilah ia.” Dia berkata; “Dia seekor unta.” beliau bersabda: “Celaka kamu, tunggangilah ia.”

 

Musnad Ahmad 7143: Telah menceritakan kepada kami Rib’i telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Ishaq dari Abdullah bin Dinar dari Sulaiman bin Yasar dari ‘Irok bin Malik dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Seorang muslim tidak wajib mengeluarkan zakat budak dan kudanya.”

 

Musnad Ahmad 7144: Telah menceritakan kepada kami Rib’i bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Ishaq dari Muslim bin Abu Muslim, dia berkata; “Aku melihat Abu Hurairah sedang waktu itu kami masih anak-anak, datanglah orang-orang arab badui, ada seseorang yang berkata: “Wahai badui, kami ingin menjualkan untukmu.” Ia berkata; “tinggalkanlah badui itu sehingga dia bisa menjual barang dagangannya.” Lalu berkatalah Abu Hurairah: “Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melarang orang kota menjualkan untuk orang dusun.”

 

Musnad Ahmad 7145: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengkabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengkabarkan kepadaku Ibnu Syihab dari Ibnul Musayyab dan Abu Salamah bin Abdurrahman bin ‘Auf dari Abu Hurairah dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Binatang yang mati tertanduk adalah sia-sia, mati karena tercebur ke dalam sumur adalah sia-sia, mati karena kecelakaan dalam penambangan adalah sia-sia, dan pada harta terpendam yang ditemukan terdapat kewajiban mengeluarkan zakat seperlimanya.”

 

Musnad Ahmad 7146: Telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin ‘Amru berkata; telah menceritakan kepada kami Ali yaitu Ibnul Mubarak dari Yahya yaitu Ibnu Abu Katsir dari Abu Salamah telah menceritakan kepadaku Abu Hurairah bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa mendapatkan satu rakaat dari shalat subuh sebelum terbitnya matahari maka ia telah mendapatkan shalat subuh, dan barangsiapa mendapatkan satu rakaat dari shalat `ashar sebelum terbenamnya matahari maka ia telah mendapatkan shalat `ashar.”

 

Musnad Ahmad 7147: Telah menceritakan kepada kami Aswad bin ‘Amir telah menceritakan kepada kami Jarir yaitu Ibnu Hazim berkata; aku mendengar Al Hasan berkata: Abu Hurairah berkata: “ada tiga hal yang diwasiatkan kepadaku oleh kekasihku Shallallahu ‘alaihi wa Salam dan aku tidak meninggalkannya selamanya; shalat witir sebelum tidur, puasa tiga hari dalam satu bulannya, dan mandi pada hari jum’at.”

 

Musnad Ahmad 7148: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa mendapatkan satu rakaat dari shalat ‘ashar sebelum terbenamnya matahari maka ia telah mendapatkan shalat ‘ashar, dan barangsiapa mendapatkan satu rakaat dari shalat subuh sebelum terbitnya matahari maka ia telah mendapatkan shalat subuh.”

 

Musnad Ahmad 7149: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dan Ats Tsauri dari Isma’il bin Umayyah dari Abu ‘Amru bin Hurois dari bapaknya dari Abu Hurairah dan ia telah memarfu`kan hadits ini, ia berkata; “Jika salah seorang dari kalian shalat hendaklah menghadap pada sesuatu, jika tidak ada sesuatu yang dapat dijadikan batas hendaklah dengan tongkat, jika tidak ada tongkat hendaklah ia membuat garis, dan tidak akan membahayakan terhadap shalatnya sesuatu yang lewat di depannya.”

 

Musnad Ahmad 7150: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abi ‘Adiy dari Ibnu ‘Aun dari Umair bin Ishaq berkata: Aku sedang bersama Al Hasan bin Ali dan Abu Hurairah melihat kami, lalu dia berkata; “Kemarilah, aku akan mencium kamu sebagaimana aku pernah melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menciummu.” lalu Abu Hurairah berkata lagi; “Ada dibalik baju.” Lalu ia pun mencium pusar Al Hasan bin Ali.

 

Musnad Ahmad 7151: Telah menceritakan kepada kami Abu ‘Amir telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Yahya dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Seorang perempuan tidak boleh dinikahi dengan digabungkan bersama bibinya baik dari pihak bapak ataupun dari pihak ibu.”

 

Musnad Ahmad 7152: Telah menceritakan kepada kami Abu Qathan dan Abu ‘Amir mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Hisyam yaitu Ad Dustuwa`i dari Yahya dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; “Demi Allah, sungguh akan aku contohkan kepada kalian shalat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam.” Berkata: “adalah Abu Hurairah selalu qunut pada rakaat akhir dari shalat zhuhur, shalat ‘ashar dan shalat subuh.” Abu ‘Amir berkata di dalam haditsnya; “shalat isya` yang akhir dan shalat subuh, yaitu setelah membaca: “SAMI’A ALLAHU LIMAN HAMIDAH.” dia berdoa untuk kaum mukminin dan melaknat orang-orang kafir. Abu ‘Amir berkata; “dan melaknat orang-orang kafir.”

 

Musnad Ahmad 7153: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Ibrahim yaitu Ibnu Sa’d, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Syihab dari Sa’id Ibnul Musayyab dan Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah, dia berkata; “bahwasannya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam jika ingin mendoakan kecelakaan kepada seseorang atau berdoa keselamatan kepada seseorang beliau selalu qunut setelah rukuk.” Kira-kira ia berkata; “jika beliau mengucapkan: “SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH, ” beliau berdoa: “Wahai Rabb kami bagi-Mu segala pujian, Ya Allah selamatkanlah Al Walid bin Al Walid, salamah bin ‘Ayyasy bin Abi Rabi’ah dan orang-orang lemah dari kaum mukminin, Ya Allah keraskanlah hukuman-Mu atas Mudlor, dan timpakanlah kepada mereka tahun-tahun paceklik sebagaimana tahun-tahun pada masa Yusuf.” Abu Hurairah berkata; dan beliau mengeraskan bacaan tersebut, beliau juga membaca pada shalat-shalat yang lainnya, beliau membaca dalam shalat subuh: “Ya Allah, laknatlah si fulan dan si fulan dari penduduk arab.” Sampai akhirnya Allah Azza Wa Jalla mewahyukan kepada beliau, “Tak ada sedikitpun campur tanganmu dalam urusan mereka itu atau Allah menerima taubat mereka, atau mengazab mereka karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang zalim.”

 

Musnad Ahmad 7154: Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengkabarkan kepada kami Hisyam dari Yahya dari Ikrimah dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Jika salah seorang dari kalian shalat dengan menggunakan satu kain saja, maka hendaklah ia selempangkan antara dua sisi ujungnya di atas kedua pundaknya.”

 

Musnad Ahmad 7155: Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengkabarkan kepada kami Hisyam dari Yahya bin Abu Katsir telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ibrahim bin Al Harits telah menceritakan kepadaku Ya’qub bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Apa-apa yang ada di bawah sarung adalah masuk neraka.” Telah menceritakan kepada kami Al Khoffaf dari Abi Ya’qub dengan tulisan At Tujuni, yang benar adalah dari Ibnu Ya’qub -yaitu Abdurrahman bin Ya’qub- pembantu Al Huraqoh ayah Al ‘Ala` dan ini adalah haditsnya.

 

Musnad Ahmad 7156: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah menceritakan kepada kami Sa’id dari Qotadah dari An Nadlr bin Anas dari Basyir bin Nahik dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam beliau bersabda: “Jika seseorang mempunyai bagian pada diri seorang budak kemudian dia membebaskan setengahnya, maka hendaknya melepaskan sisanya jika ia mempunyai harta, dan apabila tidak tidak memiliki arta ia bisa memperkerjakan budak itu seharga dengan tebusannya serta tidak membebani diluar kemampuannya.”

 

Musnad Ahmad 7157: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkabarkan kepada kami Hisyam dari Yahya dari Dlamdlam dari Abu Hurairah, “bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam memerintahkan untuk membunuh al aswadain ketika shalat.” Yahya berkata: al aswadain adalah ular dan kala jengking.

 

Musnad Ahmad 7158: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkabarkan kepada kami Mis’ar dari Qotadah dari Zurarah bin Aufa dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Dimaafkan bagi umatku apa yang terdetik dalam hatinya atau bisikan jiwanya selama belum ia kerjakan atau katakan.”

 

Musnad Ahmad 7159: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkabarkan kepada kami Syu’bah dari Qotadah dan Ibnu Ja’far. Telah menceritakan kepada kami Syu’bah, dia berkata: aku mendengar dari Zurarah bin aufa dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Jika seorang wanita bermalam dengan menjauhi ranjang suaminya, maka ia telah bermalam sedang para malaikat melaknatnya.” Ibnu Ja’far berkata; sehingga ia kembali.

 

Musnad Ahmad 7160: Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengkabarkan kepada kami Ibnu ‘Aun dari Muhammad dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Sesungguhnya pada hari jum’at ada satu waktu” – Ibnu ‘Aun memperlihatkan dengan telapak tangan kanannya, lalu kami berkata: dia mengatakan sedikit-, “tidaklah seorang lelaki muslim yang mendapatkan waktu itu sedang ia berdiri dan meminta kebaikkan kepada Allah kecuali Dia akan mengabulkannya.”

 

Musnad Ahmad 7161: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkabarkan kepada kami Ibnu Abi Dzi`b dari Abu Al Walid dan Abdurrahman bin Sa’d dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Sesungguhnya menyengatnya panas adalah hembusan dari neraka jahannam, maka jika rasa panas sangat menyengat tunggulah waktu shalat hingga dingin.”

 

Musnad Ahmad 7162: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkabarkan kepada kami Ibnu Abi Dzi`b dari Abu Al Walid dari Abu Hurairah, dia berkata: bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika kalian mengimami shalat maka ringankanlah, karena sesungguhnya di antara kalian ada orang tua, orang lemah dan anak kecil.”

 

Musnad Ahmad 7163: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkabarkan kepada kami Ibnu Abi Dzi`b dari Muslim bin Jundub dari Habib Al hudzali dari Abu Hurairah, dia berkata: “jika aku melihat kijang berkeliaran antara dua sisinya (Madinah) aku tidak akan menakut-nakuti atau menyentuhnya, hal itu karena aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Telah diharamkan pohonnya untuk dirusak atau ditebang.”

 

Musnad Ahmad 7164: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkabarkan kepada kami Ibnu ‘Aun dari Muhammad dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Para malaikat akan melaknat salah seorang dari kalian jika mengacungkan pisau kepada saudaranya, meskipun saudaranya itu dari bapak dan ibunya (saudara kandung, pent).” Bapakku berkata: dan hadits ini tidak dimarfu`kan oleh Ibnu Abi Adiy.

 

Musnad Ahmad 7165: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkabarkan kepada kami Syu’bah dari Al Julas dari Utsman bin Syammas, dia berkata; aku mendengar Abu Hurairah yang ketika itu marwan lewat di depannya, ia berkata; “sebagian haditsmu dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, ” atau dia mengatakan; “haditsmu dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam kemudian ia kembali, lalu kami berkata;

 

Musnad Ahmad 7166: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkabarkan kepada kami Isma’il yaitu Ibnu Abu Khalid dari Ziyad Al Makhzumi dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak ada Persia setelah Persia dan tidak ada Romawi setelah Romawi, dan demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sungguh harta simpanan mereka akan diinfaqkan di jalan Allah.”

 

Musnad Ahmad 7167: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkabarkan kepada kami Isma’il dari Ziyad Al Makhzumi dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Salah seorang dari kalian tidak akan masuk surga dengan amalnya.” Para sahabat bertanya; “Tidak juga dengan engkau wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Tidak juga dengan aku, namun Allah telah melimpahkan kepadaku rahmat dan kemuliaan-Nya, Dan Dia juga meletakkan tangan-Nya di atas kepalaku.”

 

Musnad Ahmad 7168: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkabarkan kepada kami Muhammad bin ‘Amru dari Shafwan bin Abu Yazid dari Hushain bin Al Lajlaj dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak akan pernah bertemu debu karena jihad di jalan Allah dengan asap api jahannam di hidung seorang muslim, dan tidak akan bertemu kedengkian dan iman di hati seorang muslim.”

 

Musnad Ahmad 7169: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkabarkan kepada kami Muhammad bin ‘Amru, dia berkata; aku mendengar Salman Abu Abdullah Al Aghor dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Shalat di masjidku ini lebih utama dari seribu kali shalat yang dikerjakan di masjid selainnya, kecuali Al Masjil Al Haram.”

 

Musnad Ahmad 7170: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkabarkan kepada kami Muhammad bin ‘Amru dari Abul Hakam pembantu orang-orang Laits, dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak ada sabaq (uang taruhan) kecuali pada balap unta atau kuda.”

 

Musnad Ahmad 7171: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkabarkan kepada kami Muhammad bin Ishaq dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Permisalan seorang bakhil dengan orang yang suka berinfaq adalah seperti dua orang laki-laki yang mengenakan baju besi yang membungkus tulang dadanya. Adapun orang yang suka berinfaq, tidaklah ia berinfaq kecuali baju besi itu seakan membesar dan memberikan kelonggaran baginya, sedangkan bagi orang yang bakhil baju besi tersebut tidak bertambah besar dan memberi kelonggaran kecuali hanya sebagai alat pengaman saja.”

 

Musnad Ahmad 7172: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkabarkan kepada kami Muhammad bin Ishaq dari Musa bin Yasar dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sekiranya gunung uhud itu berupa emas dan diberikan kepadaku maka akan sangat menyenangkan hatiku jika ia bisa aku infaqkan di jalan Allah, dan tidaklah ia berada bersamaku selama tiga malam, dan aku mempunyai bagian darinya satu dinar ataupun satu dirham, kecuali sesuatu yang memang aku persiapkan untuk membayar hutang yang aku punya.”

 

Musnad Ahmad 7173: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkabarkan kepada kami Muhammad bin Ishaq dari Musa bin Yasar dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Permisalanku dengan para Nabi sebelumku adalah seperti seseorang yang membangun sebuah bangunan, kemudian ia sempurnakan dan ia perindah, kecuali satu bata pada salah satu sudutnya, sehingga orang-orang mengelilinginya dengan kagum, mereka berkata: ‘kami tidak pernah melihat bangunan seindah ini, kecuali di sini ada celah berlubang, ‘ maka akulah yang mengisi lubang itu.”

 

Musnad Ahmad 7174: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkabarkan kepada kami Muhammad dari ‘Iyadl bin Dinar dari bapaknya, bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata: Abul Qosim Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Rombongan yang pertama kali masuk surga dari umatku seperti rembulan pada malam purnama, kemudian setelah mereka seperti bintang yang paling terang cahanyanya di langit.”

 

Musnad Ahmad 7175: (Masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya -dari Abu Hurairah -).”Dan pada hari jum’at ada satu waktu, tidaklah seorang lelaki muslim yang mendapatkan waktu itu sedang ia berdiri dan meminta suatu permohonan kepada Allah kecuali Dia akan mengabulkannya.”

 

Musnad Ahmad 7176: Abul Qosim Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak akan datang hari kiamat sehingga ilmu di ambil, muncul banyak fitnah dan tersebarnya al harj.” Para sahabat bertanya; “Apa yang dimaksud dengan al harj wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “pembunuhan.” Telah menceritakan kepada kami Ya’qub telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami dari Ibnu Ishaq telah menceritakan kepadaku ‘Iyadl bin Dinar Al Laitsi -dia adalah seorang yang terpercaya-, dari bapaknya, dia berkata; aku mendengar Abu Hurairah berkata, dan dia sedang berkhutbah kepada manusia di hari jum’at pada saat kekhilafahan Marwan bin Al Hakam di Madinah di musim haji, dia berkata; “Abul Qosim Salallahu ‘Alaihi wa sallam telah bersabda: ” golongan yang pertama kali..” dan dia menyebutkan hadits.

 

Musnad Ahmad 7177: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkabarkan kepada kami Muhammad bin Ishaq dari Sa’id bin Yasar pembantu Al Hasan bin Ali Radliyallahu `Anhu, dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada dalam genggaman-Nya, apabila salah seorang di antara kalian mengambil seutas tali lalu ia pergi ke gunung untuk mencari kayu bakar lalu ia datang dengan memanggul di atas punggugnya untuk dijual sehingga ia bisa makan darinya adalah lebih baik daripada ia meminta-minta kepada manusia. Dan sekiranya ia mengambil tanah lalu ia masukkan kedalam mulutnya adalah lebih baik baginya daripada ia memasukan sesuatu ke dalam mulutnya yang telah Allah haramkan.”

 

Musnad Ahmad 7178: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkabarkan kepada kami Muhammad dari Musa bin Yasar dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersaba: “Sesungguhnya Allah mempunyai para malaikat, mereka saling bergantian antara malaikat yang berjaga diwaktu malam dengan malaikat yang berjaga diwaktu siang, mereka akan berkumpul ketika shalat subuh dan shalat ‘ashar, lalu malaikat yang bersama kalian akan naik ke hadapan Allah, Allah akan bertanya kepada mereka -dan Dia lebih tahu-, Allah berfirman: ‘Bagaimana kondisi hamba-ku ketika kalian tinggalkan? ‘ Mereka menjawab; ‘Ketika kami tinggalkan mereka dalam keadaan shalat dan ketika kami datang mereka juga dalam keadaan shalat.’

 

Musnad Ahmad 7179: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkabarkan kepada kami Muhammad dari Musa bin Yasar dari Abu Hurairah. Dan dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Puasa adalah perisai, jika salah seorang dari kalian puasa pada satu hari maka janganlah berkata kotor dan berlaku bodoh, jika seseorang mengajak berkelahi atau mencelanya, hendaknya ia berkata; ‘sesungguhnya aku sedang berpuasa.'”

 

Musnad Ahmad 7180: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkabarkan kepada kami Muhammad dari Musa bin Yasar dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Demi dzat yang jiwa muhammd ada dalam genggaman-Nya, bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih harum dari minyak kesturi.”

 

Musnad Ahmad 7181: (Masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya -dari Abu Hurairah -). Dan berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Allah Azza Wa Jalla berfirman: ‘Setiap amalan anak cucu Adam untuk mereka kecuali puasa, sebab ia adalah untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya, dia meninggalkan makan dan minumnya karena Aku, maka puasanya untuknya dan Aku yang membalas. Setiap satu kebaikkan akan mendapatkan sepuluh kebaikkan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat, kecuali puasa, dia untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.”

 

Musnad Ahmad 7182: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkabarkan kepada kami Muhammad dari Musa bin Yasar dari Abu Hurairah. Dan dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Janganlah kalian puasa wishol.” Para sahabat bertanya; “Bukankah engkau juga berpuasa wishol wahai Rasulullah?” beliau bersabda: “Sesungguhnya aku dalam hal ini tidak sama dengan kalian, di waktu malam Rabbku memberiku makan dan minum, maka beramallah kalian dengan batas kemampuan kalian.”

 

Musnad Ahmad 7183: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkabarkan kepada kami Muhammad dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Manusia itu ibarat barang tambang, kalian dapati orang yang terbaik dari mereka pada masa jahiliyyah adalah orang yang terbaik pula di dalam Islam, yaitu jika mereka memahami Islam.”

 

Musnad Ahmad 7184: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkabarkan kepada kami Muhammad dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Seorang muslim makan dengan satu usus, sedangkan orang kafir makan dengan tujuh usus.”

 

Musnad Ahmad 7185: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkabarkan kepada kami Muhammad dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Di dalam surga ada satu pohon yang jika seorang pengendara berjalan di bawah naungannya tidak akan terputus meskipun perjalanan seratus tahun.”

 

Musnad Ahmad 7186: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkabarkan kepada kami Muhammad bin Ishaq dari Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dia berkata: Abul Qosim Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda, “Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada dalam genggaman-Nya, sekiranya kalian dapat mengetahui apa yang aku ketahui sungguh kalian akan banyak menangis dan sedikit tertawa.”

 

Musnad Ahmad 7187: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkabarkan kepada kami Muhammad dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Ketika Allah memutuskan perkara hamba-hamba-Nya, Allah menulis dalam kitab-Nya: ‘sesungguhnya rahmat-Ku mendahului murka-Ku’ sedangkan Dia ada di atas ‘Arsy.”

 

Musnad Ahmad 7188: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkabarkan kepada kami Muhammad dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Biarkanlah apa yang telah aku tinggalkan, sesungguhnya orang-orang sebelum kalian binasa karena pertanyaan dan perselisihan mereka kepada para Nabi mereka, maka jika aku larang kalian dari mengerjakan sesuatu hendaklah kalian jauhi, dan jika aku perintahkan kepada kalian dengan sesuatu maka kerjakanlah semampu kalian.”

 

Musnad Ahmad 7189: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkabarkan kepada kami Muhammad dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, barangsiapa menghitung dan menghafalnya maka ia akan masuk surga, sesungguhnya Allah itu tunggal dan suka yang yang ganjil.”

 

Musnad Ahmad 7190: Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid Al Haddad Abu ‘Ubaidah telah menceritakan kepada kami Habib bin Asy Syahid dari ‘Atho`, dia berkata; Abu Hurairah berkata: Setiap shalat dibacakan padanya bacaan, apa yang diperdengarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam kepada kami maka kami perdengarkan kepada kalian, dan apa-apa yang beliau sembunyikan (tidak dikeraskan) maka kami sembunyikan dari kalian.”

 

Musnad Ahmad 7191: Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid telah menceritakan kepada kami Ar Rabi’ bin Muslim Al Qurrosyi dari Muhammad bin Ziyad dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Orang yang tidak bersyukur kepada manusia berarti tidak bersyukur kepada Allah’.

 

Musnad Ahmad 7192: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengkabarkan kepada kami ‘Aqil bin Ma’qil dari Hamam bin Munabbih, dia berkata; aku datang ke Madinah lalu aku melihat sekumpulan orang di samping mimbar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, maka akupun bertanya; maka diberitahukan kepadaku Abu Hurairah, dia berkata; maka akupun bertanya, dan dia balik bertanya; “Dari mana engkau datang?” “Dari penduduk Yaman.” Jawabku. Dia berkata; aku mendengar kekasihku, -atau dia mengatakan; – aku mendengar Abul Qosim Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Iman itu dari Yaman, mereka adalah orang-orang yang hatinya lembut, dan orang-orang yang berhati keras ada pada para penggembala unta, mereka adalah orang-orang badui.” Lalu aku melihat beliau mengarahkan tangannya arah timur.”

 

Musnad Ahmad 7193: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkabarkan kepada kami Ibnu ‘Aun telah menceritakan kepadaku Abu Muhammad Abdurrahman bin Ubaid dari Abu Hurairah, dia berkata: aku bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam mengantar jenazah, jika aku berjalan beliau selalu mendahului aku maka akupun lari-lari kecil, jika aku lari-lari kecil maka aku dapat mendahuluinya, kemudian aku berpaling ke arah seorang laki-laki yang berada di sisiku, aku berkata kepadanya, “Demi kekasih Ibrahim, bumi telah dihimpitkan untuknya.”

 

Musnad Ahmad 7194: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkabarkan kepada kami Yahya yaitu Ibnu Sa’id bahwa Abu Bakr bin Muhammad bin ‘Amru bin Hazm mengkabarkan kepadanya, bahwa Umar bin Abdul Aziz mengkabarkan kepadanya, bahwa Abu Bakr bin Abdurrahman bin Al Harits bin Hisyam mengkabarkan kepadanya, bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa mendapati hartanya ada pada seseorang yang bangkrut, atau pada seorang laki-laki yang bangkrut, maka ia lebih berhak atas harta tersebut ketimbang orang lain.”

 

Musnad Ahmad 7195: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkabarkan kepada kami Zakaria dari Sa’d bin Ibrahim dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Memperdebatkan Al Qur`an adalah kekafiran.”

 

Musnad Ahmad 7196: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkabarkan kepada kami hisyam dan Abdul Wahhab telah mengkabarkan kepada kami Hisyam dari Yahya dari Abu Ja’far, bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika telah tersisa sepertiga malam Allah Azza Wa Jalla turun ke langit dunia, Dia berfirman: ‘siapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku beri, barangsiapa meminta ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni, barangsiapa meminta rizki kepada-Ku maka akan Aku beri rizki, barangsiapa meminta kepada-Ku agar dibukakan permasalahannya, maka akan Aku bukakan baginya.’ sehingga terbit matahari.”

 

Musnad Ahmad 7196: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkabarkan kepada kami hisyam dan Abdul Wahhab telah mengkabarkan kepada kami Hisyam dari Yahya dari Abu Ja’far, bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika telah tersisa sepertiga malam Allah Azza Wa Jalla turun ke langit dunia, Dia berfirman: ‘siapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku beri, barangsiapa meminta ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni, barangsiapa meminta rizki kepada-Ku maka akan Aku beri rizki, barangsiapa meminta kepada-Ku agar dibukakan permasalahannya, maka akan Aku bukakan baginya.’ sehingga terbit matahari.”

 

Musnad Ahmad 7198: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkabarkan kepada kami Hisyam dari Yahya dari Abu Ja’far bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Amalan yang paling utama di sisi Allah adalah beriman kepada-Nya tanpa disertai dengan keraguan, jihad dengan tidak mengambil harta ghonimah dan haji yang mabrur.” Abu Hurairah berkata: haji yang mabrur dapat menghapus dosa pada tahun tersebut.”

 

Musnad Ahmad 7199: Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid Al Haddad dari Khalaf bin Mihron, dia berkata; aku mendengar Abdurrahman bin Al Ashom berkata: Abu Hurairah berkata: “kekasihku memberiku tiga wasiat; puasa tiga hari pada setiap bulan, shalat dluha dan tidak tidur sebelum aku shalat witir.”

 

Musnad Ahmad 7200: Telah menceritakan kepada kami Abu ‘Ubaidah Al Haddad seorang yang terpercaya dari Kufah, dari Muhammad bin ‘Amru dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sekiranya tidak memberatkan umatku sungguh akan aku perintahkan kepada mereka untuk bersiwak pada setiap wudlu, ” atau beliau mengatakan; “pada setiap kali berwudlu, dan aku perintahkan untuk mengakhirkan shalat isya` sehingga sepertiga malam.”

 

Musnad Ahmad 7201: Telah menceritakan kepada kami Abdul A’la dari Ma’mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika pembantu salah seorang dari kalian menghidangkan baginya makanan dan telah cukup antara panas dan dinginnya, maka hendaklah ia ajak dia duduk untuk makan, jika dia enggan maka hendaklah ia mengambilkan untuknya satu suap di tangannya.”

 

Musnad Ahmad 7202: Telah menceritakan kepada kami Abdul A’la dari Ma’mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata: “Iqomah telah dikumandangkan lalu datanglah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam seraya berdiri di tempat shalatnya, namun beliau teringat bahwa ia belum mandi besar lalu beliau pergi, ” kemudian berkata: “Sebagaimana kalian, kami telah membuat shof”, dan sungguh kepala beliau masih meneteskan air lalu beliau shalat bersama kami.”

 

Musnad Ahmad 7203: Telah menceritakan kepada kami Abdul A’la dari Ma’mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika kalian melihat hilal maka berpuasalah, dan jika kalian melihatnya maka berbukalah, namun bila terhalang bagimu untuk melihatnya (mendung) berpuasalah tiga puluh hari.”

 

Musnad Ahmad 7204: Telah menceritakan kepada kami Abdul A’la dari Ma’mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika salah seorang dari kalian bangun diwaktu malam maka janganlah ia memasukkan tangannya ke dalam bejana sehingga ia mencucinya tiga kali, sebab ia tidak tahu kemana tangannya bermalam.”

 

Musnad Ahmad 7205: Telah menceritakan kepada kami Abdul A’la dari Ma’mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Janganlah mengatakan masa itu pembawa kesialan, sesungguhnya Allah adalah masa, dan janganlah kalian sebut anggur dengan al karma (mulia).”

 

Musnad Ahmad 7206: Telah menceritakan kepada kami Abdul A’la dari Ma’mar dari Az Zuhri dari Al Aghor Abu Abdullah murid Abu Hurairah dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Di hari jum’at para malaikat duduk di depan pintu-pintu masjid, mereka mencatat siapa saja yang datang untuk melaksanakan shalat jum’at, dan bila imam datang mereka segera menutup buku catatan dan masuk untuk mendengarkan khutbah.”

 

Musnad Ahmad 7207: Dan (masih dari jalur periwayatan yang samadengan hadits sebelumnya -dari Abu Hurairah -) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Orang yang bersegera menuju shalat jum’at seperti orang yang menghadiahkan seekor unta, kemudian setelah itu seperti orang yang menghadiahkan seekor sapi, kemudian setelah itu seperti orang yang menghadiahkan seekor bebek, kemudian setelah itu seperti orang yang menghadiahkan seekor ayam, dan setelah itu seperti orang yang menghadiahkan sebutir telur.”

 

Musnad Ahmad 7208: Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Khalid dari Ibnu Abi Dzi`b dari Az Zuhri dari ‘Atho` bin Yazid Al Laitsi dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam ditanya tentang anak-anak orang musyrik yang telah meninggal, maka beliau bersabda: “Allah lebih tahu dengan apa yang mereka kerjakan.”

 

Musnad Ahmad 7209: Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid Al Haddad dari Muhammad bin ‘Amru dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Allah Azza Wa Jalla berfirman: ‘Siapa yang lebih zhalim dari seorang yang mencipta seperti ciptaan-Ku, hendaklah mereka mencipta seekor nyamuk atau hendaklah mereka menciptakan sebiji jagung.'”

 

Musnad Ahmad 7210: Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Dawud bin Farahij, dia berkata; aku mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jibril senantiasa menasihatiku agar berbuat baik kepada tetangga, sehingga aku mengira bahwa mereka juga akan mewarisi.”

 

Musnad Ahmad 7211: Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid dari ‘Auf dari Khilas bin ‘Amru dan Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa membeli liqhah mushorroh (unta yang telah mendekati masa melahirkan dan ditahan air susunya) atau kambing yang ditahan air susunya, lalu ia memerahnya maka ia punya dua pilihan, tetap melanjutkan sehingga ia memperoleh hasil atau mengembalikannya dengan disertai satu baskom makanan.”

 

Musnad Ahmad 7212: Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid dari ‘Auf dari Khilas dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Perumpamaan seseorang yang memberikan sesuatu kemudian ia memintanya kembali seperti seekor anjing yang makan sehingga kenyang, lalu ia muntahkan dan ia jilat kembali muntahannya untuk dimakan.”

 

Musnad Ahmad 7213: Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid dari ‘Auf dari Khilas dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Janganlah sekali-kali kalian kencing di air yang berhenti (tidak mengalir) kemudian ia berwudlu di situ.” Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid telah menceritakan kepada kami ‘Auf dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah sebagaimana dalam hadits tersebut.

 

Musnad Ahmad 7214: Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid telah menceritakan kepada kami Muhammad bin ‘Amru dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Seorang anak wanita yatim dimintai izin dalam nikahnya, jika ia diam maka itulah bentuk izinnya, tetapi jika ia menolak maka tidak boleh untuk dipaksa.”

 

Musnad Ahmad 7215: Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hafsh telah mengkabarkan kepada kami Warqo` dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Ketika Allah menciptakan hamba-hamba-Nya Dia menulis ketetapan, ‘Rahmat-Ku mendahului kemurkaan-Ku, ‘ sedangkan Dia ada di atas `Arsy-Nya.”

 

Musnad Ahmad 7216: Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hafsh telah mengkabarkan kepada kami Warqo` dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Neraka dikelilingi dengan syahwat sedangkan surga dikelilingi dengan sesuatu yang tidak disukai.”

 

Musnad Ahmad 7217: Telah menceritakan kepada kami Zaid bin Al Hubab telah mengkabarkan kepadaku Abu Maudud telah menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Abi Hadrad, dia berkata: aku mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika salah seorang dari kalian meludah di dalam masjid hendaklah ia menimbunnya, jika tidak maka hendaknya ia meludah di dalam kain bajunya.”

 

Musnad Ahmad 7218: Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab Ats Tsaqofi telah menceritakan kepada kami Ayub dari Muhammad dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Berilah nama seperti namaku dan jangan membuat kuniyah seperti kuniyahku.”

 

Musnad Ahmad 7219: Telah menceritakan kepada kami Abdul A’la dari Yunus yaitu Ibnu ‘Ubaid dari Ash Shalt bin Ghalib Al Hujaimi dari Muslim ia bertanya kepada Abu Hurairah tentang hukum minum sambil berdiri, dia menjawab; “Wahai putra saudaraku, aku pernah melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam mengikat kaki untanya yang sedang menderum, sedangkan aku memegang tali pelananya sambil meletakkan kakiku di atas kaki depan unta. Maka datanglah serombongan orang-orang Quraisy dan berdiri di sekeliling beliau, setelah itu dihadapankanlah kepada beliau semangkuk susu, lalu beliau meminumnya padahal beliau di atas kendaraanya. Kemudian sisa minumannya tersebut diberikan kepada orang yang ada disampingnya, lalu ia minum dan seterusnya sehingga semua yang hadir ikut meminumnya dalam kondisi berdiri.”

 

Musnad Ahmad 7220: Telah menceritakan kepada kami Abdul A’la dari Ma’mar dari Muhammad bin Ziyad dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: atau Abul Qosim Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidakkah takut orang yang mengangkat kepalanya sedangkan imam sujud, bahwa Allah akan mengganti kepalanya dengan kepala himar.”

 

Musnad Ahmad 7221: Telah menceritakan kepada kami Abdul A’la dari Yunus yaitu Ibnu ‘Ubaid dari Muhammad bin Ziyad dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak dikatakan beriman orang yang mengangkat kepalanya sebelum imam sedangkan ia shalat bersamanya, dan Allah akan mengganti wujudnya seperti wujud himar.”

 

Musnad Ahmad 7222: Telah menceritakan kepada kami Abdul A’la telah menceritakan kepada kami Yunus dari Al Hasan dari Abu Hurairah, dia berkata: “Kekasihku berwasiat kepadaku dengan tiga hal; Puasa tiga hari dalam satu bulannya, shalat witir sebelum tidur dan mandi di hari jum’at.”

 

Musnad Ahmad 7223: Telah menceritakan kepada kami Abdul A’la telah menceritakan kepada kami Yunus dari Al Hasan dari Abu Hurairah, dia berkata: mereka menyebut-nyebut seorang laki-laki di hadapan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam atau seorang lelaki berkata; “Wahai Rasulullah, sesungguhnya si fulan tadi malam tidur dan tidak bangun sehingga datang subuh.” Maka beliau bersabda: “Sesungguhnya setan telah mengencingi telinganya.”

 

Musnad Ahmad 7224: Telah menceritakan kepada kami Abdul A’la dari Ma’mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah bin Abdurrahman bin ‘Auf dari Abu Hurairah bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa mendapatkan satu rakaat dari shalat subuh sebelum terbitnya matahari maka ia telah mendapatkan shalat subuh, dan barangsiapa mendapatkan satu rakaat dari shalat ‘ashar sebelum terbenamnya matahari maka ia telah mendapatkan shalat ‘ashar.”

 

Musnad Ahmad 7225: Telah menceritakan kepada kami Abdul A’la dari Ma’mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Bukanlah disebut miskin seseorang yang ditolak (gagal) untuk mendapatkan satu atau dua butir kurma, atau satu atau dua porsi makanan.” Para sahabat bertanya; “lalu siapakah yang disebut miskin wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Yaitu orang yang tidak mendapat kecukupan, tetapi orang-orang tidak tahu dengan kebutuhannya sehingga mereka bisa berinfaq kepadanya.” Az Zuhri berkata: “mereka itulah orang-orang yang tidak mendapatkan rizki.” Telah menceritakan kepada kami Abdul A’la dari Ma’mar dari Muhammad bin Ziyad dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, sebagaimana dalam hadits tersebut diatas, akan tetapi Abu Hurairah menyebutkan; para sahabat bertanya; “Wahai Rasulullah, lalu siapakah yang disebut miskin?” Beliau menjawab: “Orang yang tidak mendapat kecukupan, dan tidak meminta-minta kepada manusia dengan mendesak.”

 

Musnad Ahmad 7226: Telah menceritakan kepada kami Abdul A’la dari Ma’mar dari Hammam bin Munabbih saudara Wahab, bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Penundaan orang yang mampu untuk membayar hutang adalah kezhaliman.”

 

Musnad Ahmad 7227: Telah menceritakan kepada kami Abdul A’la dari Ma’mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak menyemir rambut, maka selisihilah mereka.”

 

Musnad Ahmad 7228: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami Muhammad yaitu Ibnu ‘Amru dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Manusia itu ibarat barang tambang, orang terbaik dari mereka pada masa jahiliyyah, adalah orang yang terbaik pula di dalam Islam, jika mereka memahami Isalam.”

 

Musnad Ahmad 7229: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair dan Yazid mereka berkata; telah mengkabarkan kepada kami Muhammad bin ‘Amru dari Abu salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Ada empat sungai yang mendapat aliran dari sungai surga; efrat, nil, saihan, dan jaihan.”

 

Musnad Ahmad 7230: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair dan Yazid, mereka berkata; telah mengkabarkan kepada kami Muhammad bin ‘Amru dari Abu salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Ubahlah ubanmu (dengan memberi warna) dan jaganlah kalian menyerupai orang-orang Yahudi dan Nasrani.”

 

Musnad Ahmad 7231: Telah menceritakan kepada kami Yazid dan Ibnu Numair mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin ‘Amru dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Pada hari kiamat kelak kematian akan didatangkan dan ditempatkan di atas shiroth, lalu dikatakan; ‘Wahai penduduk surga, ‘ lalu mereka memperhatikan dengan perasaan takut dan kawatir akan dikeluarkan dari dalam surga.” Yazid berkata; “akan dikeluarkan dari tempat yang telah mereka diami. Lalu dikatakan kepada mereka; ‘Apakah kalian tahu ini? ‘ mereka menjawab; ‘Ya wahai Rabb kami, ini kematian. Kemudian dikatakan pula kepada para penduduk neraka; ‘Wahai penduduk neraka, ‘ lalu mereka memperhatikan dengan perasaan penuh harap akan mendapatkan kabar gembira bahwa mereka akan dikeluarkan dari tempat yang mereka diami (neraka). Lalu dikatakan kepada mereka; ‘Apakah kalian tahu ini? ‘ mereka menjawab; ‘Ya wahai Rabb kami, ini adalah kematian.’ Kemudian Allah memerintahkan agar didatangkan kematian, lalu disembelihlah kematian itu di atas shiroth, selanjutnya dikatakan kepada keduanya, kelompok penghuni surga dan kelompok penghuni neraka; ‘Kalian kekal di dalamnya dan tidak akan ada lagi kematian selama-lamanya.'”

 

Musnad Ahmad 7232: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkabarkan kepada kami Muhammad dan Ibnu Numair mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Seorang wanita masuk neraka gara-gara seekor kucing yang ia kurung, dia tidak memberinya makan dan minum atau melepaskannya sehingga ia bisa mencari makan dari serangga bumi.”

 

Musnad Ahmad 7233: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair dan Yazid mereka berkata; telah memberitakan kepada kami Muhammad telah menceritakan kepada kami Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melarang puasa wishol. Para sahabat berkata; “Sesungguhnya engkau sendiri melakukan puasa wishol?” Maka Beliau menjawab: “Sesungguhnya kalian tidak seperti aku, Sesungguhnya Allah suka padaku, Dia memberiku makan dan minum.” Menurut Yazid, beliau berkata; “Sesungguhnya ketika malam Allah memberiku makan dan minum.”

 

Musnad Ahmad 7234: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair dari Hanzhalah, dia berkata; aku mendengar Salim berkata; aku mendengar Abu Hurairah berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Ilmu akan diambil, fitnah akan muncul dan akan menyebar al harj.” Maka beliau ditanya; “Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan al harj?” maka beliau menjawab: “Pembunuhan.”

 

Musnad Ahmad 7235: Telah menceritakan kepada kami ya’la telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Kaum lelaki mengingatkan (imam) dengan ucapan tasbih sedangkan kaum wanita dengan tepukan tangan.”

 

Musnad Ahmad 7236: Telah menceritakan kepada kami ya’la telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ishaq dari Al ‘Ala` bin Abdurrahman dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika salah seorang dari kalian selesai shalat kemudian ia tetap duduk di tempat ia shalat, maka para malaikat akan berdoa: ‘Ya Allah, ampunilah dia, Ya Allah sayangilah dia.’ selama dia tidak berhadats atau bangun.”

 

Musnad Ahmad 7237: Telah menceritakan kepada kami Ya’la dan Yazid mereka berkata; telah memberitakan kepada kami Muhammad bin ‘Amru dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata: lewat di hadapan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, -Yazid berkata: – para sahabat lewat di hadapan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam dengan membawa jenazah, lalu orang-orang memujinya dengan kebaikkan. Maka beliau pun bersabda: “Telah wajib.” Kemudian setelah itu lewat jenazah yang lain, lalu orang-orang memujinya dengan keburukan, maka beliau pun bersabada: “Telah wajib.” Kemudian beliau bersabda lagi: “Sesungguhnya kalian adalah para saksi di bumi ini.”

 

Musnad Ahmad 7238: Telah menceritakan kepada kami Ya’la dan Yazid mereka berkata; aku adalah Muhammad bin ‘Amru dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa melihatku dalam mimpinya sesungguhnya ia telah melihat kebenaran, sebab setan tidak bisa menyerupai aku.”

 

Musnad Ahmad 7239: Telah menceritakan kepada kami ya’la telah menceritakan kepada kami Muhammad bin ‘Amru dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sungai efrat akan memunculkan gunung emas, maka manusia akan saling bunuh (untuk memdapatkannya), sehingga setiap dari sepuluh orang akan terbunuh sembilan orang.”

 

Musnad Ahmad 7240: Telah menceritakan kepada kami ya’la telah menceritakan kepada kami Muhammad bin ‘Amru dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Bukanlah kaya itu karena banyaknya harta, tetapi kaya adalah kaya hati.”

 

Musnad Ahmad 7241: Telah menceritakan kepada kami Ya’la dan Yazid mereka berkata; telah memberitakan kepada kami Muhammad dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda: “dalam perkara ini (kepemimpinan) orang-orang mengikuti bangsa Quraisy, orang terbaik dari mereka mengikuti orang terbaik dari Quraisy, dan orang terburuk dari mereka juga mengikuti orang yang terburuk dari Quraisy.”

 

Musnad Ahmad 7242: Telah menceritakan kepada kami Yazid dan Ya’la mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin ‘Amru dari Abu Salamah dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Didalam Habbatus Sauda` ada obat untuk semua penyakit kecuali As Sam.” Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan As Sam?” Beliau menjawab: “Kematian.”

 

Musnad Ahmad 7243: Telah menceritakan kepada kami ya’la telah menceritakan kepada kami Fudlail yaitu Ibnu Ghazwan dari Ibnu Abi Nu’mi dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Perak dengan perak secara seimbang dan seukuran, emas dengan emas seukuran dan secara seimbang, maka barangsiapa menambahi sesungguhnya ia telah masuk riba, dan tidak boleh menjual buah-buahan sehingga telah tampak jelas kematangannya.”

 

Musnad Ahmad 7244: Telah menceritakan kepada kami Rib’i bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Abdurrahman yaitu Ibnu Ishaq dari Sa’id dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tiga perkara dari kebiasaan orang-orang jahilliyah yang tidak ditinggalkan oleh umat Islam; meratapi mayat, meminta hujan dengan bintang.” demikian yang aku katakan kepada Sa’id; “dan apa itu?” maka dia menjawab; “seruan jahilliyah; wahai keluarga fulan, wahai keluarga fulan, wahai keluarga fulan.”

 

Musnad Ahmad 7245: Telah menceritakan kepada kami Rib’i telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Ishaq dari Al ‘Ala` bin Abdurrahman dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali maka dengannya Allah Azza Wa Jalla akan menuliskan baginya sepuluh kebaikkan.”

 

Musnad Ahmad 7246: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Hammad dari Suhail bin Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali maka dengannya Allah Azza Wa Jalla akan menuliskan baginya sepuluh kebaikkan.”

 

Musnad Ahmad 7247: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad dari Suhail dari Abu Shalih dari Abu Hurairah ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah setiap yang menyimpan harta kemudian ia tidak mengeluarkan zakatnya kecuali akan dibuatkan logam panas, dengannya akan disetrika dahi, rusuk dan punggungnya hingga Allah menyelesaikan perhitungan-Nya dengan manusia pada hari yang nilainya sebanding dengan lima puluh ribu tahun dalam hitungan kalian. Setelah itu akan diperlihatkan jalannya; ke surga atau ke neraka. Dan tidaklah pemilik kambing yang tidak memberikan haknya kecuali kambing tersebut akan datang dengan badan yang gemuk dan kuat, lalu akan ditimpakan ke mukanya bongkahan sebesar bumi, lalu kambing itu akan menginjak dengan kakinya dan akan menanduk dengan tanduknya, baik kambing tersebut bertanduk atau tidak bertanduk. Sehingga apabila telah hancur akan dikembalikan sebagaimana semula, dan itu akan berlanjut sehingga Allah selesai menghakimi seluruh hamba-hamba-Nya, pada hari yang dalam hitungan kalian sebanding dengan seribu tahun. Kemudian akan diperlihatkan jalannya antara ke surga atau ke neraka”. Kemudian beliau ditanya tentang kuda, maka beliau bersabda: “Adapun kuda, pada ubun-ubunnya telah dituliskan kebaikan hingga hari kiamat. Pada seorang laki-laki ia bisa menjadi pahala, pada laki-laki lain sebagai sater dan keindahan, serta pada yang lain sebagai dosa. Adapun kuda yang bisa mendatangkan pahala bagi pemiliknya adalah kuda yang dipersiapkan untuk jihad di jalan Allah, maka apa-apa yang masuk ke dalam perutnya akan menjadi pahala. Jika ia melewati suangi dan meminum airnya, maka apa-apa yang masuk ke dalam perutnya akan menjadi pahala. Jika ia melewati sesuatu maka apa-apa yang ia makan akan menjadi pahala. Jika ia mendaki tempat yang tinggi maka setiap langkah akan menjadi pahala. Hingga beliau menyebutkan tentang kotoran dan kencingnya. Adapun kuda yang berguna sebagai sater dan keindahan adalah kuda yang ia gunakan sebagai alat kemuliaan dan keindahan tanpa melupakan hak-hak perutnya, punggungnya, susah dan mudahnya. Dan adapun kuda sebagai penambah dosa adalah kuda yang ia gunakan untuk kesombongan, keburukan, riya` dan angkuh.” Dan beliau ditanya tentang himar, maka beliau bersabda: “Allah tidak menurunkan kepadaku tentang itu kecuali ayat yang padat makna ini: Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula”. QS Az Zalzalah; 7-8.

 

Musnad Ahmad 7248: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil dan Affan mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad dari Suhail. Affan berkata dalam haditsnya; Telah mengabarkan kepada kami Suhail bin Abi Shalih dari Bapaknya dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Kiamat tidak akan terjadi sampai manusia di hujani oleh air hujan yang tidak akan merendam rumah-rumah yan gterbuat dari tanah liat dan tidak akan merendam kecuali rumah-rumah yang terbuat dari serabut.”

 

Musnad Ahmad 7249: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Iraq telah melarang Qofiz (ukuran orang-orang Iraq) dan dirhamnya, Syam telah melarang mud (ukuran untuk orang-orang Syam) dan dinarnya, Mesir telah melarang irdab (ukuran untuk orang-orang Mesir) dan dinarnya, dan kalian akan kembali sebagaimana asal kalian, kalian akan kembali sebagaimana asal kalian, kalian akan kembali sebagaimana asal kalian.” jiwa dan raga Abu Hurairah sebagai saksinya.” Abu Abdurrahman berkata; aku mendengar Yahya bin Ma’in menyebutkan tentang Abu Kamil, maka dia berkata; “aku mengambil hal penting ini dari dia, dan adalah Abu Kamil seorang yang berasal dari keturunan Baghdad.”

 

Musnad Ahmad 7250: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Para malaikat tidak bergabung dengan perkumpulan yang di dalamnya terdapat anjing ataupun lonceng.”

 

Musnad Ahmad 7251: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Suhail bin Abi Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika kalian berjumpa dengan mereka maka janganlah kalian dahului mereka mengucapkan salam, dan persempitlah jalan mereka.” Zuhair berkata: aku berkata kepada Suhail: “Apakah mereka yahudi dan Nasrani?” Dia menjawab: “Orang-orang musyrik.”

 

Musnad Ahmad 7252: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Suhail bin Abi Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika seseorang bangun dari tempat duduknya kemudian ia ingin kembali lagi, maka ia adalah orang yang paling berhak untuk menempatinya kembali.”

 

Musnad Ahmad 7253: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Suhail bin Abi Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa tidur sedang ditangannya masih terdapat ghomar (minyak sisa daging) dan ia belum mencucinya kemudian mengenai sesuatu, maka janganlah mencela kecuali dirinya sendiri.”

 

Musnad Ahmad 7254: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Suhail bin Abi Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak dikatakan sebanding balas budi seorang anak kepada ayahnya kecuali jika ia mendapatinya sebagai hamba sahaya lalu ia beli dan bebaskan.”

 

Musnad Ahmad 7255: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Hammad dari Ali bin Al hakam dari ‘Atho` bin Abi Rabbah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa ditanya tentang suatu ilmu kemudian ia menyembunyikannya, maka ia akan dicambuk dengan cambuk yang terbuat dari api pada hari kiamat.”

 

Musnad Ahmad 7256: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Hammad dari Tsumamah bin Abdullah bin Anas dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika seekor lalat masuk ke dalam bejana salah seorang dari kalian maka hendaklah ia mencelupkannya, sebab pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan yang lain sebagai obat.”

 

Musnad Ahmad 7257: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Hammad dari Abu Al Muhazzim dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam memerintahkah kepada Fatimah, atau Ummu Salamah Rodliyallah ‘anha untuk memanjangkan ujung kainnya sepanjang satu hasta.”

 

Musnad Ahmad 7258: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Hammad dari ‘Ammar bin Abu ‘Ammar berkata: aku mendengar Abu Hurairah berkata: aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika seorang hamba sahaya taat kepada Robbnya dan juga kepada tuannya maka baginya dua pahala.”

 

Musnad Ahmad 7258: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Hammad dari ‘Ammar bin Abu ‘Ammar berkata: aku mendengar Abu Hurairah berkata: aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika seorang hamba sahaya taat kepada Robbnya dan juga kepada tuannya maka baginya dua pahala.”

 

Musnad Ahmad 7259: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Hammad dari Suhail bin Abi Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak akan berkumpul di dalam neraka seorang yang membunuh orang kafir kemudian ia istiqomah dalam ketaatan.”

 

Musnad Ahmad 7260: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Hammad dari Abu ‘Imron Al Jauni dari seorang laki-laki dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa seorang laki-laki mengadu kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam akan kerasnya hatinya, maka beliaupun berkata: “Jika engkau ingin hatimu menjadi lembut maka berilah makan kepada orang miskin dan usaplah kepada anak yatim.”

 

Musnad Ahmad 7261: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Hammad dari Tsabit Al Bunani dari Abu Utsman An Nahdi bahwa Abu Hurairah berkata: aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Puasa pada bulan ramadlan dan puasa tiga hari pada setiap bulan adalah puasa sepanjang masa.”

 

Musnad Ahmad 7262: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Ibrahim dan Ya’qub telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Ibnu Syihab dari Ubaidullah bin Abdullah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Janganlah sekali-kali salah seorang dari kalian mengharap kematian, jika ia orang yang baik hendaknya ia berharap kebaikannya meningkat, jika ia orang yang buruk amalnya hendaknya ia berharap tidak mengulangi kesalahannya.”

 

Musnad Ahmad 7263: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa’d telah menceritakan kepada kami Ibnu Syihab dari Ubaidullah bin Abdullah dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Ada seorang laki-laki yang suka memberikan hutang kepada manusia, ia berkata kepada pesuruhnya: jika engkau mendatangi orang yang kesulitan maka maafkanlah semoga Allah memaafkan kita, ” beliau bersabda: “lalu ia bertemu dengan Allah Azza Wa jalla dan Dia memaafkannya.”

 

Musnad Ahmad 7264: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Ibrahim yaitu Ibnu Sa’ad telah menceritakan kepada kami Ibnu Syihab dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tempat persinggahan kita besok insya Allah di khoif (lembah) bani Kinanah, dimana mereka melakukan perjanjian di atas kekufuran.”

 

Musnad Ahmad 7265: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Ibrahim telah menceritakan kepada kami Ibnu Syihab dari Sa’id Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika kalian melihat hilal maka berpuasalah dan jika kalian melihatnya maka berbukalah, maka jika terhalang karena mendung sempurnakanlah puasa kalian menjadi tiga puluh hari.”

 

Musnad Ahmad 7266: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Ibrahim telah menceritakan kepada kami Ibnu Syihab dari Al Aghar dan Abu Salamah dari Abu Hurairah. Dan Ya’qub berkata, telah menceritakan kepada kami bapaku dari Ibnu Syihab dari Aghar dari Abu Hurairah -Ya’qub tidak menyebutkan nama Abu Salamah-. Bapakku berkata, telah menceritakan kepada kami Yunus dari Al Aghor dan Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Pada hari jum’at di setiap pintu dari pintu-pintu masjid terdapat para malaikat, mereka mencatat siapa yang lebih awal masuk masjid dan seterusnya, maka jika imam telah duduk mereka segera menutup buku catatan lalu datang untuk ikut mendengarkan khutbah.”

 

Musnad Ahmad 7267: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Ibrahim telah menceritakan kepada kami Ibnu Syihab dan Ya’qub telah menceritakan kepada kami bapakku dari Ibnu Syihab dari Sa’id Ibnul Musayyab bahwa Abu Hurairah mengkabarkan kepadanya, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa makan dari buah pohon ini maka janganlah menyakiti kami dengan baunya di masjid kami ini.” Ya’qub berkata: “yakni bawang putih.”

 

Musnad Ahmad 7268: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Ibrahim dari Ibnu Syihab dari Sa’id Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah. -Ibrahim berkata; aku tidak mengetahuinya kecuali dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, bapakku berkata; “dan Ya’qub tidak merasa ragu.”- Beliau bersabda: “Keutamaan shalat jama’ah atas shalat yang dikerjakan oleh salah seorang dari kalian sendirian adalah dua puluh lima bagian.”

 

Musnad Ahmad 7269: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Ibrahim telah menceritakan kepada kami Ibnu Syihab dari Sa’id Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Aku diutus dengan ucapan yang singkat padat, aku dimenangkan dengan rasa takut pada diri musuh, dan dalam mimpiku aku diberi kunci-kunci perbendaharaan bumi ditelakkan ditanganku.”

 

Musnad Ahmad 7270: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Ibrahim telah menceritakan kepada kami Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin Abdurrahman dan Abdurrahman Al A’raj dari Abu Hurairah, dia berkata; dua orang laki-laki saling ejek, satu orang dari muslim dan satu orang lagi dari yahudi. Laki-laki muslim berkata; “dan demi Dzat yang telah memilih Muhammad di atas penduduk alam.” Dan laki-laki dari yahudi berkata; “dan demi Dzat yang telah memilih Musa di atas penduduk alam.” Maka marahlah laki-laki muslim tersebut seraya memukul wajahnya, maka laki-laki yahudi tersebut mendatangi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam dan mengkabarkan dengan apa yang telah terjadi, maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pun memanggil laki-laki muslim tersebut, lalu beliau bertanya kepadanya dan ia mengakuinya. Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Janganlah engkau lebihkan aku atas Musa, sesungguhnya pada hari kiamat kelak manusia akan pingsan dan akulah orang yang pertama kali tersadar, tetapi aku dapati Musa tengah berdiri di dekat `Arsy, hingga aku tidak tahu apakah ia termasuk orang yang pingsan kemudian ia tersadar sebelum aku, atau memang ia termasuk yang Allah Azza Wa Jalla kecualikan.”

 

Musnad Ahmad 7271: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa’d telah menceritakan kepada kami Ibnu Syihab dari Abu ‘Ubaid pelayan Abdurrahman bin ‘Auf, dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak ada satu orangpun dari kalian yang amalannya bisa memasukkan ke dalam surga.” Para sahabat bertanya; “Tidak juga engkau wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Tidak juga dengan aku, tetapi Allah telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepadaku.”

 

Musnad Ahmad 7272: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Ibrahim telah menceritakan kepada kami Ibnu Syihab dari Humaid bin Abdurrahman dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Adam dan Musa Alaihimas Salam saling berdebat, Musa berkata kepada Adam; ‘Engkaulah Adam yang kesalahan-kesalahanmu telah mengeluarkan kamu dari surga.’ Lalu Adam berkata kepada Musa; ‘Engkau Musa yang Allah telah memilihmu dengan di ajak berbicara (secara langsung) dan diberi risalah-Nya, engkau mencelaku dengan suatu perkara yang Allah telah mentaqdirkannya atasku sebelum aku dicipta.’ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “maka Adam mendebat Musa, maka Adam mendebat Musa.” Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman telah menceritakan kepada kami Syu’aib dari Az Zuhri telah menceritakan kepadaku Humaid bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersaba, lalu ia menyebutkan hadits tersebut diatas.

 

Musnad Ahmad 7273: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Ibrahim telah menceritakan kepada kami Ibnu Syihab dari Sa’id Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam pernah ditanya; “Amal apa yang paling utama?” Beliau menjawab: “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Dia berkata; “lalu apa lagi? Beliau menjawab: “Jihad di jalan Allah.” Ditanya: “lalu apa lagi?” Beliau menjawab: “Haji yang mabrur.”

 

Musnad Ahmad 7274: telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Laits telah menceritakan kepada kami Sa’id dari bapaknya dari Abu Hurairah berkata: bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Wahai para wanita muslimah, janganlah tetangga wanita yang satu dengan yang lainnya saling meremehkan meskipun hanya dengan memberi tulang kambing.”

 

Musnad Ahmad 7275: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Ibrahim telah menceritakan kepada kami Ibnu Syihab dari Al Aghor dan Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Rabb kita Yang Maha suci nama-Nya turun setiap malam pada sepertiga malam akhir ke langit dunia, Dia berfirman: ‘siapa berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, siapa meminta kepada-Ku maka akan Aku beri, siapa meminta ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni, ‘ hal itu hingga matahari terbit, dan mereka lebih mengutamakan shalat diakhir malam ketimbang shalat diawal malam.”

 

Musnad Ahmad 7276: telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salamah dari Ibnu Ishaq dari Muhammad bin Ibrahim berkata: saya datang kepada Sa’id Ibnu Marjanah lalu saya bertanya kepadanya dan dia berkata; saya pernah mendengar Abu Hurairah berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa menshalati jenazah lalu ia tidak ikut mengiringnya ke kubur maka hendaklah ia berdiri hingga jenazah itu hilang darinya, dan barang siapa ikut mengiringinya maka janganlah ia duduk hingga mayat tersebut diletakkan.”

 

Musnad Ahmad 7277: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salamah dari Ibnu Ishaq dari Yazid bin Abu Habib dari ‘Irak bin Malik dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa mendapatkan satu rakaat dalam shalat, sungguh ia telah mendapatkan shalat tersebut.”

 

Musnad Ahmad 7278: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail telah menceritakan kepada kami Yazid bin Abu Ziyad telah menceritakan kepadaku orang yang telah mendengar dari Abu Hurairah, dia berkata; “Kekasihku mewasiatkan kepadaku dengan tiga hal, dia mewasiatkan agar aku shalat witir sebelum tidur, puasa tiga hari dalam sebulannya dan dua rakaat dluha, dan dia melarangku dari berpaling ketika shalat, duduk layaknya duduknya kera, dan mematuk layaknya ayam.”

 

Musnad Ahmad 7279: Telah menceritakan kepada kami Abul ‘Abbas Muhammad bin As Sammak telah menceritakan kepada kami Al Awwam bin Hausyab telah menceritakan kepadaku orang yang telah mendengar dari Abu Hurairah, dia berkata; “Kekasihku Shallallahu ‘alaihi wa Salam mewasiatkan kepadaku dengan puasa tiga hari dalam setiap bulannya, shalat witir sebelum tidur dan shalat dluha, sebab ia adalah shalatnya orang-orang yang bertaubat.”

 

Musnad Ahmad 7280: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Al A’masy dari Dzakwan dari Abu Hurairah dan ia memarfu`kan hadits ini kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, bahwasanya beliau Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Allah Azza Wa Jalla berfirman: ‘Barang siapa yang Aku hilangkan kedua kekasihnya (kedua matanya) lalu ia bersabar dan berharap pahala (dariKu) maka Aku tidak akan merelakan suatu pahala baginya kecuali syurga.”

 

Musnad Ahmad 7281: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengkabarkan kepada kami Sufyan dari Laits dari Ka’ab dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika kalian bershalawat atasku maka mohonlah wasilah kepada Allah untukku.” Maka beliau ditanya; “Wahai Rasulullah apa itu wasilah?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menjawab: “Yaitu derajat yang tinggi di dalam surga yang tidak akan didapatkan kecuali satu orang laki-laki saja, dan saya berharap bahwa dia adalah saya.”

 

Musnad Ahmad 7282: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengkabarkan kepada kami Sufyan dari Muhammad bin ‘Ajlan dari Sa’id Al Maqburi dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya Allah menyukai orang yang bersin dan marah atau membenci orang yang menguap, dan jika salah satu dari kalian berkata (ketika menguap): ‘hah hah’ maka hanyasanya yang demikian itu adalah setan yang tertawa dari dalam lambungnya”.

 

Musnad Ahmad 7283: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Ibnul Musayyab bahwa Abu Hurairah berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika salah seorang dari kalian bangun dari tidur maka janganlah memasukkan tangannya ke dalam bejananya, ” atau beliau bersabda: “ke dalam air wudlunya sehingga ia mencucinya tiga kali, sebab ia tidak tahu dimana tangannya bermalam.”

 

Musnad Ahmad 7284: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengkabarkan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Sa’id Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam ditanya tentang tikus yang ada diminyak, maka beliau bersabda: “Jika minyak tersebut beku maka tikus tersebut dibuang beserta minyak yang ada disekitarnya saja, namun jika minyak itu cair maka janganlah kalian dekati.” Abdurrazzaq berkata; telah mengkabarkan kepadaku Abdurrahman bin Budzawaih, bahwa Ma’mar menyebutkan dengan sanad ini dengan redaksi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda. Dan Abdurrazzaq berkata; telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Ayub dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah.

 

Musnad Ahmad 7285: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Ayub dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Janganlah sekali-kali salah seorang dari kalian kencing di air yang diam (tidak mengalir) kemudian dia berwudlu di situ.”

 

Musnad Ahmad 7286: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Hassan dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda. Dan Abdurrazzaq berkata; telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Ayub dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Jika seekor anjing menjilat pada bejana maka cucilah ia sebanyak tujuh kali.”

 

Musnad Ahmad 7287: telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Umar bin Abdul Aziz dari Ibrahim bin Abdullah bin Qarizh, dia berkata: saya bertemu dengan Abu Hurairah yang sedang berwudlu, maka dia berkata; “Apakah kamu tahu kenapa saya berwudlu setelah memakan sepotong susu kering? sesungguhnya saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Berwudhulah kalian dari apa saja yang tersentuh oleh api.”

 

Musnad Ahmad 7288: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengkabarkan kepada kami Ma’mar dan Ibnu Juraij dari Az Zuhri dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa sorang laki-laki berkata; “Wahai Rasulullah, bolehkan seorang laki-laki shalat dengan satu kain saja?” Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam pun bersabda: “Apakah setiap dari kalian mempunyai dua kain?” Dia berkata dalam hadits Ibnu Juraij telah menceritakan kepadaku Ibnu Syihab dari Abu Salamah bahwa Abu Hurairah menceritakan.

 

Musnad Ahmad 7289: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengkabarkan kepada kami Sufyan dari Al A’masy dari Dzakwan dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Setiap amal kebaikkan yang dikerjakan oleh anak cucu adam akan dilipatgandakan menjadi sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat kecuali puasa, dia untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya, ia meninggalkan syahwatnya karena Aku dan meninggalkan makan juga karena Aku. Orang yang puasa mempunyai dua kebahagiaan; satu kebahagiaanm ketika berbuka dan satu kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabbnya Azza Wa Jalla, dan sungguh bau mulut orang yang berpuasa adalah lebih harum di sisi Allah dari wangi misik.”

 

Musnad Ahmad 7290: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Yahya bin Abu Katsir dari Ikrimah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika salah seorang dari kalian shalat dengan satu kain maka hendaklah ia selempangkan antara dua ujungnya di pundaknya.”

 

Musnad Ahmad 7291: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Humaid bin Abdurrahman dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam melihat ludah yang berada di kiblat masjid maka beliau menghilangkanya dengan kerikil atau dengan sesuatu, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika salah seorang dari kalian hendak berdiri shalat maka janganlah meludah di depannya atau di sisi kanannya, karena di sisi kanannya terdapat malaikat, akan tetapi hendaklah ia meludah pada sisi kirinya atau di bawah telapak kaki kirinya.”

 

Musnad Ahmad 7292: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa memakan buah ini -yaitu bawang- maka janganlah menyakiti kami di masjid kami”, dan dalam kesempatan lain beliau bersabda: “Jangan sekali-kali mendekati masjid kami, dan jangan menyakiti kami dengan baunya.”

 

Musnad Ahmad 7293: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Manshur dari ‘Abbad bin Unais dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Sesungguhnya seorang mu`adzin akan diampuni sejauh suara yang ia kumandangkan, dan akan membenarkannya setiap yang basah dan yang kering yang mendengarkannya, dan bagi orang yang mendatangi panggilan tersebut akan dilebihkan dengan dua puluh lima derajat.”

 

Musnad Ahmad 7294: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Keutamaan shalat berjama’ah dari shalat sendirian adalah dua puluh lima derajat, dan akan berkumpul malaikat malam dan malaikat siang ketika shalat subuh.” Dia berkata: lalu Abu Hurairah berkata: “jika kalian mau bacalah: “dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).’”

 

Musnad Ahmad 7295: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dan Ibnu Juraij dari Az Zuhri dari Ibnul Musayyab dan Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika panas telah menyengat maka tundalah waktu shalatnya sampai dingin, karena sesungguhnya panas yang menyengat adalah hembusan dari api jahannam.”

 

Musnad Ahmad 7296: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Ayub dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Salah seorang dari kalian akan tetap dihitung shalat selama ia menunggu datangnya shalat berikutnya, dan para malaikat akan senantiasa bershalawat kepada salah seorang dari kalian selama ia berada di masjid, mereka berdoa; ‘Ya Allah ampunilah dia, Ya Allah sayangilah dia.'”

 

Musnad Ahmad 7297: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dan Ats Tsauri dari Isma’il bin Umayyah dari Abu ‘Amru bin Huraits dari bapaknya dari Abu Hurairah dan ia telah memarfu`kannya, dia berkata; Jika salah seorang dari kalian shalat hendaklah menghadap pada sesuatu, jika tidak ada sesuatu yang bisa dijadikan sebagai pembatas, maka hendaklah dengan tongkat, jika tidak ada tongkat hendaklah ia membuat garis, dan sesuatu yang lewat di depannya tidak akan membahayakan shalatnya.”

 

Musnad Ahmad 7298: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Suhail bin Abu Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsipa mengintip suatu kaum di rumah mereka tanpa dengan persetujuan mereka, sungguh telah halal bagi mereka untuk mencongkel matanya.”

 

Musnad Ahmad 7299: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Suhail bin Abu Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jangan kalian dahului orang yahudi dan Nasrani dalam mengucapkan salam, jika kalian berjumpa dengan mereka di jalan maka persempitlah jalan mereka.”

 

Musnad Ahmad 7300: Telah menceritakan kepda kami Abdurrazzaq dari Ma’mar dari Az Zuhri dari Ubaidillah bin Abdullah bin ‘Utbah bahwa Abu Hurairah berkata: saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak ada thiyaroh (tahayul, beranggapan sial karena melihat burung atau yang lainnya) tapi yang baik itu adalah Alfa`lu (rasa optimis).” Dikatakan kepada beliau; “wahai Rasulullah apa itu Al fa`lu?” maka beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Yaitu kalimah yang baik yang salah satu dari kalian mendengarnya.” Telah berbicara kepadaku ‘Affan, telah berbicara kepadaku Abdul Wahid bin Ziyad telah berbicara kepadaku Ma’mar dari Az Zuhri dari Humaid bin Abdurrahman dari Abi Hurairah, dia berkata: Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Tidak ada thiyaroh dan yang baik adalah Al fa`lu (rasa optimis).” maka ia menyebutkan seperti hadits yang di atas.

 

Musnad Ahmad 7301: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq dan Abdul A’la dari Ma’mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak ada penularan, tidak ada shafar, dan tidak ada Hammah (keyakinan orang-orang jahilliyah bahwa tulang orang yang mati bisa hidup kembali).” Seorang arab badui berkata; “lalu bagimana dengan unta yang ada dipasir, seakan-akan kijang lalu datang padanya unta berkudis sehingga ia menularinya?” Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Lalu siapakah yang menulari yang pertama.”

 

Musnad Ahmad 7302: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq dari Ma’mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa memelihara anjing selain anjing pemburu atau anjing penjaga kebun atau binatang ternak maka pahalanya akan berkurang satu qiroth pada setiap harinya.”

 

Musnad Ahmad 7303: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman dan Al Aghor murid Abu Hurairah, bahwa Abu Hurairah mengabarkan kepada mereka berdua dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Rabb kita Tabaraka Wa Ta’ala setiap malam turun ke langit bumi pada sepertiga malam akhir, Dia berfirman: ‘barangsiapa berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, barangsiapa meminta ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni dan barangsiapa meminta kepada-Ku maka akan Aku beri.'”

 

Musnad Ahmad 7304: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Ayub dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah. Dan dari Hammam bin Munabbih dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah mempunyai sembilan puluh Sembilan nama, seratus kurang satu, barangsiapa menghafal dan menjaganya maka ia akan masuk surga.” Dan Hammam menambahkan dalam hadits tersebut, dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, bahwa beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah tunggal dan suka yang ganjil.”

 

Musnad Ahmad 7305: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Ibnul Musayyab dan Al A’raj dari Abu Hurairah, dia berkata; “Seburuk-buruk makanan adalah makanan walimah yang di dalamnya orang kaya diundang sedangkan orang miskin ditinggalkan, dan ia (undangan) adalah sesuatu yang haq, maka barangsiapa meninggalkannya berarti ia telah bermaksiat.” Dan mungkin saja Ma’mar berkata; “Maka barangsiapa tidak memenuhi undangan tersebut berarti ia telah bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya.”

 

Musnad Ahmad 7306: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq dari Ma’mar dari Suhail bin Abi Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya jika Allah mencintai seorang hamba maka Dia berkata kepada Jibril: ‘sesungguhnya Aku mencintai fulan maka cintailah dia.'” Rasulullah bersabda: “Lalu Jibril berkata kepada para penghuni langit; ‘sesungguhnya Tuhan kalian mencintai fulan maka cintailah dia.'” Rasulullah bersabda: “Maka para penghuni langit mencintainya.” Rasulullah bersabda: “Hingga akhirnya ditetapkan bagi fulan untuk diterima di bumi.” Rasulullah bersabda lagi: “Maka seperti itu pula jika Allah membenci.”

 

Musnad Ahmad 7307: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka janganlah ia menyakiti tetangganya, dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka muliakanlah tamunya, dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka berkatalah yang baik atau (jika ia tidak mampu) hendaklah ia diam.”

 

Musnad Ahmad 7308: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Ayub dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Telah datang kepada kalian penduduk Yaman, mereka adalah orang-orang yang berhati lembut, iman itu dari Yaman, hikmah dari Yaman dan fikih juga dari Yaman.”

 

Musnad Ahmad 7309: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah bin Abdurrahman dan Ubaidillah bin Abdullah bin ‘Utbah bahwa keduanya mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Maukah kalian saya beri tahu tentang sebaik baik rumah orang orang anshor?”, mereka berkata; “Tentu wahai Rasulullah.” Rasulullah bersabda: “Yaitu Bani Abdul Asyhal, mereka adalah keluarga (golongan) Sa’d bin Mu’adz.” Mereka berkata; “Kemudian siapa lagi wahai Rasulullah?” Beliau bersabda: “Kemudian Bani An Najjar.” Mereka berkata; “Kemudian siapa lagi wahai Rasulullah?” Beliau bersabda: “Kemudian Bani Al Harits bin Al Khazraj.” Mereka berkata; “Kemudian siapa lagi wahai Rasulullah?” Beliau bersabda: “Kemudian Bani Sa’idah.” Mereka berkata; “Kemudian siapa lagi wahai Rasulullah?” Beliau bersabda: “Kemudian pada setiap rumah orang orang Anshor terdapat kebaikan.” Ma’mar berkata: Tsabit dan Qotadah telah memberitahukan kepadaku, bahwa keduanya mendengar Anas bin Malik menyebutkan hadits ini, hanya saja dia berkata; “Bani An Najjar kemudian Bani Abdul Asyhal.”

 

Musnad Ahmad 7310: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Muhammad bin Ziyad -pelayan Bani Jumah- bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Ketika seorang laki laki berjalan bangga dengan baju indah yang dikenakannya dan rambut terurai hingga pundaknya yang mengagumkan dirinya serta sarung (celana) yang menutupi kedua mata kakinya, maka Allah akan menenggelamkannya ke dalam bumi dalam keadaan tergoncang, ” atau beliau Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Ia jatuh ke dalamnya hingga hari kiamat.”

 

Musnad Ahmad 7311: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq Telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri Telah menceritakan kepadaku Tsabit bin Qois bahwa Abu Hurairah berkata; Di jalanan Makkah angin kencang menerjang orang-orang, sedang waktu itu Umar bin Al Khaththab sedang melakukan haji, angin itu begitu kencang menerpa mereka, maka Umar pun berkata kepada orang-orang yang ada disekelilingnya: “Siapa yang bisa membacakan hadits kepada kami tentang angin?” Tetapi tidak ada seorangpun yang bisa membacakan hadits tersebut, hingga akhirnya ada seorang yang menyampaikan kepadaku perihal hadits yang ditanyakan oleh Umar tersebut. Kemudian aku percepat langkah untaku sehingga aku bisa mengejarnya, lalu aku berkata; “Wahai Amirul Mukminin, aku telah mendapatkan berita bahwa engkau bertanya tentang hadits yang berkenaan dengan angin, dan sungguh aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya angin itu dari rahmat Allah, kadang ia membawa rahmat dan kadang membawa bencana, jika kalian melihatnya maka janganlah kalian mencelanya, tapi mintalah kepada Allah dari kebaikkannya dan berlindunglah kepada-Nya dari keburukkannya.”

 

Musnad Ahmad 7312: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Ibnul Musayyab dan Abu Salamah dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Aku dimenangkan dengan rasa takut yang menghinggapi musuh, dan aku diberi ucapan yang padat makna, dan dalam mimpi aku diberikan kunci-kunci dari perbendaharaan bumi lalu diletakkan di kedua tanganku.” Kemudian Abu Hurairah berkata; “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam telah pergi sedang kalian mengeluarkannya.”

 

Musnad Ahmad 7313: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Humaid bin Abdurrahman dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa menginfaqkan Zaujain dari hartanya (sesuatu yang berpasangan seperti dua kuda, atau dua budak, pent) di jalan Allah, maka ia akan dipanggil dari setiap pintu-pintu surga. Sesungguhnya surga memiliki beberapa pintu, barangsiapa dari ahli shalat maka ia akan dipanggil dari pintu shalat, ahli sedekah akan dipanggil dari pintu sedekah, ahli jihad akan dipanggil dari pintu jihad dan ahli puasa akan dipanggil dari pintu Royyan.” Lalu Abu Bakar berkata; “Wahai Rasulullah, setiap dari mereka dipanggil dari pintu yang sesuai dengan keahliannya, lalu apakah ada orang yang akan dipanggil dari setiap pintu?” Beliau menjawab: “Ya, dan aku berharap engkau salah satu dari mereka.”

 

Musnad Ahmad 7314: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Ayub dari Al Qosim bin Muhammad dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya jika seorang hamba mensedekahkan hartanya dari hasil yang baik maka Allah akan menerimanya dan mengambilnya dengan tangan kanan-Nya serta mengembangkannya sebagaimana salah satu dari kalian mengembangkan anak kuda atau untanya, dan sesungguhnya ada seorang laki laki yang bersedekah dengan satu suapan makanan maka ia berkembang dalam tangan Allah, ” atau beliau Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Dalam telapak tangan Allah hingga sedekah tersebut menjadi seperti gunung, maka bersedekahlah kalian.”

 

Musnad Ahmad 7315: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Adam dan Musa saling beradu argumentasi, Musa berkata kepada Adam; ‘Wahai Adam, engkaulah orang yang telah memasukkan keturunanmu ke dalam neraka.’ Lalu Adam ganti berkata kepada Musa; ‘Wahai Musa, Allah telah memilihmu dengan risalah dan kalam-Nya (diajak bicara secara langsung), dan Allah juga telah menurunkan kepadamu Taurot, maka apakah engkau dapati bahwa aku turun? ‘ Musa menjawab; ‘Ya.'” Beliau bersabda: “maka mendebat Adam Musa.” Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Ayub dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, sebagaimanan dalam hadits Abu salamah.

 

Musnad Ahmad 7316: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari ‘Atho` bin Yazid Al Laitsy dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam ditanya tentang anak-anak orang musyrik yang telah meninggal, maka beliau bersabda: “Allah lebih tahu dengan apa yang mereka kerjakan.”

 

Musnad Ahmad 7317: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri berkata; telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda tentang Habbatus Sauda`: “Hendaklah kalian mengkonsumsi Habbatus Sauda`, karena di dalamnya ada obat untuk segala penyakit kecuali As Saam.” Yaitu kematian.

 

Musnad Ahmad 7318: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Suhail bin Abu Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Pintu-pintu syurga dibuka pada setiap hari senin dan kamis.” Ma’mar berkata: dan selain Suhail berkata: “amalan-amalan dipaparkan pada setiap hari senin dan kamis, lalu Allah Azza Wa Jalla mengampuni setiap hamba yang tidak berbuat syirik kepada-Nya sama sekali kecuali dua orang yang saling mendengki (mendendam), maka Allah berberfirman kepada Malaikat: ‘Tinggalkanlah keduanya hingga mereka saling berdamai.'”

 

Musnad Ahmad 7319: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dan Abdul A’la dari Ma’mar dari Az Zuhri dari Humaid bin Abdurrahman dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Bukanlah yang disebut dengan kuat itu orang yang jago gulat.” Para sahabat bertanya; “Wahai Rasulullah, lalu siapakah yang disebut dengan orang yang kuat?” Beliau menjawab: “Yaitu orang yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah.”

 

Musnad Ahmad 7320: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam; “amal apakah yang paling utama?” Beliau menjawab: “Iman kepada Allah.” Dia bertanya lagi; “lalu apa lagi?” Beliau menjawab: “Lalu jihad di jalan Allah.” Dia Bertanya; “lalu apa lagi?” Beliau menjawab: “Lalu haji yang mabrur.”

 

Musnad Ahmad 7321: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Ayub dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, Beliau bersabda: “Pada akhir zaman nanti hampir-hampir mimpi seorang mukmin tidak berdusta, dan sebenar benar mimpi adalah yang paling jujur bicaranya di antara kalian, mimpi itu ada tiga; mimpi yang baik maka dia adalah kabar gembira dari Allah Azza Wa Jalla, mimpi dari fikiran seorang sebelum tidur, serta mimpi yang berasal dari gangguan setan, dan jika salah satu di antara kalian bermimpi sesuatu yang tidak disenanginya maka janganlah ia menceritakannya kepada seorangpun dan hendaklah ia berdiri lalu mengerjakan shalat.” Abu Hurairah berkata; “saya suka dengan Al Qoidu (mimpi seseorang bahwa kedua kakinya terikat) dan saya tidak senang dengan Al Ghullu (mimpi seseorang bahwa kedua tangannya terikat pada lehernya), AlQoidu adalah kokoh dalam agama.”

 

Musnad Ahmad 7322: (Masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya; -dari Abu Hurairah -) Dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya mimpinya seorang mukmin itu adalah satu dari empat puluh enam bagian kenabian.”

 

Musnad Ahmad 7323: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya mimpinya seorang mukmin itu adalah satu dari empat puluh enam bagian kenabian.”

 

Musnad Ahmad 7324: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Sa’id bin Al Musayyib bahwa Hassaan pernah berkata pada sebuah majlis yang di dalamnya terdapat Abu Hurairah; “wahai Abu Hurairah saya bersumpah dengan nama Allah kepadamu, apakah kamu pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Terimalah saya maka Allah akan menguatkanmu dengan Ruhul Qudus (malaikat Jibril).” Abu Hurairah berkata; “Ya Allah, benar.”

 

Musnad Ahmad 7325: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah memuliakan tamunya.”

 

Musnad Ahmad 7326: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Ibnu Thawus dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; “Malaikat kematian diutus (oleh Allah Allah Azza Wa Jalla) kepada Musa, maka ketika ia tiba dihadapannya, Musa langsung memukulnya hingga dia mencongkel matanya, lalu ia kembali kepada Tuhannya Allah Azza Wa Jalla seraya berkata; ‘Engkau telah mengutusku kepada seorang hamba yang tidak manginginkan (disegerakan) kematian.'” Abu Hurairah berkata; “maka Allah Azza Wa Jalla mengembalikan matanya dan berfirman: ‘Kembalilah dan katakan padanya agar ia meletakkan tangannya di atas punggung sapi, maka pada setiap bulu yang ia sentuh dengan tangannya akan ditangguhkan satu tahun dari umurnya, ‘ maka Musa berkata; ‘Wahai Tuhanku kemudian apa lagi setelah itu? ‘ Allah Azza Wa Jalla berfirman: ‘Kemudian akan datang kematian.’ Musa berkata; ‘Kalau begitu sekarang saja.’ Lalu iapun memohon kepada Allah agar (kuburnya) didekatkan dengan bumi Qudus dengan jarak jauhnya lemparan batu.” Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika saya ada di sana niscaya akan saya beritahuan kepada kalian letak kuburnya, yaitu pada sisi jalan di bawah pasir yang merah.”

 

Musnad Ahmad 7327: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar berkata; Az Zuhri berkata kepadaku; maukah engkah aku bacakan dua hadits yang menakjubkan. Az Zuhri berkata dari Humaid bin Abdurrahman bin ‘Auf dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Seorang laki-laki telah berlaku lalim kepada dirinya sendiri, maka ketika ajal datang kepadanya ia mewasiatkan kepada anaknya seraya berkata; ‘Jika aku nanti meninggal maka bakarlah mayatku, ambil abu mayatku dan buanglah ke udara dan lautan luas, demi Allah sekiranya Ia mampu pasti Ia akan membangkitkan aku dan menyiksaku dengan siksaaan yang tidak pernah ditimpakan kepada seorang pun.'” Beliau bersabda: “lalu anak-anaknya mengerjakan wasiat tersebut, lalu Allah berfirman kepada bumi: ‘Kumpulkanlah debu yang bersamamu’ kemudian perlahan orang itu bangun, lalu Allah bertanya: ‘Apa yang menjadikan kamu melakukan ini? ‘ dia menjawab; ‘Aku takut kepadamu wahai Rabb, ‘ atau dia mengatakan: ‘ketakutanku kepada-Mu.’ Kemuidan Allah pun mengampuninya.”

 

Musnad Ahmad 7328: (Masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya) Az Zuhri berkata; dan telah menceritakan kepadaku Humaid dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Ada seorang wanita yang masuk ke dalam neraka karena seekor kucing yang diikatnya, ia tidak memberinya makan dan tidak juga melepaskannya agar bisa makan tetumbuhan atau binatang bumi hingga kucing tersebut meninggal.” Az Zuhri berkata: “yang demikan itu agar seseorang tidak berlepas diri (dengan amalannya) dan tidak juga berputus asa.”

 

Musnad Ahmad 7329: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri telah menceritakan kepadaku Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam mencium Al Husain bin Ali radliallahu ‘anhuma, sedang Al Aqro` bin Habis At Tamimi yang waktu itu duduk langsung berkata; “Wahai Rasulullah, Sesungguhnya aku memiliki sepuluh anak dan aku tidak penah mencium salah seorang dari mereka.” Berkata; lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam memandang kearahnya seraya bersabda: “Sesungguhnya orang yang tidak menyayangi tidak akan disayangi.”

 

Musnad Ahmad 7330: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam pernah meminang Ummu Hani` binti Abu Thalib, maka ia berkata; “Wahai Rasulullah sesungguhnya saya telah tua dan saya memiliki anak-anak.” Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sebaik-baik wanita yang berkendara adalah para wanita Quraisy, mereka sangat sayang anak ketika kecilnya dan sangat menjaga amanat dalam menjaga harta suaminya.” Abu Hurairah berkata; “dan Maryam binti Imron tidak pernah mengendarai unta.” Telah berbicara kepada kami Abdurrazzaq, telah berbicara kepada kami Ma’mar dari Ibnu Thawus dari ayahnya dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam sebagaimana dalam hadits diatas, kecuali perkataan Abu Hurairah; “dan Maryam tidak pernah mengendarai seekor unta.”

 

Musnad Ahmad 7331: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Ibnul Musayyab dan Abu Salamah atau salah satu dari keduanya, dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sombong dan angkuh ada pada orang-orang yang bersuara kasar dari penduduk badui, ketenangan ada pada para penggembala kambing, iman dari Yaman, dan hikmah juga dari Yaman.”

 

Musnad Ahmad 7332: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Ibnu Abu Dzi`b dari Sa’id Al Maqburi dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya aku mempunyai hak atas orang Quraisy dan orang Quraisy juga mempunyai hak atas kalian, yaitu selama mereka menjadi hakim kemudian berlaku adil, jika diberi amanat melaksanakan, dan jika mereka dimohon kasih sayang mereka mengasihi.”

 

Musnad Ahmad 7333: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Ayub dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Berilah nama seperti namaku dan jangan membuat kuniyah sebagaimana kuniyahku.”

 

Musnad Ahmad 7334: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Hammam dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Alangkah nikmatnya seorang budak yang diwafatkan oleh Allah dengan keadaan baik ibadahnya kepada Tuhannya serta taat kepada tuannya, alangkah nikmatnya dia, alangkah nikmatnya dia.”

 

Musnad Ahmad 7335: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar berkata; telah mengabarkan kepadaku Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa mentaatiku berarti ia telah taat kepada Allah, dan barangsiapa durhaka kepadaku berarti ia telah durhaka kepada Allah, barangsiapa mentaati amirku berarti ia telah taat kepadaku, dan barangsiapa durhaka kepada amirku berarti ia telah durhaka kepadaku.”

 

Musnad Ahmad 7336: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah bin Abdurrahman berkata: Abu Hurairah shalat bersama kami lalu ia takbir ketika bangun, ketika akan rukuk, ketika akan sujud setelah bangun dari rukuk, ketika akan sujud setelah bangun dari sujud, ketika duduk, ketika akan bangun pada rakaat yang kedua, dia takbir dan takbir seperti itu pada dua rakaat yang terakhir. Dan ketika salam ia berkata; ” dan demi Dzat yang jiwaku ada dalam genggaman-Nya, sesungguhnya aku adalah orang yang paling mirip dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam (yaitu dalam shalatnya), beliau shalatnya tetap seperti ini sehingga beliau meninggal dunia.” Telah menceritakan kepada kami Abdul A’la dari Az Zuhri dari Abu Bakr bin Abdurrahman bin Al Harits bin Hisyam dan dari Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa keduanya shalat dibelakang Abu Hurairah lalu ia menyebutkan sepert hadits Abdurrazzaq. Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Ibnu Syihab dari Abu Bakr bin Abdurrahman bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam apabila ingin shalat beliau bertakbir, lalu ia menyebutkan hadits tersebut diatas.

 

Musnad Ahmad 7337: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika imam membaca: GHOIRIL MAGHDLUUBI AlIHIM WA ADLDLOOLlIIN, maka ucapkanlah AAMIIN, karena sesungguhnya para malaikat membaca AAMIIN dan imam juga membaca AAMIIN. Maka barangsiapa bacaan AAMIINnya berbarengan dengan bacaan malaikat, dosa-dosanya yang lalu akan diampuni.”

 

Musnad Ahmad 7338: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam ketika mengangkat kepalanya dari rukuk beliau membaca; “ALLAHUMMA WA LAKALHAMDU (Ya Allah bagimu segala pujian).”

 

Musnad Ahmad 7339: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar, Az Zuhri berkata; dan sungguh telah mengabarkan kepadaku Sa’id Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika shalat telah didirikan maka janganlah kalian datangi dengan tergesa-gesa, namun datangilah dengan berjalan kaki dan tetap tenang, apa yang kalian dapati maka shalatlah dan apa yang kalian tertinggal maka sempurnakanlah.” Telah menceritakan kepada kami Yunus telah menceritakan kepada kami Laits dari Yazid -yaitu Ibnul Had-, dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika shalat telah didirikan, ” lalu ia menyebutkan sebagaimana hadits tersebut diatas.

 

Musnad Ahmad 7340: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami bapakku, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Apa-apa yang kalian dapati maka shalatlah dan apa-apa yang kalian tertinggal darinya maka sempurnakanlah.” Ma’mar berkata; “dan dia tidak menyebutkan sujud.”

 

Musnad Ahmad 7341: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa mendapatkan satu rakaat dari rakaat shalat, maka sungguh ia telah mendapatkan shalat.”

 

Musnad Ahmad 7342: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah bin Abdurrahman dan Abu Bakr bin Sulaiman bin Abi Hatsmah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam shalat zhuhur atau ‘ashar lalu beliau salam pada rakaat kedua, maka berkatalah kepada beliau Dzu Asy Syimalain bin Abdu ‘Amru, dia adalah seorang sekutu bani Zuhroh; “Apakah shalatnya sengaja diringkas atau karena engkau lupa?” Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Apa yang dikatakan oleh Dzul Yadain?” para sahabat menjawab; “Wahai Rasulullah, benar apa yang dikatakan olehnya.” Maka beliupun menyempurnakan dua rakaat yang kurang bersama mereka.”

 

Musnad Ahmad 7343: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Ibnul Musayyab dan Abu Salamah atau salah satu dari keduanya, dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika salah satu dari kalian shalat mengimami orang-orang maka hendaklah dia memperingan shalatnya, karena di sana terdapat orang yang lemah dan orang tua serta orang yang memiliki hajat.”

 

Musnad Ahmad 7344: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Muhammad bin Ziyad bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata; Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Dikawatirkan bahwa orang yang mengangkat kepalanya sebelum imam, akan Allah ubah kepalanya dengan kepala himar.”

 

Musnad Ahmad 7345: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah, dia berkata; ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam mengangkat kepalanya pada rakaat terakhir dari shalat fajar, beliau mengatakan, “Ya Allah Rabb kami, bagi-Mu segala puji, selamatkanlah Al Walid, Salamah bin Hisyam dan ‘Ayyasy bin Abi Rabi’ah serta orang-orang lemah dari kaum mukminin, Ya Allah keraskanlah hukuman atas Mudlor dan jadikanlah bagi mereka tahun-tahun paceklik sebagaimana tahun-tahun pada masa Yusuf.”

 

Musnad Ahmad 7346: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari AZ Zuhri dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesuatu yang diijinkan oleh Allah kepada Nabi-Nya adalah melagukan Al Qur`an.”

 

Musnad Ahmad 7347: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Qotadah dari Al Hasan dari Abu Hurairah, dia berkata; “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam menasihatiku dengan tiga hal yang aku tidak pernah meninggalkannya baik sewaktu mukim ataupun sewaktu safar; witir sebelum tidur, puasa tiga hari pada setiap bulannya, dan dua rakaat dluha.” Lalu Al Hasan merasa ragu sehingga shalat dluha ia ganti dengan mandi pada hari jum’at.

 

Musnad Ahmad 7348: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepada kami Ziyad yaitu Ibnu Sa’d bahwa Tsabit bin ‘Iyadl pembantu Abdurrahman bin Zaid mengabarkan kepadanya, bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika seekor anjing menjilat pada bejana salah seorang dari kalian, maka cucilah ia sebanyak tujuh kali.” Dia berkata; dan telah mengabarkan kepadaku bahwa Hilal bin Usamah mengabarkan kepadanya, bahwa ia mendengar Abu Salamah mengabarkan hal itu dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam.

 

Musnad Ahmad 7349: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq dan Ibnu Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Ziyad bahwa Tsabit pembantu Abdurrahman bin Zaid -dan Ibnu Bakr berkata; – dia telah mengkhabarkan kepadanya bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika salah seorang dari kalian tidur dan ingin berwudlu maka janganlah memasukkan tangannya ke dalam bejana sehingga dituangkan air ke tangannya, sebab ia tidak tahu kemana tangannya bermalam.”

 

Musnad Ahmad 7350: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah menceritakan kepadaku Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku Umar bin Abdul ‘Aziz bahwa Abdullah bin Ibrahim bin Qorizh mengabarkan kepadanya, bahwa ia mendapati Abu Hurairah berwudlu di depan masjid, lalu Abu Hurairah berkata; “hanyasannya aku berwudlu dari sisa-sisa aqith (Susu yang dikeringkan) yang aku makan, sebab Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Berwudlulah kalian dari sesuatu yang tersentuh oleh api.”

 

Musnad Ahmad 7351: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak akan datang hari kiamat sehingga kalian akan diperangi oleh suatu kaum yang memakai sandal dari rambut dan wajah-wajah mereka seperti baju perang yang dipalu.”

 

Musnad Ahmad 7352: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak akan datang hari kiamat hingga bokong perempuan-perempuan Daus bergoyang di dekat Dzil Kholashoh, yaitu patung yang disembah oleh suku Daus di masa jahilliyah di bitabalah.”

 

Musnad Ahmad 7353: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Kisro telah pergi dan tidak akan ada lagi Kisro setelahnya, Romawi telah pergi dan tidak akan ada lagi Romawi setelahnya, demi Dzat yang jiwaku ada dalam genggaman-Nya sungguh kalian akan menginfaqkan harta simpanan mereka di jalan Allah.”

 

Musnad Ahmad 7354: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Ibnul Musayyab bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Demi Dzat yang jiwaku ada dalam genggaman-Nya, hampir-hampir saja putra Maryam akan turun kepada kalian sebagai seorang hakim yang adil, imam yang adil, ia akan memecahkan salib, membunuh babi dan membebaskan jizyah, dan harta benda akan melimpah ruah sehingga tidak ada seorangpun yang mau menerimanya.”

 

Musnad Ahmad 7355: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Nafi’ pembantu Abu Qotadah, dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Bagaimana menurut kalian jika Ibnu Maryam turun kepada kalian lalu mengimami kalian, ” atau beliau mengatakan; “imam kalian adalah orang dari kalian sendiri “.

 

Musnad Ahmad 7356: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Hanzhalah Al Aslami bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Demi Dzat yang jiwaku ada dalam genggaman-Nya, sungguh putra Maryam akan bertalbiah dari jalan Rauha` untuk haji dan umrah atau untuk keduanya.”

 

Musnad Ahmad 7357: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Ayub dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Janganlah salah seorang dari kalian mencela masa, karena sesungguhnya Allah adalah masa, dan janganlah salah seorang dari kalian menyebut anggur dengan karom (mulia) karena sesungguhnya yang pantas disebut karom adalah seorang muslim.”

 

Musnad Ahmad 7358: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Allah `Azza Wa Jalla berfirman: ‘Anak cucu adam telah menyakiti Aku, ‘ Allah berkata; ‘dia mengatakan; wahai masa sang pembawa sial, padahal Aku adalah masa, Aku putar malamnya menjadi siang, dan jika Aku mau keduanya Aku ambil.'”

 

Musnad Ahmad 7359: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Suhail bin Abu Shalih dari Al Harits bin Mukhallad dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya seorang suami yang menyetubuhi istrinya dari duburnya maka Allah tidak akan melihatnya.”

 

Musnad Ahmad 7360: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika kalian mendengar seorang laki-laki yang berkata: ‘orang-orang telah celaka, ‘ maka dialah yang paling celaka dari mereka, dan Allah berfirman: ‘Sesungguhnya dialah yang celaka.'”

 

Musnad Ahmad 7361: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij dan Ibnu Bakr telah mengabarkan kepadaku Ibnu Syihab dari Umar bin Abdul Aziz dari Ibrahim bin Abdullah bin Qorizh dari Abu Hurairah. Dan dari Sa’id Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika engkau berkata kepada temanmu; diam, sedangkan imam berkhutbah pada hari jum’at maka engkau telah sia-sia.” Ibnu Bakr berkata dalam haditsnya; telah mengabarkan kepadaku Ibnu Syihab dari hadits Umar bin Abdul Aziz dari Ibrahim bin Abdullah bin Qorizh dari Abu Hurairah, dan dari hadits Sa’id Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah bahwa ia berkata; aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam mengatakannya.

 

Musnad Ahmad 7362: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq dan Ibnu Bakr mereka berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Al ‘Ala` bin Abdurrahman bin Ya’qub dari Abu Abdullah Ishaq bahwa dia mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidaklah matahari terbit dan terbenam yang lebih utama kecuali hari jum’at, dan tidaklah seekor binatang melata kecuali akan merasa takut dihari tersebut kecuali Tsaqolain (jin dan manusia), pada setiap pintu dari pintu-pintu masjid terdapat malaikat yang selalu mencatat orang yang lebih awal dalam menghadiri shalat jum’at. Maka orang yang pertama kali datang seperti berkurban seekor unta, kemudian seperti berkurban seekor sapi, kemudian seperti berkurban seekor kambing, kemudian seperti berkurban seekor burung, kemudian seperti seorang yang berkurban sebutir telur, maka jika imam telah duduk di atas mimbar buku catatan tersebut ditutup.”

 

Musnad Ahmad 7363: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah menceritakan kepadaku Al ‘Abbas dari Muhammad bin Maslamah Al Anshari dari Abu Sa’id Al Khudri dan Abu Hurairah berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya pada hari jum’at ada satu waktu tidaklah seorang lelaki muslim yang mendapatkan waktu itu dan meminta kebaikkan kepada Allah kecuali Dia akan mengabulkannya, dan waktu tersebut adalah setelah ‘ashar.”

 

Musnad Ahmad 7364: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah menceritakan kepadaku Suhail bin Abu Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Seseorang harus mandi karena memandikan jenazah dan harus berwudlu karena membawa jenazah.”

 

Musnad Ahmad 7365: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq dan Ibnu Bakr mereka berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Al Harits Ibnu Abdul Muththalib, dan Ibnu Bakr bin Abdul Malik berkata; bahwa Nafi’ bin Jubair telah mengabarkan kepadanya, bahwa Abu Hurairah ia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa menshalati jenazah kemudian ikut mengantarkannya maka baginya pahala dua qiroth seperti gunung uhud, dan barangsiapa menshalati dan tidak mengantarkannya maka baginya pahala satu qiroth seperti gunung uhud.” Ibnu Bakr berkata; “satu qiroth sama dengan satu gunung uhud.”

 

Musnad Ahmad 7366: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Hisyam bin ‘Urwah dari Wahb bin Kaisan dari Muhammad bin ‘Amru ia menceritakan bahwa ketika Salamah bin Al azraq sedang duduk bersama Abdullah bin Umar tiba-tiba datang jenazah yang ditangisi, maka Abdullah bin Umar pun mencela hal itu, dan menghardik mereka, akhirnya Salamah bin Al Azraq berkata kepadanya; “jangan berkata demikian, karena sesungguhnya saya bersaksi kepada Abu Hurairah bahwa saya mendengar darinya, pernah suatu ketika istri marwan meninggal dunia dan ia menyaksikannya, maka ketika Marwan memerintahkan untuk mengusir para wanita yang sedang menangis, Abu Hurairah berkata kepadanya: “biarkan mereka wahai Abu Abdul Malik karena sesungguhnya ketika ada seorang jenazah yang lewat di depan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam yang ditangisi para wanita dan saya sedang bersama beliau Shallallahu ‘alaihi wa Salam begitu juga Umar bin Al Khaththab, maka Umar mencela para wanita yang menangisi jenazah tersebut hingga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Biarkan mereka wahai ibnul Khaththab karena sesungguhnya jiwa sedang diuji dan air matapun meleleh, dan kejadian menyedihkan baru saja terjadi.” Maka Abdullah bin Umar berkata; “kamu mendengarnya?” Salamah bin Arzaq berkata; “Iya”, Abdullah bin Umar berkata; “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.”

 

Musnad Ahmad 7367: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij. Dan Ibnu Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah menceritakan kepadaku Ibnu Syihab dari Humaid bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah telah menceritakan kepadanya, “bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam memerintahkan seorang laki-laki yang berbuka di siang hari pada bulan ramadlan untuk memerdekakan seorang budak, atau puasa dua bulan, atau memberi makan enam puluh miskin.”

 

Musnad Ahmad 7368: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq dan Ibnu Bakr mereka berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku ‘Atho` dari Abu Shalih Az Zayyat bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata; aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Setiap amal bani Adam untuk dirinya sendiri kecuali puasa, sesunggunya ia untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya. Puasa adalah tameng, maka pada hari puasa salah seorang dari kalian janganlah ia berkata kotor pada hari itu, dan jangan berteriak gaduh, jika ada seseorang yang mencelanya atau menyakitinya maka hendaklah ia berkata; ‘sesungguhnya aku sedang berpuasa'” (beliau ulang dua kali).”Demi Dzat yang jiwaku ada dalam genggaman-Nya bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di hadapan Allah dari harumnya misik, dan orang yang berpuasa mempunyai dua kebahagiaan; jika datang waktu buka ia berbahagia dengan makan-minumnya, dan ketika berjumpa dengan Rabbnya ia berbahagia dengan amal puasanya.”

 

Musnad Ahmad 7369: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq dan Ibnu Bakr mereka berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah bahwa dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Setan akan mendatangi salah seorang dari kalian dalam shalat, ia mengganggunya sehingga dia tidak tahu berapa rakaat yang telah ia kerjakan, maka jika dia mendapatkan yang demikian hendaklah dia sujud dengan dua kali sujud, sedang dia dalam posisi duduk.”

 

Musnad Ahmad 7370: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq dan Ibnu bakr mereka berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Umar bin ‘Atho` bin Abi Khuwar bahwa ketika sedang duduk-duduk bersama Nafi’ bin Jubair lewatlah di depan mereka berdua Abu Abdullah menantu Zaid Ibnu Ar Royyan. Ibnu bakr bin Az Zabban berkata: lalu Nafi’ memanggilnya, lalu dia berkata; aku mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Shalat bersama imam itu lebih utama dua puluh lima derajat dari shalat yang ia kerjakan sendirian.”

 

Musnad Ahmad 7371: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq dan Ibnu Bakr mereka berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku ‘Atho` bahwa ia mendengar Abu Hurairah mengabarkan kepada mereka tentang setiap shalat yang dibacakan, (dia berkata;) “maka apa-apa yang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam perdengarkan kepada kami, kami perdengarkan kepada kalian, dan apa-apa yang disembunyikan dari kami, maka kami sembunyikan dari kalian.” Ibnu Bakr berkata; pada setiap shalat ada bacaan Al Qur`an.

 

Musnad Ahmad 7372: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Yahya bin Abu Katsir dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; aku tidak mengetahuinya kecuali dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Tidak boleh menahan kelebihan air untuk menahan kelebihan rumput.”

 

Musnad Ahmad 7373: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Ayub dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa membeli kambing mushorroh (yang ditahan susunya agar kelihatan besar ketika dijual) kemudian ia memerahnya, jika ridla ia boleh meneruskannya dan jika tidak, ia bisa mengembalikannya dengan disertai tambahan satu sho` kurma.”

 

Musnad Ahmad 7374: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Yahya bin Abu Katsir telah mengabarkan kepadaku Abu katsir bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata; Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika salah satu di antara kalian menjual kambing atau unta yang menyusuhi dan hampir melahirkan maka janganlah ia menahan susunya (agar montok untuk menipu pembeli).”

 

Musnad Ahmad 7375: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Orang kota tidak boleh manjual kepada orang dusun, tidak boleh menaikkan harga untuk menipu pembeli lainnya, seseorang tidak boleh menambah harga barang yang telah dibeli saudaranya (sehingga ia bisa membelinya, pent), tidak boleh meminang pinangan saudaranya, dan seorang wanita tidak boleh meminta talaq atas wanita lain agar ia bisa menikah dengan suaminya.”

 

Musnad Ahmad 7376: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Muhammad bin Wasi’ dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa melapangkan kesulitan orang yang diterpa kesulitan di dunia maka Allah akan melapangkan kesulitannya kelak di hari kiamat, dan barangsiapa menutupi aib seorang muslim di dunia maka Allah akan menutupi aibnya kelak di hari kiamat, dan Allah selalu menolong hamba-Nya selama hamba-Nya menolong saudaranya.”

 

Musnad Ahmad 7377: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Abdurrahman bin Hurmuz dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Janganlah sekali-kali salah seorang dari kalian melarang tetangganya untuk menyandarkan kayu di dinding rumahnya.” Lalu Abu Hurairah berkata; “kenapa aku melihat kalian berpaling, demi Allah sungguh aku akan melemparnya di antara pundak-pundak kalian.”

 

Musnad Ahmad 7378: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; dua wanita dari suku Hudzail saling berkelahi, salah satu dari keduanya melempar yang lain dengan menggunakan batu dan mengenai perutnya sehingga meninggal, ia juga membuat gugur janin yang ada dalam perutnya. Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam memutuskan bahwa yang menebusnya adalah walinya, sedangkan untuk janinnya adalah membebaskan seorang budak laki-laki atau perempuan. Maka ada seseorang yang berkata; “bagaimana harus ada tebusan untuk sesuatu yang belum bisa makan minum, belum berbicara dan juga berteriak?” Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda sebagaimana yang diyakini oleh Abu Hurairah: ” (keyakinan) Ini adalah dari saudara-saudara dukun.”

 

Musnad Ahmad 7379: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Sa’id Ibnul Musayyab dan Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam beliau bersabda: “Binatang yang mati tertanduk adalah sia-sia, mati karena tercebur ke dalam sumur adalah sia-sia, mati karena kecelakaan dalam penambangan adalah sia-sia, dan pada harta terpendam yang ditemukan terdapat kewajiban mengeluarkan zakat seperlimanya, dan sesuatu yang hilang adalah sia-sia.”

 

Musnad Ahmad 7380: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Al A’raj berkata: Abu Hurairah berkata; “sesungguhnya kalian telah mengatakan bahwa yang paling banyak meriwayatkan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam adalah Abu Hurairah, demi Allah sesungguhnya kalian mengatakan kenapa kaum muhajirin tidak meriwayatkan hadits-hadits ini dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, dan kenapa kaum anshor tidak meriwayatkan hadits-hadits ini dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam. Sesungguhnya saudara-saudaraku dari kaum muhajirin mereka disibukkan dengan perdagangan mereka di pasar, dan saudara-saudaraku dari kaum anshor mereka disibukkan dengan ladang dan pertanian mereka, sedangkan aku adalah seorang lelaki yang hidup menetap, dan aku orang yang paling banyak mengikuti majlis-majlis Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, aku bisa hadir disaat mereka tidak ada, aku bisa menghafalnya ketika mereka lupa. Dan sungguh, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam pernah berbicara kepada kami pada suatu hari, beliau bersabda: “Siapa yang mau membentangkan kainnya sehingga aku bisa mengisinya dengan hadits-haditsku, lalu ia genggam untuknya, dan dia tidak akan pernah lupa dengan apa-apa yang pernah ia dengar dariku”, maka aku bentangkan kainku, atau dia mengatakan; aku bentangkan namirohku (pakaian lebar semacam daster untuk wanita), kemudian aku genggam untukku. Maka demi Allah, aku tidak pernah lupa dengan apa yang aku dengar darinya, dan demi Allah sekiranya bukan karena satu ayat dari Al Qur`an, sungguh aku tidak akan meriwayatkan sesuatupun kepada kalian selama-lamanya.” Kemudian ia membaca: “Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk” satu ayat sampai selesai.”

 

Musnad Ahmad 7381: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Kita datang terakhir dan akan bangkit pertama kali kelak dihari kiamat, kita adalah manusia pertama yang akan masuk ke dalam surga, meskipun mereka telah diberi al kitab sebelum kita dan kita diberikan setelah mereka, lalu Allah memberikan hidayah kepada kita terhadap kebenaran yang mereka berpecah belah di dalamanya. Dan inilah hari (hari jum’at) yang Allah memberikan petunjuk kepada kita, manusia mengikuti kita dihari ini, besok untuk yahudi dan besoknya lagi untuk nashrani.”

 

Musnad Ahmad 7382: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Ibnu Thawus dari bapaknya dari Abu Hurairah. Dan dari Hammam bin Munabbih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Kita terakhir dan pertama kelak di hari kiamat meskipun mereka telah diberi al kitab sebelum kita dan kita diberi al kitab setelah mereka, maka ini adalah hari dimana mereka mendapatkan kewajiban tapi kemudian mereka menyelisihi, lalu Allah berikan hidayah kepada kita pada hari itu, maka manusia mengikuti kita pada hari itu, besok untuk yahudi dan besoknya lagi untuk nashrani.”

 

Musnad Ahmad 7383: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidaklah bayi yang dilahirkan kecuali setan akan menyentuhnya ketika ia lahir, sehingga mereka menangis keras karena sentuhan setan tersebut, kecuali Maryam dan putranya.” Lalu Abu Hurairah berkata; “Jika kalian mau bacalah; “dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk.”

 

Musnad Ahmad 7384: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Ibnul Musayyab, dia berkata; Abu Hurairah menceritakan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sebaik-baik wanita yang mengendarai unta adalah para wanita Quraisy, mereka sangat sayang anak ketika kecilnya dan sangat menjaga amanat dalam menjaga harta suaminya.” Abu Hurairah berkata; “dan Maryam binti Imron tidak pernah mengendarai unta.”

 

Musnad Ahmad 7385: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Abu Hurairah, dia berkata; Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Aku melihat ‘Amru bin ‘Amir Al Khuza’i menarik ususnya dalam neraka, dan ‘Amru adalah orang yang pertama kali mencetuskan binatang ternak sebagai Tuhan dan tidak boleh ditunggangi atau dibuat membawa barang.”

 

Musnad Ahmad 7386: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq dari Abu ‘Urwah Ma’mar dari Ayub dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa bertaubat sebelum matahari terbit dari tempat tenggelamnya maka akan diterima taubatnya.”

 

Musnad Ahmad 7387: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Setiap bayi terlahir dalam keadaan suci, maka orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, atau Nashrani, atau Majusi sebagaimana binatang ternak yang melahirkan apakah kalian mendapati bahwa anaknya cacat.” Kemudian dia berkata; “Jika kalian mau maka bacalah; ” (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah.”

 

Musnad Ahmad 7388: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari seorang laki-laki dari bani Ghifar, dar Sa’id Al Maqburi dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Sungguh Allah telah memberi udzur terhadap hamba-Nya yang Dia hidupkan hingga umur enam puluh atau tujuh puluh tahun, sungguh Allah telah memberi udzur, sungguh Allah telah memberi udzur kepadanya.”

 

Musnad Ahmad 7389: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri telah mengabarkan kepadaku Al Qosim bin Muhammad, dia berkata: pada suatu ketika Abu Hurairah berkumpul bersama Ka’ab, kemudian Abu Hurairah mengajak Ka’ab berbicara tentang Hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam sedangkan Ka’ab mengajak bicara Abu Hurairah tentang kitab kitab yang diturunkan, Abu Hurairah berkata; Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Setiap para Nabi memiliki doa yang dikabulkan dan sesungguhnya saya menunda (menyimpan) doaku untuk syafa’at umatku pada hari kiamat.”

 

Musnad Ahmad 7390: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Ibnu Thawus dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sulaiman bin Dawud pernah berkata; ‘Sungguh aku akan berkeliling (untuk bersetubuh, pent) dengan seratus istriku, setiap dari mereka akan melahirkan seorang anak laki-laki yang akan berperang di jalan Allah, ‘ tetapi ia lupa mengucakan insya Allah, lalu ia mengelilingi istri-istrinya.” Beliau bersabda: “dan tidak ada yang terlahir dari istri-istrinya kecuali satu orang dan dalam kondisi cacat.” Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sekiranya ia mengucapkan InsyaAllah dia tidak akan berdosa, dan itu adalah jalan untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.”

 

Musnad Ahmad 7391: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: ” (Allah berfirman:) wahai masa sang pembawa sial, padahal Aku adalah masa, Aku putar malamnya menjadi siang, dan jika Aku mau keduanya Aku ambil.”

 

Musnad Ahmad 7392: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari ‘Atho` bin Yazid Al Laits dari Abu Hurairah berkata; orang-orang berkata: “wahai Rasulullah apakah kita akan melihat Tuhan kita pada hari kiamat?” maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Apakah kalian merasa bahaya bila melihat matahari yang tidak ada mendung di bawahnya?” Mereka berkata: “Tidak, wahai Rasulullah!” lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Apakah kalian merasa bahaya bila melihat rembulan pada malam purnama yang tidak ada mendung dibawahnya?”, mereka berkata; “Tidak, wahai Rasulullah!” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya kalian akan melihat-Nya kelak pada hari kiamat, demikian Allah akan mengumpulkan manusia lalu berfirman: ‘Barang siapa yang telah menyembah sesuatu maka ikutilah dia, ‘ maka orang yang menyembah rembulan mengikuti rembulan dan yang menyembah matahari mengikuti matahari serta yang menyembah para thaghut mengikuti para thaghut dan tinggallah umat ini yang terdapat di dalamnya orang-orang munafik, lalu Allah Azza Wa Jalla datang kepada mereka dengan selain rupa yang kalian kenal, Allah berfirman: ‘Aku adalah Tuhan kalian, ‘ maka mereka berkata; ‘saya berlindung kepada Allah darimu, ini adalah tempat kami sampai Tuhan kami datang kepada kami dan jika Tuhan kami telah datang kepada kami, maka kami mengenal Nya, ‘ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: lalu Allah Azza Wa Jalla datang kepada mereka dengan rupa yang mereka kenal dan berfirman: ‘Aku adalah Tuhan kalian, ‘ mereka berkata; ‘Engkaulah Tuhan kami, ‘ maka mereka mengikuti-Nya, ” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “dan diletakkan sebuah jembatan di atas jahannam, ” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “maka saya adalah orang yang pertama kali melewatinya, dan doa para Rasul ketika hari itu adalah: ‘ya Allah selamatkanlah, selamatkanlah, ‘ dan pada jahannam terdapat beberapa kail seperti duri Sa’dan (duri yang sangat tajam), apakah kalian tahu apa itu duri Sa’dan?” mereka berkata: “Iya, wahai Rasulullah!” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya kail-kail tersebut seperti duri Sa’dan hanya saja tidak diketahui berapa ukuran besarnya kecuali Allah Ta`ala, maka kail-kail tersebut menyambar manusia menurut amalan mereka, di antara mereka ada yang hancur karena amalannya dan di antara mereka ada pula sebagian tubuhnya yang disambar oleh kail-kail tersebut kemudian selamat, sehingga ketika Allah Azza Wa Jalla selesai dari persidangan para hamba-Nya, dan hendak mengeluarkan dari neraka orang yang dikehendaki oleh-Nya untuk mendapatkan rahmat-Nya dari golongan orang-orang yang bersaksi bahwasanya tidak ada tuhan selain Allah, maka Allah Azza Wa Jalla memerintahkan para Malaikat untuk mengeluarkan mereka dari neraka, para Malaikat mengenal mereka dengan Alamat (tanda) bekas-bekas sujud dan Allah Azza Wa Jalla telah mengharamkan neraka untuk memakan dari bekas sujud anak cucu adam, lalu para Malaikat mengeluarkan mereka dalam keadaan telah hangus terbakar kemudian mereka diguyur dengan air yang bernama air kehidupan sehingga ia tumbuh sebagaimana benih yang tumbuh dalam genangan air, dan tinggallah seorang yang wajahnya menghadap ke neraka dan berkata; ‘Wahai Tuhanku sungguh neraka telah menyakiti diriku dan kobaran apinya telah membakarku maka palingkanlah wajahku dari neraka, ‘ dan ia masih terus berdoa kepada Allah hingga Allah berfirman: bisa jadi jika Aku memberikan itu kepadamu maka kamu akan memohon kepada-Ku yang lain, ‘ maka dia berkata; ‘Tidak, demi izzah-Mu saya tidak akan memohon kepada-Mu yang lain, ‘ maka Allah memalingkan wajahnya dari neraka lalu setelah itu dia berkata; ‘Wahai Tuhanku dekatkan saya ke pintu syurga, ‘ Allah berfirman: ‘Bukankah kamu telah berjanji bahwa kamu tidak akan memohon kepada-Ku yang lain, celaka kamu wahai anak adam alangkah khianatnya dirimu, ‘ maka dia masih terus berdoa hingga Allah berfirman kepadanya: ‘bisa jadi jika Aku memberimu kamu akan memohon yang lain, ‘ dia berkata; ‘Demi Izzah-Mu saya tidak akan memohon kepada-Mu yang lain, ‘ dan iapun berjanji dan bersumpah untuk tidak memohon yang lain, maka Allah mendekatkannya ke pintu syurga sehingga ketika dia dekat dengannya maka syurga tertampang padanya dan ketika ia melihat apa yang ada di dalamnya berupa kenikmatan hidup dan kesenangan maka ia hanya terdiam selema Allah berkehendak kepadanya untuk diamnya, kemudian ia berkata; ‘Wahai Tuhanku masukkan saya ke dalam syurga, ‘ maka Allah berfirman: ‘bukankah kamu telah berjanji untuk tidak memohon yang lain? bahkan kamu telah memberikan janji dan sumpahmu untuk tidak memohon kepada-Ku yang lain’ maka dia berkata; ‘Wahai Tuhanku janganlah Engkau jadikan saya sebagai makhluk-Mu yang paling celaka’ dan ia masih terus berdoa kepada Allah sehingga Allah tersenyum, dan jika Allah telah tersenyum kepadanya maka Allah telah mengijinkannya untuk masuk ke dalam syurga, dan ketika ia telah dimasukkan ke dalamnya maka dikatakan kepadanya; ‘Berangan-anganlah untuk mendapatkan ini, ‘ maka iapun berangan-angan, kemudian dikatakan (kepadanya lagi); ‘Berangan-anganlah untuk mendapatan itu’ maka iapun berangan-angan sehingga angan-angannya terputus lalu dikatakan kepadanya; ‘Ini untukmu dan semisalnya bersamanya.'” ‘Atho` berkata: dan ketika itu Abu Sa’id duduk bersama Abu Hurairah, dan ia tidak mengubah sama sekali dari perkataan Abu Hurairah sehingga ketika Abu Hurairah sampai kepada sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam: “Ini untukmu dan semisalnya bersamanya” Abu Sa’id berkata: “saya mendengar dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda seperti ini: “Ini untukmu dan sepuluh kali lipat misalnya bersamanya”, Abu Hurairah berkata; saya (hanya hafal) dan semisalnya bersamanya. Abu Hurairah berkata; “dan itulah dari penduduk syurga yang paling terakhir yang masuk syurga.”

 

Musnad Ahmad 7393: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Ayub dari Ibnu Sirin dari Abi Hurairah berkata: bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Syurga dan neraka saling mengadu, maka Syurga berkata: ‘wahai Tuhanku kenapa tidak ada yang memasuki diriku kecuali orang orang yang faqir dari manusia dan yang rendah di antara mereka? ‘ sedangkan neraka berkata: ‘kenapa tidak ada yang memasuki diriku kecuali orang-orang congkak dan sombong? ‘ maka Allah berfirman kepada neraka: ‘kamu adalah siksa-Ku yang Aku timpakan kepada siapa saja yang Aku kehendaki, ‘ dan Allah juga berfirman kepada syurga: ‘kamu adalah rahmat-Ku yang Aku berikan kepada siapa saja yang Aku kehendaki, dan setiap satu dari kalian terdapat isinya.’ Adapun syurga maka Allah menambah (penduduknya) dengan sekehendak-Nya, sedangkan neraka maka penghuninya dilemparkan ke dalamnya dan neraka berkata: ‘apakah masih ada lagi? ‘ Hingga Allah meletakkan telapak kaki-Nya di dalamnya dan disitulah neraka menjadi penuh dengan penghuninya dan mereka saling berdesakan (bertumpukan/berhimpitan) antara satu dengan yang lain, hingga akhirnya neraka berkata: ‘cukup, cukup, cukup.'”

 

Musnad Ahmad 7394: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Ibnu Thawus dari bapaknya dari Ibnu ‘Abbas berkata: saya tidak berpendapat tentang sesuatu yang paling dekat dengan makna Al lamam (dosa dosa kecil) selain dari apa yang telah dikatakan oleh Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam: “Sesungguhnya Allah Allah `Azza Wa Jalla telah menetapkan pada setiap anak cucu Adam bagiannya dari perbuatan zina yang pasti terjadi dan tidak mungkin dihindari, maka zinanya mata adalah melihat sedangkan zinanya lisan adalah ucapan, sedangkan nafsu keinginan dan berangan-angan, dan kemaluanlah sebagai pembenar atau tidaknya.”

 

Musnad Ahmad 7395: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Suhail bin Abu Shalih dari bapaknya, dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “

 

Musnad Ahmad 7396: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq, dia berkata; Ma’mar berkata; telah mengabarkan kepadaku Az Zuhri dari Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa ditinggal mati oleh tiga anaknya yang belum baligh maka ia tidak akan tersentuh oleh api neraka kecuali sebagai pembuktian sumpah yaitu hanya lewat di atasnya begitu saja.”

 

Musnad Ahmad 7397: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Neraka mengeluh kepada Rabbnya seraya berkata; ‘Wahai Rabb sesungguhnya sebagian dariku memakan sebagian yang lain, berilah aku waktu bernafas.’ Lalu Allah pun memberinya waktu untuk bernafas dua kali dalam satu tahun, maka saat terdingin yang engkau temui adalah dari dinginnya jahannam dan saat terpanas yang engkau jumpai adalah dari panasnya jahannam.”

 

Musnad Ahmad 7398: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Hisyam bin Hassaan dari Muhammad, ia berkata; aku mendengar Abu Hurairah berkata; ketika turun ayat: “IDZA JAA`A NASHRULLOH WAL FATH (Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan), ” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Telah datang kepada kalian penduduk Yaman, orang-orang yang paling lembut hatinya, iman dari Yaman, fikih dari Yaman dan hikmah adalah milik penduduk Yaman.”

 

Musnad Ahmad 7399: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri, -dan Ma’mar berkata; dari Abu Hurairah, kemudian setelah itu berkata; – dari Al A’raj dari Abu Hurairah dalam hadits: “Zakat fithri wajib atas setiap hamba baik yang merdeka atau budak, laki laki atau perempuan, kecil atau besar, fakir atau kaya dengan ukuran satu sho’ kurma atau setengah sho’ gandum.” Ma’mar berkata: dan telah sampai kepadaku bahwa Az Zuhri meriwayatkan hadits ini hingga sampai kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam.

 

Musnad Ahmad 7400: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Isra`il dari Simak dari Abu Ar Rabi’ dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah telah menjanjikan kepadaku dalam tiga hal yang tidak aku tinggalkan selamanya; aku tidak akan tidur sebelum melaksanakan shalat witir, dua rakaat dluha, dan puasa tiga hari dalam setiap bulannya.”

 

Musnad Ahmad 7401: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Dawud bin Qois dari Musa bin Yasar dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika salah seorang dari kalian telah dibuatkan makanan oleh pembantunya, kemudian ia bawa setelah matang dan muncul baunya, maka hendaklah ia ajak duduk bersamanya dan makan bersama, jika dia enggan hendaklah ia letakkan ke dalam tangannya satu atau dua suap.”

 

Musnad Ahmad 7402: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Dawud bin Qois dari Abu Sa’id pembantu Abdullah bin ‘Amir, berkata; aku mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Janganlah kalian saling dengki, saling tipu, saling benci, saling membelakangi dan janganlah membeli/menjual barang yang hendak dibeli/dijual oleh orang lain. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang saling bersaudara. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, tidak menzhaliminya, tidak menelantarkannya, tidak membohonginya dan tidak menghinanya. Taqwa itu ada di sini -seraya menunjuk dadanya sebanyak tiga kali-. Cukuplah seseorang dinilai buruk jika ia menghina saudaranya sesama muslim. Setiap muslim atas muslim lainnya diharamkan darahnya, hartanya dan kehormatannya.”

 

Musnad Ahmad 7403: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Dawud bin Qois dari Musa bin Yasar dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Berilah nama sebagaimana namaku dan jangan membuat kuniyah sebagaimana kuniyah, aku adalah Abul Qosim.”

 

Musnad Ahmad 7404: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Malik dari Al ‘Ala` bin Abdurrahman dari bapaknya dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Maukah aku tunjukkan kepada kalian suatu amalan yang dengannya Allah akan menghapus kesalahan dan mengangkat derajat?, melangkahkan kaki ke masjid, menyempurnakan wudlu di saat yang tidak mengenakkan serta menunggu shalat setelah shalat, dan itulah ribath.”

 

Musnad Ahmad 7405: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Malik dari Ibnu Syihab dari Abu Idris Al Khaulani dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika salah seorang di antara kalian berwudlu hendaklah memasukkan air ke dalam hidung, dan jika ia bersuci dengan batu hendaklah dengan bilangan ganjil.”

 

Musnad Ahmad 7406: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepadaku Ma’mar dari Ayub dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya Allah itu Esa (tunggal) dan menyukai yang ganjil.”

 

Musnad Ahmad 7407: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Hammam bin Munabbih bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya Allah itu Esa (tunggal) menyukai yang ganjil.”

 

Musnad Ahmad 7408: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Shalat di masjidku ini lebih utama seribu kali dari masjid-masjid selainnya kecuali masjidil haram.”

 

Musnad Ahmad 7409: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepada kami ‘Atho` bahwa Abu Salamah bin Abdurrahman mengabarkan kepadanya dari Abu Hurairah, atau dari ‘Aisyah bahwa dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Shalat di masjidku lebih utama seribu kali dari masjid-masjid selainnya kecuali masjil haram.” Telah menceritakan kepada kami Ali bin Ishaq, telah menceritakan kepada kami Abdullah, telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij lalu ia menyebutkan sebuah hadits, ia berkata; dan telah mengabarkan kepadaku ‘Atho` bahwa Abu Salamah telah mengabarkan kepadanya dari Abu Hurairah dari ‘Aisyah, lalu ia menyebutkannya dan ia tidak merasa ragu.

 

Musnad Ahmad 7410: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak boleh bertekad keras melakukan safar kecuali ke tiga masjid; Masjidul Haram, masjidku ini dan masjid Al Aqsho.”

 

Musnad Ahmad 7411: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Yahya bin Abu Katsir dari Ikrimah dari Abu Hurairah, dia berkata; Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam melewati seorang laki-laki yang menuntun seekor unta, lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Naikilah.” Ia berkata; “Sesungguhnya ia seekor unta.” Beliau bersabda: “Naikilah.” Ia berkata; “Sesungguhnya ia adalah seekor unta.” Abu Hurairah berkata; sungguh aku melihatnya mengejar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam sedang dilehernya ada sandal.

 

Musnad Ahmad 7412: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Malik dari Sumay dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sekiranya manusia mengetahui pahala mendatangi adzan dan pahala pada shof pertama sungguh mereka akan berundi untuk mendapatkan keduanya, dan sekiranya mereka mengetahui pahala orang yang bersegera mendatangi shalat sungguh mereka akan berlomba-lomba untuk lebih awal, dan sekiranya mereka mengetahui pahala shalat isya` dan shalat subuh sungguh mereka akan mendatanginya meskipun harus merangkak.” Aku katakan kepada Malik; kenapa dia menyebut dengan Al Atamah? Dia berkata; demikianlah apa yang dikatakan oleh orang yang telah menceritakan kepadaku.

 

Musnad Ahmad 7413: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku ‘Atho` bahwa Abu Salamah bin Abdurrahman mengabarkan kepadanya dari Abu Hurairah atau dari ‘Aisyah bahwanya ia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Shalat di masjidku lebih baik dari seribu shalat yang dikerjakan di masjid lainnya, kecuali masjid Al Aqsho.” Telah menceritakan kepada kami Ali bin Ishaq telah mengabarkan kepada kami Abdullah telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij lalu ia menyubutkan hadits tersebut. Berkata; dan telah mengabarkan kepadaku ‘Atho` bahwa Abu Salamah mengabarkan kepadanya dari Abu Hurairah dari ‘Aisyah lalu ia menyebutkan hadits tersebut dan ia tidak merasa ragu.

 

Musnad Ahmad 7414: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Ayub dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sebaik-baik sedekah adalah dari kelebihan harta, dan mulailah dari orang yang menjadi tanggunganmu, dan tangan di atas itu lebih baik dari tangan di bawah.” Aku bertanya kepada Ayub, “Apa yang dimaksud dengan kelebihan harta?” Dia berkata; “Dari kelebihan hartamu.”

 

Musnad Ahmad 7415: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Asy’ats bin Abdullah dari Syahr bin Hausyab dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya ada seorang laki-laki yang melakukan perbuatan baik selama tujuh puluh tahun, lalu ketika berwasiat ia berbuat zhalim dalam wasiatnya hingga kehidupannya diakhiri dengan sejelek-jelek amalannya maka iapun masuk neraka, dan sesungguhnya ada seorang laki-laki yang melakukan perbuatan jelek selama tujuh puluh tahun, lalu ketika berwasiat ia berbuat adil hingga kehidupannya diakhiri dengan sebaik-baik amalannya maka iapun masuk ke dalam syurga.” Syahr bin Hausyab berkata: kemudian Abu Hurairah berkata; dan jika kalian berkehendak bacalah; ” (Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah -sampai pada firman-Nya -dan baginya siksa yang menghinakan.”

 

Musnad Ahmad 7416: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Hammam berkata: Aku mendengar Abu Hurairah berkata; Abul Qosim Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika salah satu dari kalian terus menerus mengucapkan sumpah (janji) terhadap istrinya maka ia telah berbuat dosa, maka dengan itu wajib baginya membayar kafarat sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Allah padanya.”

 

Musnad Ahmad 7417: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq dari Sufyan dari Dawud dari seorang Syaikh dari Abu Hurairah, dia berkata; Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Akan datang pada kalian suatu zaman dimana seseorang disuruh memilih antara kelemahan atau berbuat keburukan, maka barang siapa mendapati zaman tersebut hendaklah memilih kelemahan dari pada berbuat keburukan.”

 

Musnad Ahmad 7418: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq, telah memberitakan kepada kami bapakku telah mengabarkan kepada kami Mina` dari Abu Hurairah, dia berkata; ketika aku sedang duduk bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam datanglah seorang laki-laki seraya berkata: “Wahai Rasulullah laknatlah kabilah Himyar.” Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berpaling darinya, lalu ia datang kepada beliau Shallallahu ‘alaihi wa Salam dari arah yang lain dan beliaupun selalu berpaling darinya, dan laki-laki itu tetap memohon, “Laknatlah kabilah Himyar.” Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Allah merahmati orang-orang Himyar karena mulut mereka sering mengucapkan salam dan tangan mereka sering memberikan makanan, mereka adalah orang-orang yang aman dan beriman.”

 

Musnad Ahmad 7419: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Malik dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Jika salah seorang dari kalian berwudlu maka hendaklah ia memasukan air ke dalam hidungnya kemudian mengeluarkannya kembali, dan barangsiapa bersuci dengan menggunakan batu hendaklah dengan bilangan yang ganjil.”

 

Musnad Ahmad 7420: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Al Mutsanna bin Ash Shabah telah mengabarkan kepadaku ‘Amru bin Syu’aib dari Sa’id Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; ada seorang badui datang kepada Nabi seraya berkata; “kami berada di gurun pasir selama empat bulan atau lima bulan sedangkan pada kami terdapat para wanita yang sedang nifas dan haidl, serta terdapat pula orang yang junub, maka bagaimana pendapat tuan?” maka beliau Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Hendaknya kamu bertayamum dengan debu.”

 

Musnad Ahmad 7421: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Hisyam dari Muhammad, dia berkata; aku mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika salah seorang dari kalian bangun untuk tahajjud, hendaklah ia membukanya dengan dua rakaat yang ringan.”

 

Musnad Ahmad 7422: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Muhammad dari Abu Hurairah, dia berkata; aku mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa diundang dalam acara walimah hendaklah datang, jika tidak berpuasa hendaknya ia makan dan jika sedang berpuasa hendaklah ia teruskan dan berdoalah untuk mereka.”

 

Musnad Ahmad 7423: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Hisyam dari Muhammad dari Abu Hurairah berkata; “tikus itu adalah binatang yang diubah wujudnya berdasarkan ayat, sesungguhnya jika didekatkan kepadanya susu unta dia tidak mau memakannya, dan jika didekatkan kepadanya susu kambing ia meminumnya, ” atau dia mengatakan; “ia memakannya, ” maka Ka’ab berkata kepada Abu Hurairah, “Apakah hal ini engkau dengar dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam?” maka dia berkata; “Apa kau kira bahwa kitab Taurot telah turun kepadaku?”

 

Musnad Ahmad 7424: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak ada faro’ dan tidak ada ‘atiroh (kambing yang disembelih di builan Rojab). Faro’ adalah anak pertama unta biasa disembelih untuk persembahan tuhan berhala.”

 

Musnad Ahmad 7425: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melarang dari Ad Dubba`, Al Muzaffat dan Al hantam (bejana yang terbuat dari campuran tanah liat, rambut dan darah) dan An Naqir (batang kayu yang dilubangi).”

 

Musnad Ahmad 7426: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Yahya bin Abu Katsir berkata; telah mengabarkan kepadaku Abu katsir bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Khamer terbuat dari dua pohon ini; kurma dan anggur.”

 

Musnad Ahmad 7427: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Ibnul Musayyab bahwa Abu Hurairah berkata; “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam telah mengharamkan antara dua sisi kota Madinah.” Abu Hurairah berkata; “maka sekiranya aku mendapatkan kijang di antara dua sisinya tersebut aku tidak akan manakut-nakutinya, yaitu jarak dua belas mil disekitar Madinah.”

 

Musnad Ahmad 7428: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku ‘Amru bin Yahya bin Umaroh bahwa ia mendengar dari Al Qarrazh salah seorang sahabat Abu Hurairah, dan ia merasa bahwa dirinya pernah mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa menginginkan sebuah kejelekkan untuk penduduk madinah, maka Allah akan melelehkannya sebagaimana melelehnya garam dalam air.”

 

Musnad Ahmad 7429: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari ‘Ashim dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa mempunyai harta dan tidak memberikan haknya, maka pada hari kiamat hartanya akan diwujudkan dalam bentuk seekor ular yang mendatanginya dengan bisa di mulutnya, ular tersebut mengikutinya sehingga ia meletakkan tangannya ke dalam mulut ular tersebut, dan ia dalam kondisi semacam itu sehingga semua urusan antara hamba selesai.”

 

Musnad Ahmad 7430: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dan Ibnu Juraij dari Isma’il bin Umayyah dari Makhul dari ‘Irok bin Malik dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Tidak ada kewajiban atas seorang mukmin untuk mengeluarkan zakat budak atau kudanya.”

 

Musnad Ahmad 7431: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Ziyad bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata; kami pernah berada bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam ketika beliau membagi-bagikan kurma zakat sedang Al Hasan bin Ali berada dalam gendongannya, maka ketika selesai beliau mengendongnya di atas pundaknya lalu mengalirlah liur Al Hasan pada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam hingga beliau Shallallahu ‘alaihi wa Salam mengangkat kepalanya dan ternyata pada mulutnya terdapat sebuah kurma, akhirnya beliau Shallallahu ‘alaihi wa Salam memasukkan tangannya dan membuangnya darinya seraya bersabda: “Apakah kamu tidak tahu bahwa zakat itu tidak halal bagi keluarga Muhammad.”

 

Musnad Ahmad 7432: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Yahya bin Abu Katsir dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Seorang janda dimintai pendapatnya dan seorang gadis dimintai izinnya.” Para sahabat bertanya; “Bagaimana bentuk izinnya, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Jika ia diam.”

 

Musnad Ahmad 7433: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq dari Ma’mar dari Az Zuhri dari Ibnul Musayyab demikian dia berkata; dari Abu Hurairah, dia berkata; “telah dating, ” dan dia menyebutkan hadits Al Fazari dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, dia berkata; “Istriku telah melahirkan seorang anak laki-laki dengan kulit hitam, ” dia menolak dan tak menginginkannya, maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pun bersabda: “Apakah kamu mempunyai seekor unta?” Dia menjawab; “iya.” “Lalu apa warnanya?” tanya Nabi. Dia menjawab; “Merah.” Beliau bersabda: “Apakah ada yang berwarna abu-abu?” Dia menjawab, “Benar, ada warna abu-abu kecoklatan.” Beliau bersabda: “Dari manakah warna itu?” Dia menjawab, “Aku tidak tahu, mungkin ia dari turunan moyangnya.” Beliau bersabda: “Demikian dengan anakmu, mungkin ia dari turunan moyangnya.” Dan beliau tidak memberikan keringanan baginya untuk tidak menerima anaknya.

 

Musnad Ahmad 7434: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri telah menceritakan kepada kami seorang laki-laki dari Muzainah dan ketika kami sedang berada bersama Sa’id bin Al Musayyab, bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam pernah merajam laki-laki Yahudi dan perempuan Yahudi.

 

Musnad Ahmad 7435: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Suhail bin Abu Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa meminum khamer maka jilidlah dia, kemudian jika ia meminum lagi maka jilidlah dia, kemudian jika ia meminum lagi maka jilidlah dia, kemudian jika meminum lagi maka bunuhlah dia.”

 

Musnad Ahmad 7436: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Ibnul Musayyab dan Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Anak adalah untuk suami, dan bagi pezina adalah rajam.”

 

Musnad Ahmad 7437: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij dan Malik dari Ibnu Syihab dari Ibnu Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; aku mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika engkau berkata kepada temanmu; diam, dan imam sedang berkhutbah maka sungguh telah sia-sia.” Ibnu Juraij berkata; dan telah mengabarkan kepadaku Ibnu Syihab dari Umar bin Abdul Aziz dari Ibrahim bin Abdullah bin Qorizh dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam sebagaimana dalam hadits diatas.

 

Musnad Ahmad 7438: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa mendapatkan satu rakaat shalat sungguh ia telah mendapatkan shalat tersebut.”

 

Musnad Ahmad 7439: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri telah mengabarkan kepadaku Al Aghor Abu Abdullah murid Abu Hurairah, dari Abu Hurairah, dia berkata; “Pada hari jum’at para malaikat duduk pada pintu-pintu masjid, mereka mencatat setiap yang datang untuk shalat jum’at, maka jika imam telah keluar untuk khutbah mereka menutup buku catatan mereka seraya masuk ke dalam masjid untuk ikut mendengarkan khutbah.”

 

Musnad Ahmad 7440: (Masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya, Abu Hurairah menambahkan;) dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Orang yang paling pertama mendatangi shalat jum’at seperti orang yang bersedekah seekor unta, kemudian setelahnya seperti orang yang bersedekah seekor sapi, kemudian setelahnya seperti orang yang bersedekah seekor kambing, kemudian setelahnya seperti orang yang bersedekah seekor ayam, kemudian seperti orang yang bersedekah, -aku mengira bahwa beliau mengatakan; – seperti sebutir telur.” Telah menceritakan kepada kami Ali bin Ishaq telah mengabarkan kepada kami Abdullah telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Az Zuhri dan telah mengabarkan kepadaku Abu Abdullah Al Aghor bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika hari jum’at pada setiap pintu masjid, ” kemudian ia menyebutkannya dan tidak merasa ragu bahwa; “pahalanya adalah seperti telur.” Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepadaku Ibnu Abu Dzi`b dari Az Zuhri dari Abu Abdullah Al Aghor sebagaimana dalam hadits diatas.

 

Musnad Ahmad 7441: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Muhammad bin Ziyad dari Abu Hurairah, dia berkata; aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: sedang waktu itu beliau ada di atas mimbar, “Sesungguhnya pada hari jum’at ada satu saat -lalu beliau mengisyaratkan dengan telapak tanggannya seakan-akan beliau menunjukkan sedikitnya waktu itu-, tidaklah seorang muslim mendapati waktu tersebut lalu ia meminta kepada Allah dengan sesuatu kecuali akan diberi.”

 

Musnad Ahmad 7442: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Yahya bin Abu Katsir dari seorang laki-laki yang biasa dipanggil dengan nama Abu Ishaq dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa memandikan mayit hendaklah ia mandi.”

 

Musnad Ahmad 7443: Telah menceritakan kepada kami Yunus telah menceritakan kepada kami Aban berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya bin Abu Katsir dari seorang laki-laki dari bani laits, dari Abu Ishaq bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa memandikan mayit hendaklah ia mandi.”

 

Musnad Ahmad 7444: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; Aku tidak tahu kecuali hadits ini telah marfu`, beliau bersabda: “Bersegeralah dengan jenazah kalian, jika ia termasuk hamba yang shalih berarti kalian telah mensegerakan mereka kepada kebaikkan, dan jika ia termasuk hamba yang durhaka berarti kalian telah meminta kasih sayang Allah darinya dan meletakkan keburukkan dari pundak kalian.” Telah menceritakan kepada kami Ali bin Ishaq telah mengabarkan kepada kami Abdullah Ibnul Mubarak telah mengabarkan kepada kami Ibnu Abi Hafshah dari Az Zuhri dari Sa’id Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda. lalu ia menyebutkan makna hadits tersebut. Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata; Bapakku berkata; dan Yunus menyelisihi keduanya, dan berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Umamah bin Sahl. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Ishaq dari Ibnul Mubarak dari Yunus dari Az Zuhri dari Abu Umamah.

 

Musnad Ahmad 7445: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa menshalati jenazah maka baginya pahala satu qiroth, dan barangsiapa menunggu hingga jenazah dimasukkan ke dalam liang lahad maka baginya pahala dua qiroth, dan dua qiroth adalah sebanding dengan dua gunung besar.”

 

Musnad Ahmad 7446: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Ibnul Musayyab dan Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah, dia berkata; “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam memberitahukan kematian raja Najasyi kepada para sahabatnya sedang waktu itu beliau di Madinah, maka para sahabat pun membuat barisan shalat di belakang beliau, dan beliau menshalatinya dan bertakbir empat kali.”

 

Musnad Ahmad 7447: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Ayub dari Ibnu Sirin bahwa Abu Hurairah melakukan sujud di surat tesebut. Abu Hurairah berkata; “aku melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam sujud di surat tersebut, Yaitu disurat; “IDZAS SAMAA`UN SYAQQOT (Apabila langit terbelah) “

 

Musnad Ahmad 7448: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Ibnul Musayyab dan Abu Salamah atau, dari salah satu dari keduanya, dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika kalian melihat hilal maka berpuasalah, dan jika kalian meihat hilal maka berbukalah, dan jika terhalang karena mendung maka berpuasalah tiga puluh hari.”

 

Musnad Ahmad 7449: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Yahya bin Abu Katsir dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melarang didahuluinya puasa ramadlan dengan puasa satu atau dua hari, kecuali seseorang yang telah melakukan puasa sebelumnya kemudian datang puasa Ramadlan.”

 

Musnad Ahmad 7450: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Ibnu Abi Unais dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika bulan ramadlan tiba pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu.”

 

Musnad Ahmad 7451: Telah menceritakan kepada kami Ya’qub telah menceritakan kepada kami ayahku dari Shalih; Ibnu Syihab berkata; telah menceritakan kepadaku Ibnu Abi Anas bahwa bapaknya bercerita padanya, bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika masuk bulan ramadlan pintu-pintu rahmat akan dibuka, pintu-pintu jahannam ditutup dan setan-setan dibelenggu.” Bapakku berkata; dan telah menceritakannya kepada kami Ya’qub telah menceritakan kepadaku bapakku dari Ibnu Ishaq berkata; telah disebutkan bahwa Ibnu Syihab berkata; telah menceritakan kepadaku Ibnu Abi Anas bahwa ia mendengar Abu Hurairah, -dan dia tidak mengatakan dari bapaknya-, lalu ia menyebutkan hadits tersebut. Telah menceritakannya kepada kami ‘Attab telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami Yunus dari Az Zuhri berkata: telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Anas lalu ia menyebutkannya.

 

Musnad Ahmad 7452: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari ‘Urwah dari ‘Aisyah dan dari ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melaksanakan i’tikaf pada sepuluh Akhir dari ramadlan hingga Allah Azza Wa Jalla mencabut nyawa beliau.

 

Musnad Ahmad 7453: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Humaid bin Abdurrahman bin ‘Auf dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa seorang laki-laki datang menemui Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam seraya berkata; “Telah celaka diriku wahai Rasulullah.” Beliau bersabda: “Apa yang menjadikan engkau celaka?” Dia berkata; “Aku telah menyetubuhi istriku pada siang hari di bulan ramadlan.” Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Apakah engkau mempunyai budak?” dia berkata; “Tidak.” Beliau bersabda: “Mampukah jika engkau harus berpuasa dua bulan berturut-turut?” Dia berkata; “Tidak mampu wahai Rasulullah.” Beliau bersabda: “Bagaimana jika memberi makan enam puluh miskin?” Dia berkata; “Aku tidak memiliki makanan untuk itu wahai Rasulullah.” Abu Hurairah berkata; lalu dihadapkanlah kepada beliau sekeranjang kurma. Beliau bersabda: “Pergi dan sedekahkan kurma ini.” Lalu dia berkata; “Kepada orang yang paling miskin dariku! Demi Allah yang telah mengutusmu dengan kebenaran, di antara dua lembah ini tidak ada yang lebih membutuhkan kecuali aku.” Lalu tertawalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam seraya bersabda: “Bawalah kurma ini untuk keluargamu.”

 

Musnad Ahmad 7454: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Janganlah kalian berpuasa wishol”, Para sahabat bertanya; “Wahai Rasulullah, engkau sendiri melakukan puasa wishol?” Beliau menjawab: “Sesungguhnya aku tidak sama dengan kalian, diwaktu malam sesungguhnya Allah telah memberiku makan dan minum.” Abu Hurairah berkata; Namun para sahabat tidak berhenti dari melakukan puasa wishol, lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam pun menyambungkan puasanya dengan mereka selama dua atau tiga hari. Maka ketika kemudian mereka melihat hilal, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sekiranya hilal belum terlihat sungguh aku ingin menambah hari untuk kalian berpuasa, ” seakan beliau ingin menghukum mereka.

 

Musnad Ahmad 7455: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami bapakku, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dan Abdul A’la dari Ma’mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam memotifasi untuk menegakkan ibadah di bulan ramadlan tanpa harus memerintahkan mereka dengan paksaan, beliau bersabda: “Barangsiapa menegakkan (ibadah) ramadlan karena iman dan mengharap pahala maka akan diampuni dosanya yang telah lalu.”

 

Musnad Ahmad 7456: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dan Abdul A’la dari Ma’mar dari Az Zuhri dari Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Allah Azza Wa Jalla berfirman: ‘Setiap amalan anak cucu Adam adalah untuk mereka kecuali puasa, sesungguhnya ia untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya, dan sungguh bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dari wangi misik.”

 

Musnad Ahmad 7457: (Masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya) Az Zuhri berkata; Dan telah mengabarkan kepada kami Sa’id bin Musayyab dari Abu Hurairah ia berkata; “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Ketika aku diisra`kan, aku bertemu dengan Musa ‘Alaihis Salam, lalu beliau menyebutkan sifatnya, beliau bersabda: “Ia seorang laki-laki, Abu Hurairah berkata, “Aku perkirakan bahwa beliau mengatakan: “Tidak terlalu tinggi dan tidak banyak dagingnya, rambut kepalanya tidak keriting dan tidak lurus, seakan-akan ia seorang laki-laki dari Syanu`ah.” Beliau bersabda: “Aku juga bertemu dengan Isa ‘Alaihis Salam, lalu beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan sifatnya, beliau mengatakan: “Ia seorang laki-laki yang tidak terlalu tinggi dan berkulit kemerah-merahan, seakan-akan ia baru dikeluarkan dari kamar mandi (wajahnya segar berair).” Beliau bersabda lagi: “Aku juga bertemu dengan Ibrahim ‘Alaihis Salam, dan di antara anaknya aku adalah orang yang paling mirip dengannya.” Beliau bersabda: “Lalu aku diberikan dua bejana, satu berisi susu dan satu lagi berisi khamer, kemudian dikatakan kepadaku, “Ambillah mana yang kamu suka, ” maka aku pun mengambil susu dan meminumnya. Lalu dikatakan kepadaku, “Engkau telah diberi hidayah kepada fitrah, dan engkau telah mendapatkan fitrah. Sekiranya engkau mengambil khamer maka engkau telah menggelincirkan umatmu.”

 

Musnad Ahmad 7458: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq, dia berkata: aku mendengar Hisyam bin Hassaan menceritakan dari Muhammad bin Sirin dia berkata; ketika aku sedang bersama Abu Hurairah maka ada seorang laki-laki yang bertanya kepadanya tentang sesuatu yang aku tidak mengerti apa yang ditanyakannya?. Muhammad bin Sirin berkata: maka Abu Hurairah berkata; “Allahu Akbar, telah ada dua orang yang bertanya tentang hal itu, dan ini adalah yang ketiga, saya mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya akan ada orang-orang yang dibingungkan oleh suatu pertanyaan, hingga mereka berkata; Allah menciptakan makhluq lalu siapa yang menciptakan Allah?.”

 

Musnad Ahmad 7459: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Suhail bin Abi Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “celaka bagi tumit-tumit yang tidak terbasuh air akan masuk neraka.”

 

Musnad Ahmad 7460: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Suhail bin Abi Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Pada setiap malam, Rabb kita turun (ke langit dunia), yaitu jika telah berlalu sepertiga malam yang awal. Allah berfirman: ‘Aku adalah Raja, barangsiapa meminta kepada-Ku maka akan Aku beri, barangsiapa berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, barangsiapa meminta ampunan kepada-Ku maka akan Aku ampuni, ‘ dan itu terus berlangsung sehingga datang waktu fajar.”

 

Musnad Ahmad 7461: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq, Ma’mar berkata dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, Beliau bersabda: “Sesungguhnya aku beristighfar dan bertaubat kepada Allah dalam satu hari lebih dari tujuh puluh kali.”

 

Musnad Ahmad 7462: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Sa’d bin Ibrahim berkata; telah menceritakan kepada kami Umar bin Abu Salamah dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa dari kalian mendatangi shalat maka hendaklah ia datangi dengan tenang dan berwibawa, hendaklah ia shalat dari apa yang ia dapati dan menyempurnakan yang ia tertinggal darinya.”

 

Musnad Ahmad 7463: Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Khalid telah menceritakan kepada kami Rabbah dari Umar bin Habib dari ‘Amru bin Dinar dari Thawus dari Abu Hurairah berkata: bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Setiap bayi yang terlahir ia dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka orang tuanyalah yang menjadikan mereka Yahudi atau Nasrani, sebagaimana binatang ternak yang melahirkan anak dalam keadaan sehat lalu telinganya di setrika (sebagai tanda, pent).”

 

Musnad Ahmad 7464: Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Khalid telah menceritakan kepadaku Rabbah dari Ma’mar dari Az Zuhri telah menceritakan kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Akan ada banyak fitnah dimana pada waktu itu orang yang duduk lebih baik dari orang yang berdiri, dan orang yang berdiri lebih baik dari orang yang berjalan, dan orang yang berjalan lebih baik dari orang yang berlari, maka barangsiapa mendapatkan tempat bernaung atau berlindung maka hendaklah ia berlindung dengannya.”

 

Musnad Ahmad 7465: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; Akan banyak terjadi fitnah -dan dia tidak memarfu`akannya-, dia berkata: “Dan barangsiapa mendapatkan tempat bernaung atau berlindung maka hendaklah ia berlindung dengannya.”

 

Musnad Ahmad 7466: Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Khalid telah menceritakan kepada kami Rabbah dari Ma’mar dari Ibnu Thawus dari bapaknya dari Ibnu ‘Abbas berkata: “Barangsiapa mendapatkan satu rakaat shalat sebelum terbenamnya matahari maka ia telah mendapatkannya.” Hadits ini diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Barangsiapa mendapatkan satu rakaat dari shalat fajar sebelum terbitnya matahari maka ia telah mendapatkannya.”

 

Musnad Ahmad 7467: Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Khalid telah menceritakan kepada kami Rabbah dari Ma’mar dari Az Zuhri telah mengabarkan kepadaku Ubaidullah bin Abdullah bin ‘Utbah bahwa Abu Hurairah berkata; seorang arab badui berdiri dan kencing di dalam masjid, maka orang-orang pun menariknya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam lalu berkata kepada mereka, “Biarkanlah dia, dan tuangkanlah pada bekas kencingnya dengan satu ember air, sesungguhnya kalian di utus untuk memberi kemudahan bukan kesulitan.” Telah menceritakan kepada kami Harun berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb berkata; telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab berkata; telah menceritakan kepadaku ‘Ubaidullah bin Abdullah berkata; bahwa Abu Hurairah telah mengabarkan kepadanya; bahwa ada seorang arab badui yang kencing di dalam masjid, lalu ia menyebutkan makna hadits tersebut.

 

Musnad Ahmad 7468: Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Khalid telah menceritakan kepada kami Rabbah dari Ma’mar dari Yahya bin Abu Katsir dari Muhammad bin Abdurrahman dari Abu Hurairah dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Setiap langkah yang digerakkan menuju shalat, maka akan ditulis baginya satu kebaikan dan akan dihapus darinya satu kejelekan.”

 

Musnad Ahmad 7469: Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Khalid telah menceritakan kepada kami Rabbah dari Ma’mar dari Az Zuhri telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berdiri melaksanakan shalat, lalu kami pun ikut berdiri bersamanya, maka berkatalah seorang arab yang waktu itu sedang melaksanakan shalat; “Ya Allah sayangilah aku dan Muhammad, dan jangan Engkau sayangi selain kami berdua.” Maka setelah salam Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam berkata kepada badui tersebut, “Engkau telah membatasi sesuatu yang luas”, yang beliau maksudkan adalah rahmat Allah.

 

Musnad Ahmad 7470: Telah menceritakan kepada kami Ibrahim telah menceritakan kepada kami Rabbah dari Ma’mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Sesungguhnya setan mendatangi salah seorang dari kalian ketika shalat, sehingga ia lupa apakah shalatnya telah lebih atau kurang, maka jika salah seorang mendapati hal tersebut hendaknya ia sujud dua kali.”

 

Musnad Ahmad 7471: Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin khalid dari Rabbah dari Ma’mar dari Az Zuhri ia berkata; telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; “Iqomah telah dikumandangkan dan orang-orang juga telah berdiri di shaf mereka untuk shalat, lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam keluar dari rumahnya berjalan menuju tempat shalatnya, namun kemudian beliau ingat bahwa beliau belum mandi (junub), lalu beliau berkata kepada orang-orang: “Hendaklah kalian tetap di tempat kalian”, lalu beliau pulang ke rumahnya. Abu Hurairah berkata; lalu beliau keluar sedang kami telah membentuk shaf shalat, lalu beliau shalat sedang rambutnya masih meneteskan air sisa mandi junub.”

 

Musnad Ahmad 7472: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam. Dan Muhammad bin Ziyad dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika pembantu salah seorang dari kalian membawakan untuknya makanan, telah selesai memasaknya dan bau makanannya, dan juga rasa lelahnya maka hendaknya ia dudukkan bersamanya untuk makan, jika ia enggan maka hendaklah ia berikan satu suap kedalam tangannya.”

 

Musnad Ahmad 7473: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari seorang laki-laki dari bani Ghifar bahwa ia mendengar Sa’id Al Maqburi menceritakan dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Orang yang makan lalu bersyukur seperti orang yang berpuasa lalu bersabar.”

 

Musnad Ahmad 7474: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Ibnu Abi laila dari ‘Atho` dari Abu Hurairah, dia berkata; “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam mendoakan kebarokahan dalam sahur dan Ats Tsarid (makanan yang terbuat dari daging dan roti yang sudah dilunakkan).”

 

Musnad Ahmad 7475: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari seorang laki-laki dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sekiranya orang yang minum dengan berdiri tahu dengan apa yang ada dalam perutnya niscaya ia akan memuntahkannya.” telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, sebagaimana dalam hadits Az Zuhri.

 

Musnad Ahmad 7476: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Suhail bin Abi Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika salah seorang dari kalian bangun dari tempat duduknya kemudian kembali lagi, maka ia yang paling berhak untuk menempatinya kembali.”

 

Musnad Ahmad 7477: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Ubaidillah bin Umar dari Sa’id bin Abi Sa’id Al Maqburi dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika salah seorang dari kalian bangun malam kemudian ingin kembali tidur ke kasurnya hendaklah ia mengibaskan tempat tidurnya dengan sarungnya, sebab ia tidak tahu apa yang telah terjadi sepeninggalnya, lalu hendaknya ia membaca, “Ya Allah dengan nama-Mu aku baringkan rusukku, dan dengan nama-Mu aku mengangkatnya. Ya Allah, jika Engkau ambil nyawaku maka ampunilah dan jika Engkau kembalikan kepadaku maka jagalah ia sebagaimana Engkau jaga orang-orang shalih.”

 

Musnad Ahmad 7478: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Muhammad bin Ziyad berkata: aku mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika salah seorang dari kalian mengenakan sandal hendaklah dimulai dari sebelah kanan, dan jika ingin melepas hendaklah dari sebelah kiri, kemudian melepas semuanya atau mengenakan semuanya.”

 

Musnad Ahmad 7479: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Lima hal dari fitroh adalah; mencabut bulu kemaluan, khitan, memotong kumis, mencabut bulu ketiak, dan memotong kuku.”

 

Musnad Ahmad 7480: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Seorang mukmin itu semisal tanaman yang selalu ditiup oleh angin, dan seorang mukmin akan senantiasa tertimpa bencana, sedangkan orang munafiq semisal pohon padi yang tidak pernah bergoyang sehingga ia dipanen.”

 

Musnad Ahmad 7481: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Ibnul Musayyab bahwa Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika salah seorang dari kalian bangun dari tidur maka janganlah ia masukkan tangannya ke dalam bejananya, ” atau beliau bersabda: “jangan ia masukkan ke dalam air wudlunya sehingga ia mencucinya tiga kali, sebab ia tidak tahu dimana tangannya bermalam.”

 

Musnad Ahmad 7482: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Muhammad bin Ziyad berkata: aku melihat Abu Hurairah melewati suatu kaum yang sedang berwudlu dari bejana, maka ia pun berkata; “Sempurnakanlah wudlu kalian maka Allah akan menyayangi kalian, tidakkah kalian dengar apa yang dikatakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “celaka tumit-tumit yang tidak terbasuh oleh air wudlu akan masuk neraka.”

 

Musnad Ahmad 7483: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Yahya bin Abu Katsir -diperlihatkan (hadits) kepadanya-, ia berkata; dari Dlamdlam dari Abu Hurairah, dia berkata; “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam memerintahkan kepada kami untuk membunuh Al Aswadain ketika shalat; ular dan kalajengking.” Abdurrazzaq berkata; demikianlah sebagaimana ia ceritakan kepada kami yang tak dapat aku hitung.

 

Musnad Ahmad 7484: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dan Ats Tsauri dari Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Imam bertanggung jawab dan Mu’adzin dipercaya, Ya Allah luruskanlah para imam dan ampunilah para mu`adzan.”

 

Musnad Ahmad 7485: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri berkata: aku mendengar Ibnu Ukaimah menceritakan dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam mengerjakan shalat yang di dalamnya bacaan dikeraskan, kemudian setelah salam beliau menghadap ke arah manusia seraya berkata: “Adakah dari kalian tadi yang membaca berbarengan dengan bacaanku?” mereka menjawab, “iya ada wahai Rasulullah.” Beliau bersabda: “Aku tidak menghendaki ada orang yang medahului aku dalam membaca Al Qur`an.” Maka ketika mereka telah mendengar sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam tersebut, mereka tidak lagi membaca berbarengan dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pada shalat-shalat yang bacaannya dikeraskan.

 

Musnad Ahmad 7486: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Ayub dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam mengerjakan shalat zhuhur atau ‘ashar dan salam pada rakaat kedua, kemudian beliau berbalik dan keluar dengan cepat. Para sahabat berkata; “Shalatnya telah diringkas.” Dzu Asy Syimalaini juga berkata; “Apakah shalatnya telah diringkas atau memang engkau lupa?” Maka Nabi pun Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Apa gerangan yang dikatakan oleh dzul yadain?” para sahabat berkata; “Apa yang ia katakan benar adanya.” Maka beliau pun shalat bersama mereka untuk menyempurnakan dua rakaat yang tertinggal, lalu sujud dengan dua kali sujud. Beliau kerjakan hal itu dengan duduk setelah salam.

 

Musnad Ahmad 7487: Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Khalid telah menceritakan kepada kami Rabbah dari Ma’mar dari Suhail bin Abi Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan, karena sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibacakan surat Al Baqoroh di dalamnya.”

 

Musnad Ahmad 7488: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar. Dan Abdul A’la dari Ma’mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Setan datang kepada salah seorang di antara kalian pada waktu sedang shalat lalu ia mengacaukan pikirannya sehingga tidak tahu lagi apakah lebih atau kurang. Maka barangsiapa mendapati yang demikian hendaklah ia sujud dua kali ketika ia masih dalam keadaan duduk.”

 

Musnad Ahmad 7489: Telah menceritakan kepada kami Ibrahim Ibnu Khalid telah menceritakan kepada kami Rabbah dari Ma’mar dari Az Zuhri telah menceritakan kepadaku Sa’id Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya pada hari jum’at ada satu waktu yang tidaklah seorang muslim mendapati waktu tersebut, kemudian ia meminta sesuatu kepada Allah kecuali akan diberikan kepadanya.”

 

Musnad Ahmad 7490: Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Khalid telah menceritakan kepada kami Rabbah dari Ma’mar dari Ayub dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya pada hari jum’at ada satu waktu yang tidaklah seorang muslim mendapati waktu tersebut, kemudian ia meminta sesuatu kepada Allah kecuali akan diberikan kepadanya.”

 

Musnad Ahmad 7491: Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Khalid telah menceritakan kepada kami Rabbah dari Ma’mar dari Ayub dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melarang untuk mencegat pedagang, maka barangsiapa mencegat dan membeli, pemiliknya berhak untuk memilih jika ia sampai dipasar.”

 

Musnad Ahmad 7492: Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Khalid telah menceritakan kepada kami Rabbah dari Ma’mar dari Az Zuhri telah mengabarkan kepadaku Sa’id Ibnul Musayyab bahwa Abu Hurairah berkata; aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Allah melaknat orang-orang yahudi karena mereka telah menjadikan kuburan Nabi-Nabi mereka sebagai masjid.”

 

Musnad Ahmad 7493: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakr Al Bursani berkata; telah menceritakan kepada kami Ja’far -yaitu Ibnu Burqon- berkata; aku mendengar Yazid bin Al Asham dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla tidak melihat bentuk penciptaan dan juga harta-harta kalian akan tetapi Allah melihat hati dan amal kalian.”

 

Musnad Ahmad 7494: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Ibnu Syihab dari Ibnul Musayyab dan Abu Salamah bin Abdurrahman bin ‘Auf dari Abu Hurairah dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Binatang yang mati tertanduk adalah sia-sia, mati karena tercebur ke dalam sumur adalah sia-sia, mati karena kecelakaan dalam penambangan adalah sia-sia, dan pada harta terpendam yang ditemukan terdapat kewajiban mengeluarkan zakat seperlimanya.”

 

Musnad Ahmad 7495: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakr telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Ibnu Syihab dari Ibnul Musayyab dan Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, Beliau bersabda: “Jika panas terasa menyengat maka tundalah waktu shalat sampai dingin, karena sesungguhnya panas yang menyengat adalah dari hembusan neraka jahannam.”

 

Musnad Ahmad 7496: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakr telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Ibnu Syihab dari hadits Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah menceritakan, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam ditanya; “apakah seorang laki-laki boleh shalat dengan satu kain?” Maka Beliau menjawab: “Apakah setiap kalian mempunyai dua kain?”

 

Musnad Ahmad 7497: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakr dan Abdurrazzaq mereka berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Ibnu Syihab berkata; telah menceritakan kepadaku Sa’id Ibnul Musayyab bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda -dan Abdurrazzaq tidak memarfu`kannya-, “Allah memerangi orang-orang Yahudi dan Nasrani karena mereka menjadikan kuburan para Nabi mereka sebagai masjid.”

 

Musnad Ahmad 7498: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakr dan Abdurrazzaq, mereka berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij, -dan Abdurrazzaq menyebutkan dalam haditsnya; – telah mengabarkan kepadaku Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Allah tidak mengizinkan terhadap sesuatu sebagaimana Dia mengizinkan bagi, ” -Abdurrazzaq berkata; – “bagi orang yang melagukan Al Qur`an.” Muridnya berkata: “sesuatu yang dikeraskan.”

 

Musnad Ahmad 7499: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Ibnu Syihab berkata; aku mendengar Ibnu Ukaimah berkata; Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pernah shalat bersama kami dengan shalat yang dikeraskan bacaannya, kemudian beliau salam dan menghadap ke arah manusia seraya bersabda: “Adakah dari kalian tadi yang membaca berbarengan dengan bacaanku?” mereka menjawab; “Benar ada wahai Rasulullah.” Maka Beliau bersabda: “Aku tidak menghendaki ada orang yang medahului aku dalam membaca Al Qur`an.”

 

Musnad Ahmad 7500: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakr telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku ‘Atho` bahwasannya ia pernah mendengar Abu Hurairah -dan dia mengabarkan kepada mereka-; Pada setiap shalat dibacakan Al Qur`an di dalamnya, maka apa-apa yang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam perdengarkan kepada kami, kami perdengarkan kepada kalian. Dan apa-apa yang beliau sembunyikan dari kami, maka kami sembunyikan dari kalian.”

 

Musnad Ahmad 7501: Telah menceritakan kepada kami Mu’awiyah bin ‘Amru berkata; Abu Ishaq Al Fazari berkata; Al Auza’i dari Az Zuhri dari Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “telah dilaknat orang-orang yang menjadikan kuburan para Nabi mereka sebagai masjid.”

 

Musnad Ahmad 7502: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq; Ibnu Juraij berkata; telah mengabarkan kepadaku Al ‘Ala` bin Abdurrahman bin Ya’qub bahwa Abu As Sa`ib -pelayan Hisyam bin Zuhroh- telah mengkhabarkan kepadanya, bahwa dia mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa mengerjakan shalat dan tidak dibacakan di dalamnya Ummul Qur`an (Al Fatiha) maka ia adalah kurang, kurang dan tidak sempurna.” Abu As Sa`ib berkata kepada Abu Hurairah, “Sesungguhnya aku terkadang membaca dan kadang tidak ketika di belakang imam.” Abu As Sa`ib berkata; Maka Abu Hurairah pun menyenggol lenganku seraya berkata; “Wahai orang faris, bacalah ia dalam hatimu, sesungguhnya aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Allah Azza Wa Jalla berfirman: sesungguhnya aku membagi shalat menjadi dua bagian, satu bagian untuk-Ku dan satu bagian lagi bagi hamba-Ku untuknya apa yang dia meminta.” Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Bacalah, ” dia berkata; “maka hamba berkata; ‘Al HAMDULILLAHI RABBIL `AALAMIIN (Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam), ‘ maka Allah berfrman; ‘Hamba-Ku telah memuji Aku.’ hamba berkata; ‘AR RAHMAANIRRAHIIM (yang maha pengasih lagi maha penyayang), ‘ maka Allah berfirman; ‘hambaKu telah menyanjungKu.’ hamba berkata; ‘MAALIKI YAUMIDDIIN (Yang menguasai di Hari Pembalasan), ‘ lalu Allah berfirman; ‘Hamba-Ku telah mengagungkan Aku, ‘ Lalu Allah berfirman; ‘Ini adalah antara Aku dan hamba-Ku.’ Hamba berkata; ‘IYYAAKA NA’BUDU WA IYYAAKA NASTA’IIN (Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan), ‘ Allah berfirman; ‘Aku mendapatinya untuk hamba-Ku dan hamba-Ku akan mendapatkan yang ia minta.’ Allah berfirman; ‘Hamba-Ku berkata; ‘IHDINASH SHIRAATHAL MUSTAQIIM SHIRAATHAL LADZIINA AN’AMTA ‘ALAIHIM GHOIRIL MAGHDLUUBI ‘ALAIHIM WALADL DLAALIIN (Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni’mat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat).’ Allah Azza Wa Jalla berfirman; ‘Ini untuk hamba-Ku dan ia akan mendapatkan apa yang ia minta.” Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakr dan Muhammad bin Abdullah Al Anshori dari Ibnu Juraij, mereka berkata; mereka berdua adalah pembantu Abdullah bin Hisyam bin Zuhroh. Dan Malik berkata: dan berkata Ibnu Bakr; Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “”Bacalah; seorang hamba berdiri lalu berkata.” Berkata (perawi); dan telah menceritakannya kepada kami Ya`qub berkata, telah menceritakan kepada kami Bapakku dari Ibnu Ishaq berkata; dan telah menceritakan kepadaku Al ‘Ala` bin Abdurrahman bin Ya`qub pelayan dari suku Huraqah, dari Ibnu As Sa`ib pelayan Abdullah bin Zuhrah At Taimi, dari Abu Hurairah lalu ia menyebutkan hadits tersebut.”

 

Musnad Ahmad 7503: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakr dan Abdurrazzaq mereka berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku ‘Amru bin Dinar dari Yahya bin Jad’ah telah menceritakan kepadanya dari Abdullah bin ‘Amru Al Qori bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata; “demi Tuhan Pemilik Ka’bah sesungguhnya bukan aku yang melarang dari berpuasa pada hari jum’at akan tetapi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Salam yang melarangnya, dan demi Tuhan Pemilik Ka’bah bukan aku yang mengatakan; barang siapa mendapatkan subuh dalam keadaan junub maka hendaklah ia berbuka akan tetapi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam yang mengatakan itu.” Abdurrazzaq berkata dalam haditsnya: sesungguhnya Yahya bin Ja’dah telah diberitahu oleh Abdullah bin ‘Amru Al Qori bahwa ia mendengar Abu Hurairah yang berkata.

 

Musnad Ahmad 7504: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Isra’il dari Abu Hashin dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Pada hari dimana kalian berpuasa maka janganlah ia berkata kotor atau bertindak bodoh, maka jika ada orang yang bertindak bodoh kepadanya hendaklah ia berkata; “Sesungguhnya aku sedang berpuasa.”

 

Musnad Ahmad 7505: Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin ‘Uyainah dari Suhail dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwasanya ada seorang laki-laki yang menyingkirkan dahan berduri dari badan jalan kaum muslimin, maka Allahpun mengampuninya.” Hadits ini marfu` hanya saja Sufyan meremehkan kemarfu`annya.

 

Musnad Ahmad 7506: Telah menceritakan kepada kami Sufyan berkata; telah menceritakan kepada kami Yazid bin Kaisan dari Abu Hazim dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwasanya ada seorang laki-laki yang meminang seorang wanita, maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda kepadanya, “Lihatlah ia terlebih dahulu, karena pada mata orang-orang Anshor terdapat sesuatu.”

 

Musnad Ahmad 7507: Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Usamah Abu Usamah telah mengabarkan kepadaku Ubaidullah dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dia berkata; “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melarang praktik pernikahan.”

 

Musnad Ahmad 7508: Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Usamah dari Ubaidillah dari Sa’id dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Allah telah mengharamkan apa-apa yang ada di antara dua sisi Madinah melalui lisanku, ” kemudian datanglah bani Haritsah, maka beliau bersabda: “Wahai bani Haritsah, tidaklah aku melihat kalian kecuali berada di luar wilayah haram.” Kemudian beliau melihat sejenak lalu berkata; “Kalian ada di dalamnya, kalian ada di dalamnya.”

 

Musnad Ahmad 7509: Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Usamah telah mengabarkan kepada kami Isma’il bin Abi Khalid dari Qois dari Abu Hurairah, dia berkata; ketika aku datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, di jalan aku melantunkan sebuah syair, “Duhai malam yang panjang dan melelahkan Meski ia bergegas cepat dari bumi kekafiran.” Abu Hurairah berkata; lalu budak laki-lakiku pergi menghilang di jalan, ia berkata; maka tatkala aku datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam aku berbai’at kepada beliau, dan pada saat aku ada di sisi beliau budak laki-lakiku muncul. Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda kepadaku: “Wahai Abu Hurairah apakah ini budakmu?” Aku berkata; “Dia untuk Allah Azza Wa Jalla”, Akhirnya sayapun memerdekakannya.”

 

Musnad Ahmad 7510: Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Usamah telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Khubaib bin Abdurrahman dari Hafsh bin ‘Ashim dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya iman akan bersarang di madinah sebagaimana ular yang bersarang di lubangnya.”

 

Musnad Ahmad 7511: Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Usamah berkata; telah menceritakan kepada kami Hisyam dari bapaknya, dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya ada seorang wanita disiksa lantaran seekor kucing yang mati kelaparan karena ia kurung, ia tidak memberinya makan dan tidak melepasnya sehingga bisa makan serangga bumi. Dan ada seorang laki-laki yang diampuni dosa-dosanya lantara membuang duri dari jalan.”

 

Musnad Ahmad 7512: Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Usamah berkata; telah menceritakan kepadaku Muhammad bin ‘Amru Al Laitsi berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Memperdebatkan isi Al Qur`an adalah kekufuran.”

 

Musnad Ahmad 7513: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Zakaria bin Abi Za`idah berkata; telah menceritakan kepadaku Ibnu Abi Khalid -yaitu Isma’i- dari Abu Malik Al Aslami bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam menolak Ma’iz bin Malik tiga kali. Maka ketika ia datang pada kali keempat, Rasulullah memerintahkan untuk merajamnya sehingga ia pun dirajam.” telah menceritakan kepada kami Yahya dari Muhammad bin ‘Amru dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam seperti dalam hadits diatas.

 

Musnad Ahmad 7514: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Zakaria berkata; telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Muhammad bin Juhadah dari Abu Hazim dari Abu Hurairah, dia berkata; “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melarang mempekerjakan budak perempuan.”

 

Musnad Ahmad 7515: Telah menceritakan kepada kami Qurran bin Tammam dari Muhammad bin ‘Ajlan dari Sa’id bin Abi Sa’id dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika salah seorang dari kalian datang pada sebuah majlis hendaklah ia mengucapkan salam, jika ada tempat kosong hendaklah ia duduk, dan jika akan pergi hendaklah mengucapkan salam. Dan tidaklah (salam) yang pertama itu lebih wajib dari yang terakhir.”

 

Musnad Ahmad 7516: Telah menceritakan kepada kami ‘Abdah berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin ‘Amru dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sekiranya tidak memberatkan umatku, sungguh akan aku perintahkan kepada mereka untuk bersiwak setiap kali wudlu.” Dan dia berkata -yaitu ‘Abdah-; telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Sa’id bin Abi Sa’id dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam sebagaimana dalam hadits diatas.

 

Musnad Ahmad 7517: Telah menceritakan kepada kami Ayub bin An Najjar Abu Isma’il Al Yamamiy dari Thayyib bin Muhammad dari ‘Atho` bin Abi Rabbah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melaknat para laki-laki yang menyerupai wanita dan para wanita yang menyerupai laki-laki dan beliau juga melaknat orang yang berpergian ke suatu daerah sendirian.”

 

Musnad Ahmad 7518: Telah menceritakan kepada kami Ayub bin An Najjar berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya bin Abu Katsir dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Adam mengalahkan argumentasi Musa, Musa berkata; ‘Wahai Adam, engkau telah mengeluarkan manusia dari dalam surga lantaran dosa yang engkau perbuat, dan engkau telah menyengsarakan mereka.'” Rasulullah bersabda: “Lalu Adam berkata kepada Musa; ‘Engkaukah orang yang Allah telah memilihmu dengan risalah-Nya dan dengan kalam-Nya (diajak berbicara secara langsung) di antara manusia, maka apakah engkau akan mencelaku dengan sesuatu yang Allah telah menentukannya sebelum aku dicipta?” Berkata: lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Maka argumentasi Adam mengalahkan Musa.”

 

Musnad Ahmad 7519: Telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim berkata; telah menceritakan kepada kami Al Auza’i telah menceritakan kepada kami Yahya -yaitu Ibnu Abu Katsir- dari Muhammad bin Ibrahim At Taimi dari Ya’qub atau Ibnu Ya’qub dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Kain sarung seorang mukmin itu sebatas otot betis, kemudian setengah betis, kemudian sebatas mata kaki, maka apa-apa yang berada di bawah itu adalah masuk neraka.”

 

Musnad Ahmad 7520: Telah menceritakan kepada kami Husain bin Ali Al Ju’fi dari Za`idah dari Abdullah bin Dzakwan dari Abdurrahman Al A’raj dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Jauhilah berburuk sangka, karena berburuk sangka adalah sedusta-dusta pembicaraan, jangan mencari-cari aib orang lain serta mencari-cari isu, jangan saling bersaing serta jangan pula saling bersekongkol dalam melakukan penawaran tinggi terhadap barang agar orang lain terpengaruh untuk membelinya, janganlah saling bermusuhan dan jangan pula saling membenci, jadilah kalian sebagai hamba Allah yang saling bersaudara.”

 

Musnad Ahmad 7521: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr telah menceritakan kepada kami Muhammad bin ‘Amru berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Musibah akan senantiasa menimpa seorang mukmin atau mukminah baik pada jasad, harta maupun anaknya, sehingga ia akan bertemu Allah Azza Wa Jalla dalam keadaan tanpa menanggung dosa.”

 

Musnad Ahmad 7522: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr telah menceritakan kepada kami Muhammad bin ‘Amru dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; ada jenazah yang melewati Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam maka Beliau bersabda: “Berdirilah kalian karena dalam kematian ada ketakutan.”

 

Musnad Ahmad 7523: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr telah menceritakan kepada kami Muhammad bin ‘Amru berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa meninggal mewariskan harta maka ia untuk keluarganya dan barangsiapa meninggal mewariskan hutang maka itu menjadi tanggunganku.”

 

Musnad Ahmad 7524: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr telah menceritakan kepada kami Muhammad bin ‘Amru berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah melewati seorang laki-laki yang tidur dengan posisi tengkurap maka beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya ini adalah posisi tidur yang tidak disukai oleh Allah Azza Wa Jalla.”

 

Musnad Ahmad 7525: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr telah menceritakan kepada kami Muhammad bin ‘Amru berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Salamah dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah pernah ditanya; amal apa yang paling utama dan amal apa yang baik untuk dilakukan? Beliau menjawab: “Iman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Berkata; “Lalu apa lagi wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Jihad di jalam Allah adalah puncak suatu amalan.” Berkata; “lalu apa lagi wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Haji yang mabrur.”

 

Musnad Ahmad 7526: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin ‘Umar dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menyebut-nyebut tentang hilal, beliau bersabda: “Jika kalian melihatnya maka puasalah, dan jika kalian melihatnya maka berbukalah. Maka jika terhalang dari penglihatan kalian karena mendung genapkanlah menjadi tiga puluh hari.”

 

Musnad Ahmad 7527: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr telah menceritakan kepada kami Hisyam bin ‘Urwah telah menceritakan kepada kami Shalih bin Abi Shalih As Samman dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidaklah seseorang bersabar atas panas dan kerasnya madinah melainkan aku akan menjadi pemberi syafa’at atau saksi baginya”, atau beliau Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Aku akan menjadi pemberi saksi atau pemberi syafaat baginya.” Bapakku berkata; telah menceritakan kepada kami ‘Affan telah menceritakan kepada kami Wuhaib, dia berkata; telah menceritakan kepada kami Hisyam dan ia ragu di dalamnya, apakah Rasulullah bersabda: “sebagai saksi atau sebagai pemberi syafaat.”

 

Musnad Ahmad 7528: Telah menceritakan kepada kami Zaid bin Al Hubab telah menceritakan kepadaku Husain bin Waqid berkata; telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ziyad bahwa Abu Hurairah menceritakan kepadanya, ia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tangan di atas itu lebih baik dari tangan yang di bawah, dan mulailah dari orang-orang yang ada dalam tanggunganmu.”

 

Musnad Ahmad 7529: Telah menceritakan kepada kami Zaid bin Al Hubab telah mengabarkan kepada kami Mu’awiyah bin Shalih berkata; dia berkata; Aku mendengar Abu Maryam menyebutkan dari Abu Hurairah bahwa, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melarang seseorang kencing di air yang diam, kemudian ia berwudlu di situ.”

 

Musnad Ahmad 7530: Telah menceritakan kepada kami Zaid bin Al Hubab telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Hilal Al Qurosyi dari bapaknya bahwa ia mendengar dari Abu Hurairah, dia berkata; kami bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam di masjid, maka tatkala beliau Shallallahu ‘alaihi wa Salam berdiri untuk shalat kamipun ikut berdiri, tetapi tiba-tiba ada seorang badui datang kepada beliau seraya berkata; “berilah saya wahai Muhammad!” Abu Hurairah berkata; lalu beliau bersabda: “Tidak, dan aku memohon ampunan kepada Allah.” Maka badui tersebut menarik Rasulullah dan melukainya, Abu Hurairah berkata; hingga para sahabat bersiap-siap untuk memukulnya, tetapi beliaupun bersabda: “Biarkan dia”, kemudian beliau memberinya. Abu Hurairah berkata; dan sumpah beliau hendak berkata; “Tidak, dan saya memohon ampunan kepada Allah.”

 

Musnad Ahmad 7531: Telah menceritakan kepada kami Zaid bin Al Hubab telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Tsauban telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Fadll dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dia berkata; “bahwasannya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam selalu berlindung dari empat hal; dari siksa neraka jahannam, siksa kubur, fitnah kehidupan dan fitanah setelah mati, serta fitnah Al Masih Dajjal.”

 

Musnad Ahmad 7532: Telah menceritakan kepada kami Zaid bin Al Hubab telah menceritakan kepadaku Sufyan dari Simak bin Harb dari Malik bin Zhalim dari Abu Hurairah, dia berkata; Marwan bin Al Hakam berkata: telah berbicara kepadaku Abul Qosim Shallallahu ‘alaihi wa Salam yang jujur dan dipercaya: “Sesungguhnya rusaknya umatku karena sebab anak-anak bodoh dari bangsa Quraisy.”

 

Musnad Ahmad 7533: Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Sulaiman aku mendengar Hanzhalah bin Abi fufyan berkata; aku mendengar Salim bin Abdullah berkata; Aku tidak tahu berapa kali aku lihat Abu Hurairah berdiri di pasar sambil mengatakan; “Ilmu telah di angkat, fitnah telah muncul dan telah menyebar al harj, ” dia berkata; Rasulullah ditanya; “Apa yang dimaksud dengan al harj?” maka beliau menjawab dengan tangannya seperti ini dan menyilangkannya (pembunuhan, pent).”

 

Musnad Ahmad 7534: Telah menceritakan kepada kami Suwaid bin ‘Amru berkata; telah menceritakan kepada kami Abaan berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Kewajiban melayani tamu adalah tiga hari adapun setelah itu adalah sedekah.”

 

Musnad Ahmad 7535: Telah menceritakan kepada kami Al Fadllu bin Dukain berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Al A’masy dari Dzakwan dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sekiranya perut seorang berisi dengan nanah itu lebih baik dari pada berisi dengan syair.”

 

Musnad Ahmad 7536: Telah menceritakan kepada kami Al Fadhlu bin Dukain berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Shalih bin Nabhan dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jangan saling benci, saling bersaing dalam menawar harga dan saling dengki, jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara.”

 

Musnad Ahmad 7537: Telah menceritakan kepada kami Abu Ahmad berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Al Jahhaaf dari Abu Hazim dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa mencintai keduanya maka ia telah mencintaiku dan barangsiapa membencinya maka ia telah membenciku.” Yaitu Hasan dan Husain.

 

Musnad Ahmad 7538: Telah menceritakan kepada kami Zaid bin Al Hubab dari Ibnu Tsauban telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Fadll Al Hasyimi dari Abdurrahman Al A’raj dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, bahwasanya beliau berwudhu dua kali.

 

Musnad Ahmad 7539: Telah menceritakan kepada kami Isma’il bin Umar telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dzi`b dari Sa’id Al Maqburi dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Demi Allah tidaklah beriman, demi Allah tidaklah beriman, demi Allah tidaklah beriman, ” mereka berkata; “Apa itu wahai Rasulullah?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Yaitu seseorang yang tetangganya tidak bisa aman dari bawa`iqnya”, mereka bertanya, “Wahai Rasulullah apa itu bawa`iqnya?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Kejelekannya.”

 

Musnad Ahmad 7540: Telah menceritakan kepada kami Isma’il bin Umar telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dzi`b dari ‘Ajlan -pelayan Al Musyma’il- dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Setiap bayi yang terlahir dari anak cucu Adam disentuh oleh setan dengan jari-jarinya, kecuali Maryam binti ‘Imron dan putranya Isa ‘Alaihimas Salam.”

 

Musnad Ahmad 7541: Telah menceritakan kepada kami Isma’il bin Umar telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dzi`b berkata; telah menceritakan kepadaku seorang laki-laki dari bangsa Quroiys, dari bapaknya, bahwa ia bersama Abu Hurairah, lalu Abu Hurairah melihat gambar seekor kuda pada selembar kertas di tangan seorang budak perempuan, maka Abu Hurairah berkata; “apakah kamu tidak tahu tentang hal ini? Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam telah bersabda: “Hanyasanya orang yang melakukan ini adalah orang yang tidak akan mendapatkan bagian pada hari kiamat.”

 

Musnad Ahmad 7542: Telah menceritakan kepada kami Isma’il bin Umar telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dzi`b dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah berkata; “aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam memberi semangat orang-orang untuk menegakkan qiyam ramadlan (shalat tarawih), beliau bersabda: “Barangsiapa menegakkannya karena iman dan mengharap pahala akan diampuni dosanya yang telah lalu”, dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam tidak pernah shalat tarawih bersama orang-orang (berjama’ah).”

 

Musnad Ahmad 7543: Telah menceritakan kepada kami Abdush Shomad telah menceritakan kepada kami bapaku telah menceritakan kepada kami Ayub dari Muhammad dari Abu Hurairah, dia berkata; sekelompok orang dari bani Isra`il hilang dan dia menyebutkan tentang tikus, Abu Hurairah berkata; “Tidakkah engkau tahu, sekiranya engkau berikan kepada mereka susu unta mereka tidak akan mau, dan jika engkau berikan kepada mereka susu kambing maka mereka akan meminumnya?” dia berkata; “Apakah ini engkau dengar dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam?” Abu Hurairah berkata; “Apa engkau lihat sekarang aku lagi membaca Taurot?.”

 

Musnad Ahmad 7544: Telah menceritakan kepada kami Khalaf bin Al Walid telah menceritakan kepada kami Abu Ma’syar dari Muhammad bin Qois berkata: Abu Hurairah pernah ditanya; “engkau telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda bahwa Thiyarah ada dalam tiga hal; tempat tinggal, kuda tunggangan dan wanita.” Dia berkata; ” kalau begitu aku telah berkata atas nama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam sesuatu yang beliau tidak pernah katakan, sesungguhnya aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Thiyarah yang paling benar adalah optimistis dan penyakit `Ain adalah sesuatu yang benar.”

 

Musnad Ahmad 7545: Telah menceritakan kepada kami Rauh telah mengabarkan kepada kami Ikrimah bin ‘Ammar aku mendengar Abu Ghadiyah Al Yamami berkata: aku datang ke madinah lalu datang utusan Katsir bin Shalt yang mengundang mereka untuk jamuan makan, maka tidak ada yang berdiri melainkan Abu Hurairah bersama lima orang dari mereka dan saya salah satunya, lalu mereka pergi dan makan. Kemudian Abu Hurairah datang dan mencuci tangannya, lalu ia berkata; “Demi Allah, wahai ahlul masjid kalian telah durhaka kepada Abul Qosim Shallallahu ‘alaihi wa Salam.”

 

Musnad Ahmad 7546: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Ibnu Syihab dari Sa’id Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; “bahwasannya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menshalati raja Najasyi dan beliau bertakbir empat kali.”

 

Musnad Ahmad 7547: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Khubaib bin Abdurrahman dari Hafsh bin ‘Ashim dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sungai Saihan, Jaihan, Nil dan eufrat adalah sungai-sungai yang berasal dari surga.”

 

Musnad Ahmad 7548: Telah menceritakan kepada kami Mu`ammal bin Isma’il telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah telah menceritakan kepada kami Burd bin Sinan dari AZ Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak ada seorang Nabi atau Khalifah, -atau Beliau Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda, – Tidak ada seorang Nabi pun kecuali memiliki dua teman dekat, satu teman dekat yang selalu memerintahkan pada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran, dan satu teman dekat yang selalu menimbulkan kemudharatan atau kejelekan baginya, maka barangsiapa terjaga dari teman yang jelek maka ia telah tejaga -beliau mengatakannya tiga kali- dan biasanya teman yang jelek adalah yang lebih dominan.”

 

Musnad Ahmad 7549: Telah menceritakan kepada kami ‘Attab bin Ziyad telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Mubarak berkata; telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Hammam bin Munabbih dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, bahwasannya beliau jika memasukkan air ke hidung beliau masukkan air hingga ke dalam hidungnya.

 

Musnad Ahmad 7550: Telah menceritakan kepada kami ‘Ubaid bin Abi Qurrah telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Hilal telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abdullah bin Abi hurroh dari pamannya Hakim bin Abi Hurroh dari Salman Al Aghor dari Abu Hurairah, dia berkata; aku tidak mengetahuinya kecuali dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Orang yang makan kemudian bersyukur pahalanya sebagaimana orang yang berpuasa kemudian bersabar.”

 

Musnad Ahmad 7551: Telah menceritakan kepada kami ‘Ubaid bin Abi Qurrah telah menceritakan kepada kami Sulaiman dari Ibnu ‘Ajlan dari Ubaidullah bin Salman Al Aghor dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak sepatutnya orang yang bermuka dua menjadi seorang bendahara.”

 

Musnad Ahmad 7552: Telah menceritakan kepada kami Ayub bin An Najar dari Thayyib bin Muhammad dari ‘Atho` bin Abi Rabbah dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melaknat kaum laki-laki yang berprilaku seperti wanita, dan kaum wanita yang berprilaku seperti laki-laki, dan kaum laki-laki yang tidak ingin menikah, mereka berkata; kami tidak ingin menikah, dan kaum laki-laki yang tidak ingin menikah, mereka berkata; kami tidak ingin menikah, serta seseorang yang melewati gurun pasir seorang diri. Hal itu cukup menjadi perhatian para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam sehingga tampak dari wajah-wajah mereka, dan berkata: “orang yang bermalam sendirian.”

 

Musnad Ahmad 7553: Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Khalid telah mengabarkan kepadaku Abdurrahman bin Budzawaih berkata; telah mengabarkan kepadaku orang yang telah mendengar dari Wahb ia berkata; telah mengabarkan kepadaku Yaitu Hamam, demikian yang dikatakan oleh bapakku, Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Salah seorang dari kalian tetap dicatat pahala shalat selama menunggu shalat berikutnya, dan para malaikat selalu bershalawat kepada salah seorang dari kalian selama masih di masjidnya, mereka berkata; ‘Ya Allah ampunilah dia, Ya Allah sayangilah dia, ‘ yaitu selama ia tidak berhadats. Dia berkata; seorang laki-laki dari Hadromaut berkata; “Apa yang dimaksud dengan hadats di situ wahai Abu Hurairah?” Abu Hurairah berkata; “Sesungguhnya Allah tidak malu dari kebenaran, yaitu jika ia kentut baik dengan suara ataupun tidak.”

 

Musnad Ahmad 7554: Telah menceritakan kepada kami Marwan bin Mu’awiyah Al Fazari berkata; telah mengabarkan kepada kami Yazid bin Kaisan bahwa ia meminta izin kepada Salim bin Abi Al Ja’d, sedang ia dalam keadaan shalat seraya bertasbih kepadaku. Maka ketika telah salam ia berkata; “Sesungguhnya izin dari seseorang yang sedang melaksanakan shalat adalah dengan mengucapkan tasbih, dan bagi seorang wanita dengan menepukkan tangan.” Telah menceritakan kepada kami Marwan telah mengabarkan kepada kami ‘Auf dari Al Hasan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam sebagaimana dalam hadits diatas. Telah menceritakan kepada kami Marwan telah mengabarkan kepadaku ‘Auf dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam sebagaimana dalam hadits diatas.

 

Musnad Ahmad 7555: Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada kami Hisyam dari Muhammad dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah itu tunggal dan suka yang ganjil.”

 

Musnad Ahmad 7556: Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada kami Hisyam dari Muhammad dari Abu Hurairah, dia berkata; “telah dilarang dari al ikhtishar di shalat, ” Yazid berkata; kami berkata kepada Hisyam; “Apa yang dimaksud dengan al ikhtishar di shalat?” Dia berkata; ‘Yaitu meletakkan tangannya di atas pinggang sedang ia dalam posisi shalat.” Yazid berkata; kami berkata kepada Hisyam yang ia sebuatkan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, Ia berkata dengan isyarat kepalanya, yaitu; ya sebagai tanda pembenaran.

 

Musnad Ahmad 7557: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Hisyam dari Suhail bin Abi Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa berkata di sore hari: ALLAHUMMA AUDZU BI KALIMATILLAHIT TAAMMAAT MIN SYARRI MA KHALAQ (saya berlindung dengan kaliamat Allah yang sempurna dari kejelekan apa saja yang Dia cipatakan) sebanyak tiga kali, maka dia tidak akan terkena madharat suatu penyakit pada malam itu.” Abu Hurairah berkata; “sungguh keluarga kami telah mempelajarinya dan mereka telah mempraktekkannya hingga ada seorang budak wanita dari mereka yang disengat oleh binatang namun ia tidak merasakan sakit.”

 

Musnad Ahmad 7558: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Ibnu Abu Dzi`b dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam jika melayat jenazah selalu bertanya: “Apakah saudaramu ini mempunyai hutang?” jika mereka menjawab; “Ya”, maka beliau bersabda: “Apakah ia bisa melunasinya?” jika mereka menjawab; “Ya”, Nabi ikut menshalatinya. Dan jika mereka menjawab, “Tidak”, beliau bersabda: “Shalatlah kalian untuk saudara kalian.” Maka ketika Allah Azza Wa Jalla menaklukkan kota Makkah untuk beliau, beliau bersabda: “Aku adalah orang yang paling berhak atas kaum muslimin dari diri mereka, maka barangsiapa meninggalkan hutang akulah yang akan membayarnya, dan barangsiapa meninggalkan warisan hendaklah dibagikan kepada ahli warisnya.”

 

Musnad Ahmad 7559: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Ibnu Abu Dzi`b dari Al Qosim bin ‘Abbas dari Bukair bin Abdullah bin Al Asyaj dari Ibnu Mikraz dari Abu Hurairah, dia berkata; ada seorang laki-laki berkata; “Wahai Rasulullah bagaimana menurutmu tentang seorang laki-laki yang ingin berjihad untuk mencari kesenangan dunia?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Ia tidak mendapatkan pahala.” Maka orang-orang pun merasa segan dengan hal tersebut, dan mereka berkata kepada laki-laki itu, “Kembalilah kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam mungkin beliau belum faham” maka laki-laki itupun kembali lagi kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam seraya berkata; “Wahai Rasulullah bagaimana pendapatmu tentang seorang laki-laki yang berjihad untuk mencari kesenangan dunia?”, lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Ia tidak mendapatkan pahala” kemudian laki-laki itu kembali lagi kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam untuk yang ketiga kalinya. Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam tetap bersabda: “Ia tidak mendapatkan pahala.”

 

Musnad Ahmad 7560: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Muhammad -yaitu Ibnu ‘Amru dari Abdul Malik Ibnul Mughirah bin Naufal dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Setiap shalat yang tidak dibacakan di dalamnya Ummul Qur`an (Al Fatiha) maka ia adalah kurang, kemudian dia kurang!”

 

Musnad Ahmad 7561: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Sufyan -yaitu Ibnu Husain- dari Ali bin Zaid dari Anas bin Hakim Adl Dlabbi berkata: Abu Hurairah berkata kepadaku; “Jika engkau telah sampai pada penduduk kotamu maka sampaikan kepada mereka bahwa aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Yang pertama kali dihisab dari amalan hamba pada hari kiamat adalah shalat wajib, jika baik shalatnya, -dan suatu kali Yazid berkata; “Jika ia menyempurnakannya dengan baik, dan jika tidak maka akan ditambahkan dengan amalan-amalan sunnah yang ia kerjakan, kemudian semua amalan-amalan lain yang fardhu akan dilakukan seperti itu juga.”

 

Musnad Ahmad 7562: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Hanzhalah dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Isa putra Maryam akan turun ke bumi, lalu ia akan membunuh babi, menghancurkan salib, dan karenanya shalat akan dijama’, harta akan diberikan sehingga tidak ada lagi orang yang menerimanya, serta pajak akan dihapuskan. Dan Ia akan singgah di Ar Rauha` kemudia melaksanakan haji dari sana, atau umrah atau haji dan umrah sekaligus.” Berkata; lalu Abu Hurairah membaca ayat: “Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (‘Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti ‘Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.” dan Hanzhalah menyakini bahwa Abu Hurairah berkata; “Mereka akan beriman kepada Isa sebelum meninggalnya Isa, ” aku tidak tahu apakah semua itu yang mengatakan adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam atau ada sebagian yang berasal dari Abu Hurairah.

 

Musnad Ahmad 7563: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah memberitakan kepada kami Al Mas’udi dari Sa’id bin Ibrahim dari Abdurrahman bin Hurmuz dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Quraisy, Anshor, Juhainah, Muzainah, Aslam, Ghifar dan Asyja’ adalah para penolong yang tidak ada penolong bagi mereka kecuali Allah dan Rasul-Nya.”

 

Musnad Ahmad 7564: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Al Mas’udi. Dan Abu An Nadhr juga berkata: Telah menceritakan kepada kami Al Mas’udi dari ‘Ashim bin Kulaib dari bapaknya dari Abu Hurairah berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Aku keluar kepada kalian dalam keadaan telah mendapat penjelasan tentang malam lailatul qadar dan masihudl dlalalah (Dajjal). Ketika itu ada dua orang yang saling mencela di pintu masjid, lalu aku datang untuk melerai antara keduanya namun kemudian aku terlupakan, dan akan aku ceritakan salah seorang dari keduanya kepada kalian. Adapun malam lailatul qodar, maka carilah ia pada sepuluh malam akhir di malam ganjil. Dan masihudl dlalalah (Dajjal), sesungguhnya ia adalah seorang laki-laki yang bermata juling, serta jidad dan lehernya lebar seakan-akan ia Qathan bin Abdul Uzza.” Abu Hurairah berkata, “Wahai Rasulullah, apakah akan membahayakan aku akan penyerupaannya?” beliau bersabda: “Tidak, engkau seorang muslim sedang ia seorang kafir.”

 

Musnad Ahmad 7565: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Al Mas’udi dari ‘Aun dari Ubaidullah bin Abdullah bin ‘Utbah dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwasanya ada seorang laki-laki yang datang kepada Nabi Salallahu ‘Alaihi wa sallam dengan membawa seorang budak wanita A’jam yang hitam, laki-laki tersebut berkata; “Wahai Rasulullah sesungguhnya aku memiliki kewajiban untuk memerdekakan seorang budak yang mukmin”, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada wanita hitam tersebut, “Di mana Allah?” Lalu wanita tersebut menunjuk dengan jari telunjuknya ke langit, kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda kepadanya: “Siapa saya?.” Lalu wanita itu menunjuk dengan jari telunjuknya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam dan ke langit artinya; engkau adalah utusan Allah, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Merdekakan dia.”

 

Musnad Ahmad 7566: Telah menceritakan kepada kami Yazid dari Al Mas’udi dari Dawud bin Yazid dari bapaknya dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah ditanya tentang sesuatu yang paling banyak menggelincirkan manusia ke dalam neraka, maka Beliau Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Dua lubang yaitu mulut dan kemaluan.” dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga pernah ditanya tentang sesuatu yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam syurga maka Beliau Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Akhlaq yang baik.”

 

Musnad Ahmad 7567: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Al Mas’udi dari ‘Alqomah bin Martsad dari Abu Ar Rabi’ dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Empat hal dari perkara jahilliyah yang tidak akan ditinggalkan oleh manusia; mencela nasab, meratapi mayat, meminta hujan dengan bintang, dan seekor unta yang menularkan kudis, lalu pihak yang tertular ganti menularkan kepada seratus unta dari pihak unta pertama yang berkudis.”

 

Musnad Ahmad 7568: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Muhammad -yaitu Ibnu Ishaq- dari Shalih bin Ibrahim dari Abdurrahman Al A’raj dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Janganlah kalian sebut orang yang membuat anggur dengan karm (mulia), karena sesungguhnya karm adalah seorang laki-laki yang beriman.”

 

Musnad Ahmad 7569: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Ibnu Abu Dzi`b dari Sa’id bin Sam’an, dia berkata; saya mendengar Abu Hurairah mengabarkan kepada Abu Qotadah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Akan ada seorang laki-laki yang dibai’at di antara rukun Yamani dan Maqom Ibrahim, dan sekali-kali tidak ada yang menghancurkan Ka’bah melainkan penduduknya sendiri, dan jika mereka telah menghacurkan Ka’bah maka jangan bertanya lagi bagaimana kehancuran orang-orang arab. Kemudian akan datang orang-orang Habasyah dan mereka juga akan mengahancurkannya dengan sehancur-hancurnya, dan setelah itu tidak ada lagi orang yang memakmurkan Ka’bah selama-lamanya, dan orang-orang Habasyahlah yang akan mengeluarkan harta yang tersimpan darinya.”

 

Musnad Ahmad 7570: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Ibnu Abu Dzi`b dari Al Harits bin Abdurrahman dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika mabuk maka cambuklah ia, kemudian jika mabuk lagi maka cambuklah ia, dan jika mengulangi pada kali keempat maka penggallah lehernya.” Az Zuhri berkata; lalu dihadapkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam seorang laki-laki yang sedang mabuk pada kali keempat, maka beliau pun memberikan jalan baginya.”

 

Musnad Ahmad 7571: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah memberitakan kepada kami Abdul Malik bin Qudamah berkata; telah menceritakan kepada kami Ishaq bin bakr bin Abi Al Furat dari Sa’id bin Abi Sa’id dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya akan datang kepada manusia tahun-tahun penipuan, di dalamnya orang yang berdusta dipercaya sedangkan orang yang jujur didustakan, orang yang berkhianat diberi amanah sedangkan orang yang amanah dikhianati, dan di dalamnya juga terdapat Ar-Ruwaibidlah.” Ditanya, “Apa itu Ar-Ruwaibidlah wahai Rasulullah?” Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Yaitu orang bodoh yang berbicara (memberi fatwa) dalam urusan manusia.”

 

Musnad Ahmad 7572: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Al Mas’udi dari ‘Alqomah bin Martsad dari Abu Ar Rabi’ dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengucapkan sebuah doa: “ALLAHUMMA IGHFIR LII MAA QODDAMTU WA MAA AKHKHORTU WA MAA ASRORTU WA MAA A’LANTU WA ISROOFI WA MAA ANTA A’LAMU BIHI MINNII, ANTA AL MUQODDIMU WA ANTA AL MUAKKHIRU (Ya Allah ampunilah dosa-dosaku yang telah lampau dan dosa-dosaku yang akan datang, dan dosa-dosa yang tersembunyi serta dosa-dosa yang nampak dan ampunilah berlebih-lebihanku, dan tidaklah Engkau melainkan lebih tahu akan semua itu dari pada diriku, Engkaulah yang Maha mengajukan dan yang Maha mengakhirkan, tidak ada Ilah yang wajib di ibadahi selain Engkau.”

 

Musnad Ahmad 7573: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Ibnu Abu Dzi`b dari Al Maqburi dari Abdurrahman bin Mihron bahwa Abu Hurairah, dia berkata ketika hendak meninggal; “Jangan kalian buatkan untukku tenda dan jangan kalian ikuti aku dengan dupa, dan bersegeralah kalian dalam membawa jasadku, karena sesungguhnya aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika seorang laki-laki shalih diletakkan di atas ranjangnya (keranda), dia akan berkata; ‘Segerakanlah aku, segerakanlah aku, ‘ dan jika seorang laki-laki jahat diletakkan di atas ranjangnya, maka dia akan berkata; ‘Celaka, kemana kalian akan membawaku!”

 

Musnad Ahmad 7574: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Ibnu Abu Dzi`b dari ‘Ijlan dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Setiap bayi yang dilahirkan dari anak cucu Adam akan disentuh oleh setan dengan jarinya, kecuali Maryam dan putranya ‘Alaihimas Salam.”

 

Musnad Ahmad 7575: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Ibnu Abu Dzi`b dari ‘Ajlan dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sungguh sepatutnyalah orang-orang yang berada di sekitar masjid dan tidak mengikuti shalat isya` berjama’ah segera taubat, atau aku akan membakar rumah-rumah mereka dengan kayu bakar.”

 

Musnad Ahmad 7576: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Hisyam bin Abi Hisyam dari Muhammad bin Al Aswad dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Umatku diberi lima hal yang tidak diberikan kepada umat sebelumnya pada bulan Ramadlan; bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada minyak misik, para malaikat memintakan ampunan untuk mereka hingga berbuka, dan pada setiap harinya Allah Azza Wa Jalla menghiasi syurga mereka, kemudian Allah berfirman: ‘hampir saja para hamba-Ku yang shalih dihindarkan dari kepayahan dan gangguan dan berjalan kepadamu (surga).’ dan di dalam bulan ramadlan para setan dibelenggu hingga mereka tidak bebas menggoda orang yang berpuasa sebagaimana mereka bebas mengganggu selainnya, dan akan diampuni dosa-dosa mereka (orang yang berpuasa) di akhir malam bulan Ramadlan.” Para sahabat bertanya; “Wahai Rasulullah apakah itu lailatul qodar?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak, akan tetapi seorang yang beramal akan ditepati pahalanya jika telah selesai melaksanakan amalannya.”

 

Musnad Ahmad 7577: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Abu Ma’syar dari Sa’id bin Abi Sa’id Al Maqburi dari Abu Hurairah berkata; Bahwasannya ada seorang arab badui memberi hadiah kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam seekor unta muda, lalu Nabi pun memberinya ganti dengan enam ekor unta muda. Tetapi arab badui tersebut tidak ridla, dan sampailah berita tersebut kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu beliau memuji Allah dan kemudian bersabda: “Sesungguhnya si fulan telah memberiku hadiah seekor unta, padahal unta tersebut adalah untaku, aku mengenalinya seperti aku mengenali sebagian keluargaku, unta itu hilang dariku (pergi) pada masa pertumbuhannya. Lalu aku berikan gantinya dengan enam ekor unta muda tetapi ia berlalu dengan tidak ridla. Sungguh, aku berkeinginan untuk tidak menerima pemberian lagi kecuali dari orang-orang Quraisy, atau Anshor, atau Tsaqofi, atau Dausi.”

 

Musnad Ahmad 7578: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabait Al Bunani dari Abu Rofi’ dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Ada seorang laki-laki keluar untuk menziarahi saudaranya seiman di sebuah desa lain, maka Allah mengamatinya dengan mengirimkan malaikat, dan tatkala malaikat itu bertemu dengannya ia bertanya; ‘Kemana kamu hendak pergi? ‘ Laki-laki itu menjawab; ‘Aku hendak pergi ke tempat fulan.’ Malaikat bertanya; ‘Apakah karena urusan kerabat? ‘ laki-laki itu menjawab; ‘Tidak.’ Malaikat bertanya; ‘Lalu apa karena urusan nikmat miliknya yang kamu pelihara? ‘ Dia menjawab; ‘Tidak.’ Malaikat bertanya; ‘Lantas ada urusan apa kamu mendatanginya? ‘ Laki-laki itu berkata; ‘Sesungguhnya aku mencintainya karena Allah.’ Malaikat berkata; ‘Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu untuk memberitahukan bahwasanya Allah `Azza Wa Jalla mencintaimu karena kamu mencintai dia karena Allah Azza Wa Jalla.'”

 

Musnad Ahmad 7579: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Hammam dari Farqod dari Yazid bin Abdullah bin Asy Syikhkhir dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Orang yang paling berdusta atau termasuk orang yang paling berdusta adalah para tukang emas yang bohong dan para tukang celup yang bohong.”

 

Musnad Ahmad 7580: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Hammam bin Yahya dari Qotadah dari Abdul Malik dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Barangsiapa diberi dari harta ini tanpa memintanya maka hendaklah ia menerimanya, karena hanyasanya dia adalah rizqi yang Allah Azza Wa Jalla kirimkan kepadanya.”

 

Musnad Ahmad 7581: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit Al Bunani dari Abdullah bin Rabbah dari Abu Hurairah berkata; bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda pada hari penaklukan makkah: “Barangsiapa menutup pintunya maka dia aman, dan barangsiapa masuk rumah Abu Sufyan maka dia aman.”

 

Musnad Ahmad 7582: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Syarik bin Abdullah dari Muhammad bin Juhadah dari ‘Atho` dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Syurga itu ada seratus derajat, antara dua derajat ditempuh dengan perjalanan selama seratus tahun.”

 

Musnad Ahmad 7583: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Salamah dari ‘Ammar bin Abi ‘Ammar berkata; aku mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika seorang budak mentaati Rabbnya dan tuannya maka baginya dua pahala.”

 

Musnad Ahmad 7584: Telah menceritakan kepada kami Yazid dari Muhammad bin Ibrahim dari Muhammad bin ‘Amru dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Perbanyaklah mengingat kematian.” Ayahku (Imam Ahmad) berkata: Muhammad bin Ibrahim adalah Abu Bani Syaibah, Yazid telah menceritakan kepada kami dari Muhammad bin ‘Amru sembilan puluh sembilan hadits, kemudian ia menyempurnakannya dengan hadits ini dari Muhammad bin Ibrahim dari Muhammad bin ‘Amru dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam hingga lengkap seratus hadits.

 

Musnad Ahmad 7585: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Abdul Malik Ibnu Qudamah Al Jumahi dari Ishaq bin Bakr bin Abu Al Furat dari Sa’id bin Abi Sa’id Al Maqburi dari bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Sesunggguhnya orang-orang munafiq memiliki tanda-tanda yang dapat diketahui; salam mereka berupa laknat, makanan mereka adalah harta rampasan, ghonimah mereka adalah hasil ghulul (mengambil ghonimah sebelum dibagikan imam), mereka tidak mendekati masjid kecuali untuk mendiamkannya dan mereka tidak melaksanakan shalat kecuali di akhir-akhirnya saja dengan perasaan sombong, mereka tidak bersaudara dan tidak bisa dipersaudarakan, di malam hari mereka seperti tonggak (tidak pernah bangun malam) dan di siang hari mereka suka bersilat lidah.” Satu waktu Yazid berkata dalam riwayatnya; dengan lafadz sukhub bin nahari (di siang hari mereka suka bersilat lidah).

 

Musnad Ahmad 7586: Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Dawud Al Hasyimi berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibrahim bin Sa’d berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Syihab dari ‘Atho` bin Yazid dari Abu Hurairah berkata. Bapakku berkata; dan Abu Kamil berkata; telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa’d dari Ibnu Syihab telah menceritakan kepada kami ‘Atho` bin Yazid dari Abu Hurairah, dia berkata secara makna hadits; bahwa orang-orang berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam; “Wahai Rasulullah apakah kita akan melihat Tuhan kita pada hari kiamat?” Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Apakah kalian merasa terhalangi bila melihat rembulan pada malam purnama yang tidak ada mendung di bawahnya?” Mereka berkata; “Tidak, wahai Rasulullah!.” Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Apakah kalian merasa terhalangi bila melihat matahari yang tidak ada mendung dibawahnya?” Mereka berkata; “Tidak.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya kalian akan melihat-Nya dalam kondisi seperti itu, demikian juga Allah akan mengumpulkan manusia lalu berfirman: ‘Barangsiapa telah menyembah sesuatu maka ikutilah dia, ‘ maka orang yang menyembah matahari mengikuti matahari dan orang yang menyembah rembulan mengikuti rembulan, serta orang yang menyembah para thaghut mengikuti para thaghut dan tinggallah umat ini yang terdapat di dalamnya orang-orang Mukmin dan munafik.” -Abu Kamil berkata: Ibrahim masih merasa ragu.- Lalu Allah Azza Wa Jalla datang kepada mereka dengan rupa yang tidak mereka kenal, Allah berfirman: ‘Aku adalah Tuhan kalian, ‘ maka mereka berkata; ‘Kami berlindung kepada Allah darimu, ini adalah tempat kami sampai Tuhan kami datang kepada kami dan jika Tuhan kami telah datang kepada kami, maka kami mengenal Nya.’ Lalu Allah Azza Wa Jalla datang kepada mereka dengan rupa yang mereka kenal seraya berfirman: ‘Aku adalah Tuhan kalian, ‘ mereka berkata; ‘Engkaulah Tuhan kami, ‘ maka mereka mengikuti-Nya. Kemudian diletakkan sebuah jembatan di atas jahannam, ” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Maka aku dan juga umatku adalah orang yang pertama kali melewatinya, pada hari itu tidak ada yang berbicara kecuali para rasul, dan doa para Rasul ketika hari itu adalah: ‘Ya Allah selamatkanlah, selamatkanlah, ‘ dan pada jahannam terdapat beberapa kail seperti duri Sa’dan, apakah kalian tahu apa itu duri Sa’dan? Mereka berkata; “Iya, wahai Rasulullah!” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya kail-kail tersebut seperti duri Sa’dan hanya saja tidak diketahui berapa ukuran besarnya kecuali Allah Ta`ala, maka kail-kail tersebut menyambar manusia menurut amalan mereka, di antara mereka ada yang hancur (binasa) karena amalannya dan di antara mereka ada pula sebagian tubuhnya yang disambar oleh kail-kail tersebut, dan ada yang hanya sekedar dihukum, ” -Abu Kamil berkata dalam hadits riwayatnya; Ibrahim merasa ragu; – di antara mereka ada yang sebagian tubuhnya atau hanya sekedar dihukum saja lalu selamat. Sehingga ketika Allah Azza Wa Jalla selesai dari persidangan para hamba-Nya dan hendak mengeluarkan dari neraka orang yang dikehendaki oleh-Nya untuk mendapatkan rahmat-Nya dari orang-orang yang mengucapkan: LAA ILAAHA ILLALLAH, maka Allah Azza Wa Jalla memerintahkan para Malaikat untuk mengeluarkan orang-orang yang tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu dari orang-orang yang Allah telah kehendaki untuk mendapatkan rahmat-Nya. Para Malaikat mengenal mereka dengan tanda bekas sujud dan Allah Azza Wa Jalla telah mengharamkan neraka untuk memakan dari bekas sujud anak cucu adam, lalu para Malaikat mengeluarkan mereka dalam keadaan telah hangus terbakar kemudian mereka diguyur dengan air yang bernama air kehidupan sehingga ia tumbuh sebagaimana benih yang tumbuh. -Abu Kamil berkata; yaitu biji yang tumbuh dalam genangan air.- Dan tinggallah seorang yang wajahnya menghadap ke surga, dia adalah orang yang paling terakhir masuk neraka. dia berkata; ‘Wahai Tuhanku palingkanlah wajahku dari neraka, sungguh hembusan api neraka telah menyakiti diriku dan kobaran apinya telah membakarku’ dan ia masih terus berdoa kepada Allah hingga Allah berfirman: bisa jadi jika Aku memberikan itu kepadamu maka kamu akan memohon kepada-Ku yang lain’ dia berkata; ‘Tidak, demi keperkasaan-Mu saya tidak akan memohon kepada-Mu yang lain’ maka Allah memalingkan wajahnya dari neraka. Dan ketika wajahnya menghadap ke surga sehingga bisa melihat apa yang ada di dalamnya, ia diam tertegun selama waktu yang dikehendaki Allah. Lalu setelah itu dia berkata; ‘Wahai Tuhanku dekatkan saya ke pintu syurga, ‘ Allah berfirman: ‘Bukankah kamu telah berjanji bahwa kamu tidak akan memohon kepada-Ku yang lain, celaka kamu wahai anak adam alangkah khianatnya dirimu’ maka dia masih terus berdoa hingga Allah berfirman kepadanya: ‘bisa jadi jika Aku memberimu, maka kamu akan memohon yang lain.’ dia berkata; ‘Demi keperkasaan-Mu saya tidak akan memohon kepada-Mu yang lain.’ dan iapun memberikan janji dan sumpahnya untuk tidak memohon yang lain, maka Allah mendekatkannya ke pintu syurga sehingga ketika dia dekat dengannya, maka surga tertampang padanya dan ketika ia melihat apa yang ada di dalamnya berupa kenikmatan hidup dan kesenangan maka ia hanya terdiam tertegun dengan waktu yang dikehendaki Allah, kemudian ia berkata; ‘Wahai Tuhanku masukkan saya ke dalam surga, ‘ maka Allah berfirman: ‘bukankah kamu telah berjanji untuk tidak memohon yang lain?, bahkan kamu telah memberikan janji dan sumpahmu untuk tidak memohon kepada-Ku yang lain.’ maka dia berkata; ‘Wahai Tuhanku janganlah Engkau jadikan saya sebagai makhluk-Mu yang paling celaka, ‘ dan ia masih terus berdoa kepada Allah sehingga Allah tersenyum, dan jika Allah telah tersenyum kepadanya maka Allah telah mengizinkannya untuk masuk ke dalam syurga, dan ketika ia telah dimasukkan ke dalamnya maka dikatakan kepadanya; ‘Berangan-anganlah untuk mendapatkan ini, ‘ maka iapun berangan-angan, kemudian dikatakan (kepadanya lagi); ‘Berangan-anganlah untuk mendapatan itu, ‘ maka iapun berangan-angan sehingga angan-angannya terputus lalu dikatakan kepadanya; ‘Ini untukmu dan semisalnya bersamanya.’ ‘Atho` bin Yazid berkata; dan Abu Sa’id bersama Abu Hurairah, dan ia tidak membantah dari perkataan Abu Hurairah sedikitpun, sehingga ketika Abu Hurairah menceritakan; “bahwa Allah Azza Wa Jalla berkata kepada laki-laki tersebut; “dan semisalnya bersamanya, ” maka Abu Sa’id menyelahnya; “dan sepuluh kali lipat semisalnya bersamanya, wahai Abu Hurairah?” Abu Hurairah berkata; “saya tidak hafal kecuali perkataannya; “itu bagimu dan semisalnya bersamanya.” Abu Sa’id berkata: aku telah menghafal dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang perkataan Allah kepada laki-laki tersebut; “Bagimu sepuluh kali yang semisal itu.” Abu Hurairah berkata; “dan itulah seorang dari penduduk surga yang paling terakhir yang masuk surga.”

 

Musnad Ahmad 7587: Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Dawud berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibrahim bin Sa’d dari Az Zuhri dan Ya’qub berkata; telah menceritakan kepada kami bapakku dari Ibnu Syihab. -Bapakku berkata; dan ini adalah hadits Sulaiman Al Hasyimi- dari ‘Amru bin Asid bin Jariyah Ats Tsaqofi sekutu bani Zuhroh, dan ia adalah termasuk murid Abu Hurairah, ia berkata; Abu Hurairah berkata; “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengutus sepuluh rombongan sebagai mata-mata dan menjadikan ‘Ashim bin Tsabit bin Abil Aqlah, kakek ‘Ashim bin Umar bin Al Khaththab sebagai pempinan mereka, lalu mereka berangkat hingga ketika mereka tiba di Al Haddah sebuah tempat antara Usfan dengan Makkah, keberadaan mereka diberitahukan kepada perkampungan suku Hudzail yang bernama Banu Lihyan, lalu mereka keluar dengan pasukan sekitar seratus laki-laki pemanah dan mengikuti jejak rombongan ‘Ashim bin Tsabit, hingga ketika mereka mendapatkan tempat makanan kurma mereka (rombongan Ashim) di sebuah tempat yang mereka singgahi, para pasukan tersebut berkata; ‘ini adalah biji kurma dari Yatsrib, ‘ maka mereka mengikuti jejak rombongan ‘Ashim, dan ketika ‘Ashim dan para sahabatnya diberitahu akan pasukan yang mengejar mereka, maka mereka kembali ke Fadfad, namun para pasukan tersebut telah mengepung mereka dan berkata; ‘Turunlah kalian dan berikan kepada kami apa yang ada di tangan kalian, kalian bisa membuat perjanjian dan kesepakatan agar kami tidak membunuh seorangpun dari kalian.’ maka ‘Ashim bin Tsabit sang pimpinan rombongan berkata; ‘Demi Allah saya tidak mau berada dalam lindungan orang kafir, ya Allah beritahu Nabi-Mu tentang kami.’ Maka para pasukan tersebut menghujani mereka dengan anak panah hingga membunuh ‘Ashim bersama enam orang lainnya yang terbunuh, sedangkan tiga yang lainnya membuat perjanjian dan kesepakatan dengan mereka, mereka adalah Khubaib Al Anshori dan Zaid bin Ad-Datsinah dan seorang lagi, dan tatkala pasukan tersebut telah menyandera tiga utusan Nabi, mereka memudar tali anak panah mereka untuk mengikat sandra mereka dengan tali itu, maka laki-laki yang ketiga berkata; “Ini adalah penghinatan pertama, demi Allah saya tidak akan menjadi teman kalian, dan mereka (yang telah terbunuh) adalah teladan bagiku.” Maka mereka menyeretnya dan mengumpulkannya dengan kedua temannya namun ia tetap tidak mau dikumpulkan dengan mereka, hingga akhirnya mereka membunuhnya dan mereka pergi dengan membawa Khubaib dan Zaid bin Datsinah hingga mereka menjualnya di makkah setelah peristiwa badar, maka Bani Harits bin ‘Amir bin Naufal bin Abdu Manaf membeli Khubaib (Khubaib adalah orang yang telah membunuh Al Harits bin ‘Amir bin Naufal ketika perang badar) sehingga Khubaib menjadi tawanan bagi mereka hingga mereka bersepakat untuk membunuhnya, lalu Khubaib meminjam silet dari salah satu anak perempuan Al Harits untuk mencukur bulu kemaluannya sebelum meninggal, lalu ia meminjamkannya kepada Khubaib, dan pada saat itulah bocah kecil anak wanita tersebut merangkak menuju Khubaib, lalu wanita itu berkata; ‘Dan saat itu saya sedang lalai, ‘ dan ia mendapatkan Khubaib memangku anaknya di atas pahanya sedangkan tangannya memegang silet, perempuan tersebut berkata; ‘Maka saya takut sekali dengan ketakutan yang dimengerti oleh Khubaib, hingga Khubaib berkata; ‘Apakah kamu takut kalau saya akan membunuhnya? saya tidak akan melakukan itu.’ Maka perempuan itu berkata; ‘Demi Allah saya tidak pernah melihat tawanan yang sangat baik seperti Khubaib, ‘ lalu ia berkata; ‘Demi Allah pada suatu hari saya pernah melihatnya memakan setangkai anggur di tangannya dalam keadaan terikat dengan rantai besi, padahal di makkah tidak ada buah anggur, ‘ dan wanita itu juga berkata; ‘Sesunguhnya itu adalah rizqi yang Allah berikan kepada Khubaib.’ Dan tatkala mereka hendak membunuhnya, Khubaib berkata kepada mereka; ‘Berikan saya kesempatan untuk melakukan dua rakaat, ‘ maka mereka membiarkannya hingga Khubaib melaksanakan dua rakaat, kemudian ia berkata; ‘Demi Allah sekiranya aku tidak kuwatir kalau kalian menganggapku takut dari kematian niscaya saya akan menambah bilangan rakaatku, ya Allah hitunglah jumlah mereka dan hancurkan kekuatan mereka dan jangan Engkau sisakan satupun dari mereka. Aku tak peduli terbunuh sebagai seorang muslim. Di sebelah manupun hanya untuk Allah kematianku yang demikian bagi Sang Ilah jika Dia berkehendak akan memberkahi semua persendian jasad yang terpisah.’ Kemudian Abu Sirwa’ah `Uqbah bin Al harits berdiri kepadanya dan membunuhnya, sungguh Khubaib telah memberi contoh yang baik kepada satiap muslim, ia terbunuh dalam keadaan sabar setelah shalat. Dan Allah telah mengabulkan doa ‘Ashim bin Tsabit pada hari ia diserang musuh, maka Rasulullah memberitahu para sahabatnya tentang berita mereka, sehingga ada sekelompok orang dari Quraisy yang mengirim utusan untuk membawa potongan jasadnya agar diketahui bahwa ‘Ashim benar-benar terbunuh, karena Ashim telah membunuh salah satu pembesar mereka pada perang badar, lalu Allah Azza Wa Jalla mengirim kepada ‘Ashim semisal naungan laba-laba yang melindungi ‘Ashim dari utusan mereka sehingga mereka tidak mampu untuk mengambil sesuatupun darinya.”

 

Musnad Ahmad 7588: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin ‘Aun dari Abdurrahman bin Ubaid Abi Muhammad dari Abu Hurairah berkata; “Aku bersama Rasulullah melayat jenazah, aku berjalan kaki, dan jika aku berjalan beliau selalu mendahuluiku, lalu aku lari-lari kecil sehingga aku bisa mendahuluinya. Seorang laki-laki yang berada disampingku menoleh seraya berkata; “Demi kekasih Ibrahim, ia telah dihimpit oleh bumi.”

 

Musnad Ahmad 7589: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Hisyam bin Hassan dari Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah, dia berkata; “telah dilarang untuk ikhtishar (meletakkan tangannya di atas pinggang) dalam shalat, ” maka kami berkata kepada Hisyam; “apakah dia menyebutkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, ” lalu ia berkata dengan isyarat kepalanya, – meng-iyakan-.

 

Musnad Ahmad 7590: Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada kami Syu’bah Ibnul Hajjaj dari Muhammad bin Abdul Jabbar dari Muhammad bin Ka’ab Al Qurozhi dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Rahim adalah dahan dari Ar Rahman Azza Wa Jalla, ia akan datang pada hari kiamat seraya berkata; ‘Wahai Tuhanku saya telah diputus, wahai Tuhanku saya telah dizhalimi, wahai Tuhanku saya telah diperlakukan dengan tidak baik.'”

 

Musnad Ahmad 7591: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Hammam dari Qotadah dari Abu Maimunah dari Abu Hurairah, dia berkata; “aku berkata; ‘Wahai Rasulullah sesungguhnya jika diriku melihatmu jiwaku terasa tentram dan mataku terasa sejuk, maka beritahulah saya tentang setiap sesuatu! ‘ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Setiap sesuatu diciptakan dari air.” Abu Hurairah berkata; aku berkata; “Wahai Rasulullah beritahu kepadaku tentang perkara jika aku mengerjakannya maka aku akan masuk syurga!” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tebarkanlah salam, berikanlah makanan, sambunglah tali persaudaraan dan kerjakanlah shalat malam ketika manusia sedang tidur, kemudian setelah itu masuklah syurga dalam keadaan selamat.”

 

Musnad Ahmad 7592: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Salamah dari Ali bin Zaid dari Sa’id Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Penduduk surga akan masuk surga dalam keadaan tidak berbulu badan dan tidak berjenggot, wajah mereka putih berseri-seri, kepala mereka berambut pendek serta mata mereka bercelak, mereka seperti anak muda yang berumur tiga puluh tiga tahun, ukuran tubuh mereka sebagaimana penciptaan Adam dengan tinggi enam puluh hasta dan lebar tujuh hasta.”

 

Musnad Ahmad 7593: Telah menceritakan kepada kami Yazid dan Abu Kamil mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari ‘Isl bin Sufyan dari ‘Atho` dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, “bahwasanya beliau shallallahu ‘alaihi wasallam melarang membungkus tubuh dalam shalat (yaitu memasukkan kedua tangan ke dalam baju).”

 

Musnad Ahmad 7594: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Salamah dari Suhail bin Abu Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Roh-roh itu seperti tentara yang berkelompok-kelompok, jika saling mengenal maka akan bersatu namun jika saling mengingkari maka akan berselisih.”

 

Musnad Ahmad 7595: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah menceritakan kepada kami Hamam bin Yahya dari Qotadah dari An Nadlr bin Anas dari Basyir bin Nahik dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Barangsiapa memiliki dua istri kemudian ia lebih condong kepada salah satu darinya, maka ia akan datang pada hari kiamat dalam keadaan menarik salah satu rusuknya sehingga jatuh atau miring.” Yazid ragu dalam riwayatnya; “sehingga jatuh atau miring.”

 

Musnad Ahmad 7596: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Salamah. Dan ‘Affan juga berkata; telah menceritakan kepada kami Hammad berkata; telah mengabarkan kepada kami Ali bin Zaid dari Aus bin Khalid dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Kelak akan ada binatang melata membawa tongkat Musa ‘Alaihis Salam dan cincin Sulaiman ‘Alaihis Salam, lalu ia menghancurkan orang kafir.” ‘Affan berkata dalam riwayatnya; “memukul hidung orang kafir dengan cincin, dan binatang tersebut juga menyibak wajah mukmin dengan tongkat Musa ‘Alaihis Salam, sehingga orang-orang yang berada di meja makanan berkumpul pada meja makanan mereka, lalu yang ini berkata; ‘Wahai mukmin, ‘ dan yang itu berkata; ‘Wahai kafir.'”

 

Musnad Ahmad 7597: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin ‘Amru dari Al Maqburi dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Jika salah seorang dari kalian akan tidur di atas kasurnya hendaklah ia mengibasnya dengan sarungnya, sebab ia tidak tahu apa yang telah terjadi sepeninggalnya, dan jika ia ingin meletakkan rusuknya hendaklah ia membaca: BISMIKAALLAHUMMA WADLA’TU JANBI WA BIKA ARFA’UHU, ALLAHUMMA IN AMSAKTA NAFSIY FAGHFIRLAHA WA IN ARSALTAHA FAHFAZH BIHI ‘IBAADAKA ASH SHALIHIIN (Dengan menyebut nama-Mu ya Allah aku baringkan tulang rusukku, dan dengan menyebut nama-Mu aku angkat. Ya Allah, jika Engkau ambil jiwaku maka ampunilah ia, dan jika Engkau kembalikan padaku maka jagalah ia sebagaimana Engkau jaga hamba-hamba-Mu yang shalihin).”

 

Musnad Ahmad 7598: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Ar Rabi’ bin Muslim dari Muhammad bin Ziyad dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak dikatakan bersyukur kepada Allah orang yang tidak bersyukur kepada manusia.”

 

Musnad Ahmad 7599: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Salamah dari ‘Ashim bin Abi An Najud dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla melihat para pengikut perang badar, lalu berfirman: “berbuatlah sekehendak kalian sesungguahnya Aku telah mengampuni kalian.”

 

Musnad Ahmad 7600: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Abdul Aziz bin Abdullah bin Abu Salamah Al Majisyun dari Wahb bin Kaisan dari ‘Ubaid bin Umair Al Laitsi dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Ada seorang laki-laki yang berada pada belahan bumi tiba-tiba ia mendengar suara di awan; ‘Siramlah kebun fulan, ‘ maka awan tersebut mengumpul lalu mengguyurkan airnya pada sebidang tanah padas berbatu, maka laki-laki tersebut pergi menuju tempat itu dan ketika ia tiba, di beberapa ujung genangan air ternyata ada sebuah genangan air yang menyerap air dari semua genangan lainnya, maka laki-laki itu menelusuri air tersebut hingga ia menemukan seorang laki-laki yang berada di kebunnya sedang berusaha mengalirkan air (ke kebunnya) dengan alat ukur tanahnya, maka laki-laki (yang pertama) tersebut bertanya kepada laki-laki yang berada di kebun; ‘Wahai hamba Allah siapa namamu? ‘ ia menjawab; “Fulan” dengan nama seperti yang didengar oleh laki-laki pertama tadi dari atas awan. Maka dia bertanya balik kepadanya; ‘Wahai hamba Allah kenapa kamu bertanya namaku? ‘ laki-laki itu berkata; ‘Sesungguhnya aku mendengar suara dari awan yang sekarang menjadi air ini, ia berkata; ‘Siramlah kebun fulan, dan ternyata itu adalah namamu, lalu apa yang kamu perbuat dengan kebun ini (sehingga terjadi hal itu)? ‘ maka dia menjawab; “Adapun jika kamu mengatakan hal itu maka sesungguhnya aku membagi hasil kebun ini sepertiga untuk aku sedekahkan, sepertiga lagi aku makan bersama keluargaku dan sepertiga akhir aku simpan sebagai bibit kebun ini.”

 

Musnad Ahmad 7601: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Hisyam bin Hassaan dari Muhammad bin Wasi’ dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa menutupi aib saudaranya sesama muslim di dunia, maka Allah akan menutupi aibnya kelak pada hari kiamat. Dan barangsiapa melapangkan kesulitan saudaranya di dunia maka Allah akan melapangkan kesulitannya kelak pada hari kiamat, dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama ia mau menolong sesamanya.”

 

Musnad Ahmad 7602: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Al Hajjaj bin Arthoh dari ‘Atho` dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa ditanya tentang suatu ilmu lalu ia menutupinya maka pada hari kiamat ia akan dicambuk dengan cambuk yang terbuat dari api.”

 

Musnad Ahmad 7603: telah menceritakan kepada kami Yazid telah menceritakan kepada kami Jarir bin Hazim dari Ghoilan bin Jarir dari Abi Qois bin Riyah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa keluar dari ketaatan (pemimpin kaum muslimin) dan memisahkan diri dari jama’ah kaum muslimin maka ia mati dalam keadaan jahiliyyah, dan barangsiapa berperang di bawah bendera yang tidak jelas (selain bendera Islam), marah karena golongan, berperang karena golongan, dan menolong golongannya, lalu terbunuh maka ia telah mati dalam keadaan jahiliyah. Dan barangsiapa memberontak umatku, membunuh yang baik dan yang fajir, tidak peduli dengan yang mukmin serta tidak melindungi orang kafir yang berada di bawah perjanjian maka dia bukan golonganku dan saya juga bukan golongannya.”

 

Musnad Ahmad 7604: telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Mubarak bin Fadlalah dari Ali bin Zaid dari Abu Utsaman An Nahdi berkata; aku mendatangi Abu Hurairah dan berkata kepadanya; “Sesungguhnya telah sampai kabar kepadaku bahwa satu kebaikan akan dilipat gandakan dengan sejuta kebaikan” Abu Hurairah berkata; “Apa yang membuatmu heran dengan itu, demi Allah aku telah mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda seperti itu.” Bapakku (Ahmad) berkata; Abu Hurairah berkata; “Sesungguhnya Allah melipat gandakan satu kebaikan dengan dua juta kebaikan.”

 

Musnad Ahmad 7605: telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin ‘Amru dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Orang-orang fakir dari kauam mukminin akan masuk surga sebelum orang-orang kaya dari mereka dengan selisih lima ratus tahun.”

 

Musnad Ahmad 7606: telah menceritakan kepada kami Yazid dari Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Abu Rofi’ dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Zakaria ‘Alaihis Salam adalah seorang tukang kayu.”

 

Musnad Ahmad 7607: telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Hammam bin Yahya dari Ishaq bin Abdullah bin Abi Tholhah dari Abdurrahman bin Abu ‘Amroh dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: “Sesungguhnya ada seorang laki-laki yang melakukan sebuah dosa lalu ia berkata; ‘Wahai Tuhanku sesungguhnya aku telah melakukan suatu dosa, ‘ atau ia berkata; ‘Sesungguhnya aku telah melakukan suatu amalan dosa maka ampunilah dosa itu.’ maka Allah Azza Wa Jalla berfirman: ‘hamba-Ku telah melakukan dosa lalu dia tahu bahwa ia memiliki Tuhan yang mengampuni dosa dan menyiksanya, Aku telah mengampuni hamba-Ku.’ Kemudian hamba tersebut melakukan dosa yang lain, atau dia berdosa dengan dosa yang lain lalu ia berkata; ‘Wahai Tuhanku sesungguhnya aku telah melakukan suatu dosa maka ampunilah dosa itu.’ kemudian Allah Tabaaroka wa ta`ala berfirman: ‘hamba-Ku telah melakukan dosa lalu dia tahu bahwa ia memiliki Tuhan yang mengampuni dosa dan menyiksanya, Aku telah mengampuni hamba-Ku.’ Kemudian hamba tersebut melakukan dosa yang lain, atau berdosa dengan dosa yang lain lalu berkata; ‘Tuhanku sesungguhnya aku telah berbuat dosa maka ampunilah dosa itu.’ maka Allah berfirman: ‘hamba-Ku telah melakukan dosa lalu dia tahu bahwa ia memiliki Tuhan yang mengampuni dosa dan menyiksanya, Aku telah mengampuni hamba-Ku, dan berbuatlah sekehendaknya.'”

 

Musnad Ahmad 7608: telah menceritakan kepada kami Muhammad dan Husain mereka berkata; telah menceritakan kepada kami ‘Auf dari Abu Qohdzam ia berkata; “Pada zaman Ziyad atau Ibnu Ziyad ditemukan sebuah kantong yang berisi biji bijian (gandum) besarnya seperti biji kurma, di atasnya tertulis ini adalah biji yang tumbuh pada zaman yang ditegakkan keadilan di dalamnya.”

 

Musnad Ahmad 7609: telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Yusuf -yaitu Al Azroq, telah mengabarkan kepada kami ‘Auf dari Syahr bin Hausyab dari Abu Hurairah, Syahr bin Hausyab berkata; aku mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sekiranya ilmu itu dengan perbintangan niscaya akan dicerna oleh orang-orang keturunan Persi.”

 

Musnad Ahmad 7610: telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Yusuf telah menceritakan kepada kami ‘Auf dari Syahr bin Hausyab dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Aku telah melihat neraka maka aku mendapatkan kebanyakan penghuninya adalah wanita, dan aku juga telah melihat surga dan kebanyakan penghuninya adalah orang-orang fakir.”

 

Musnad Ahmad 7611: telah menceritakan kepada kami Shafwan bin Isa berkata; telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin ‘Ajlan dari Al Qo’qo’ bin Hakim dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya seorang mukmin jika berbuat dosa maka akan ada satu noda hitam di hatinya, jika ia bertaubat dan berlepas dari dosanya maka hatinya akan menjadi bersih, namun jika dosanya bertambah maka noda hitam tersebut akan semakin bertambah hingga menutupi hatinya, itulah noda yang disebutkan oleh Allah Azza Wa Jalla dalam Al Qur`an: “Sekali-kali tidak (demikian), Sebenarnya dosa yang mereka perbuat itu menutupi hati mereka.””

 

Musnad Ahmad 7612: telah menceritakan kepada kami Shafwan telah mengabarkan kepada kami Ibnu ‘Ajlan dari Al Qo’qo’ bin Hakim dari Abu Shalih dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Seorang yang mati syahid tidaklah merasakan sakitnya kematian kecuali sebagaimana salah satu dari kalian merasakan sakitnya dicubit.”

 

Musnad Ahmad 7613: telah menceritakan kepadaku Shafwan telah mengabarkan kepada kami Ibnu ‘Ajlan dari Al Qo’qo’ dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Dien adalah nasehat” -beliau ulangi tiga kali-, Abu Hurairah berkata; lalu dikatakan; “Wahai Rasulullah untuk siapa?”, Beliau bersabda: “Untuk Allah dan kitab-Nya, serta untuk para imam kaum muslimin.”

 

Musnad Ahmad 7614: telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abi ‘Adiy dari Ibnu ‘Aun dari Hilal bin Abi Zainab dari Syahr bin Hausyab dari Abu Hurairah, bahwa dia berkata; pernah disebut-sebut tentang orang yang mati syahid di sisi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, maka beliau pun bersabda: “Bumi tidak akan pernah kering dengan darah seorang syahid hingga ia dijemput oleh kedua istrinya (dari bidadari), keduanya seperti wanita penyusu (untuk anak orang lain) yang menaungi kedua anak susuannya di suatu tanah lapang, di tangan masing-masing mereka terdapat selembar selendang yang lebih baik dari dunia dan seisinya.”

 

Musnad Ahmad 7615: telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Muhammad bin Wasi’ dari Syutair bin Nahar dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya prasangka yang baik termasuk ibadah yang baik.”

 

Musnad Ahmad 7616: telah menceritakan kepada kami Shafwan telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin ‘Ajlan dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam; “Wahai Rasulullah manusia mana yang paling baik?” maka beliau menjawab: “Aku dan orang-orang yang bersamaku”, Abu Hurairah berkata; lalu ditanyakan kepada Beliau kembali; “Kemudian siapa wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Orang yang berpegang dengan peninggalanku.” Ditanyakan lagi kepada beliau; “Kemudian siapa wahai Rasulullah?” Abu Hurairah berkata; “maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menolak untuk menjawab mereka.”

 

Musnad Ahmad 7617: Telah menceritakan kepada kami Muhammad Ibnu Abi ‘Adiy dari Muhammad bin Ishaq berkata; telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ibrahim dari Isa bin Tholhah dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya ada seorang laki-laki mengucapkan suatu perkataan yang mengakibatkan ia masuk ke dalam neraka selama tujuh puluh musim karena suatu perkataan yang tidak dia sadari sama sekali.”

 

Musnad Ahmad 7618: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah aku mendengar ‘Ashim bin Ubaidillah dari keluarga Umar Ibnul Khaththab, ia menceritakan dari ‘Ubaid -pelayan Abu Ruhm- dari Abu Hurairah bahwa ia berjumpa dengan seorang wanita yang darinya ia mencium harum semerbak wewangian, maka iapun berkata kepadanya; “Apakah engkau ingin pergi ke masjid?” wanita itu menjawab; “Benar.” Abu Hurairah berkata; “Apakah untuk Allah juga engkau memakai wewangian?” Wanita itu menjawab; “Benar.” Abu Hurairah berkata; “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah seorang wanita memakai wewangian untuk pergi ke masjid lalu Allah menerima shalatnya sehingga ia mandi dan membersihkan dari wewangian tersebut layaknya mandi junub.” Maka pergi dan mandilah.”

 

Musnad Ahmad 7619: telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Furat berkata; Aku mendengar Abu Hazim berkata: Aku menyertai Abu Hurairah selama lima tahun, lalu aku pernah mendengarnya meriwayatkan sebuah hadits dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: “Sesungguhnya bani isroil selalu dipimpin para Nabi, setiap meninggal seorang Nabi maka akan digantikan oleh Nabi lain, dan sesungguhnya tidak ada Nabi sesudahku, dan akan ada para Khalifah (sesudahku) lalu berlanjut banyak (Khalifah).” Para sahabat bertanya; “Lalu apa yang Tuan perintahkan kepada kami?” Beliau bersabda: “Tepatilah bai’at yang pertama dan selanjutnya, dan berikan hak yang telah Allah tetapkan untuk mereka karena Allah akan meminta pertanggung jawaban mereka atas apa yang mereka pimpin.”

 

Musnad Ahmad 7620: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Ya’la bin ‘Atho` berkata; aku mendengar ‘Amru bin ‘Ashim menceritakan bahwa ia pernah mendengar Abu Hurairah meriwayatkan sebuah hadits dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam; sesungguhnya Abu Bakar pernah berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam; “Beritahukanlah kepadaku doa apa yang harus aku baca ketika pagi dan sore.” Beliau bersabda: “Ucapkanlah: ALLAAHUMMA ‘AALIMAL GHAIBI WAS SYAHAADATI FAATHIROS SAMAWATI WAL ARDLI RABBA KULLI SYAIN WA MALIIKAHU ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLA ANTA A’UDZU BIKA MIN SYARRI NAFSII WA SYARRIS SYAITHONI WA SYIRKIHI (Ya Allah yang Maha mengetahui hal yang Ghaib (tersembunyi) dan hal yang nampak, Pencipta langit dan bumi, Tuhan segala sesuatu dan pemiliknya, saya bersaksi bahwasanya tidak ada Ilah selain Engkau, saya berlindung kepada-Mu dari kejelekan diriku dan kejelekan setan serta kesyirikannya), ucapkan doa tersebut di waktu pagi dan sore dan ketika kamu ingin tidur.”

 

Musnad Ahmad 7621: Telah menceritakan kepada kami Muhammad berkata; telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Dawud bin Farohij berkata: Aku mendengar Abu Hurairah berkata; “Pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam makanan kami hanya berupa Al Aswadain yaitu kurma dan air.”

 

Musnad Ahmad 7622: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Dawud bin Farohij berkata: Aku mendengar Abu Hurairah berkata; “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mendiamkan istri-istrinya, -Syu’bah berkata dalam riwayatnya: menurutku Abu Hurairah berkata; – selama satu bulan, lalu Umar bi Khaththab datang kepadanya ketika beliau SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM berada di kamar dalam keadaaan berbaring di atas tikar sehingga membekas di punggungnya, Umar berkata; “Wahai Rasulullah raja persi minum dengan bejana emas dan perak sedangkan Tuan seperti ini?” maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pun bersabda: “Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang didahulukan kesenangan mereka di dunia.” kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda lagi: “Satu bulan itu ada dua puluh sembilan hari, seperti ini dan seperti ini” beliau berisyarat dengan jari-jarinya, dan pada isyarat yang ketiga beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menekuk ibu jarinya.”

 

Musnad Ahmad 7623: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Budail dari Abdullah bin Syaqiq dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwasannya beliau selalu berlindung dari siksa kubur, dan dari siksa jahannam dan dari fitnah Dajjal.

 

Musnad Ahmad 7624: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari ‘Abbas Al Jurairi berkata; aku mendengar Abu Utsman menceritakan dari Abu Hurairah bahwasanya mereka pernah tertimpa kelaparan, Abu Hurairah berkata; “Dan ketika itu kami ada tujuh orang, lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memberi kami tujuh kurma, setiap orang mendapatkan satu kurma.”

 

Musnad Ahmad 7625: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far dan Hasyim mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Abu Balj. Hasyim berkata; telah mengabarkan kepadaku Yahya bin Abu Sulaim berkata; aku mendengar ‘Amru bin Maimun berkata; “Aku pernah mendengar Abu Hurairah meriwayatkan sebuah hadits dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwasanya beliau bersabda: “Maukah aku ajarkan kepadamu, ” -Hasyim berkata dalam riwayatnya; – maukah aku tunjukkan kepadamu suatu kalimat yang termasuk harta simpanan surga di bawah Al Arsy? yaitu: LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLA BILLAAH (tidak ada daya dan kekuatan kecuali dari Allah Azza Wa Jalla) maka Allah berfirman: ‘hamba-Ku telah masuk Islam dan berserah diri.'”

 

Musnad Ahmad 7626: Telah menceritakan kepada kami Muhammad -yaitu Ibnu Ja’far- dan Hasyim mereka berkata; Syu’bah telah menceritakan kepada kami. Hasyim berkata; telah mengabarkan kepadaku Yahya Ibnu Abi Sulaim berkata; aku mendengar ‘Amru bin Maimun. Dan Muhammad berkata dari Abu Balj dari ‘Amru bin Maimun dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Barangsiapa senang, -Hasyim berkata dalam riwayatnya: – barang siapa yang tertarik untuk mendapatkan lezatnya iman maka cintailah seseorang, ia tidak mencintainya kecuali karena Allah Azza Wa Jalla.”

 

Musnad Ahmad 7627: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Muhammad bin Ziyad berkata: aku mendengar Abu Hurairah menceritakan sebuah hadits, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sungguh aku akan mencegah bererapa orang di antara kalian dari telagaku sebagaimana unta asing yang dicegah dari sebuah telaga.”

 

Musnad Ahmad 7628: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Muhammad bin Ziyad dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Sesungguhnya jin ifrit telah meloncatiku semalam untuk memutuskan shalatku maka Allah memberi kekuatan kepadaku darinya hingga aku mampu menangkapnya, dan sungguh aku ingin mengikatnya di salah satu tiang masjid, lalu pada pagi harinya kalian semua bisa melihatnya” Beliau bersabda lagi: “namun aku teringat akan doa saudaraku Sulaiman; ‘Tuhanku anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorangpun sesudahku.'” Abu Hurairah berkata; “maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun melepaskannya dalam keadaan hina.”

 

Musnad Ahmad 7629: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Muhammad bin Ziyad dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Sesungguhnya aku berharap jika umurku panjang aku bisa bertemu dengan Isa ‘Alaihis Salam, namun jika kematianku datang lebih cepat, barangsiapa dari kalian bertemu dengannya sampaikanlah salamku kepadanya.”

 

Musnad Ahmad 7630: Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada kami Syu’bah dari Muhammad bin Ziyad dari Abu Hurairah berkata; Sesungguhnya aku berharap jika umurku panjang aku bisa bertemu dengan Isa ‘Alaihis Salam, namun jika kematianku datang lebih cepat, barangsiapa dari kalian berjumpa dengannya sampaikanlah salamku kepadanya.”

 

Musnad Ahmad 7631: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah aku mendengar Ali bin Zaid dan Yunus bin Ubaid, mereka menceritakan dari ‘Ammar -pelayan bani Hasyim- dari Abu Hurairah berkata; -adapun Ali bin Zaid ia memarfu’kan hadits ini sedangkan Yunus bin ‘Ubaid tidak menyambungnya kepada Abu Hurairah, – bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda tentang ayat ini: “Dan yang menyaksikan dan yang disaksikan.” beliau bersabda: “Maksud dari yang menyaksikan adalah pada hari ‘Arafah sedang yang disaksikan adalah pada hari kiamat.”

 

Musnad Ahmad 7632: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Yunus berkata; aku mendengar ‘Ammar pelayan Bani Hasyim menceritakan, bahwasanya dia berkata tentang ayat: “dan yang menyaksikan dan yang disaksikan” ia berkata; “Yang menyaksikan adalah pada hari jum’at, yang disaksikan adalah pada hari ‘Arafah dan yang dijanjikan adalah hari kiamat.”

 

Musnad Ahmad 7633: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Simak dari Malik bin Zhalim berkata; aku mendengar Abu Hurairah berkata; aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, Abul Qosim ‘alaihish Shalaatu was Salam, yang jujur dan terpercaya bersabda: “Sesungguhnya binasanya umatku, -atau beliau bersabda: – rusaknya umatku adalah karena para pemimpin bodoh keturunan bangsa Quraisy.”

 

Musnad Ahmad 7634: Telah menceritakan kepada kami Muhammad -yaitu Ibnu Ja’far- berkata; telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Qotadah dari ‘Abbas Al Jusyami dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: “Sesungguhnya ada satu surat Al Qur`an yang memiliki tiga puluh ayat, ia memberi syafa’at kepada seseorang hingga ia diampuni, surat tersebut adalah: TABAAROKAL LADZII BIYADIHIL MULKU.”

 

Musnad Ahmad 7635: Telah menceritakan kepada kami Muhammad telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Al Mughirah berkata; aku mendengar Ubaidullah bin Abi Nu’m menceritakan. Abdullah berkata; bapakku berkata; hanyasannya dia adalah Abdurrahman bin Abi Nu’m, tetapi Ghundar demikian ia berkata; bahwa ia pernah mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang dari hasil usaha membekam, hasil pelacuran dan harga penjualan anjing.” Abu Hurairah berkata; “dan penjualan air mani.” Berkata; Abu Hurairah berkata; “ini adalah tambahan dariku.”

 

Musnad Ahmad 7636: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Mughirah dari Asy Sya’bi dari Muharror bin Abu Hurairah dari bapaknya -dari Abu Hurairah- berkata; “Aku bersama Ali bin Abu Thalib ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengutusnya berangkat menuju penduduk makkah untuk menyampaikan surat Al Baro`ah, penduduk makkah berkata; “Apa yang kamu serukan?” Ali berkata; “Kami menyerukan bahwa tidak masuk surga kecuali orang mukmin, dan tidak boleh thawaf di sekeliling Ka’bah orang yang telanjang, dan barangsiapa memiki janji antara dirinya dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam maka batas lamanya adalah empat bulan, dan jika empat bulan telah berlalu maka sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya telah berlepas diri dari orang-orang musyrik, dan setelah tahun ini orang musyrik tidak boleh melaksanakan haji.” Abu Hurairah berkata; “Dan saya ikut berseru hingga suara saya menjadi parau.”

 

Musnad Ahmad 7637: Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada kami Syu’bah dari Muhammad bin Ziyad dari Abu Hurairah berkata; “Sesungguhnya jika umurku panjang aku sangat berharap bisa berjumpa dengan Isa putra Maryam, jika aku telah didahului oleh ajal, maka barangsiapa salah seorang dari kalian bertemu dengannya ucapkanlah salamku untuknya.”

 

Musnad Ahmad 7638: Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin ‘Uyainah berkata; telah menceritakan kepada kami Yazid bin Kaisan dari Abu Hazim dari Abu Hurairah berkata; seorang laki-laki meninang wanita -Anshor-, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Lihatlah dia sebab dimata orang-orang Anshor ada sesuatu.”

 

Musnad Ahmad 7639: Telah menceritakan kepada kami Sufyan berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij dari Abu Az Zubair dari Abu Shalih dari Abu Hurairah yang insya Allah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Hampir saja kalian -Sufyan sesekali waktu menyebutkan; – akan ada orang-orang yang mengencangkan untanya untuk mencari ilmu, mereka tidak mendapatkan seorang alim yang lebih berilmu dari alim Madinah.” Orang-orang berkata; “dia adalah Al Umari” dan Sufyan berkata; “maka orang-orang lebih mengunggulkan Malik (Malik bin Anas).”

 

Musnad Ahmad 7640: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ibnu Abi Shalih -yaitu Suhail- dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa ia mengabarkan kepada mereka dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Jika pembantu salah seorang dari kalian telah menghidangan makanan untuknya, dan telah cukup rasa lelah dan bau aromanya, hendaklah ia mengajaknya duduk bersama untuk (makan), jika ia enggan maka hendaklah ia ambilkan sesuap lalu menyisihkannya dan memberikannya kepadanya.”

 

Musnad Ahmad 7641: Dia berkata; aku membaca di hadapan Abu Qurrah Az Zubaidi Musa bin Thoriq dari Musa – yaitu Ibnu ‘Uqbah- dari Abu Shalih As Sammaan dan ‘Atho` bin Yasar atau dari salah satu dari keduanya, dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Apakah kalian senang untuk bersungguh-sungguh dalam berdoa, ucapkanlah: ALLAHUMMA A’INNAA ‘ALAA SYUKRIKA WA DZIKRIKA WA HUSNI IBAADATIKA (ya Allah bantulah kami untuk bersyukur kepada-Mu dan berdzikir kepada-Mu serta beribadah yang baik kepada-Mu).”

 

Musnad Ahmad 7642: Telah menceritakan kepada kami Mu’adz bin Hisyam, bapakku telah menceritakan kepadaku dari Qotadah dari Zurarah bin Aufa dari Sa’ad bin Hisyam dari Abu Hurairah bahwasanya Nabi Allah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Shalat seseorang terputus oleh wanita dan anjing serta keledai.”

 

Musnad Ahmad 7643: Telah menceritakan kepada kami Mu’adz bin Hisyam, bapakku telah menceritakan kepadaku dari Qotadah dari Al Hasan dari Abu Rofi’ dari Abu Hurairah, bahwasanya Nabi Allah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sekiranya salah seorang dari kalian mengetahui bahwa bila dia ikut shalat berjama’ah denganku maka dia akan mendapatkan pahala yang lebih besar dari seekor kambing yang gemuk atau dua ekor kambing yang gemuk, niscaya dia akan melakukannya, padahal pahala yang diperolehnya lebih utama baginya.”

 

Musnad Ahmad 7644: Telah menceritakan kepada kami Mu’adz telah menceritakan kepada kami Yazid bin Kaisan dari Abu Hazim dari Abu Hurairah berkata; Seorang laki-laki meminang perempuan -dari Anshor-, maka Rasulullah bersabda: “Lihatlah wanita tersebut” yaitu Sebab pada mata orang-orang Anshor ada sesuatu.”

 

Musnad Ahmad 7645: Telah menceritakan kepada kami Anas bin ‘Iyadl berkata; telah menceritakan kepadaku Yazid bin Abdullah bin Al Had dari Muhammad bin Ibrahim dari Abu Salamah dari Abu Hurairah berkata; bahwasanya pernah dihadapkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam seorang laki-laki yang minum khamer, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadanya: “Pukullah dia” Abu Hurairah berkata; “Maka di antara kami ada yang memukul dengan tangannya dan ada pula yang memukul dengan sandalnya dan ada pula yang memukul dengan bajunya, maka tatkala mereka bubar sebagian orang ada yang berkata; “Allah telah menghinakanmu”, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jangan berkata seperti itu, janganlah membantu setan atas laki-laki itu akan tetapi katakanlah, ‘Rohimakallaahu (semoga Allah memberi rahmat kepadamu).'”

 

Musnad Ahmad 7646: Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin ‘Uyainah, berkata Isma’il bin Abi Khalid dari Qois, dia berkata; Abu Hurairah singgah ke tempat kami di Kufah, berkata; Abu Hurairah mempunyai kedekatan dengan bekas budak kami, Sufyan berkata; Abu Hurairah adalah bekas budak Al Ahmas, lalu berkumpullah keluarga Ahmas. Qois berkata; lalu kami mendatanginya seraya mengucapkan salam kepadanya. Dan Sufyan dikesempatan lain berkata; lalu Al Hay mendatangi Abu Hurairah, lalu bapakku berkata kepadanya, “Wahai Abu Hurairah, mereka adalah nasab-nasabmu, mereka datang untuk mengucapkan salam kepadamu dan hendaklah engkau ceritakan kepada mereka hadits dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.” Abu Hurairah berkata; “selamat datang untuk mereka semua, aku telah menjadi sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tiga tahun, aku tidak pernah mencurahkan semua konsentrasiku dalam hadits sehingga aku mendengar beliau bersabda: “Demi Allah, apabila salah seorang di antara kalian mengambil seutas tali lalu ia mencari kayu bakar dan memanggulnya di atas punggung sehingga ia dapat makan dan bersedekah dari hasil penjualannya itu adalah lebih baik baginya daripada ia mendatangi seorang lelaki yang Allah anugerahkan kepadanya kekayaan lalu ia meminta kepadanya, bisa jadi ia akan memberinya dan bisa jadi juga ia tidak memberinya”, Kemudian beliau berkata dengan tangannya seperti ini, “Bila kiamat telah dekat kalian akan datang memerangi suatu kaum yang mengenakan sandal dari rambut, wajah mereka seakan-akan perisai perang dipalu.”

 

Musnad Ahmad 7647: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yazid – yaitu seorang dari wilayah wasith- berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ishaq dari Al ‘Ala` bin Abdurrahman dari bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Allah berfirman: ‘Aku meminjam kepada hamba-Ku tetapi hamba-Ku tidak meminjami, hamba-Ku mencelaiKu tanpa sepengetahuannya, ia berkata; ‘celaka wahai masa, celaka wahai masa, ‘ padahal Aku adalah masa.'”

 

Musnad Ahmad 7648: Telah menceritakan kepada kami Anas bin ‘Iyadl telah menceritakan kepadaku Abu Hazim dari Abu Salamah aku tidak mengetahuinya kecuali dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Al Qur`an diturunkan dengan tujuh huruf, berbantah-bantahan dalam Al Qur`an adalah kufur -beliau Salallahu ‘Alaihi wa sallam mengatakannya tiga kali- maka kerjakanlah apa yang kalian ketahui darinya, sedangkan apa yang kalian tidak mengetahuinya maka kembalikanlah kepada orang yang berilmu tentangnya.”

 

Musnad Ahmad 7649: Telah menceritakan kepada kami Anas bin ‘Iyadl dari Suhail bin Abi Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah berkata; bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa berpuasa sehari di jalan Allah maka Allah akan menjauhkan wajahnya dari neraka sejauh perjalanan tujuh puluh tahun.”

 

Musnad Ahmad 7650: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Isma’il bin Abi Fudaik telah menceritakan kepada kami Adl Dlahak bin Utsman dari Bukair bin Abdullah dari Sulaiman bin Yasar dari Abu Hurairah, dia berkata; “Aku tidak pernah shalat di belakang seorangpun setelah shalat di belakang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, yang paling persis dengan shalat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kecuali shalatnya fulan”, Sulaiman bin Yasar berkata; “Fulan tersebut memanjangkan dua rakaat awal shalat dhuhur dan meringankan dua rakaat akhirnya, ia juga meringankan shalat asar, dan ia membaca dalam shalat maghrib dengan surat yang qishor mufasshol (yang ayatnya pendek), ia juga membaca dalam shalat isya` dengan surat yang wasath mufasshol (ayatnya sedang), dan ia juga membaca dalam shalat subuh dengan surat yang thiwal mufasshol (ayatnya panjang).”

 

Musnad Ahmad 7651: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah aku mendengar Al ‘Ala` bin Abdurrahman menceritakan dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa seorang laki-laki berkata; “Wahai Rasulullah sesungguhnya aku memiliki kerabat, aku menyambung tali shilatur rahim kepada mereka namun mereka memutuskannya, aku berbuat baik kepada mereka namun mereka berbuat jelek kepadaku, aku berlemah-lembut kepada mereka namun mereka membodohiku.” Rasulullah bersabda: “Jika memang benar seperti apa yang kamu katakan maka seakan kamu menaburkan debu yang panas kepada mereka, dan kamu akan selalu mendapatkan pertolongan Allah selama kamu masih melakukan hal itu.”

 

Musnad Ahmad 7652: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah aku mendengar Al ‘Ala` bin Abdurrahman menceritakan dari bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau shallallahu ‘alaihi wasallam mendatangi kuburan seraya mengucapkan salam kepada penghuninya, beliau bersabda: “Keselamatan atas kalian semua wahai kaum muslimin, dan sungguh insya Allah kami akan menyusul kalian”, kemudian beliau bersabda: “Aku senang kita telah berjumpa dengan saudara-saudara kita.” Abu Hurairah berkata; para sahabat berkata; “Wahai Rasulullah, bukankan kami adalah saudara-saudaramu?”, beliau bersabda: “Bahkan kalian adalah sahabat dan saudara-saudaraku yang tidak ada lagi orang-orang seperti kalian setelahnya, dan aku akan mendahului mereka menuju telaga.” Maka para sahabat berkata; “Wahai Rasulullah, bagaimana engkau tahu ada orang-orang yang tidak datang dari umatmu setelahnya?” beliau bersabda: “Tidakkah kau tahu sekiranya ada seorang yang memiliki seekor kuda putih bersih kemudian pada bulunya ada bercak warna hitam yang pekat, tidak bisakah diketahui?” mereka menjawab, “Benar.” Beliau bersabda: “Sesungguhnya mereka pada hari kiamat kelak akan datang dengan keadaan putih bersih bekas air wudlu, dan aku akan mendahului mereka menuju telaga” kemudian beliau bersabda: “Sungguh akan ada seorang dari kalian yang terusir dari talagaku seperti unta tersesat yang diusir, aku panggil mereka; “kemarilah”, lalu dikatakan; “Sesungguhnya mereka telah murtad sepeninggalmu”, maka aku katakan: “Menjauhlah, menjauhlah.”

 

Musnad Ahmad 7653: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah aku mendengar Al ‘Ala` menceritakan dari bapaknya dari Abu Hurairah berkata; bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Seorang mukmin, seorang mukmin -beliau ucapkan hingga dua atau tiga kali-, pencemburu, pencemburu, dan Allah lebih pencemburu.”

 

Musnad Ahmad 7654: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah aku mendengar Al ‘Ala` menceritakan dari bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: “Sudikah kalian jika aku tunjukkan dengan suatu amalan yang dengannya Allah mengangkat derajat dan menghapus kesalahan; memperbanyak langkah menuju masjid, menunggu shalat setelah shalat dan menyempurnakan wudlu di saat yang tidak mengenakkan.”

 

Musnad Ahmad 7655: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah; aku mendengar Al ‘Ala` menceritakan dari bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: “Sungguh, pada hari kimat kelak setiap hak akan dikembalikan kepada pemiliknya, sehingga seekor kambing akan membalas kambing bertanduk yang menanduknya.”

 

Musnad Ahmad 7656: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi dari Ya’qub bin Abdullah Al Qummi dari Hafsh bin Humaid berkata; Ziyad bin Hudair berkata; “Alangkah senangnya jikalau aku berada dalam sebuah jeruji besi dan di dalamnya ada orang yang memperbaiki diriku, aku tidak berbicara kepada manusia dan mereka juga tidak berbicara kepadaku.”

 

Musnad Ahmad 7657: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah, aku mendengar Al ‘Ala` menceritakan dari bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa beliau melarang untuk mengucapkan nadzar, beliau bersabda: “Sesungguhnya tidak ada yang dapat menolak taqdir, hanyasannya nadzar itu adalah sesuatu yang dikeluarkan dari seorang bakhil.”

 

Musnad Ahmad 7658: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah, aku mendengar Al ‘Ala` menceritakan dari bapaknya dari Abu Hurairah berkata; bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam meriwayatkan dari Rabbnya, bahwa Allah Azza Wa Jalla berfirman: “Aku adalah yang paling terbaik dari para sekutu, barangsiapa beramal untuk-Ku dengan satu amalan lalu ia sekutukan Aku dengan selain Aku, maka Aku berlepas diri darinya, dan sedangkan amalannya tersebut untuk sekutunya.”

 

Musnad Ahmad 7659: Telah menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Syu’bah telah menceritakan kepada kami Al ‘Ala` bin Abdurrahman bin Ya’qub berkata; aku mendengar bapakku menceritakan dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadaku: “Allah Azza Wa Jalla berfirman; ‘Aku adalah yang paling terbaik dari para sekutu, barangsiapa beramal untuk-Ku dengan satu amalan lalu ia sekutukan Aku dengan selain Aku, maka Aku berlepas diri darinya, dan sedangkan amalannya tersebut untuk sekutunya.”

 

Musnad Ahmad 7660: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Manshur dari Abu Utsman dari Abu Hurairah berkata; aku mendengar Rasulullah yang jujur dan terpercaya Abul Qosim, pemilik kamar ini shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Rahmat tidak akan dicabut kecuali dari seorang yang celaka.” Syu’bah berkata; “ia menuliskannya untukku dan aku telah membacakannya di hadapannya – yaitu Manshur-.”

 

Musnad Ahmad 7661: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Abu Bisyr dari Syahr bin Hausyab dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Al kam`ah (nama tumbuhan) berasal dari Al manna, airnya adalah obat untuk mata, al Ajwah berasal dari surga airnya adalah obat dari racun.”

 

Musnad Ahmad 7662: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah mengabarkan kepada kami Syu’bah dari Abu Ziyad Ath Thohhan berkata; aku mendengar Abu Hurairah berkata dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwasanya beliau melihat seorang laki-laki yang minum dengan berdiri, lalu beliau bersabda kepadanya: “Muntahkanlah”, laki-laki itu berkata; “Kenapa?” Rasulullah bersabda: “Apakah kamu suka jika ada kucing yang minum bersamamu?” ia berkata; “Tidak”, Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya telah minum bersamamu yang lebih jelek dari kucing, yaitu setan.” Telah berbicara kepada kami Hajjaj, telah berbicara kepadaku Syu’bah dari Abu Ziyad -pelayan Al Hasan bin Ali- berkata: saya telah mendengar Abu Hurairah lalu ia menyebutkan seperti hadits di atas.

 

Musnad Ahmad 7663: padanya ada koreksian, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Abu At Tayyah berkata; aku mendengar Abu Zur’ah menceritakan dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Umatku akan binasa oleh sekelompok orang dari bangsa Quraisy” para sahabat berkata; “Lalu apa yang engkau perintahkan kepada kami wahai Rasulullah? ‘ beliau bersabda: “Yaitu jika orang-orang telah meninggalkan mereka, ” bapakku berkata di saat sakit menjelang kematiannya; “peganglah hadits ini, sesungguhnya ia adalah menyelisihi hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, yaitu perkataannya; dengarkanlah, taatilah dan bersabarlah.”

 

Musnad Ahmad 7664: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far bahwa ia ditanya tentang bacaan imam dalam shalat, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Abu Muhammad dari ‘Atho` bin Abi Rabbah dari Abu Hurairah berkata tentang setiap shalat dibacakan didalamnya; “maka apa saja yang diperdengarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada kami kami akan memperdengarkannya kepada kalian. Dan apa saja yang tidak disuarakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam maka kami tidak akan menyuarakannya kepada kalian.”

 

Musnad Ahmad 7665: berkata; aku telah membacakan di hadapan Abdurrahman; Malik berkata; dari Ibnu Syihab dari Ibnu Ukaimah Al Laitsi dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam selesai dari shalat yang padanya bacaan dikeraskan, lalu beliau bersabda: “Adakah dari kalian yang membaca bersamaku barusan?” seorang laki-laki berkata; “Iya wahai Rasulullah.” Maka beliau bersabda: “Aku katakan bahwa aku tidak ingin ada yang menyelisihiku dalam membaca”, maka sejak mereka mendengar hal itu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, orang-orang tidak ada lagi yang membaca berbarengan dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam shalat yang di dalamnya bacaan dikeraskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.”

 

Musnad Ahmad 7666: berkata; aku telah membacakan di hadapan Abdurrahman; Malik berkata; dari Sumay -pelayan Abu Bakr bin Abdurrahman- dari Abu Shalih As Samman dari Abu Hurairah berkata; bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa mengucapkan: LAA ILAAHA ILLAALLAHU WAHDAHU LAA SYARIIKALAH LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA ‘ALA KULLI SYAI`IN QODIIR (Tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan. Bagi-Nya pujiaan. Dialah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu) seratus kali dalam sehari, maka baginya pahala seperti memerdekaan sepuluh budak, ditulis baginya seratus kebaikkan dan dihapuskan dari seratus kesalahan, dan pada hari tersebut ia mendapat penjagaan dari setan, serta tidak ada yang lebih utama dari apa yang ia baca kecuali orang yang lebih banyak darinya dalam membaca.”

 

Musnad Ahmad 7667: berkata; aku telah membacakan di hadapan Abdurrahman; Malik berkata; Sumay pelayan Abu Bakr dari Abu Shalih As Samman dari Abu Hurairah berkata; bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa mengucapkan: SUBHAANALLAAH WA BI HAMDIHI (Segala puji bagi Allah, aku memuji-Nya) dalam setiap hari seratus kali maka dosa-dosanya akan dihapuskan meski sebanyak buih di laut.”

 

Musnad Ahmad 7668: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi dari Musa -yaitu Ibnu Ali- dari bapaknya dari Abdul Aziz bin Marwan dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “kejelekan yang ada pada seseorang adalah: kebakhilan yang membuat orang mengeluh ketika diambil hak Allah Azza Wa Jalla dari hartanya, dan ketakutan yang berlebihan.”

 

Musnad Ahmad 7669: Telah menceritakan kepada kami Abu ‘Amir telah menceritakan kepada kami Malik dari Abdullah bin Abdurrahman dari Ibnu Hunain dari Abu Hurairah berkata; bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mendengar seorang laki-laki membaca; “Qul huwallahu ahad”, maka beliau bersabda: “Telah wajib baginya” Para sahabat bertanya; “Wahai Rasulullah apa maksud dari telah wajib baginya?”, Rasulullah bersabda: “Telah wajib baginya surga.”

 

Musnad Ahmad 7670: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami Isra`il dari Abu Sinan dari Abu Shalih Al Hanafi dari Abu Sa’id Al Khudri dan Abu Hurairah; Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah telah memilih empat perkataan: SUBAHAANALLAAH (Maha suci Allah) dan ALHAMDULILLAAH (segala puji bagi Allah) dan LAA ILAAHA ILLA ALLAH (tidak ada Ilah selain Allah) dan ALLAAHU AKBAR (Allah maha besar). Barangsiapa mengucapkan; subhaanallah, maka Allah akan menulis dua puluh kebaikan baginya dan menggugurkan dua puluh dosa darinya, dan barangsiapa mengucapkan; Allahu Akbar, maka Allah akan menulis seperti itu juga, dan barangsiapa mengucapkan; laa Ilaaha illa Allah, maka akan seperti itu juga, dan barangsiapa mengucapkan Alhamdulillahi Rabbil ‘aalamiin dari relung hatinya maka Allah akan menulis tiga puluh kebaikan untuknya dan digugurkan tiga puluh dosa darinya.”

 

Musnad Ahmad 7671: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi dari Hammad dari Muhammad bin Ziyad dan ‘Affan berkata; telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ziyad berkata: aku mendengar Abu Hurairah berkata; aku mendengar Abul Qosim shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tuhan kita ta’jub kepada suatu kaum yang digiring ke surga dalam keadaan terantai (orang yang meninggal dalam keadaan Islam dan masih tertawan) “.

 

Musnad Ahmad 7672: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Muhammad bin Ziyad berkata; aku mendengar Abu Hurairah berkata; sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam jika dihidangkan makanan oleh selain keluarganya, beliau selalu bertanya terlebih dahulu tentangnya; jika dikatakan bahwa dia adalah hadiah maka beliau memakannya, namun jika dikatakan bahwa dia adalah sedekah (zakat) maka beliau katakan: “Makanlah” dan beliau tidak memakannya.”

 

Musnad Ahmad 7673: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Hammad dari Muhammad berkata; Aku mendengar Abu Hurairah berkata; aku mendengar Abul Qosim shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Akan keluar dari madinah orang-orang yang benci dengannya, padahal madinah lebih baik bagi mereka sekiranya mereka tahu.”

 

Musnad Ahmad 7674: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Muhammad bin Ziyad berkata; aku mendengar Abu Hurairah berkata; Aku mendengar Abul Qosim shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tujuh puluh ribu dari umatku akan masuk surga tanpa hisab” lalu ada seorang laki-laki yang berkata; “Doakanlah semoga Allah menjadikan aku termasuk di antara mereka” kemudian ada laki-laki lain yang berdiri dan berkata; “Doakanlah semoga Allah menjadikan aku termasuk di antara mereka.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “‘Ukasyah telah mendahuluimu.”

 

Musnad Ahmad 7675: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid bin Ziyad telah menceritakan kepada kami ‘Ashim bin Kulaib berkata; bapakku telah menceritakan kepadaku, ia berkata; aku mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Khutbah yang tidak ada syahadatnya seperti tangan yang buntung.” Abdullah berkata: telah berbicara kepadaku Muhammad bin Al Minhal saudaranya Hajjaj Al Anmathi dan dia tsiqoh, dia berkata; telah berbicara kepadaku Abdul Wahid bin Ziyad dari ‘Ashim bin Kulaib dari ayahnya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sebagaimana dalam hadits diatas.

 

Musnad Ahmad 7676: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Ar Rabi’ bin Muslim dari Muhammad bin Ziyad dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Tidak dikatakan bersyukur kepada Allah orang yang tidak bersyukur kepada manusia.”

 

Musnad Ahmad 7677: berkata; aku telah membacakan di hadapan Abdurrahman; Malik berkata; dari Suhail bin Abu Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika seorang hamba muslim atau mukmin berwudhu, ketika ia mencuci wajahnya maka akan keluar dosa yang ia lihat dengan matanya bersama guyuran air (wudhu) atau tetesan terakhir, atau semisalnya, dan ketika ia mencuci kedua tangannya maka keluar setiap dosa yang digerakkan oleh kedua tangannya bersama guyuran air (wudhu) atau tetesan terakhir, hingga ia keluar dalam keadaan bersih dari dosa.”

 

Musnad Ahmad 7678: berkata; aku telah membacakan di hadapan Abdurrahman; Malik berkata. Dan bapakku berkata; dan telah menceritakan kepada kami Ishaq telah menceritakan kepada kami Malik dari Al ‘Ala` bin Abdurrahman dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Maukah aku tunjukkan dengan sesuatu yang dengannya dapat mengahapuskan dosa dan mengangat derajat? Sempurnakanlah wudlu disaat yang tidak mengenakkan. -Ishaq menyebutkan dalam riwayatnya; – melangkahkan kaki menuju masjid dan menunggu shalat setelah shalat, dan itulah ribath, dan itulah ribath, dan itulah ribath.”

 

Musnad Ahmad 7679: berkata; aku telah membacakan di hadapan Abdurrahman; Malik berkata; dari Sumay pelayan Abu Bakr bin Abdurrahman dari Abu Shalih As Samman dari Abu Hurairah berkata; bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sekiranya manusia mengetahui keutamaan pada adzan dan shof pertama, kemudian mereka tidak akan mendapatkannya kecuali dengan undian, sungguh mereka akan berundi demi mendapatkan keutamaannya. Dan sekiranya manusia mengetahui keutamaan yang terdapat dalam bersegera menghadiri shalat, sungguh mereka akan berlomba-lomba untuknya. Dan sekiranya mereka mengetahui apa yang terdapat dalam mengahdiri shalat isya` dan shalat subuh, sungguh mereka akan mendatanginya meskipun harus merangkak.”

 

Musnad Ahmad 7680: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman dari Sufyan dari ‘Ashim dari ‘Ubaid pelayan Abi Ruhm dari Abu Hurairah berkata: saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “

 

Musnad Ahmad 7681: berkata; aku telah membacakan di hadapan Abdurrahman; Malik berkata; dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah berkata; bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “bukankh kalian melihat kiblatku disini, demi Allah tidaklah tersembunyi dariku khusyu’ dan rukuk kalian kecuali aku pasti melihat kalian dari balik punggungku.”

 

Musnad Ahmad 7682: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman dari Mu’awiyah -yaitu Ibnu Shalih dari Abu Bisyr dari ‘Amir bin Ludain Al Asy’ari dari Abu Hurairah berkata; aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya hari jum’at adalah hari raya, maka janganlah kalian jadikan hari raya kalian sebagai hari kalian berpuasa, kecuali jika kalian berpuasa sebelumnya atau setelahnya.”

 

Musnad Ahmad 7683: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman dan Abu Sa’id mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Za`idah telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Umair dari Muhammad bin Al Muntasyir dari Humaid bin Abdurrahman dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah ditanya; “shalat apa yang paling utama setelah fardhu?” maka beliau bersabda: “Shalat di akhir malam.” Ditanyakan lagi kepada beliau; “Puasa apa yang paling utama setelah puasa ramadlan?” Beliau bersabda: “Bulan Allah yang kalian sebut dengan bulan muharram.”

 

Musnad Ahmad 7684: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Zuhair -yaitu Ibnu Muhammad dari Muhammad bin ‘Amru bin Halhalah dari ‘Atho` bin Yasar dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id Al Khudri, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah seorang mukmin tertimpa suatu penyakit dan keletihan, kehawatiran dan kesedihan, dan tidak juga gangguan dan kesusahan bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus dosa-dosanya.”

 

Musnad Ahmad 7685: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman dan Mu`ammal mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Muhammad. Mu`ammal Al Khurasani berkata; telah menceritakan kepada kami Musa bin Wardan dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Seseorang itu bergantung kapada agama teman dekatnya, maka lihatlah salah satu dari kalian siapa yang dia untuk bergaul.” Muammil berkata dalam riwayatnya: “siapa yang ia jadikan teman dekatnya.”

 

Musnad Ahmad 7686: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman dari Zuhair dari Al ‘Ala` dari bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Tahukah kalian siapakah orang yang paling merugi?” para sahabat berkata; “Orang yang paling merugi menurut kami adalah orang yang tidak memiliki dirham dan tidak memiliki harta benda.” Rasulullah bersabda: “Orang yang paling merugi dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan pahala puasa, shalat dan zakat, namun ia juga datang dengan membawa dosa karena mencela kehormatan si fulan, menuduh keji si fulan, serta memakan harta si fulan, lalu ia dihukum dengan diambil bagian kebaikannya oleh si fulan dan kebaikan yang lain diambil oleh si fulan, sehingga jika amalannya telah habis sebelum melunasi dosa-dosanya maka akan diganti dengan dilemparkan kepadanya dosa-dosa mereka (orang-orang yang dizhaliminya) kemudian dia dilemparkan ke dalam neraka.”

 

Musnad Ahmad 7687: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Zuhair dari Al ‘Ala` dari bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Bersegeralah beramal sebelum datang zaman fitnah seperti sepenggelan malam yang gelap, pagi hari seorang dalam keadaan mukmin dan pada sore harinya ia menjadi kafir, sore hari dalam keadaan mukmin lalu pada esok harinya menjadi kafir, ia menjual agamanya dengan kesenangan dunia yang begitu sedikit.”

 

Musnad Ahmad 7688: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami Hausyab bin ‘Uqail berkata; telah menceritakan kepadaku Mahdi telah menceritakan kepadaku Ikrimah Pelayan Ibnu ‘Abbas, dia berkata: aku menemui Abu Hurairah di rumahnya, lalu aku bertanya kepadanya tentang puasa hari ‘arafah di padang ‘arafah, maka ia berkata; “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang berpuasa pada hari arafah di padang arafah.” Bapakku berkata; dan Abdurrahman berkata: dari Mahdi Al ‘Abdi.

 

Musnad Ahmad 7689: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami ‘Auf dari Khalas bin ‘Amru Al Hajari berkata; Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sekiranya bukan karena bani Isra`il niscaya daging tidak akan menjadi bangkai dan makanan tidak akan menjadi kotor, dan sekiranya bukan karena Hawa niscaya seorang wanita tidak akan menghianati suaminya.”

 

Musnad Ahmad 7690: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Simak berkata; telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Zhalim berkata; aku mendengar Abu Hurairah berkata; aku mendengar kekasihku Abul Qosim shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya rusaknya umatku ini ada di tangan keturuan Quraisy yang bodoh.”

 

Musnad Ahmad 7691: Telah menceritakan kepada kami Abu ‘Amir telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dzi`b dari Al Harits dari Muhammad bin Abdurrahman bin Tsauban dari Abu Hurairah berkata; bahwasanya ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam membaca surat An-Najm beliau sujud, dan orang-oarng yang bersamanya juga ikut sujud kecuali dua orang yang menginginkan ketenaran.”

 

Musnad Ahmad 7692: Telah menceritakan kepada kami Abu ‘Amir telah menceritakan kepada kami Abu ‘Alqomah -yaitu Al Farwi berkata; telah menceritakan kepada kami Yazid bin Khushaifah dari Busri bin Sa’id berkata; Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Wanita mana saja yang mengenakan wewangian, maka janganlah sekali-kali mengikuti shalat Isya` terakhir.”

 

Musnad Ahmad 7693: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Muhammad bin Wasi’ dari Syutair bin Nahar dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Sesungguhnya prasangka baik itu adalah termasuk dari sebaik-baik ibadah.”

 

Musnad Ahmad 7694: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Umar dari Sa’id bin Abi Sa’id dari Abu Hurairah berkata; bahwasanya Utsamah bin Utsal atau Utsalah masuk Islam, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bawalah dia menuju kebun fulan dan suruhlah dia untuk mandi.”

 

Musnad Ahmad 7695: Telah menceritakan kepada kami Abu Dawud telah menceritakan kepada kami Hammam dari Qotadah dari An Nadlr -yaitu Ibnu Anas bin Malik dari Basyir bin Nahik dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Dikirimkan kepada Ayub ‘Alaihis Salam belalang dari emas lalu ia mengambilnya, maka Allah pun berfirman; ‘Wahai Ayub, tidakkah Aku telah mengkayakan kamu? ‘ Ayub menjawab; ‘Wahai Rabb, siapakah yang merasa puas dengan rahmat-Mu, -atau Ia berkata; “siapakah yang merasa puas dengan karunia-Mu.”

 

Musnad Ahmad 7696: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Hammad dari Tsabit dari Abu Rofi’ dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Ada sebuah pohon yang sangat mengganggu para pengguna jalan, lalu ada seorang laki-laki yang menebang pohon tersebut dan menyingkirkannya dari jalan, kemudian laki-laki itu dimasukkan ke dalam surga karena amalannya itu.”

 

Musnad Ahmad 7697: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Hammad dari Tsabit dari Abu Rofi’ dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan dari beberapa orang dari Al Hasan dan Ibnu Sirin dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Ada seorang laki-laki pada masa sebelum kalian, dia tidak pernah beramal satu kebaikkan pun selain tauhid, maka ketika ajal menjemputnya dia berkata kepada keluargannya; ‘perhatikanlah jika aku mati hendaklah mereka membakarnya dan membiarkannya sehingga menjadi arang, kemudian hendaklah mereka menghancurkannya (menjadi abu hitam) dan membuangnya ke udara terbuka.’ Maka ketika ajal benar-benar telah menjemputnya mereka melaksanakan wasiat tersebut. Maka ketika Allah telah menggenggamnya, Allah Azza Wa Jalla berfirman: ‘Wahai anak Adam apa yang mendorongmu untuk berbuat begitu? ‘ dia menjawab; ‘Wahai Rabb, aku melakukan begitu karena rasa takutku kepada-Mu.'” Nabi bersabda: “Lalu Allah mengampuninya karena rasa takut tersebut, padahal ia tidak pernah melakukan perbuatan baik kecuali tauhid.”

 

Musnad Ahmad 7698: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Hamamad dari Muhammad bin ‘Amru dari Abu Salamah dari Abu Hurairah berkata; bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melihat seseorang berbaring (tidur) dengan posisi tengkurap, maka beliaupun bersabda: “Ini adalah cara tidur yang tidak disukai oleh Allah.”

 

Musnad Ahmad 7699: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Hammad telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin ‘Amru dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Dua anak Al Ash adalah orang yang beriman, yakni ‘Amru dan Hisyam.”

 

Musnad Ahmad 7700: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil dan Abu An Nadlr mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Sa’d Ath Tha`i. -Abu Nadlr berkata Sa’d Abu Mujahid-. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Mudillah pelayan Ummul Mukminin, bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata; “Wahai Rasulullah sesungguhnya jika kami melihatmu, hati kami terasa bergemuruh dan seakan kami penduduk akhirat, namun jika kami berpisah denganmu kami ta’jub dengan kehidupan dunia, kami mencium wanita dan anak-anak.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika kalian masih selalu dalam kondisi sebagaimana ketika kalian bersamaku niscaya para Malaikat akan menjabat tangan kalian dengan telapak tangan Mereka, dan niscaya mereka akan menziarahi rumah kalian, dan jikalau kalian tidak berbuat dosa niscaya Allah akan mendatangkan sebuah kaum yang berbuat dosa agar Allah mengampuni mereka.” Abu Hurairah berkata; kami berkata; “Wahai Rasulullah ceritakan kepada kami tentang surga bagaimana bangunannya?” Beliau bersabda: “Bangunannya adalah tembok emas dan tembok perak, adukan semennya adalah minyak misik adzfar, kerikilnya adalah intan dan permata, lalu debunya adalah za’faron, barangsiapa masuk ke dalamnya maka dia akan merasa nikmat dan tidak ada rasa sengsara di dalamnya, ia kekal di dalamnya dan tidak mati, pakaiannya tidak lusuh dan masa mudanya tak akan pernah hilang. Tiga orang yang doa mereka tidak terhalang, yaitu imam (pemimpin) yang adil, orang yang berpuasa hingga ia berbuka, dan doa orang yang dizholimi. Doa mereka dibawa ke atas awan dan dibukakan pintu langit untuknya, lalu Allah Azza Wa Jalla berfirman: ‘Demi izzah-Ku, Aku akan menolongmu meski setelah beberapa waktu.” Telah bercerita kepada kami Hasan bin Musa telah bercerita kepada kami Zuhair telah bercerita kepada kami Sa’d bin ‘Ubaid At Tha`i, -aku berkata kepada Zuhair; “apakah dia Abul Mujahid?” dia menjawab; “Iya.”- Telah menceritakan kepadaku Abul Mudillah pelayan Ummul Mukminin bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata; “Wahai Rasulullah, ” lalu ia menyebutkan hadits seperti di atas.

 

Musnad Ahmad 7701: Telah menceritakan kepada kami Abu Qathan telah menceritakan kepada kami Yunus bin ‘Amru bin Abdullah -yaitu Ibnu Abu Ishaq dari Mujahid dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Jibril ‘Alaihis Salam telah datang kepadaku dan berkata; ‘Tadi malam aku telah datang kepadamu dan tidak ada yang menghalangiku untuk masuk rumah yang kamu berada di dalamnya kecuali karena di dalamnya terdapat patung seorang laki-laki dan juga terdapat tirai yang bergambar patung, oleh karena itu perintahkanlah untuk memotong kepala patung tersebut hingga seperti bentuk pohon dan perintahkan pula untuk memotong tirai yang bergambar patung untuk dijadikan bantal yang diduduki, serta perintahkanlah untuk mengeluarkan anjing, ‘” maka Rasulullah melakukannya, lalu tiba-tiba anjing milik Hasan dan Husain radliallahu ‘anhuma berlari di bawah meja keduanya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian Bersabda: “Dan Jibril masih memberi nasehat kepadaku untuk berbuat baik kepada tetangga sehingga aku menyangka atau mengira bahwa dia mendapatkan hak waris.”

 

Musnad Ahmad 7702: Telah menceritakan kepada kami Abu Qathan dan Isma’il bin Umar mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Yunus dari Mujahid Abul Hajjaj dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Sesungguhnya Allah ‘azza wajalla berbangga diri kepada malaikat akan orang-orang yang (berhaji) di padang ‘arafah seraya berfirman: ‘lihatlah para hamba-Ku, rambut mereka kumal lagi berdebu.'”

 

Musnad Ahmad 7703: Telah menceritakan kepada kami Abu Qathan berkata; telah menceritakan kepada kami Yunus dari Mujahid dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang menggunakan obat dari sesuatu yang haram.”

 

Musnad Ahmad 7704: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Hammad dari Ali bin Al Hakam dari ‘Atha` bin Abi Rabbah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Barangsiapa ditanya tentang suatu ilmu kemudian ia menutupinya, maka pada hari kiamat ia akan dicambuk dengan cambuk yang terbuat dari api.”

 

Musnad Ahmad 7705: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Hammad dari Muhammad bin Ziyad dari Abu Hurairah, dia berkata; adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam jika dihidangkan makanan kepadanya oleh orang selain keluarganya, beliau selalu bertanya tentang makanan tersebut, jika dikatakan bahwa makanan tersebut adalah hadiah beliau makan, dan jika dikatakan bahwa makanan tersebut adalah sedekah maka beliau berkata; “makanlah” dan beliau tidak memakannya.”

 

Musnad Ahmad 7706: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Hammad telah menceritakan kepada kami Ja’far bin Abi Wahsyiah dari Syahr bin Hausyab dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar menemui para sahabatnya ketika mereka sedang memperdebatkan tentang ayat; “pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun.” Mereka mengatakan; “Kami mengira bahwa pohon itu adalah al Kam`ah.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Al Kam`ah dari Al Manna, airnya dapat digunakan obat sakit mata, dan Al `Ajwah (nama kurma Nabi) dari surga, dan ia adalah obat penawar racun.”

 

Musnad Ahmad 7707: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Hammad dari Khalid Al Hadzdza` dari Syahr bin Hausyab dari Abu Hurairah, dia berkata; tatkala utusan Abdul Qois datang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Setiap orang bertanggung jawab dengan dirinya sendiri, hendaklah setiap kaum menyimpan air minum dengan bejana yang biasa mereka pakai.”

 

Musnad Ahmad 7708: berkata; telah menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Ishaq bin Abdullah -yaitu Ibnu Abi Tholhah dari Sa’id bin Yasar dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengucapkan: “ALLAHUMMA INNII A’UUDZU BIKA MINAL FAQRI WAL QILLATI WADZ DZILLATI WA A’UUDZU BIKA AN AZhLIMA AU UZhLAMA (Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kefakiran dan kekurangan serta kehinaan dan aku juga berlindung kepada-Mu dari menzhalimi (seseorang) atau dizhalimi).”

 

Musnad Ahmad 7709: berkata; telah menceritakan kepada kami Bahz dan ‘Affan mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Ishaq bin Abdullah dari Abdurrahman bin Abi ‘Amrah dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Sesungguhnya malaikat yang berada disebuah pintu langit berkata; ‘Barangsiapa memberi hutang pada hari ini maka akan dibalas besok, ‘ dan Malaikat yang berada pada pintu lain berkata; ‘Ya Allah berilah orang yang suka berinfaq dengan ganti dan segerakan bagi orang yang kikir sebuah kerusakan.”

 

Musnad Ahmad 7710: Telah menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah berkata; telah mengabarkan kepada kami Ishaq bin Abdullah dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Ada seorang laki-laki yang membawa khamer di sebuah kapal untuk ia jual sedang bersamanya seekor kera, ” beliau bersabda: “Maka ketika laki-laki tersebut akan menjual khamer ia mencampurnya dengan air, ” beliau bersabda: ” lagi: “Lalu kera tersebut mengambil kantong pundinya dan membawanya naik ke atas tiang kapal, ” beliau bersabda: “Sehingga kera tersebut membuang dinar ke laut dan ke kapal hingga ia membagi-baginya.”

 

Musnad Ahmad 7711: Telah menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada kami Qotadah dari Basyir bin Nahik dari Abu Hurairah berkata. Hammam berkata; aku mendapatkan dalam catatanku; dari Basyir bin Nahik, dan aku tidak mengiranya kecuali An Nadhr bin Anas dari Basyir bin Nahik dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Barangsiapa telah mendapatkan satu rakaat subuh kemudian matahari muncul, hendaklah ia sempurnakan shalatnya.”

 

Musnad Ahmad 7712: Telah menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Salim -yaitu Ibnu Hayyan- berkata; telah menceritakan kepada kami Sa’id -yaitu Ibnu Mina`- dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah pada hari kiamat kelak lebih harum dari bau misik.”

 

Musnad Ahmad 7713: Telah menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada kami Qotadah dari Basyir bin Nahik dan aku tidak mengiranya kecuali dari An Nadhr bin Anas dari Basyir bin Nahik dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat kelak dari bau misik.”

 

Musnad Ahmad 7714: Telah menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Salim bin Hayyan berkata; telah menceritakan kepada kami Sa’id dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Puasa adalah perisai, maka jika salah seorang dari kalian berpuasa janganlah mengucapkan kata-kata kotor dan jangan berbuat bodoh; jika ada yang mencela atau hendak menyakitinya hendaklah ia katakan; ‘sesungguhnya aku sedang berpuasa.'”

 

Musnad Ahmad 7715: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil dan ‘Affan mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Hammad dari Abu Al Muhazzim. Dan ‘Affan berkata; telah mengabarkan kepada kami Abu Al Muhazzim dari Abu Hurairah, dia berkata; kami pernah bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam suatu ibadah haji atau umrah lalu kami bertemu, -‘Affan berkata: – sekumpulan belalang bertemu dengan kami, maka kami memukulnya dengan tongkat dan cemeti hingga kami membunuh mereka dan jatuh di tangan, kami berkata; “Apa yang kita perbuat dengan belalang ini sedangkan kita dalam keadaan ihram?” lalu kami bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu beliau bersabda: “Tidak apa-apa dengan buruan laut.”

 

Musnad Ahmad 7716: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Ayyub dari Ghoilan bin Jarir dari Ziyad bin Riyah dari Abu Hurairah, dia berkata; aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Barangsiapa memisahkan diri dari jama’ah dan keluar dari ketaatan lalu mati maka matinya adalah seperti orang jahilliyah. Dan barangsiapa memberantak umatku, membunuh yang baik dan yang fajir, tidak peduli dengan yang mukmin serta tidak melindungi orang yang berada di bawah perjanjian maka dia bukan dari umatku. Dan barangsiapa berperang di bawah bendera yang tidak jelas (selain bendera Islam), marah karena golongan, berperang karena fanatik golongan dan menyeru kepada golongan, maka kematiannya seperti mati dalam jahiliyah.”

 

Musnad Ahmad 7717: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Suhail bin Abu Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Sungai eufrat akan memunculkan emas sebesar gunung dan manusia akan saling bunuh, setiap seratus orang akan terbunuh sembilan puluh, -atau beliau mengatakan, -sembilam puluh sembilan, setiap dari mereka mengira bahwa ia akan selamat.”

 

Musnad Ahmad 7718: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Asy’ab bin Abdullah dari Syahr bin Hausyab dari Abu Hurairah, dia berkata; Ada seekor serigala yang datang kepada penggembala kambing lalu mengambil satu kambingnya, maka sang penggembala pun mencarinya dan mengambil kembali kambingnya dari serigala tersebut, ” Abu Hurairah berkata; “maka serigala itu naik ke atas gundukan tanah lalu jongkok dan menggerakkan ekornya, ia berkata; “Aku telah berusaha mencari rizqi yang telah Allah berikan kepadaku namun kamu mencabutnya dariku, ” maka laki-laki pengembala itu berkata; “Aku tidak pernah melihat kejadian seperti hari ini, bagaimana mungkin seekor serigala berbicara?” Serigala berkata; “Aku kagum dengan seorang laki-laki yang berada di tanah pohon kurma di antara dua tanah yang tidak berpasir (yaitu madinah), ia memberi kabar kepada kalian tentang cerita yang telah lampau dan kejadian yang akan datang setelah kalian.” Laki-laki penggembala tersebut adalah seorang yahudi, lalu ia datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan masuk Islam, ia memberitahu beliau tentang apa yang terjadi padanya dan Nabi pun membenarkannya seraya Bersabda: “Sesungguhnya yang demikian itu adalah di antara tanda-tanda hari kiamat, sungguh hampir-hampir akan ada seorang laki-laki yang pergi keluar dan tidak kembali sehingga dua sandal dan cemetinya menceritakan kepadanya tentang apa yang terjadi dengan keluarganya sepeninggalnya.”

 

Musnad Ahmad 7719: Telah menceritakan kepada kami Hasyim telah menceritakan kepada kami Laits dari Ja’far bin Rabi’ah dari Abdurrahman bin Hurmuz dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Jika kalian mendengar kokok ayam di malam hari maka hanyasannya dia telah melihat Malaikat, oleh karenanya mohonlah kepada Allah akan pemberian-Nya dan jika kalian mendengar ringkih keledai maka sesungguhnya ia telah melihat setan oleh karenanya berlindunglah kepada Allah dari setan.”

Musnad Ahmad 7720: Telah menceritakan kepada kami Hasyim bin Al Qosim berkata; telah menceritakan kepada kami Laits telah menceritakan kepadaku Sa’id -yaitu Al Maqburi- dari Abu ‘Ubaidah dari Sa’id bin Yasar bahwasanya ia mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Tidaklah salah seorang dari kalian berwudhu lalu membaguskan dan menyempurnakan wudhunya kemudian ia datang ke masjid hanya untuk shalat di dalamnya, melainkan Allah ‘azza wajalla akan berseri-seri dengan kedatangannya sebagaimana keluarga orang yang hilang berseri-seri dengan kedatangannya.”

 

Musnad Ahmad 7721: Telah menceritakan kepada kami Hasyim telah menceritakan kepada kami Laits telah menceritakan kepadaku Sa’id dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Wahai wanita-wanita muslimah, janganlah kalian meremehkan untuk berbuat baik kepada tetangganya meskipun hanya dengan memberi kaki kambing.”

 

Musnad Ahmad 7722: Telah menceritakan kepada kami Hasyim telah menceritakan kepada kami Laits telah menceritakan kepadaku Sa’id dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata mengucapkan: “LAA ILAAHA ILLA ALLAHU WAHDAH A’AZZA JUNDAHU WA NASHARAN ‘ABDAHU WA GHALABAL AHZAABA WAHDAH WALAA SYAI`A BA`DAH (Tiada Ilah selain Allah, Dialah satu-satunya yang meninggikan tentara-Nya dan menolong hamba-Nya serta satu-satunya yang mengalahkan tentara musuh, dan tidak ada sesuatu sesudah-Nya).”

 

Musnad Ahmad 7723: Telah menceritakan kepadaku Hasyim bin Al Qosim telah menceritakan kepada kami Laits -yaitu Ibnu Sa’d- berkata; telah menceritakan kepadaku Bukair bin Abdullah Al Asyaj dari Sulaiman bin Yasar dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengutus kami dalam sebuah rambongan, lalu beliau bersabda: “Jika kalian mendapatkan fulan dan fulan -pada dua orang laki-laki dari Quraisy- maka bakarlah mereka berdua dengan api, ” kemudian ketika kami hendak pergi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Sesungguhnya aku telah memerintahkan kalian untuk membakar fulan dan fulan dengan api, dan sesungguhnya tidak ada yang boleh menyiksa dengan api kecuali Allah ‘azza wajalla, maka jika kalian mendapatkan keduanya bunuhlah mereka berdua.”

 

Musnad Ahmad 7724: Telah menceritakan kepada kami Hasyim telah menceritakan kepada kami Laits telah menceritakan kepadaku Yazid bin Abi Habib dari ‘Irak dari Abu Hurairah bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Sesungguhnya manusia yang paling buruk adalah pemilik dua wajah (munafiq), datang kepada satu golongan dengan satu wajah, dan kepada golongan yang lain dengan wajah yang lainnya.”

 

Musnad Ahmad 7725: Telah menceritakan kepada kami Hasyim dan Al Khuza’i -yaitu Abu Salamah- mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Laits telah menceritakan kepadaku Yazid bin Abi Habib dari Salim bin Abi Salim dari Muawiyah bin Mu’tib Al Hudzali bahwasanya ia mendengar Abu Hurairah berkata; Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam; “Apa yang diserahkan oleh Allah kepada Tuan dalam hal syafa’at?” lalu beliau bersabda: “Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di genggaman-Nya, sungguh aku telah mengira bahwa kamu adalah yang pertama kali dari umatku yang bertanya kepadaku tentang hal itu, karena aku tahu akan kesungguhanmu dalam mendapatkan ilmu, demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di genggaman-Nya, tidak ada sesuatu yang penting bagiku dengan berkerumunnya manusia di pintu surga dari pada sempurnanya syafa’atku, dan syafa’atku akan diberikan kepada orang yang bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah dengan ikhlash, hatinya membenarkan lisannya dan lisannya juga membenarkan hatinya.”

 

Musnad Ahmad 7726: Telah menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir berkata; bapakku telah menceritakan kepadaku, ia berkata; aku mendengar Muhammad bin Sirin menceritakan dari Abu Hurairah, ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Tidak ada manusia yang bisa berbicara dalam buaian ibu kecuali tiga; Isa bin Maryam, lalu seorang ahli ibadah dari bani Isra`il yang bernama Juraij, ia membangun sebuah biara untuk beribadah di dalamnya, maka pada suatu hari orang-orang bani Isra`il membicarakan keteguhan Juraij dalam beribadah, lalu ada seorang pelacur dari mereka yang berkata; ‘Jika kalian berkehendak aku akan menggodanya, ‘ mereka berkata; ‘Sungguh kami telah berkehendak, ‘” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Maka wanita tersebut datang kepadanya dan menawarkan dirinya namun Juraij tak bergeming akan rayuannya, maka wanita pelacur tersebut menyerahkan dirinya kepada seorang pengembala yang sedang menaungkan kambing-kambingnya ke dasar biara Juraij, hingga kemudian wanita tersebut hamil dan melahirkan seorang bayi laki-laki, orang-orang bani Isra`il bertanya; ‘Anak dari perbuatan siapa ini? ‘ wanita itu menjawab; “Dari perbuatan Juaraij, ‘ maka mereka mendatangi Juraij dan memaksanya untuk turun, mereka mencelanya dan memukulinya serta merabohkan biaranya, Juraij berkata; ‘Apa yang kalian inginkan? ‘ mereka berkata; ‘Sungguh kamu telah berzina dengan wanita ini hingga dia melahirkan seorang bayi laki-laki, ‘ Juraij berkata; ‘Mana dia? ‘ mereka berkata; ‘Ini dia bayinya.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Maka Juraij berdiri shalat dan berdoa kemudian ia beranjak kepada bayi laki-laki tersebut seraya menekan bayi itu dengan jarinya dan berkata; ‘Demi Allah wahai bayi laki-laki siapa ayahmu? ‘ maka bayi itu menjawab; ‘Aku adalah anak seorang pengembala, ‘ hingga akhirnya orang-orang bani Isra`il melompat kepada Juraij dan menciumnya seraya mereka berkata; ‘Kami akan membangun biaramu dari emas, ‘ Juraij berkata; ‘Kami tidak membutuhkan itu, bangunlah biara itu dari tanah seperti sedia kala.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Dan seorang wanita ketika menggendong bayinya yang sedang menyusu kepadanya lalu ada pengendara yang lewat dengan berpenampilan menawan, sang ibu berkata; ‘Ya Allah jadikanlah anakku seperti dia, ‘ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Maka bayi tersebut melepas susuan ibunya dan menghadap ke arah orang yang berkendara seraya berkata; ‘Ya Allah jangan Engkau jadikan aku seperti dia, ‘ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “: ‘Kemudian bayi itu kembali kepada susuan ibunya dan menghisap susunya, ” -Abu Hurairah berkata; “Seakan-akan aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menceritakan kapadaku atas kelakuan sang bayi sambil meletakkan jarinya di mulutnya lalu beliau menghisapnya.- “Kemudian bayi tersebut dilewatkan di hadapan seorang budak perempuan yang disiksa, maka sang ibu berkata; ‘Ya Allah jangan Engkau jadikan anakku seperti dia, ‘ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Maka bayi itu meninggalkan susuan ibunya dan menghadap kepada budak perempuan (yang disiksa tersebut) seraya berkata; ‘Ya Allah! Jadikanlah aku seperti dia.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Oleh karena itu ketika keduanya mengulang kembali kejadian tersebut, sang ibu berkata; ‘ (anakku) ada pengendara yang lewat dengan penampilan menawan lalu saya berkata; ‘Ya Allah jadikan anakku seperti dia, ‘ maka kamu barkata, ‘Ya Allah jangan Engkau jadikan aku seperti dia, ‘ sedangkan ketika kamu dilewatkan dengan seorang budak perempuan ini saya berkata; ‘Ya Allah jangan Engkau jadikan anakku seperti dia, ‘ lalu kamu berkata; ‘Ya Allah jadikan aku seperti dia.’ Maka bayi tersebut menjawab; “Wahai ibuku!, sesungguhnya seorang perngendara yang berpenampilan menawan itu adalah seorang penguasa yang zhalim, sedangkan budak perempuan ini, dia telah dituduh berzina padahal ia tidak berzina, ia dituduh mencuri padahal ia tidak mencuri, dan ia tetap berkata; ‘Hanya kepada Allah aku berserah diri.’ Telah menceritakan kepadaku Husain bin Muhammad, telah menceritakan kepadaku Jarir, dari Muhammad, dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Tidak ada manusia yang berbicara dalam buaian ibu kecuali tiga, Isa ‘Alaihis Salam, dan seorang bayi laki-laki yang ada di zaman Juraij serta seorang bayi laki-laki lagi, ” lalu ia menyebutkan sebagaimana cerita hadits di atas. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Adapun Juraij, dia adalah seorang laki-laki rajin beribdah di kalangan bani Isra`il, dia memiliki seorang ibu yang pada suatu hari ketika ia sedang shalat dan ibunya memanggilnya karena rasa rindu padanya; ‘Wahai Juraij! ‘ maka juraij berkata; ‘Wahai Tuhanku! apakah shalat lebih baik bagiku atau ibuku untuk saya datangi? ‘ dan ia tetap melanjutkan shalatnya, kemudian ibunya memanggilnya dan Juraij berkata seperti itu lagi, kemudian ibunya memanggilnya dan Juraij berkata seperti itu lagi dan ia tetap melanjutkan shalatnya, hingga akhirnya ibunya kesal kepadanya dan berkata; ‘Ya Allah perlihatkan kepada Juraij (fitnah) seorang wanita pelacur, ‘ maka di kemudian hari ketika Juraij naik ke biaranya ada seorang pelacur dari bani Isra`il”…lalu ia menceritakan sebagaimana hadits yang di atas.

 

Musnad Ahmad 7727: Telah menceritakan kepada kami Abu ‘Amir telah menceritakan kepada kami Aflah bin Sa’id seorang Syaikh dari wilayah Quba` dari kalangan Anshar, berkata; telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Rofi’ pelayan Ummu Salamah berkata: aku mendengar Abu Hurairah berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Jika umurmu panjang kelak, engkau akan mendapatkan orang-orang di waktu pagi dalam murka Allah, dan berangkat dalam laknat Allah, pada tangan mereka terdapat (cemeti) seperti ekor sapi.”

 

Musnad Ahmad 7728: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakkar Al Bursani berkata; telah menceritakan kepada kami Ja’far -yaitu Ibnu Burqon- berkata; aku mendengar Yazid bin Al Asham dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Aku tidak kawatir jika kalian faqir akan tetapi yang aku kawatirkan atas kalian adalah melimpahnya harta, dan aku juga tidak kawatir jika kalian berbuat kesalahan akan tetapi yang aku kawatirkan atas kalian adalah kesengajaan.”

 

Musnad Ahmad 7729: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakkar berkata; telah menceritakan kepada kami Abdul Hamid bin Ja’far Al Anshari berkata; telah mengabarkan kepadaku ‘Iyadh bin Abdullah bin Abi Sarh dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri dan berkhutbah di hadapan manusia, lalu beliau mengingatkan bahwa beriman kepada Allah dan jihad fi sabilillah adalah amalan yang paling utama di sisi Allah, ” Abu Hurairah berkata; Lalu seorang laki-laki berdiri dan berkata; “Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika aku terbunuh di jalan Allah kemudian aku bersabar dengan mengharap pahala, aku berperang dibarisan depan dan tidak melarikan diri, apakah Allah akan menghapuskan dosa-dosaku?” Beliau menjawab: “Benar.” Beliau bertanya kepadanya: “apa yang kamu katakan tadi?” Abu Hurairah berkata; Lalu laki-laki itu mengulanginya sebagaimana yang ia katakan kepada Rasulullah, dan Rasulullah menjawab: “Benar.” Beliau bertanya kepadanya: “apa yang kamu katakan tadi?” Abu Hurairah berkata; Lalu laki-laki itu mengulanginya sebagaimana yang ia katakan kepada Rasulullah, dan dia berkata; “Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika aku terbunuh di jalan Allah kemudian aku bersabar dengan mengharap pahala, aku berperang dibarisan depan dan tidak melarikan diri, apakah Allah akan menghapuskan dosa-dosaku?” Beliau menjawab: “Benar, kecuali hutang, karena sesungguhnya Jibril ‘Alaihis Salam telah membisikiku dengan hal itu.”

 

Musnad Ahmad 7730: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ibnu Abi Laila dari ‘Atha` dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengimami kami dalam shalat, kadang beliau mengeraskan bacaan dan kadang tanpa suara, maka kami mengeraskan apa yang Rasulullah keraskan dan kami baca tanpa suara apa-apa yang Rasulullah baca tanpa suara, dan aku mendengar beliau bersabda: “: “Tidak ada shalat tanpa adanya bacaan.”

 

Musnad Ahmad 7731: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Abu Idris Al Khaulani dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Jika salah seorang dari kalian berwudhu hendaklah memasukkan air ke dalam hidung, dan jika bersuci dengan batu hendaklah dengan bilangan yang ganjil.”

 

Musnad Ahmad 7732: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Hammam bin Munabbih bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Tidak akan diterima shalat orang yang berhadats hingga ia berwudhu, ” Abu Hurairah berkata; Maka ada seorang laki-laki dari penduduk Hadhramaut yang berkata; “Apa itu hadats wahai Rasulullah?” beliau bersabda: “Kentut yang tak bersuara atau kentut yang bersuara.”

 

Musnad Ahmad 7733: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Abu Ishaq dari Mujahid dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwasanya Jibril ‘Alaihis Salam datang dan mengucapkan salam kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dan Rasulullah mengenal suaranya, maka beliau bersabda: “Masuklah, ” lalu Jibril berkata; “Sesungguhnya di dalam rumah ada satir di dinding yang bergambar patung, potonglah kepalanya dan jadikanlah ia keset atau bantal lalu dudukilah, karena sesungguhnya kami tidak masuk ke dalam rumah yang di dalamnya ada patung.”

 

Musnad Ahmad 7734: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; Ketika orang-orang habasyah bermain-main dengan alat perang di masjid di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, Umar bin Al Khaththab masuk dan mengambil kerikil untuk melempar mereka, lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda kepadanya: “Biarkan mereka wahai Umar.”

 

Musnad Ahmad 7735: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Ja’far Al Jazari dari Yazid bin Al Asham dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Sekiranya agama (iman) ada pada bintang-bintang, sungguh seorang laki-laki dari Persi atau anak turun mereka akan pergi dan mengambilnya.”

 

Musnad Ahmad 7736: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Ja’far Al Jazari dari Yazid bin Al Asham dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Demi Dzat yang jiwaku barada di genggaman-Nya, jika kalian tidak berbuat dosa niscaya Allah akan menghilangkan kalian dan mendatangkan suatu kaum yang berbuat dosa lalu mereka meminta ampun kepada Allah dan Allah mengampuni mereka.”

 

Musnad Ahmad 7737: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dan Abdul A’la dari Ma’mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Sesungguhnya orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak mencelup rambut mereka dengan semir, maka selisihilah mereka.” Abdurrazzaq menyebutkan dalam riwayatnya; Az Zuhri berkata; “Adapun perintah untuk mencelup rambut, maka warna hitam adalah lebih kami sukai.” Ma’mar berkata; “Az Zuhri mencelup rambutnya dengan warna hitam.”

 

Musnad Ahmad 7738: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Yahya bin Abu Katsir dari Abu Salamah dari Abu Hurairah -berkata; Aku tidak mengetahuinya kecuali dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, – beliau Bersabda: “Janganlah kelebihan air itu ditahan untuk menahan kelebihan rumput.”

 

Musnad Ahmad 7739: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Abu Ishaq dari Kumail bin Ziyad dari Abu Hurairah, dia berkata; Aku pernah berjalan-jalan bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di kebun kurma milik seorang sahabat anshar, lalu beliau bersabda: “Wahai Abu Hurairah, telah celaka orang yang berbanyak-banyak kecuali orang yang berkata begini dan begini dan begini, ” beliau ulangi hingga tiga kali sambil membolak-balikan kedua telapak tangannya ke kanan dan ke kiri serta ke depan, beliau bersabda: “dan sedikit dari mereka yang tidak seperti itu, ” kemudian beliau berjalan lagi sesaat kemudian berkata: “Wahai Abu Hurairah, maukah engkau bila aku tunjukkan dengan simpanan surga?” aku berkata; “Mau wahai Rasulullah, ” beliau bersabda: “Ucapkanlah: LAA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH LAA MALJA`A MINALLAH ILLA ILAIHI (Tiada daya dan upaya kecuali karena pertolongan dari Allah, dan tidak ada tempat berlindung dari Allah kecuali kepada-Nya).” Kemudian beliau berjalan lagi sesaat dan berkata; “Wahai Abu Hurairah, tahukah kamu apa hak hamba atas Allah dan apa hak Allah atas hamba?” aku berkata; “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu, ” beliau bersabda: “Sesungguhnya hak Allah atas seorang hamba adalah beribadah kepada-Nya dan tidak berbuat syirik kepada-Nya, maka jika mereka telah melakukan semua itu, telah menjadi kewajiban bagi Allah untuk tidak menyiksa mereka.”

 

Musnad Ahmad 7740: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Abu ‘Ubaid pelayan Abdurrahman dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Janganlah sekali-kali kalian berharap untuk mati, jika ia orang yang baik hendaknya ia berharap kebaikannya meningkat, jika ia orang yang buruk amalnya hendaknya ia berharap tidak mengulangi kesalahannya.”

 

Musnad Ahmad 7741: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Humaid bin Abdurrahman dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Barangsiapa bersumpah lalu berkata dalam sumpahnya; ‘demi lata, ‘ maka ucapkanlah; ‘laa Ilaaha illa Allah, ‘ dan barangsiapa berkata kepada temannya; mari berjudi denganku, maka bersedekahlah dengan sesuatu.”

 

Musnad Ahmad 7742: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Ibnu Thawus dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Barangsiapa bersumpah lalu ia mengucapkan, “Jika Allah menghendaki, ” maka ia tidak berdosa.” Abdurrazzaq berkata; “demikian riwayat ringkas darinya -yaitu Ma’mar-.”

 

Musnad Ahmad 7743: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij berkata; telah mengabarkan kepadaku Abdullah bin Abdurrahman bin Yohanes dari Abu Abdullah Al Qurrazh bahwa ia berkata; “Aku bersaksi sebanyak tiga kali di hadapan Abu Hurairah, bahwa ia berkata; “Abul Qosim shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Barangsiapa menginginkan keburukkan pada penduduk negeri -yaitu Madinah-, maka Allah akan lelehkan dia layaknya garam yang meleleh di dalam air.”

 

Musnad Ahmad 7744: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Ibnu Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; Aku ikut bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam perang khaibar, lalu beliau Bersabda kepada seorang laki-laki yang mengaku Islam: “Laki-laki ini adalah calon penghuni neraka, ” maka ketika tiba saatnya kami berperang, laki-laki itu berperang dengan gagah berani hingga ia terluka, lalu dikatakan; “Wahai Rasulullah, sesungguhnya laki-laki yang telah Tuan katakan termasuk penghuni neraka, pada hari ini telah berperang dengan gagah berani dan meninggal, ” maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Dia ke neraka, ” sehingga hampir sebagian manusia merasa ragu, maka ketika mereka dalam keraguan tiba-tiba dikatakan bahwasanya laki-laki tersebut belum meninggal akan tetapi dia hanya terluka parah, dan ketika malam hari ia tidak bersabar atas lukanya lalu ia membunuh dirinya, akhirnya hal tersebut diberitahukan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu beliau Bersabda: “Allahu Akbar, aku bersaksi bahwasanya aku adalah hamba Allah dan Rasul-Nya.” Kemudian beliau memerintahkan Bilal untuk berseru kepada manusia; “Sesungguhnya tidak akan masuk syurga kecuali jiwa yang mukmin, dan sesungguhnya Allah ‘azza wajalla menguatkan agama ini dengan seorang yang fajir.” Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman telah memberitahukan kepada kami Syu’aib dari Az Zuhri, telah memberitahukan kepada kami Sa’id Ibnul Musayyab bahwasanya Abu Hurairah berkata; “Kami ikut bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam perang Khaibar, lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda kepada seseorang yang bersamanya yang mengaku tunduk kepada Islam: “Sesungguhnya laki-laki ini termasuk penghuni neraka, ” lalu Abu Hurairah menyebutkan seperti makna hadits di atas, hanyasaja ia berkata; “Maka hal itu membuat bingung bagi sebagian muslimin, hingga akhirnya mereka berkata; “Wahai Rasulullah sungguh Allah telah membenarkan perkataanmu karena fulan telah mati bunuh diri.”

 

Musnad Ahmad 7745: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Suhail bin Abi Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “siapa yang kalian anggapan orang yang mati syahid diantara kalian?” para sahabat berkata; “Yaitu orang yang terbunuh di jalan Allah, ” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Kalau begitu orang yang mati syahid dari umatku sedikit sekali, terbunuh di jalan Allah adalah syahid, mati karena sakit perut adalah syahid, mati karena tenggelam adalah syahid, mati karena melahirkan adalah syahid, dan mati karena wabah tha`un adalah syahid.”

 

Musnad Ahmad 7746: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Isra’il dari Abu Sinan dari Abu Shalih Al Hanafi dari Abu Sa’id Al Khudri dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah telah memilih empat perkataan; SUBHAANALLAH WAL HAMDULILAH WA LAA ILAAHA ILLA ALLAH WALLAHU AKBAR, ” beliau bersabda: “Barangsiapa mengucapkan SUBHAANAA ALLAH maka akan dituliskan untuknya dua puluh kebaikkan dan dihapuskan darinya dua puluh kesalahan, dan barangsiapa mengucapkan ALLAHU AKBAR maka akan dituliskan untuknya seperti itu pula, dan barangsiapa mengucapkan LAA ILAAHA ILLA ALLAH maka akan dituliskan untuknya seperti itu pula, dan barangsiapa mengucapkan AL HAMDULILLAHI RABBIL ‘AALAMIIN dari dalam hatinya, maka akan dituliskan untuknya tiga puluh kebaikkan dan dihapuskan darinya tiga puluh kesalahan.”

 

Musnad Ahmad 7747: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Pada akhir zaman nanti akan muncul orang dengan dua betis yang lemah menaiki Ka’bah.” Abu Hurairah berkata; “Menurutku beliau shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Lalu ia menghancurkannya.”

 

Musnad Ahmad 7748: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ja’far -yaitu Ibnu Sulaiman- dari Abu Thoriq dari Al Hasan dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Siapakah dari umatku yang ingin mengambil lima perkara lalu mengamalkannya, atau mengajarkannya bagi yang ingin mengamalkannya?” Abu Hurairah berkata; Maka akupun berkata; “Aku wahai Rasulullah, ” Abu Hurairah berkata; Lalu Rasulullah menarik tanganku dan menghitung lima perkara tersebut di tanganku, kemudian Bersabda: “Waspadailah terhadap hal hal yang haram maka kamu akan menjadi manusia yang paling beribadah, dan ridhailah apa yang telah Allah bagikan untukmu maka kamu akan menjadi manusia paling kaya, dan berbuat baiklah kepada tetangga maka kamu akan menjadi beriman, dan senangilah untuk manusia apa yang kamu senangi untuk dirimu maka kamu akan menjadi muslim (yang baik), dan jangan banyak tertawa karena banyak tertawa dapat mematikan hati.”

 

Musnad Ahmad 7749: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Amru bin Abi Sufyan Ats Tsaqofi dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengutus sepasukan pengintai dengan dipimpin oleh ‘Ashim bin Tsabit, dia adalah kakek ‘Ashim bin Umar. Lalu mereka berangkat dan ketika sampai pada sebuah jalan antara ‘Usfan dan Makkah mereka singgah, lalu keberadaan mereka diberitahukan kepada suatu perkampungan dari suku Hudzail, mereka biasa disebut dengan Bani Lihyan. Maka mereka diikuti oleh orang-orang dari perkampuangan tersebut, yaitu sekitar seratus orang pemanah, mereka mengiuti jejak para sahabat tersebut, sehingga sampailah mereka pada sebuah persinggahan yang pernah disinggahi oleh para sahabat Nabi, lalu mereka mendapatkan biji kurma madinah yang dibawa oleh para sahabat Nabi sebagai bekal, mereka berkata; “Ini adalah kurma Madinah.” Lalu mereka terus mengikuti para sahabat sehingga berhasil menyusulnya, maka ketika ‘Ashim bin Tsabit dan para sahabatnya merasakan kehadiran orang-orang itu mereka langsung berlindung dibalik Fadfad, orang-orang tersebut telah datang dan langsung mengepung, mereka berkata; “Turunlah kalian, dan kalian bisa membuat perjanjian dan kesepakatan agar kami tidak membunuh seorangpun dari kalian, ” maka ‘Ashim bin Tsabit sang pimpinan rambongan berkata; “Demi Allah saya tidak mau berada dalam lindungan orang kafir, ya Allah beritahu Nabi-Mu shallallahu ‘alaihi wasallam tentang kami, ” Abu Hurairah berkata; “Maka para pasukan tersebut menghujani mereka dengan anak panah hingga membunuh ‘Ashim bersama enam orang lainnya yang terbunuh, dan tersisa tiga orang, mereka adalah; adalah Khubaib Al Anshari dan Zaid bin Ad-Datsinah dan seorang lagi. Lalu mereka membuat perjanjian dan kesepakatan dengan mereka jika bersedia untuk turun dan menyerahkan diri. dan tatkala pasukan tersebut telah menyandera tiga utusan Nabi, mereka memudar tali anak panah mereka untuk mengikat sandra mereka dengan tali itu, maka laki-laki yang ketiga berkata; “Ini adalah pengkhinatan pertama, demi Allah saya tidak akan menjadi teman kalian, ” lalu mereka menyeretnya namun ia tetap berantak, akhirnya mereka membunuhnya dan mereka pergi dengan membawa Khubaib dan Zaid bin Datsinah hingga mereka menjualnya di makkah, maka Bani Harits bin ‘Amir bin Naufal membeli Khubaib -Khubaib adalah orang yang telah membunuh Al Harits ketika perang badar- sehingga Khubaib menjadi tawanan bagi mereka hingga mereka bersepakat untuk membunuhnya, lalu Khubaib meminjam silet dari salah satu anak perempuan Al Harits untuk mencukur bulu kemaluannya, lalu ia meminjamkannya kepada Khubaib. Wanita itu berkata; “Namun aku lalai dengan anak laki-laki kecilku, anak itu datang kepadanya, lalu ia mengambilnya dan mendudukkanya diatas pangkuannya, maka ketika aku melihatnya aku sangat takut dengan rasa takut yang bisa ia pahami, sedangkan silet masih ada dalam tangannya. Khubaib berkata; “Apakah kamu takut kalau saya akan membunuhnya?, Insya Allah aku tidak akan melakukan itu.” Abu Hurairah berkata; Wanita itu berkata; “Demi Allah saya tidak pernah melihat tawanan yang sangat baik seperti Khubaib, aku pernah melihatnya memakan setangkai anggur di tangannya dalam keadaan terikat dengan rantai besi, padahal di makkah tidak ada buah anggur, tidaklah itu kecuali rizqi yang Allah berikan kepada Khubaib.” Abu Hurairah berkata; “Lalu mereka membawa Khubaib keluar dari Haram untuk membunuhnya. Lalu Khubaib berkata; ” “Berikan saya kesempatan untuk melakukan dua rakaat, ” kemudian Khubaib shalat dua rakaat lalu berkata; “Sekiranya aku tidak kuwatir kalau kalian menganggapku takut dari kematian niscaya aku akan menambah bilangan rakaatku.” Abu Hurairah berkata; “Dan dialah orang yang pertama kali melakukan shalat dua rakaat sebelum menghadapi kematian, kemudian ia berkata; “Ya Allah hitunglah jumlah mereka, hancurkanlah kekuatan mereka dan jangan Engkau sisakan satupun dari mereka. Aku tak peduli jika terbunuh sebagai seorang muslim, di bagian manupun hanya untuk Allah kematianku yang demikian bagi Sang Ilah jika Dia berkehendak akan memberkahi semua persendian jasad yang terpisah.” Lalu berdirilah ‘Uqbah bin Al Harits dan membunuhnya. Orang-orang Quraisy kemudian mengutus utusan kepada ‘Ashim untuk mendapatkan sebagian jasadnya sebagai bukti, sebab ia telah membunuh sebagian besar dari para pembesar mereka pada perang badar, maka Allah pun mengutus semacam gulungan debu yang menggulung utusan mereka sehingga mereka tidak berhasil mengambil sedikitpun dari jasadnya.”

 

Musnad Ahmad 7750: Telah menceritakan kepada kami Khalaf Ibnul Walid telah menceritakan kepada kami Khalid dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Malaikat tidak akan menyertai rambongan yang di dalamnya ada anjing atau lonceng.”

 

Musnad Ahmad 7751: Telah menceritakan kepada kami Khalaf Ibnul Walid telah menceritakan kepada kami Khalid dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Anak zina adalah yang paling jelek di antara tiga” (Yaitu; dia, wanita dan laki-laki yang menghasilkannya dari zina, maksudnya yang palik jelek di antara ibu dan laki-laki yang mezinahinya adalah anak yang dihasilkannya secara unsur, nasab dan penciptaan).

 

Musnad Ahmad 7752: Telah menceritakan kepada kami Hasyim bin Al Qosim telah menceritakan kepada kami Ayyub -yaitu Ibnu ‘Utbah- telah menceritakan kepada kami Abu Katsir As Suhaimi dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Penjual dan pembeli punya hak pilih dari akad jual beli mereka selama keduanya belum berpisah, atau akad jual beli keduanya berada dalam hak khiyar (pilih).”

 

Musnad Ahmad 7753: Telah menceritakan kepada kami Hasyim telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu Katsir dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Janganlah seseorang membeli barang yang telah dibeli oleh saudaranya, dan jangan melamar pinangannya, dan seorang wanita janganlah memberi syarat untuk mencerai saudarinya sehingga ia bisa menikah dengan suaminya, karena sesungguhnya baginya adalah apa-apa yang telah Allah ‘azza wajalla tetapkan.”

 

Musnad Ahmad 7754: Telah menceritakan kepada kami Hasyim Abu An Nadhr berkata; telah menceritakan kepada kami Al Faraj -yaitu Ibnu Fadhalah- berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Sa’d Al Himshi dari Abu Hurairah, dia berkata; Sebuah doa yang aku dengar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, aku tidak pernah meninggalkannya selama aku hidup, aku mendengar beliau mengucapkan: “Ya Allah, jadikan aku hamba yang bisa bersyukur dan memperbanyak dzikir kepada-Mu, mengikuti nasihat dan menjaga wasiat-Mu.”

 

Musnad Ahmad 7755: Telah menceritakan kepada kami Hasyim telah menceritakan kepada kami Al Faraj bin Fadhalah berkata; telah menceritakan kepada kami Ali bin Abi Thalhah dari Abu Hurairah, dia berkata; Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya; “kenapa dinamakan hari jum’at?” maka beliau bersabda: “Karena pada hari itu tanah yang ayahmu Adam dicipta darinya dicetak, pada hari itu akan terjadi kiamat dan dibangitkannya manusia, pada hari itu juga terdapat kedahsyatan pembalasan, dan di akhir dari tiga waktu dihari itu ada satu waktu yang barangsiapa berdoa di dalamnya kepada Allah ‘azza wajalla maka Allah akan mengabulkannya.”

 

Musnad Ahmad 7756: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Dawud bin Qois dari Abu Sa’id dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Seorang muslim itu saudara bagi muslim lainnya, tidak menzhalimi, tidak menelantarkan dan tidak menghinanya. Cukuplah seorang muslim itu dikatakan buruk bila ia menghina saudaranya sesama muslim.”

 

Musnad Ahmad 7757: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam dan Ishaq bin Isa secara makna hadits, sedangkan lafadz dengan lafadz Yahya bin Adam, mereka berkata: telah menceritakan kepada kami Syarik dari Ibrahim bin Jarir dari Abu Zur’ah bin ‘Amru bin Jarir dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam masuk ke dalam WC, lalu aku membawakan air dalam bejana dari batu kepadanya dan Beliau beristnja`, kemudian mengusapkan tangannya ke tanah dan mencucinya, lalu aku membawakan air lagi dalam bejana dari batu untuknya baru beliau berwudhu dengannya.” Bapakku berkata: Aswad -yaitu Syaadzaan- berkata dalam hadits ini, “Jika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam masuk ke dalam WC aku membawakan air dalam bejana batu untuknya atau dalam bejana kulit, ” dan ia menyebutkan dengan sanadnya.

 

Musnad Ahmad 7758: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Syarik dari Yazid bin Abi Ziyad dari Mujahid dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kepadaku dengan tiga perkara dan melarangku dari tiga perkara; Beliau memerintahkanku dengan dua raka’at dhuha pada setiap hari, witir sebelum tidur, dan puasa tiga hari pada setiap bulannya. Dan melarangku mematuk (dalam shalat) seperti ayam mematuk, duduk seperti duduknya anjing dan berpaling seperti berpalingnya serigala.”

 

Musnad Ahmad 7759: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Syarik dari Ibnu Mauhab dari bapaknya dari Abu Hurairah, dan ia memarfu’kannya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau berkata; “Sesungguhnya Allah ‘azza wajalla senang melihat wujud dari nikmat-Nya terdapat pada hamba-Nya.”

 

Musnad Ahmad 7760: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Syarik dari Suhail bin Abu Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah, -dan ia memarfu’kannya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, – beliau berkata; “Sekiranya salah seorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga bajunya terbakar kemudian menjalar ke kulitnya itu lebih baik baginya dari pada ia duduk di atas kuburan.”

 

Musnad Ahmad 7761: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Syarik dari Salm bin Abdurrahman An Nakha’i dari Abu Zur’ah dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Barangsiapa membuat nama seperti namanku janganlah membuat kuniyah seperti kuniyahku, dan barangsiapa membuat kuniyah seperti kuniyahku maka janganlah membuat nama seperti namaku.”

 

Musnad Ahmad 7762: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Ibnul Mubarak dari Ma’mar dari Hammam bin Munabbih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tentang firman Allah ‘azza wajalla: “masuklah kalian kepintu dengan bersujud.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Maka mereka masuk dengan merangkak” “dan Katakanlah: ‘Bebaskanlah kami dari dosa'” Rasulullah Bersabda: “Mereka merubahnya dan berkata; “Gandum yang ada di rambut.”

 

Musnad Ahmad 7763: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Ibnul Mubarak dari Ma’mar dari Hammam bin Munabbih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Kalimat thayyibah adalah sedekah, dan setiap langkah yang dijalankan menuju shalat, -atau beliau shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: – “Menuju masjid adalah sedekah.”

 

Musnad Ahmad 7764: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Ibnul Mubarak dari Ma’mar dari Hammam bin Munabbih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, dia berkata; “Bahwasannya beliau menyebut perang dengan tipu muslihat.”

 

Musnad Ahmad 7765: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Ibnul Mubarak dari Ma’mar dari Hammam bin Munabbih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau Bersabda tentang khadhir, “Sesungguhnya dinamakan Khadhir karena ia duduk di atas rerumputan kering yang telah putih, maka tiba-tiba tanah yang dibawahnya bergetar dan rumput-rumput tersebut menjadi hijau-kehijauan.”

 

Musnad Ahmad 7766: Telah menceritakan kepada kami Zaid bin Al Hubab telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dzi`b berkata; telah menceritakan kepadaku Sa’id bin Sam’an berkata: aku mendengar Abu Hurairah menceritakan kepada Abu Qotadah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Seorang laki-laki dibai’at antara rukun Yamani dan Maqom Ibrahim dan sekali-kali Baitullah tidak halal selain penghuninya, maka jika mereka telah menghalalkannya janganlah kalian bertanya akan kehancuran bangsa arab, kemudian akan datang orang-orang Habasyah untuk menghancurkannya sehingga hancur lebur, dan selamanya tidak akan ada yang bisa memakmurkannya kembali setelah itu, merekalah orang-orang yang akan mengeluarkan simpanannya.”

 

Musnad Ahmad 7767: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq bin Hammam berkata; telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Hammam bin Munabbih berkata: ini adalah yang diceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Kita datang terakhir dan datang pertama kali di hari kiamat meskipun mereka diberi al kitab sebelum kita dan kita diberi al kitab sesudah mereka. Dan ini adalah hari dimana Allah telah mewajibkan kepada mereka lalu mereka menyelisihinya, lalu Allah memberikan hidayah-Nya kepada kita. Maka mereka pada hari ini mengikuti kita, besok untuk yahudi dan Nasrani hari setelahnya.”

 

Musnad Ahmad 7768: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Abul Qosim shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Perumpamaanku dengan para Nabi adalah seperti perumpamaan seorang yang membangun bangunan rumah, kemudian ia memperbagus, ia sempurnakan dan perindah, kecuali satu celah batu bata pada bagian ujung sisinya, maka orang-orang pun berkeliling dengan rasa kagum terhadap bangunan tersebut, lalu mereka berkata; “tidakkah engkau letakkan satu batu bata di sini sehingga sempurna bangunanmu?” lalu Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Dan akulah batu bata tersebut.”

 

Musnad Ahmad 7769: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Perumpamaanku adalah seperti seorang yang menyalakan api, maka ketika api itu telah menerangi apa yang ada disekelilingnya, banyak al farasy dan dawwab (hewan-hewan kecil bersayap semisal nyamuk) masuk ke dalam api tersebut, lalu ia berusaha untuk mengambilnya, namun ia kalah dan hewan-hewan itu hanya bergelantungan di dalamnya. Maka itulah perumpamaanku dengan kalian, aku berusaha menggapai simpul sarung kalian dari dalam api, ‘Hendaklah kalian menjauh dari api, hendaklah kalian menjauh dari api, ‘ tetapi kalian mengalahkan aku, sedang kalian bergelantungan tanpa pegangan yang kuat.”

 

Musnad Ahmad 7770: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “berhati-hatilah dengan berburuk sangka, karena berburuk sangka adalah seburuk-buruk perkataan, dan janganlah kalian saling dengki, jangan saling bersaing dan saling benci, serta jangan saling membelakangi, jadilah hamba Allah yang bersaudara.”

 

Musnad Ahmad 7771: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Pada hari jum’at ada satu waktu, dan tidaklah seorang muslim mendapatkan waktu tersebut, sedang ia meminta sesuatu kepada Allah kecuali pasti akan diberi.”

 

Musnad Ahmad 7772: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Para malaikat saling bergantian dalam menjaga kalian, yaitu malaikat yang berjaga di malam hari dan malaikat yang berjaga di siang hari, ” beliau bersabda: “Mereka akan berkumpul pada saat dilaksanakannya shalat subuh dan shalat ‘ashar, kemudian malaikat yang berjaga di waktu malam akan naik menuju Allah, lalu Allah bertanya kepada mereka: -dan Allah lebih tahu semua itu- ‘Bagaimana keadaan hamba-Ku ketika kalian tinggalkan? ‘ mereka menjawab; ‘Kami tinggalkan ketika mereka sedang shalat, dan kami datang mereka sedang shalat.’

 

Musnad Ahmad 7773: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Para malaikat akan senantiasa bershalawat kepada salah seorang dari kalian selama ia masih di tempat ia melakukan shalat, selama belum berhadats, mereka mengucapkan; ‘Ya Allah ampunilah dia, Ya Allah sayangilah dia.'”

 

Musnad Ahmad 7774: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Jika salah seorang dari kalian mengucapkan AMIIN maka para malaikat juga melakukannya di langit, maka jika satu dari keduanya saling bertepatan Allah akan mengampuni dosanya yang telah lalu.”

 

Musnad Ahmad 7775: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; dan berkata: ketika ada seorang laki-laki menuntun seekor unta muqolladah (unta yang pada lehernya telah diberi tanda untuk kurban), Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda kepadanya: “Celaka kamu, naikilah untamu, ” laki-laki itu berkata; “Ini adalah seekor unta wahai Rasulullah!” beliau bersabda: “Celaka kamu, naikilah untamu.”

 

Musnad Ahmad 7776: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Dan demi Dzat yang jiwa Muhammad ada dalam genggaman-Nya, sekiranya kalian mengetahui apa yang aku ketahui, sungguh kalian akan sedikit tertawa dan akan banyak menangis.”

 

Musnad Ahmad 7777: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Jika salah seorang dari kalian berperang maka jauhilah pada bagian wajah.”

 

Musnad Ahmad 7778: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Sesungguhnya api kalian ini yang biasa dinyalakan oleh anak turun Adam adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian dari panasnya api neraka jahannam, ” para sahabat berkata; “Wahai Rasulullah, jika demikian adanya sungguh telah cukup!.” Beliau bersabda: “Sesungguhnya api neraka jahannam itu dilebihkan enam puluh sembilan bagian dari api anak Adam, setiap bagian darinya seperti panasnya kalian.”

 

Musnad Ahmad 7779: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Ketika Allah mentaqdirkan semua makhluq maka Allah menulis sebuah ketetapan, dan ia ada di sisi-Nya di atas ‘Arsy, “Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan murka-Ku.”

 

Musnad Ahmad 7780: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Puasa adalah perisai, maka jika salah seorang dari kalian puasa pada suatu hari janganlah berbuat bodoh dan jangan berkata kotor. Jika ada seseorang yang ingin menyakitinya, atau mencelanya hendaklah berkata; ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa, sesungguhnya aku sedang berpuasa.'”

 

Musnad Ahmad 7781: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Dan demi Dzat yang jiwa Muhammad ada dalam genggaman-Nya, bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih harum dari bau misik, dia meninggalkan syahwat, makanan dan minumnnya karena mengharap pahala-Ku, sesungguhnya puasa adalah untuk-Ku dan Aku-lah yang akan membalasnya.”

 

Musnad Ahmad 7782: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Ada seorang Nabi yang singgah di bawah sebatang pohon, lalu ada seekor semut yang menggigitnya, maka ia pun menyiapkan peralatannya dan mengeluarkan semua semut yang ada di dalam sarangnya kemudian ia membakarnya dengan api. Maka Allah pun mewahyukan kepadanya: ‘Apakah hanya gara-gara seekor semut, kemudian semua semut engkau bakar dengan api? ‘.”

 

Musnad Ahmad 7783: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di genggaman-Nya, sekiranya aku tidak memberatkan kaum mukminin niscaya aku tidak akan tertinggal di belakang pasukan yang berperang di jalan Allah, akan tetapi aku tidak mendapatkan kelapangan sehingga aku dapat membawa mereka, dan mereka juga tidak mendapatkan kelapangan sehingga mengikutiku, dan jiwa mereka tidak merasa tentram untuk duduk sepeninggalku.”

 

Musnad Ahmad 7784: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Setiap Nabi mempunyai doa yang dikabulkan untuknya, dan aku ingin jika Allah menghendaki untuk mengakhirkan doaku tersebut sebagai syafa’at untuk umatku hingga hari kiamat.”

 

Musnad Ahmad 7785: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Barangsiapa senang berjumpa dengan Allah maka Allah juga senang berjumpa dengannya, dan barangsiapa tidak senang berjumpa dengan Allah maka Allah juga tidak senang berjumpa dengannya.”

 

Musnad Ahmad 7786: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Barangsiapa mentaatiku maka ia telah mentaati Allah, dan barangsiapa durhaka kepadaku maka ia telah durhaka kepada Allah, dan barangsiapa mentaati amirku maka ia telah mentaatiku, dan barangsiapa durhaka terhadap amirku maka ia telah durhaka kepadaku.”

 

Musnad Ahmad 7787: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Tidak akan terjadi kiamat sehingga di antara kalian memiliki banyak harta yang berlimpah, sehingga pemilik harta tersebut bingung siapa yang menerima sedekahnya.”

 

Musnad Ahmad 7788: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; dan beliau bersabda: “Dan ilmu akan digenggam (diangkat), waktu akan semakin sempit, fitnah akan muncul dan akan bertebaran al harj, ” para sahabat bertanya; “Apa yang dimaksud dengan al harj wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Pembunuhan, pembunuhan.”

 

Musnad Ahmad 7789: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Tidak akan terjadi kiamat sehingga ada dua kelompok besar yang saling berperang, di antara keduanya banyak jatuh kurban, sedangkan seruan keduanya hanya satu.”

 

Musnad Ahmad 7790: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga muncul Dajjal Dajjal pendusta, jumlah mereka kurang lebih tiga puluh orang dan semuanya mengaku sebagai utusan Allah.”

 

Musnad Ahmad 7791: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Kiamat tidak akan terjadi sehingga matahari terbit dari arah terbenamnya, maka jika manusia telah melihatnya mereka akan beriman semua, dan itu adalah saat yang; “tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya”.”

 

Musnad Ahmad 7792: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Jika dikumandangkan shalat maka setan akan berlari dengan terkentut-kentut sehingga ia tidak mendengar adzan, dan jika adzan telah selesai ia kembali lagi hingga ketika dikumandangkan iqomat ia kembali berlari, dan jika selesai iqomat ia datang sehingga membisikkan antara seorang dengan fikirannya, ia berkata; ‘Ingatlah ini, ingatlah itu, ‘ dan apa saja yang sebelumnya tidak terpikirkan sehingga seseorang tidak tahu bagaimana ia shalat.”

 

Musnad Ahmad 7793: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Sesungguhnya tangan kanan Allah lapang, tidak pernah mengurangi pemberian-Nya baik siang maupun malam, tidakkah kalian melihat bagaimana Allah telah memberikan nafkah semenjak Dia mencipta langit dan bumi. Sesungguhnya Allah tidak pernah mengurangi apa yang ada pada tangan kanan-Nya.” Beliau bersabda: “dan ‘Arsy-Nya ada di atas air, pada tangan yang lain terdapat kematian, Dia melapangkan rezeki dan menyempitkannya pula.”

 

Musnad Ahmad 7794: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Dan demi jiwa Muhammad yang ada dalam genggaman-Nya, sungguh akan datang pada salah seorang dari kalian suatu hari, dia melihatku kemudian melihatku adalah lebih ia cintai dari keluarga dan hartanya, dan juga seperti mereka dari apa-apa yang mereka miliki.”

 

Musnad Ahmad 7795: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Kisra (Parsi) telah hancur dan tidak akan ada lagi Kisra setelahnya, Qaishar (Rum) pasti juga akan hancur dan tidak akan ada Qaishar setelahnya, dan sungguh kalian benar-benar akan membagi-bagikan harta simpanan mereka di jalan Allah ‘azza wajalla.”

 

Musnad Ahmad 7796: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Sesungguhnya Allah ‘azza wajalla berfirman: ‘Aku telah menyiapkan untuk hamba-hamba-Ku yang shalih dengan sesuatu yang mata belum pernah melihat, telinga belum pernah mendengar dan belum terdetik oleh hati manusia.”

 

Musnad Ahmad 7797: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Biarkanlah apa yang telah aku tinggalkan untuk kalian, karena sesungguhnya orang-orang sebelum kalian dibinasakan karena pertanyaan dan perselisihan mereka kepada para nabinya. Maka jika aku larang dari mengerjakan sesuatu hendaklah kalian tinggalkan, dan jika aku perintahkan dengan suatu pekara kerjakanlah semampu kalian.”

 

Musnad Ahmad 7798: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Jika shalat subuh telah diserukan sedang salah seorang dari kalian dalam keadaan junub, maka janganlah berpuasa pada hari itu.”

 

Musnad Ahmad 7799: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, barangsiapa mampu menjaganya maka akan masuk surga. Dan sesungguhnya Allah itu tunggal menyukai yang ganjil.”

 

Musnad Ahmad 7800: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Jika salah seorang dari kalian melihat kepada orang yang dilebihkan atas dirinya dalam hal harta dan penciptaan, maka hendaklah ia melihat kepada orang yang ada di bawahnya dari orang-orang yang dilebihkan atas dirinya.”

 

Musnad Ahmad 7801: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Sucinya bejana salah seorang dari kalian jika dijilat anjing di dalamnya adalah dengan mencucinya tujuh kali.”

 

Musnad Ahmad 7802: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Dan demi Dzat yang jiwa Muhammad ada dalam genggaman-Nya, sungguh aku sangat berkeinginan menyuruh para pemudaku menyiapkan kayu bakar untukku, lalu aku perintahkan seseorang untuk menjadi imam shalat bagi manusia, kemudian aku bakar rumah orang-orang yang tidak shalat berjama’ah.”

 

Musnad Ahmad 7803: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Aku dimenangkan dengan rasa takut yang muncul pada diri musuh, dan aku juga diberi ucapan yang singkat padat makna.”

 

Musnad Ahmad 7804: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Jika tali sandal salah seorang dari kalian putus maka janganlah berjalan dengan satu sandal dan melepas yang lainnya, hendaklah ia lepas semua atau ia pakai semua.”

 

Musnad Ahmad 7805: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Allah berfirman: “Tidaklah datang nadzar kepada anak turun Adam dengan sesuatu yang Aku belum mentaqdirkannya, tetapi sesutau yang datang bersama nadzar itu adalah sesuatu yang Aku telah mentaqdirkannya, hanyasannya itu adalah sesuatu yang dikeluarkan dari diri orang yang bakhil kepada-Ku, yang tidak ia berikan kepada-Ku sebelum (sebelum nadzar).”

 

Musnad Ahmad 7806: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Sesungguhnya Allah ‘azza wajalla berfirman kepadaku: ‘Berinfaqlah maka Aku akan berinfaq kepadamu, ‘ dan Dia menamakan perang dengan tipu muslihat.”

 

Musnad Ahmad 7807: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Isa ‘Alaihis Salam melihat seorang laki-laki mencuri, lalu Isa berkata kepadanya; ‘kamu mencuri’ maka dia menjawab; ‘Tidak, dan demi Dzat yang tidak ada Ilah kecuali Dia, ‘ Isa berkata; ‘Aku beriman kepada Allah dan aku dustakan kedua mataku.'”

 

Musnad Ahmad 7808: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Demi Allah, aku tidak memberikan sesuatu pun untuk kalian, dan aku tidak menahan sesuatu pun untuk kalian, aku hanyalah seorang bendahara, aku memberikan sesuai dengan perintah yang aku dapat.”

 

Musnad Ahmad 7809: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Hanyasannya dijadikan imam untuk diikuti maka janganlah kalian menyelisihinya, jika ia bertakbir maka bertakbirlah, jika ia ruku’ maka ruku’lah, jika ia mengucapkan; ‘Sami’allahu liman Hamidah (Allah maha mendengar terhadap orang yang memujinya), ‘ maka katakanlah; ‘Allahumma Rabbanaa Lakal Hamdu (Ya Allah segala pujian hanyalah milik-Mu), ‘ jika ia bersujud maka bersujudhah, dan jika ia shalat dengan duduk maka shalatlah kalian semua dengan duduk.”

 

Musnad Ahmad 7810: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Luruskanlah barisan dalam shalat karena sesungguhnya lurusnya barisan termasuk dari bagusnya shalat.”

 

Musnad Ahmad 7811: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; dan dengan sanadnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Adam dan Musa saling berdebat, Musa berkata kepada Adam, ‘kamu Adam, orang yang telah menggelincirkan dan mengeluarkan manusia dari dalam surga ke bumi, ‘ lalu ganti Adam berkata kepada Musa; ‘kamu Musa yang Allah telah memberimu ilmu segala sesuatu, dan telah memilihmu atas semua manusia dengan risalah-Nya! ‘ Musa menjawab; ‘Benar.’ Adam berkata; ‘Apakah engkau akan mencelaku dengan suatu perkara yang Allah telah menetapkan untuk aku kerjakan sebelum aku dicipta? ‘ Rasulullah Bersabda: “Maka Adam mematahkan argumentasi Musa ‘Alaihimas Salam.”

 

Musnad Ahmad 7812: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Ketika Ayyub ‘Alaihis Salam sedang mandi telanjang ada seekor belalang dari emas yang hinggap kepadanya, lalu Ayyub menangkap dan memasukkan ke dalam baju. Maka Rabbnya menyeru kepadanya; ‘Wahai Ayyub, tidakkah Aku telah mengkayakan kamu sebagaimana kamu lihat? ‘ Ayyub menjawab; ‘Benar wahai Rabb, tapi aku tetap butuh dengan barakah-Mu.'”

 

Musnad Ahmad 7813: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Dawud ‘Alaihis Salam dimudahkan untuk membaca, dan dia menyuruh orang untuk memasangkan pelana pada tunggangannya, dan dia membaca Al Qur`an terlebih dahulu sebelum dipasangkan pelana pada tunggannya, dan Dawud ‘Alaihis Salam tidak makan kecuali dari hasil jerih payah tangannya sendiri.”

 

Musnad Ahmad 7814: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Mimpinya orang yang shalih itu adalah satu bagian dari empat puluh enam bagian kenabian.”

 

Musnad Ahmad 7815: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Hendaklah anak kecil mengucapkan salam kepada orang yang lebih besar, orang yang berjalan kepada orang yang duduk, dan rambongan kecil kepada rambongan yang lebih besar.”

 

Musnad Ahmad 7816: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; dan dengan sanadnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Aku akan senantiasa memerangi manusia sehingga mereka mengucapkan LAA ILAAHA ILLA ALLAH, jika mereka telah mengucapkan LAA ILAAHA ILLA ALLAH maka harta dan jiwa mereka telah terjaga dariku, kecuali dengan haknya, sedangkan hisabnya kembali kepada Allah ‘azza wajalla.”

 

Musnad Ahmad 7817: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Surga dan neraka saling berdebat, neraka berkata; ‘Yang memasukiku hanya orang-orang yang angkuh dan sombong? ‘ surga berkata; ‘tidak ada yang memasukiku kecuali orang-orang miskin, dan orang-orang rendahan dari kalangan manusia? ‘ Maka Allah ‘azza wajalla berfirman kepada surga; ‘Engkau adalah rahmat-Ku, denganmu Aku sayangi orang-orang yang Aku kehendaki dari hamba-hamba-Ku, ‘ dan berfirman kepada neraka; ‘Engkau adalah siksa-Ku, denganmu Aku siksa orang-orang yang Aku kehendaki dari hamba-hamba-Ku, dan setiap dari kalian akan mendapatkan isiannya.’ Adapun neraka tidak penuh sehingga Allah meletakkan kaki-Nya, sehingga neraka berkata; ‘Sudah, sudah, sudah’ -yaitu cukup bagiku-, maka pada setiap sisi dalam neraka penuh sesak dan saling berhimpit antara satu dengan yang lainnya, dan Allah tidak menzhalimi seorangpun dari hamba-Nya. Adapun surga, maka sesungguhnya Allah telah menciptakan makhluq untuknya.”

 

Musnad Ahmad 7818: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; dan Rasulullah Bersabda: “Jika salah seorang dari kalian bersuci dengan batu hendaklah dengan bilangan ganjil.”

 

Musnad Ahmad 7819: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Allah berfirman: ‘Jika hamba-Ku berniat untuk mengerjakan suatu amal shalih, maka Aku akan menulisnya meskipun ia belum mengamalkannya, dan jika ia mengamalkannya Aku akan tulis dengan sepuluh kali lipat. Dan jika hamba-Ku berniat untuk mengerjakan satu kemaksiatan, maka Aku akan mengampuninya selama belum ia kerjakan, jika ia kerjakan maka Aku akan tulis dengan satu kesalahan.”

 

Musnad Ahmad 7820: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; dan dengan sanadnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Sungguh, tali cemeti salah seorang dari kalian disurga adalah lebih baik dari apa-apa yang ada di antara langit dan bumi.”

 

Musnad Ahmad 7821: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Sesungguhnya tempat terendah salah seorang dari kalian di surga adalah seperti jika Allah berfirman: ‘Berkhayallah, ‘ lalu ia berkhayal, lalu Allah berfirman kepadanya: ‘Apakah kamu telah berkhayal? ‘ lalu ia menjawab; ‘Ya’ lalu Allah berfirman kepadanya: ‘Sesungguhnya bagimu adalah apa yang engkau khayalkan dengan yang semisal itu pula.'”

 

Musnad Ahmad 7822: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Kalau bukan karena hijrah niscaya aku akan menjadi orang Anshar, dan seandainya orang-orang menempuh sebuah bukit atau lembah dan orang-orang Anshar menempuh bukit yang lain niscaya aku akan menempuh bukit yang ditempuh oleh orang-orang Anshar.”

 

Musnad Ahmad 7823: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; dan dengan sanadnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Sekiranya bukan karena sebab bani Isra`il daging tidak akan basi, dan sekiranya bukan karena sebab hawa` selamanya seorang istri tidak akan berkhianat kepada suaminya.”

 

Musnad Ahmad 7824: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Allah ‘azza wajalla menciptakan Adam menurut bentuknya, panjangnya enam puluh hasta, maka tatkala Allah menciptakannya Dia berfirman: ‘Pergi dan ucapkan salam kepada sekelompok itu, dan mereka adalah malaikat yang sedang duduk, dan dengarkan apa yang mereka jawab kepadamu karena itu adalah tahiyat (salam) kamu dan keturunanmu, ‘” Rasulullah Bersabda: “Lalu Adam pergi dan berkata; ‘Assalaamu ‘alaikum, ‘ lalu para malaikat menjawab; ‘Assalaamu `alaika warahmatullah, ‘ maka para malaikat menambahnya dengan rahmatullah.” Rasulullah Bersabda: “Maka setiap orang yang masuk surga berukuran seperti bentuk Adam, panjangnya enam puluh hasta, namun ukuran tubuh para makhluk selalu berkurang sepeninggalnya sampai saat sekarang.”

 

Musnad Ahmad 7825: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; dan dengan sanadnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Malaikat maut datang menemui Musa ‘Alaihis Salam, lalu ia berkata kepadanya; ‘Penuhilah panggilan Rabbmu, ‘ Rasulullah Bersabda: “Lalu Musa menampar mata malaikat maut dan mencukilnya, ” Rasulullah Bersabda: “Lalu malaikat maut pulang menemui Allah ‘azza wajalla seraya berkata; ‘Engkau telah mengutusku kepada seorang hamba-Mu yang tidak memenginginkan kematian, dan sungguh ia telah mencukil mataku.'” Rasulullah Bersabda: “Lalu Allah mengembalikan matanya, dan Allah berfirman: ‘Kembalilah kepada hamba-Ku dan katakan kepadanya; ‘Apakah kehidupan yang engkau inginkan? Jika engkau menginginkan kehidupan maka letakkanlah tanganmu di atas bulu sapi, maka setiap bulu yang tertutup oleh tanganmu, dengannya engkau akan mendapatkan tambahan satu tahun.’ Musa berkata; ‘Lalu apa setelah itu? ‘ malaikat maut berkata; ‘Kematian.’ Musa berkata; ‘Maka segerakanlah, ‘ lalu ia berdoa; ‘Ya Allah, dekatkanlah kuburku dengan tanah suci sejauh lemparan batu.'” Abu Hurairah berkata; dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Jika aku ada di sana sungguh akan aku tunjukkan kepada kalian, yaitu di sisi jalan dekat pasir merah.”

 

Musnad Ahmad 7826: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; dan dengan sanadnya ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Dahulu orang-orang bani Isra`il mandi dengan telanjang sehingga sebagian dapat melihat aurat sebagaian yang lain, sedangkan Musa ‘Alaihis Salam selalu mandi sendirian, lalu orang-orang berkata; ‘Demi Allah tidaklah ada yang menghalangi Musa untuk mandi bersama kita kecuali karena biji kemaluannya besar.'” Rasulullah Bersabda: “Suatu kali Musa pergi untuk mandi, lalu ia meletakkan pakaiannya di atas sebuah batu, namun batu tersebut membawa lari pakaiannya, ” Rasulullah Bersabda lagi: “Lalu Musa segera menyuruh batu tersebut untuk mengembalikan, ia berkata; ‘Wahai batu kembalikanlah pakaianku, wahai batu kembalikanlah pakaianku.’ Sehingga orang-orang bani Isra`il bisa melihat aurat Musa, lalu mereka berkata; ‘Demi Allah, ternyata kepunyaan Musa tidak ada kejanggalan, ‘ kemudian setelah itu batu tersebut bangun sehingga bisa melihat ke arah Musa. Lalu Musa mengambil pakaiannya dan memukul batu tersebut, ” Abu Hurairah berkata; “Demi Allah, pada batu tersebut masih ada bekas pukulan Musa enam atau tujuh tempat.”

 

Musnad Ahmad 7827: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Bukanlah kaya itu dengan banyak harta, tetapi kaya itu adalah dengan kaya hati.”

 

Musnad Ahmad 7828: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Sesungguhnya termasuk dari kezhaliman adalah orang kaya yang menunda pembayaran hutang, dan jika salah seorang dari kalian dibebaskan dari hutang hendaklah terimalah.”

 

Musnad Ahmad 7829: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Orang yang paling dibenci oleh Allah, paling kotor dan paling dimurkai pada hari kiamat, adalah orang yang menamai dirinya dengan rajanya para raja, dan tidak ada raja di atas raja kecuali Allah ‘azza wajalla.”

 

Musnad Ahmad 7830: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Seseorang yang berjalan sambil menyombongkan diri, dengan selendang di pundaknya, maka bumi akan menelannya, dan dia akan tetap terguncang di dalamnya hingga hari kiamat tiba.”

 

Musnad Ahmad 7831: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Allah ‘azza wajalla berfirman: ‘Aku menurut prasangka hamba-Ku kepada-Ku.'”

 

Musnad Ahmad 7832: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Tidaklah setiap bayi yang dilahirkan kecuali dalam keadaan suci, kedua orang tuanyalah yang menjadikannya yahudi atau Nasrani, sebagaimana mereka mendapatkan kelahiran unta, akankah mereka mendapatkan padanya cacat, sehingga kalianlah yang membuatnya cacat?” para sahabat berkata; “Bagaimana pendapat Tuan dengan seorang anak kecil yang meninggal?” Beliau menjawab: “Allah lebih tahu dengan apa yang mereka kerjakan.”

 

Musnad Ahmad 7833: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Sesungguhnya pada jasad manusia ada satu tulang yang tidak akan dimakan oleh bumi selamanya, darinya Allah akan membangkitkannya pada hari kiamat, ” para sahabat berkata; “Tulang apa?” beliau bersabda: “Tulang ekor.”

 

Musnad Ahmad 7834: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Janganlah kalian berpuasa wishal, janganlah kalian berpuasa wishal, ” para sahabat berkata; “Sesungguhnya engkau sendiri berpuasa wishal wahai Rasulullah!” beliau bersabda: “Sesungguhnya dalam hal ini aku tidak seperti kalian, sesungguhnya pada waktu malam Rabbku telah memberiku makan dan minum, tunaikanlah amalan yang kalian mampui.”

 

Musnad Ahmad 7835: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Jika salah seorang dari kalian bangun dari tidur maka janganlah meletakkan tangannya ke dalam air wudhu sehingga ia mencucinya, sebab salah seorang dari kalian tidak tahu dimana tangannya bermalam.”

 

Musnad Ahmad 7836: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Setiap persendian manusia wajib untuk disedekahi setiap harinya, ” beliau bersabda: “Mendamaikan antara dua orang adalah sedekah, membantu dan menaikkan barang seseorang ke atas kendaraannya adalah sedekah, ” beliau Bersabda lagi: “Ucapan yang baik adalah sedekah, ” dan beliau juga Bersabda: “Setiap langkah menuju masjid adalah sedekah, dan menyingkirkan sesuatu yang berbahaya dari jalan adalah sedekah.”

 

Musnad Ahmad 7837: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Jika pemilik unta tidak memberikan haknya maka pada hari kiamat unta tersebut akan menginjak wajahnya dengan kaki-kakinya.”

 

Musnad Ahmad 7838: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Harta simpanan salah seorang dari kalian pada hari kiamat akan menjelma menjadi seekor ular besar yang ganas, ” beliau bersabda: “Pemiliknya akan lari darinya, dan ia akan terus mengejarnya seraya berkata; ‘Sesungguhnya aku adalah harta simpananmu, ‘” beliau bersabda: “Demi Allah, ia akan terus mengejarnya sehingga orang tersebut membentangkan tangannya dan memasukkan ular tersebut ke dalam mulutnya.”

 

Musnad Ahmad 7839: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Janganlah kalian kencing ke dalam air yang diam tak mengalir lalu kalian wudhu darinya.”

 

Musnad Ahmad 7840: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Bukanlah orang yang miskin itu orang yang selalu keliling kepada manusia, ia tertolak untuk mendapat satu atau dua suap, satu kurma atau dua kurma, tetapi yang disebut orang miskin adalah orang yang tidak mendapat sesuatu yang mencukupinya, ia malu untuk meminta-minta kepada manusia, dan tidak ada orang yang tahu sehingga bisa bersedekah kepadanya.”

 

Musnad Ahmad 7841: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Seorang wanita tidak dibolehkan berpuasa (sunnah, pent) sedang suaminya ada kecuali dengan seizinnya, tidak boleh memasukkan seseorang sedang suaminya ada kecuali dengan seizinnya, dan apa-apa yang ia infaqkan dari hartanya tanpa perintah darinya maka separuh dari pahalanya adalah untuk suaminya.”

 

Musnad Ahmad 7842: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Janganlah sekali-kali salah seorang dari kalian mengharap-harap kematian, dan jangan berdoa untuk disegerakan sebelum kedatangannya, sesungguhnya jika salah seorang dari kalian meninggal amalnya terputus, dan sesungguhnya seorang mukmin tidaklah bertambah umurnya kecuali bertambah kebaikkannya.”

 

Musnad Ahmad 7843: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Janganlah salah seorang dari kalian menyebut anggur dengan kemuliaan, hanyasannya kemuliaan itu adalah pada seorang muslim.”

 

Musnad Ahmad 7844: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Ada seorang laki-laki yang membeli sebidang tanah dari laki-laki lain, maka laki-laki yang membeli tanah mendapatkan guci yang berisi emas, sang pembeli tanah berkata; ‘Ambillah emasmu dariku karena aku hanya membeli tanah darimu dan bukan membeli emas, ‘ sang penjual tanah berkata; ‘Sesungguhnya aku menjual kepadamu tanah beserta isinya, ‘ Rasulullah Bersabda: “Lalu keduanya saling berhukum kepada seorang laki-laki dan laki-laki yang menghukumi mereka berkata; ‘Apakah kalian berdua memiliki anak? ‘ yang satu berkata; ‘Aku memiliki anak laki-laki’ dan yang lain berkata; ‘Aku memiliki anak perempuan’ sang hakim lalu berkata; ‘Nikahkanlah anak laki-laki kamu dengan anak perempuan dia, dan infaqkan sebagian dari emas itu atas masing-masing mereka, dan sedekahkanlah.'”

 

Musnad Ahmad 7845: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Apakah salah seorang dari kalian senang jika hewan tunggangannya kembali setelah hilang darinya?” para sahabat berkata; “Iya wahai Rasulullah, ” beliau bersabda: “Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada dalam genggaman-Nya, sungguh Allah sangat senang dengan taubat hamba-Nya dari senangnya kalian ketika mendapatkan hewan tunggangannya kembali.”

 

Musnad Ahmad 7846: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Sesungguhnya Allah ‘azza wajalla berfirman: ‘Jika hamba-Ku menemui-Ku dengan satu jengkal maka Aku menemuinya dengan satu hasta, jika ia menemui-Ku dengan satu hasta maka Aku menemuinya dengan satu depa, dan jika ia menemui-Ku dengan satu depa maka Aku akan lebih cepat.'”

 

Musnad Ahmad 7847: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Jika salah seorang dari kalian berwudhu, hendaklah ia memasukkan air ke dalam lubang hidungnya kemudian mengeluarkan.”

 

Musnad Ahmad 7848: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Dan demi Dzat yang jiwa Muhammad ada dalam genggaman-Nya, sekiranya gunung uhud itu berupa emas dan diberikan kepadaku, sungguh aku akan sangat senang sekiranya ia tidak lebih dari tiga hari bersamaku, lalu aku mempunyai bagian satu dinar darinya untuk aku berikan kepada seseorang yang akan menerimanya sebagai pelunasan hutang yang menjadi tanggunganku.”

 

Musnad Ahmad 7849: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Jika orang yang membuatkan makanan untuk kalian telah datang, dan telah cukup bagi kalian rasa capek dan bau masakannya, hendaklah kalian panggil untuk makan bersama, jika ia tidak mau hendaklah kalian ambilkan suapan ke dalam tangannya.”

 

Musnad Ahmad 7850: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Janganlah salah seorang dari kalian berkata; ‘Beri minum Tuhanmu, beri makan Tuhanmu, wudhukan Tuhanmu, ‘ dan janganlah salah seorang dari kalian berkata; ‘Tuhanku, ‘ akan tetapi hendaklah ia berkata; ‘Tuanku, majikanku, ‘ dan janganlah salah seorang dari kalian berkata; ‘Hamba laki-lakiku dan hamba perempuanku, ‘ akan tetapi katakanlah, ‘Anak mudaku, dan anak mudiku serta anak laki-lakiku.”

 

Musnad Ahmad 7851: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Rombongan pertama yang akan masuk surga adalah seperti rembulan pada malam purnama, di dalam surga mereka tidak meludah, tidak beringus, tidak berdahak dan tidak buang air besar. Bejana dan sisir mereka dari emas dan perak, wewangian mereka dari kayu cendana dan keringat mereka seharum misik, setiap orang dari mereka mempunyai dua istri, karena cantiknya tulang kedua betisnya bisa terlihat dari balik dagingnya, tidak ada pertengkara dan tidak dan kebencian di antara mereka, hati mereka satu, dan selalu berdzikir kepada Allah di waktu pagi dan petang hari.”

 

Musnad Ahmad 7852: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Ya Allah, sesungguhnya aku telah membuat perjanjian dengan-Mu yang Engkau tidak akan melupakannya, sesungguhnya aku hanyalah seorang manusia, maka mukmin mana saja yang pernah aku sakiti, atau aku cela, atau aku cambuk, atau aku la’nat, hendaklah dengannya Engkau gantikan untuknya pahala shalat, zakat dan taqarrub yang dengannya mereka bisa bertaqorrab pada hari kiamat.”

 

Musnad Ahmad 7853: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Ghonimah tidak halal bagi orang-orang sebelum kita, hal itu karena Allah melihat bahwa kita orang yang lemah sehingga Dia halalkan untuk kita.”

 

Musnad Ahmad 7854: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Seorang wanita masuk neraka karena seekor kucing yang ia ikat sehingga mati, ia tidak memberinya makan atau melepasnya sehingga bisa mencari makanan dari serangga bumi.”

 

Musnad Ahmad 7855: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Tidaklah seorang mukmin disebut sebagai mukmin ketika ia mencuri, seorang mukmin tidak disebut sebagai mukmin ketika ia berzina, dan seorang mukmin tidak disebut sebagai mukmin ketika ia meminum khamer. Dan demi Dzat yang jiwa Muhammad ada dalam genggaman-Nya, tidaklah seorang mukmin disebut sebagai mukmin ketika ia merampas harta dengan disaksikan oleh orang banyak, dan tidaklah salah seorang dari kalian disebut sebagai seorang mukmin ketika ia mencuri harta ghonimah, maka takutlah kalian, takutlah kalian.”

 

Musnad Ahmad 7856: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di genggaman-Nya, tidak ada dari umat ini baik yahudi maupun Nasrani yang mendengar tetang kedatanganku, lalu ia mati dalam keadaan tidak beriman dengan apa yang aku telah diutus dengannya melainkan dia adalah penghuni neraka.”

 

Musnad Ahmad 7857: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Bertasbih adalah untuk kaum (laki-laki) dan bertepuk dengan tangan adalah untuk wanita ketika di dalam shalat.”

 

Musnad Ahmad 7858: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Setiap luka yang seorang muslim terluka di jalan Allah, maka pada hari kiamat akan tetap pada kondisinya semula, jika ia ditusuk lalu memancar darah maka warnanya adalah warna darah, sedang baunya adalah bau misik.” Bapakku (Ahmad) berkata; “Al ‘Arf adalah bau.”

 

Musnad Ahmad 7859: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Sesungguhnya aku pulang ke keluargaku, lalu aku mendapatkan kurma yang jatuh di atas ranjangku, -atau beliau mengatakan, – “di dalam rumahku, kemudian aku mengambilnya untuk aku makan, tetapi takut jika kurma tersebut adalah sedekah (zakat), sehingga akupun membuangnya dan tidak memakannya.”

 

Musnad Ahmad 7860: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Dan kalian akan senantiasa bertanya, sehingga salah seorang dari kalian berkata; “Ini Allah yang menciptakan, lalu siapa yang menciptakan Allah ‘azza wajalla?”

 

Musnad Ahmad 7861: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Demi Allah, konsistennya seseorang dalam memegang kata sumpahnya terhadap keluarganya, adalah lebih berdosa di hadapan Allah ketimbang ia menunaikan kafarah yang Allah ‘azza wajalla wajibkan kepadanya.”

 

Musnad Ahmad 7862: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Jika dua orang dipaksa untuk bersumpah (akan sesuatu) sedangkan keduanya sama-sama menyukainya maka berundilah untuknya.”

 

Musnad Ahmad 7863: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Jika salah seorang dari kalian membeli seekor unta atau kambing musharrah (unta/kambing yang senganja tidak diperah susunya sehingga tampak besar ketika dijual), maka ia mempunyai dua pilihan setelah ia memerahnya, rela dengan pembelian tersebut atau mengembalikannya dengan disertakan satu sha’ kurma.”

 

Musnad Ahmad 7864: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Orang yang sudah berumur itu menyukai dua hal; umur yang panjang dan punya bayak harta.”

 

Musnad Ahmad 7865: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Janganlah salah seorang dari kalian berjalan kepada saudaranya dengan menghunus senjata, karena salah seorang dari kalian tidak tahu mungkin setan merebut senjata yang ada di tangannya hingga akhirnya ia jatuh dalam sebuah lubang dari neraka.”

 

Musnad Ahmad 7866: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Sangatlah besar murka Allah ‘azza wajalla terhadap kaum yang melukai Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam, ” dan Beliau ketika itu menunjuk ke gerahamnya.

 

Musnad Ahmad 7867: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; dan berkata; “Sungguh besar murka Allah kepada seorang laki-laki yang dibunuh oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di jalan Allah.”

 

Musnad Ahmad 7868: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Setiap anak Adam ditulis bagiannya dari zina yang tidak mungkin untuk ia hindari, maka zinanya mata adalah melihat lalu dibenarkan oleh kehormatan, zinanya lisan adalah bicara, zinanya hati adalah berangan-angan, dan selanjutnya kemaluannyalah yang membenarkan itu semua atau mendustakannya.”

 

Musnad Ahmad 7869: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Desa (wilayah) manapun yang kalian datangi lalu kalian dapat menguasainya maka saham (fai` atau ghonimah, pent) kalian ada di dalamnya, dan desa manapun yang durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya maka seperlimanya adalah untuk Allah dan Rasul-Nya kemudian sisanya adalah untuk kalian.”

 

Musnad Ahmad 7870: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Jika salah seorang dari kalian baik dalam berIslam, maka setiap amal shalih yang ia lakukan akan ditulis dengan sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus kali lipat, sedangkan setiap kesalahan yang ia lakukan akan ditulis apa adanya sehingga ia berjumpa dengan Allah ‘azza wajalla.”

 

Musnad Ahmad 7871: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Jika salah seorang dari kalian mengimami orang banyak, hendaklah ia meringankan shalatnya, karena di dalamnya ada orang tua, orang lemah, dan orang yang sakit. Adapun bila ia shalat sendiri hendaklah ia perpanjang sekehendak hatinya.”

 

Musnad Ahmad 7872: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Para malaikat berkata; ‘Wahai Rabb, hamba-Mu itu ingin mengerjakan kemaksiatan” -dan Allah lebih melihat dengan hal itu-, lalu Allah berfirman: ‘Awasilah, jika ia mengerjakannya maka tulislah sebagaimana adanya, dan jika ia meninggalkannya maka tulislah untuknya satu kebaikkan, sebab dia meninggalkan hal itu karena rasa takutnya kepada-Ku.”

 

Musnad Ahmad 7873: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Allah ‘azza wajalla berfirman: ‘Hamba-Ku telah mendustakan diri-ku padahal dia tidak punya bukti akan hal itu, dan hamba-Ku juga telah mencela-Ku padahal dia tidak punya bukti akan hal itu; pendustaannya kepada-Ku adalah ketika dia berkata; ‘Sekali-kali Allah tidak akan bisa mengembalikan kami sebagaimana Ia mencipta kami.’ Dan celaannya kepada-Ku adalah ketika dia berkata; ‘Allah mempunyai anak.’ Padahal aku adalah Tuhan yang segala sesuatu bergantung kepada diri-Ku, Aku tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Aku.”

 

Musnad Ahmad 7874: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “tunggulah waktu shalat ketika panas hingga menjadi dingin, karena menyengatnya panas adalah dari hembusan neraka jahannam.”

 

Musnad Ahmad 7875: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Allah tidak menerima shalat salah seorang dari kalian hingga ia berwudhu.”

 

Musnad Ahmad 7876: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Jika telah dipanggil untuk shalat maka datangilah, dan hendaklah kalian berjalan dengan tenang, apa-apa yang kalian dapati maka shalatlah dan apa-apa yang kalian tertinggal maka sempurnakanlah.”

 

Musnad Ahmad 7877: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Allah tertawa kepada dua orang laki-laki, salah seorang dari keduanya membunuh yang lain, dan keduanya masuk surga.” Para sahabat bertanya; “Bagaimana hal itu wahai Rasulullah?” beliau sabda: “Dia membunuh ini dan akhirnya ia masuk surga, lalu Allah mengampuni seorang lagi dan menunjukkinya kepada Islam, ia berjihad dan akhirnya mati syahid.”

 

Musnad Ahmad 7878: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Janganlah seseorang menjual diatas penjualan saudaranya, dan jangan meminang pinangan saudaranya.”

 

Musnad Ahmad 7879: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Orang kafir itu makan dengan tujuh usus sedangkan orang mukmin makan dengan satu usus.” Telah menceritakan kepada kami Abdullah, dia berkata; aku mendengar bapakku berkata; Aku berkata kepada Abdurrazzaq; “Wahai Abu Bakr, aku utamakan -yaitu hadits ini?” seakan-akan ia kagum dengan bagusnya hadits ini-, ia berkata; “Iya.”

 

Musnad Ahmad 7880: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq bin Hammam berkata; telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Hammam dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Tidak dinamakan Khadhir kecuali karena dia duduk di atas rumput kering yang putih lalu tiba-tiba rumput tersebut bergetar dan berubah menjadi kehijau-hijauan.” Abdullah berkata: saya kira ini hanya sebuah tafsir dari Abdurrazzaq.

 

Musnad Ahmad 7881: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Sesungguhnya pada hari kiamat Allah tidak Akan melihat kepada orang yang musbil (seorang laki-laki yang celananya menutupi mata kakinya, pent).”

 

Musnad Ahmad 7882: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Ketika dikatakan kepada Bani Isra`il; “‘Masuklah ke dalam pintu dengan bersujud dan katakan; ‘Bebaskan kami dari dosa maka Kami akan mengampuni dosa-dosa kalian'” maka mereka mengubahnya, mereka masuk pintu dengan merangkak dengan menunggingkan pantatnya kedepan, dan mereka berkata; “biji-bijian ada dirambut.”

 

Musnad Ahmad 7883: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Jika salah seorang dari kalian bangun malam (Shalat) dan Al Qur`an terasa sulit di lisannya hingga ia tidak tahu apa yang dia ucapkan, hendaklah ia tidur terlebih dahulu.”

 

Musnad Ahmad 7884: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Allah berfirman: ‘Janganlah anak turun Adam berkata; ‘Wahai masa pembuat sial’ karena sesungguhnya Aku adalah masa, Aku pergilirkan siang dan malam, dan jika Aku berkehendak maka akan Aku genggam keduanya.”

 

Musnad Ahmad 7885: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Sesuatu yang paling nikmat bagi seorang budak adalah jika ia diwafatkan dengan kebaikan ibadahnya kepada Allah dan pengabdiannya kepada Tuannya.”

 

Musnad Ahmad 7886: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Jika salah seorang dari kalian berdiri shalat maka janganlah meludah di depannya, sebab ia sedang bermunajat kepada Allah selama ia berada di tempat shalatnya, dan jangan meludah ke sebelah kanannya kerena di sebelah kanannya ada malaikat, akan tetapi hendaklah meludah kesebelah kiri atau di bawah kakinya kemudian menimbunnya.”

 

Musnad Ahmad 7887: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Jika engkau berkata kepada manusia; ‘Diamlah, ‘ ketika mereka berbicara, maka sungguh kamu telah berbuat sia-sia kepada dirimu.”

 

Musnad Ahmad 7888: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Aku adalah orang yang paling dekat atas kalian semua dalam kitab Allah, maka siapapun dari kalian yang meninggalkan hutang atau anak cucu maka panggillah aku karena aku adalah walinya. Dan siapapun dari kalian yang meninggalkan harta warisan maka hendaklah diwariskan kepada ahli warisnya siapapun dia.”

 

Musnad Ahmad 7889: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Janganlah salah seorang dari kalian berkata; ‘Ya Allah ampunilah aku jika Engkau berkehendak, sayangi dan berilah aku rizki jika Engkau berkehendak.’ Tapi hendaklah ia sungguh-sungguh dalam meminta, karena Allah berkehendak dan tidak dibawah tekanan dan paksaan.”

 

Musnad Ahmad 7890: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Ada seorag Nabi yang berperang, maka ia berkata kepada kaumnya; ‘Tidak boleh ikut berperang bersamaku seorang laki-laki yang telah memiliki kemaluan seorang wanita (istri) dan berhasrat untuk membangun rumah bersamanya namun belum sempat membangunnya, dan tidak juga seorang yang telah membangun rumah namun belum mengangkat atapnya, dan tidak juga seorang laki-laki yang telah membeli kambing atau kambing yang hendak melahirkan dan ia sedang menunggu saat kelahiran anaknya.’ lalu Nabi tersebut berangkat berperang hingga mendekati sebuah desa ketika tiba shalat ashar atau mendekati shalat ashar, ia berkata kepada matahari; ‘Kamu mendapatkan perintah dan aku juga mendapatkan perintah, ya Allah tahanlah matahari dariku, ‘ maka Allah ‘azza wajalla menahannya hingga memberikan kemenangan untuknya, lalu mereka mengumpulkan ghonimah yang telah mereka peraleh kemudian datang api untuk melahabnya, namun ia enggan untuk melahabnya, maka Nabi tersebut berkata; ‘Di antara kalian ada yang mencuri ghonimah, maka berbai’atlah satu orang dari setiap kabilah kepadaku, ‘ maka mereka berbai’at kepadanya, lalu ada tangan seorang laki-laki yang melekat dengan tangannya, ia berkata (kepada laki-laki tersebut); ‘Di antara kalian masih ada orang yang mencuri ghonimah, suruhlah kabilahmu berbai’at kepadaku, ‘ maka kabilahnya berbai’at kepadanya.” Rasulullah Bersabda: “Maka ada tangan dua orang laki-laki atau tiga yang melekat pada tangannya hingga ia berkata; ‘Di antara kalian ada yang mencuri ghonimah, dan kalian adalah yang mencurinya, ‘ maka mereka mengeluarkan darinya emas sebesar kepala sapi.” Rasulullah Bersabda: “Maka Nabi tersebut meletakkannya bersama sekumpulan harta ghonimah yang lain lalu datang api dan melahabnya, ghonimah tidak halal untuk seorangpun sebelum kita, dan setelah itu karena Allah melihat kelemahan kita maka Allah menjadikannya baik untuk kita.”

 

Musnad Ahmad 7891: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Ketika aku tidur aku bermimpi bahwa aku sedang menimba di telagaku untuk memberi minum manusia, lalu Abu Bakar datang kepadaku dan mengambil timba dari tanganku untuk membantu sehingga ia mengangkat satu atau dua timba, angkatan timba Abu Bakar terlihat agak susah payah hingga akhirnya datang Ibnul Khaththab dan Allah mengampuninya, lalu ia mengambil timba itu dariku, dan tidak ada seorangpun yang menimba hingga orang-orang telah pergi dan telaga masih terus mengalir deras.”

 

Musnad Ahmad 7892: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Kiamat tidak akan terjadi sehingga kalian memerangi Khuz dan Kirman kaum dari luar arab, wajah mereka kemerahan-merahan, berhidung pesek dan bermata sipit, wajah mereka seperti perisai perang yang dipalu.”

 

Musnad Ahmad 7893: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Tidak akan terjadi kiamat sehingga kalian memerangi suatu kaum yang sandal mereka dari rambut.”

 

Musnad Ahmad 7894: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Sombong dan berbangga diri ada pada para penggembala kuda dan unta, sedangkan ketenangan ada pada para pengembala kambing.”

 

Musnad Ahmad 7895: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Dalam perkara ini (kepemimpinan) manusia mengikuti bangsa Quraisy, muslim mereka mengikuti muslim Quraisy dan kafir mereka mengikuti kafir Quraisy.”

 

Musnad Ahmad 7896: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Sebaik-baik perempuan penunggang unta adalah perempuan Quraisy, mereka sangat menyayangi anaknya di waktu kecil dan amanat dalam menjaga harta suaminya.”

 

Musnad Ahmad 7897: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Penyakit ‘Ain adalah benar, ” dan beliau melarang dari membuat tato.

 

Musnad Ahmad 7898: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Salah seorang dari kalian masih selalu dalam hitungan shalat selama shalat yang menahannya, tidak ada yang menghalanginya dari mengerjakan shalat kecuali waktu tunggunya.”

 

Musnad Ahmad 7899: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Tangan di atas itu lebih baik dari tangan di bawah, dan mulailah dari orang yang menjadi tanggunganmu.”

 

Musnad Ahmad 7900: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Aku lebih berhak atas diri Isa putra Maryam dari semua manusia di dunia dan di akhirat, ” para sahabat bertanya; “Bagaimana hal itu wahai Rasulullah?” beliau bersabda: “Para Nabi adalah satu seayah (adam), ibu mereka berbeda-beda namun agama mereka satu, dan antara aku dengan Isa tidak ada Nabi.”

 

Musnad Ahmad 7901: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Ketika aku sedang tidur aku diberi tahu tentang perbendaharaan bumi. Lalu ada dua gelang emas yang diletakkan di kedua tanganku hingga hal itu membuatku berat dan gelisah, maka diwahyukan kepadaku untuk meniup keduanya dan akupun meniupnya hingga keduanya hilang, lalu aku menta`wilkan keduanya dengan dua orang pembohong yang aku berada di antara keduanya, mereka adalah seorang dari penduduk Shan’a` dan seorang dari penduduk Yamamah.”

 

Musnad Ahmad 7902: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Tidak ada seorang pun dari kalian yang amalnya bisa menyelamatkannya, akan tetapi berimbang dan sesuaikanlah amalan kalian, ” para sahabat bertanya; “Tidak juga dengan engkau wahai Rasulullah?” beliau bersabda: “Tidak juga dengan aku, hanya saja Allah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepadaku.”

 

Musnad Ahmad 7903: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; berkata: Rasulullah melarang dua transaksi dalam satu akad jual beli dan dua cara berpakaian; yaitu salah seorang berihtiba` (duduk di atas bokong dengan mengumpulkan kedua pahanya menempel dada) dengan satu kain sedang pada daerah kemaluannya tidak ada sesuatu yang menutupinya, dan menyelimuti badannya dengan satu kain sarungnya ketika shalat kecuali jika kedua ujungnya diserempangkan pada pundaknya. Dan Rasulullah juga melarang dari jual beli dengan sistem Al Lams (barangsiapa memengang maka wajib beli) dan An Najsy (menambah harga barang dengan tujuan untuk menipu pembeli).”

 

Musnad Ahmad 7904: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; dan berkata; “Binatang yang mati tertanduk adalah sia-sia, mati karena tercebur ke dalam sumur adalah sia-sia, mati karena kecelakaan dalam penambangan adalah sia-sia, dan pada harta terpendam yang ditemukan terdapat kewajiban mengeluarkan zakat seperlimanya.”

 

Musnad Ahmad 7905: Telah menceritakan kepada kami Hasyim Ibnul Qosim telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dzi`b dari Al Maqburi dari Abu Hurairah, dia berkata; Aku adalah orang yang paling mirip shalatnya dengan shalat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dan adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam jika mengucapkan: “SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH” beliau mengucapkan: “RABBNAA WA LAKAL HAMDU, ” beliau bertakbir ketika akan ruku’ dan ketika mengangkat kepalanya, dan jika beliau berdiri dari dua sujud beliau mengucapkan, “ALLAHU AKBAR.”

 

Musnad Ahmad 7906: Telah menceritakan kepada kami Hasyim Ibnul Qosim dari Ibnu Abu Dzi`b dari ‘Ajlan dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Setiap bayi yang dilahirkan dari anak cucu Adam selalu disentuh oleh Setan dengan jari-jarinya, kecuali Maryam dan putranya.”

 

Musnad Ahmad 7907: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Dan demi Dzat yang jiwa Muhammad ada dalam genggaman-Nya, sungguh aku bisa melihat apa yang ada di belakangku sebagaimana aku bisa melihat apa yang ada di depanku, maka luruskanlah barisan kalian, baguskan ruku’ dan sujud kalian.”

 

Musnad Ahmad 7908: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; dan dengan sanadnya, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Sungguh apakah memang orang-orang yang tinggal di sekitar masjid yang tidak ikut shalat isya` (berjama’ah) akan berhenti (dari keengganan mereka berjamaah) atau saya akan membakar rumah mereka dengan seikat kayu bakar.”

 

Musnad Ahmad 7909: Telah menceritakan kepada kami Hasyim dari Ibnu Abi dzi`b dari Al Aswad Ibnul ‘Ala` Ats Tsaqofi dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Sejak salah seorang dari kalian keluar dari rumahnya menuju masjid, maka satu langkah kakinya akan ditulis dengan satu kebaikan dan satu langkah kaki yang lainnya akan dihapuskan dengannya satu kejelekkan.”

 

Musnad Ahmad 7910: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Hamzah -yaitu Az Zayyat- berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Ishaq dari Al Aghor Abu Muslim dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id Al Khudri dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Maka pada waktu itu ada yang berseru; ‘sesungguhnya kalian akan selalu hidup dan tidak mati selamanya, kalian akan selalu sehat dan tidak sakit selamanya, kalian akan selalu muda dan tidak akan tua selamanya, dan kalian akan selalu dalam kenikmatan dan tidak sengsara selama-lamanya, ‘” Rasulullah Bersabda: “Lalu para penduduk surga saling berseru dengan empat hal ini.”

 

Musnad Ahmad 7911: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Ikrimah bin ‘Ammar berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Katsir telah menceritakan kepadaku Abu Hurairah, dan dia berkata kepada kami; “Demi Allah, Allah ‘azza wajalla tidak menciptakan seorang mukmin pun yang mendengar tentangku dan tidak pernah melihatku melainkan dia akan cinta kepadaku.” Aku Abu Katsir berkata; “Apa yang kamu ketahui tentang itu wahai Abu Hurairah?” ia berkata; “Sesungguhnya ibuku awalnya adalah seorang wanita musyrik, aku mengajaknya kepada Islam dan ia enggan dengan ajakanku, lalu pada suatu hari aku mengajaknya lagi namun ia malah menyuarakan tentang Rasulullah dengan sesuatu yang tidak aku senangi. Lalu aku datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan menangis, aku berkata; ‘Sesungguhnya aku telah mengajak ibuku kepada Islam, namun ia enggan dengan ajakanku, dan pada hari ini aku mengajaknya lagi kepada Islam namun ia malah menyuarakan tentang Tuan dengan sesuatu yang tidak aku senangi, oleh karena itu berdoalah kepada Allah agar memberi hidayah ibu Abu Hurairah, ‘ maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Ya Allah berilah hidayah kepada ibu Abu Hurairah.” Setelah itu aku bergegas keluar pergi untuk memberi kabar gembira ibuku tentang doa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka ketika aku tiba di depan pintu rumah ternyata telah terkunci dan aku mendengar suara gemuruh air dan derap langkah kaki ibuku, lalu ia berkata; “Tetaplah di situ wahai Abu Hurairah, ” kemudian ia membuka pintu dan telah mengenakan pakaian sambil merapikan jilbabnya, lalu dia berkata; ‘Sesungguhnya aku bersaksi bahwasanya tidak ada ILah selain Allah dan Muhammad adalah hamba Allah dan utusan-Nya.’ Lalu aku kembali kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan menangis karena senang sebagimana aku menangis karena sedih, aku berkata; ‘Wahai Rasulullah, ada kabar gembira, sungguh Allah telah mengabulkan doa Tuan karena Allah telah memberi hidayah ibu Abu Hurairah, ‘ lalu aku berkata; ‘Wahai Rasulullah berdoalah kepada Allah agar menjadikan aku dan ibuku cinta kepada para hamba-Nya yang beriman dan menjadikan mereka cinta kepada kami, ‘ maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Ya Allah jadikan hamba kecil-Mu dan ibunya ini cinta kepada para hamba-Mu yang beriman dan jadikan mereka cinta kepada mereka berdua.” Maka Allah tidak menciptakan seorang mukmin yang pernah mendengar tentangku dan ia tidak pernah melihatku atau melihat ibuku melainkan dia akan mencintaiku.”

 

Musnad Ahmad 7912: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yazid Al Muqri telah menceritakan kepada kami Haiwah dan Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepada kami Abu Al Aswad anak yatim ‘Urwah, bahwa ia mendengar ‘Urwah bin Az Zubair menceritakan dari Marwan bin Al Hakam bahwasanya ia bertanya kepada Abu Hurairah; “Apakah kamu pernah mengerjakan shalat khauf bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam?” Abu Hurairah berkata; “Pernah, ” Marwan berkata; “Kapan?” Abu Hurairah berkata; “Ketika perang Najd Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri untuk melaksanakan shalat ashar dan ada sekelompak yang berdiri shalat bersamanya, dan ada sekelompok lain lagi yang menghadap musuh, sementara punggung mereka mengarah ke kiblat. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertakbir dan orang-orang yang bersamanya juga ikut bertakbir begitu juga orang-orang yang menghadap musuh, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wasallam ruku’ dengan sekali ruku’ kemudian orang-orang yang berada di belakangnya juga ikut ruku’, kemudian beliau bersujud dan orang-orang yang berada di belakangnya juga bersujud sedangkan sekelompok yang lain berdiri menghadap musuh, lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri dan kelompok yang berada di belakangnya juga berdiri lalu mereka pergi menjaga musuh dan menghadap kepada mereka lalu sekelompok yang telah menghadap musuh datang dan mereka ruku’ dan sujud, sedangkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam masih tetap berdiri sebagaimana posisinya, kemudian mereka berdiri lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ruku’ (di selain ruku’ yang pertama) dan mereka ruku’ bersamanya dan juga sujud bersamanya. Kemudian sekelompok yang menghadap musuh datang dan mereka ruku’ dan sujud sedangkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam duduk berama orang-orang yang mengikutinya, kemudian di waktu salam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam salam dan mereka semua (dua kelompok yang ada) ikut salam bersama-sama, maka dengan itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengerjakan dua rakaat dan setiap orang dari kedua kelompok (yang saling bergantian) juga telah mengerjakan dua rakaat, dua rakaat.”

 

Musnad Ahmad 7913: Telah menceritakan kepada kami Abu Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Haiwah telah mengabarkan kepada kami Abu Hani` bahwa Abu Sa’id Al Ghifari menceritakan, bahwasanya ia mendengar Abu Hurairah berkata; “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam meneliti sutra yang tedapat pada pakaian lalu beliau shallallahu ‘alaihi wasallam mencabutnya.”

 

Musnad Ahmad 7914: Telah menceritakan kepada kami Abu Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Sa’id bin Abu Ayyub berkata; telah menceritakan kepadaku Muhammad bin ‘Ajlan dari Sa’id bin Abi Sa’id Al Khudri dari Abu Hurairah, ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Barangsiapa telah berusia enam puluh tahun maka Allah telah memaafkannya dalam umur.”

 

Musnad Ahmad 7915: Telah menceritakan kepada kami Abu Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Musa -yaitu Ibnu Ali- berkata: aku mendengar bapakku menceritakan dari Abdul Aziz bin Marwan bin Al Hakam, dia berkata: aku mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Kejelekkan yang ada pada seorang laki-laki adalah seorang bakhil yang hali’ (takut miskin setelah mengeluarkan hak hartanya) dan seorang pengecut yang khali’ (copot jantungnya karena takut).”

 

Musnad Ahmad 7916: Telah menceritakan kepada kami Abu Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Sa’id bin Abu Ayyub berkata; telah menceritakan kepadaku Ubaidullah bin Abu Ja’far dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Barangsiapa ditawarkan kepadanya wewangian maka janganlah menolaknya, karena sesungguhnya wangian-wangian ringan bebannya dan harum baunya.”

 

Musnad Ahmad 7917: Telah menceritakan kepada kami Abu Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah dari Abdullah bin Hubairah dari Abu Tamim Al Jaisyani berkata; Abdullah bin Hurmuz pembantu dari penduduk Madinah menulis untukku dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Barangsiapa mengiringi jenazah lalu ia menshalatinya dan membawanya ke kuburnya, lalu ia duduk hingga ia boleh pulang maka ia kembali dengan membawa pahala dua qirath, setiap satu qirath seperti gunung uhud.”

 

Musnad Ahmad 7918: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yazid dari bukunya, berkata: telah menceritakan kepada kami Sa’id -yaitu Ibnu Abu Ayyub- berkata; telah menceritakan kepada kami Bakr bin ‘Amru Al Ma’afiri dari ‘Amru bin Abi Nu’aimah dari Abi Utsman Muslim bin Yasar dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Barangsiapa mengatakan sesuatu atas namaku yang aku tidak mengatakannya, maka hendaklah ia menyiapkan tempat duduknya di neraka. Dan barangsiapa dimintai musyawarah oleh saudaranya sesama muslim lalu ia memberikan pendapatnya dengan menyimpang dari kebenaran maka ia telah mengkhianatinya. Dan barangsiapa memberi fatwa dengan fatwa yang tidak jelas (kebenarannya), maka dosanya adalah bagi orang yang memberikan fatwa.”

 

Musnad Ahmad 7919: Telah menceritakan kepada kami Abu Abdurrahman Al Maqburi telah menceritakan kepada kami Sa’id telah menceritakan kepadaku Abu Hani` Humaid bin Hani` Al Khaulani dari Abu Utsman Muslim bin Yasar dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Akan ada di akhir zaman nanti orang-orang dari umatku yang menceritakan kepada kalian dengan sesuatu yang kalian dan bapak-bapak kalian tidak pernah mendengarnya, maka hati-hatilah kalian dan juga bapak kalian.”

 

Musnad Ahmad 7920: Telah menceritakan kepada kami Abu Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Sa’id telah menceritakan kepadaku Ja’far bin Rabi’ah dari Al A’raj dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Jika kalian mendengar kokok ayam di malam hari maka hanyasannya dia telah melihat Malaikat, oleh karenanya mohonlah kepada Allah dan bermunajatlah kepadanya, dan jika kalian mendengar ringkih keledai maka sesungguhnya ia telah melihat setan oleh karenanya berlindunglah kepada Allah dari keburukan apa yang ia lihat.” Telah menceritakan kepada kami Syu’aib bin Harb Abu Shalih berkata; telah menceritakan kepada kami Laits bin Sa’id berkata; telah menceritakan kepada kami Ja’far bin Rabi’ah dari Al A’raj dari Abu Hurairah lalu ia menyebutkan makna hadits diatas.

 

Musnad Ahmad 7921: Telah menceritakan kepada kami Abu Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Sa’id telah mengabarkan kepadaku Yahya bin Abu Sulaiman dari Sa’id bin Abu Sa’id dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Barangsiapa melempar (menyerang) kami di malam hari maka ia bukan dari golonganku.”

 

Musnad Ahmad 7922: Telah menceritakan kepada kami Abu Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Sa’id telah menceritakan kepada kami Abdullah Ibnul Walid dari Ibnu Hujairah dari bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Hak seorang mukmin terhadap mukmin yang lain ada enam; mengucapkan salam jika bertemu, mendoakannya jika bersin, memenuhi undangannya, menjenguknya ketika sakit, melayatnya ketika meninggal, dan jika ia tidak ada hendaknya ia membelanyanya.”

 

Musnad Ahmad 7923: Telah menceritakan kepada kami Abu Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Sa’id telah menceritakan kepada kami Abdullah Ibnul Walid dari Ibnu Hujairah dari Abu Hurairah, dia berkata; “Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mewasiatkan kepada Salman pada suatu kebaikan, beliau bersabda: “Sesungguhnya Nabi Allah ‘Alaihis Salam ingin memberimu beberapa kalimat yang kamu mohon kepada Allah yang Maha Penyayang, dan kamu cinta kepadanya dengan kalimat tersebut serta kamu berdoa dengannya di waktu malam dan siang hari, Rasulullah mengucapkan; “ALLAHUMMA INNII AS`ALUKA SHIHHATA IIMAANIN WA IIMAANAN FII HUSNI KHULUQIN WA NAJAAHAN YATBA’UHU FALAAHUN WA RAHMATAN MINKA WA ‘AAFIYAH WA MAGHFIRATAN MINKA WA RIDLWAANAA (Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu benarnya iman, dan keimanan dalam akhlak yang baik dan kesuksesan yang diikuti keberuntungan, dan aku memohon rahmat dan ‘afiyat dari-Mu dan aku juga memohon ampunan dan keridhaaan dari-Mu).” Ayahku berkata; “Dan semua kalimat tersebut dalam kitab di tulis dengan marfu’ah (menggunakan harakat dhammah): falaahun wa rahmatun minka wa aafiyatun wa maghfiratun minka wa ridhwaanun.”

 

Musnad Ahmad 7924: Telah menceritakan kepada kami Abu Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Abdullah bin ‘Ayyasy dari Abdurrahman bin Hurmuz Al A’raj dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Barangsiapa mendapatkan kelapangan dalam rizki namun tidak mau berkurban maka janganlah sekali-kali mendekati masjid kami.”

 

Musnad Ahmad 7925: Telah menceritakan kepada kami Abu Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Sa’id telah menceritakan kepada kami Muhammad bin ‘Ajlan dari Al Qo’qo’ dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Rasulullah, bahwa beliau bersabda: “Akan senantiasa ada untuk urusan ini (Al Islam) atau atas urusan ini sekelompok manusia yang menegakkan Al haq, tidak akan membahayakan bagi mereka perselisihan orang yang menyelisihi mereka sehingga datang kepada mereka perintah Allah (hari kiamat).”

 

Musnad Ahmad 7926: Telah menceritakan kepada kami Abu Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Sa’id telah menceritakan kepadaku Abu Khairah dari Musa bin Wardan berkata; – (Abu Khairah) berkata; aku tidak mengetahui kecuali bahwa ia mengatakan dari Abu Hurairah – “Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka untuk kaum laki-laki dari umatku janganlah masuk ke tempat pemandian umum kecuali dengan sarung, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka untuk kaum wanita dari umatku janganlah masuk ke tempat pemandian umum.”

 

Musnad Ahmad 7927: Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad dan Ibnu Ja’far berkata; telah menceritakan kepadaku Syu’bah dari Qotadah dari ‘Abbas Al Jusyaimi dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Sesungguhnya dalam Al Qur`an ada satu surat yang di dalamnya ada tiga puluh ayat, ia akan memberi syafa’at bagi seorang sehingga dosanya diampuni, yaitu Tabaarakalladzii Biyadihil Mulku.”

 

Musnad Ahmad 7928: Telah menceritakan kepada kami Hajjaj dari Ibnu Juraij berkata; telah menceritakan kepadaku Yunus bin Yusuf dari Sulaiman bin Yasar berkata; “Orang-orang berkumpul pada Abu Hurairah, maka Natil Asy-Syami berkata kepadanya; “Wahai syaikh, ceritakanlah kepada kami sebuah hadits yang kamu dengar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, ” Abu Hurairah berkata; “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Sesungguhnya manusia yang pertama kali dihukum pada hari kiamat ada tiga; seorang laki-laki yang gugur di medan peperangan lalu ia dihadapkan kepada Allah dan ditunjukkan kepadanya nikmatnya hingga ia mengetahuinya, lalu Allah ‘azza wajalla bertanya kepadanya: ‘Apa yang kamu perbuat di dalamnya? ‘ Ia berkata; ‘Aku berperang karena-Mu hingga aku terbunuh, ‘ Allah berfirman: ‘Kamu telah berdusta, akan tetapi kamu berperang agar supaya dikatakan; ‘Dia adalah seorang pemberani, ‘ dan sungguh hal itu telah dikatakan, ‘ maka Allah memerintahkan agar dia di telungkupkan wajahnya hingga ia dilempar ke dalam neraka. Dan seorang laki-laki yang belajar ilmu dan mengajarkannya serta membaca Al Qur`an, lalu dihadapkan kepada Allah ‘azza wajalla untuk dilihatkan kepadanya nikmatnya hingga ia mengetahuinya, lalu Allah ‘azza wajalla bertanya kapadanya: ‘Apa yang kamu perbuat di dalamnya? ‘ laki-laki itu berkata; ‘Aku belajar ilmu dan mengajarkannya karena-Mu dan aku juga membaca Al Qur`an karena-Mu, ‘ Allah berfirman: ‘Kamu telah berdusta, akan tetapi kamu belajar ilmu agar kamu dikatakan; ‘Dia adalah seorang yang alim, ‘ dan hal itu telah dikatakan, dan kamu membaca Al Qur`an agar dikatakan; ‘Dia adalah seorang qori`’ dan hal itu telah dikatakan.’ kemudian Allah memerintahkan agar ia ditelungkupkan wajahnya lalu dilemparkan ke dalam neraka. Dan seorang laki-laki lagi yang diberi oleh Allah kelapangan rizqi lalu ia memberikan dari seluruh bagian hartanya (menginfakkannya), lalu ia dihadapkan kepada Allah ‘azza wajalla dan dilihatkan kepadanya kenikmatannya hingga ia mengetahuinya, Allah ‘azza wajalla bertanya kepadanya: ‘Apa yang kamu perbuat di dalamnya? ‘ ia berkata; ‘Aku tidak pernah meninggalkan peluang yang Engkau suka untuk dikeluarkan infaq di dalamnya kecuali aku pasti berinfaq di dalamnya karena-Mu, ‘ Allah berfirman: ‘Kamu telah berdusta, akan tetapi kamu melakukan itu agar dikatakan; ‘Dia adalah seorang yang dermawan, ‘ dan yang demikkian itu telah dikatakan.’ lalu Allah memerintahkan agar ditelungkupkan wajahnya hingga ia dilemparkan ke dalam neraka.”

 

Musnad Ahmad 7929: Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hafsh telah menceritakan kepada kami Warqo` dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Persinggahan kita besok Inasya Allah jika Allah berkenan membuka, adalah Al Khaif, tempat yang mereka saling bersumpah di atas kekafiran.”

 

Musnad Ahmad 7930: Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hafsh telah mengabarkan kepada kami Warqo` dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Allah telah mengampuni Luth karena sesungguhnya dia telah berlindung kepada Allah ‘azza wajalla.”

 

Musnad Ahmad 7931: Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hafsh telah mengabarkan kepada kami Warqo` dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Ada dua orang wanita yang kedua memiliki anak, lalu seekor serigala mangambil salah satu dari anak mereka, maka keduanya mengadukan masalah mereka kepada Dawud ‘Alaihis Salam, dan Dawud memutuskan bahwa anak yang masih ada adalah milik wanita yang lebih tua, lalu keduanya keluar kemudian Sulaiman memanggil mereka seraya berkata; ‘Berikan kepadaku sebilah pisau agar aku belah anak ini menjadi dua bagian, ‘ maka sang wanita yang lebih muda berkata; ‘Semoga Allah merahmatimu, jangan engkau belah, dia adalah anaknya.’ Akhirnya Sulaiman memutuskan bahwa anak tersebut adalah milik wanita yang lebih muda.” Abu Hurairah berkata; “Kami tidak mengetahui kata As-sikkin (pisau) kecuali pada waktu itu, karena sebelumnya kami tidak menyebutnya kecuali dengan kata Al mudyah.”

 

Musnad Ahmad 7932: Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hafsh telah mengabarkan kepada kami Warqo` dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Ibrahim kekasih Allah yang Maha Pengasih berkhitan setelah beliau berumur delapan puluh tahun, dan beliau berkhitan dengan qadum (kapak) kecil.”

 

Musnad Ahmad 7933: Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hafsh telah mengabarkan kepada kami Warqo` dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Seorang laki-laki berkata; ‘Aku benar-benar akan mengeluarkan sedekah pada malam ini, ‘ maka ia pun memberikan sedekahnya kepada seorang wanita pelacur hingga pada pagi harinya orang-orang berkata; ‘Semalam ia telah memberikan sedekahnya kepada seorang pelacur.’ Kemudian ia berkata; ‘Aku benar-benar akan mengeluarkan sedekah pada malam ini, ‘ maka ia memberikan sedekahnya kepada seorang pencuri hingga pada pagi harinya orang-orang berkata; ‘Semalam ia telah memberikan sedekah kepada seorang pencuri.’ kemudian ia berkata; ‘Aku benar-benar akan mengeluarkan sedekah pada malam ini, ‘ maka ia memberikan sedekahnya kepada orang yang kaya, hingga pada pagi harinya orang-orang berkata; ‘Semalam ia telah memberikan sedekahnya kepada orang kaya.’ Lalu laki-laki tersebut berkata; ‘Alhamdulillah aku telah memberikan sedekah kepada seorang pelacur, seorang pencuri dan seorang yang kaya.'” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Kemudian ada orang yang datang dan dikatakan kepadanya; “Adapun sedekahmu sungguh telah diterima, bagi pelacur itu semoga dengan sedekah tersebut ia memohon ampun dan menjaga kehormatannya, dan bagi pencuri semoga dengan sedekah tersebut ia merasa cukup dengannya, sedangkan bagi orang kaya itu semoga dengan sedekah tersebut ia mengambil pelajaran darinya lalu menginfaqkan apa yang telah diberikan oleh Allah kepadanya.”

 

Musnad Ahmad 7934: Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hafsh telah mengabarkan kepada kami Warqo` dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Setiap anak cucu Adam akan dimakan oleh tanah kecuali tulang ekor, karena darinya manusia diciptakan dan darinya pula ia akan dibentuk kembali.”

 

Musnad Ahmad 7935: Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hafsh telah mengabarkan kepada kami Warqo` dari Abu Az Zanad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengutus Umar untuk menarik zakat, maka dikatakan bahwa Ibnu Jamil, Khalid bin Walid dan Al ‘Abbas paman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menolak untuk mengeluarkan zakat, lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Ibnu Jamil tidaklah enggan mengeluarkan zakat, tetapi karena semula ia orang miskin lalu Allah menjadikannya kaya, adapun Khalid, karena kalian menzhaliminya, sungguh dia menyimpan baju besinya untuk ia gunakan berperang di jalan Allah, sedangkan ‘Abbas maka zakatnya menjadi tanggunganku, demikian pula zakat yang seperti itu.” Kemudian beliau bersabda: “Tidakkah engkau tahu, bahwa paman seseorang adalah pengganti dari bapaknya.” Telah menceritakan kepada kami Dawud bin ‘Amru Adh Dhabbi, telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Abu Az Zinad dari ayahnya, dari Al A’raj dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sebagaimana hadits diatas.

 

Musnad Ahmad 7936: Telah menceritakan kepada kami Abu ‘Amir dari Abdullah bin Ja’far dari Utsman bin Muhammad dari Al Maqburi dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Tidak ada seorang yang keluar dari rumahnya melainkan ditangannya ada dua bendera, satu bendera di tangan malaikat dan satu bendera lagi di tangan setan, jika ia keluar untuk sesuatu yang disukai Allah ‘azza wajalla maka malaikat akan menyertainya pada benderanya dan ia masih di bawah bendera malaikat hingga ia pulang ke rumahnya, namun jika ia keluar untuk sesuatu yang dibenci oleh Allah maka setan akan menyertainya pada benderanya dan ia masih di bawah bendera setan hingga ia pulang ke rumahnya.”

 

Musnad Ahmad 7937: Telah menceritakan kepada kami Abu ‘Amir telah menceritakan kepada kami Abdullah dari Utsman bin Muhammad dari Al Maqburi dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melaknat orang Al Muhallil dan Al Muhallal lahu.”

 

Musnad Ahmad 7938: Telah menceritakan kepada kami Abu Amir berkata; telah menceritakan kepada kami Zuhair -yaitu Ibnu Muhammad- dari Al ‘Ala` bin Abdurrahman dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Sungguh setiap hak akan dikembalikan kepada pemiliknya, sehingga seekor kambing tak bertanduk akan membalas kambing bertanduk pada hari kiamat.”

 

Musnad Ahmad 7939: Telah menceritakan kepada kami Abu ‘Amir telah menceritakan kepada kami Zuhair dari Al ‘Ala` dari bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Dunia adalah penjara bagi seorang mukmin dan surga bagi orang kafir.”

 

Musnad Ahmad 7940: Telah menceritakan kepada kami Abu ‘Amir telah menceritakan kepada kami Ali -yaitu Ibnul Mubarak- dari Yahya -yaitu Ibnu Abu Katsir- dari Ibnu Ya’qub dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Al Mufarridun telah mendahului” para sahabat bertanya; “Wahai Rasulullah siapa itu Al Mufarridun?” beliau bersabda: “Yaitu orang-orang yang disibukkan dengan berdzikir kepada Allah.”

 

Musnad Ahmad 7941: Telah menceritakan kepada kami Abu ‘Amir telah menceritakan kepada kami Al Mughirah bin Abdurrahman dari Abu Az Zinad dari Musa bin Abi Utsman dari bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah ‘azza wajalla telah menciptakan Adam sebagaimana bentuknya.” Dan dalam kitab bapakku (Imam Ahmad) disebutkan bahwa panjangnya adalah enam puluh hasta, dan aku tidak tahu apakah ia meriwayatkan hadits kepada kami seperti itu ataukah tidak.

 

Musnad Ahmad 7942: Telah menceritakan kepada kami Abu ‘Amir telah menceritakan kepada kami Ikrimah bin ‘Ammar dari Dhamdham bin Jaus Al Yamami berkata: Abu Hurairah berkata kepadaku, “Wahai orang Yamam janganlah sekali-kali kamu berkata kepada seseorang; ‘Demi Allah, Allah tidak akan mengampunimu, ‘ atau ‘tidak memasukkanmu ke dalam surga selama-lamanya, ‘ aku berkata; “Wahai Abu Hurairah, sesungguhnya ini adalah sebuah kalimat yang sering dikatakan salah seorang dari kami kepada saudaranya atau sahabatnya jika ia marah, ” Abu Hurairah berkata; “Kamu jangan mengucapkannya karena sesungguhnya aku mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Pernah ada dua orang laki-laki dari bani Isra`il yang satu adalah seorang yang rajin ibadah sedangkan yang lain melampaui batas terhadap dirinya, mereka adalah dua orang yang saling bersaudara, maka yang rajin beribadah selalu melihat saudaranya berbuat dosa, hingga ia berkata; ‘Berhentilah, ‘ saudaranya yang berbuat dosa berkata; ‘Tinggalkanlah aku, demi Tuhanku apakah kamu telah diutus kepadaku sebagai pengawas, ‘” Rasulullah Bersabda: “Hingga pada suatu hari ketika ia melihat saudaranya telah berbuat dosa yang ia rasa adalah suatu hal yang besar maka ia berkata; ‘Celaka kamu, berhentilah! ‘ saudaranya berkata; ‘Tinggalkanlah aku, demi Tuhanku apakah kamu diutus kepadaku sebagai pengawas, ‘” Rasulullah Bersabda: “Maka laki-laki yang rajin beribadah berkata; ‘Demi Allah, Allah tidak akan mengampunimu, ‘ atau ‘tidak memasukkanmu ke dalam surga selama-lamanya, ‘” ia mengatakan salah satu darinya. Rasulullah Bersabda: “Lalu Allah mengutus malaikat kepada keduanya untuk mencabut nyawa mereka, lalu keduanya berkumpul, maka Allah berfirman kepada seorang yang berbuat dosa; ‘Pergi dan masuklah ke dalam surga dengan rahmat-Ku, ‘ dan berfirman kepada yang satu lagi; ‘Apakah kamu lebih tahu tentang urusan-Ku? apakah kamu membawa rahasia yang ada di tangan-Ku? pergi dan bawalah dia ke neraka.'” Rasulullah Bersabda: “Demi Dzat yang jiwa Abul Qosim berada di genggaman-Nya, sungguh dia telah berbicara dengan sebuah kalimat yang menghancurkan dunia dan akhiratnya.”

 

Musnad Ahmad 7943: Telah menceritakan kepada kami Abu ‘Amir telah menceritakan kepada kami Aflah bin Sa’id Al Anshari seorang dari penduduk Quba`, berkata; telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Rofi’ pelayan Ummu Salamah berkata: aku mendengar Abu Hurairah berkata; Aku mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Sekiranya umur kalian panjang, kalian akan menyaksikan suatu kaum di pagi hari mereka dalam murka Allah dan di sore hari dalam laknat Allah, pada tangan-tangan mereka terdapat seperti ekor sapi.”

 

Musnad Ahmad 7944: Telah menceritakan kepada kami ‘Affan telah menceritakan kepada kami Hammam telah mengabarkan kepada kami Qotadah dari Abdul Malik dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Barangsiapa diberikan sesuatu kepadanya tanpa ia memintanya terlebih dahulu maka hendaklah ia terima, karena itu adalah rizki yang Allah berikan kepadanya.”

 

Musnad Ahmad 7945: Telah menceritakan kepada kami ‘Affan dan Abdush Shamad mereka berkata: telah menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada kami Qotadah dari Abu Maimunah dari Abu Hurairah bahwa ia mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam seraya berkata; “Sesungguhnya jika aku melihatmu hatiku terasa tenang dan mataku sejuk, maka beritakanlah kepadaku akan segala sesuatu, ” beliau bersabda: “Segala sesuatu Allah ‘azza wajalla ciptakan dari air, ” Abu Hurairah berkata; “Beritakan kepadaku tentang sesuatu yang jika aku amalkan maka aku akan masuk surga, ” beliau bersabda: “Sebarkanlah salam, berikan makanan, sambunglah silaturrahim, dan shalatlah di saat manusia tidur maka engkau akan masuk surga dengan selamat.” Abdush Shamad menyebutkan; “Dan beritakanlah kepadaku akan segala sesuatu.” Telah menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Hammam dari Qotadah dari Abu Maimunah dari Abu Hurairah, bahwa ia berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam; “Jika aku melihatmu hatiku tenang dan mataku serasa sejuk, maka beritakanlah kepadaku akan segala sesuatu, ” lalu ia menyebutkan sebagaimana hadits diatas.

 

Musnad Ahmad 7946: Telah menceritakan kepada kami Abu ‘Amir telah menceritakan kepada kami Abu Maudud telah menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Abu Hadrad Al Aslami berkata: aku mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Barangsiapa masuk ke masjid ini lalu meludah atau berdahak hendaklah membuatkan lubang untuknya dan menimbunnya, jika tidak maka hendaklah ia melakukannya di dalam kainnya lalu membawanya keluar.”

 

Musnad Ahmad 7947: Telah menceritakan kepada kami Abu ‘Amir telah menceritakan kepada kami Abdul ‘Aziz Ibnul Muththalib dari Abdullah bin Al Hasan dari Abdurrahman Al A’raj dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Barangsiapa dirampas hartanya tanpa dasar yang dibenarkan, lalu dia dibunuh maka dia mati syahid.”

 

Musnad Ahmad 7948: Telah menceritakan kepada kami Abu ‘Amir telah menceritakan kepada kami Isma’il -yaitu Ibnu Muslim- dari Abu Al Mutawakkil dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberiku sedikit kurma, lalu aku menyimpannya dalam sebuah keranjang dan mengikatnya pada atap rumah, dan kami selalu memakannya, bahkan hingga yang paling akhir darinya masih bisa ditemukan orang-orang Syam ketika mereka menyerang madinah.”

 

Musnad Ahmad 7949: Telah menceritakan kepada kami Abdush Shamad bin Abdul Warits bapakku telah menceritakan kepadaku, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Habib -yaitu Al Mu’allim- berkata; telah menceritakan kepada kami Amru bin Syu’aib dari Sa’id bin Abi Sa’id Al Maqburi dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Seorang pezina yang telah dijilid tidak boleh menikahi kecuali orang sepertinya.”

 

Musnad Ahmad 7950: Telah menceritakan kepada kami Abdush Shamad, bapakku telah menceritakan kepadaku, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Al Jurairi dari Abdullah bin Syaqiq berkata; “Aku pernah tinggal di madinah bersama Abu Hurairah selama satu tahun, ia berkata kepadaku; “Suatu hari ketika kami berada di kamar ‘Aisyah, aku melihat bahwa di antara kami (ashhabus shuffah) tidak ada yang mempunyai pakaian kecuali hanya selembar kain selendang, dan sungguh pernah datang kepada salah seorang dari kami hari-hari yang ia tidak mendapatkan makanan sekedar untuk menegakkan punggungnya, sampai-sampai salah seorang dari kami mengambil sebuah batu untuk mengganjal perutnya yang kempis dan menyumbatnya dengan kain untuk menegakkan punggungnya. Lalu pada suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membagikan kepada kami kurma, setiap dari kami mendapatkan jatah tujuh butir yang di antaranya ada yang sudah kering (rusak), maka sangat membahagiankan aku sekiranya aku mendapatkan kurma yang lebih bagus.” Abdullah berkata; Aku berkata; “Kenapa?” Abu Hurairah berkata; “Menyusahkan aku dalam menguyah.” Abdullah berkata; Abu Hurairah berkata kepadaku; “Dari mana kamu datang?” “Dari Syam, ” jawabku. Abdullah berkata; Abu Hurairah berkata kepadaku; “Apakah kamu melihat batu Musa?” aku menjawab; “Apa itu batu Musa?” Abu Hurairah berkata; “Sesungguhnya bani Isra`il pernah berkata kepada Musa tentang sesuatu yang ada di balik kainnya (kemaluan Musa, pent), ” Abu Hurairah berkata lagi; “Lalu suatu saat, ketika ia sedang mandi, ia meletakkan bajunya di atas sebuah batu, ” Abu Hurairah berkata lagi; “Lalu batu tersebut membawa lari kain bajunya, ” Abu Hurairah berkata; “Lalu Musa mengikuti batu tersebut seraya berkata; ‘Wahai batu, kembalikanlah kain bajuku, ‘ sehingga Musa lewat di depan orang-orang bani Isra`il, dan mereka bisa melihat (kemaluan musa) dalam bentuk yang bagus dan tidak cacat. Kemudian Musa memukul batu tersebut tiga kali, dan demi Dzat yang jiwa Abu Hurairah ada dalam genggaman-Nya, sekiranya aku melihat sungguh aku akan melihat bekas pukulan Musa tersebut.”

 

Musnad Ahmad 7951: Telah menceritakan kepada kami Abdush Shamad telah menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada kami Farqod dari Abu Al ‘Ala` dari Abu Hurairah berkata; Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Sesungguhnya sedusta-dusta manusia adalah Shawwaghun dan Shabbaghun (orang yang suka menambah-nambah omongan).”

 

Musnad Ahmad 7952: Telah menceritakan kepada kami Abdush Shamad dan ‘Affan mereka berkata: telah menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada kami Qotadah dari Al Hasan dari Ziyad bin Riyah dari Abu Hurairah, dia berkata; Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Bersegeralah beramal baik sebelum datang enam hal yaitu; terbitnya matahari dari barat, Dajjal, asap (menjelang kiamat), binatang tunggangan (dari perut bumi), dan kematian salah seorang dari kalian serta kehancuran total.”

 

Musnad Ahmad 7953: Telah menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Abu Umayyah ‘Amru bin Yahya bin Sa’id bin ‘Amru bin Sa’id bin Al ‘Ash berkata; kakekku, Sa’id bin ‘Amru bin Sa’id telah mengabarkan kepadaku dari Abu Hurairah ia berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Hancurnya umatku ada di tangan anak-anak dari bangsa Quraisy.” Marwan berkata dan Waktu itu dia sedang bersama kami dalam sebuah halaqoh; “sungguh laknat Allah atas mereka semua, ” beliau bersabda: “Demi Allah, sekiranya aku mau, aku akan sebutkan bahwa mereka adalah bani fulan dan bani fulan, “

 

Musnad Ahmad 7954: Telah menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Malik bin Anas dari Sumay pelayan Bakr bin Abdurrahman dari Abu Shalih As Saman dari Abu Hurairah, dia berkata; Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Orang yang mati syahid itu ada lima; orang yang mati karena sakit tha`un, orang yang mati karena sakit perut, orang yang mati karena tenggelam, orang yang mati karena tertimpa bangunan dan orang yang mati di jalan Allah.”

 

Musnad Ahmad 7955: Telah menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij berkata; telah mengabarkan kepadaku Nu’man bin Rasyid dari Ibnu Syihab bahwa Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadanya dari Sa’id Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Jika salah seorang dari kalian makan hendaklah dengan tangan kanannya, karena sesungguhnya setan makan dan minum dengan tangan kirinya.”

 

Musnad Ahmad 7956: Telah menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Sa’id dari Qotadah dari Syahr bin Hausyab dari Abdurrahman bin Ghonm dari Abu Hurairah, dia berkata; Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar menemui para sahabat ketika mereka menyebut-nyebut tentang Al Kam`ah, dan sebagian yang lain menyebutnya dengan kotoran bumi, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Al kam`ah (sejenis tumbuhan) itu dari al manna dan airnya bisa untuk obat mata, sedang Al ‘Ajwah adalah buah dari surga ia bisa untuk penawar racun.”

 

Musnad Ahmad 7957: Telah menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Dzi`b dari Sa’id Al Maqburi dari Abu Hurairah, dia berkata; Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Tidak akan terjadi hari kiamat hingga umatku mengambil jalan yang telah diambil oleh para umat dan priode sebelumnya sehasta demi sehasta, ” para sahabat bertanya; “Wahai Rasulullah, apakah sebagaimana yang telah di lakukan oleh persi dan ramawi?” beliau bersabda: “Siapa lagi kalau bukan mereka.”

 

Musnad Ahmad 7958: Telah menceritakan kepada kami Abu ‘Amir dan Abu Salamah mereka berkata: telah menceritakan kepada kami Sulaiman -yaitu Ibnu Bilal dari Suhail bin Abu Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melaknat laki-laki yang berpakaian dengan gaya wanita dan wanita yang berpakaian dengan gaya laki-laki.”

 

Musnad Ahmad 7959: Telah menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Usamah bin Zaid dari Sa’id Al Maqburi dari Abu Hurairah, dia berkata; Ada seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika hendak pergi safar, lalu ia berkata; “Wahai Rasulullah, berilah aku wasiat!” beliau bersabda: “Bertaqwalah kamu kepada Allah dan bertakbirlah ketika melalui tempat yang tinggi, ” maka tatkala laki-laki itu pergi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Ya Allah lapangkan bumi untuknya dan mudahkan perjalanannya.”

 

Musnad Ahmad 7960: Telah menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Hammad dari Ishaq bin Abdullah dari Sa’id bin Yasar dari Abu Hurairah, dia berkata; Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membaca; “Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari kefaqiran, sedikit amal dan kehinaan, dan aku berlindung kepada-Mu dari menzhalimi atau dizhalimi orang lain.”

 

Musnad Ahmad 7961: Telah menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij berkata; telah mengabarkan kepadaku Ziyad bahwa Tsabit pelayan Abdurrahman bin Zaid mengabarkan kepadanya, bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Hendaknya seorang yang berkendara memberi salam kepada orang yang berjalan, dan orang yang berjalan memberi salam kepada orang yang duduk dan orang yang berjumlah sedikit memberi salam kepada orang yang berjumlah banyak.”

 

Musnad Ahmad 7962: Telah menceritakan kepada kami Rauh dan Abu Al Mundzir mereka berkata: telah menceritakan kepada kami Malik dari Ishaq bin Abdullah bin Abi Tholhah dari Zufar bin Sha’sha’ah bin Malik dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika selesai dari shalat subuh, beliau bersabda: “Apakah salah seorang dari kalian semalam ada yang bermimpi? karena setelahku tidak akan tersisa lagi sesuatu dari kenabian kecuali hanya mimpi yang benar.”

 

Musnad Ahmad 7963: Telah menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Usamah bin Zaid berkata: telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abi Labid dari Al Muththalib bin Abdullah bin Hanthab berkata: aku mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Jibril memerintahkan aku untuk mengeraskan suara dalam mengucapkan talbiyah karena dia termasuk syiar ibadah haji.”

 

Musnad Ahmad 7964: Telah menceritakan kepada kami Aswad bin ‘Amir berkata; telah mengabarkan kepada kami Abu Bakr dari Hisyam dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Sesungguhnya matahari tidak pernah ditahan untuk menusia kecuali untuk Nabi Yusya` ketika malam perjalanan dia menuju Baitul Maqdis.”

 

Musnad Ahmad 7965: Telah menceritakan kepada kami Al Aswad bin ‘Amir telah mengabarkan kepada kami Abu Bakr dari Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Barangsiapa meniti jalan guna menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.”

 

Musnad Ahmad 7966: Telah menceritakan kepada kami Al Aswad bin Amir berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Bakr dari Hisyam dari Al Hasan dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menyembelih hewan kurban lalu dirampas oleh orang-orang, maka berserulah penyeru beliau; “Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya telah melarang kalian dari merampas.” Maka orang-orang datang dengan membawa daging yang telah mereka ambil, lalu Rasulullah membaginya kepada mereka.”

 

Musnad Ahmad 7967: Telah menceritakan kepada kami Al Aswad telah mengabarkan kepada kami Abu Bakr dari Hisyam dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Seorang wanita tidak boleh menggauli wanita dan laki-laki juga tidak boleh menggauli laki-laki.”

 

Musnad Ahmad 7968: Telah menceritakan kepada kami Al Aswad telah mengabarkan kepada kami Kamil -yaitu Abul ‘Ala`- ia berkata; “Aku mendengar Abu shalih (seorang muaddzin) menyeru kepada manusia; Aku mendengar Abu Hurairah berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Berlindunglah kepada Allah dari usia diatas tujuh puluh serta kepemimpinan anak-anak kecil.”

 

Musnad Ahmad 7969: Telah menceritakan kepada kami Yahya Ibnu Abi Bukair berkata; telah menceritakan kepada kami Kamil Abul ‘Ala` berkata: aku mendengar Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Berlindunglah kepada Allah dari umur diatas tujuh puluh tahun dan dari kepemimpinan anak kecil.”

 

Musnad Ahmad 7970: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya; dari Abu Hurairah; dan Rasulullah Bersabda: “Dunia tidak akan pergi sehingga muncul bodoh bin bodoh.”

 

Musnad Ahmad 7971: Telah menceritakan kepada kami Al Aswad bin ‘Amir telah mengabarkan kepada kami Kamil dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya; “Tidakkah engkau cemburu?” beliau bersabda: “Demi Allah, sungguh aku sangat pecemburu, dan Allah lebih cemburu dariku, dan dari bentuk rasa cemburuNya Dia melarang dari perbuatan keji.”

 

Musnad Ahmad 7972: Telah menceritakan kepada kami Al Aswad bin ‘Amir dan Abu Al Mundzir Isma’il bin Umar mereka berkata: telah menceritakan kepada kami Kamil telah menceritakan kepada kami Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Dunia tidak akan hancur (kiamat) sehingga orang-orangnya menjadi bodoh.” Ismail bin Umar berkata; “Sehingga dunia menjadi luka’ bin Luka’ (orang bodoh anak orang bodoh), ” dan Ibnu Abu Bukair berkata dalam riwayatnya; “Sehingga dunia menjadi lakii’ bin lakii’ (orang bodoh anak orang bodoh), ” dan Aswad berkata; “Maksudnya orang tertuduh anak orang tertuduh.”

 

Musnad Ahmad 7973: Telah menceritakan kepada kami Al Aswad telah menceritakan kepada kami Kamil telah menceritakan kepada kami Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Sesungguhnya nanti orang-orang yang kaya akan menjadi orang-orang yang hina, kecuali orang yang berkata; ‘Begini, begini, dan begini.'” Kamil berkata; “Beliau mengatakan hal itu dengan tangannya ke kanan dan kirinya dan kedepannya.”

 

Musnad Ahmad 7974: Telah menceritakan kepada kami Musa bin Dawud telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Tsabit dari ‘Atha` bin Qurrah dari Abdullah bin Dhamrah dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, -seperti yang saya ketahui bahwa Musa ragu dengan riwayatnya, – beliau bersabda: “Para wanita dan anak kecil yang tidak berdosa dari kaum muslimin berada di surga, mereka dijamin oleh Ibrahim ‘Alaihis Salam.”

 

Musnad Ahmad 7975: Telah menceritakan kepada kami Musa bin Dawud telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Abu Sinan dari Utsman bin Abu Saudah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Jika seorang muslim berkunjung kepada saudaranya karena Allah, ” atau beliau bersabda: “menjenguknya maka Allah ‘azza wajalla berfirman: ‘kamu telah berbuat baik, dan menempati rumah di surga.'”

 

Musnad Ahmad 7976: Telah menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir berkata; bapakku telah menceritakan kepada kami, ia berkata; aku mendengar An Nu’man menceritakan dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, bahwasanya Abdullah bin Hudzafah As-Sahmi berdiri shalat lalu mengeraskan suaranya, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Wahai Ibnu Hudzafah jangan kamu perdengarkan bacaanmu kepadaku, akan tetapi perdengarkan kepada Rabbmu ‘azza wajalla.”

 

Musnad Ahmad 7977: Telah menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir berkata; bapaku telah menceritakan kepada kami, dia berkata; aku mendengar An Nu’man menceritakan dari Az Zuhri dari Humaid bin Abdurrahman dari Abu Hurairah, dia berkata; “Pada suatu hari Nabiyullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar untuk meminta hujan, maka beliau mengerjakan shalat dua rakaat tanpa adzan dan iqomat, kemudian beliau berkhutbah kepada kami dan berdoa kepada Allah. Beliau membalik wajahnya ke kiblat seraya mengangkat kedua tangannya, kemudian beliau membalik selendangnya dengan menjadikan yang kanan di sebelah kiri dan yang kiri di sebelah kanan.”

 

Musnad Ahmad 7978: Telah menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir berkata; bapakku telah menceritakan kepada kami, ia berkata; aku mendengar Yunus dari Az Zuhri dari Sa’id Ibnul Musayyab dan Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Aku lebih berhak untuk ragu dari pada Ibrahim ‘Alaihis Salam ketika ia berkata; “Wahai Tuhanku beritahu saya bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang yang telah mati, ” Allah berfirman: “Apakah kamu tidak beriman?” Ibrahim berkata; “Tentu, akan tetapi agar hatiku tenang.”

 

Musnad Ahmad 7979: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya dari Abu Hurairah; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Allah merahmati Luth, Sungguh ia telah berlindung kepada Allah ‘azza wajalla, dan sekiranya aku masuk penjara sebagaimana Yusuf, sungguh aku akan bersegera dalam memenuhi panggilan.”

 

Musnad Ahmad 7980: Telah menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir berkata; bapakku telah menceritakan kepada kami, dia berkata; aku mendengar Muhammad bin Sirin berkata: telah menceritakan kepada kami Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Tidak seorang pun dari kalian yang amalnya dapat memasukkannya ke dalam surga dan menyelamatkannya dari neraka, ” para sahabat bertanya; “Tidak juga engkau wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Tidak juga dengan aku, Hanya saja Allah melimpahkan rahmat-Nya kepadaku” dan Rasulullah mengatakan dengan isyarat tangannya begini. Wahb mengisyaratkan dengan menggenggam dan membuka tangannya.

 

Musnad Ahmad 7981: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hammad telah menceritakan kepada kami Abu ‘Awanah dari Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Kebanyakan siksa kubur karena sebab kencing.”

 

Musnad Ahmad 7982: Telah menceritakan kepada kami Abdush Shamad telah menceritakan kepada kami Ruzaiq -yaitu Ibnu Abi Sulma, berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Al Muhazzim dari Abu Hurairah, dia berkata; Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam shalat isya` yang terakhir dengan membaca As-Samaa` maksudnya Dzatil Buruj dan Was Samaa`i Wat Thaariq.”

 

Musnad Ahmad 7983: Telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id pelayan Bani Hasyim berkata; telah menceritakan kepada kami Hammad bin ‘Abbad As Sadusi berkata: aku mendengar Abu Al Muhazzim menceritakan dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan untuk membaca surat As Samaa` (Al Buruuj, pent) dalam shalat isya`.”

 

Musnad Ahmad 7984: Telah menceritakan kepada kami Abdush Shamad dari Hammad dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Sesungguhnya Allah meridhai tiga hal pada kalian dan membenci tiga hal dari kalian; kalian sembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu, kalian berpegang teguh dengan tali Allah semuanya, dan Allah suka jika kalian menasehati para pemimpin. Dan Allah membenci dari kalian; adu domba, menyia-nyiakan harta dan banyak tanya.”

 

Musnad Ahmad 7985: Telah menceritakan kepada kami Abdush Shamad telah menceritakan kepada kami Hammad dari Ayyub dari Ikrimah dari Abu Hurairah, dia berkata; “Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang seorang laki-laki minum sambil berdiri dan minum di mulut kendi, dan beliau melarang seorang laki-laki melarang tetangganya untuk meletakkan kayu di dinding rumahnya.”

 

Musnad Ahmad 7986: Telah menceritakan kepada kami Abdush Shamad telah menceritakan kepada kami Hammad telah menceritakan kepada kami Khalid dari Syahr dari Abu Hurairah, dia berkata; Ketika utusan ‘Abdu Qois datang, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Setiap orang menanggung dirinya masing-masing, maka hendaklah setiap kaum minum dari apa yang ia dapatkan.”

 

Musnad Ahmad 7987: Telah menceritakan kepada kami Abdush Shamad telah menceritakan kepada kami Hammad dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Malaikat tidak akan bergabung dengan rambongan yang di dalamnya terdapat lonceng.”

 

Musnad Ahmad 7988: Telah menceritakan kepada kami Abdush Shamad telah menceritakan kepada kami Hammad dari Muhammad bin ‘Amru dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Dua anak Al Ash adalah seorang mukmin.”

 

Musnad Ahmad 7989: Telah menceritakan kepada kami Abdush Shamad telah menceritakan kepada kami Hammad dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Jika salah seorang dari kalian memerangi temannya maka hindarilah bagian muka.”

 

Musnad Ahmad 7990: Telah menceritakan kepada kami Hajjaj telah mengabarkan kepadaku Ibnu Juraij berkata; telah mengabarkan kepadaku Ziyad bin Sa’d dari Muhammad bin Al Muhajir bin Qunfudz dari Sa’id bin Abi Sa’id Al Maqburi dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Dan demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di genggaman-Nya, sungguh kalian akan benar-benar mengikuti orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, dan sedepa demi sedepa, sehingga sekiranya mereka masuk ke lubang biawak sungguh kalian akan mengikutinya.” Para sahabat bertanya; “Siapa mereka itu wahai Rasulullah, apakah ahlul kitab?” Beliau menjawab: “Siapa lagi kalau bukan mereka.”

 

Musnad Ahmad 7991: Telah menceritakan kepada kami Hajjaj; Ibnu Juraij berkata: telah mengabarkan kepadaku Isma’il bin Umayyah dari Ayyub bin Khalid dari Abdullah bin Rofi’ pelayan Ummu Salamah, dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menggandeng tanganku seraya Bersabda: “Allah menciptakan debu (bumi) pada hari sabtu, menciptakan gunung di dalamnya pada hari ahad, menciptakan pepohonan di dalamnya pada hari senin, menciptakan sesuatu yang tidak disenangi pada hari selasa, menciptakan cahaya pada hari rabu, menyebarkan hewan-hewan melata di bumi pada hari kamis, dan menciptakan Adam ‘Alaihis Salam setelah ashar pada hari jum’at. Penciptaan yang paling akhir adalah saat-saat terakhir di hari jum’at antara waktu ashar hingga malam.”

 

Musnad Ahmad 7992: Telah menceritakan kepada kami Hasyim telah menceritakan kepada kami Isa -yaitu Ibnul Musayyab- berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Zur’ah dari Abu Hurairah, dia berkata; Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mendatangi rumah beberapa orang dari Anshar dan tidak kepada rumah-rumah yang lainnya, sehingga hal itu membuat mereka merasa tidak enak, mereka berkata; “Wahai Rasulullah, maha suci Allah, engkau mendatangi rumah fulan namun tidak mendatangi rumah kami!” Abu Hurairah berkata; Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Karena di dalam rumah kalian terdapat anjing, ” mereka berkata; “Sesungguhnya di dalam rumah mereka terdapat kucing juga.” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Sesungguhnya kucing termasuk binatang buas.”

 

Musnad Ahmad 7993: Telah menceritakan kepada kami Hasyim telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Tholhah dari Abdullah bin Syubrumah dari Abu Zur’ah bin ‘Amru bin Jarir dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Sesuatu tidak akan menulari sesuatu yang lain, sesuatu tidak akan menulari sesuatu yang lain, ” beliau ucapkan hal itu tiga kali, ” Abu Hurairah berkata; “Seorang arab badui berdiri dan berkata; “Wahai Rasulullah, penyakitnya itu bermula dari bibir unta atau ekornya, lalu menjalar kesemua badan unta.” Abu Hurairah berkata; Beliau diam sesaat lalu Bersabda: “Yang pertama tidak menulari, tidak ada penyakit yang menular tanpa taqdir Allah, tidak ada shafar – (anggapan bahwa bulan shafar termasuk bulan-bulan haram) – dan tidak ada hammah – (keyakinan bahwa tulang bisa menjadi burung yang hidup) -, Allahlah yang menciptakan setiap jiwa, lalu Ia menetapkan hidup dan matinya, musibah dan rizkinya.”

 

Musnad Ahmad 7994: Telah menceritakan kepada kami Hasyim telah menceritakan kepada kami Muhammad dari Abdullah bin Syubrumah dari Abu Zur’ah dari Abu Hurairah, dia berkata; Ada seorang laki-laki yang berkata; “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang lebih berhak untuk saya berbuat baik kepadanya?” beliau bersabda: “Ibumu, ” ia berkata; “Kemudian siapa?” beliau bersabda: “Ibumu, ” ia berkata; “Kemudian siapa?” beliau bersabda: “Ibumu, ” ia berkata; “Kemudian siapa?” Rasulullah Bersabda: “Ayahmu.”

 

Musnad Ahmad 7995: Telah menceritakan kepada kami Rib’i bin Ibrahim berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Ishaq dari Sa’id bin Abi Sa’id dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Geraham orang kafir kelak seperti gunung uhud, lebar kulitnya tujuh puluh hasta dan pahanya seperti daun, sedangkan tempat duduknya dari neraka seperti antara saya dengan rabadzah.”

 

Musnad Ahmad 7996: Telah menceritakan kepada kami Rib’i bin Ibrahim berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Ishaq dari Sa’id bin Abi Sa’id dari Abu Hurairah, dia berkata; Ada dua orang laki-laki yang bersin di sisi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, yang satu lebih terpandang dari yang lainnya, ketika orang yang terpandang bersin ia tidak bertahmid kepada Allah maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pun tidak mendoakannya, sedangkan yang lain ketika bersin bertahmid kepada Allah maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mendoakannya.” Abu Hurairah berkata; “Maka orang yang terpandang berkata; “Aku bersin di sisi tuan namun tuan tidak mendoakanku sedangkan orang ini bersin di sisi tuan dan tuan mendoakannya, ” Abu Hurairah berkata; Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Karena sesungguhnya orang ini ingat kepada Allah maka aku ingat kepadanya, dan karena kamu lupa pada Allah maka aku melupakanmu.”

 

Musnad Ahmad 7997: Telah menceritakan kepada kami Rauh telah mengabarkan kepada kami Syu’bah dari Simak bin Harb dari Malik bin Zhalim berkata: aku mendengar Abu Hurairah menceritakan kepada Marwan bin Al Hakam, dia berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Abul Qosim Seorang jujur dan terpercaya Bersabda: “Hancurnya umatku ada di tangan anak-anak bodoh yang jadi pemimpin dari bangsa Quraisy.”

 

Musnad Ahmad 7998: Telah menceritakan kepada kami Abu An Nadhr telah menceritakan kepada kami Al Fudhail bin Marzuq dari ‘Adiy bin Tsabit dari Abu Hazim dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Wahai para manusia, sesunguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik, dan sesunguhnya Allah memerintahkan kepada orang-orang mukmin dengan apa yang telah Dia perintahkan kepada para Rasul-Nya, maka Allah berfirman: “Wahai para Rasul makanlah dari apa saja yang baik dan beramallah yang shalih karena sesungguhnya Aku maha Tahu dengan apa saja yang kalian perbuat.” Dan Allah berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman makanlah apa saja yang baik dari yang telah Aku rizkikan kepada kalian.” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan: “seorang laki-laki yang telah lama malakukan perjalanan, rambutnya kusut dan berdebu, ia mengangkat kedua tangannya ke langit seraya memohon: “Ya Tuhanku, ya Tuhanku, ” padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya juga haram dan sumber makanannya juga dari yang haram maka bagaimana mungkin dikabulkan doanya.”

 

Musnad Ahmad 7999: Telah menceritakan kepada kami Abu An Nadhr telah menceritakan kepada kami Syarik dari Al Asy’ab bin Sulaim dari Abu Al Ahwash dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Keutamaan shalat berjama’ah dari shalat sendirian adalah dua puluh tujuh derajat.”

 

Musnad Ahmad 8000: Telah menceritakan kepada kami Abu An Nadhr dan Ibnu Abi Bukair dari Ibnu Abi Dzi`b dari Sa’id Al Maqburi dari Sa’id bin Yasar dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda: “Tidaklah mendiami, ” -Ibnu Abi Dzi`b menyebutkan; – “Tidaklah seorang lelaki muslim yang mendiami masjid untuk shalat dan dzikir kecuali Allah akan berseri-seri dengannya sehingga ia keluar dari masjid, sebagaimana berseri-serinya seseorang yang kehilangan sesuatu kemudian ketemu kembali.”

 

Sumber: CD Lidwa Pusaka

,

Leave a comment

Musnad Ahmad: 6001-7000

Musnad Ahmad 6001: Telah menceritakan kepada kami Abu Numair telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi’ beginilah bapakku berkata, “Para wanita dan laki-laki pada masa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, semuanya berwudlu’ dari satu bejana dan menghadap kearahnya.”

 

Musnad Ahmad 6002: Telah menceritakan kepada kami Ibu Numair telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dan Hammad yakni Abu Usamah dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Ubaidullah dari Nafi’ dari Ibnu Umar dari Nabi Shallallahu’alaihi wasallam, jika beliau berangkat, beliau berangkat melalui Thariq Asy Syajarah (jalan yang dikelilingi pepohonan) dan jika pulang melalui Thariq Al Mu’arras (jalan yang sekelilingnya pemukiman penduduk). Ibnu Numair berkata, “Jika beliau hendak memasuki Makkah, beliau masuk melalui bukit yang tinggi kemudian beliau keluar melalui bukit yang rendah.”

 

Musnad Ahmad 6003: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi’ dari Ibnu Umar, Pernah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam menunaikan shalat dengan membaca surat Sajadah di luar waktu shalat wajib, kemudian beliau sujud, lalu kami semua ikut sujud sampai salah seorang dari kami tidak mendapatkan tempat untuk bersujud.

 

Musnad Ahmad 6004: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair dia berkata, telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi’ dari Ibnu Umar, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam jika berangkat untuk menunaikan shalat pada hari raya, beliau memerintahkan agar diambilkan sebuah tongkat dan diletakkan di hadapannya. Lalu beliau shalat menghadap ke arahnya, dan para sahabat di belakangnya mengikuti beliau. Hal itu juga beliau lakukan ketika dalam perjalanan. Dan seperti ini, dilestarikan para khalifah sepeninggalnya.

 

Musnad Ahmad 6005: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair dia berkata, telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi’ dari Ibnu Umar dia berkata; Saya pernah melihat Rasululllah Shallallahu’alaihi wasallam shalat sunnah menghadap ke arah mana saja untanya menghadap.

 

Musnad Ahmad 6006: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi’ dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam mendapati Umar bin Khaththab diatas kendaraannya bersumpah dengan nama bapaknya, kontan Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: ” Allah melarang kalian bersumpah dengan nama bapak kalian. Siapa bersumpah, bersumpah dengan nama Allah, atau (lebih baik) dia diam.”

 

Musnad Ahmad 6007: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi’ dari Ibnu Umar dari Nabi Shallallahu’alaihi wasallam, beliau bersabda: “Jangan seorang wanita melakukan perjalanan -beliau mengulanginya sampai tiga kali- kecuali ia bersama mahramnya.”

 

Musnad Ahmad 6008: Telah berkata Yahya bin Sa’id; Saya tidak pernah mengingkari (hadis) atas Ubaidullah bin Umar kecuali satu hadis yakni hadis Nafi’ dari Ibnu Umar dari Nabi Shallallahu’alaihi wasallam “Jangan seorang wanita melakukan perjalanan -beliau ucapkan tiga kali– kecuali bersama mahramnya.” Telah berkata bapakku, dan telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq dari Al Umari dari Nafi’ dari Ibnu Umar, dan dia tidak memarfu’kannya.

 

Musnad Ahmad 6009: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi’ dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam melarang pada hari Khaibar untuk memakan daging keledai jinak yang terdapat dirumah-rumah.

 

Musnad Ahmad 6010: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah mengabarkan kepada kami Ubaidullah dari Nafi’ dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Ibnu Umar, orang-orang jahiliyah berpuasa pada hari ‘Asyura`, yang Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dan kaum muslimin berpuasa pada hari itu sebelum diwajibkan puasa Ramadlan. Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: ” ‘Asyura` termasuk hari Allah, siapa yang ingin berpuasa pada hari itu, berpuasalah dan siapa yang ingin, tinggallah.”

 

Musnad Ahmad 6011: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Ubaidullah telah mengabarkan kepadaku Nafi’ dari Ibnu Umar, ia mengabarkan kepadanya, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam memastikan harga Mijan (sejenis perisai untuk melindungi diri dari senjata musuh) seharga tiga Dirham.

 

Musnad Ahmad 6012: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi’ dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam melarang Qaza’ (mencukur sebagian rambut dengan membiarkan sebagian lain).

 

Musnad Ahmad 6013: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah mengabarkan kepada kami Al A’masy dari Mujahid dia berkata, Urwah bin Zubair bertanya kepada Ibnu Umar, “Di bulan apakah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam melakukan Umrah?” Dia menjawab, “Yaitu bulan Rajab.” Maka Aisyah pun mendengar percakapan kami lalu Ibnu Zubair bertanya kepadanya dan juga mengabarkannya mengenai ungkapan Ibnu Umar. Aisyah berkata, “Semoga Allah merahmati Abu Abdurrahman. Tidaklah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam melakukan umrah kecuali ia menyaksikannya dan beliau tidak pernah melakukan umrah sekalipun kecuali pada bulan Dzul Hijjah.”

 

Musnad Ahmad 6014: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Mujahid dia berkata, Abdullah bin Umar berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Izinkanlah para wanita untuk mendatangi masjid pada malam hari.” Lalu seorang anak berkata kepada Ibnu Umar, “Demi Allah, kami benar-benar akan melarang mereka, karena sama halnya memberi kesempatan mereka melakukan yang tidak-tidak.” Ibnu Umar lantas menjawab, “Semoga Allah menindakmu dan menegur perbuatanmu, saya berkata ‘Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda’ sementara kamu malah mengatakan ‘Kami tidak membiarkan mereka.’

 

Musnad Ahmad 6015: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi’ dari Ibnu Umar, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam memberi nafl untuk kavaleri (pasukan berkuda) dua bagian sementara untuk infantry (pasukan pejalan kaki) satu bagian.

 

Musnad Ahmad 6016: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair dan Muhammad bin Ubaid keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi’ dari Ibnu Umar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: ” Perumpamaan orang munafik adalah seperti seekor domba yang bingung di antara dua kambing. Terkadang mendatangi satunya dan terkadang meninggalkan, ia tidak tahu mana yang harus ia ikuti.”

 

Musnad Ahmad 6017: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi’ dari Ibnu Umar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam berpuasa wishal pada bulan Ramadlan maka para sahabat pun melihatnya, lalu beliau melarang mereka melakukannya. Beliau ditanya, “Tuan melakukan Wishal?.” Beliau bersabda: ” Saya tidaklah seperti kalian. Saya diberi makan dan juga diberi minum.”

 

Musnad Ahmad 6018: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair dan Muhammad bin Ubaid keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi’ dari Ibnu Umar, dia berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Pungkasilah shalat malam dengan witir.”

 

Musnad Ahmad 6019: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Hanzhalah saya telah mendengar Ikrimah bin Khalid menceritakan (hadis) kepada Thawus dia berkata; “Seorang laki-laki berkata kepada Abdullah bin Umar, “Tidakkah kamu turut berperang?” dia menjawab, “Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: ” Islam dibangun di atas lima hal. Yaitu, Syahadah (bersaksi) bahwa tidak ada Ilah yang berhak diibadahi kecuali Allah dan Muhammad adalah Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa pada bulan Ramadlan dan menunaikan haji di Baitullah.”

 

Musnad Ahmad 6020: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Hanzhalah dari Salim bin Abdillah bin Umar dari Ibnu Umar dia berkata; saya melihat Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam memberi isyarat dengan tangannya hingga menempati posisi Irak, “Di sinilah, fitnah akan muncul, fitnah akan muncul dari sini, beliau mengatakannya sampai tiga kali, yakni tempat tanduk setan muncul.”

 

Musnad Ahmad 6021: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Hanzhalah saya mendengar Salim berkata, saya mendengar Ibnu Umar berkata; saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam besabda: “Jika isteri-isteri kalian meminta izin ke Masjid, izinkanlah.”

 

Musnad Ahmad 6022: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Hanzhalah dia berkata, telah menceritakan kepada kami Salim dari Ibnu Umar dari Nabi Shallallahu’alaihi wasallam, beliau bersabda: “Jika isteri-isteri kalian meminta izin ke Masjid, izinkanlah.”

 

Musnad Ahmad 6023: Telah menceritakan kepada kami Ya’la telah menceritakan kepada kami Ismail dari Salim bin Abdillah dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang mennyalati jenazah, baginya ganjaran satu Qirath.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah seperti Qirath yang kita kenal sekarang?” beliau menjawab, “Tidak, bahkan seperti gunung Uhud atau bahkan lebih besar daripadanya.”

 

Musnad Ahmad 6024: Telah menceritakan kepada kami Ya’la dan Muhammad yang keduanya anak dari Ubaid, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad yakni Ibnu Ishaq berkata Muhammad di dalam hadis nya, telah berkata Nafi’ dari Ibnu Umar dia berkata; Saya melihat Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dan tangan beliau membawa batu kerikil yang beliau gunakan untuk menggosok dahak yang dilihatnya di arah kiblat. Beliau bersabda: “Jika salah seorang dari kalian shalat, jangan sekali-kali ia berdahak kearah depannya karena jika seorang hamba shalat, ia sedang bermunajat kepada Rabb-nya Ta’ala.” Muhammad berkata, “Wijaahu maknanya (di hadapannya).”

 

Musnad Ahmad 6025: Telah menceritakan kepada kami Ya’la dan Muhammad keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad yakni Ibnu Ishaq telah menceritakan kepadaku Nafi’ dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam melarang Bai’ Gharar. Ibnu Umar berkata; orang-orang jahiliyah berjual-beli dengan cara Bai’ Gharar (jual beli yang terdapat unsur penipuan) itu, misalnya seseorang membeli Habalal Habalah (janin yang masih di perut Unta) dengan Syarif (Unta yang cukup umur), Maka Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam melarang. Sedang telah berkata Muhammad bin Ubaid di dalam hadis nya dengan redaksi, “Habalal Habalah, dan Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam melarang jual beli seperti itu.”

 

Musnad Ahmad 6026: Telah menceritakan kepada kami Ya’la telah menceritakan kepada kami Fudlail yakni Ibnu Ghazwan dari Abu Dihqanah dari Ibnu Umar dia berkata; Suatu saat Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersama para sahabatnya. Lalu beliau meminta Bilal untuk mengambilkan kurma yang berada disisinya, lalu datanglah ia dengan membawa kurma (namun) Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam mengingkarinya seraya bersabda: “Kurma apakah ini?” maka Bilal menjawab, “Kurma milik kita kemudian kita menggantinya dua Sha’ dengan satu Sha’.” Beliau berkata: “Kembalikanlah kurma kita.”

 

Musnad Ahmad 6027: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ubaid telah menceritakan kepada kami Ubaidullahi bin Umar bin Hafsh dari Abu Bakar bin Salim dari bapaknya dari kakeknya, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang berdusta atas namaku, akan dibangunkan baginya sebuah rumah di dalam neraka.”

 

Musnad Ahmad 6028: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ubaid telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi’ dan Salim dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam pernah melarang memakan daging keledai jinak yang berada di rumah-rumah.

 

Musnad Ahmad 6029: Telah menceritakan kepada kami Abu Kami telah menceritakan kepada kami Hammad yakni Ibnu Salamah dari Abu Zubair dari Ali bin Abdillah Al Bariqi dari Abdullah bin Umar Nabi Shallallahu’alaihi wasallam, jika beliau mengendarai kendaraannya beliau bertakbir tiga kali kemudian berdo’a: “SUBHANALLADZI SAKHKHARA LANA HADZA WAMA KUNNA LAHU MUQRINIIN WA INNAA ILAA RABBINAA LAMUNQALIBUUN (Maha Suci Rabb yang menundukkan kendaraan ini untuk kami, sedang sebelumnya kami tidak mampu. Dan kami akan kembali kepada Rabb kami).” Kemudian beliau berdo’a lagi: “ALLAHUMMA INNII ASALUKA FI SAFARI HAADZAA AL BIRRA WAT TAQWAA WA MIAL ‘AMALI MAA TARDLO ALLAHUMMA HAWWIN ‘ALAINAA AS SAFARA WATHWI LANAAL BA’IID ALLAHUMMA ANTASH SHAAHIBU FIS SAFARI WAL KHALIIFATU FIL AHLI ALLAHUMMASH HABNAA FI SAFARINAA WAKHLUFNAA FI AHLINAA (Ya Allah, kami memohon kebaikan dan takwa dalam perjalanan ini, kami memohon perbuatan yang Engkau ridloi. Ya Allah permudahkanlah perjalanan kami ini, dan dekatkanlah jaraknya bagi kami. Ya Allah, Engkaulah pendampingku dalam bepergian dan Yang mengurusi keluarga (-ku). Ya Allah, dampingilah kami dalam perjalanan kami ini dan urusilah keluarga kami).” Dan apabila beliau kembali kepada keluarganya beliau membaca: “AAYIBUUN TAA`IBUUNA INSYAA`ALLAHU LIRABBINAA HAAMIDUUN (Kami kembali dengan bertaubat, tetap beribadah dan memuji Rabb kami insya Allah).”

 

Musnad Ahmad 6030: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa’dari telah menceritakan kepada kami Ibnu Syihab dia berkata, telah menceritakan kepada kami Salim bahwa Abdullah bin Umar berkata; Demi Allah, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam tidak pernah mengatakan kepada Isa alaihissalam, “Merah (kulitnya).” Sekalipun. Tetapi beliau bersabda: “”Di saat Saya sedang tidur, saya melihat diriku sedang bertawaf di Ka’bah, tiba-tiba ada seorang laki-laki berkulit sawo matang dan berambut lurus, dipapah dua orang laki-laki dan rambutnya meneteskan air, Saya bertanya, ‘Siapa orang ini? ‘ mereka menjawab, ‘Ibnu Maryam.’ Lalu saya pergi dan berpaling tiba-tiba ada seorang lelaki berkulit merah, berambut keriting, dan buta mata kanannya, dan seolah-olah matanya seperti buah anggur yang menjorok. Lalu Saya bertanya, ‘Siapakah orang ini? ‘ mereka menjawab, ‘Ad Dajjal.’ Orang yang paling mirip dengannya adalah Ibnu Qathn.” Ibnu Syihab berkata, ” (Yaitu) seorang laki-laki dari Bani Mushthaliq.”

 

Musnad Ahmad 6031: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah berkata, Sulaiman bin Musa telah menceritakan kepada kami Nafi’ dari Abdullah bin Umar, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam menetapkan bahwa perwalian budak adalah bagi yang membebaskannya.

 

Musnad Ahmad 6032: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Abdullah bin Abi Labid dari Abu Salamah dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: ” Itu katakan shalat Isyak, jangan orang-orang Arab badwi itu menguasai (ikut intervensi dalam hal) nama-nama shalat kalian, karena mereka selalu meng-i’tam (menangguhkan) isyak karena memeras susu Unta.”

 

Musnad Ahmad 6033: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah memberitakan kepada kami Sufyan dari Ismail bin Umayyah dari Nafi’ dari Ibnu Umar dia berkata; Pernah Nabi Shallallahu’alaihi wasallam mengutus kami ke penjuru-penjuru Madinah, dan beliau memberi instruksi kepada kami agar tidak membiarkan Anjing selain membunuhnya, hingga kami membunuh Anjing penjaga unta perahan penduduk Badwi.

 

Musnad Ahmad 6034: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Abu Ishaq dari An Najrani dari Ibnu Umar dia berkata; Pernah Seseorang si “A” membeli pohon kurma dari seorang si B” namun tahun itu tak berbuah sama sekali. Keduanya bertemu dan mengadukan perkaranya kepada Nabi Shallallahu’alaihi wasallam. Kontan Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Dengan alasan apa engkau menghalalkan dirhamnya?, Kembalikanlah Dirhamnya, dan janganlah sekali-kali kamu menjual pohon kurma hingga buahnya mampak jelas bisa sampai masak.” Maka saya bertanya kepada Masruq, “Apa maksud jelas bisa sampai masak?” dia menjawab, ” (Warnanya sangat kemerah-merahan atau kekuning-kuningan.”

 

Musnad Ahmad 6035: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Ismail bin Umayyah bahwa Nafi’ (budaknya Abdullah) telah menceritakan kepadanya bahwa, Abdullah bin Umar menceritakan kepada mereka, bahwa Nabi Shallallahu’alaihi wasallam pernah memotong tangan pencuri sebuah tameng (perisai) dari tempat Shuffah wanita yang harganya mencapai tiga Dirham.

 

Musnad Ahmad 6036: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Al A’masy dan Laits dari Mujahid dari Ibnu Umar dia berkata; Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Izinkanlah para wanita untuk keluar ke Masjid pada malam hari.” Lalu anaknya berkata kepada Ibnu Umar, “Demi Allah, kami tidak akan mengizinkan mereka, (karena) akan mereka gunakan untuk yang tidak-tidak.” Maka dia (Ibnu Umar) berkata, “Semoga Allah menindakmu, dan semoga itu terjadi padamu, karena kamu mendengar saya berkata ‘Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda’ sementara kamu malah berkata ‘Tidak.'” Hanya Laits mengatakan, “Tetapi, hendaknya mereka ke masjid tanpa menggunakan minyak wangi.”

 

Musnad Ahmad 6037: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Ayub dari Nafi’ dari Ibnu Umar, Nabi Shallallahu’alaihi wasallam pada saat hari raya fitri dan Adlha mengikutsertakan tombak, beliau tancapkan, dan beliau shalat menghadap ke arahnya.

 

Musnad Ahmad 6038: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Zuhri dari Salim dari Ibnu Umar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Seorang yang ketinggalan dari shalat Ashar maka seolah-olah ia kehilangan keluarga dan hartanya.”

 

Musnad Ahmad 6039: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Ayub dari Nafi’ dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: ” Seorang mukmin makan dengan satu usus dan orang kafir makan dengan tujuh usus.”

 

Musnad Ahmad 6040: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Hammad yakni Ibnu Salamah telah mengabarkan kepada kami Farqad As Sabakhi dari Sa’d bin Jubair dari Ibnu Umar, Nabi Shallallahu’alaihi wasallam memakai minyak yang tidak berbau saat beliau ihram.

 

Musnad Ahmad 6041: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Ibrahim telah menceritakan kepada kami Ibnu Syihab dari Salim dari Abdullah bin Umar dia berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Jika kalian melihat bulan sabit (bulan Ramadlan) maka berpuasalah, dan jika kalian melihatnya (bulan Syawal) maka berbukalah. Dan jika langit mendung, maka genapkan (jumlahnya tiga puluh hari).”

 

Musnad Ahmad 6042: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Ibnu Syihab dan Ya’qub dia berkata, telah menceritakan kepada kami bapakku, dari Ibnu Syihab dari Salim dari bapaknya, dia berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda. Ya’qub berkata; Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang tertinggal dari shalat Ashar maka seolah-oleh ia telah kehilangan keluarga dan hartanya.”

 

Musnad Ahmad 6043: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salamah dari Abu Abdurrahim, dari Al jahm bin Al Jarud, dari Salim, dari bapaknya, ia berkata; Umar bin Khaththab pernah memberi hadiah cuma-cuma berupa Bukhtiyah hasil pemberian seseorang seharga tiga ratus dinar. Maka dia pun mendatangi Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dan berkata, “Wahai Rasulullah, aku memberi hadiah cuma-cuma berupa Bukhtiyah hasil pemberian seseorang seharga tiga ratus dinar. Apakah aku menyembelihnya atau menukarnya dengan membeli budn? Beliau berkata: “Tidak, akan tetapi sembelihlah dia saja.”

 

Musnad Ahmad 6044: Telah menceritakan kepada kami Hafshah bin Ghiyats telah menceritakan kepada kami Laits dia berkata, saya memasuki (kediaman) Salim bin Abddillah saat dia sedang bersandar di atas bantal yang padanya terdapat gambar burung dan sejenis binatang liar. Saya berkata, “Bukankah hal ini dibenci?” dia menjawab, ” Yang dibenci hanyalah jika binatang itu dipasang dipajang. Telah menceritakan kepadaku bapakku Abdullah bin Umar dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, beliau bersabda: “Barangsiapa yang menggambar lukisan, dia akan diadzab.” Hafshah berkata, “Dia dipaksa untuk memberi roh dan tidak akan mampu.”

 

Musnad Ahmad 6045: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu Ishaq dia berkata; saya mendengar Nafi’ berkata, Abdullah bin Umar berkata; Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda di atas mimbar: “Barangsiapa yang (hendak) mendatangi shalat Jumat, mandilah.”

 

Musnad Ahmad 6046: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudloil dari Ashim bin Kulaib dari Muharib bin Ditsar dia berkata; Saya melihat Ibnu Umar mengangkat kedua tangannya setiap kali ia ruku’, dan setiap kali mengangkat kepalanya dari ruku’. Muharib bin Ditsar berkata; Saya berkata kepadanya, “Apa ini?” Ibnu Umar menjawab, ” Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, jika beliau berdiri dari dua raka’at maka beliau bertakbir dan mengangkat kedua tangannya.”

 

Musnad Ahmad 6047: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dan Rauh dia berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Ibnu Thawus dari bapaknya, bahwa dia mendengar Ibnu Umar ditanya mengenai seseorang yang menthalak isterinya dalam keadaan haid dia pun berkata, “Apakah kamu tahu Abdullah bin Umar?” orang yang bertanya menjawab, “Ya.” (Ibnu Umar) berkata, ” dia telah mentalak isterinya dalam keadaan haid, maka Umar Radliyallah’anhu menemui Nabi Shallallahu’alaihi wasallam dan mengabarkan hal itu, dan beliau memerintahkan untuk meruju’nya.” (Thawus) berkata; Dan saya belum mendengarnya menambah atas (kalimat) itu. Rauh berkata; “Perintahkanlah ia untuk meruju’nya.”

 

Musnad Ahmad 6048: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Zuhri dari Salim dari Ibnu Umar dia berkata; Ada seorang laki-laki pada masa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam jika ia bermimpi, ia mengisahkannya kepada Nabi Shallallahu’alaihi wasallam. (Ibnu Umar) berkata; Maka saya pun berangan agar bisa berimpi lalu mengkisahkannya kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam (Ibnu Umar) berkata lagi; “Ketika saya menginjak masa remaja dan masih lajang, saya tidur di Masjid pada masa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam. (Ibnu Umar) melanjutkan; Saya bermimpi dua Malaikat menculikku dan membawaku ke neraka. Neraka itu sangat dalam. Memiliki dua buah tiang. Disana terdapat orang-orang yang saya kenali. Saya pun berkata, “Aku berlindung kepada Allah dari Neraka, Aku berlindung kepada Allah dari Neraka.” Kemudian kedua (malaikat itu) didatangi oleh Malaikat lain, dan malaikat itu berkata kepadaku, “Nggak usah takut.” Hafshah lantas mengisahkan mimpiku kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, lalu beliau bersabda: “Laki-laki yang paling beruntung adalah Abdullah, jikalau dia mau shalat malam.” Salim berkata; Maka Abdullah tidak lagi tidur malam kecuali sebentar.

 

Musnad Ahmad 6049: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Ayub dari Nafi’ dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam memakai cincin emas dan meletakkan batu mata cincinnya berada dalam (telapak tangannya). Suatu hari ketika beliau berkhuthbah, beliau bersabda: ” Memang kemaren saya telah mempunyai cincin dan memakainya, dan kuletakkan batu matanya dalam telapak tangan, Saya demi Allah, tidak memakai lagi selama-lamanya.” Maka beliau kemudian menanggalkannya, lalu orang-orang pun mengikutinya.

 

Musnad Ahmad 6050: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dan Adul A’la dari Ma’mar dari Zuhri dari Salim dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Jika salah seorang dari kalian makan, pergunakanlah tangan kanannya, dan jika minum, pergunakan tangan kanannya. Karena setan makan dengan tangan kirinya dan begitu juga minum.” Sedang telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Khalid telah menceritakan kepada kami Rabbah dari Ma’mar dari Zuhri dari Salim bin Abdillah ia me-marfu’-kan hadis itu, ia berkata: “Jika salah seorang dari kalian makan…” dia pun menuturkan hadis. Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq saya telah mendengar Malik bin Anas dan Ubaidullah bin Umar keduanya menceritakan (hadis) dari Ibnu Syihab dari Abu Bakar bin Ubaidillah dari Ibnu Umar dari Nabi Shallallahu’alaihi wasallam semisalnyal.

 

Musnad Ahmad 6051: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Ayub dari Nafi’ dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam memerintahkan untuk membunuh Anjing di Madinah. Lalu dikabarkan kepada beliau seorang wanita di pinggir Madinah memiliki Anjing. Bergegas beliau mengutus (para sahabat) untuk membunuhnya.

 

Musnad Ahmad 6052: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Ayub dari Nafi’ dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam melarang untuk membunuh janin.

 

Musnad Ahmad 6053: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Ayub dari Nafi’ dari Ibnu Umar dari Nabi Shallallahu’alaihi wasallam, beliau bersabda: “Jika salah seorang dari kalian mengundang saudaranya, maka hendaknya ia memenuhinya. Baik walimahan atau pun semisal.”

 

Musnad Ahmad 6054: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Ayub dari Nafi’ dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Jika kalian bertiga, janganlah dua orang saling berbisik-bisik tanpa mengajak ketiganya kecuali seizinnya karena hal itu menyedihkannya.”

 

Musnad Ahmad 6055: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Ayub dari Nafi’ dari Ibnu Umar, Pernah Umar bin Khathab melihat Utharid menjual pakaian berkain sutera. Dia pun mendatangi Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dan berkata, “Wahai Rasulullah, saya melihat Utharid menjual pakaian dari sutera, Oh,,, Aduhai,,, sekiranya tuan mau membelinya untuk tuan pakai saat utusan datang, atau untuk berhari raya, atau untuk shalat jum’at?” maka beliau bersabda: ” Yang memakainya hanyalah mereka yang tidak mendapat ganjaran -seingat saya beliau mengatakan- kelak di akhirat.” (Ibnu Umar) berkata; Kemudian Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam diberi hadiah beberapa pakaian sutera, diantaranya beliau berikan kepada Ali bin Abi Thalib, kepada Usamah bin Zaid, dan juga kepada Umar bin Khathab. Kepada Ali beliau katakan, “Robeklah kain itu untuk para wanita sebagaikerudung” Lalu Umar menghadap Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dan berkata, “Wahai Rasulullah, kemaren saya mendengar tuan berkata yang isinya larangan-larangan, lalu mengapa tuan kirimkan sehelai pakaian sutera kepadaku?!” Beliau menjawab: ” Saya tidak mengirimkan kepadamu dengan maksud kamu pakai, tetapi juallah!.” Adapun Usamah, ia memakainya dan dipergunakannya untuk beristirahat, hanya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam melihatnya. Ketika Usamah melihat beliau memandang tajam kepadanya, ia berkata, “Wahai Rasulullah, tuan telah memberikannya untukku.” Beliau bersabda: “Robeklah kain itu untuk para wanita sebagai kerudung”. Atau sebagaimana apa yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam.

 

Musnad Ahmad 6056: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Zaid bin Aslam saya mendengar Ibnu Umar berkata, “Siapa yang menjulurkan kainnya melebihi mata kaki karena sombong, Allah tidak melihatnya pada hari kiamat.” Telah berkata Zaid, Ibnu Umar menceritakan kisah, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam pernah melihatnya memakai kain baru dan terdengar suara gemerisik kainnya. Kontan beliau berkata, “Siapakah ini?” Ibnu Umar menjawab, “Saya Abdullah bin Umar.” Beliau berkata, “Jika kamu benar-benar Abdullah bin Umar, angkatlah kainmu.” Ibnu Umar berkata, “Saya pun mengangkatnya.” Beliau berkata, “Tambah (angkat lagi).” Ibnu Umar berkata, “Saya pun mengangkatnya lagi hingga pertengahan betis.” Kemudian dia menoleh kepada Abu Bakar dan berkata, “Barangsiapa yang menjulurkan kainnya karena sombong, Allah tidak melihatnya kelak pada hari kiamat.” Lalu Abu Bakar berkata, “, kainku terkadang merosot.” Maka Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Kamu tidaklah termasuk dari mereka.”

 

Musnad Ahmad 6057: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Zuhri dari Salim dari Ibnu Umar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam melewati seorang laki-laki dari kalangan Anshar yang sedang menasehati saudaranya daripada rasa malu, maka Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda kepadanya: “Biarkan dia, karena malu bagian daripada Iman.”

 

Musnad Ahmad 6058: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Zuhri dari Salim dari Ibnu Umar dan Ayub dari Nafi’ dari Ibnu Umar Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa memelihara Anjing kecuali anjing penjaga atau pemburu, berkurang pahalanya setiap hari sebanyak dua Qirath.

 

Musnad Ahmad 6059: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Zuhri dari Salim dari bapaknya, dia berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam menceritakan seraya bersabda: “Ketika saya tidur, Saya melihat diriku diberi segelas susu lalu. Saya meminumnya hingga saya melihat sesuatu yang indah keluar dari kuku-kukuku. Kemudian sisa minumku kuberikan kepada Umar bin Khathab.” Para sahabat bertanya, “Apa yang tuan takwilkan dari mimpi itu wahai Rasulullah!” beliau bersabda: “Ilmu.” Telah menceritakan kepada kami Ya’qub dari bapakku, dari Shalih telah berkata Ibnu Syihab telah menceritakan kepadaku Hamzah bin Abdillah bin Umar lalu ia menyebutkannya.

 

Musnad Ahmad 6060: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Zuhri dari Salim dari Ibnu Umar dia berkata, “Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam mengangkat kedua tangannya ketika beliau bertakbir hingga sejajar dengan kedua bahunya atau lebih pendek. Dan jika ruku’, beliau mengangkat keduanya dan ketika mengangkat kepalanya dari ruku’ juga mengangkat keduanya, sedang beliau tidak melakukan hal itu dalam sujud.”

 

Musnad Ahmad 6061: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Zuhri dari Salim dari Ibnu Umar, dia mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam saat mengangkat kepalanya dari ruku’ membaca: “RABBANAA WA LAKAL HAMDU (Wahai Rabb kami, bagi-Mulah segala pujian).”

 

Musnad Ahmad 6062: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Ismail bin Umayyah dari Nafi’, dari Ibnu Umar, ia berkata: Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam melarang seseorang duduk saat shalat dengan bertumpuan pada kedua tangan.

 

Musnad Ahmad 6063: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Ubaidullah bin Umar dari Nafi’ dari Ibnu Umar, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam jika duduk dalam shalat, beliau meletakkan kedua tangannya di atas kedua lututnya, kemudian mengangkat jari tulunjuk kanannya yaitu jari yang berdekatan dengan ibu jari, lalu beliau berdo’a. Sementara tangan kirinya beliau letakkan di atas lututnya dan dibentangkan kemuka (tidak digenggam).

 

Musnad Ahmad 6064: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Zuhri dari Salim dari Ibnu Umar, dia mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam membaca dalam shalat fajar saat mengangkat kepalanya dari ruku’ pada raka’at terakhir, beliau membaca: “RABBANAA LAKAL HAMDU.” Kemudian beliau berkata, “Ya Allah, laknatilah si Fulan dan si Fulan.” Yakni beliau berdo’a (agar ditimpakan laknat) atas orang-orang munafik. Maka Allah Shallallahu’alaihi wasallam menurunkan ayat: “Tidak ada sedikit pun campur tanganmu dalam urusan mereka itu, atau Allah menerima taubat mereka, atau mengazab mereka, karena mereka itu orang-orang yang zhalim.”

 

Musnad Ahmad 6065: Telah menceritakan kepada kami Ali bin Ishaq telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Mubarak telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Zuhri telah menceritakan kepadaku Salim dari bapaknya, dia mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam jika beliau mengangkat kepalanya dari ruku’ pada raka’at yang terakhir dari shalat fajar yakni beliau membaca, “Ya Allah laknatilah orang-orang munafik si ‘A’, si ‘B’ dan si ‘C’.” Yaitu setelah beliau membaca, “SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH RABBANAA WA LAKAL HAMDU.” Maka Allah Ta’ala menurunkan ayat: “Tidak ada sedikit pun campur tanganmu dalam urusan mereka itu atau Allah menerima taubat mereka, atau mengazab mereka, karena mereka itu orang-orang yang zhalim.”

 

Musnad Ahmad 6066: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Zuhri dari Salim dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam shalat khauf satu raka’at dengan salah satu dari dua kelompok, sementara kelompok yang lain bersiaga menghadap musuh. Kemudian kelompok pertama ini beranjak dan berdiri menggantikan tempat para sahabatnya (yakni kelompok kedua) menghadap ke arah musuh. Kelompok kedua lantas datang dan shalat bersama Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam satu raka’at. Lalu beliau salam. Kemudian masing-masing kelompok menambah satu raka’at lagi.

 

Musnad Ahmad 6067: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Zuhri dari Salim dari Ibnu Umar dia berkata, “Saya pernah shalat dua raka’at bersama Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam di Mina, bersama Abu Bakar dua raka’at, bersama Umar juga dua raka’at dan bersama Usman diawal-awal kekhilafahannya kemudian dia shalat empat raka’at.

 

Musnad Ahmad 6068: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Zuhri dari Abdullah bin Abi Bakar bin Abdirrahman dari Umayyah bin Abdillah bahwa dia berkata kepada Ibnu Umar, “Kami mendapati shalat khauf dan shalat Hadlar di dalam Al Qur`an sementara kami tidak mendapatkan shalat musafir.” Maka Ibnu Umar pun berkata, “Allah mengutus Nabi-Nya Shallallahu’alaihi wasallam sementara kita adalah manusia yang paling tidak tahu apa-apa. Maka (seharusnyalah) kita berbuat sebagaimana yang diperbuat oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam.”

 

Musnad Ahmad 6069: Telah menceritakan kepada kami Aburrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Zuhri dari Salim dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam jika melakukan perjalanan kencang (tergesa), beliau menjama’ antara shalat Maghrib dan Isya.

 

Musnad Ahmad 6070: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Zuhri dari Salim dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Shalat malam itu dua raka’at dua raka’at, dan jika kamu khawatir kedatangan waktu subuh, witirlah satu raka’at.”

 

Musnad Ahmad 6071: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq dan Ibnu Bakar keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Nafi’ dari Ibnu Umar. Ibnu Umar mengabarkan Nafi’ dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, atau dari Umar. –Nafi’ berkata: Aku yakin yang mengatakan itu adalah salah satu dari keduanya, dan menurutku tidak berasal selain dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, Beliau bersabda–: “Janganlah salah seorang diantara kamu ber-isytimal dalam shalat sebagaimana orang-orang yahudi melakukan isytimal. Dan hendaklah orang mempunyai dua baju, ia mengenakannya. Hendaklah ia memakai sarungnya dan pakaiannya. Dan barangsiapa yang tidak mempunyai dua helai kain, hendaklah ia memakai kain sarungnya lalu ia melaksanakan shalat.”

 

Musnad Ahmad 6072: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq dan Ibnu Bakar Al Ma’na keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Nafi’ bahwa Ibnu Umar berkata: Kaum muslimin dulu ketika awal-awal datang ke Madinah, mereka berkumpul ketika waktu shalat telah datang dan tidak ada seorangpun yang mengumandangkan seruan shalat. Kemudian suatu hari mereka membicarakan hal itu, dan ada sebagian orang yang berpendapa, “Pakailah lonceng sebagaimana orang-orang nasrani memakai lonceng.” Dan sebagian yang lain berpendapat, “Tidak, tapi pakailah tanduk yang ditiup (terompet) sebagaimana milik orang yahudi.” Maka Umar pun berkata, “Tidakkah sebaiknya kalian mengutus seseorang untuk mengumandangkan seruan shalat saja?” Maka Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam berkata, “Wahai Bilal, berdirilah dan serulah manusia untuk shalat.”

 

Musnad Ahmad 6073: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq dan Ibnu Bakar keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Nafi’ bahwa Ibnu Umar berkata, saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: ” Orang yang tertinggal dari shalat Ashar maka seolah-olah ia telah kehilangan oleh keluarga dan hartanya.” Saya bertanya kepada Nafi’, “Apakah sampai matahari terbenam?” dia menjawab, “Ya.”

 

Musnad Ahmad 6074: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Nafi’ bahwa Ibnu Umar terkadang mengutusnya (Nafi’) sementara dia (Ibnu Umar) sedang berpuasa. Lalu disajikan hidangan makan malamnya sementara adzan Shalat Maghrib telah dikumandangkan dan iqamah sudah diserukan, sedangkan dia mendengarnya. Dia tidak meninggalkan makan malamnya dan tidak pula terburu-buru sampai dia selesai makan malam. Kemudian dia berangkat dan shalat, dan dia berkata; Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Janganlah kalian terburu menghabiskan makan malam kalian jika memang telah dihidangkan kepada kalian.”

 

Musnad Ahmad 6075: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Zuhri dari Salim, dari Ibnu Umar, suatu ketika Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam melewati Ibnu Shayyad bersama sebuah rombongan sahabat beliau, yang dalam rombongan itu terdapat Umar bin Khaththab. Dia (Ibnu Shayyad) ketika itu sedang bermain bersama anak-anak kecil di sebuah benteng Bani Maghalah. Saat itu ia masih kecil, sehingga tidak sadar sampai Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam memukulkan tangan beliau ke punggungnya lalu bertanya: “Apakah kamu bersaksi bahwa aku adalah utusan Allah?” Maka Ibnu Shayyad pun memandang beliau dan berkata: “Aku bersaksi bahwa kamu adalah utusan orang-orang yang ummiy (buta huruf).” Kemudian Ibnu Shayyad balik bertanya kepada Nabi Shallallahu’alaihi wasallam, “Apakah kamu juga bersaksi bahwa aku adalah utusan Allah?” Maka Nabi Shallallahu’alaihi wasallam menjawab: “Aku beriman (percaya) kepada Allah dan Rasul-RasulNya.” Nabi Shallallahu’alaihi wasallam berkata: “Berita apa yang sampai kepadamu?” Ibnu Shayyad menjawab: “Sampai kepadaku berita yang benar maupun berita bohong.” Nabi Shallallahu’alaihi wasallam berkata: “Telah dicampur adukkan perkara untuk kamu.” Kemudian Nabi Shallallahu’alaihi wasallam berkata: ” telah kusembunyikan sebuah ayat bagimu. —-Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menyembunyikan ayat yang berbunyi “Hingga hari dimana langit akan datang dengan kabut yang nampak jelas (QS. Addukhan (10) —.” Lalu Ibnu Shayyad berkata: “Itu adalah awan hitam.” Nabi Shallallahu’alaihi wasallam berkata: “Diamlah dengan hina, kamu tidak akan dapat melampaui batas kemampuanmu sebagai dukun.” Lalu Umar berkata: “Wahai Rasulullah, izinkanlah aku untuk menebas lehernya.” Lalu Nabi Shallallahu’alaihi wasallam menjawab: “Kalau memang benar dia orangnya, maka kamu tidak akan bisa dikalahkan. Tapi jika bukan dia orangnya, maka tidak ada kebaikan membunuhnya.” Telah menceritakan kepada kami Ya’qub telah menceritakan kepada kami bapakku, dari Shalih, bahwa Ibnu Syihab berkata, telah mengabarkan kepadaku Salim bin Abdillah bahwa, Abdullah bin Umar pernah berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam pernah berjalan menuju Ibnu Shayyad, kemudian ia menyebutkannya. Telah menceritakan kepada kami Ya’qub telah menceritakan kepada kami bapakku, dari Shalih telah berkata Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku Salim bin Abdillah bahwa Abdullah bin Umar berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam pernah berjalan bersama sekelompok sahabat beliau yang diantara mereka adalah Umar bin Khaththab hingga beliau bertemu dengan Ibnu Shayyad; seorang anak kecil yang beranjak dewasa sedang bermain-main dengan anak kecil yang lain di sebuah benteng milik bani Maghalah. Kemudian menyebutkan makna hadis itu.

 

Musnad Ahmad 6076: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq dari Ma’mar dari Zuhri dari Salim atau dari bukan hanya dari satu orang, dia berkata; Ibnu Umar berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dan Ubay bin Ka’ab pergi, keduanya mendatangi kebun kurma yang Ibnu Shayyad tengah berada disana. Ketika mereka berdua memasuki kebun kurma, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam berjalan menyembunyikan diri di belantara pohon. Beliau berjalan pelan-pelan, dengan maksud agar Ibnu Shayyad tidak mendengar kedatangannya sebelum ia melihat beliau. Saat itu Ibnu Shayyad sedang berbaring dan berselimut di atas kasurnya lagi mendengkur pelan. (Ibnu Umar) berkata; Lalu Ibunya melihat kedatangan Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam yang bersembunyi dibalik bebatangan kurma. Kontan Ibunya berkata, “Wahai Shaf -nama panggilan Ibnu Shayyad–, itu Muhammad datang.” Ia pun kontan beranjak. Kemudian Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Jikalau ibunya membiarkannya, niscaya jelaslah, Ia Ibnu Shayyad betulan atau tidak.” Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman telah menceritakan kepada kami Syu’aib dari Zuhri telah mengabarkan kepadaku Salim bin Abdillah saya mendengar Abdullah bin Umar berkata; Maka setelah itu Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dan Ubay bin Ka’ab pergi menuju pohon kurma. Lantas Ibnu Umar pun menyebutkan hadis.

 

Musnad Ahmad 6077: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Zuhri dari Salim dari Ibu Umar dia berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam berdiri di hadapan manusia, kemudian beliau memuji Allah Ta’ala dengan sifat-sifat kesempurnaan-Nya. Lalu beliau menyebutkan Dajjal seraya bersabda: ” Saya benar-benar mengingatkan kalian dari Dajjal. Dan tidaklah seorang Nabi (diutus) kecuali ia mengingatkan kaumnya, Nuh Shallallahu’alaihi wasallam telah mengingatkan kaumnya dari Dajjal. Akan tetapi, saya beritakan kepada kalian sebuah berita yang belum pernah diberitakan oleh seorang Nabi pun kepada kaumnya. Ketahuilah bahwa Dajjal itu buta sebelah dan Allah Tabaraka Wa Ta’ala tidaklah buta sebelah.”

 

Musnad Ahmad 6078: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Zuhri dari Salim dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Orang-orang Yahudi akan memerangi kalian, dan kalian mengalahkan mereka hingga batu berkata, ‘Wahai Muslim, ini orang Yahudi di belakangku, bunuhlah ia.'”

 

Musnad Ahmad 6079: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dari Musa bin Uqbah dari Nafi’, dari Ibnu Umar, Yahudi Bani Nadhir dan Bani Quraidlah pernah memerangi Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam. Maka Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam pun mengusir Bani Nadlir dan membiarkan bani Quraidlah, beliau juga berbuat baik kepada Quraidlah hingga akhirnya mereka juga memerangi beliau. Maka Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam membunuh lelaki mereka, dan membagi-bagikan para wanita, anak-anak, serta harta mereka kepada kaum muslimin, kecuali sebagian mereka yang menemui Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam meminta perlindungan dan menyatakan masuk Islam. Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam juga mengusir Yahudi Madinah yang semuanya adalah Bani Qainuqa’ -mereka adalah kaum Abdullah bin Salam- dan Yahudi Bani Haritsah, serta setiap orang Yahudi yang ada di Madinah.’

 

Musnad Ahmad 6080: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah menceritakan kepadaku Musa bin Uqbah dari Nafi’, dari Ibnu Umar, Umar bin Khaththab pernah mengusir kaum Yahudi dan Nasrani dari bumi Hijaz. Dan ketika Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dapat mengalahkan Khaibar, beliau ingin mengusir orang-orang Yahudi dari sana. Dan bumi manapun saat dakwah memihak Allah Ta’ala, RasulNya dan juga kaum muslimin, beliau menginginkan agar para Yahudi diusir total. Kemudian orang-orang Yahudi meminta Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam agar diberi kesempatan mendiami tanah-tanah yang ditaklukkan nabi dengan imbalan mau serius menunaikan pekerjaan mereka sebagai buruh, dan menyerahkan setengah harta (hasil panen) mereka. Maka Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam berkata kepada mereka: “Saya akan membiarkan kalian dengan imbalan itu sesuai dengan kehendak kami.” Mereka pun dibiarkan hingga Umar Radliyallahu’anhu mengusir mereka ke Taima’ dan Ariha’.

 

Musnad Ahmad 6081: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq dan Ibnu Bakar keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Ibnu Syihab dari Salim bin Abdillah dari Ibnu Umar dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, beliau bersabda: “Barangsiapa di antara kalian hendak mendatangi shalat jumat, mandilah.”

 

Musnad Ahmad 6082: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq dari Ibnu Juraij dan Ibnu Bakar dia berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Ibnu Syihab dari Abdullah bin Abdillah dari Abdullah bin Umar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda sedang beliau berada di atas mimbar: “Barangsiapa di antara kalian hendak mendatangi shalat jumat, mandilah.”

 

Musnad Ahmad 6083: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij saya mendengar Nafi’ berkata, bahwa Ibnu Umar berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Jangan salah seorang dari kalian menyuruh saudaranya berdiri dari tempat duduknya, kemudian dijadikan tempat duduknya.” Saya bertanya kepadanya, yakni Ibnu Juraij, “Maksudnya hari Jum’at?” dia menjawab, “Baik hari jum’at, maupun lainnya.”

 

Musnad Ahmad 6084: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq dan Ibnu Bakar keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah menceritakan kepadaku Sulaiman bin Musa telah menceritakan kepada kami Nafi’ bahwa Ibnu Umar berkata; Barangsiapa shalat malam hari, akhirilah dengan witir, karena Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam memerintahkan hal itu. Dan jika fajar tiba, seluruh shalat malam dan shalat witir pergi, karenanya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Shalat witirlah kalian sebelum fajar.”

 

Musnad Ahmad 6085: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq dan Ibnu Bakar keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Nafi’ Ibnu Umar berkata; Barangsiapa yang shalat malam hari, akhirilah dengan witir sebelum subuh. Seperti itulah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam memerintahkan mereka.

 

Musnad Ahmad 6086: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah memberitakan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu Zubair bahwa Ali Al Azdi mengabarkan kepadanya, bahwa Ibnu Umar telah mengajarkan kepadanya, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam jika menaiki kendaraannya hendak bepergian, beliau bertakbir tiga kali kemudian membaca: “SUBHAANALLADZI SAKHKHARA LANAA HAADZA WAMAA KUNNAA LAHU MUQRINIIN WA INAA ILAA RABBINAA LAMUNQALIBUUN. ALLAHUMMA INNAA NASALUKA FI SAFARINAA HADZAL BIRRA WAT TAQWA WA MINAL ‘AMALI MAA TARDLO ALLAHUMMA HAWWIN ‘ALAINAA SAFARANAA HADZA WATHWI ‘ANNAA BU’DAHU ALLAHUMMA ANTASH SHAAHIBU FIS SAFARI WAL KHALIIFATU FIL AHLI ALLAHUMMA INNI `A’UUDZU BIKA MIN WA’TSAA`IS SAFAR WAKA`AABATIL MUNQALIB WA SUU`UL MANZHAR FIL AHLI WAL MAAL (Ya Allah, kami memohon kebaikan dan takwa dalam perjalanan ini, kami mohon perbuatan yang Engkau ridloi. Ya Allah, permudahkanlah perjalanan kami ini, dan dekatkanlah jaraknya bagi kami. Ya Allah, Engkaulah pendampingku dalam bepergian dan mengurusi keluarga. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam bepergian, kepulangan yang buruk dan pemandangan yang menyedihkan dalam harta dan keluarga). Dan jika beliau kembali pulang, beliau membaca do’a itu lagi dan beliau menambahkan di dalamnya, “AAYIBUUNA TAA`IBNUUNA ‘AABIDUUNA LIRABBINAA HAAMIDUUNA (Kami kembali dengan bertaubat, tetap beribadah dan selalu memuji Rabb kami).”

 

Musnad Ahmad 6087: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Nafi’ dia berkata; Pernah Ibnu Umar menjama’ dua shalat sekali. Itu terjadi saat ia mendapat berita dari Shafiyah binti Abi Ubaid bahwa ia sakit. Maka Ibnu Umar pun pergi setelah menunaikan shalat Ashar, ia tinggalkan muatan dagangannya dan mempercepat perjalanannya hingga datanglah waktu shalat Maghrib. Kemudian seorang laki-laki kalangan sahabatnya berkata kepadanya, “As Shalaah (waktu shalat telah tiba).” Ia tidak berpaling kepadanya sedikit pun. Kemudian yang lain berkata lagi kepadanya, namun ia tetap tidak berpaling sedikit pun, dan yang lain lagi berkata kepadanya, maka Ibnu Umar pun bekata, ” Saya melihat Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, jika beliau terburu-buru dalam bepergian, beliau mengakhirkan shalat ini sehingga beliau menjama’ antara dua shalat.”

 

Musnad Ahmad 6088: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Zuhri dari Salim dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam melarang menjual Tsamarah (kurma muda yang masih dipohon) dengan Tamr (kurma yang telah masak) dan beliau juga melarang untuk menjual Tsamarah sampai ia matang (yakni kelihatan warna kemerah-merahan).

 

Musnad Ahmad 6089: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah menceritakan kepadaku Ibnu Syihab tentang shalat khauf dan bagaimana sunnahnya. Dari Salim bin Abdillah bahwa Abdullah bin Umar menceritakan bahwa ia pernah menunaikannya (shalat khauf) bersama Nabi Shallallahu’alaihi wasallam, Dia (Ibnu Umar) berkata; “Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bertakbir lalu satu kelompok dari kami berdiri dibelakang beliau membentuk satu shaf sementara satu kelompok lain bersiaga ke arah musuh. Kemudian mereka (kelompok yang pertama) ruku’ bersama Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam satu raka’at dan dua sujud seperti setengah dari shalat subuh. Lalu mereka beranjak dan bersiaga ke arah pasukan musuh, kemudian datanglah kelompok kedua lalu mereka membentuk shaf bersama Nabi Shallallahu’alaihi wasallam dan melakukan seperti yang dilakukan kelompok pertama. Kemudian Nabi Shallallahu’alaihi wasallam salam. Lalu setiap orang dari kedua kelompok berdiri menyempurnakan shalat satu raka’at dan dua sujud.” Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu’aib saya bertanya kepada Zuhri dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Salim bahwa Abdullah bin Umar berkata; Saya berperang bersama Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dalam sebuah peperangan di Najed, lalu kami tepat berhadapan dengan arah pasukan musuh dan kamipun membentuk shaf (untuk shalat). Maka (Ibnu Umar) menyebutkan hadis itu.

 

Musnad Ahmad 6090: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Zuhri dari Salim dari Ibnu Umar dia berkata; “Saya melihat orang-orang pada masa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dilarang (yakni) jika seorang laki-laki membeli makanan dengan tanpa ditakar lalu menjualnya, sampai ia memindahkannya ke rumah atau tempat tinggal miliknya.”

 

Musnad Ahmad 6091: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Zuhri dari Salim dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang menjual seorang hamba sahaya maka hartanya adalah milik si penjual kecuali si pembeli mengajukan syarat. Dan barangsiapa menjual pohon kurma yang berbuah dan dipelihara, buahnya adalah milik si penjual kecuali si pembeli mengajukan syarat.”

 

Musnad Ahmad 6092: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Ayub dari Nafi’ dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang menghunus pedang ke arah kami, dia bukan golongan kami.”

 

Musnad Ahmad 6093: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Zuhri dari Salim bin Abdillah dari Ibnu Umar, dia berkata; Suatu ketika Nabi Shallallahu’alaihi wasallam pernah mengutus Khalid bin Walid ke Bani -seingatku- Jadzimah, lalu ia menyeru mereka masuk Islam. Tapi untuk mengatakan “kami mau masuk Islam” pun mereka enggan, bahkan mereka mengatakan “kami keluar dari Islam, kami keluar dari Islam.” Maka Khalid pun menjadikan mereka tawanan, juga ada yang dibunuhnya. Ibnu Umar berkata; Dan ia juga memberikan kepada setiap orang diantara kami seorang tawanan hingga di suatu pagi Khalid memerintahkan kepada setiap orang yang diserahi tawanan untuk membunuhnya. Ibnu Umar berkata: “Demi Allah, aku tidak membunuh tawanan yang ada padaku begitupun sahabatku, ia juga tidak membunuh tawanan yang ada padanya.” Ia berkata: lalu mereka mendatangi Nabi Shallallahu’alaihi wasallam dan mengadukan perbuatan Kholid kepada beliau. Maka Nabipun berdo’a sambil mengangkat kedua tangan beliau: “Ya Allah, aku berlepas diri kepadamu dari perbuatan Khalid.” (beliau mengatakannya dua kali).

 

Musnad Ahmad 6094: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Ayub, dari Nafi’, dari Ibnu Umar, dia berkata, “Wanita Bani makhzum pernah meminjam suatu harta tapi dia mengingkarinya, maka Nabi Shallallahu’alaihi wasallam memerintah untuk memotong tangannya.”

 

Musnad Ahmad 6095: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Ayub dari Nafi’ dari Ibnu Umar bahwa Nabi Shallallahu’alaihi wasallam berdo’a pada hari Hudaibiyah: “Ya Allah ampunilah mereka yang mencukur rambutnya.” Lalu seorang laki-laki berkata, “Dan juga bagi mereka yang memendekkan rambutnya.” Nabi Shallallahu’alaihi wasallam berkata, “Ya Allah ampunilah mereka yang mencukur rambutnya.” Sampai beliau mengucapkannya tiga kali atau empat kali. Kemudian beliau berkata, “Dan juga bagi yang memendekkan rambutnya.”

 

Musnad Ahmad 6096: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Zuhri dari Salim dari Ibnu Umar dia berkata; Saya menyaksikan Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam ketika beliau memerintahkan untuk merajam keduanya. Ketika keduanya dirajam, saya melihatnya ia menelengkupinya dengan kedua tangannya untuk melindunginya (dari lemparan) batu.

 

Musnad Ahmad 6097: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Ayub dari Nafi’ dari Ibnu Umar dia berkata; Kami berada dalam sebuah ekspedisi penyerangan. Kemudian bagian kami mencapai sebelas Unta untuk setiap orangnya. Kemudian setelah itu Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam memberi bagian tambahan (nafl) kepada kami masing-masing satu Unta satu Unta.

 

Musnad Ahmad 6098: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Zuhri dari Salim dari Ibnu Umar dan Ayub dari Nafi’ dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Jangan kalian melarang para hamba sahaya wanita untuk menunaikan shalat di Masjid.”

 

Musnad Ahmad 6099: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Ayub dari Nafi’ dari Ibnu Umar dia berkata; “Sebuah tombak diikutsertakan bersama Nabi Shallallahu’alaihi wasallam pada hari raya fitri, kemudian beliau tancapkan, dan beliau shalat menghadap ke arahnya.”

 

Musnad Ahmad 6100: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Musa bin Uqbah dari Nafi’ dari Ibnu Umar bahwa dia menceritakan, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam memerintahkan agar Zakat Fithri dikeluarkan sebelum orang-orang berangkat ke tempat shalat. Dan sesekali dia berkata; “Sebelum menuju shalat.”

 

Musnad Ahmad 6101: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Zuhri dari Salim dari Ibnu Umar dia berkata; “Seorang laki-laki berdiri di Masjid seraya bertanya, “Dari mana kita mulai membaca talbiyah wahai Rasulullah?” beliau menjawab, “Untuk penduduk Madinah dari Dzul Hulaifah, penduduk Syam dari Juhfah, dan penduduk Nejed dari Qarn.” Para sahabat beranggapan atau berkata bahwa beliau bersabda: “Dan penduduk Yaman dari Yalamlam.”

 

Musnad Ahmad 6102: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq saya mendengar Ubaidullah bin Umar dan Abdul Aziz bin Abi Rawwad keduanya menceritakan (hadis) dari Nafi’ dia berkata; Ibnu Umar berangkat hendak melaksanakan haji pada saat Hajjaj menggantikan Ibnu Zubair memegang pemerintahan. Dikatakan kepadanya, “Diantara manusia tengah terjadi peperangan, kami khawatir mereka menghalangimu.” Ibnu Umar menjawab, “Telah ada bagi kalian pada diri Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam suri tauladan yang baik. Saya akan berbuat sebagaimana yang diperbuat Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, saya saksikan kepada kalian bahwa saya memastikan untuk umrah.” Ia pun berangkat. Sampai ketika ia berada di Baida`, ia berkata, “Tidaklah umrah dan haji melainkan satu kesatuan, dan saya saksikan kepada kalian bahwa saya telah mengikutsertakan haji bersama umrahku.” Ia pun mengantarkan Hadyu (hewan kurban) yang dibelinya di Qudaid kemudian berangkat hingga tiba di Makkah. Dia melakukan thawaf di Baitullah dan antara Shafa dan Marwah dan tidak lagi menambah (berbuat sesuatu) atasnya, tidak menyembelih, tidak mencukur rambut dan tidak pula memendekkannya, dan tidak pula bertahallul dari sesuatu pun sejak ia mulai melakukan ihram sampai hari Nahr. Dia akhirnya menyembelih (hewan kurban) dan mencukur rambutnya. Ibnu Umar kemudian berpendapat bahwa ia telah memenuhi thawafnya untuk haji dan umrah juga thawafnya yang pertama. Kemudian ia berkata, “Beginilah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam berbuat.”

 

Musnad Ahmad 6103: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Zuhri dari Salim dia berkata, Ibnu Umar pernah ditanya mengenai Hajji tamattu’, ia pun memerintahkannya seraya berkata, “Allah Ta’ala memerintahkannya dan Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, juga memerintahkannya.

 

Musnad Ahmad 6104: (Masih dari perawi yang sama dengan hadits sebelumnya -yakni dari Abdurrazzaq dari Ma’mar -). Telah berkata Zuhri telah mengabarkan kepadaku Salim bahwa Ibnu Umar berkata; Umrah di bulan-bulan haji dilakukan dengan sempurna. Hal itu telah dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dan Kitab Allah juga menurunkannya.

 

Musnad Ahmad 6105: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ats Tsauri dari Abdul Karim Al Jazari dari Sa’id bin Jubair dia berkata; Saya melihat Ibnu Umar berjalan di antara Shafa dan Marwa kemudian dia pun berkata, “Jika saya berjalan, saya pernah melihat Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam berjalan dan jika saya berlari-lari kecil, saya juga pernah melihat Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam berlari-lari kecil.”

 

Musnad Ahmad 6106: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Ubaidullah bin Umar dari Nafi’ dari Ibnu Umar, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam memberi bagian untuk invantri (pasukan berkuda) dua bagian sedangkan untuk kavaleri (pasukan pejalan kaki) satu bagian.

 

Musnad Ahmad 6107: Telah menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abi Rawwad telah mengabarkan kepadaku Nafi’ dari Ibnu Umar dia berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam mengusap (mencium) kedua rukun yamani ini setiap kali beliau melewatinya, sedang beliau tidak mengusap (mencium) yang lainnya.

 

Musnad Ahmad 6108: Telah menceritakan kepada kami Rauh dan Hasan bin Musa keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid telah menceritakan kepada kami Zubair bin Arabi dia berkata, saya mendengar seorang laki-laki bertanya kepada Ibnu Umar mengenai Hajar Aswad. Ibnu Umar menjawab, “Saya melihat Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam mengusap dan menciumnya.” Laki-laki itu pun berkata lagi, “Bagaimana pendapatmu jika saya berdesak-desakan?” Ibnu Umar menjawab, “Jadikan (seperti itu) jika kamu melihat (rukun) Yamani, karena saya melihat Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam mengusap dan menciumnya.”

 

Musnad Ahmad 6109: Telah menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Amru bin Yahya dari Muhammad bin Yahya bin Hibban dari pamannya Wasi’ bahwa ia bertanya kepada Abdullah bin Umar mengenai shalat Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam. Ibnu Umar berkata, ” (Beliau membaca) Allahu Akbar, pada setiap kali beliau meletakkan (tangan) dan mengangkatnya, kemudian beliau membaca, ‘ASSALAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAHI’ ke arah kanannya dan, ‘ASSALAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAHI’ ke arah kirinya.”

 

Musnad Ahmad 6110: Telah menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Amru bin Dinar bahwa dia mendengar seorang laki-laki bertanya kepada Abdullah bin Umar, “Bolehkah seorang laki-laki mencampuri isterinya sebelum ia melakukan thawaf fi Shafa dan Marwa?” Ibnu Umar hanya menjawab, ” Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, setelah beliau tiba maka beliau melakukan thawaf di Baitullah, kemudian beliau ruku’ (shalat) dua raka’at, lalu beliau thawaf antara Shafa dan Marwa.” Kemudian Ibnu Umar menyitir ayat: (telah ada untuk kalian pada diri Rasulullah suri tauladan yang baik).”

 

Musnad Ahmad 6111: Telah menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Malik dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdillah dari bapaknya, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam shalat Maghrib dan Isya di Muzdalifah (dengan menjama’) semuanya.

 

Musnad Ahmad 6112: Telah menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Syu’bah saya mendengar Abu Ishaq saya mendengar Abdullah bin Malik dia berkata; Saya pernah shalat jama’ bersama Ibnu Umar, dia pun berdiri dan shalat Maghrib tiga raka’at kemudian shalat Isya dua raka’at dengan satu Iqamah. (Abdullah bin Malik) berkata; Maka Khalid bin Malik bertanya kepadanya, lalu Ibnu Umar pun menjawab, ” Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam berbuat seperti ini dan di tempat ini.”

 

Musnad Ahmad 6113: Telah menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij dia berkata; telah sampai (sebuah hadis -dari seseorang -) kepadaku, dari Nafi’ dari Ibnu Umar, Nabi Shallallahu’alaihi wasallam menyembelih (Unta) pada hari (raya) Adlha di Madinah. (Ibnu Umar) berkata; Dan jika beliau tidak menyembelih (Unta), maka beliau menyembelih (Sapi).

 

Musnad Ahmad 6114: Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Mas’adah dari Ibnu Ajlan dan Shafwan dia berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Ajlan Al Ma’na dan Al Qa’qa’ bin Hakim bahwa Abdul Aziz bin Marwan menulis kepada Abdullah bin Umar; “Ungkapkanlah hajatmu kepadaku.” (Qa’qa’ bin Hakim) berkata; maka Abdullah bin Umar pun menulis kepadanya, saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Mulakanlah sedekahmu dari kerabat yang menjadi tanggunganmu. Dan tangan yang di atas adalah lebih baik dari tangan yang di bawah.” Dan sungguh, saya mempunyai taksiran bahwa tangan yang di atas adalah tangan yang memberi, sedang tangan yang dibawah tangan peminta-minta. Dan saya tidak meminta kepadamu sesuatu pun, tidak pula menolak rezeki yang Allah berikan kepadaku melalui perantaraanmu.

 

Musnad Ahmad 6115: Telah menceritakan kepada kami Usman bin Umar telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Zuhri dari Salim bin Abdillah dari Ibnu Umar, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Tidak diperbolehkan hasad kecuali pada dua hal. Yaitu seorang laki-laki yang telah Allah beri alquran, lalu ia pergunakan untuk shalat di pertengahan malam dan siang hari. Kemudian seseorang yang Allah beri harta, lalu ia menginfakkannya pada malam dan siang hari.”

 

Musnad Ahmad 6116: Telah menceritakan kepada kami Usman bin Umar telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Az Zuhriy, ia berkata: Telah sampai kepada kami bahwasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam jika melempar jumrah yang pertama, yang letaknya disamping masjid, beliau melemparkan tujuh buah batu sambil bertakbir pada setiap kali lemparan. Kemudian beliau berdiri di depannya lalu berdo’a menghadap ke Baitullah dengan mengangkat kedua tangannya, dan beliau memanjangkan wuquf (berdiri) kemudian beliau melemparkan jumrah yang kedua dengan tujuh buah batu sambil bertakbir pada setiap kali lemparan. Kemudian bergerak ke arah kiri menuju tengah-tengah bukit, lalu beliau berdiri dan berdo’a sambil menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangan. Kemudian beliau berjalan hingga sampai di tempat pelemparan jumrah aqabah. Lalu beliau melempar tujuh buah batu sambil bertakbir pada tiap lemparan, kemudian beliau pergi meninggalkannya dan tidak berhenti lagi. Az Zuhriy berkata: saya mendengar Salim menceritakan (hadis) dari Ibnu Umar dari Nabi Shallallahu’alaihi wasallam yang isinya seperti ini, dan Ibnu Umar juga mengerjakan amalan seperti ini pula.

 

Musnad Ahmad 6117: Telah menceritakan kepada kami Usman bin Umar telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Zuhri dari Salim dari Ibnu Umar, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Tidak ada penyakit menular dan tidak ada pula ramalan (burung). Dan kesialan itu terdapat pada tiga hal yaitu, pada wanita, rumah dan hewan tunggangan.”

 

Musnad Ahmad 6118: Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Dawud telah mengabarkan kepada kami Syu’bah dari Muhammad bin Abu Ya’qub berkata, aku mendengar Ibnu Abu Nu’m berkata, “Aku pernah menyaksikan Ibnu Umar ditanya oleh penduduk Irak tentang seseorang yang melakukan ihram kemudian membunuh lalat. Lalu ia pun berkata, “Wahai penduduk Irak! Kalian bertanya kepadaku tentang seseorang yang melakukan ihram kemudian membunuh lalat, sedangkan kalian sendiri telah membunuh anak dari puteri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, padahal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam telah bersabda: ‘Keduanya adalah kesayanganku dunia’.”

 

Musnad Ahmad 6119: Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Dawud telah mengabarkan kepada kami Syu’bah telah mengabarkan kepada kami ‘Aid bin Nushoib. Aku mendengar Ibnu Umar berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam pernah melakukan shalat dalam Ka’bah.

 

Musnad Ahmad 6120: Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Dawud telah mengabarkan kepada kami Abdurrahman bin Tsabit telah menceritakan kepadaku bapakku dari Makhul dari Jubair bin Nufair dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: ” Allah Ta’ala menerima taubat sorang hamba sebelum sekarat.”

 

Musnad Ahmad 6121: Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Dawud telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Abdullah bin Dinar telah mendengar Ibnu Umar dia mendengar Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Ghifar, semoga Allah mengampuni mereka, dan Aslam semoga Allah menyelamatkan mereka.”

 

Musnad Ahmad 6122: Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Dawud telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Sa’id Al Qurasyi dari bapaknya, dia berkata; Saya berada di sisi Abdullah bin Umar, tiba-tiba datang seorang laki-laki, maka Ibnu Umar pun berkata, “Dari mana kamu?” lelaki itu menjawab, “Dari Aslam.” Ibnu Umar berkata, “Maukah kamu saya beritakan kabar gembira wahai saudara Aslam? Saya telah mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: ‘Ghifar (yakni Bani Ghifar bin Sulaim) semoga Allah mengampuni mereka, dan Aslam (salah satu kabilah yang bersegera memeluk Islam) semoga Allah menyelamatkan mereka.'”

 

Musnad Ahmad 6123: Telah menceritakan kepada kami Arim telah menceritakan kepada kami Hammad dari Ayub dari Nafi’ dari Ibnu Umar dari Nabi Shallallahu’alaihi wasallam, beliau bersabda: “Jangan seseorang berjual beli yang masih dalam proses jual beli saudaranya, dan jangan pula meminang wanita yang masih dalam proses pinangan saudaranya, kecuali dengan seijinnya.” Dan sepertinya beliau mengatakan, “Kecuali saudaranya mengizinkan.”

 

Musnad Ahmad 6124: Telah menceritakan kepada kami Shafwan bin Isa telah mengabarkan kepada kami Usamah bin Zaid dari Nafi’ dari Abdullah bin Umar, Pernah Nabi Shallallahu’alaihi wasallam mengambil sebuah cincin emas lalu beliau letakkan di tangan kanannya. Beliau jadikan batu mata cincinnya berada dalam telapak tangannya. Lalu orang-orang pun mengambil cincin emas mereka. Ibnu Umar berkata; Kemudian Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam naik mimbar, dan beliau buang cincinnya, dan beliau larang cincin emas dipakai.

 

Musnad Ahmad 6125: Telah menceritakan kepada kami Abdush Shamad telah menceritakan kepada kami bapakku, telah menceritakan kepada kami Ayub dari Nafi’ dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam melakukan puasa wishal. Orang-orang pun ikut berpuasa wishal, maka beliau melarang mereka. Mereka pun mengajukan protes, “Wahai Rasulullah, tuan berpuasa wishal.” Beliau menjawab, ” Saya tidak sebagaimana kalian. Saya diberi makan dan juga minum.”

 

Musnad Ahmad 6126: Telah menceritakan kepada kami Abdush Shamad telah menceritakan kepadaku bapakku, telah menceritakan kepada kami Ayub dari Nafi’ dari Ibnu Umar bahwa Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang bersumpah kemudian ia mengucapkan insya allah, jika ia mau hendaklah menepatinya dan jika tidak, boleh mengurungkannya dan tidak dosa.”

 

Musnad Ahmad 6127: Telah menceritakan kepada kami Abdush Shamad telah menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada kami Nafi’ dari Ibnu Umar, Dahulu Aisyah menawar Barirah. Kemudian Nabi Shallallahu’alaihi wasallam pulang dari menunaikan shalat. Lalu Aisyah menyatakan uneg-unegnya; “Mereka enggan menjualnya kecuali mereka mensyaratkan Wala` tetap bagi mereka. Maka Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Al Wala` adalah bagi yang memerdekakan.”

 

Musnad Ahmad 6128: Telah menceritakan kepada kami Abdush Shamad telah menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada kami Ya’la bin Hakim dari Sa’id bin Jubair saya mendengar Ibnu Umar berkata, “Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam melarang Nabidz Al Jarr.” (Ibnu Jubair) berkata; Maka saya datangi Ibnu Abbas dan saya tuturkan hal itu kepadanya. Dia pun berkata, ” (Ibnu Umar) berkata benar.” (Ibnu Abbas) berkata, ” Jarr adalah segala sesuatu yang terbuat dari tanah liat.”

 

Musnad Ahmad 6129: Telah menceritakan kepada kami Abdush Shamad telah menceritakan kepada kami Shakhr dari Nafi’ dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam melarang orang kota menjual milik orang desa.” Dan beliau juga bersabda: “Jangan kalian mencegat para pedagang padahal belum sampai pasar, dan jangan pula sebagian kalian menjual di atas jual beli sebagian lainnya, serta jangan salah seorang di antara kalian meminang di atas pinanngan saudaranya, sampai yang meminang meninggalkan pinangannya atau ia mengizinkannya, maka barulah ia boleh meminangnya.”

 

Musnad Ahmad 6130: Telah menceritakan kepada kami Abdush Shamad dan Affan keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah telah mengabarkan kepada kami Ayub dari Nafi’ dari Ibnu Umar, Umar Radliyallahu’anhu bertanya kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam di Ji’ranah. Ia berkata, ” Pernah saya bernadzar pada masa jahiliyah untuk beri’tikaf di Masjidil Haram.” Abdush Shamad berkata; Saat itu Umar mempunyai seorang anak dari tawanan Hawazin, dia pun mengingatkan Umar, “Pergilah dan beri’tikaflah.” Maka Umar pun pergi dan beri’tikaf. Ketika ia shalat, ia mendengar orang-orang berkata, “Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam membebaskan tawanan Hawazin.” Maka beliau pun memanggil anak itu dan membebaskannya.”

 

Musnad Ahmad 6131: Telah menceritakan kepada kami Abdush Shamad telah menceritakan kepada kami Hammad dari Abdillah bin Muhammad bin Aqil dari Ibnu Umar, Pernah Nabi Shallallahu’alaihi wasallam memberinya pakaian, dan ia pun memakainya. Lalu Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam melihat pakaiannya melewati kedua mata kaki. Maka beliau menyebut-nyebut neraka sampai beliau menggunakan peringatan sangat keras berkenaan dengan kain yang melewati kedua mata kaki.

 

Musnad Ahmad 6132: Telah menceritakan kepada kami Abdush Shamad dan Abu Sa’id keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar dia berkata; Rasululah Shallallahu’alaihi wasallam melarang Al Qaza’. Abdush Shamad berkata; “Al Qaza’ adalah rambut yang disisakan di kepala, sementara yang lain dicukur.”

 

Musnad Ahmad 6133: Telah menceritakan kepada kami Abdush Shamad telah menceritakan kepada kami Harun bin Ibrahim Al Ahwazi telah menceritakan kepada kami Muhammad dari Ibnu Umar, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Shalat Maghrib adalah witir bagi shalat siang hari, maka laksanakanlah shalat witir untuk shalat malam. Dan shalat malam itu adalah dua raka’at dua raka’at, sedangkan shalat witir itu adalah satu raka’at di akhir malam.”

 

Musnad Ahmad 6134: Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hafsh telah mengabarkan kepada kami Warqa` dari Abdillah bin Dinar dari Ibnu Umar, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam melarang Al Qaza’ (mencukur sebagian rambut dan meninggalkan sebagian yang lain) di kepala.

 

Musnad Ahmad 6135: Telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Amr telah menceritakan kepada kami Hisyam yakni Ibnu Sa’ad dari Zaid bin Aslam dari bapaknya, dia berkata, saya bersama Ibnu Umar menemui Abdullah bin Muthi’, dia berkata, “Selamat datang Abu Abdurrahman, hai pembantuku…..hamparkan baginya sebuah bantal.” Maka Ibnu Umar berkata, ‘Saya mendatangimu hanya untuk menceritakan sebuah hadis yang saya dengar dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam. Beliau bersabda: ‘Barangsiapa yang menarik tangannya dari ketaatan, ia datang pada hari kiamat sedang ia tidak memiliki hujjah. Dan barangsiapa mati sementara ia memisahkan diri dari jama’ah, ia mati dalam keadaan jahiliyah.'”

 

Musnad Ahmad 6136: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Qais Al Ma`ribi telah menceritakan kepada kami Tsumamah bin Syarahil dia berkata; Saya menemui Ibnu Umar lalu saya berkata, “Bagaimanakah shalat musafir?” dia berkata, “Yaitu dua raka’at dua raka’at, kecuali shalat maghrib tetap tiga raka’at.” Saya berkata, “Meskipun kita berada di Dzul Majaz?” ia (Ibnu Umar) berkata, “Apa itu Dzul Majaz?” saya berkata, “Sebuah tempat yang kami pergunakan untuk berkumpul, berjual beli dan bermalam selama dua puluh malam atau lima belas hari.” Maka Ibnu Umar berkata, “Wahai orang laki-laki, saya pernah berada di Azerbaijan dan saya tidak tahu pasti apakah empat atau dua bulan. Saya melihat mereka shalat dua raka’at dua raka’at, dan saya juga melihat Nabi Allah Shallallahu’alaihi wasallam dengan pandangan mataku sendiri, beliau shalat dua raka’at.” Kemudian ia pun menyitir ayat ini: (Dan telah ada pada diri Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam suri tauladan yang baik bagi kalian).

 

Musnad Ahmad 6137: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakar telah mengabarkan kepada kami Hanzhalah bin Abi Sufyan saya mendengar Salim berkata, dari Abdullah bin Umar, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Saya melihat di sisi Ka’bah dekat Maqam Ibrahim yakni, seorang laki-laki berkulit sawo matang berambut lurus. Ia meletakkan tangannya di atas pundak dua orang laki-laki sedang kepalanya meneteskan air. Saya bertanya, ‘Siapakah ini? ‘ Tiba-tiba ada jawaban, ‘Isa bin Maryam atau Al Masih bin Maryam.’ Saya tidak ingat persis redaksinya. Kemudian di belakangnya saya melihat seorang laki-laki yang berkulit kemerah-merahan, keriting rambutnya dan buta mata kanannya. Yakni menyerupai orang yang pernah kulihat yaitu Ibnu Qathan. Maka saya bertanya, ‘Siapakah ini? ‘ Tiba-tiba ada jawaban, ‘Ini adalah Al Masih Ad Dajjal.'”

 

Musnad Ahmad 6138: Telah menceritakan kepada kami Wahab bin Jarir telah menceritakan kepadaku bapakku, saya mendengar Yunus dari Zuhri dari Hamzah bin Abdillah bin Umar dari bapaknya, dia bekata; Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Ketika saya tidur, saya didatangi seseorang membawa segelas susu, lalu saya meminumnya dan susu itu keluar dari jari-jariku. Sisa minumku saya berikan kepada Umar bin Khaththab.” Dia pun bertanya, “Wahai Rasulullah, apa yang tuan takwilkan (dari mimpi itu)?” beliau menjawab: ” (Yaitu) Ilmu.”

 

Musnad Ahmad 6139: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Israil dari Simak dari Sa’id bin Jubair dari Ibnu Umar dia berkata; “Saya biasa melakukan jual beli unta di Baqi’. Adakalanya saya menjual dengan mata uang dinar namun saya menerimanya dengan mata uang Dirham (seukuran dinar yang saya tetapkan). Namun terkadang saya jual dengan mata uang Dirham, dan saya menerimanya dengan mata uang Dinar (seukuran dirham yang saya tetapkan). Kemudian saya mendatangi Nabi Shallallahu’alaihi wasallam saat beliau hendak memasuki rumahnya. Maka saya tarik pakaiannya dan bertanya kepadanya. Beliau pun menjawab, “Jika kamu menerimanya dengan mata uang yang berbeda, jangan ia berpisah denganmu sebelum persoalan beres.”

 

Musnad Ahmad 6140: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Zuhair dari Musa bin Uqbah telah menceritakan kepadaku Salim bin Abdillah dari Abdullah bin Umar dia berkata; Al-Baida` (Dzul Hulaifah, dekat Madinah), yang disana kalian mendustakan Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, Tidaklah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam mulai membaca talbiyah melainkan dari Masjid Dzul Hulaifah itu.

 

Musnad Ahmad 6141: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam dan Humaid bin Abdirrahman Ar Rasi keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Musa bin Uqbah telah mengabarkan kepadaku Nafi’ dari Abdullah bin Umar menceritakan, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam memerintahkan agar zakat fithri ditunaikan sebelum manusia berangkat melaksanakan shalat.

 

Musnad Ahmad 6142: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Mufadlol dari Manshur dari Mujahid dia berkata; Saya masuk Masjid bersama Urwah bin Zubair, ternyata (kami dapati) Ibnu Umar sedang bersandar ke kamar Aisyah dan orang-orang melaksanakan shalat Dluha. ‘Urwah bertanya kepada Ibnu Umar, “Hai Abu Abdurrahman, shalat apakah ini?” dia menjawab, “Ini adalah bid’ah.” Lalu Urwah bertanya lagi, “Hai Abu Abdurrahman, berapa kali Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam melakukan umrah?.” Dia menjawab, “Empat kali, sekali diantaranya pada bulan Rajab.” Mujahid berkata; Lalu kami mendengar Aisyah membersihkan giginya di rumah, maka Urwah pun berkata kepadanya, ” Abu Abdirrahman beranggapan bahwa Nabi Shallallahu’alaihi wasallam melakukan Umrah empat kali, dan satu di antaranya pada bulan Rajab.” Maka Aisyah berkata, “Semoga Allah merahmati Abu Abdurrahman, tidaklah Nabi Shallallahu’alaihi wasallam melakukan umrah kecuali ia menyertai beliau, namun beliau tidak pernah sekalipun umrah di bulan Rajab.”

 

Musnad Ahmad 6143: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Musa bin Uqbah dari Nafi’ dari Ibnu Umar dia berkata, Pada suatu kesempatan Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam melaksanakan shalat khauf. Maka berdirilah satu kelompok (untuk shalat) bersama beliau, sementara kelompok lain berjaga-jaga ke arah musuh. Maka shalatlah kelompok yang bersama Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam satu raka’at, dan beranjak pergi. Lalu datanglah kelompok yang lain dan beliau pun shalat bersama mereka satu raka’at. Setelah itu masing-masing kelompok meng-qadlo` satu raka’at satu raka’at.

 

Musnad Ahmad 6144: Telah menceritakan kepada kami Asbath bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ajlan dari Nafi’ dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam mendatangi Masjid Quba` dengan memakai kendaraan dan juga berjalan kaki.

 

Musnad Ahmad 6145: Telah menceritakan kepada kami Asbath telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Umar dari Nafi’ dari Ibnu Umar; Dia berlari kecil tiga kali (putaran) dari Hajar Aswad ke Hajar Aswad, kemudian dia berjalan empat kali putaran. Dia (Ibnu Umar) berkata; Bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam melakukan seperti itu.

 

Musnad Ahmad 6146: Telah menceritakan kepada kami Asbath telah menceritakan kepada kami Hasan bin Amr Al Fuqaimi dari Abu Umamah At Taimiy, ia berkata; Aku bertanya kepada Ibnu Umar, ” kami menyewakan (barang) ketika haji, apakah kami mendapat pahala haji?” Ia menjawab, “Bukankah kalian juga mengerjakan thawaf di Baitullah, wuquf di ‘Arafah, melempar jumrah, dan mencukur rambut kalian?” Mereka menjawab, “Ya.” Maka Ibnu Umar berkata, “Ada seorang lelaki menemui Nabi Shallallahu’alaihi wasallam lalu dia menanyakan seperti yang kamu tanyakan, tapi beliau tidak menjawabnya hingga Jibril turun dengan membawa ayat: ‘Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil perniagaan) dari Tuhanmu.’ Maka Nabi Shallallahu’alaihi wasallam segera memanggil orang itu dan berkata: ‘Kalian adalah orang-orang yang menunaikan ibadah haji.'” Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Al Walid yakni Al Adani telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Al ‘Ala bin Musayyab dari seorang laki-laki dari Bani Taimillah, dia berkata: Ada seorang lelaki menemui Ibnu Umar dan berkata, ” kami adalah satu kaum yang (biasa) menyewakan barang (ketika haji).” lalu dia menyebutkan makna hadis seperti diatas.

 

Musnad Ahmad 6147: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ubaid telah menceritakan kepada kami Abdul Malik dari Atha` dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: ” Shalat di Masjidku ini lebih utama daripada shalat di masjid lainnya kecuali Masjidil Haram.”

 

Musnad Ahmad 6148: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ubaid telah menceritakan kepada kami Muhammad yakni Ibnu Ishaq dari Nafi’ dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam melarang jual beli gharar. Adalah kebiasaan orang Arab jahiliyah, mereka berjual beli Habal Habalah (janin yang masih di perut Unta) ditukar dengan Syarif (Unta yang tua), dan Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam melarangnya.

 

Musnad Ahmad 6149: Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Khalid dari Abdillah dari Nafi’ dari Ibnu Umar, Nabi Shallallahu’alaihi wasallam membawa bekal sari anggur untuk kuda. Hammad berkata; saya bertanya Ibnu Umar, apakah itu untuk kudanya?. ia menjawab, “Tidak, akan tetapi untuk kuda kaum Muslimin.”

 

Musnad Ahmad 6150: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ubaid telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Athiyah bin Sa’dari dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Shalat malam itu adalah dua raka’at-dua raka’at, dan jika kamu khawatir kedatangan waktu subuh, shalatlah satu raka’at. Sesungguhnya Allah ta’ala itu ganjil dan Dia menyukai yang ganjil.”

 

Musnad Ahmad 6151: Telah menceritakan kepada kami Usman bin Umar telah menceritakan kepada kami Isa bin Hafsh bin Ashim bin Umar dari Nafi’ dari Ibnu Umar, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang bersabar atas kesusahan dan kesulitannya, Saya akan memberi syafa’at atau sebagai saksi baginya kelak hari kiamat.”

 

Musnad Ahmad 6152: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Harits dari Hanzhalah bahwa dia mendengar Thawus berkata, saya pernah mendengar Abdullah bin Umar (ketika) seorang laki-laki bertanya kepadanya, “Apakah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam melarang Al Jarr dan Ad Duba`?” Ibnu Umar menjawab, “Iya.”

 

Musnad Ahmad 6153: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Harits dari Hanzhalah bin Abi Sufyan dari Salim bin Abdillah dari Abdullah bin Umar bahwasanya, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang menyeret (menjulurkan) kainnya (hingga melebihi mata kaki) karena sombong, Allah tidak akan melihatnya kelak pada hari kiamat.”

 

Musnad Ahmad 6154: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Harits telah menceritakan kepadaku Hanzhalah bahwa dia mendengar Salim bin Abdillah berkata; Saya mendengar Abdullah bin Umar berkata; Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Barangisapa yang memelihara anjing kecuali Anjing pemburu atau penjaga, maka berkurang pahalanya setiap hari dua Qirath.”

 

Musnad Ahmad 6155: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Harits telah menceritakan kepadaku Hanzhalah telah menceritakan kepadaku Salim bin Abdillah dari Abdullah bin Umar bahwa dia berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Jika isteri-isteri kalian meminta izin untuk menuju Masjid, izinkanlah mereka.”

 

Musnad Ahmad 6156: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Walid telah menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepadaku Jahdlam dari Abdullah bin Badr dari Ibnu Umar dia berkata; Kami berangkat bersama Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam namum beliau tidak bertahallul. Kemudian (kami juga) berangkat bersama Abu Bakar, Umar dan Usman radliallahu ‘anhum, namun mereka semuanya tidak bertahallul.

 

Musnad Ahmad 6157: Telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Kezhaliman mendatangkan kegelapan kelak pada hari kiamat.”

 

Musnad Ahmad 6158: Telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: ” Seorang pengkhianat, diberi bendera kelak pada hari kiamat, lalu dikatakan, ‘Inilah pengkhianat si Fulan.'”

 

Musnad Ahmad 6159: Telah menceritakan kepada kami Hasyim telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz dari Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: ” Orang yang tidak menunaikan zakat hartanya, kelak pada hari kiamat Allah mengubah hartanya dalam bentuk ular besar yang mempunyai dua taring di mulutnya. Ular itu melilit dan memerasnya.” Beliau bersabda: ” (Si ular berkata, ‘Akulah harta simpananmu, akulah harta simpananmu.'”

 

Musnad Ahmad 6160: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Harits telah meceritakan kepadaku Dawud bin Qais dari Nafi’, dari Ibnu Umar bahwasanya, suatu ketika ia dalam perjalanan. Lalu salah seorang temannya turun untuk mengerjakan shalat witir. Maka Ibnu Umar berkata: “Kenapa kamu tidak naik?” ia menjawab, “Saya mau mengerjakan shalat witir.” Ibnu Umar berkata, “Bukankah pada diri Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam itu terdapat contoh yang baik buat kamu?”

 

Musnad Ahmad 6161: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Harits dari Ibnu Juraij dia berkata; telah berkata kepadaku Sulaiman bin Musa telah menceritakan kepada kami Nafi’ bahwa Ibnu Umar berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Sebarkanlah salam, berilah makan, dan jadilah kalian saling bersaudara sebagaimana Allah Ta’ala memerintahkan kepada kalian.”

 

Musnad Ahmad 6162: Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Khalid telah menceritakan kepada kami Malik dari Nafi’ dari Ibnu Umar bahwasanya, Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Janganlah kalian menghadang (dengan maksud membeli) (kafilah dagang) di jalan dan belum sampai rumahnya.” Dan beliau juga melarang jual beli Najasy.

 

Musnad Ahmad 6163: Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Khalid telah menceritakan kepada kami Malik dari Nafi’ dari Ibnu Umar, Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: ” Al Wala` (hak waris budak) itu adalah bagi yang membebaskan.”

 

Musnad Ahmad 6164: Telah menceritakan kepada kami Hammad dari Malik dari Nafi’ dari Ibnu Umar bahwasanya, Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang memerdekakan bagiannya dalam budak yang dimiliki secara berserikat, ia berkewajiban memerdekakan bagian yang lain. Dan jika ia tidak memiliki harta, berarti ia telah memerdekakan bagiannya.”

 

Musnad Ahmad 6165: Telah menceritakan kepada kami Hammad dari Malik dari Nafi’ dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam mengutus sariyah (ekspedisi perang) ke arah Nejed dan saya turut serta. Lalu kami mendapatkan harta ghanimah berupa Unta yang banyak. Bagian masing-masing kami ketika itu sebelas ekor Unta. Lalu kami diberi tambahan lagi masing-masing satu ekor Unta.

 

Musnad Ahmad 6166: Telah menceritakan kepada kami Hammad telah menceritakan kepada kami Malik dari Nafi’ dari Ibnu Umar bahwasanya Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Dilipatgandakan dua puluh tujuh (derajat), yakni keutamaan shalat Jama’ah (dibanding dengan shalat sendirian).”

 

Musnad Ahmad 6167: Telah menceritakan kepada kami Hammad telah menceritakan kepada kami Malik dari Nafi’ dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Panjangkanlah jenggot dan cukurlah kumis.”

 

Musnad Ahmad 6168: Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Khalid telah menceritakan kepada kami Abdullah dari Nafi’ bahwa Ibnu Umar melempar Jumrah setelah hari Nahr dengan berjalan dan dia beranggapan bahwa Nabi Shallallahu’alaihi wasallam melakukan hal itu.

 

Musnad Ahmad 6169: Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Khalid Al Khayyath dari Abdullah yakni Al Umariy dari Nafi’, dari Ibnu Umar bahwa Nabi Shallallahu’alaihi wasallam memutuskan Az Zubair dengan lari kudanya suatu wilayah yang di sebut dengan Tsurair. Maka dia melarikan kudanya sampai berhenti, kemudian dia melemparkan cambuknya dan berkata: “berikanlah kepadanya sesuai tempat cambuk jatuh.

 

Musnad Ahmad 6170: Telah menceritakan kepada kami Hammad telah berkata Abdullah telah menceritakan kepada kami Nafi’ dari Ibnu Umar dari Nabi Shallallahu’alaihi wasallam, beliau membenci Al Qaza’ (yaitu mencukur sebagian rambut anak kemudian menyisakan sebagiannya).

 

Musnad Ahmad 6171: Telah menceritakan kepada kami Hammad telah mengabarkan kepada kami Abdullah dari Nafi’ dari Ibnu Umar dia berkata; sedekah yang pertama kali dalam Islam adalah sedekah yang dilakukan oleh Umar. Maka Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda kepadanya: “Tahanlah modalnya dan infaqkanlah di jalan Allah hasilnya.”

 

Musnad Ahmad 6172: Telah menceritakan kepada kami Hammad telah menceritakan kepada kami Abdullah dari Nafi’ dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam mengajarkan Al Qur`an kepada kami, dan ketika beliau (dalam pembelajarannya) melewati Sujudul Qur`an (ayat sajadah), beliau sujud, kami pun sujud bersamanya.

 

Musnad Ahmad 6173: Telah menceritakan kepada kami Hammad dari Abdullah dari Nafi’ dia berkata; Ibnu Umar bermalam di Dzu Thuwa, dan ketika pagi hari dia mandi dan menyuruh siapa saja bersamanya. Kemudian dia masuk melewati dataran tinggi dan jika hendak keluar maka ia keluar dari dataran rendah. Dan Ibnu Umar beranggapan bahwa Nabi Shallallahu’alaihi wasallam melakukan hal itu.

 

Musnad Ahmad 6174: Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Khalid telah menceritakan kepada kami Abdullah dari Nafi’ dia berkata; Bahwa Ibnu Umar berjalan cepat-cepat (lari kecil) dari Hajar Aswad ke Hajar Aswad dan ia beranggapan bahwa Nabi Shallallahu’alaihi wasallam melakukannya.

 

Musnad Ahmad 6175: Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Khalid telah menceritakan kepada kami Abdullah dari Nafi’ dari Ibnu Umar dia berkata; Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam membatasi minuman anggur untuk kuda. Maka aku bertanya kepadanya; wahai Abu Abdirrahman -Al ‘Umari- apakah kuda-kuda beliau? Maka dia menjawab; kuda-kuda kaum muslimin.

 

Musnad Ahmad 6176: Telah menceritakan kepada kami Abu Qathn telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Abdullah bin Abi Safar dari Sya’bi dia berkata; Pernah saya bermajelis bersama Ibnu Umar selama dua tahun, dan sekalipun saya tidak pernah mendengarnya menceritakan (hadis) dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam berkaitan dengan Adl Dlob (biawak) atau Al Adlub (bentuk jama’ dari biawak).

 

Musnad Ahmad 6177: Telah menceritakan kepada kami Uqbah Abu Mas’ud Al Mujaddar telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi’ dari Ibnu Umar, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam pernah melombakan antar kuda dan beliau berhasil mendahulukan Al Qurrah (kuda yang terdapat warna putih pada kepalanya) untuk mencapai batasan akhir.

 

Musnad Ahmad 6178: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ismail bin Abi Fudaik telah menceritakan kepada kami Adl Dlohhak yakni Ibnu Usman dari Nafi’ dari Ibnu Umar dari Nabi Shallallahu’alaihi wasallam, beliau memerintahkan agar Zakat fithri r ditunaikan sebelum manusia berangkat melaksanakan shalat.

 

Musnad Ahmad 6179: Telah menceritakan kepada kami Umar bin Sa’ad dia adalah Abu Dawud Al Hafari telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar dia berkata; Pernah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Dari sekian pohon terdapat satu pohon yang tidak jatuh dahan-dahannya, dan perumpamaan pohon itu seperti seorang muslim.” Orang-orang pun menduga bahwa pohon itu adalah pohon Bawadi. Saya saat itu paling muda usianya di antara mereka, dan terbersit dalam hatiku bahwa yang dimaksud adalah pohon kurma. Maka Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Pohon itu adalah pohon kurma.” Ibnu Umar berkata; Lalu saya menceritakan hal itu kepada bapakku, lalu ia pun berkata, “Sekiranya kamu mengatakannya maka hal itu lebih aku sukai daripada ini dan itu.”

 

Musnad Ahmad 6180: Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Khalid dari Abdullah dari Nafi’ dari Ibnu Umar ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam memberi setengah bagian dari hasil panen kepada penduduk Khaibar, kemudian dari bagian itu beliau memberikan jatah kepada isteri-isterinya sebanyak seratus dekapan puluh wasaq kurma dan dua puluh wasaq gandum.”

+ ket; satu wasaq sama dengan enam puluh sha’ (gantang).

 

Musnad Ahmad 6181: Telah menceritakan kepada kami Abdullah dia berkata; dan saya telah membacakan kepada bapakku; Telah menceritakan kepada kami Hammad yakni Al Khayyath telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Dzi`b dari Harits bin Abdirrahman dari Hamzah bin Abdillah Umar bin Khaththab dari bapaknya, dia berkata; Saya memiliki seorang isteri sedangkan Umar membencinya maka dia pun berkata kepadaku, “Ceraikanlah dia.” Saya menjawab, “Tidak.” Maka dia mendatangi Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dan dia pun mengabarkannya. Lalu beliau memanggilku dan berkata, “Abdullah, ceraikanlah isterimu.” Ibnu Umar berkata; Maka saya pun menceraikan isteriku.

 

Musnad Ahmad 6182: Telah menceritakan kepada kami Abdullah dia berkata; saya telah membacakan kepada bapakku; Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Khalid Al Khayyath dari Abu Dzib dari Harits bin Abdirrahman dari Salim dari bapaknya, dia berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam memerintahkan kami untuk meringankan (memendekkan shalat) meski beliau mengimami kami dengan surat Ash Shaffaat.

 

Musnad Ahmad 6183: Telah menceritakan kepada kami Abdullah dia berkata, saya telah membacakan kepada bapakku: telah menceritakan kepada kami Hammad bin Khalid Al Khayyath telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Dzi`b dari Zuhri dari Salim dari bapaknya, dia berkata; Jika kami membeli makanan pada masa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dengan tanpa ditakar, maka kami dilarang untuk menjualnya sampai kami membawanya ke rumah atau tempat tinggal kami.

 

Musnad Ahmad 6184: Telah menceritakan kepada kami Abdullah dia berkata, saya telah membacakan kepada bapakku: telah menceritakan kepada kami Hammad bin Khalid dari Ibnu Abi Dzi`b dari Zuhri dari Salim dari bapaknya, dia pernah shalat Maghrib dan Isya dengan satu Iqamah, menjama’ keduanya bersama Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam di Muzdalifah.

 

Musnad Ahmad 6185: Telah menceritakan kepada kami Abdullah dia berkata, saya telah membacakan kepada bapakku hadis ini dan saya juga telah mendengarnya, dia berkata; telah menceritakan kepada kami Al Aswad bin Amir telah menceritakan kepada kami Syu’bah telah berkata Abdullah bin Dinar telah mengabarkan kepadaku, dia berkata; saya mendengar Ibnu Umar menceritakan (hadis) dari Nabi Shallallahu’alaihi wasallam terkait dengan malam lailatul Qadr. Dia berkata, “Barangsiapa ingin menggapainya, hendaknya ia mencari pada malam ke dua puluh tujuh bulan Ramadlan).” Syu’bah berkata; Seorang laki-laki Terpercaya menuturkan kepadaku, dari Sufyan dia berkata; dia hanya mengatakan, “Barangsiapa ingin mencarinya, hendaknya ia mencari pada tujuh hari terakhir yang tersisa.” Syu’bah berkata; saya tidak tahu apakah ia mengatakan yang itu atau yang ini. Syu’bah ragu-ragu, seorang laki-laki Tsiqqah maksudnya Yahya bin Sa’id Al Qaththan.

 

Musnad Ahmad 6186: Telah menceritakan kepada kami Abdullah dia berkata, saya membaca kepada bapakku; telah menceritakan kepada kami Ya’qub bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami bapakku, dari Ibnu Ishaq telah menceritakan kepadaku Ikrimah bin Khalid bin Ash Al Makhzumi dia berkata, saya mendatangi Madinah bersama beberapa orang dari penduduk Makkah hendak melakukan umrah. Lalu saya bertemu dengan Abdulah bin Umar dan berkata, “Kami adalah kaum penduduk Makkah, kami mendatangi Madinah sementara kami belum menunaikan haji sekalipun, apakah kami boleh melakukan umrah darinya?” Ibnu Umar menjawab, “Tidak masalah, apa yang menghalangi kalian untuk melakukan umrah, sedang Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam telah melakukan umrah dan semuanya (beliau lakukan) sebelum haji?” Maka kami pun melakukan umrah.”

 

Musnad Ahmad 6187: Telah menceritakan kepada kami Abdullah dia berkata, saya mendapatkan hadis ini di dalam kitab bapakku dengan tulisan tangannya: Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hafsh telah menceritakan kepada kami Warqa` dari Atha` yakni Ibnu Sa`ib dari Ibnu Jubair: “INNAA A’THAINAAKAL KAUTSAR” maknanya adalah kebaikan yang banyak. Sedang telah berkata Atha` dari Muharib bin Ditsar dari Ibnu Umar berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda kepada kami: “Al Kautsar adalah sungai di Surga, kedua tepinya terbuat dari emas sedangkan airnya mengalir di atas mutiara dan airnya lebih putih dari susu, lebih manis daripada madu.” Ini adalah akhir dari Musnad Abdullah bin Umar Radliyallahu’anhuma.

 

Musnad Ahmad 6188: Telah menceritakan kepada kami Husyaim dan Hushain bin Abdirrahman dan Mughirah Adl Dlabbiy dari Mujahid dari Abdullah bin Amru dia berkata; “Ayahku menikahkanku dengan seorang wanita suku Quraisy. Ketika ia menemuiku, aku tidak mau (melayaninya) dan tidak selera terhadapnya. Yang demikian karena aku begitu kuat beribadah berupa puasa dan shalat. Lalu Amru bin Al Ash datang kepada menantu perempuannya dan menanyainya, “Bagaimana suamimu?” Ia menjawab, “Dia sebaik-baik suami, atau seperti suami yang paling baik. Sayangnya, ia tidak pernah melucuti pakaian kami (untuk bersetubuh) dan tidak pernah mengenal tidur bersamaku sekasur.” Kemudian dia pun menemuiku, mencaci maki dan mencercaku seraya berkata, “Aku telah menikahkanmu dengan seorang wanita Quraisy yang mempunyai kedudukan akan tetapi kamu malah menyusahkannya dan tidak memperlakukannya sebagai layaknya suami isteri.” Kemudian Amr bin Al Ash menghadap Nabi Shallallahu’alaihi wasallam dan melaporkan kasusku kepada beliau. Lalu beliau mengutus utusan untuk memanggilku. Aku pun akhirnya menghadap beliau. Beliau menanyaiku: “Apakah kamu selalu berpuasa di siang hari?” saya menjawab, “Ya.” Beliau bertanya lagi, “Apakah kamu juga selalu melaksanakan shalat malam?” saya menjawab, “Ya.” Beliau bersabda: “Saya berpuasa tapi juga berbuka (tidak berpuasa), saya melaksanakan shalat malam tapi juga tidur, dan aku juga mengumpuli para isteriku, barangsiapa tidak menyukai sunnahku berarti ia bukan golonganku.” Beliau berkata: “Bacalah (sampai khatam) Al Qur’an dalam waktu satu bulan!” Saya menjawab, “Aku lebih kuat dari itu.” Beliau berkata, “Kalau begitu khatamkanlah dalam jangka waktu sepuluh hari.” Aku berkata: “Aku lebih kuat dari itu.” Salah satu dari keduanya, kalau tidak salah Hushain atau Al Mughiroh berkata; Beliau berkata “Kalau begitu khatamkanlah dalam jangka waktu tiga hari.” Ia berkata; Kemudian beliau bersabda lagi: “Berpuasalah tiga hari pada setiap bulan.” Aku berkata, “Aku masih mampu jika lebih dari itu.” Dan dia masih merasa mampu hingga Nabi berkata: “Kalau begitu berpuasalah sehari dan berbukalah (tidak berpuasa) sehari sebab seutama-utama puasa ialah puasa saudaraku, Nabi Daud.” Hushain berkata dalam hadis (yang diriwayatkannya); Kemudian beliau bersabda: ” setiap hamba itu mempunyai rasa semangat, dan setiap rasa semangat itu pasti ada masa kebosanan, dan kebosanan mengalihkan kepada sunnah atau kepada bid’ah. Barangsiapa kebosanan mengalihkan kepada sunnah, berarti ia telah mendapat petunjuk, dan barangsiapa kebosanan dipergunakan selain itu, berarti ia binasa.” Mujahid berkata; Dan seiring dengan badan Abdullah bin Umar yang semakin lemah dan tua, ia masih melaksanakan puasa pada hari-hari itu, dan ia juga menyambung antara sebagian dengan sebagian yang lain agar kuat melaksanakan lalu ia berbuka pada hari itu juga.” Mujahid berkata lagi; Ia juga membaca Al Qur’an pada setiap hizbnya dan terkadang ia menambahi juga menguranginya tapi ia selalu mengkhatamkannya dalam jangka waktu kalau tidak tujuh hari, ia mengkhatamkannya dalam jangka waktu tiga hari. Setelah itu ia berkata; “Aku lebih suka menerima rukhshah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam daripada berpaling atau dipalingkan daripadanya. Akan tetapi aku berpisah dengan beliau, sedang aku telah melakukan ajaran yang aku benci jika kuselisihi dan justru beralih ke yang lain.

 

Musnad Ahmad 6189: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ishaq telah mengabarkan kepadaku Ibnu Lahi’ah dari Yazid bin Abi Habib dari Amru bin Walid dari Abdullah bin Amr, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa berkata atas namaku apa yang tidak aku katakan, hendaklah ia mengambil tempatnya dari api neraka.”

 

Musnad Ahmad 6190: (Masih dari jalan perawi yang sama dengan hadits sebelumnya) Dan beliau telah melarang khamer, judi, main catur dan ghubaira’ (minuman yang terbuat dari jagung untuk dibuat khamer). Beliau bersabda: “Dan setiap yang memabukkan adalah haram.”

 

Musnad Ahmad 6191: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Bakar telah menceritakan kepadaku Hatim bin Abi Shaghirah dari Abu Balj dari Amru bin Maimun dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata: Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah seseorang di muka bumi ini mengucapkan, ‘LAA ILAAHA ILLALLAH WALLAHU AKBAR WASUBHANALLAH WAL HAMDULILLAH WALAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAH, kecuali dosanya pasti dihapus darinya meski lebih banyak daripada buih lautan.'”

 

Musnad Ahmad 6192: Telah menceritakan kepada kami Arim telah menceritakan kepada kami Mu’tamir bin Sulaiman telah berkata bapakku, telah menceritakan kepada kami Hadlromi dari Qasim bin Muhammad dari Abdullah bin ‘Amru, ada seorang lelaki muslim meminta izin kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam untuk menikahi wanita yang bernama Ummu Mahzul, ia pernah berzina. Maka wanita itu memberinya syarat untuk memberi nafkah kepadanya (si lelaki). Ia berkata: lalu lelaki itupun meminta izin kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dan ia menceritakan perihal wanita tersebut kepada beliau. Maka Nabi Shallallahu’alaihi wasallam pun membacakan kepadanya ayat: “Perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki berzina atau laki-laki musyrik.”

 

Musnad Ahmad 6193: Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Isa telah menceritakan kepadaku Ibnu Lahi’ah dari Yazid bin Amru dari Abu Abdirrahman Al Hubali dari Abdullah bin Amr dia berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa diam, ia selamat.”

 

Musnad Ahmad 6194: Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Yusuf Al Azraq telah menceritakan kepada kami Sufyan Ats Tsauri dari Alqamah bin Martsad dari Qasim yakni Ibnu Mukhaimirah dari Abdullah bin Amr dari Nabi Shallallahu’alaihi wasallam, beliau bersabda: “Tidaklah seorang manusia ditimpa cobaan pada badannya kecuali Allah Azza wa Jalla akan menyuruh para malaikat yang menjaganya seraya berkata: ‘Catatlah bagi hambaku ini kebajikan yang dikerjakannya selama dalam kepercayaan kepadaku sepanjang siang dan malam.'”

 

Musnad Ahmad 6195: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudloil telah menceritakan kepada kami Atha` bin Sa`ib dari bapaknya, dari Abdullah bin Amr, dia berkata: Pada masa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam pernah terjadi gerhana matahari. Lalu beliau berdiri (shalat) bersama kami untuk (melaksanakan shalat gerhana). Beliau berdiri lama sekali sampai-sampai kami mengira kalau beliau tidak akan ruku’. Kemudian beliau ruku’, kemudian beliau beri’tidal, kemudian beliau sujud, kemudian beliau duduk, kemudian beliau sujud lagi, dan beliau melakukan hal yang sama pada raka’at kedua. Kemudian pada raka’at kedua beliau meniup tanah dan menangis dalam keadaan masih sujud, lalu beliau berkata: “Duhai Rabb, mengapa Engkau mengazab mereka sedang aku berada di tengah-tengah mereka, Duhai Rabb, kenapa Engkau mengazab kami sedang kami masih memohon ampun kepadaMu.” Kemudian beliau mengangkat kepalanya dan ternyata matahari telah nampak kembali, kemudian beliau menuntaskan shalatnya, lalu memuji kebesaran Allah dan memuliakanNya kemudian berkata: “Wahai sekalian manusia, matahari dan bulan itu adalah dua tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah Azza wa Jalla, oleh karena itu jika terjadi gerhana pada salah satu keduanya maka bersegeralah kalian ke masjid untuk melaksanakan shalat (gerhana). Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, telah diperlihatkan kepadaku surga hingga jikalau aku mau, niscaya akan kuambil sebahagian dahan-dahannya. Dan telah diperlihatkan pula kepadaku api neraka hingga aku benar-benar ingin memadamkannya karena khawatir ia membakar kalian, dan di dalamnya aku melihat seorang wanita jangkung dan berkulit hitam dari suku Himyar yang diazab karena seekor kucing. Ia telah mengikatnya dengan tidak memberinya makan atau minum, atau membiarkannya mencari serangga-serangga bumi. Setiap kali ia mendekatinya ia menggigitnya dan setiap kali ia meninggalkannya iapun menggigitnya pula. Di dalamnya aku juga melihat saudara bani Da’da’ dan sang pemilik mihjan (ialah; sebuah tongkat yang ujungnya melengkung) sedang bersandar pada tongkatnya di dalam api neraka. Dulu ia selalu mencuri barang milik orang yang sedang melaksanakan ibadah haji, dan jika orang-orang memergokinya sedang mencuri ia berkata: bukan aku yang mencuri barang kalian, akan tetapi ia tersangkut sendiri oleh tongkatku ini.”

 

Musnad Ahmad 6196: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah mengabarkan kepada kami Ma’mar telah menceritakan kepada kami Ibnu Syihab dari Isa bin Thalhah, dari Abdullah bin ‘Amru bin Al Ash, dia berkata; Saya melihat Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam berdiri diatas kendaraan beliau di Mina. Lalu ada seorang lelaki datang menghampiri beliau dan berkata, “Wahai Rasulullah, dulu aku mengira kalau mencukur rambut itu dilakukan sebelum menyembelih sembelihan maka akupun mencukur rambut sebelum menyembelih binatang.” Beliau menjawab: “Sembelihlah dan tidak ada dosa atasmu.” Kemudian ada lelaki lain yang menghampiri beliau dan bertanya, “Dulu aku mengira kalau menyembelih sembelihan itu dilakukan sebelum melempar (jumrah) maka akupun menyembelihnya sebelum mengerjakan lempar jumrah.” Beliau menjawab: “Lemparlah (jumrah) dan tidak ada dosa atasmu.” Dia (Ibnu Umar) berkata: Dan tidaklah beliau ditanya seseorang mengenai sesuatu yang didahulukannya kecuali beliau menjawab: “Lakukanlah dan tidak ada dosa atasmu.”

 

Musnad Ahmad 6197: Telah menceritakan kepada kami Abdul A’la dari Ma’mar dari Zuhri dari Sa’id bin Al Musayyab, dari Abdullah bin Amru bin Al Ash bahwasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: ” orang-orang yang berlaku adil di dunia, kelak di hari kiamat berada diatas mimbar yang terbuat dari batu mutiara yang terletak di dekat Ar Rahman (Allah,) sebagai pahala keadilan mereka ketika dunia.”

 

Musnad Ahmad 6198: Telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim telah mengabarkan kepada kami Al Auza’i telah menceritakan kepadaku Hassan bin Athiyyah telah menceritakan kepadaku Abu Kasybah As Saluli bahwa Abdullah bin Amru bin Ash telah menceritakan kepadanya, dia mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Sampaikanlah dariku meskipun hanya satu ayat, dan ceritakanlah oleh kalian tentang Bani Israil dan hal itu tidaklah mengapa. Dan barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja, hendaklah ia bersiap-siap menempati tempatnya di neraka.”

 

Musnad Ahmad 6199: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Adi dari Syu’bah dari Amru bin Murrah dari Abdullah bin Al Harits, dari Abu Katsir, dari Abdullah bin ‘Amru bin al Ash, dia berkata; Aku mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Kezaliman akan mendatangkan kegelapan pada hari kiamat, dan janganlah kalian berbuat keji karena Allah tidak menyukai kekejian dan perbuatan keji, dan janganlah kalian bakhil karena kebakhilan menghancurkan kaum sebelum kalian, dia menyuruh mereka untuk memutuskan (silaturrahim) maka merekapun memutuskannya, ia menyuruh mereka untuk bersikap bakhil maka merekapun berlaku bakhil, ia menyuruh mereka untuk melakukan dosa maka merekapun berbuat dosa.” Ibnu Umar berkata; Kemudian ada seorang lelaki yang berdiri dan bertanya, “Wahai Rasulullah, perbuatan apakah yang paling utama dalam Islam?” Beliau menjawab, “Jika kaum muslimin selamat dari lisanmu dan tanganmu.” Lalu lelaki itu berdiri lagi atau ada lelaki lain yang berdiri dan bartanya, “Wahai Rasulullah, hijrah apakah yang paling utama?” Beliau menjawab: “Hendaklah kamu meninggalkan apa yang dibenci oleh Rabbmu. Dan hijrah itu ada dua; hijrahnya orang kota dan orang badui, adapun hijrahnya orang badui adalah memenuhi undangan jika dipanggil dan taat jika diperintahkan. Adapun hijrahnya orang kota adalah yang paling besar musibahnya dan paling utama pahalanya.”

 

Musnad Ahmad 6200: Telah menceritakan kepada kami Al Walid telah menceritakan kepada kami Al Auza’i telah menceritakan kepadaku Hassan bin Athiyah telah menceritakan kepada kami Abu Kasybah As Saluli bahwa Abdullah bin Amru bin Ash telah menceritakan kepadanya, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Ada empat puluh kebaikan yang tertingginya ialah minhatul ‘anzi. Tidaklah seorang hamba atau seorang lelaki melakukan salah satu dari sifat itu demi hanya mengharap pahalanya atau membenarkan yang dijanjikannya kecuali Allah memasukkannya ke surga.”

 

Musnad Ahmad 6201: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Zuhri dari Isa bin Thalhah dari Abdullah bin Amru bin Ash dia berkata, seorang laki-laki berkata, “Wahai Rasulullah, saya mencukur rambut sebelum melempar jumrah.” Ibnu Umar berkata, “Lemparlah dan tidak ada dosa atasmu.” Dan (laki-laki itu) berkata sekali lagi, ” (Saya mencukur) sebelum saya menyembelih.” Maka (Ibnu Umar) berkata, “Menyembelihlah dan tidak ada dosa atasmu.” (Laki-laki itu) berkata lagi, “Saya menyembelih (hewan kurban) sebelum saya melempat (jumrah).” Ibnu Umar berkata, “Melemparlah dan tidak ada dosa atasmu.”

 

Musnad Ahmad 6202: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Atha` bin Sa`ib dari bapaknya, dari Abdullah bin Amru bin Ash, dia berkata; Ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM untuk membaiatnya seraya berkata, “Aku berbai’at kepada engkau untuk berhijrah, dan aku telah meninggalkan kedua orang tuaku dalam keadaan menangis.” Beliau berkata: “Kembalilah kamu kepada mereka berdua dan buatlah mereka tertawa sebagaimana kamu telah membuat mereka berdua menangis.”

 

Musnad Ahmad 6203: Telah menceritakan kepada kami Sufyan saya mendengar Amr telah mengkabarkan kepadaku Amru bin Aus dia mendengarnya dari Abdulah bin Amru bin Ash dia berkata; Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Sesungguhnya puasa yang dicintai di sisi Allah adalah puasa Dawud. Dan shalat yang paling dicintai Allah adalah shalat Dawud, diama beliau tidur pada seperdua malam kemudian sepertiganya digunakan berdiri (untuk shalat) dan seperenamnya lagi beliau tidur. Dan adalah beliau berpuasa sehari dan berpuka sehari.”

 

Musnad Ahmad 6204: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Amru bin Dinar dari Amru bin Aus dari Abdullah bin Amr bin Ash sampai kepada Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bahwa: “Sesungguhnya orang yang berlaku adil, kelak pada hari kiamat akan berada di atas mimbar dari cahaya dari sebelah kanan-Nya Ar Rahman ‘azza wajalla, diamana kedua tangan-Nya adalah kanan. Orang-orang yang belaku adil dalam hukum dan keluarga mereka serta terhadap apa yang mereka tangani, “

 

Musnad Ahmad 6205: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Amru dari Salim bin Abi Ja’dari dari Abdullah bin Amru bin Ash bahwa ketika ia berada diatas pelana Unta atau barang bawaan milik Nabi SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM, ada seorang lelaki yang biasaadipanggil dengan nama Kirkiroh meninggal dunia, lalu beliau berkata: “Dia (kelak) akan masuk dalam api neraka.” Maka para sahabatpun melihatnya, dan ternyata dia memakai mantel yang didapat dari hasil berkhianat. Dan suatu kali dia (Abdullah) berkata; Ternyata dia memakai pakaian yang didapat dari hasil berkhianat.

 

Musnad Ahmad 6206: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Amru, dari Abu Qabus, dari Abdullah bin Amru bin al Ash dan sampai kepada Nabi SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM, beliau bersabda: “Orang-orang yang mengasihi akan dikasihi oleh ar Rahman, oleh karena itu kasihilah penduduk bumi maka niscaya penduduk langit akan mengasihi kalian. Dan rasa kasihan adalah sebuah jalan dari ar Rahman, barangsiapa yang menyambungnya maka ia akan tersambung untuknya, dan barangsiapa memutuskannya maka ia akan terputus untuknya.”

 

Musnad Ahmad 6207: Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Sufyan dari Abu Ishaq dari Wahab bin Jabir dari Abdullah bin Amru bin Ash, dia berkata; Aku mendengar Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Cukuplah seseorang itu mendapat dosa jika ia menyia-nyiakan orang yang memberinya makan.”

 

Musnad Ahmad 6208: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Dawud yakni Ibnu Syabur dan Basyir Abu Ismail dari Mujahid dari Abdullah bin Amru bin Ash, dia berkata; Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Jibril selalu mengingatkanku (untuk berbuat baik) kepada tetangga hingga aku mengira kalau-kalau dia akan mewarisinya.”

 

Musnad Ahmad 6209: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Sulaiman Al Ahwali dari Mujahid dari Abi Iyadl dari Abdullah bin Amr bin Ash, dia berkata; Ketika Nabi SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM melarang mempergunakan beberapa jenis bejana, orang-orang pun berkata, “Kalau begitu manusia tidak mempunyai lagi alat untuk minum air.” Maka beliaupun akhirnya memberi keringanan dengan memperbolehkan minum dengan menggunakan guji yang tidak dicat.

 

Musnad Ahmad 6210: Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Atha` bin Sa`ib dari bapaknya, dari Abdullah bin Amru bin Ash, dia berkata; Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Ada dua hal, barangsiapa yang selalu menjaganya maka ia akan memasukkannya ke dalam surga, ia mudah untuk dikerjakan tapi hanya sedikit orang yang mau melakukannya.” Para sahabat bertanya: “Apa dua hal itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Hendaklah kamu mengucap Alhamdulillah, Allahu Akbar dan Subhanallah masing-masing sebanyak sepuluh kali setiap habis shalat, dan jika kamu ingin berbaring (tidur) hendaklah kamu mengucap Subhanallah, Allahu Akbar, dan Alhamdulillah sebanyak seratus kali hingga jumlahnya menjadi lima puluh dan dua ratus dalam ucapan lisan tapi dalam timbangan berlipat menjadi dua ribu dan lima ratus. Maka adakah diantara kamu yang melakukan dua ribu dan lima ratus kejahatan dalam sehari semalam?” Para sahabat bertanya, “Lalu kenapa orang yang mau mengerjakannya hanya sedikit?” Beliau bersabda: “Syetan datang dan masuk ke dalam shalat salah seorang diantara kamu lalu ia mengingatkannya dengan perkara ini dan ini sehingga iapun akhirnya lupa mengucapkannya dan ia juga datang kepadanya pada waktu tidurnya lalu ia menidurkannya hingga ia lupa tidak mengucapkannya.” Ia (Abdullah) berkata; Dan aku melihat Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM menghitung bacaan tersebut dengan tangan beliau.

 

Musnad Ahmad 6211: Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Abdurrahman bin Ziyad dari Abdullah bin Al Harits, dia berkata; Aku dulu pernah menjadi tawanan bersama Mu’awiyah dalam tempat kepergiannya dari perang Shiffin yang terjadi antara dia dan Amru bin Al ‘Ash. Ia (Abdullah bin Harits) berkata; Lalu Abdullah bin Amru bin Ash berkata, “Wahai bapakku, apakah kamu tidak mendengar ucapan Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM terhadap Ammar, ‘Celakalah kamu wahai Ibnu Sumayyah, kamu akan dibunuh oleh sebuah kelompok yang dhalim?! ‘” Ia (Abdullah bin Al Harits) berkata; Lalu Amru berkata kepada Muawiyah, “Apakah kamu tadi tidak mendengar ucapan orang ini?” Lalu Mu’awiyah menjawab, “Kamu masih datang kepada kami dengan suatu keperluan, apakah kami akan membunuhnya? Sesungguhnya ia akan dibunuh oleh orang-orang yang datang kepadanya.” Telah menceritakan kepada kami Abu Nu’aim dari Sufyan dari Al A’masy dari Abdurrahman bin Abi Ziyad seperti hadits di atas atau semisalnya.

 

Musnad Ahmad 6212: Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Zaid bin Wahab dari Abdur Rohman bin’Abdi Robb Ka’bah dari Abdullah bin Amru bin Ash, dia berkata; Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Barangsiapa membai’at seorang imam lalu ia menyodorkan telapak tangannya dengan sepenuh hati maka hendaklah ia mentaatinya sebisa mungkin, lalu jika ada orang lain hendak memberontaknya maka hendaklah kalian menebas lehernya.”

 

Musnad Ahmad 6213: Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Abu Safar dari Abdullah bin Amru bin Ash, dia berkata; Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM pernah melewati kami dan pada saat itu kami sedang memperbaiki rumah kami yang terbuat dari kayu dan bambu yang telah roboh, lalu beliau bertanya: “Apa ini?” Kami menjawab: “Rumah kami yang roboh sehingga kami harus memperbaikinya”. Ia berkata: kemudian Rasulullah bersabda: “Adapun perkara itu lebih cepat daripada kejadian ini.”

 

Musnad Ahmad 6214: Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah dari Al A’masy dari Zaid bin Wahb dari Abdurrahman bin Abdu Rabbil Ka’bah dia berkata; “Aku menemui Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash ketika ia berada di bawah naungan Ka’bah, lalu aku mendengar dia berkata; “Kami pernah mengadakan suatu perjalanan bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu di suatu tempat pemberhentian, kami berhenti. Sebagian kami ada yang mendirikan tenda, sebagian lagi berlatih memanah, sebagian lagi memberi makan hewan dan sebagainya. Tiba-tiba terdengar utusan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyeru, memanggil kami untuk shalat berjama’ah, lalu kami berkumpul, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri dan berkhutbah di hadapan kami. Beliau bersabda: “Tidaklah para Nabi sebelumku di utus, kecuali untuk menuntun umatnya menuju kebaikan diri mereka dan memingatkan bahaya yang mengancam mereka. Ummatku yang sempurna dan selamat ialah angkatan yang pertama-tama. Dan yang terakhir akan di timpa berbagai cobaan berupa hal-hal yang tidak di senanginya, seperti timbulnya fitnah. Di mana-mana sebagian mereka menghina sebagian yang lain, oleh karena itu timbullah bencana. Orang-orang mukmin berkata; “Inilah kiranya yang membinasakanku.” Setelah hilang bencana tersebut, timbul pula bencana yang lain. Dan orang mukmin berkata; “Ini …! Ini!.” Siapa yang ingin bebas dari neraka dan ingin masuk ke surga, hendaklah dia menemui kematiannya dalam keimanan kepada Allah dan hari akhirat, dan hendaklah dia berjasa kepada ummat manusia sesuai dengan yang di inginkan oleh masyarakat itu. Siapa yang berbai’at kepada seorang pemimpin (penguasa) lalu dia memenuhi bai’atnya dengan sepenuh hati, hendaklah dia mematuhi pemimpin itu semampunya. Jika yang lain datang memberontak, penggallah lehernya.” Abdurrahman berkata; “Aku lebih mendekat lagi kepada ‘Amru, lalu saya berkata; “Dengan nama Allah, saya bertanya kepada anda; “Apakah anda mendengar sendiri hadits ini dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam?” Amru menunjuk tangannya ketelinga dan hatinya seraya berkata; “Saya mendengarnya dengan kedua telingaku dan kusimpan kedalam hatiku.” Lalu kukatakan kepadanya; “Ini anak pamanmu yaitu Mu’awiyah. Dia menyuruh kita memakan harta sesama kita dengan cara yang haram serta saling membunuh sesama kita, padahal Allah telah berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan cara yang haram, kecuali berjual beli dengan cara suka sama suka sesamamu, dan janganlah kamu membunuh saudaramu (sesama muslim). Sesungguhnya Allah Maha penyayang kepadamu.” ‘Amru kemudian menyela-nyela kedua tangannya dan meletakkan di keningnya, dia diam sesaat. Setelah itu ia mengangkat kepalanya seraya berkata; “Patuhilah perintahnya bila sesuai dengan perintah Allah dan langgarlah perintahnya bila melanggar perintah Allah Azza wa Jalla!.”

 

Musnad Ahmad 6215: Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Syaqiq dari Masruq dari Abdullah bin Amru bin Ash Sesungguhnya, Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM tidaklah keji dan tidak pula pernah berkata-kata keji, dan beliau bersabda: “Orang-orang yang paling baik diantara kalian adalah mereka yang akhlaknya paling bagus.”

 

Musnad Ahmad 6216: Telah menceritakan kepada kami Ismail telah menceritakan kepada kami Yahya bin Abi Ishaq telah menceritakan kepadaku Abdah bin Abi Lubabah dari Habib bin Abi Tsabit telah menceritakan kepadaku Abu Abdilah (budak Abdullah bin Amru) telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Amru bin Ash menyampaikan hadits kepada kami ketika kami sedang melaksanakan thawaf di Baitullah. Ia berkata; Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Tidak ada hari yang lebih dicintai oleh Allah untuk beramal di dalamnya selain daripada hari-hari ini.” Dikatakan kepadanya, “Tidak juga jihad di jalan Allah?” Beliau menjawab: “Tidak juga jihad di jalan Allah, kecuali orang yang keluar sendirian dengan berbekal hartanya kemudian ia tidak kembali sampai darahnya yang segar ditumpahkan.” Dia (Abu Abdillah) berkata; Lalu aku bertemu dengan Habib bin Abi Tsabit kemudian aku menanyakan kepada mengenai hadits ini maka diapun menyampaikan hadits seperti hadits ini pula. Ia berkata; Kemudian Abdah berkata, “Ia (hari-hati itu) adalah sepuluh hari ini.”

 

Musnad Ahmad 6217: Telah menceritakan kepada kami Ismail telah mengkabarkan kepada kami Atha` bin Sa`ib dari bapaknya, dari Abdullah bin Amru, dia berkata; Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Bacalah (khatamkanlah) Al Qur`an dalam jangkawa waktu satu bulan.” Kemudian beliau menguranginya lagi untukku dan saya pun (meminta untuk) menguranginya hingga menjadi tujuh hari.

 

Musnad Ahmad 6218: Telah menceritakan kepada kami Ismail telah menceritakan kepada kami Sulaiman At Taimi dari Aslam Al Ijliy dari Bisyr bin Syaghaf dari Abdullah bin Amru, dia berkata; Seorang Arab badui bertanya, “Wahai Rasulullah, apa terompet itu?” Beliau menjawab: “Ia adalah sebuah tanduk yang ditiup.”

 

Musnad Ahmad 6219: Telah menceritakan kepada kami Ismail dari Yunus dari Hasan bahwa Abdullah bin Amru berkata; Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM berkata kepada: “Jika kamu tinggal bersama segolongan manusia yang buruk, apa yang kamu lakukan?” Ia (Abdullah bin Amru) berkata; Aku berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimanakah itu?” Beliau menjawab: “Jika antara perjanjian dan amanah mereka telah bercampur, dan keadaan mereka adalah seperti ini.” Yunus membelitkan antara jari-jemari menggambarkan keruwetan yang terjadi pada saat itu. Abdullah berkata, “Lalu apa yang mesti aku perbuat pada saat itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Bertaqwalah kamu kepada Allah ‘azza wajalla, laksanakan kebaikan yang kamu ketahui dan jauhilah kemungkaran, dekatilah para pemuka agama dan jauhilah orang-orang yang awam dari mereka.”

 

Musnad Ahmad 6220: Telah menceritakan kepada kami Yahya yakni Ibnu Sa’id dari Syu’bah telah menceritakan kepadaku Amru bin Murrah saya mendengar seorang laki-laki di rumah Abu Ubaidah, bahwasanya ia mendengar Abdullah bin Amru menceritakan (hadits) kepada Ibnu Umar, bahwa sesungguhnya ia pernah mendengar Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Barangsiapa yang memperdengarkan amalannya kepada manusia maka Allah akan memperdengarkannya kepada makhluknya yang mendengar, dan dia akan menganggapnya remeh dan menghinanya.” Ia berkata: (mendengar itu) kedua mata Abdullah berlinang air mata.

 

Musnad Ahmad 6221: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa’id dari Ubaidullah bin Akhnas telah mengkabarkan kepada kami Al Walid bin Abdillah dari Yusuf bin Mahaq dari Abdullah bin Amru, dia berkata; Aku dulu selalu menulis segala sesuatu yang aku dengar dari Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM dan aku ingin menghafalkannya, maka orang-orang quraisy menghalangi dan mereka berkata, “Kamu hendak menulis segala sesuatu yang kau dengar dari Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM padahal dia juga manusia biasa yang berbicara di waktu marah dan tidak marah.” Maka akupun tidak jadi menulisnya. Kemudian hal itu aku ceritakan kepada Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM, dan beliaupun bersabda: “Tulislah, dan demi Dzat Yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidak ada yang keluar ucapanku kecuali kebenaran.”

 

Musnad Ahmad 6222: Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Hisyam telah mendektekan kepada kami, telah menceritakan kepadaku bapakku, saya telah mendengar Abdudllah bin Amru dari bibirnya ke bibirku, dia berkata; Saya mendengar Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak menghilangkan ilmu dengan mencabutnya langsung dari manusia, akan tetapi Dia menghilangkannya dengan mengambili (mewafatkan) para ulama’ sehingga jika orang ‘alim telah tiada maka manusiapun mengambil pemimpin dari golongan orang-orang yang pandir, yang mana jika mereka ditanyai (suatu perkara) mereka berfatwa tanpa didasari dengan ilmu sehingga mereka pun tersesat dan menyesatkan.”

 

Musnad Ahmad 6223: Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Sufyan telah menceritakan kepada kami Manshur dari Hilal bin Yasaf dari Abu Yahya dari Abdullah bin Amru, dia berkata; Aku pernah melihat Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM shalat dengan duduk, maka akupun berkata kepada beliau, “Pernah disampaikan sebuah hadits kepadaku bahwasanya tuan pernah bersabda: ‘Shalat dengan duduk itu pahalanya setengah dari pahala shalat dengan berdiri.'” Beliau berkata: “Seungguhnya aku tidaklah sama seperti kalian.”

 

Musnad Ahmad 6224: Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Hisyam Ad Dastuwa`i telah menceritakan kepada kami Yahya dari Muhammad bin Ibrahim dari Khalid bin Ma’dan dari Jubair bin Nufair dari Abdullah bin Amru bahwasanya Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM pernah melihatnya memakai baju yang berwarna kuning (polos), maka beliau berkata: “Ini adalah pakaian orang-orang kafir, janganlah kamu memakainya.”

 

Musnad Ahmad 6225: Telah menceritakan kepada kami Yahya telah menceritakan kepada kami Husain Al Mu’allim telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Buraidah dari Abu Sabrah dia berkata, bahwa Abdullah bin Ziyad bertanya mengenai Haudl (telaga) Muhammad SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM, dan Abdullah telah didustakan berkenaan dengannya setelah ia bertanya kepada Abu Barzah dan Barra` bin Azib dan ‘Aidz bin Amr serta laki-laki lain dimana ia juga telah didustakan berkenaan dengannya. Maka Abu Sabrah berkata, “Saya menceritakan kepadamu sebuah hadits yang di dalamnya terdapat Syifa’ (kesembuhan) untuk ini. Sesungguhnya bapakmu telah mengutusku dengan membawa harta kepada Mu’awiah, lalu saya berjumpa dengan Abdullah bin Amr maka ia pun menceritakan kepadaku dari apa yang telah ia dengar dari Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM, kemudian ia juga mendiktekan kepadaku dan aku pun menulisnya dengan tanganku sendiri dan saya tidak menambah atau menguranginya satu hurup pun. Abdullah menceritakan kepadaku bahwasanya, Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak menyukai perbuatan keji.” Atau, ” (Sesungguhnya Allah) membenci seorang yang berperangai buruk dan orang yang mengatai dengan kata-kata kotor.”

 

Musnad Ahmad 6226: (Masih dari jalan/perawi yang sama dengan hadits sebelumnya -dari Abdullah bin ‘Amr -), Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Tidak akan terjadi hari kiamat hingga nampak kekejian dan perbuatan keji, putusnya shillaturrahim, buruknya hubungan bertetangga, dan hingga seorang pengkhianat dipercaya sementara orang yang jujur dituduh berkhianat.”

 

Musnad Ahmad 6227: (Masih dari jalan/perawi yang sama dengan hadits sebelumnya -dari Abdullah bin ‘Amr -), dan beliau bersabda: “Ketahuilah bahwa sesungguhnya tempat yang dijanjikan untuk kalian adalah telagaku yang luas dan panjangnya sama; yakni sejauh jarak antara Ailah dengan Makkah yang biasa ditempuh sebulan perjalanan, di dalamnya terdapat teko-teko (yang banyaknya) sebagaimana bintang-bintang, minumannya lebih putih daripada perak, barangsiapa meminumnya maka setelah itu ia tidak akan pernah haus lagi.” Kemudian Ubaidullah berkata, “Aku belum pernah mendengar satu hadits pun mengenai haudl (telaga) yang dapat dipercaya melebihi hadits ini. Maka diapun membenarkannya, lalu mengambil lembaran itu dan menyimpannya.

 

Musnad Ahmad 6228: Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Ismail telah menceritakan kepada kami Amir dia berkata; Seorang laki-laki mendatangi Abdullah bin Amr maka dia pun berkata; Saya telah mendengar Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Sesungguhnya orang muslim itu adalah siapa yang kaum muslimin selamat dari lisan dan tangannya. Dan seorang Muhajir (orang yang berhijrah) adalah siapa yang meninggalkan apa yang telah dilarang Allah.”

 

Musnad Ahmad 6229: Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Ibnu Juraij dari Ibnu Abi Mulaikah dari Yahya bin Hakim bin Shafwan dari Abdullah bin Amr bin Al Ash dia berkata; Saya mengumpulkan Al Qur`an lalu saya membacanya (sampai khatam) pada setiap malamnya. Lalu hal itu sampai kepada Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM, maka beliau pun bersabda: “Sesungguhnya saya khawatir, setelah kamu melewati waktu yang panjang kamu akan merasa bosan. Karena itu bacalah (khatamkanlah) Al Qur`an itu (sekali) pada setiap bulannya.” Saya berkata, “Wahai Rasulullah, biarkanlah saya untuk memanfaatkan kekuatanku dan masa mudaku.” Beliau berkata: “Bacalah (khatamkanlah) ia pada setiap dua puluh hari.” Saya berkata, “Wahai Rasulullah, biarkanlah saya untuk memanfaatkan kekuatanku dan masa mudaku.” Beliau berkata, “Bacalah (khatamkanlah) ia pada setiap sepuluh hari.” Saya berkata, “Wahai Rasulullah, biarkanlah saya untuk memanfaatkan kekuatanku dan masa mudaku.” Beliau berkata lagi, “Bacalah (khatamkanlah) ia pada setiap tujuh hari sekali.” Saya berkata lagi, “Wahai Rasulullah, biarkanlah saya untuk memanfaatkan kekuatanku dan masa mudaku.” Maka beliau pun enggan (untuk menguranginya lagi).

 

Musnad Ahmad 6230: Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Syu’bah dari Atha` bin Sa`ib dari bapaknya, dari Abdullah bin Amr bahwasanya Nabi SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM melaksanakan shalat dua raka’at pada saat gerhana matahari.

 

Musnad Ahmad 6231: Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Ibnu Ajlan dari Amru bin Syu’aib dari bapaknya, dari kakeknya, bahwasanya Nabi SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM pernah melihat sebagian sahabatnya sedang memakai cincin dari emas maka beliau pun berpaling darinya lalu beliau membuangnya dan mengambil cincin dari besi kemudian beliau bersabda: “Ini adalah keburukan, ini adalah perhiasannya penghuni neraka.” Maka dia membuangnya lalu mengambil cincin yang terbuat dari mata uang logam.

 

Musnad Ahmad 6232: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Utsman bin Umair Abi Yaqzhan dari Abu harb bin Abul Aswad, dia berkata, saya mendengar Abdullah bin Amr berkata; Saya mendengar Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Tidak ada seorang lelakipun yang berada di hamparan bumi ini dan di bawah naungan langit ini yang lebih jujur daripada Abu Dzar.”

 

Musnad Ahmad 6233: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Utsman bin Hakim dari Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif dari Abdullah bin Amr, dia berkata; Dulu saat kami sedang duduk-duduk di tempat Nabi SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM -dan ketika itu dengan mengenakan baju Amr bin Al ‘Ash pergi untuk menemuiku-, beliau berkata sementara kami berada di sisinya: “Sungguh akan datang kepada kalian seorang lelaki yang dilaknat.” Dan demi Allah, sejak beliau mengatakan itu aku selalu melihat-lihat ke dalam dan ke luar hingga datanglah si fulan; yakni Al Hakam.

 

Musnad Ahmad 6234: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Amr dari Abu Zubair dari Abdullah bin Amr, dia berkata; Saya mendengar Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Apabila kalian melihat umatku takut kepada seorang yang zhalim, maka katakanlah kepadanya, ‘Sesungguhnya kamu adalah orang yang zhalim’, karena dengan demikian berarti kamu telah memisahkannya dari mereka.”

 

Musnad Ahmad 6235: (Masih dari perawi yang sama dengan hadits sebelumnya -yakni dari Ibnu Numair dari Al Hasan dari Abu Zubair dari Abdullah bin Amru -). Dan Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Di dalam umatku akan ada orang yang hina, yang suka merubah-rubah bentuk ciptaan dan yang suka melemparkan tuduhan zina tanpa adanya saksi.”

 

Musnad Ahmad 6236: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair dia berkata, telah menceritakan kepada kami Hajjaj dari Qatadah dari Abi Qilabah dari Abdullah bin Amru, dari Nabi SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM, beliau bersabda: “Barangsiapa yang terbunuh karena (mempertahankan) hartanya maka berarti ia mati syahid.”

 

Musnad Ahmad 6237: Telah menceritakan kepada kami Ya’la telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Abu Wa`il dari Masruq dia berkata; Saya pernah duduk bersama Abdullah bin Amru, lalu disebutkanlah nama Abdullah bin Mas’ud maka diapun berkata, “Dia adalah seorang lelaki yang senantiasa akan aku cintai untuk selamanya. Saya mendengar Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Ambillah Al Qur’an dari Ibnu Ummi ‘Abdin -diapun memulai dengannya-, dan dari Mu’adz, dan dari Salim -budak Abu Hanifah-, ” Ya’la berkata, “Dan aku lupa yang keempat.”

 

Musnad Ahmad 6238: Telah menceritakan kepada kami Ya’la telah menceritakan kepada kami fithr dari Mujahid dari Abdullah bin Amr dia berkata, Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Sesungguhnya kasih sayang (hubungan silaturahim) itu bergantungan dengan Arsy. Dan Al Washil (orang yang menyambungnya) bukanlah mereka yang memenuhi (kebutuhan) akan tetapi Al Washil itu ialah siapa yang menyambungnya ketika (hubungan silaturahim itu) terputus.”

 

Musnad Ahmad 6239: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ubaid telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ishaq dari Yazid bin Abi Habib dari Na’im -budak Ummu Salamah- dari Abdullah bin Amr ia berkata; Saya melaksanakan haji bersamanya hingga ketika kami sampai di sebagian jalan dari jalan-jalan yang berada di Makkah, saya melihatnya bertayammum kemudian ia memandang (pepohon) sampai (pohon yang di tuju) terlihat jelas lalu ia pun duduk di bawahnya kemudian ia berkata, “Saya melihat Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM berada di bawah pohon ini, tiba-tiba datanglah seorang laki-laki dari jalan ini lalu dia mengucapkan salam kepada Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM dan berkata, ‘Wahai Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM, sesungguhnya saya telah berkeinginan untuk berjihad bersamamu dan dengan itu saya mengharap wajah Allah dan (pahala di negeri) akhirat kelak.'” Beliau berkata, “Apakah salah seorang dari kedua orang tuamu masih hidup?” Laki-laki itu pun berkata, “Ia wahai Rasulullah, keduanya masih hidup.” Beliau bersabda: “Kembalilah dan berbaktilah kepada kedua orangtuamu.” (Abdullah) berkata; Maka lelaki itu pun kembali pulang dari tempat ia datang.

 

Musnad Ahmad 6240: Telah menceritakan kepada kami Ya’la bin Ubaid telah menceritakan kepada kami Abu Hayyan dari bapaknya, dia berkata; Abdullah bin Amru pernah bertemu dengan Abdullah bin Umar, setelah itu Abdullah bin Umar berbalik/berpaling darinya dan ia menangis, maka orang-orangpun bertanya, “Apa yang membuatmu menangis wahai Abu Abdirrahman?” Dia menjawab, “Yang membuatku menangis adalah orang ini telah menyampaikan hadits kepadaku, dia berkata; aku mendengar Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: ‘Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada sebiji sawi dari sifat sombong.'”

 

Musnad Ahmad 6241: Telah menceritakan kepada kami Waki’ telah menceritakan kepada kami Sufyan dan Mis’ar dari Habib bin Abi Tsabit dari Abul Abbas Al Makki dari Abdullah bin Amr dia berkata; Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Tidak ada puasa bagi siapa yang berpuasa Abad (selama-lamanya).”

 

Musnad Ahmad 6242: Telah menceritakan kepada kami Waki’ telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Manshur dari Hilal bin Yasaf dari Abi Yahya dari Abdullah bin Amru bin Ash, dia berkata; Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM pernah bersabda: “Sempurnakanlah wudhu kalian.”

 

Musnad Ahmad 6243: Telah menceritakan kepada kami Waki’ telah menceritakan kepada kami Mis’ar dan Sufyan dari Sa’d bin Ibrahim dari Humaid bin Abdirrahman bin Auf dari Abdullah bin Amru. Hadits ini di-marfu’-kan oleh Sufyan dan dimauqufkan oleh Mis’ar. Beliau bersabda: “Termasuk dari dosa-dosa besar jika seseorang mencaci maki kedua orang tuanya.” Orang-orang pun bertanya, “Bagaimana mungkin seseorang mencaci maki kedua orang tuanya sendiri?” Beliau berkata: “Jika ia mencaci maki bapak orang lain lalu kemudian orang tersebut membalas mencaci maki bapaknya, dan kemudian ia mencaci maki ibunya dan orang itupun membalas mencaci maki ibunya.”

 

Musnad Ahmad 6244: Telah menceritakan kepada kami Waki’ telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Sa’d bin Ibrahim dari Raihan bin Yazid Al Amir dari Abdullah bin Amr dia berkata; Nabi SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Shadaqah itu tidak halal diberikan kepada orang yang kaya dan tidak pula kepada orang yang masih mempunyai kekuatan yang utuh.”

 

Musnad Ahmad 6245: Telah menceritakan kepada kami Waki’ telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Hayyan dari Abu Zur’ah dari Abdullah bin Amr, ia berkata; Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Nanti matahari akan terbit dari barat, dan binatang melata akan keluar kepada manusia pada waktu dhuha. Jika salah satu dari keduanya telah keluar mendahului yang lain, maka yang lain dalam waktu dekat juga pasti akan segera terjadi. Dan aku tidak menduga kecuali terbitnya matahari dari ufuk barat itulah yang lebih awal terjadi.”

 

Musnad Ahmad 6246: Telah menceritakan kepada kami Waki’ telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Dzi`b dari pamannya Al Harits bin Abdirrahman dari Abu Salamah bin Abdirrahman dari Abdullah bin Amr, dia berkata; Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM melaknat orang yang menyuap dan yang menerima suap.

 

Musnad Ahmad 6247: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Ayub saya mendengar Al Qasim bin Rabi’ah menceritakan (hadits) dari Abdullah bin Amru bahwasanya, Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Sesungguhnya orang yang terbunuh karena keliru (sasaran) adalah semi sengaja (seperti) karena cambuk atau tongkat maka keluarganya berhak mendapatkan seratus onta yang empat puluh diantaranya sedang bunting dan di perutnya terdapat anaknya.”

 

Musnad Ahmad 6248: Telah menceritakan kepada kami Waki’ telah menceritakan kepada kami Sufyan dan Mis’ar dari Habib bin Abi Tsabit dari Abul Abbas dari Abullah bin Amr dia berkata; Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Puasa yang paling utama adalah puasanya saudaraku Dawud AS dimana dia berpuasa sehari kemudian berbuka sehari. Dan dia tidaklah melarikan diri ketika bertemu musuh.”

 

Musnad Ahmad 6249: Telah menceritakan kepada kami Waki’ telah menceritakan kepadaku Hammam dari Qatadah dari Yazid bin Abdillah dari Abdullah bin Amr dia berkata; Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Siapa yang membaca (mengkhatamkan) Al Qur`an kurang dari tiga hari, maka ia tidak akan mampu memahaminya.”

 

Musnad Ahmad 6250: Telah menceritakan kepada kami Waki’ telah menceritakan kepada kami Ali bin Mubarak dari Yahya bin Abi Katsir dari Muhammad bin Ibrahim dari Khalid bin Ma’dan dari Jubair bin Nufair dari Abdullah bin Amar dia berkata; Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM pernah melihatku sedangkan saya memakai pakaian yang berwarna kuning (polos), maka beliau berkata: “Tanggalkanlah, karena sesungguhnya ia adalah pakaian orang-orang kafir.”

 

Musnad Ahmad 6251: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah menceritakan kepada kami Hammam dari Manshur dari Salim bin Abil Ja’d dari Jaban dari Abdullah bin Amru, dari Nabi SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM, beliau berkata: “Tidak akan masuk surga orang yang mengungkit-ungkit kebaikannya dan orang yang kecanduan minuman khomer.”

 

Musnad Ahmad 6252: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkabarkan kepada kami Al Awwam telah menceritakan kepadaku Aswad bin Mas’ud dari Hanzhalah bin Khuwailid Al Anzi dia berkata; Ketika saya sedang berada di sisi Mu’wiyah tiba-tiba dua orang laki-laki menghadap kepadanya dimana keduanya saling bertikai mengenai kepala Ammar. Keduanya sama-sama berkata, “Sayalah yang membunuhnya.” Maka Abdullah bin Amr berkata, “Hendaklah salah seorang di antara kalian berbaik hati kepada temannya karena sesungguhnya saya telah mendengar Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: ‘ (Yang akan) membunuhnya (Ammar) adalah Al Fi`atu Al Baghiyah (kelompok pemberontak).'” Mu’awiyah berkata, “Lalu apa perhatianmu terhadap kami?” Abdullah berkata, “Sesungguhnya bapakku telah mengadukanku kepada Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM, maka beliau pun bersabda: ‘Taatilah bapakmu selama ia masih hidup dan janganlah kamu mendurhakainya.’ Maka saya bersamamu dan saya tidak membunuh.”

 

Musnad Ahmad 6253: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkabarkan kepada kami Muhammad bin Ishaq dari Abu Zubair dari Abul Abbas -budak Bani Dalil- dari Abdullah bin Amr, dia berkata; Pernah disebutkan kepada Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM orang-orang yang sangat bersemangat sekali dalam beribadah maka beliaupun bersabda: “Itu adalah kebiasaan dan rasa semangat dalam Islam. Dan setiap kegemaran itu ada kesemangatannya, dan setiap rasa semangat itu ada masa futurnya. Maka barangsiapa masa futurnya ia pergunakan untuk kesederhanaan dan melaksanakan sunnahku maka ia berada pada jalan yang benar, dan barangsiapa yang mempergunakannya untuk kemaksiatan maka sungguh itu adalah sebuah kebinasaan baginya.”

 

Musnad Ahmad 6254: Telah menceritakan kepada kami Ya’qub telah menceritakan kepada kami bapakku, dari Ibnu Ishaq telah menceritakan Abu Zubair Al Makki dari Abul Abbas (budak Bani Dail) dari Abdullah bin Amr dia berkata; Pernah disebutkan kepada Nabi SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM orang yang sangat bersemangat sekali dalam beribadah maka beliaupun bersabda: “Itu adalah kebiasaan dan rasa semangat dalam Islam. Dan setiap kegemaran itu ada kesemangatannya, dan setiap rasa semangat itu ada masa futurnya. Maka barangsiapa masa futurnya ia tetap berada di atas Al Kitab dan As Sunnah maka ia berada pada jalan yang benar, dan barangsiapa yang mempergunakannya untuk kemaksiatan maka sungguh itu adalah sebuah kebinasaan baginya.”

 

Musnad Ahmad 6255: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkabarkan kepada kami Hariz telah menceritakan kepada kami Hibban Asy Syar’abi dari Abdullah bin Amr bin Ash dari Nabi SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM, bahwasanya beliau bersabda sedang beliau berada di atas mimbar: “Kasihilah niscaya kalian akan dikasihi, maafkanlah niscaya Allah akan mengampuni kalian. Kecelakaanlah bagi Al Aqma’ Al Qaul (yakni mereka yang memiliki telinga seperti corong, mereka mendengarkan perkataan yang hak dari lubang yang satu kemudian keluar lewat lubang yang lain). Dan Kecelakaanlah bagi para penggambar atas apa yang mereka perbuat, padahal mereka mengetahuinya.” Telah menceritakan kepada kami Hasyim yakni Ibnul Qasim telah menceritakan kepada kami Hariz telah menceritakan kepada kami Hibban bin Zaid dari Abdullah bin Amr bin Ash dia berkata; Saya mendengar Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda di atas mambar. Maka ia pun menyebutkan maknanya.

 

Musnad Ahmad 6256: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah menceritakan kepada kami Nafi’ bin Umar dari Bisyr bin Ashim bin Sufyan dari bapaknya, dari Abdullah bin Amr dari Nabi SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM (menurut pengakuan Nafi’) bahwa beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah ‘azza wajalla membenci seorang lelaki pencela yang selalu mencela seperti seekor sapi yang mengunyah makanan dalam mulutnya.”

 

Musnad Ahmad 6257: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Mis’ar dari Habib bin Abi Tsabit dari Abul Abbas dari Abdullah bin Amr dia berkata, seorang laki-laki datang kepada Nabi SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM meminta izin untuk turut ikut dalam jihad, maka beliau bertanya: “Apakah kedua orangtuamu masih hidup.” Maka laki-laki itu pun menjawab, “Ia.” Beliau bersabda, “Maka bersungguh-sungguhlah berbakti kepada keduanya.”

 

Musnad Ahmad 6258: Telah menceritakan kepada kami Yazid dan Affan, Yazid berkata, telah mengabarkan kepada kami, dan Affan berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit Al Bunani dari Syu’aib bin Abdillah bin Amr dari bapaknya, Abdullah bin Amr dia berkata; Rasulullah telah berkata kepadaku: “berpuasalah satu hari, maka bagimu sepuluh.” Aku berkata; tambahkanlah untukku. Beliau bersabda: “berpuasalah dua hari, maka bagimu sembilan” aku berkata lagi; tambahkanlah untukku. Maka beliau bersabda: “berpuasalah selama tiga hari, maka bagimu delapan.”

 

Musnad Ahmad 6259: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Hammam dari Qatadah dari Yazid bin Abdillah bin Asy Syikhkhir dari Abdullah bin Amr dia berkata; Saya berkata, “Wahai Rasulullah, berapa lama saya harus membaca (mengkhatamkan) Al Qur`an?” beliau bersabda: ” (Sekali) pada setiap bulannya.” (Abdullah) berkata; Saya berkata, “Saya masih lebih kuat dari itu.” Beliau berkata, “Bacalah (khatamkanlah) ia pada setiap dua puluh lima hari sekali.” Saya berkata, “Saya masih lebih kuat dari itu.” Beliau berkata, “Bacalah (khatamkanlah) ia pada setiap lima belas hari sekali.” Saya berkata, “Saya masih lebih kuat dari itu.” Beliau berkata lagi, “Bacalah (khatamkanlah) ia pada setiap tujuh hari sekali.” Abdullah berkata; Saya berkata, “Saya masih lebih kuat dari itu.” Beliau kemudian bersabda: “Tidak akan memahaminya, siapa yang membacanya (mengkhatamkannya) kurang dari tiga hari sekali.”

 

Musnad Ahmad 6260: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Farj bin Fadlolah dari Ibrahim bin Abdurrahman bin Rafi’ dari bapaknya, dari Abdullah bin Amr dia berkata; Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Sesungguhnya Allah telah mengharamkan atas umatku khamer, berjudi, minuman arak dari gandum, main catur, dan al qinnin (jenis permainan bangsa romawi), dan Dia menambahkan untuk shalat witir.” Yazid berkata: Al Qinnin ialah Al Barabit (yaitu sejenis alat musik).

 

Musnad Ahmad 6261: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Hammam dari Qatadah dari Ibnu Sirin dan Muhammad bin Ubaid dari Abdullah bin Amru, dia berkata: Saya pernah bersama Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM lalu Abu Bakar datang untuk meminta izin, beliau berkata: “Izinkanlah ia dan berilah kabar gembira kepadanya dengan surga.” kemudian datanglah Umar untuk meminta izin juga maka beliau berkata: “Izinkanlah ia dan berilah kabar gembira kepadanya dengan surga.” kemudian datanglah Utsman juga untuk meminta izin maka beliau berkata: “Izinkanlah ia dan berilah kabar gembira kepadanya dengan surga.” Ia (Abdullah bin Amr) berkata: Saya berkata, “Lalu dimanakah aku?” beliau pun menjawab, “Kamu ada bersama bapakmu.”

 

Musnad Ahmad 6262: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit Al Bunani dari Syu’aib bin Abdullah bin Amru, dari bapaknya, ia berkata:; “Aku sama sekali belum pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam makan sambil bersandar, dan tidak pernah dua orang menginjak kedua tumitnya (Nabi tidak pernah berjalan di depan hingga tumitnya terinjak orang lain dari belakang, -pent).” Affan mengatakan (dengan redaksi); “‘Aqibaihi (kedua tumitnya).”

 

Musnad Ahmad 6263: Telah menceritakan kepada kami Muhamad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Amr bin Dinar dari Syuhaib -budak Ibnu Amir- ia menceritakan dari Abdullah bin Amru bahwasanya, Nabi SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM pernah bersabda: “Barangsiapa menyembelih burung atau membunuhnya tanpa suatu keperluan, -‘Amru berkata: Saya menduga sangat beliau berkata: “Kecuali dengan jalan yang benar- maka Allah akan mempertanyakannya kepadanya pada hari kiamat.”

 

Musnad Ahmad 6264: Telah menceritakan kepada kami Hasan dan Affan keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah telah berkata Affan telah mengabarkan kepada kami Amru bin Dinar dari Shuhaib Al Hadzdzaa`i dari Abdullah bin Amr bin Ash bahwasanya, Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Barangsiapa yang membunuh burung pipit, maka Allah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM akan menanyainya kelak pada hari kiamat.” Lalu dikatakanlah, “Wahai Rasulullah! Apa haknya?” beliau bersabda: “Ia menyembelihnya, namun ia tidak mengambil lehernya lalu memotongnya.”

 

Musnad Ahmad 6265: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Ayub saya mendengar Al Qasim bin Rabi’ah ia menceritakan (hadits) dari Abdullah bin Amr bahwasanya, Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Sesungguhnya orang yang terbunuh karena keliru (sasaran) adalah semi sengaja (seperti) karena cambuk atau tongkat maka keluarganya berhak mendapatkan seratus onta yang empat puluh diantaranya sedang bunting dan di perutnya terdapat anaknya.”

 

Musnad Ahmad 6266: Telah menceritakan kepada kami Mu’adz bin Hisyam telah menceritakan kepadaku bapakku, dari Qatadah dan Abdush Shamad dia berkata, telah menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Syahr bin Hausyab dari Abdullah bin Amr bahwasanya, Nabi SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Minuman khomer itu, jika orang-orang meminumnya maka jilidlah mereka, kemudian jika mereka meminumnya (lagi) maka jilidlah mereka, kemudian jika mereka meminumnya (lagi) maka jilidlah mereka, (dan pada kali keempat beliau mengatakan); kemudian jika mereka meminumnya (lagi) maka bunuhlah mereka.”

 

Musnad Ahmad 6267: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah telah menceritakan kepada kami Atha` bin Sa`ib dari bapaknya, dari Abdullah bin Amr dari Nabi SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bahwasanya, beliau menyuruh Fatimah dan Ali jika ingin merebahkan badannya (untuk tidur) agar membaca tasbih, tahmid dan takbir. Atha` tidak mengetahui mana diantara ketiga bacaan itu yang dibaca tiga puluh empat kali sehingga genap seratus kali. Ia (As Sa`ib) berkata; Lalu Abdullah bin Amru berkata, “Setelah itu aku tidak pernah lagi meninggalkannya.” Ia berkata; Lalu Ibnu al Kawwa’ bertanya kepada Ali, “Tidak pula pada malam perang shiffiin?” Ali menjawab, “Ya, aku juga tidak meninggalkannya pada malam perang shiffin.”

 

Musnad Ahmad 6268: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Nu’man bin Salim saya mendengar Ya’qub bin Ashim bin Urwah bin Ma’ud, saya mendengar seorang lelaki berkata kepada Abdullah bin Amr, “Sesungguhnya kamu pernah mengatakan bahwa hari kiamat akan terjadi bila telah begini dan begini.” Ia (Abdullah bin Amr) berkata, “Sungguh aku telah berniat untuk tidak menyampaikan sesuatupun kepada kalian, akan tetapi aku hanya ingin mengatakan bahwa kalian sebentar lagi akan menyaksikan sebuah kejadian yang amat besar; yakni terbakarnya Baitullah.” Syu’bah mengatakan demikian atau yang semisal dengan ini. Abdullah bin ‘Amr berkata; Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Dajjal akan muncul di tengah-tengah umatku lalu ia akan tinggal bersama mereka selama empat puluh.” Aku tidak tahu apakah itu empat puluh hari, empat puluh tahun, empat puluh malam, atau empat puluh bulan.”Lalu Allah ‘azza wajalla membangkitkan Isa bin Maryam SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM dan wajahnya seperti Urwah bin Mas’ud Ats Tsaqafi. Ia akan muncul dan membinasakan Dajjal. Setelah itu manusia hidup dalam keadaan damai dan (hampir) tidak ada pertikaian antara dua anak manusia, kemudian Allah Ta’ala menghembuskan angin dingin yang datang dari arah negeri Syam. Tidak ada seorangpun yang di dalam hatinya terdapat sebiji sawi keimanan kecuali Dia pasti akan mengambil nyawanya (mewafatkannya) hingga jika ada diantara mereka yang bersembunyi di perut gunung niscaya angin itu akan mendatanginya.” Ia (Abdullah) berkata: Aku mendengarnya dari Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM, “Kemudian tinggallah manusia-manusia yang jahat, yang selalu bersegera dalam melakukan kejahatan. Mereka tidak mengenal kebajikan dan tidak mengingkari kemungkaran.” Beliau berkata (melanjutkan sabdanya): “Kemudian syetan menampakkan dirinya dan menyeru, ‘Maukah kalian menerima ajakanku? ‘ Kemudian ia menyuruh mereka, hingga merekapun menyembah berhala-berhala padahal mereka telah diberikan rezeki yang banyak dan kehidupan yang nyaman. Kemudian ditiuplah sangkakala, dan tidak ada seorangpun yang mendengarnya kecuali pasti ia akan memiringkan kepalanya. Dan manusia yang paling pertama mendengarnya ialah seorang lelaki yang sedang memperbaiki kolamnya, kemudian ia terkejut hingga menemui ajalnya. Lalu tidak tersisa seorangpun kecuali ia pasti binasa. Kemudian Allah menurunkan hujan rintik-rintik lalu dengan jasad manusia tumbuh kembali dan bermunculan dari dalam kubur. Kemudian ditiuplah sangkakala untuk kedua kalinya dan tiba-tiba manusia berdiri (untuk menunggu keputusan).” Beliau berkata: “Kemudian dikatakan, ‘Wahai manusia, mendekatlah kalian kepada Rabb kalian! ‘ (Dan tahanlah mereka (di tempat perhentian) karena sesungguhnya mereka akan ditanya).'” Beliau berkata: “Kemudian dikatakan, ‘Keluarkanlah penghuni neraka! ‘”. Beliau berkata: “Lalu ditanyakan, ‘Berapa? ‘ Dia menjawab, ‘Setiap seribu orang keluarkanlah sembilan ratus sembilan puluh sembilan dari mereka.’ Maka pada hari itu anak-anak dibangkitkan dalam keadaan telah beruban dan pada hari itu pula betis disingkapkan.” Muhammad bin Ja’far berkata: Syu’bah meceritakan hadits ini kepadaku berkali-kali, dan akupun memaparkannya kepadanya.

 

Musnad Ahmad 6269: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Auf dari Maimun bin Astadz Al Hizani dari Abdullah bin Amru, dari Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bahwasanya beliau bersabda: “Barangsiapa yang memakai perhiasan emas dari ummatku lalu ia mati dalam keadaan masih memakainya maka Allah akan mengharamkan bagi emas di surga. Dan barangsiapa yang memakai kain sutera dari ummatku lalu ia mati dalam keadaan masih memakainya maka Allah akan mengharamkan baginya kain sutera di surga.”

 

Musnad Ahmad 6270: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman dari Sufyan dari Abu Sinan dari Abdullah bin Abil Hudzail dari Abdullah bin Amru, dia berkata, bahwasanya Nabi SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM berlindung kepada Allah dari ilmu yang tidak bermanfaat, dan dari do’a yang tidak didengar, dan dari hati yang tidak khusyu’, dan dari nafsu yang tidak pernah puas.

 

Musnad Ahmad 6271: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Umar Al Umari dari Amru bin Syu’aib dari bapaknya, dari Abdullah bin Amr bahwasanya Nabi SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM, beliau bersabda: “Sesuatu yang jika dalam jumlah banyak dapat memabukkan maka sedikitnya juga haram.”

 

Musnad Ahmad 6272: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Muhajir dari Abdullah bin Babah dari Abdullah bin Amr dia berkata; Saya sedang berada di sisi Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM, lalu disebutkanlah tentang amalan-amalan maka beliau pun bersabda: “Tidaklah satu hari dari hari-hari yang lebih utama dari sepuluh hari ini.” Mereka (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, yaitu jihad di jalan Allah.” (Abdullah) berkata; lalu mereka pun membesarkannya.” Maka Nabi SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Tidak pula jihad fi sabilillah, kecuali seseorang yang keluar dengan jiwa dan hartanya di jalan Allah kemudian hingga tertumpah darahnya (mati syahid).” Telah menceritakan kepada kami Abu Nadlr dan Yahya Adam keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Zuhair dari Ibrahim bin Muhajir dari Abdullah bin Babah dari Abdullah bin Amr dia berkata; Saya sedang berada di sisi Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM, lalu disebutkanlah amalan-amalan. Maka dia pun menyebutkan semisalnya.

 

Musnad Ahmad 6273: Telah menceritakan kepada kami Husain bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Yazid bin Atha` dari Abu Sinan dari Abdullah bin Abi Al Hudzail telah menceritakan kepada kami seorang Syaikh, dia berkata; Saya masuk ke dalam salat satu Masjid di Syam lalu saya pun shalat dua raka’at kemudian saya duduk maka datanglah seorang Syaikh dan shalat dengan menghadap dinding. Setelah ia selesai shalat orang-orang kemudian berkumpul kepadanya, maka saya berkata, “Siapakah orang ini.” Maka mereka menjawab, “Abdullah bin Amr.” Kemudian datanglah seorang utusan Yazid bin Mu’awiyah, lalu (Abdullah bin Amr) berkata, “Sesungguhnya orang ini menghalangiku untuk menceritakan kepada kalian, padahal Nabi kalian SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM berdo’a: “ALLAHUMMA INNII A’UUDZU BIKA MIN NAFSIN LAA TASYBA’ WA QALBIN LAA YAKHSYA’ WA MIN ‘ILMIN LAA YANFA’ WA MIN DU’AA`IN LAA YUSMA’ ALLAHUMMA INNII A’UUDZU BIKA MIN HA`ULAA`IL ARBA’ (Ya Allah, Sesungguhnya saya berlindung kepada-Mu dari nafsu yang tidak pernah puas, dari kalbu yang tidak pernah khusyu’, dari ilmu yang tidak bermanfaat dan dari do’a yang tidak didengar. Ya Allah, aku berlindung dari empat hal itu).”

 

Musnad Ahmad 6274: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Hammad dari Tsabit dari Syu’aib bin Abdillah bin Amr dari bapaknya, dia berkata; Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM tidak pernah sama sekali makan sambil berbaring dan tidak pula kedua bahunya di injak oleh dua orang lelaki.

 

Musnad Ahmad 6275: Telah menceritakan kepada kami Hasyim bin Qasim telah menceritakan kepada kami Laits telah menceritakan kepadaku Abu Qabil Al Ma’afiri dari Sufay Al Ashbahi dari Abdullah bin Amr dari Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM, dia berkata: Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM pernah keluar menemui kami dengan membawa dua buah kitab di tangannya seraya berkata: “Tahukah kalian apa isi kedua kitab ini?” Ia (Abdullah) berkata: Kamipun menjawab, “Tidak, kami tidak mengetahuinya kecuali jika engkau memberitahukannya kepada kami wahai Rasulullah.” Beliau berkata mengenai kitab yang berada di tangan kanannya: “Ini adalah kitab dari Rabb semesta alam yang berisi nama-nama para penghuni surga, nama-nama nenek moyang mereka dan kabilah-kabilah mereka, kemudian seterusnya -beliau menyebutkannya secara umum saja- dari mereka tidak akan ditambahi dan tidak akan dikurangi untuk selama-lamanya.” Kemudian mengenai kitab yang berada di tangan kiri, beliau berkata: “Ini adalah daftar nama-nama para penghuni neraka, daftar nama nenek moyang mereka dan kabilah-kabilah mereka, (lalu beliau menyebutkannya secara umum), dan dari mereka tidak akan ditambahi atau dikurangi untuk selamanya.” Maka para sahabatpun berkata, “Jika demikian adanya apa gunanya kita beramal bila ternyata semuanya telah ditentukan?” Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM berkata: “Tempuhlah jalan yang lurus dan mendekat kalian kepadaNya karena sesungguhnya penghuni surga amalannya akan ditutup dengan amalan penghuni surga meski sebelumnya banyak melakukan kesalahan. Dan sesungguhnya penghuni neraka amalannya akan ditutup dengan amalan penghuni neraka meski sebelumnya ia banyak melakukan kebajikan.” Kemudian beliau menggenggam tangannya dan bersabda: “Rabb kalian telah menentukan segalanya untuk para hambaNya.” Kemudian beliau melemparkan catatan yang ada di tangan kanannya seraya berkata; “Sebahagian manusia ada yang menjadi penghuni surga.” dan melemparkan catatan yang ada di tangan kirinya seraya berkata: “Dan sebahagian yang lainnya menjadi penghuni neraka.”

 

Musnad Ahmad 6276: Telah menceritakan kepada kami Abu Nadlr telah menceritakan kepada kami Al Faraj telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Abdirrahman bin Rafi’ dari bapaknya, dari Abdullah bin Amr dia berkata; Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Sesungguhnya Allah telah mengharamkan atas umatku yaitu, khamer, judi, Mizr (sejenis minuman keras dari jelai), Qinniin (sejenis permainan judi bangsa Romawi) dan Kubah (permainan dadu).”

 

Musnad Ahmad 6277: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yazid telah menceritakan kepada kami Haiwah telah mengkabarkan kepada kami Syurahbil bin Syarik Al Ma’afiri bahwa dia mendengar Abdurrahman bin Rafi’ At Tanukhi bahwa dia mendengar Abdullah bin Amr bin Ash berkata: bahwasanya ia mendengar Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Saya tidak peduli lagi dengan tempat yang aku datangi atau dengan kendaraan yang aku tunggangi jika aku telah meminum obat penawar racun, atau mengalungkan jimat, atau melantunkan bait syair yang muncul dari diriku sendiri.” Al Ma’afiri agak ragu mengenai; “Aku tidak peduli lagi dengan kendaraan yang aku tunggangi, atau dengan tempat yang aku datangi.”

 

Musnad Ahmad 6278: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yazid telah menceritakan kepada kami Haiwah dan Ibnu Lahi’ah dia berkata, telah mengkabarkan kepada kami Syurahbil bin Syarik bahwa dia mendengar Abu Abdirrahman Al Hubuli menceritakan dari Abdullah bin Amr bin Ash dari Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Sebaik-baik teman di sisi Allah ialah yang paling baik terhadap temannya, dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah adalah yang paling baik terhadap tetangganya.”

 

Musnad Ahmad 6279: Telah menceritakan kepada kami Abu Abdirrahman telah menceritakan kepada kami Haiwah dan Ibnu Lahi’ah keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Syurahbil bin Syarik bahwa dia mendengar Abu Abdiarrahman menceritakan (hadits) dari Abdullah bin Amr bin Ash dari Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Sesungguhnya dunia itu, semua isinya adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.”

 

Musnad Ahmad 6280: Telah menceritakan kepada kami Abu Abdirrahman telah menceritakan kepada kami Haiwah telah mengkabarkan kepada kami Ka’ab bin Alqamah bahwa dia mendengar Abdurrahman bin Jubair berkata; bahwa dia mendengar Abdullah bin Amr bin Ash berkata, bahwa dia mendengar Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM pernah bersabda: “Jika kalian mendengar suara muadzin maka ucapkanlah seperti yang diucapkannya lalu ucapkanlah shalawat kepadaku karena sesungguhnya barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadaku sekali saja maka Allah akan mendo’akannya sepuluh kali, kemudian mohonkanlah untukku wasilah karena sesungguhnya ia adalah sebuah kedudukan di surga yang dipantas diberikan kecuali kepada salah satu dari hamba-hambanya dan aku mengharap semoga akulah orangnya. Dan barangsiapa memohonkan untukku wasilah, maka halal baginya mendapat syafa’atku.”

 

Musnad Ahmad 6281: Telah menceritakan kepada kami Abu Abdirrahman telah menceritakan kepada kami Haiwah telah mengkabarkan kepadaku Abu Hani` bahwa dia mendengar Abu Abdirrahman Al Hubuli bahwa dia mendengar Abdullah bin Amr bahwa dia mendengar Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Sesungguhnya hati-hati anak cucu Adam semuanya berada diantara jari-jari Ar Rahman ‘azza wajalla seperti hati seseorang yang dipalingkannya sesuai kehendakNya.” Kemudian Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM berdo’a: “ALLAHUMMA MUSHARRIFAL QULUUB ISHRIF QULUUBANAA ILAA THAA’ATIK (Ya Allah, Dzat Yang Maha Memalingkan hati, palingkanlah hati-hati kami untuk ta’at kepadaMu).”

 

Musnad Ahmad 6282: Telah menceritakan kepada kami Abu Abdirrahman telah menceritakan kepadaku Sa’id bin Abi Ayub telah menceiritakan kepadaku Ma’ruf bin Suwaid Al Judzami dari Abi Usyanah Al Ma’afiri dari Abdullah bin Amr bin Ash dari Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM, beliau bersabda: “Tahukah kalian diantara makhluk Allah yang paling pertama masuk surga?” Para sahabat menjawab, “Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui.” Beliau bersabda: “Diantara makhluk Allah yang paling pertama kali masuk surga adalah golongan orang-orang fakir dan orang-orang yang berhijrah untuk mengisi tapal-tapal perbatasan antara kaum muslimin dan kafir, yang dengan perantara mereka malapetaka dapat dihindarkan, dan salah seorang diantara mereka wafat sedang keinginan yang masih berada di dadanya tidak dapat terlaksana, maka Allah berkata kepada salah satu dari malaikat yang dikehendakiNya: ‘Datangilah mereka dan ucapkanlah selamat kepada mereka! ‘ Maka malaikat itu berkata: ‘Kami adalah para penghuni langit dan semulia-mulianya makhlukMu, kenapa Engkau menyuruh kami untuk mendatangi mereka dan memberi salam kepada mereka? ‘ Allah berkata: ‘Sesungguhnya mereka adalah para hamba yang beribadah kepadaKu dan tidak menyekutukanKu dengan yang lain, mereka menjaga tapal batas antara kaum muslimin dan orang kafir, dan dengan mereka pula dapat dihindarkan malapetaka, ada salah seorang dari mereka yang mati sedang dalam dadanya masih keinginannya yang tidak bisa ia penuhi.'” Beliau berkata: “Maka para malaikat itupun mendatangi mereka dan masuk dari setiap pintu yang ada (seraya mengucapkan), ‘Salamun ‘alaikum bima shabartum (Keselamatan atas kalian oleh karena kesabaran kalian).’ Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.”

 

Musnad Ahmad 6283: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepada kami Abu Usysyanah bahwa dia mendengar Abdullah bin Amr berkata; Saya mendengar Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Sesungguhnya kelompok manusia yang pertaman kali memasuki surga adalah kelompok Muhajirin yang sangat berhati-hati terhadap perkara makruh. Jika mereka diperintah, mereka akan mendengar dan mentaatinya. Dan jika salah seorang dari mereka memiliki hajat kepada penguasa, maka hajat itu tidak akan terpenuhi hingga sampai ia menginggal dan (hajat itu) pun masih tersimpan dalam dadanya. Dan sungguh, Allah ‘azza wajalla akan memanggil surga pada hari kiamat lalu ia pun datang dengan keindahan dan segala perhiasannya dan Allah pun berseru: ‘Wahai pada hamba-hambaKu yang telah berperang di jalan-Ku, dan telah dibunuh, disakiti, dan telah berjihad di jalan-Ku, masuklah kalian ke dalam surga dengan tanpa hisab, tanpa adzab.'” Maka ia pun menyebutkan hadits.

 

Musnad Ahmad 6284: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yazid Al Muqri` dari kitabnya, telah menceritakan kepada kami Sa’id bin Abi Ayub telah menceritakan kepadaku Syurahbil bin Syarik dari Abi Abdurrahman Al-Hubuliy dari Abdullah bin Amr bin Ash, bahwa Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Sungguh beruntung orang yang masuk Islam dan ia diberikan kecukupan, serta Allah memberinya rasa qona’ah terhadap apa yang telah diberikan kepadanya.”

 

Musnad Ahmad 6285: Telah menceritakan kepada kami Abu Abdrirrahman telah menceritakan kepada kami Sa’id telah menceritakan kepada kami Rabi’ah bin Saif Al Ma’afir dari Abu Abdirrahman Al Hubuliy dari Abdullah bin Amru bahwasanya, ada seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM seraya berkata, “Wahai Rasulullah, ada jenazah orang kafir melewati kami, apakah kami mesti berdiri?” Beliau menjawab: “Ya, berdirilah kalian untuknya karena sesungguhnya kalian bukan berdiri untuk menghormatinya tapi sebenarnya kalian berdiri untuk mengagungkan Dzat yang telah mengambil jiwa-jiwa (dari jasadnya).”

 

Musnad Ahmad 6286: Telah menceritakan kepada kami Abu Abdirrahman telah menceritakan kepada kami Sa’id telah menceritakan kepada kami Rabi’ah bin Saif Al Ma’afiry dari Abu Abdirrahman Al Hubuliy dari Abdullah bin Amr, dia berkata; Ketika kami sedang berjalan bersama Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM, tiba-tiba beliau melihat seorang wanita yang kami kira beliau tidak mengenalnya, akan tetapi tatkala kami semua telah menghadap ke jalan, beliau berhenti hingga wanita itu pun sampai ke tempat beliau, dan ternyata wanita itu adalah Fatimah binti Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM (semoga Allah Ta’ala meridhoinya). Maka beliaupun bertanya: “Wahai Fatimah, apa yang menyebabkanmu keluar dari rumah?” Fatimah menjawab, “Aku mendatangi rumah ini untuk mendo’akan agar si mayit mendapat rahmat dari Allah Ta’ala dan mendo’akan keluarganya agar diberi ketabahan.” Beliau bertanya lagi: “Apa kamu mengantar jenazahnya bersama mereka sampai ke pemakamannya?” Fatimah menjawab, “Aku berlindung kepada Allah bila sampai mengantar ke kuburannya bersama mereka padahal aku telah mendengar sabdamu (yang melarang hal itu).” Beliau berkata: “Jika kamu sampai mengantarnya ke kuburan bersama mereka, maka kamu tidak akan melihat surga hingga kakek bapakmu ini melihatnya.”

 

Musnad Ahmad 6287: Telah menceritakan kepada kami Abu Abdirrahman telah menceritakan kepada kami Sa’id telah menceritakan kepadaku Ayyasy bin Abbas dari Isya bin Hilal Ash Shadafi dari Abdullah bin Amru, dia berkata; Seorang lelaki mendatangi Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM dan berkata, “Wahai Rasulullah, koreksilah bacaanku!” Maka beliau pun berkata kepadanya, “Bacalah tiga surat yang didahului Alif Laam Ra’.” Lelaki itu berkata, “Umurku sudah tua, dan hatiku sudah mengeras, serta lidahku juga sudah kalut.” Beliau berkata: “Kalau begitu bacalah surat yang didahului Haa’ Mim.” Maka lelaki itupun mengatakan seperti perkataannya yang tadi. Beliau berkata: “Bacalah tiga surat yang diawali dengan sabbaha.” Dan lelaki itupun mengatakan seperti perkataannya yang pertama, lalu dia mengatakan, “Wahai Rasulullah, yang aku mau engkau membacakan kepadaku satu surat yang mencakup keseluruhan.” Maka beliau menyuruhnya membaca surat Az Zalzalah, hingga sa’at ia selesai membacanya, dia berkata, “Demi Dzat Yang telah mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak akan menambahinya untuk selamanya.” Lalu orang itupun berpaling dan pergi meninggalkan beliau, dan Rasulullah pun berkata: “Sungguh beruntuk Ruwaihil, sungguh beruntuk Ruwaihil, lalu beliapun mengatakan hal itu kepadaku, kemudian lelaki itu pun datang kepadanya dan belaiu pun berkata: “Saya telah diperintahkan menyembelih kurban pada hari Adlha yang telah dijadikan oleh Allah sebagai hari raya bagi umat ini.” Lalu lelaki itu berkata, “Jika aku tidak mendapati kecuali kambing gemuk milik anakku, apakah aku juga harus menyembelihnya?” Beliau menjawab: “Tidak, akan tetapi cukurlah rambutmu, potonglah kuku-kuku tanganmu, pendekkanlah kumismu, cukurlah bulu kemaluanmu, dan itulah kesempurnaan berkurbanmu di sisi Allah.”

 

Musnad Ahmad 6288: Telah menceritakan kepada kami Abu Abdirrahman telah menceritakan kepada kami Sa’id telah menceritakan kepadaku Ka’ab bin Alqamah dari Isa bin Hilal Ash Shadafi dari Abdullah bin Amru, dari Nabi SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM; bahwasanya suatu hari beliau pernah menyebutkan mengenai shalat seraya bersabda: “Barangsiapa yang menjaganya, ia akan mempunyai cahaya, bukti dan keselamatan kelak di hari kiamat. Dan barangsiapa yang tidak menjaganya maka ia tidak mempunyai cahaya, bukti dan keselamatan pada hari kiamat dan ia akan tinggal bersama Qorun, Fir’aun, Haman dan Ubay bin Khalaf.”

 

Musnad Ahmad 6289: Telah menceritakan kepada kami Abu Abdirrahman telah menceritakan kepada kami Haiwah dan Ibnu Lahi’ah keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Hani`Al Khaulani bahwa dia mendengar Abu Abdirrahman Al Hubuli berkata, saya mendengar Abdullah bin Amr bin Ash berkata; Saya mendengar Nabi SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Tidaklah seorang prajurit berperang di jalan Allah kemudian mendapatkan ghonimah kecuali telah disegerakan bagi mereka dua pertiga dari pahala mereka di akherat dan masih tersisa bagi mereka sepertiga lagi, namun jika mereka tidak mendapatkan ghonimah maka mereka akan mendapatkan pahala mereka secara penuh.”

 

Musnad Ahmad 6290: Telah menceritakan kepada kami Abu Abdirrahman telah menceritakan kepada kami Haiwah telah mengkabarkan kepadaku Abu Hani` bahwa dia mendengar Abu Abdirrahman Al Hubali dia berkata, saya mendengar Abdullah bin Amr bin Ash berkata; Saya mendengar Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Sesungguhnya orang-orang fakir dari kalangan Muhajirin akan mendahului para Aghniya` kelak pada hari kiamat sejauh empat puluh tahun perjalanan.” Abdullah berkata, “Jika kalian mau, kami akan memberi kalian apa yang ada pada kami dan jika kalian pingin, kami akan mengungkapkan hajat kalian kepada penguasa.” Mereka menjawab, “Kami lebih memilih bersabar, dan kami tidak meminta sesuatu pun.’

 

Musnad Ahmad 6291: Telah menceritakan kepada kami Abu Abdirrahman telah menceritakan kepada kami Haiwah dan Ibnu Lahi’ah keduanya berkata, telah mengkabarkan kepada kami Abu Hani` Al Khaulani bahwa dia mendengar Abu Abdirrahman Al Hubuliy bahwa dia telah mendengar Abdullah bin Amr, saya telah mendengar Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Allah telah menetapkan ketentuan-ketentuan (takdir bagi setiap makhluk) lima puluh ribu tahun sebelum menciptakan langit dan bumi.”

 

Musnad Ahmad 6292: Telah menceritakan kepada kami Abu Abdirrahman telah menceritakan kepada kami Musa yakni Ibnu Ali saya mendengar bapakku menceritakan (hadits) dari Abdullah bin Amr bin Ash bahwa Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Para penghuni neraka itu setiap orang yang keras dan kasar, sombong, suka mengumpulkan harta dan suka menghalangi manusia (dari jalan Allah).”

 

Musnad Ahmad 6293: Telah menceritakan kepada kami Hajjaj dan Abu Nadlr keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Laits telah menceritakan kepadaku Yazid bin Abi Habib dari Abul Khair dari Abdullah bin Amru, bahwa ada seorang lelaki bertanya kepada Nabi SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM, “Amalan apakah yang paling baik?” Beliau menjawab: “Memberikan makan dan memberi salam kepada orang yang kamu kenal dan yang tidak kamu kenal.”

 

Musnad Ahmad 6294: Telah menceritakan kepada kami Abu Amir telah menceritakan kepada kami Hisyam yakni Ibnu Sa’d dari Sa’id bin Abi Hilal dari Rabi’ah bin Saif dari Abdullah bin Amr dari Nabi SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM, beliau bersabda: “Tidaklah seorang muslim meninggal dunia di hari Jum’at atau pada malam Jum’at kecuali Allah akan menjaganya dari fitnah kubur.”

 

Musnad Ahmad 6295: Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Shaq’ab bin Zuhair dari Zaid bin Aslam, telah berkata Hammad (saya mendunganya) dari Atha’ bin Yasar dari Abdullah bin Amr dia berkata; Dulu kami pernah sedang bersama-sama Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM, lalu datanglah seorang lelaki badui dengan memakai jubah yang terbuat dari sutera. Lalu ada seorang lelaki berkata, “Sesungguhnya teman kalian ini ingin menghinakan setiap penunggang kuda dan mengangkat (memuliakan) setiap penggembala.” Dia berkata: maka Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM memegang kerah jubahnya dan berkata: “Tapi kenapa aku melihatmu memakai pakaian orang yang tidak berakal seperti ini?” kemudian beliau bersabda lagi: “Sesungguhnya Nabi Allah Nuh SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM ketika maut hendak menjemputnya ia berkata anaknya, ‘Aku akan mengkisahkan kepadamu sebuah wasiat, aku memerintahkan kepadamu dua hal dan melarangmu dari dua hal; Aku memerintahkanmu mengucap LAA ILAAHA ILLALLAH karena sesungguhnya jika langit yang tujuh serta bumi yang tujuh itu diletakkan pada satu neraca lalu kalimat LAA ILAAHA ILLALLAAH diletakkan pada neraca yang lainnya niscaya akan condong kepada neraca yang diletakkan kalimat LAA ILAAHA ILLALLAAH padanya. Dan kalau seandainya langit yang tujuh dan bumi yang tujuh itu bersatu membentuk satu lingkaran niscaya akan dipatahkan oleh kalimat LAA ILAAHA ILLALLAAH WA SUBHAANALLAH WABIHAMDIH. Sesungguhnya ia adalah cara shalatnya segala sesuatu, dan dengannya para makhluk diberi rezeki. Dan aku melarangmu dari dua hal; dari syirik dan takabbur (sombong).'” Ia (Abdullah) berkata; Saya berkata atau dikatakan kepada Rasulullah, “Kalau Syirik kami telah mengetahuinya, lalu apa yang dimaksud dengan takabbur itu?” Seseorang berkata: “Apakah takabbur itu bila salah seorang diantara kami mempunyai sepasang sandal bagus dengan sandat yang bagus?” Beliau menjawab: “Tidak.” Lalu ada yang berkata: “Lalu apakah jika seseorang mempunyai baju bagus kemudian ia memakainya itu juga dianggap sombong?” Beliau menjawab: “Tidak.” Lalu ada yang berkata lagi: “Ataukah jika seseorang mempunyai kendaraan (bagus) lalu ia mengendarainya itu dianggap takabbur?” Beliau menjawab: “Tidak.” Lalu ada yang berkata lagi: “Ataukah jika ada seseorang mempunyai teman banyak lalu mereka selalu berkumpul padanya itu dianggap takabbur?” Beliau menjawab: “Tidak.” Lalu dikatakan kepada beliau: kalau begitu apakah takabbur itu sebenarnya? Beliau menjawab: “Bodoh terhadap kebenaran dan meremehkan manusia.”

 

Musnad Ahmad 6296: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah dan Ibnu Mubarak dari Al Auza’i dari Yahya bin Abi Katsir dari Abu Salamah bin Abdirrahman dari Abdullah bin Amru dia berkata; Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Jangan sampai kamu seperti si fulan, ia dulu selalu mengerjakan qiyamullail (shalat malam) tapi kemudian ia meninggalkan shalat malam.” Telah menceritakan kepada kami Ibnu Zubair yakni Abu Ahmad telah menceritakan kepada kami Ibnu Mubarak telah menceritakan kepadaku Al Auza’i telah menceritakan kepadaku Yahya bin Katsir telah menceritakan kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Amr dia berkata; Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda kepadaku, lalu ia pun menuturkan hadits semisalnya.

 

Musnad Ahmad 6297: Telah menceritakan kepada kami Abu Muhammad dan Abu Nu’aim keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ibrahim bin Muhammad bin Muntasyir dari bapaknya, (hadits) ini terdapat dalam kitab Abu Ahmad Az Zubairi, dia berkata, Ada seorang lelaki mampir ke tempat Masruq lalu ia (Masruq) berkata; Aku mendengar Abdullah bin Amru bin Ash berkata; Aku mendengar Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Barangsiapa yang bertemu dengan Allah sedang ia tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun, maka ia akan masuk surga dan tidak ada lagi kesalahannya yang akan membahayakan dirinya sebagaimana jika ia bertemu dengan-Nya sedang ia menyekutukan-Nya dengan yang lain, maka ia akan masuk neraka dan tidak ada gunanya lagi kebaikan yang dia lakukan.” Abu Nu’aim berkata dalam hadits yang diriwayatkan olehnya; Ada seorang pemuda atau seorang kakek datang mampir ke tempat Masruq lalu ia (Masruq) berkata, Aku mendengar Abdullah bin Amru berkata; Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM: “Barangsiapa yang bertemu dengan Allah sedang ia tidak menyekutukan-Nya dengan yang lain, maka tidak ada lagi kejelekan yang dapat membahayakannya. Dan barangsiapa yang bertemu dengan Allah sedang ia telah menyekutukannya dengan yang lain, maka tiada gunanya lagi kebaikan yang dia lakukan.” Abdullah berkata, “Dan yang benar adalah yang dikatakan Abu Nu’aim.”

 

Musnad Ahmad 6298: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hammad telah menceritakan kepada kami Abu Awanah dan Abdush Shamad dia berkata, telah menceritakan kepadaku bapakku, dari Atha` bin Sa`ib dari bapaknya, dari Abdillah bin Amr dia berkata; Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Beribadahlah kepada Ar Rahman, sebarkanlah salam, dan suguhkanlah makanan, maka niscaya kalian akan memasuki Al Jinan.” Abdush Shamad berkata; ” (Maka) kalian akan masuk surga.”

 

Musnad Ahmad 6299: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hammad telah menceritakan kepada kami Abu Awanah dari Atha` bin Sa`ib dari bapaknya, dari Abdullah bin Amr bahwa dia telah menceritakan kepada mereka, dari Nabi SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM berkata: “Ada seorang tamu bertamu di tempat seorang lelaki dari Bani Israel, dan di rumahnya itu terdapat seekor anjing betina yang sedang hamil tua. Maka anjing betina itu berkata, ‘Demi Allah, aku tidak akan menggonggongi tamu keluargaku.'” Beliau berkata, “Lalu anaknya kecil yang menggonggong di dekat perutnya.” Beliau melanjutkan berkata; “Maka dikatakanlah, ‘Ada apa ini? ‘” Beliau berkata: “Maka ‘azza wajalla mewahyukan kepada seorang lelaki diantara mereka, ‘Ini adalah perumpamaan umat setelah kalian, orang-orang bodoh dari mereka menguasai orang-orang yang berakal.'”

 

Musnad Ahmad 6300: Telah menceritakan kepada kami Abdush Shamad telah menceritakan kepada kami Hammad dari Atha` bin Sa`ib dari bapaknya, dari Abdullah bin Amru, bahwa orang-orang Yahudi berkata kepada Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM: “SAAMUN ‘ALAIKA (Semoga kehancuran menimpa atasmu), ” kemudian mereka mengatakan dalam diri mereka masing, “Kenapa Allah tidak menyiksa kita disebabkan apa yang kita katakan itu?.” Maka turunlah ayat ini: ” (Dan apabila mereka datang kepadamu, mereka mengucapkan salam kepadamu dengan memberi salam yang bukan sebagai yang ditentukan Allah untukmu).” Sampai akhir ayat.

 

Musnad Ahmad 6301: Telah menceritakan kepada kami Abdush Shomad dan ‘Affan mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Hammad dari ‘Atho` Ibnu As saa`ib dari bapaknya dari Abdullah bin ‘Amru, bahwa ada seorang lelaki datang dan berkata: “Ya Allah, ampunilah aku dan Muhammad dan janganlah Engkau masukkan seorangpun bersama kami dalam rahmat-Mu.” Nabi Shallallahu ‘Aliahi Wasallam bertanya: “Siapa orang yang mengatakan demikian?” Maka lelaki itupun menjawab: “Aku.” Kemudian Nabi bersabda: “Kamu telah menahan (rahmat-Nya) atas orang banyak.”

 

Musnad Ahmad 6302: Telah menceritakan kepada kami Abu ‘Ashim telah mengkhabarkan kepada kami Abdul Hamid bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Yazid bin Abu Habib dari ‘Amru Ibnul Walid dari Abdullah bin ‘Amru, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barang siapa mengatakan sesuatu atas namaku sedangkan aku sendiri tidak mengatakannya, maka hendaklah ia bersiap-siap tempat duduknya dari jahannam.”

 

Musnad Ahmad 6303: (Masih dari jalan yang sama dengan hadits sebelumnya) Abdullah bin ‘Amru berkata; aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “sesungguhnya Allah telah mengharamkan khamer, judi, permainan catur, al ghubairo` (minuman yang terbuat dari jagung), dan segala sesuatu yang memabukkan adalah haram.”

 

Musnad Ahmad 6304: Telah menceritakan kepada kami Wahb -yaitu Ibnu Jarir- telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Al Hakam dari Mujahid ia berkata; seorang laki-laki ingin agar ia dipanggil dengan sebutan Junaadah bin Abu Umayyah. Maka Abdullah bin ‘Amru berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam telah bersabda: “Barangsiapa mengaku keturunan dari orang lain yang bukan ayahnya sendiri tidak akan mendapatkan bau surga. Padahal bau surga telah tercium pada jarak tujuh puluh tahun, atau tujuh puluh tahun perjalanan.” Beliau bersabda; “barangsiapa berdusta mengatas namakan diriku, hendaklah ia menyiapkan tempat duduknya di neraka.”

 

Musnad Ahmad 6305: Telah menceritakan kepada kami Husain -yaitu Ibnu Muhammad- telah menceritakan kepada kami Jarir -yaitu Ibnu Hazim- dari Muhammad -yaitu Ibnu Ishaq- dari Abu Sufyan dari Muslim bin Jubair dari ‘Amru bin Al Harisy, dia berkata; “aku bertanya kepada Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash; “kami pernah hidup dalam sebuah kawasan yang di dalamnya tidak terdapat dinar dan tidak pula dirham, dan kami berjual beli dengan unta dan kambing dengan ditangguhkan. Apa pendapatmu mengenai hal ini?” maka dia berkata kepada orang yang mengkhabarkan kepadanya itu; “kamu telah salah. Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam pernah mempersiapkan sebuah pasukan lalu beliau memberikan kepada setiap orang satu ekor unta dari hasil zakat hingga persediaan unta itupun habis dan masih tersisa beberapa orang (yang belum menerimanya), maka Rasulullah pun bersabda: “tolong belikan unta yang masih muda dengan unta hasil zakat yang akan datang hingga kami bisa segera memberikannya kepada mereka.” Maka akupun membeli satu unta dengan dua ekor atau tiga ekor unta dari hasil zakat hingga aku selesai membagikannya kepada mereka. Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam membayar unta-unta itu dengan unta dari hasil zakat.”

 

Musnad Ahmad 6306: Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Musa telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah mengkhabarkan kepada kami Abu Qabil dari Malik bin Abdullah dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash, bahwasan Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam berlindung kepada Allah dari tujuh kematian: mati secara mendadak, mati karena dipatok ular, mati karena diterkam binatang buas, mati karena terbakar, mati karena tenggelam, mati saat bersujud pada sesuatu atau sesuatu bersujud kepadanya, dan mati saat lari dari medan perang.”

 

Musnad Ahmad 6307: Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma’ruf dan Mu’awiyah bin ‘Amru mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku ‘Amru bahwa Bakr bin Sawadah telah menceritakan kepadanya, bahwa Abdurrahman bin Jubair telah menceritakan kepadanya, bahwa Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash menceritakan kepadanya; bahwa ada beberapa orang lelaki dari Bani Hasyim masuk ke rumah Asma’ binti ‘Umaisy yang ketika itu menjadi isteri Abu Bakar, kemudian Abu Bakar masuk ke rumah, dia melihat mereka dan merasa tidak suka (terhadap tindakan mereka), maka diapun mengadukan hal itu kepada Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam seraya berkata: “aku hanya menginginkan kebaikan.” Maka Rasulullah pun bersabda; “Sesungguhnya Allah telah menyelamatkannya perzinaan” kemudian beliau berdiri di atas mimbar dan bersabda: “Setelah hari ini janganlah sekali-kali seorang lelaki masuk ke dalam rumah seorang wanita yang sedang ditinggal pergi suaminya kecuali ia bersama seorang lelaki atau lebih.”

 

Musnad Ahmad 6308: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepadaku Huyai Ibnu Abdullah Al Ma’arifi bahwa Abu Abdurrahman Al Hubuli telah menceritakan kepadanya dari Abdullah bin ‘Amru, bahwa ada seorang lelaki mendatangi Nabi Shallallahu ‘Aliahi Wasallam dan berkata: “Sesungguhnya bapakku telah memotong sembelihannya sebelum ia melaksanakan shalat ‘Aid.” Maka Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam pun bersabda kepadanya: “Katakan kepada bapakmu; hendaknya ia shalat terlebih dahulu, baru kemudian memotong sembelihan.”

 

Musnad Ahmad 6309: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepada kami Huyai Ibnu Abdullah bahwa Abu Abdurrahman Al Hubuli telah menceritakan kepadanya, dia berkata; Abdullah bin ‘Amru mengeluarkan selembar kertas dan berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam dulu mengajarkan kepada kami do’a: ALLAHUMMA FAATHIROS SAMAAWAATI WAL ARDHI ‘AALIMAL GHAIBI WAS SYAHADAH ANTA RABBU KULLI SYAI’ WA ILAAHU KULLI SYAI’ ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLAA ANTA WAHDAKA LAA SYARIIKA LAKA WA ANNA MUHAMMADAN ‘ABDUKA WA RASULUKA WAL MALAAIKATU YASYHADUN A’UDZUBIKA MINAS SETANI WASYIRKIH WA A’UDZU BIKA AN AQTARIFA ‘ALA NAFSII ITSMAN AW AJURRUHU ‘ALA MUSLIM (Ya Allah, Dzat Pencipta langit dan bumi, Yang Mengetahui yang Ghaib dan yang nyata, Engkau Rabb segala sesuatu, dan Ilah segala sesuatu, Aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah selain Engkau dan tiada sekutu bagi-Mu, dan bahwasanya Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu, dan para malaikat juga menyaksikan hal itu. Aku berlindung kepada-Mu dari setan dan sekutunya, dan aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan dosa yang kutimpakan pada diriku sendiri atau kepada muslim yang lain.” Abu Abdurrahman berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam mengajarkannya kepada Abdullah bin ‘Amru, dan menyuruhnya untuk membacanya ketika hendak tidur.”

 

Musnad Ahmad 6310: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepadaku Huyai Ibnu Abdullah dari Abu Abdurrahman Al Hubuli dari Abdullah bin ‘Amru, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam bersabda: “Nikahilah ibu-ibu dari anak-anak (yaitu wanita-wanita yang bisa melahirkan) karena sesungguhnya aku akan membanggakan mereka pada hari kiamat.”

 

Musnad Ahmad 6311: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepada kami Huyai Ibnu Abdullah bahwa Abu Abdurrahman telah menceritakan kepadanya, bahwa dia mendengar Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash berkata; Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam bersabda: “Barangsiapa pergi ke masjid untuk shalat berjama’ah, maka setiap langkah pulang dan perginya akan menghapus satu kejelekan dan setiap langkah pulang dan perginya akan dicatat sebagai kebaikan baginya.”

 

Musnad Ahmad 6312: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepadaku Huyai Ibnu Abdullah bahwa Abu Abdurrahman Al Hubuli telah menceritakan kepadanya dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam bersabda: “Jika seorang lelaki datang menjenguk orang sakit hendaklah ia mengatakan: “Ya Allah, sembuhkanlah hamba-Mu yang telah banyak melukai musuh-musuh-Mu dan berjalan untuk melaksanakan shalat untuk-Mu.”

 

Musnad Ahmad 6313: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepada kami Huyai Ibnu Abdullah bahwa Abu Abdurrahman Al Hubuli berkata, telah menceritakan kepadanya dari Abdullah bin ‘Amru, bahwa ada seorang lelaki berkata kepada Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya para mu`adzin lebih utama daripada kami karena suara adzan yang mereka kumandangkan.” Maka Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam pun bersabda kepadanya: “Ucapkanlah seperti yang diucapkan oleh mereka, dan jika kamu telah selesai maka bermohonlah kepada Allah niscaya permohonanmu bakal dikabulkan.”

 

Musnad Ahmad 6314: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepadaku Huyai Ibnu Abdullah bahwa Abu Abdurrahman telah menceritakan kepadanya, bahwa Sesungguhnya Abdullah bin ‘Amru berkata: “seorang lelaki datang kepada Nabi Shallallahu ‘Aliahi Wasallam seraya bertanya kepada beliau tentang amala-amalan yang paling utama, maka Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam menjawab: “Shalat.” Ia berkata; “kemudian apa lagi?” Rasulullah menjawab: “Shalat.” Ia berkata; “kemudian apa lagi?” Beliau menjawab: “Shalat.” Beliau mengatakannya hingga tiga kali. Kemudian ketika ia masih mendesak beliau, Nabi Shallallahu ‘Aliahi Wasallam bersabda: “Jihad di jalan Allah.” Kemudian lelaki itu berkata: “Aku masih mempunyai ibu dan bapak.” Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam bersabda: “Aku menganjurkan kepadamu untuk berbakti kepada keduanya.” Ia berkata; “Demi Dzat yang telah mengutusmu sebagai seorang Nabi dengan membawa kebenaran, sungguh aku akan berjihad dan aku akan meninggalkan kedua orang tuaku.” Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam menjawab: “kamu lebih tahu mengenai hal itu.”

 

Musnad Ahmad 6315: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepadaku Huyai Ibni Abdullah bahwa Abu Abdurrahman telah menceritakan kepadanya dari Abdullah bin ‘Amru, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam pernah menyebutkan tentang fitnah di alam kubur. Maka Umar pun bertanya; “Apakah akal akal kami juga akan dikembalikan kepada kami wahai Rasulullah?” Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam menjawab: “Ya, sama sebagaimana keadaan kalian hari ini.” Maka Umar berucap dengan mulutnya: “Celakalah aku!”

 

Musnad Ahmad 6316: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepadaku Huyai Ibnu Abdullah dari Abu Abdurrahman Al Hubuli dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; seorang lelaki datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam dan berkata: Aku membaca Al Qur’an tapi hatiku tidak dapat menjaga dan menghafalnya. Maka Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam pun berkata: “Sesungguhnya hatimu telah dijauhkan dari keimanan, dan sungguh keimanan itu diberikan kepada seorang hamba sebelum Al Qur’an.”

 

Musnad Ahmad 6317: Telah menceritakan kepada kami Yahya telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah dari Abdullah bin Hubairah dari Abdurrahman bin Muroih Al khaulani dia berkata; aku telah mendengar Abu Qois pelayan ‘Amru bin Al ‘Ash berkata; aku mendengar Abdullah bin ‘Amru berkata: “Barangsiapa bershalawat kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam sekali, maka Allah dan para malaikat-Nya akan bershalawat baginya tujuh puluh kali. Maka hendaknya seorang hamba dapat meminimalkan shalawat atau memaksimalkannya.”

 

Musnad Ahmad 6318: (Masih dari jalur yang sama dengan hadits sebelumnya) Aku mendengar Abdullah bin ‘Amru berkata: suatu hari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam keluar kepada para sahabat layaknya orang yang hendak berpisah, lalu beliau bersabda: “Aku adalah Muhammad, seorang Nabi yang ummi (buta huruf) -beliau mengatakannya tiga kali-, dan tidak ada Nabi lagi setelahku. Telah diberikan kepadaku kunci-kunci kalimat, penutup kalimat dan kata-kata singkat tapi padat, dan telah diberitahukan kepadaku jumlah penjaga neraka dan para pembawa ‘Arsy, dan telah diringankan bagiku serta diampunkan juga bagi umatku, oleh karenanya dengarkanlah dan taatilah selama aku masih berada di tengah-tengah kalian, dan jika aku telah pergi (meninggal) maka hendaklah kalian (berpedoman) dengan kitab Allah, halalkanlah apa yang telah dihalalkan-Nya dan haramkanlah apa yang telah diharamkan-Nya.” Telah mengkhabarkan kepada kami, Yahya bin Ishaq telah mengkhabarkan kepada kami, Abu Lahi’ah telah menyampaikan kepada kami, dari Abdullah. Dan di lain waktu dia juga berkata; Abdullah bin Hubairah mengkhabarkan kepadaku dari Abdurrahman bin Jubair, dia berkata; Aku mendengar Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash berkata; “suatu hari Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam keluar kepada kami dan bersabda laiknya orang yang hendak berpisah.” Kemudian ia menyebutkan hadits ini.

 

Musnad Ahmad 6319: Telah menceritakan kepada kami Yahya telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah dari Abdullah bin Hubairah dari Abu Hubairah Al Kala’i dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash dia berkata; “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam keluar menemui kami pada suatu hari seraya bersabda: “Sesungguhnya Rabbku telah mengharamkan atasku khamer, judi, minuman arak dari gandum, permainan catur dan al Qittiin (jenis permainan bangsa romawi).”

 

Musnad Ahmad 6320: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ishaq telah mengkhabarkan kepada kami Ibnu Lahi’ah dari Syurahbil bin Syarik dari Abu Abdurrahman Al Hubuli dari Abdullah bin ‘Amru, ia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Telah beruntung seorang hamba yang beriman kepada Allah, diberi rizki yang cukup dan ia bisa merasa puas (qona`ah) atas pemberian tersebut.”

 

Musnad Ahmad 6321: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ghoilan telah menceritakan kepada kami Risydin telah menceritakan kepadaku Abu Hani` Al Khaulani dari Abu Abdurrahman Al Hubuli dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Hati anak Adam itu berada di antara dua jari dari jari-jari Allah subhanahu wata’ala, jika Ia berkehendak untuk membalikkannya maka Ia balikkan.” Dan sungguh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam selalu membaca: ” Wahai Dzat Yang membolak-balikkan hati.”

 

Musnad Ahmad 6322: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad. Berkata Abdullah bin Ahmad bin Hambal; dan aku mendengarkannya dari Abdullah bin Muhammad bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Syarik dari Abu Ishaq dari As saa`ib bin Malik dari Abdullah bin ‘Amru dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam bersabda: “Aku mengamati isi surga dan ternyata kebanyakkan dari penghuninya adalah orang-orang yang fakir, kemudian aku mengamati isi neraka dan ternyata kebanyakkan dari penghuninya adalah orang-orang kaya dan kaum wanita.”

 

Musnad Ahmad 6323: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepadaku Huyai bin Abdullah dari Abu Abdurrahman Al Hubuli dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; “seorang lelaki datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam dan berkata: “Izinkanlah aku untuk mengebiri (menghilangkan syahwat).” Maka Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam berkata: “Cara meredam syahwat bagi ummatku adalah dengan berpuasa dan shalat malam.”

 

Musnad Ahmad 6324: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepada kami Huyai bin Abdullah dari Abu Abdurrahman Al Hubuli dari Abdullah bin ‘Amr, bahwa dalam suatu majelis Abu Ayyub Al Anshari berkata: “Tidak bisakah salah seorang di antara kalian membaca sepertiga Al Qur’an pada setiap malam?” Mereka berkata: “Apa mungkin kami dapat melakukannya?” Dia berkata; “Sesungguhnya QUL HUWALLAHU AHAD (surat Al Ikhlash) itu sepertiga dari Al Qur’an.” Lalu Nabi Shallallahu ‘Aliahi Wasallam datang dan mendengar ucapan Abu Ayyub, maka beliaupun berkata: “Abu Ayyub benar.”

 

Musnad Ahmad 6325: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepadaku Huyai bin Abdullah dari Abu Abdurrahman Al Hubuli dari Abdullah bin ‘Amru, bahwa ada seorang lelaki datang kepada Nabi Shallallahu ‘Aliahi Wasallam bersama anaknya seraya berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya anakku ini selalu membaca mushaf (Al Qur’an) di siang hari dan tidur di malam hari. Maka Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam bersabda: “Kenapa kamu membenci anakmu yang selalu berdzikir di siang hari dan berserah diri di malam hari?.”

 

Musnad Ahmad 6326: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepadaku Huyai bin Abdullah dari Abu Abdurrahman Al Hubuli bahwa telah menceritakan kepadanya dari Abdullah bin ‘Amru, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam bersabda: “Sesungguhnya di dalam surga itu ada sebuah kamar yang bagian luarnya dapat terlihat dari dalam dan bagian dalamnya terlihat dari luar.” Lalu Abu Musa Al Asy’ari bertanya: “Wahai Rasulullah, ia diperuntukkan untuk siapa?” Beliau menjawab: “Untuk orang yang lemah lembut tutur katanya, yang memberikan makanan, dan yang melaksanakan qiyamullail (shalat malam) saat manusia tertidur lelap.”

 

Musnad Ahmad 6327: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ghoilan telah menceritakan kepada kami Risydin telah menceritakan kepadaku ‘Amru Ibnul Harits bahwa Taubah bin Namr telah menceritakan kepadanya, bahwa Abu ‘Ufair bin Sari’ telah menceritakan kepadanya, bahwa Seorang lelaki bertanya kepada Ibnu ‘Amru bin Al ‘Ash seraya berkata: “seorang anak yatim berada dalam asuhanku lalu aku sedekahkan kepadanya seorang budak wanita, lalu anak yatim itu meninggal dunia dan aku adalah pewarisnya.” Maka Abdullah bin ‘Amru berkata: “aku akan mengkhabarkan kepadamu sesuatu yang pernah kudengar dari Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam, Umar bin Khaththab pernah memberikan kuda di jalan Allah kemudian ia mendapati sahabat yang diwakafi kuda tersebut menjual kudanya, lalu Umar berkeinginan untuk membelinya kembali maka dia bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam, dan Rasulpun melarangnya seraya bersabda: “Jika kamu telah mensedekahkan suatu sedekah maka biarkan dia berlalu.”

 

Musnad Ahmad 6328: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepada kami Huyai bin Abdullah dari Abu Abdurrahman Al Hubuli dari Abdullah bin ‘Amr bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam berdo’a: ” Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami, kezholiman, senda gurau kami, sungguh-sungguh kami, kesengajaan kami dan semua itu ada pada kami.”

 

Musnad Ahmad 6329: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepadaku Huyai bin Abdullah dari Abu Abdurrahman Al Hubuli dari Abdullah bin ‘Amru, bahwasa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pernah memanjatkan do’a ini: “Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari hutang, dan dari kemenangan musuh (atasku), serta dari kegembiraan musuh (yang senang melihat kami susah).”

 

Musnad Ahmad 6330: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepada kami Huyai bin Abdullah dari Abu Abdurrahman Al Hubuli dari Abdullah bin ‘Amru, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam jika selesai dari melaksanakan shalat sunnah dua raka’at fajar, beliau berbaring pada rusuk sebelah kanan.”

 

Musnad Ahmad 6331: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepada kami Huyai bin Abdullah dari Abu Abdurrahman Al Hubuli dari Abdullah bin ‘Amru, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam bila hendak merebahkan badannya untuk tidur, beliau berdo’a: “Dengan nama-Mu wahai Rabbku, aku letakkan tulang rusukku ini, maka ampunkanlah dosaku.”

 

Musnad Ahmad 6332: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepadaku Huyai bin Abdullah dari Abu Abdurrahman Al Hubuli dari Abdullah bin ‘Amru, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam bersabda: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir maka hendaklah ia menghormati tamunya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir maka hendaklah ia menjaga tetangganya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir maka hendaklah ia berbicara yang baik atau diam.”

 

Musnad Ahmad 6333: Telah menceritakan kepada kami Musa bin Dawud dan Yunus bin Muhammad mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Fulaih bin Sulaiman dari Hilal bin Ali dari `Atho’ bin Yasar, dia berkata; aku bertemu dengan Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash, lalu aku berkata kepadany a; “Beritahukanlah kepadaku tentang sifat Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam yang terdapat dalam kitab Taurot.” Ia berkata; “Baiklah, sesungguhnya sifat-sifat dalam taurot sama dengan sifat-sifatnya dalam Al Qur’an; “Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, dan pelindung bagi orang-orang `Arab, kamu adalah hamba-Ku dan Rasul-Ku, dan Aku menamaimu Al Mutawakkil (orang yang bertawakkal tinggi). Engkau bukan orang yang berperangai buruk, juga bukan berwatak keras, dan bukan sakhkhob -dengan sin- (orang yang cerewet) di pasar.” Yunus berkata; dan bukan shokhkhob -dengan shod- (orang yang cerewet) di pasar. Dan beliau tidak membalas kejahatan dengan kejahatan serupa akan tetapi beliau mema’afkan dan mengampuninya, dan Dia Ta’ala tidak akan mewafatkan beliau sampai beliau meluruskan Millah (dien) Nya yang bengkok, hingga manusia mengucapkan Laa Ilaaha illAllah, sehingga dengannya beliau dapat membukakan mata yang buta, telinga yang tuli dan hati yang lalai.” `Atho’ berkata: Aku bertemu Ka’ab, lalu aku bertanya kepadanya. Dan tidaklah keduanya berselisih satu hurufpun, melainkan ucapan Ka’ab dengan logatnya; “A’YUNAN ‘UMUUMA WA AADZANAN SHUMUUMA WA QULUUBAN GHULUFAA (mata yang buta, telinga yang tuli, dan hati yang lalai). Yunus berkata: GHULFA (yang lalai).”

 

Musnad Ahmad 6334: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Khalaf -yaitu Ibnu Khalifah- dari Abu Janaab dari bapaknya dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; Aku pernah menemui Nabi Shallallahu ‘Aliahi Wasallam yang ketika itu sedang berwudhu dengan pelan lalu beliau mengangkat kepalanya dan melihat kepadaku seraya berkata: “Wahai ummatku, ada enam hal yang akan terjadi pada kalian (pedihnya) seperti kematian Nabi kalian, seakan-akan hatiku dicabut dari tempatnya.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melanjutkan: “yang pertama; harta benda akan melimpah ruah di tengah-tengah kalian hingga ada seseorang yang diberi sepuluh ribu tapi dia masih saja menggerutu dan merasa tidak puas.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melanjutkan: “kedua; adanya sebuah fitnah yang akan masuk ke rumah setiap orang dari kalian.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melanjutkan: “ketiga; dan kematian seperti matinya seekor kambing secara tiba-tiba.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melanjutkan: “keempat; akan ada sebuah perdamaian yang akan mengumpulkan kalian dengan bani Al Asfar selama sembilan bulan seperti lamanya masa seorang wanita yang mengandung, kemudian mereka mengingkari perdamaian itu.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melanjutkan: “kelima; adanya penaklukan sebuah kota.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melanjutkan: “keenam” tapi aku terus menyelanya; “kota apakah itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “kota Kostantinopel.”

 

Musnad Ahmad 6335: Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Isa telah menceritakan kepada kami Laits telah menceritakan kepadaku Haiwah -yaitu Ibnu Syuraih- dari Ibnu Syufay Al Ashbahi dari bapaknya dari Abdullah bin ‘Amru, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Mujahid yang berperang, baginya pahalanya sendiri, dan bagi orang yang memberikan bekal (untuk berperang), baginya pahalanya dan pahala orang yang berperang.”

 

Musnad Ahmad 6336: Telah menceritakan kepada kami Ishaq telah menceritakan kepadaku Laits bin Sa’d telah menceritakan kepadaku Haiwah bin Syuraih dari Ibnu Syufay Al Ashbahi dari bapaknya dari Abdullah bin ‘Amru ia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Pulangnya (seorang mujahid) keutamaannya sama seperti pada saat dia berangkat berperang.”

 

Musnad Ahmad 6337: Telah menceritakan kepada kami Musa bin Dawud telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah dari Huyai bin Abdullah dari Abu Abdurrahman Al Hubuli dari Abdullah bin ‘Amru, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Puasa dan Al Qur’an kelak pada hari kiamat akan memberi syafa’at kepada seorang hamba. Puasa berkata: Duhai Rabb, aku telah menahannya dari makanan dan nafsu syahwat di siang hari, maka izinkahlah aku memberi syafa’at kepadanya. Dan Al Qur’an berkata: aku telah menahannya dari tidur di malam hari, maka izinkanlah aku memberi syafa’at kepadanya. Beliau melanjutkan sabdanya: maka mereka berdua (puasa dan Al Qur’an) pun akhirnya memberi syafa’at kepadanya.”

 

Musnad Ahmad 6338: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Sa’id bin Abu ‘Arubah dari Husain Al Mu’allim dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya, dari kakeknya dia berkata; “Aku melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melakukan shalat dan beliau bergeser ke kanan dan ke kiri, dan aku juga melihat beliau melaksanakan shalat tanpa memakai alas kaki dan dengan memakai sandal, dan aku juga melihat beliau minum dengan berdiri dan duduk.” Muhammad -yakni Ghundar- berkata: Al Husain telah memberitahukannya kepada kami dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya.

 

Musnad Ahmad 6339: Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar Al Hanafi telah menceritakan kepada kami Adl-dlahhak bin Utsman dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melarang dua penjualan dalam satu transaksi, dan dari menjual dengan meminjamkan, dan dari keuntungan dari barang yang tidak dapat dijamin, dan dari menjual yang tidak ada padamu.”

 

Musnad Ahmad 6340: Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar Al Hanafi telah mengkhabarkan kepada kami Usamah bin Zaid dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kekeknya, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Perumpamaan orang yang meminta kembali apa yang telah dihibahkannya adalah seperti seekor anjing yang muntah lalu ia jilat kembali. Dan jika orang yang telah menghibahkan meminta kembali barang yang telah dihibahkannya, maka hendaklah ia menghentikan tindakan tersebut, lalu mengembalikan apa yang telah dihibahkannya.”

 

Musnad Ahmad 6341: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hammaad telah menceritakan kepada kami Abu Awanah dari Al A’masy telah menceritakan kepada kami Utsman dari Abu Harb Ad-diili dia berkata; aku mendengar Abdullah bin ‘Amru berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “langit tidak pernah menaungi dan bumi tidak pernah dipijak oleh seorang laki-laki yang paling jujur lisannya selain Abu Dzar.”

 

Musnad Ahmad 6342: Telah menceritakan kepada kami Hasyim bin Al Qasim telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah yakni Syaiban dari Yahya bin Abi Katsir dari Abi Salamah dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash berkata; pada zaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pernah terjadi gerhana matahari, maka diserulah untuk melakukan shalat, maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pun rukuk dua kali dalam satu sujud, kemudian berdiri dan rukuk dua kali dalam satu sujud. Kemudian matahari pun muncul dan bercahaya. Ia berkata; Aisyah berkata: “Sungguh aku tidak pernah melakukan rukuk dan sujud yang lebih panjang dari itu.”

 

Musnad Ahmad 6343: Telah menceritakan kepada kami Abdush Shomad telah menceritakan kepada kami Hammaad dari ‘Atho` dari bapaknya, dari Abdullah bin ‘Amru dia berkata; bahwa pada suatu hari ketika telah masuk waktu shalat ada seorang lelaki mengucapkan; segala puji bagi Allah dengan seisi langit, ia juga mengucap tasbih dan berdo’a. Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bertanya: “Siapa orang yang mengucapkannya tadi?” Maka lelaki itu menjawab “Aku wahai Rasulullah.” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam pun bersabda: “Sungguh dengannya aku telah melihat para malaikat saling bertemu sebagian mereka dengan sebagian yang lain.”

 

Musnad Ahmad 6344: Telah menceritakan kepada kami Zaid bin Al Hubbaab -dari bukunya- telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Syuraih aku mendengar Syurahbil bin Yazid Al Ma’arifi berkata; bahwa dia mendengar Muhammad bin huddayyah Ash Shadafi berkata; aku mendengar Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya golongan munafik dari umatku paling banyak terdapat dari para pembacanya (Ahli Qur’an).”

 

Musnad Ahmad 6345: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepada kami Darroj dari Abdurrahman bin Jubair dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash dia berkata; aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya golongan munafik dari umatku paling banyak terdapat dari para pembacanya (Ahli Qur’an).”

 

Musnad Ahmad 6346: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepada kami Darroj dari Abdurrahman bin Jubair dari Abdullah bin ‘Amru, ia bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam: “Apa yang dapat menjauhkanku dari murka Allah Azza wa Jalla?” Beliau menjawab: “Janganlah kamu marah.”

 

Musnad Ahmad 6347: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepada kami Darroj dari Isa bin Hilal Ash Shadafi dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya arwah orang-orang mukmin itu baru akan saling bertemu setelah perjalanan selama sehari, tidak ada salah satu dari mereka yang melihat temannya sama sekali.”

 

Musnad Ahmad 6348: Telah menceritakan kepada kami Ali bin Ishaq telah menceritakan kepada kami Abdullah yaitu Ibnul Mubarak telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Syuraih Al Ma’arifi telah menceritakan kepada kami Syurahbil bin Yazid dari Muhammad bin huddayyah dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya golongan munafik dari umatku paling banyak terdapat dari para pembacanya (Ahli Qur’an).”

 

Musnad Ahmad 6349: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepadaku Huyai bin Abdullah bahwa Abu Abdurrahman Al Hubuli telah menceritakan kepadanya dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash, dia berkata; “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam mengutus satu pasukan lalu mereka pulang dengan cepat dan membawa ghanimah (harta rampasan). Maka orang-orangpun ribut membicarakan dekatnya medan perang mereka, banyaknya ghonimah yang mereka bawa, serta cepatnya mereka pulang (dari perang), sehingga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pun bersabda: “Maukah kalian aku tunjukkan medan perang yang dekat, banyak ghonimahnya dan dapat pulang dengan cepat? Barangsiapa yang berwudhu lalu ia pergi ke masjid untuk melaksanakan shalat sunnah dhuha, maka dialah yang telah mendapat tempat perang yang dekat, ghonimah yang banyak dan pulang dengan cepat?”

 

Musnad Ahmad 6350: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepada kami Huyai bin Abdullah dari Abu Abdurrahman Al Hubuli dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; Hamzah bin Abdul Muththolib datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam dan bertanya: “Wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku sesuatu yang dapat kujadikan untuk hidup!” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berkata: “Wahai Hamzah, apakah jiwa yang kau hidupkan lebih kamu cintai ataukah jiwa yang kau matikan?”Tentu jiwa yang aku hidupkan”, jawabnya. Beliau berkata: “kalau begitu jagalah jiwamu.”

 

Musnad Ahmad 6351: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepada kami Huyai bin Abdullah dari Abu Abdurrahman Al Hubuli dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak ada yang aku khawatirkan atas ummatku kecuali susu, karena sesungguhnya setan ada di antara buih susu dan susu murni.”

 

Musnad Ahmad 6352: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepadaku Huyai bin Abdullah dari Abu Abdurrahman Al Hubuli dari Abdullah bin ‘Amru, bahwasanya ada seorang lelaki datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam seraya berkata; “Wahai Rasulullah, apa amalan penghuni surga itu?” Beliau menjawab: “Kejujuran; jika seorang hamba jujur maka ia akan berbuat baik, jika ia telah berbuat baik maka ia akan beriman, dan jika ia beriman maka ia akan masuk surga.” Lelaki itu bertanya lagi; “Wahai Rasulullah, apa amalan penghuni neraka?” Beliau menjawab: “Dusta; jika seorang hamba telah berdusta maka ia akan durhaka, jika durhaka berarti dia telah kafir, dan jika ia kafir maka ia akan masuk neraka.”

 

Musnad Ahmad 6353: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepada kami Huyai bin Abdullah dari Abu Abdurrahman Al Hubuli dari Abdullah bin ‘Amru, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Allah Ta’ala mengamati makhluk-Nya pada malam pertengahan bulan sya’ban, lalu Dia mengampuni dosa-dosa hamba-Nya kecuali dua saja; orang yang bermusuhan dan orang yang membunuh seseorang.”

 

Musnad Ahmad 6354: Hasan telah menceritakan kepada kami, Ibnu Luhai’ah telah menceritakan kepada kami, Huyai bin Abdullah telah menceritakan kepadaku, bahwa Abu Abdurrahman Al Hubuliy telah menceritakan kepadanya, dia berkata; aku mendengar Abdullah bin ‘Amru berkata; “Telah diturunkan surat Al Maidah kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam ketika beliau sedang berada di atas tunggangannya, sehingga tunggangannya tersebut tidak kuasa menanggung beratnya hingga beliaupun turun darinya.”

 

Musnad Ahmad 6355: Telah menceritakan kepada kami Mu’awiyah bin ‘Amru telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Muhammad Abu Ishaq Al Fazari telah menceritakan kepada kami Al Auza’i telah menceritakan kepadaku Rabi’ah bin Yazid dari Abdullah bin Ad-Dailamiy, dia berkata; aku menemui Abdullah bin ‘Amru sedang dia berada di kebun miliknya di kota tho`if, dan sering disebut dengan ‘al wahthu’ (dataran tanah yang rendah), tempat ini digunakan untuk mengurung para pemuda Quraisy karena mabuk minuman khamer. Aku berkata; telah sampai kepadaku berita darimu, bahwa orang yang meminum khamer satu teguk tidak akan diterima taubatnya oleh Allah selama empat puluh hari. Dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditetapkan kesengsaraannya sejak dalam kandungan ibunya. Kemudian orang yang mendatangi baitul maqdis karena semata-mata untuk shalat di dalamnya akan diampuni semuan kesalahannya sebagaimana ketika ia lahir dari kandungan ibunya. Maka ketika ia mendengar seorang pemuda menyebut minuman khamer ia menarik tangannya dan pergi. Maka berkatalah Abdullah bin ‘Amru: Sungguhn aku tidak akan membiarkan seseorang untuk berbicara sesuatu atas namaku sesuatu yang daku tidak mengatakannya. Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa menimun khamer satu teguk maka Allah tidak akan menerima shalatnya selama empat puluh hari, jika ia bertaubat maka Allah akan menerimanya. Jika ia mengulanginya lagi maka Allah tidak akan menerima shalatnya selama empat puluh hari, jika ia bertaubat maka Allah akan menerimanya. Jika ia mengulangi lagi, maka aku tidak ingat apa hukumannya untuk kali ketiga dan keempat. Maka jika ia tetap mengulanginya lagi, hak Allah-lah untuk memberinya minuman dari nanah (cairan kotor) ahli neraka pada hari kiamat.”

 

Musnad Ahmad 6356: (Masih dari jalur yang sama dengan hadits sebelumnya dari Abdullah bin ‘Amru) ia berkata; aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berkata: “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla menciptakan makhluk-Nya dalam keadaan gelap gulita, kemudian pada hari itu juga Dia memberikan cahaya-Nya kepada mereka. Maka barangsiapa terkena cahaya-Nya, ia akan mendapat petunjuk dan barangsiapa tidak mendapat cahaya-Nya maka ia akan tersesat. Oleh sebab itu aku katakan: Pena telah kering atas ilmu Allah Azza wa Jalla.”

 

Musnad Ahmad 6357: (Masih dari jalur yang sama dengan hadits sebelumnya dari Abdullah bin ‘Amru) dan aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya Sulaiman bin Daud -‘alaihis salam- meminta tiga permintaan kepada Allah dan baru dikabulkan dua saja, dan kami berharap semoga ia akan mendapatkan yang ketiga. Ia meminta hukum yang cocok dengan hukumnya, maka Allah telah mengabulkannya untuknya. Ia meminta satu kekuasaan yang tidak akan diberikan kepada seorangpun setelahnya, maka Diapun mengabulkannya untuknya. Lalu ia juga meminta agar orang yang keluar rumah menuju masjid ini hanya bertujuan untuk shalat saja, supaya dikeluarkan dari dosa-dosanya seperti pada sa’at ibunya melahirkannya; kami berharap semoga Allah Azza wa Jalla telah mengabulkannya untuknya.”

 

Musnad Ahmad 6358: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ishaq telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayub berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Qabil berkata; kami sedang berada bersama-sama Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash, dia ditanya: di antara dua kota manakah yang terlebih dahulu dibuka; Qostantinopel atau Rum? Maka dia meminta sebuah kotak dan mengeluarkan dari dalam kotak tersebut sebuah kitab. Dia (Abu Qabil) berkata; maka Abdullah berkata; suatu ketika kami berada bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam sedang menulis, yaitu di saat beliau ditanya tentang dua kota, manakah yang lebih dahulu dibuka; Qostantinopel atau Rum? Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pun menjawab: “Kota yang lebih dahulu dibuka adalah kota Hiroclus (Qostantinopel) “

 

Musnad Ahmad 6359: Telah menceritakan kepada kami Suraij berkata; telah menceritakan kepada kami Baqiyah dari Mu’awiyah bin Sa’id dari Abu Qabil dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa meninggal di hari jumat atau pada malam jumatnya, maka akan terjaga dari fitnah kubur.”

 

Musnad Ahmad 6360: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepada kami Abddullah bin Hubairah dari Abu Salim Al Jaisyani dari Abdullah bin ‘Amru, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak halal bagi seorang lelaki menikahi seorang wanita dengan menceraikan (isterinya) yang lain, dan tidak halal bagi seorang lelaki menjual di atas penjualan temannya sampai ia meninggalkannya, dan tidak halal bagi tiga orang yang berada di padang sahara kecuali jika mereka mengangkat salah satu dari mereka untuk menjadi pemimpin, dan tidak halal bagi tiga orang yang sedang berada di padang sahara dua orang di antara mereka berbicara tanpa melibatkan teman mereka (yang ketiga).”

 

Musnad Ahmad 6361: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepada kami Al Harits bin Yazid dari Ali bin Robah ia berkata; aku mendengar Abdullah bin ‘Amru berkata: aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sungguh orang muslim yang baik akan dapat mencapai derajat orang yang selalu berpuasa dan menjalankan ayat-ayat Allah dengan kebagusan akhlaknya dan perwatakannya yang dermawan.” Telah menceritakan kepada kami, Yahya bin Ishaq telah menceritakan kepada kami, Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepada kami dari Al Harits bin Yazid, dari Ibnu Hujairoh, dari Abdullah bin ‘Amru, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Sungguh seorang muslim yang baik…”, lalu dia menyebutkan kelengkapan hadits itu.

 

Musnad Ahmad 6362: Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Musa telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepada kami Al Harits bin Yazid dari Jundub bin Abdullah, bahwa ia mendengar Sufyan bin ‘Auf berkata; aku mendengar Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash berkata; suatu hari ketika kami sedang berada bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Beruntunglah orang-orang yang asing.” Maka dikatakan kepada beliau; “Siapakah orang-orang asing itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Orang-orang shalih yang berada di tengah-tengah orang-orang jahat yang banyak, yang mengingkari mereka jumlahnya lebih banyak daripada yang menta’ati mereka.”

 

Musnad Ahmad 6363: (Masih dari jalur yang sama dengan hadits sebelumnya dari Abdullah bin Amr) Dia berkata; kami sedang berada bersama-sama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pada suatu hari yang lain, yaitu ketika matahari sedang terbit, maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Pada hari kiamat akan datang sekelompok manusia dari umatku cahaya mereka seperti cahaya matahari.” Kami berkata: “Siapakah mereka itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Orang-orang fakir yang berhijrah, dan orang-orang yang dijadikan pelindung dari kesusahan, salah seorang dari mereka meninggal dunia sedang dalam dadanya masih ada hajat yang belum terlaksana, mereka dibangkitkan dari segala penjuru bumi.”

 

Musnad Ahmad 6364: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepada kami Rasyid bin Yahya Al Ma’arifi bahwa dia mendengar Abu Abdurrahman Al Hubuli menceritakan Dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; aku bertanya; “Wahai Rasulullah, apa ghonimah majelis-majelis dzikir? Beliau menjawab: “Ghonimah majelis-majelis dzikir adalah surga.”

 

Musnad Ahmad 6365: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah dari Al Harits bin Yazid Al hadlromi dari Ibnu Hujairoh dari Abdullah bin ‘Amru, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Ada empat hal, yang mana jika dia ada pada dirimu maka kamu tidak akan susah dan tidak akan ditinggalkan dunia: menjaga amanat, bicara jujur, berakhlaq mulia, dan kesucian diri.”

 

Musnad Ahmad 6366: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepada kami Yazid bin Abu Habib dari Suwaid bin Qois dari Abdullah bin ‘Amru bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Ribath sehari lebih baik daripada puasa dan shalat malam satu bulan penuh.”

 

Musnad Ahmad 6367: Telah menceritakan kepada kami Hasan dan Ishaq bin Isa dan Yaha bin Ishaq mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepada kami Yazid bin ‘Amru Al Ma’arifi dari Abu Abdurrahman Al Hubuli dan Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa diam maka dia selamat.”

 

Musnad Ahmad 6368: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepada kami Bakr bin ‘Amru dari Abu Abdurrahman Al Hubuli dari Abdullah bin ‘Amru bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Hati adalah sebuah bejana, dan sebagiannya diletakkan pada sebagian yang lain. Wahai manusia, jika kalian memohon kepada Allah ‘azza wajalla maka mohonlah kepada-Nya dengan keyakinan bahwa permohonan itu bakal diijabahi karena sesungguhnya Allah Ta’ala tidak akan mengabulkan do’a seorang hamba yang dipanjatkan dari hati yang lalai.”

 

Musnad Ahmad 6369: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepadaku Huyai bin Abdullah dari Abu Abdurrahman Al Hubuli dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; “Di Madinah pernah ada seorang lelaki meninggal dunia kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menshalatinya, lalu beliau bersabda: “Andai saja ia meninggal dunia bukan bertepatan dengan hari kelahirannya.” Lalu ada seorang lelaki bertanya: “Memangnya kenapa wahai Rasulullah?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menjawab: “Sesungguhnya seseorang jika ia meninggal dunia bukan bertepatan dengan hari kelahirannya maka di surga akan diukur baginya jarak antara hari kelahirannya hingga kematiannya.”

 

Musnad Ahmad 6370: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepadaku Huyai bin Abdullah dari Abu Abdurrahman Al Hubuli bahwa telah menceritakan kepadanya dari Abdullah bin ‘Amru dia berkata; bahwa pada masa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam ada seorang wanita yang mencuri, kemudian orang-orang yang dicuri olehnya membawanya menghadap Rasulullah, dan mereka berkata: “Wahai Rasulullah, wanita ini telah mencuri harta milik kami.” Lalu keluarga wanita itu berkata: “Kami akan menebusnya.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berkata: “Potonglah tangannya.” Keluarga wanita itu berkata lagi; “Kami akan menebusnya dengan lima ratus dinar.” Rasulullah berkata: “Potonglah tangannya.” Ia berkata; lalu dipotonglah tangan kanan wanita itu, kemudian dia berkata; “Wahai Rasulullah, apakah dosaku telah diampunkan?” Beliau menjawab: “Ya, hari ini kamu telah suci dari kesalahanmu seperti pada hari kamu dilahirkan oleh ibumu.” Lalu Allah Azza wa Jalla menurunkan ayat dalam surat Al Ma-idah: “Maka barangsiapa bertaubat (di antara pencuri-pencuri itu) sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, Maka Sesungguhnya Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

 

Musnad Ahmad 6371: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah dari Huyai bin Abdullah bahwa Abu Abdurrahman Al Hubuli telah menceritakan kepadanya dari Abdullah bin ‘Amru ia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melakukan shalat di tempat penambatan kambing dan beliau tidak melakukan shalat di tempat penambatan unta dan sapi.”

 

Musnad Ahmad 6372: Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma’ruf telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku ‘Amru -yaitu Ibnu Al harits- dari ‘Amru Ibnu Syu’aib dari bapaknya, dari Abdullah bin ‘Amru dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bahwa beliau bersabda: “Barangsiapa yang meninggalkan shalat karena mabuk sekali saja, maka ia seperti orang yang menguasai dunia beserta isinya lalu ia dirampas darinya. Dan barangsiapa yang meninggalkan shalat empat kali karena mabuk maka Allah ‘azza wajalla berhak memberinya minum dari Thinatul Khobal.” Dikatakan kepada beliau: “Wahai Rasulullah, apa itu Thinatul Khobal?” “Darah dan nanah dari penduduk neraka”, jawab beliau.

 

Musnad Ahmad 6373: Telah menceritakan kepada kami Khalaf bin Al Walid telah menceritakan kepada kami Abu Ja’far -yaitu A Rozi- dari Mathor Al Warroqi dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya, dari kakeknya, bahwa ia berkata; “aku melihat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam shalat dengan menggunaan sandal, aku juga melihat beliau shalat dengan tanpa alas kaki, minum sambil berdiri, minum sambil duduk, bergeser ke kanan dan ke kiri.”

 

Musnad Ahmad 6374: Telah menceritakan kepada kami Haitsam bin Khorijah berkata; telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Maisaroh dari Ibnu Harmalah dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, bahwa Nabi Shallallahu ‘Aliahi Wasallam bersabda: “Hendaklah tidak berbicara kepada manusia kecuali seorang pemimpin, atau orang yang disuruh (untuk berbicara), atau orang yang pandai berdebat.”

 

Musnad Ahmad 6375: Telah menceritakan kepada kami Husain bin Muhammad dan Hasyim -yaitu Ibnul Qosim- mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rasyid Al Khuza’i dari Sulaiman bin Musa dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya; bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam memutuskan untuk tidak membunuh seorang muslim karena seorang kafir.”

 

Musnad Ahmad 6376: Telah menceritakan kepada kami Husain, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rasyid dari Sulaiman dari ‘Amr bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya; Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam telah memutuskan bahwa barangsipa terbunuh karena tidak sengaja maka dendanya adalah seratus unta, yang terdiri dari tiga puluh Bintu Makhodl (unta yang berumur dua tahun), tiga puluh Bintu Labun (unta yang berumur tiga tahun), tiga puluh Hiqqoh (unta yang berumur empat tahun) dan sepuluh Banu Labun (unta yang berumur tiga tahun) laki-laki.”

 

Musnad Ahmad 6377: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ya’qub bin ‘Atho` dan selainnya dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sungguh, orang yang berbeda agama tidak bisa saling mewarisi”

 

Musnad Ahmad 6378: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair dari Hajjaj dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bahwa beliau bersabda: “Apabila seorang lelaki menikahi seorang gadis hendaklah ia tinggal di rumahnya selama tiga hari.”

 

Musnad Ahmad 6379: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Hajjaj dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Budak mana saja yang bermukatabah (menebus dirinya sendiri) dengan seratus uqiyah, lalu ia telah membayarnya kecuali sepuluh uqiyah yang tersisa, maka ia masih berstatus budak.”

 

Musnad Ahmad 6380: Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah telah menceritakan kepada kami Hajjaj dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam pernah didatangi dua orang wanita yang pada tangan mereka berdua terdapat gelang dari emas, lalu Rasulullah berkata kepada mereka: “Apakah kalian mau jika pada hari kiamat kelak Allah memakaikan gelang dari api untuk kalian berdua?” “Tidak”, jawab mereka. Beliau berkata: ” (Kalau begitu) tunaikanlah hak dari barang yang ada pada tangan kalian berdua.”

 

Musnad Ahmad 6381: Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah telah menceritakan kepada kami Dawud bin Abu Hind dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; Suatu hari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pernah keluar rumah dan orang-orang saat itu sedang membicarakan masalah qodar. Dia berkata; dan seakan-akan pada wajah beliau Shallallahu ‘alaihi wa Salam terdapat merahnya buah delima karena marah. Lalu beliau berkata kepada mereka: “Kenapa kalian membenturkan sebagian ketentuan Allah dengan sebagian yang lain? Dengan permasalahan inilah orang-orang sebelum menemui kebinasaan.” …

 

Musnad Ahmad 6382: Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah telah menceritakan kepada kami Hajjaj dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; aku melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berdiri lebih lama pada saat melempar jumrah yang kedua daripada saat melempar jumrah yang pertama, kemudian beliau mendekati tempat pelemparan jumrah aqobah lalu beliau melemparnya dan tidak berdiri lama padanya.”

 

Musnad Ahmad 6383: Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah telah menceritakan kepada kami Hajaj dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Apabila dua khitan telah bertemu dan ujung kelamin laki-laki telah tersembunyi (masuk), berarti telah wajib mandi.”

 

Musnad Ahmad 6384: Telah menceritakan kepada kami Isma’il bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Ayub telah menceritakan kepadaku ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; Abdullah bin ‘Amru menyebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak halal menjual dengan jalan meminjam, dua persyaratan dalam satu transaksi, mengambil keuntungan dari barang yang tidak bisa dijamin (keberadaannya), dan dari menjual sesuatu yang tidak ada di tempatmu.”

 

Musnad Ahmad 6385: Telah menceritakan kepada kami Isma’il telah menceritakan kepada kami Laits dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Janganlah kalian mencabut uban karena sesungguhnya ia adalah cahaya seorang muslim. Tidaklah seorang muslim beruban di dalam Islam kecuali dengannya akan dituliskan baginya satu kebaikan, dan dengannya ia akan diangkat satu derajat, serta dengannya pula akan dihapuskan darinya satu kesalahan.”

 

Musnad Ahmad 6386: Telah menceritakan kepada kami Isma’il dari Laits dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Barangsiapa melarang manusia dari kelebihan air yang dia miliki atau dari sisa tanaman rumput liar miliknya, maka Allah akan melarang (menghalanginya) dari anugerah-Nya di hari kiamat.”

 

Musnad Ahmad 6387: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa’id dari Ubaidillah telah menceritakan kepadaku ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesuatu yang jika dalam jumlah banyak dapat memabukkan maka sedikitnya juga haram.”

 

Musnad Ahmad 6388: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa’id dari Ibnu ‘Ajlan telah menceritakan kepadaku ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, bahwa beliau bersabda: “Janganlah kalian mencabut rambut uban, karena sesungguhnya tidaklah seorang hamba dalam Islam yang tumbuh padanya rambut uban kecuali Allah akan menuliskan baginya pahala satu kebaikan dan menghapus satu kesalahan.”

 

Musnad Ahmad 6389: Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Ibnu ‘Ajlan telah menceritakan kepada kami ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melarang berjual beli di dalam masjid, melarang membacakan sya’ir dan melantunkan (lagu) yang menyesatkan, serta melarang mencukur rambut pada hari Jum’at sebelum shalat Jum’at.

 

Musnad Ahmad 6390: Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Ibnu ‘Ijlan dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bahwa beliau bersabda: “Orang-orang yang takabbur kelak di hari kiamat akan dibangkitkan dalam bentuk seperti semut kecil berwujud manusia. Dihadapan mereka segala sesuatu tampak tinggi karena sangat kecilnya mereka, hingga mereka dimasukkan ke dalam penjara neraka jahannam yang bernama Bulas dan merekapun dilahap api Al An-yar, mereka juga diberi minum dari Thinatul Khobal (darah dan nanah) para penghuni neraka.”

 

Musnad Ahmad 6391: Telah menceritakan kepada kami Yahya telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Al Akhnas telah menceritakan kepadaku ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; seorang arab badui datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam dan berkata: “Sesungguhnya bapakku ingin merampas hartaku.” Beliau menjawab: “Kamu dan hartamu adalah milik bapakmu. Sesungguhnya sebaik-baik makanan yang kalian makan ialah yang kalian dapat dari hasil usaha kalian, dan sesungguhnya harta anak-anak kalian termasuk dari harta yang kalian usahakan oleh sebab itu makanlah dengan tenang.”

 

Musnad Ahmad 6392: Telah menceritakan kepada kami Yahya telah menceritakan kepada kami Husain telah menceritakan kepada kami ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya bahwa dia berkata; “Aku melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam shalat dengan bersandal dan kadang tanpa alas kaki, kadang melakukan puasa dan kadang berbuka disaat bepergian, minum sambil berdiri dan kadang sambil duduk, bergeser ke kiri dan ke kanan.”

 

Musnad Ahmad 6393: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa’id dari Ibnu ‘Ajlan dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; “bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam melihat pada sebagian sahabatnya memakai cincin dari emas, maka beliau mengingkarinya dan membuangnya, lalu diambillah cincin dari besi.” Ia berkata; Rasulullah bersabda: “ini lebih buruk, sebab ini adalah perhiasan penduduk neraka, ” lalu beliau membuangnya dan mengambil cincin dari perak dan beliau diam dan tidak berkomentar”

 

Musnad Ahmad 6394: Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Husain dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, ia berkata; Ketika kota Makkah ditaklukkan untuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau berseru: “Tahanlah senjata-senjata kalian kecuali kepada kabilah Khuza’ah dari bani Bakr!.” Maka beliaupun mengizinkan mereka hingga waktu shalat ‘asar. Kemudian beliau berkata: “Tahanlah senjata kalian”! Lalu besoknya ada seorang lelaki dari Khuza’ah bertemu dengan seorang lelaki dari bani Bakr di wilayah Muzdalifah, lalu iapun membunuhnya. Kemudian hal itu sampai ke telinga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, maka dengan menyandarkan punggung beliau ke Ka’bah beliau berkata: “Sesungguhnya orang yang paling memusuhi Allah ialah orang yang membunuh di wilayah haram (suci), atau yang membunuh orang yang tidak membunuhnya, atau membunuh dengan perasaan dendam kesumat.” Lalu ada seorang lelaki berdiri dan berkata: “Sesungguhnya si fulan adalah anakku.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berkata: “Tidak ada pengaku-akuan dalam Islam, dan hal hal yang berbau Jahiliyah telah lenyap. Seorang anak adalah milik ayahnya, adapun pezina baginya adalah Al Atslab.” Orang-orang bertanya: “Apakah Atslab itu?” Beliau menjawab: “Al Hajar (hukuman rajam).” Beliau bersabda: “Pada sepuluh jari (yang hilang) itu terdapat diyat sepuluh unta, dan pada luka parah hingga menyebabkan tulang terlihat terdapat diyat lima unta.” Beliau bersabda: “Tidak ada shalat (sunnah) setelah shalat shubuh hingga matahari terbit dan tidak ada shalat (sunnah) setelah shalat ‘asar hingga matahari terbenam, dan tidak boleh menikahkan (mengumpulkan) seorang wanita dengan pernikahan bibinya dari pihak ibu ataupun dari pihak ayah, dan seorang isteri tidak boleh memberikan suatu pemberian kecuali dengan izin suaminya.”

 

Musnad Ahmad 6395: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Hajjaj dari ‘Amru bin Syu’ai dari bapaknya dari kakeknya, ia berkata; “Pada saat memerangi Bani Musthaliq Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam menjamak dua shalat.”

 

Musnad Ahmad 6396: Telah menceritakan kepada kami ya’la telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ishaq dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; aku mendengar seorang lelaki dari Muzainah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam seraya berkata: “Wahai Rasulullah, aku ingin bertanya kepadamu mengenai seekor unta yang tersesat (dan tidak bisa pulang sendiri)?” Beliau menjawab: “Jangan khawatir, ia masih memakai sepatunya (kakinya) dan masih menggembol kantong air dalam perutnya, ia masih dapat memakan pepohonan dan masih dapat minum air dengan puas, tinggalkanlah ia sampai pemiliknya datang mencarinya.” Lelaki itu bertanya lagi; “Lalu bagaimana dengan kambing yang tersesat (dan tidak pulang sendiri)?” Beliau menjawab: “Dia bisa menjadi milikmu, atau milik saudaramu, atau akan diterkam serigala. Kumpulkanlah ia hingga pemiliknya mencarinya.” Lelaki itu bertanya lagi; “Lalu bagaimana dengan binatang yang dijaga dan berada di dalam tempat penggembalaan?” Beliau menjawab: “Ia harus mengganti dua kali lipat harganya dan harus dihukum, dan hewan yang diambil (dicuri) dari kandangnya jika harganya senilai harga tameng seorang prajurit (seperempat dinar) maka pencurinya harus dipotong tangannya.” Lelaki itu bertanya lagi; “Wahai Rasulullah, bagaimana dengan harta yang kami temukan di tempat berpenghuni?” Beliau menjawab: “Umumkanlah ia selama setahun, jika ada orang yang mencarinya maka berikanlah kepadanya, namun jika tidak ada orang yang mencarinya maka berarti ia adalah milikmu.” Lelaki itu bertanya lagi; “Dan bagaimana dengan harta yang ditemukan di bawah bangunan yang telah roboh?” Beliau menjawab: “Padanya dan pada harta yang ditemukan dalam keadaan terpendam terdapat kewajiban mengeluarkan (zakat) sebanyak seperlima.”

 

Musnad Ahmad 6397: Telah menceritakan kepada kami ya’la telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Musa bin Abu `Aisyah dari ‘Amr bin Syu’ai dari bapaknya dari kakeknya, ia berkata; ada seorang arab badui datang kepada Nabi untuk menanyakan kepada beliau perihal tatacara wudhu, maka beliaupun memperlihatkan kepadanya tiga kali-tiga kali seraya berkata: “Beginilah wudhu yang benar, maka barangsiapa yang menambahinya maka sungguh ia telah berbuat kejelekan, melampaui batas dan berbuat zholim.”

 

Musnad Ahmad 6398: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Zakaria bin Abu Za`idah telah menceritakan kepada kami Hajjaj dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melaksanakan umrah sebanyak tiga kali, semuanya beliau lakukan pada bulan Dzulqo’dah, beliau mengucapkan talbiyah hingga menyentuh hajar aswad.”

 

Musnad Ahmad 6399: Telah menceritakan kepada kami Husyaim telah mengkhabarkan kepada kami Hajjaj dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; “bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam melaksanakan umrah sebanyak tiga kali, semuanya beliau lakukan pada bulan Dzulqo’dah, beliau mengucapkan talbiyah hingga menyentuh hajar aswad.”

 

Musnad Ahmad 6400: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Idris telah menceritakan kepada kami Ibnu Ishaq dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; “Sesungguhnya nilai tameng pada masa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam adalah sepuluh dirham.”

 

Musnad Ahmad 6401: Telah menceritakan kepada kami Waqi’ telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman bahwa ia mendengar dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya berkata: “Bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bertakbir sebanyak dua belas kali dalam shalat ‘Aid, tujuh kali di rakaat pertama, dan lima kali di rakaat terakhir, dan beliau tidak melaksanakan shalat sunnah sebelumnya juga sesudahnya.” Bapakku berkata: “Dan aku lebih memilih madzhab ini.”

 

Musnad Ahmad 6402: Telah menceritakan kepada kami Waqi’ telah menceritakan kepada kami Sawwar bin Dawud dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Suruhlah anak-anak kecil kalian untuk melaksanakan shalat pada sa’at mereka berumur tujuh tahun, dan pukullah mereka (karena meninggalkannya) pada saat berumur sepuluh tahun, serta pisahkanlah tempat tidur mereka.” Ayahku berkata; dan At Thufawi Muhammad bin Abdurrahman berkomentar; dalam hadits ini terdapat Sawwar Abu Hamzah dan ia telah keliru di dalamnya.

 

Musnad Ahmad 6403: Telah menceritakan kepada kami Waqi’ telah menceritakan kepada kami Khalifah bin Khayyat dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, ia berkata; Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda dalam khutbahnya, sedang beliau menyandarkan punggungnya ke Ka’bah: “Janganlah seorang muslim dibunuh karena sebab orang kafir, dan jangan kalian bunuh seorang kafir yang ada ikatan perjanjian.”

 

Musnad Ahmad 6404: Telah menceritakan kepada kami Waqi’ telah menceritakan kepada kami Usamah bin Zaid dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa Nabi pernah mendapatkan sebuah kurma di rumahnya di bawah samping beliau, lalu beliaupun memakannya.

 

Musnad Ahmad 6405: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ishaq dari Amr bin Syu’bah dari bapaknya dari kakeknya Abdullah bin ‘Amr dia berkata; ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam masuk Makkah di tahun penaklukan, beliau berdiri dan berkhutbah di hadapan manusia: “wahai manusia sesungguhnya perjanjian yang terjadi pada masa Jahililliyah tidaklah, maka tidaklah datang Islam kecuali telah mengukuhkannya, dan tidak ada perjanjian dalam Islam. Kaum muslimin adalah tangan (penolong) bagi yang lainnya, darah mereka sama, orang-orang lemahnya melindungi mereka, orang-orang pinggirannya telah memulangkan mereka, mengembalikan tawanan-tawanan mereka,

 

Musnad Ahmad 6406: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah menceritakan kepada kami Hajjaj dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya Allah ‘azza wajalla telah menambahkan bagi kalian satu shalat; yaitu shalat witir.”

 

Musnad Ahmad 6407: Telah menceritakan kepada kami Yazid dari Hajjaj dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; ‘Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menggabungan antara dua shalat dalam bepergian.”

 

Musnad Ahmad 6408: Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengkhabarkan kepada kami Hammam dari Qotadah dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Makanlah, minumlah, bersedekahlah, dan berpakaianlah kalian dengan tidak merasa bangga dan sombong serta berlebih-lebihan.” Kesempatan lain Yazid berkata: “dengan tidak isrof (berlebihan), dan tidak sombong.”

 

Musnad Ahmad 6409: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkhabarkan kepada kami Muhammad bin Ishaq dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam mengajari kami beberapa kalimat untuk kami baca ketika hendak tidur: ” Dengan Asma Allah, aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya dan adzab-Nya, serta dari kejahatan hamba-hamba-Nya, dari bisikan-bisikan setan dan kedatangannya.” Dia berkata; Abdullah bin ‘Amru mengajarkan kalimat ini pada anaknya yang telah baligh untuk dibacanya ketika hendak tidur, dan terhadap anaknya yang masih kecil, ia menyuruhnya untuk mulai menghafalnya, ia menuliskan untuknya lalu dikalungkan di lehernya.

 

Musnad Ahmad 6410: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkhabarkan kepada kami Hajjaj dari ‘Atho` dari Jabir dan dari Abu Az Zubair dari Jabir dan dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menentukan miqoth bagi penduduk Madinah dari Dzulhulaifah, dan bagi penduduk Syam dari Juhfah, dan bagi penduduk Yaman dan Tihamah dari Yalamlam, dan bagi penduduk Tho`if yakni; Najed dari Qornul Manazil, dan bagi penduduk Irak dari Dzatu ‘Irq.”

 

Musnad Ahmad 6411: Telah menceritakan kepada kami Yazid dari Muhammad bin Rasyid dari Sulaiman bin Musa dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak boleh diterima persaksian seorang lelaki pengkhianat dan seorang wanita pengkhianat.” Dan beliau Shallallahu ‘alaihi wa Salam juga menolak (tidak menerima) persaksian seorang peminta, pembantu dan orang yang menjadi tanggungan oleh sebuah keluarga, dan beliau memperbolehkannya atas orang-orang selain mereka.”

 

Musnad Ahmad 6412: Telah menceritakan kepada kami Yazid berkata, telah mengkabarkan kepada kami Muhammad bin Rasyid dari Sulaiman bin Musa dari ‘Amru bin Syu`aib dari Bapaknya, dari Kakeknya, ia berkata; “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memutuskan bahwa seseorang setelah kematian bapaknya (tuan yang menggauli ibunya sehingga ia lahir), yang oleh para ahli warisnya (anak-anak sang tuan) ia diikutkan sebagai atau termasuk ahli waris, (beliau memutuskan); jika ia lahir dari seorang wanita yang merdeka, atau dari seorang budak yang dimilikinya (tuan), maka anak tersebut bisa diikutkan oleh ahli waris termasuk ahli waris, dan jika anak yang lahir itu dari seorang wanita yang merdeka atau budak yang telah dizinainya, maka anak tersebut tidak bisa diikutkan untuk menjadi ahli waris. Dan meskipun bapaknya (tuan dari ibunya) tersebut tetap mengakuinya sebagai anak, ia tetap sebagai anak ibunya sendiri, baik ia lahir dari seorang wanita merdeka atau seorang budak”.

 

Musnad Ahmad 6413: Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengkhabarkan kepada kami Al Hajjaj bin Artho`ah dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam dan bertanya: “Wahai Rasulullah, aku mempunyai keluarga yang mana apabila aku bermaksud menyambung tali silaturrahim dengan mereka, mereka malah memutuskannya, dan jika aku ingin mema’afkan, mereka malah berbuat zholim, dan jika aku ingin bermaksud baik, mereka malah berbuat jahat kepadaku. Apakah aku boleh membalas perbuatan mereka itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Tidak, karena kalian semua akan ditinggalkan. Akan tetapi berbuatlah yang lebih utama dari itu dan sambunglah terus tali silaturrahim dengan mereka sebab sesungguhnya pertolongan akan senantiasa menyertaimu selama kamu masih berbuat demikian.”

 

Musnad Ahmad 6414: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Sa’id dari Yusuf dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Orang yang menghadiri shalat Jum’at itu ada tiga (macam): orang yang menghadirinya dengan memanjatkan do’a dan dengan melaksanakan shalat, maka itulah orang yang benar-benar memanjatkan do’a kepada Rabbnya, jika Dia menghendakinya Dia akan mengabulkan do’anya dan jika Dia menghendakinya Dia akan menahannya. Dan orang yang menghadiri shalat Jum’at dengan sikap diam, maka memang demikian yang mesti dilakukannya. Dan terakhir orang yang menghadiri shalat Jum’at dengan percakapan, maka hanya itulah yang ia dapatkan.”

 

Musnad Ahmad 6415: Telah menceritakan kepada kami Anas bin Iyadh telah menceritakan kepada kami Abu Hazim dari Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; Aku bersama saudaraku duduk dalam sebuah majlis yang aku berharap dari kebaikan yang banyak, aku dan saudaraku berpaling ketika ada seorang sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam duduk di salah satu sisi pintu. Maka aku dan saudaraku tidak ingin memisahkan mereka, maka kamipun duduk

 

Musnad Ahmad 6416: Telah menceritakan kepada kami Anas bin Iyadh telah menceritakan kepada kami Abu Hazim dari Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Seseorang tidak dikatakan beriman sehingga ia beriman dengan taqdir, yang baik maupun yang buruk.” Abu Hazim berkata: Allah melaknat agama yang aku lebih besar darinya, yaitu; mendustai taqdir.

 

Musnad Ahmad 6417: Telah menceritakan kepada kami Husyaim telah mengkhabarkan kepada kami Hajjaj telah menceritakan kepada kami ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, ia berkata; bahwa pada masa Jahiliyah Al ‘Ash bin Wa`il bernadzar untuk menyembelih seratus ekor unta, dan Hisyam bin Al ‘Ash menyembelih bagiannya sebanyak lima puluh ekor unta, dan sesungguhnya ‘Amru bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam mengenai hal itu, lalu beliau pun bersabda: “Adapun bapakmu, seandainya dia mau mengikrarkan tauhid lalu kamu berpuasa dan bersedekah untuknya, niscaya itu akan bermanfa’at baginya.”

 

Musnad Ahmad 6418: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far dari Sa’id dari ‘Amir Al Ahwal dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak boleh mengambil sesuatu yang telah diberikannya kecuali seorang bapak dari anaknya, dan orang yang mengambil sesuatu yang telah dihibahkannya seperti seorang yang menjilat muntahannya.”

 

Musnad Ahmad 6419: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman telah mengkhabarkan kepada kami Hammam dari Qotadah dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, ia berkata; bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Itu adalah luthiyah (nisbah ke perbuatan kaum Luth) yang kecil.” yakni seorang lelaki yang menyetubuhi isterinya dari dubur.

 

Musnad Ahmad 6420: Telah menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; bahwa ada seorang wanita datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam lalu berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya anakku ini, dulu perutku adalah tempat baginya, pangkuanku adalah rumah baginya, dan payudaraku adalah tempat minum baginya, tapi bapaknya ingin merebutnya dariku?” Beliau menjawab: “Kamu lebih berhak atasnya (anakmu) selama kamu belum menikah (lagi).”

 

Musnad Ahmad 6421: Telah menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Hammam dari Qotadah dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa seseungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Makanlah, minumlah, bersedekahlah, dan berpakaianlah kalian dengan tidak merasa bangga dan sombong serta berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah bangga bila nikmat-Nya ada pada hamba-Nya diperlihatkan.”

 

Musnad Ahmad 6422: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengkhabarkan kepada kami Ibnu Juraij, dia berkata; ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari Abdullah bin ‘Amru, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Wanita mana saja yang menikah dengan suatu mahar, hiba’ (hadiah), atau janji untuk diberi sesuatu dan hal itu dilakukan sebelum akad nikah maka berarti itu semua adalah miliknya. Adapun pemberian yang diberikan setelah akad nikah maka berarti itu semua adalah milik orang yang diberi. Dan seorang lelaki (bapak) lebih berhak menerima pemberian atas anak perempuannya dan saudara perempuannya.”

 

Musnad Ahmad 6423: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengkhabarkan kepadaku Ma’mar bahwa Ibnu Juraij telah mengkhabarkan kepadanya dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash, ia berkata; Bahwa Zinba’ Abu Rauh mendapatkan budak lelaki dan budak perempuannya (berzina), lalu ia memotong hidungnya. Maka budak itupun mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, dan beliau bertanya kepadanya: “Siapa yang melakukan ini atasmu?” Dia menjawab; “Zinba’.” Maka Nabipun segera memanggilnya dan bertanya kepadanya: “Kenapa kamu melakukan hal ini?” Dia menjawab; “Sudah sewajarnya dia begini dan begini.” Lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda kepada budak itu: “Pergilah sebab sesungguhnya kamu telah merdeka.” Budak itu bertanya: “Wahai Rasulullah, aku sekarang menjadi budak milik siapa?” Beliau menjawab: “Kamu menjadi budak Allah dan Rasul-Nya.” Kemudian Rasulullah mewasiatkan hal itu kepada seluruh kaum muslimin. Dia berkata; dan ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam meninggal dunia, dia mendatangi Abu Bakar dan berkata: “Mana wasiat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam?” Abu Bakar menjawab; “Ya, Kami akan memberikan nafkah kepadamu dan keluargamu.” Maka iapun diberi nafkah sampai akhirnya Abu Bakar meninggal dunia. Kemudian ketika Umar diangkat menjadi Khalifah, budak itu mendatanginya dan berkata: “Mana wasiat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam?” Umar menjawab: “Ya, daerah mana yang kamu mau?” Ia menjawab: “Mesir.” Kemudian Umar menulis surat kepada gubernur Mesir agar ia memberinya satu bagian tanah yang dapat dipergunakan untuk mencari makanan.”

 

Musnad Ahmad 6424: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Muhammad yakni Ibnu Rasyid dari Sulaiman bin Musa dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya, dari Abdullah bin ‘Amru bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Pada setiap jari adalah denda sepuluh ekor unta, pada setiap gigi adalah denda lima ekor unta, semua jari adalah sama, dan semua gigi adalah sama.” Muhammad berkata: aku mendengar Mahkul berkata: dia tidak ingat apakah hal itu adalah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam. Abdurrazzaq berkata: aku tidak pernah melihat orang yang lebih hati-hati dalam hadits selain Muhammad bin Rasyid.

 

Musnad Ahmad 6425: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengkhabarkan kepada kami Ibnu Juraij dari Abdul Karim Al Jazari, bahwa ‘Amru bin Syu’aib telah mengkhabarkan kepadanya dari bapaknya dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pernah bersandar di rumahnya lalu beliau menasehati manusia dan mengingatkan mereka seraya berkata: “Janganlah seseorang melakukan shalat setelah shalat ‘Asar hingga malam (tiba), juga setelah subuh hingga matahari terbit, dan hendaklah seorang wanita tidak mengadakan perjalanan selama tiga malam kecuali bersama mahromnya, dan hendaklah seorang wanita tidak maju (untuk nikah) bersama bibinya baik bibi dari ibu ataupun bibi dari pihak bapak.”

 

Musnad Ahmad 6426: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengkhabarkan kepada kami Dawud bin Quwais dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam ditanya tentang aqiqah, maka beliau bersabda: “sesungguhnya Allah tidak menyukai kedurhakaan dan seakan-akan Dia tidak suka dengan nama.” Mereka berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami hanya menanyakan tentang seorang di antara kami yang mendapatkan kelahiran anak?” Beliau menjawab: “siapa di antara kalian yang ingin menyembelih untuk anaknya, hendaknya ia kerjakan; dua ekor kambing yang pantas untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perempuan.” Dia berkata; beliau juga ditanya tentang Al Faro’ (anak unta yang baru lahir). Beliau menjawab: “Al Faro` adalah haq (boleh untuk disembelih), namun jika kalian membiarkannya sehingga dagingnya keras, atau seperti unta yang berumur dua atau tiga tahun, kemudian kalian bawa ke jalan Allah, atau kalian berikan kepada seorang janda adalah lebih baik daripada kalian sembelih sehingga dagingnya masih menempel dengan kulit, bejanamu jadi penuh dan induk unta tersebut menjadi sedih karenanya.” Dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam juga ditanya tentang Al Atiroh (kambing yang disembelih pada bulan Rajab). Maka beliau menjawab: “Al `Atiroh adalah haq.” Sebagian kaum bertanya kepada ‘Amru bin Syu’aib; “apa yang dimaksud dengan Al `Atiroh?” “Mereka pada bulan Rojab menyembelih seekor kambing, kemudian mereka masak dan memakannya, juga diberikan kepada orang lain.” Jawabnya.

 

Musnad Ahmad 6427: Telah menceritakan kepada kami Al Husain bin Muhammad dan Suraij mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Az Zinad dari Abdurrahman bin Al Harits dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pernah mendapati dua orang lelaki sedang berjalan bersama menuju Baitullah, lalu beliaupun berkata kepadanya: “Kenapa kalian hanya berdua saja?” Mereka berdua menjawab: “Wahai Rasulullah, kami telah bernadzar untuk berjalan berdua menuju Baitullah.” Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berkata: “Yang demikian ini bukanlah sebuah nadzar.” Maka merekapun membatalkannya. Suraij berkata dalam hadits yang diriwayatkannya: Nadzar itu hanya pada sesuatu yang ditujukan untuk mencari ridla Allah ‘azza wajalla.

 

Musnad Ahmad 6428: Telah menceritakan kepada kami Abu An Nadlr telah menceritakan kepada kami Al Faroj dari Abdullah bin ‘Amir dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak boleh berbicara (khutbah) dihadapan orang banyak kecuali seorang pemimpin, atau wakilnya, atau orang yang bisa debat.” Maka aku berkata kepadanya: “dia menyampaikan kepada kita atau justru memperberat diri sendiri.” Dia berkata; “demikian yang aku dengar dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam.”

 

Musnad Ahmad 6429: Telah menceritakan kepada kami Abu An Nadlr dan Abdush Shomad mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad -yaitu Ibnu Rasyid-, telah menceritakan kepada kami Sulaiman dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya akal dua ahli kitab adalah setengah dari akal kaum muslimin, mereka itu adalah Yahudi dan Nasrani.”

 

Musnad Ahmad 6430: Telah menceritakan kepada kami Abu An Nadlr dan Abdush Shomad mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad, telah menceritakan kepada kami Sulaiman -yaitu ibnu Musa- dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa membunuh dengan sengaja, maka perkaranya dikembalikan kepada pihak wali si terbunuh, jika mereka berkehendak maka mereka boleh balas membunuh, jika mereka mau mereka boleh meminta tebusan, yaitu; tiga puluh hiqqoh (unta yang telah berumur empat tahun), dan tiga puluh jadza`ah (unta perempuan yang telah berumur lima tahun), serta empat puluh Khalifah (unta yang sedang hamil). Itulah denda sebuah pembunuhan yang disengaja. Jika mereka damai maka itu adalah hak mereka. Dan itulah denda.

 

Musnad Ahmad 6431: Telah menceritakan kepada kami Abu An Nadhr dan Abdush Shamad, mereka berkata telah menceritakan kepada kami Muhammad, telah menceritakan kepada kami Sulaiman dari ‘Amru bin Syu’bah dari bapaknya dari kakeknya; Bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tebusan bagi pembunuhan semi sengaja adalah diperberat sebagaimana pembunuhan yang dilakukan dengan sengaja, dan pelakunya tidak boleh dibunuh, karena dengan begitu setan akan menguasakan (permusuhan) antar manusia”. Abu Nadlr berkata, “Ia seperti seorang yang memanah dalam kondisi gelap gulita, bukan lantaran adanya fitnah dan bukan seperti orang yang menenteng senjata”.

 

Musnad Ahmad 6432: Telah menceritakan kepada kami Abu An Nadlr telah menceritakan kepada kami Muhammad dari Sulaiman dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam telah menetapkan bahwa barangsipa terbunuh karena kesalahan maka tebusannya adalah seratus unta.”

 

Musnad Ahmad 6433: Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar Al Hanafi telah menceritakan kepada kami Usamah bin Zaid dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, ia berkata; bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam sedang tidur, lalu beliau menemukan kurma di bawah rusuknya, maka beliaupun mengambil dan memakannya. Namun setelah itu beliau terperanjat dan ketakutan di akhir malam, sehingga hal tersebut sempat menjadikan sebagian istri-istri beliau takut. Kemudian beliau bersabda: “sesungguhnya aku telah menemukan kurma di bawah rusukku, kemudian aku makan. Maka aku takut kalau-kalau kurma itu adalah kurma sedekah.”

 

Musnad Ahmad 6434: Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Mas’adah dari Ibnu ‘Ajlan dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Penjual dan pembeli berhak memilih hingga mereka berdua berpisah kecuali jika ada kesepakatan untuk memperpanjang masa memilih, dan dia tidak halal berpisah dengannya karena dikhawatirkan akan membatalkannya.”

 

Musnad Ahmad 6435: Telah menceritakan kepada kami Abu An Nadlr telah menceritakan kepada kami Muhammad -yaitu ibnu Rasyid- dari Sulaiman bin Musa dia berkata; bahwa Abdullah bin ‘Amru menulis surat kepada pekerja yang bekerja di kebun miliknya: janganlah engkau menahan kelebihan air yang kau punya. Karena sesungguhnya aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: ” barangsiapa menahan kelebihan airnya yang dengannya ia bisa menahan kelebihan kala` (rumput liar yang tumbuh disekitar mata air), maka Allah akan menahan kelebihan-Nya pada hari kiamat.”

 

Musnad Ahmad 6436: Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Musa telah mengkhabarkan kepadaku Malik telah mengkhabarkan kepadaku Ats-Tsiqoh dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam melarang membeli dengan uang panjer.

 

Musnad Ahmad 6437: Telah menceritakan kepada kami Abu Nadlr telah menceritakan kepada kami Muhammad dari Sulaiman bin Musa dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, bahwa beliau bersabda: “Bukan dari golonganku orang yang membawa (mengacungkan) senjata kapada kami, dan orang yang memata-matai di jalan.”

 

Musnad Ahmad 6438: Telah menceritakan kepada kami Abdush Shomad Abdul Waris telah menceritakan kepadaku bapakku, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Habib dari ‘Amru dari bapaknya, dari Abdullah bin ‘Amru; bahwa Abu Tsa’labah Al Khusyani datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam dan berkata; “Wahai Rasulullah, aku mempunyai anjing yang telah dijinakkan, maka berikanlah fatwa kepadaku mengenai hasil buruannya?” Beliau menjawab: “Jika kamu mempunyai anjing yang telah dijinakkan maka kamu boleh memakan hasil buruannya.” Ia bertanya lagi: “Walaupun telah disembelih ataupun belum wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Ya, walaupun ia telah disembelih terlebih dahulu ataupun belum.” Ia bertanya lagi: “Walaupun ia juga telah memakannya?” Beliau menjawab: “Ya, meski ia telah memakannya.” Dia bertanya lagi: “Wahai Rasulullah, fatwakanlah kepadaku mengenai binatang yang terkena busur panahku!” Beliau menjawab: “Kamu boleh memakannya.” Ia bertanya lagi: “Telah disembelih ataupun belum?” Beliau menjawab: “Ya, meski telah disembelih ataupun belum?” Ia bertanya lagi: “lalu bagaimana jika sebelumnya ia hilang?” Beliau menjawab: “Jika ia hilang terlebih dahulu, kamu masih boleh memakannya selama ia belum berubah dan tidak ada bekas panah lain selain panahmu.” Ia bertanya: “Wahai Rasulullah, berilah kami fatwa mengenai bejana orang majusi yang kami pakai dalam keadaan terpaksa!” Beliau menjawab: “Jika kalian terpaksa memakai bejana-bejana itu maka cucilah ia terlebih dahulu dengan menggunakan air kemudian kalian boleh memasak dengannya.”

 

Musnad Ahmad 6439: Telah menceritakan kepada kami Abdush Shomad telah menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada kami Abbas Al Jazari telah menceritakan kepada kami ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Budak mana saja yang bermukatabah (membebaskan dirinya dengan membayar sejumlah uang) dengan seratus Auqiyah, dia bayar semua kecuali sepuluh Auqiyah, maka ia masih bersetatus budak. Dan budak mana saja yang bermukatabah dengan seratus dinar, dia bayar semua kecuali sepuluh dinar, maka setatusnya masih sebagai budak.” Abdullah bin Ahmad berkata: “demikian yang dikatakan oleh Abdush Shomad Abbas Al Jazari, dahulu terdapat dalam buku Abbas Al Juwairi yang kemudian diperbaiki oleh bapakku sebagaimana yang dikatakan oleh Abdush Shomad Al Jazari.

 

Musnad Ahmad 6440: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hammad telah menceritakan kepada kami Abu ‘Awanah dari Dawud bin Abu Hind dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya; bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda pada hari penaklukan kota makkah: “Seorang wanita (isteri) tidak boleh memberikan pemberian kecuali dengan izin suaminya.” Telah menceritakan kepada kami, Abdus Shomad telah menceritakan kepada kami, bapakku menceritakan kepada kami, Daud menceritakan kepada kami, dari ‘Amru bin Syu’aib, dari bapaknya, dari kakeknya; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berkata seperti itu.

 

Musnad Ahmad 6441: Telah menceritakan kepada kami Abdush Shomad, telah menceritakan kepada kami Hammad yakni Ibnu Salamah telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ishaq, dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, ia berkata; Aku menyaksikan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pada hari perang Hunain, lalu datanglah utusan dari Negeri Hawazin kepada beliau seraya berkata; “Wahai Muhammad, sesungguhnya kita satu bangsa dan satu kabilah, apa yang Allah berikan kepada kami, Allah berikan pula untuk kamu, sesungguhnya kami telah tertimpa musibah dan malapetaka yang engkau telah melihatnya sendiri.” Maka belaiu bersabda: “Pilihlah antara istri-istri kalian atau harta kalian atau anak-anak kalian? Mereka menjawab, “Engkau telah membuat pilihan untuk kami antara nasab dan harta kami, maka kami memilih anak-anak kami”. Lalu beliau bersabda: “Adapun bagian untukku dan juga bagian untuk Bani Abdul Muthallib adalah untuk kalian, maka jika aku shalat zhuhur ucapkanlah: ‘Sesungguhnya kami meminta perlindungan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam dari kaum muslimin dan kepada kaum muslimin dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam atas persoalan anak-anak dan istri-istri kami”. Perawi berkata; maka merekapun mengerjakannya. Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Adapun bagian untukku dan juga bagian untuk bani Abdul Muthallib adalah untuk kalian”. Kaum Muhajirin berkata; “Dan apa-apa yang telah menjadi bagian kami maka itu adalah untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.” Kaum Anshar juga mengatakan sebagaimana yang diucapkan oleh kaum muhajirin. ‘Uyainah bin Badar berkata; “Adapun bagian untukku dan juga untuk Bani Fazarah tidak.” Al Aqra` bin Habis berkata: “Adapun bagian untukku dan juga untuk Bani Tamim tidak.” Abbas bin Mirdas berkata; “Adapun bagian untukku dan juga untuk Bani Sulaim tidak.” Al Hayyan berkata; “Engkau telah berdusta, bahkan semua itu adalah untuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam.” Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Wahai sekalian manusia, kembalikanlah istri-istri dan anak-anak mereka kepada mereka, maka barangsiapa telah mengambil sesuatu dari harta fai` kewajiban yang harus ia berikan kepadaku, ada enam kewajiban, yaitu; pertama kalinya Allah memberikan harta fai` tersebut kepada kita”. Lalu beliau menaiki kendaraannya sedang orang-orang masih menggantungkan persoalannya tersebut, mereka mengatakan; “Bagikanlah jatah harta fai` kami kepada kami semua, ” Dan mereka tetap saja mengejar beliau sampai di suatu tempat yang bernama samurah seraya menarik paksa selendang beliau. Beliau kemudian bersabda: “Wahai sekalian manusia, kembalikanlah selendangku, demi Allah sekiranya jumlah kalian sejumlah pohon yang ada di Tihamah ini, sungguh akan aku bagikan kepada kalian semua, dan jangan engkau sebut aku dengan seorang yang bakhil, atau seorang yang pengecut, atau seorang pendusta.” Lalu beliau turun dari untanya dan mengambil bulu yang ada di punuk untanya seraya menjepitnya antara jari tengan dan jari telunjukknya, lalu beliau angkat dan bersabda: “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya aku tidak memiliki bagian sedikitpun dari harta fai` ini kecuali hanya seperlima dan seperlimanya akan dikembalikan kepada kalian. Maka kembalikanlah meskipun hanya sebiji jarum, sesungguhnya bagi seorang penghianatan yang mengambil harta ghonimah, pada hari kiamat kelak akan terlihat hina dan noda.” Maka berdirilah seorang laki-laki dengan membawa kubbah (semacam gulungan benang) dari rambut, seraya berkata; “Sesungguhnya aku mengambil ini untuk memperbaiki pelana untaku yang mati.” Beliau bersabda: “Adapun bagian untukku dan juga bagian untuk Bani Abdul Muthallib adalah untuk engkau.” Maka berkatalah seorang laki-laki; “Wahai Rasulullah, sesungghuhnya apa yang telah aku punya, maka aku tidak membutuhkannya lagi.” Kemudian ia membuangnya.

 

Musnad Ahmad 6442: Telah menceritakan kepada kami Abdush Shomad dari Abdullah Ibnul Mubarak telah menceritakan kepada kami Usamah bin Zaid dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Zakat (ternak) kaum muslimin diambil sa’at (binatang ternak mereka) sedang minum.”

 

Musnad Ahmad 6443: Telah menceritakan kepada kami Zakaria bin ‘Adiy telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Abdul Karim dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, bahwa ada seorang lelaki berkata: “Wahai Rasulullah, aku dulu pernah memberikan sebidang kebun kepada ibuku sewaktu ia masih hidup, lalu ia meninggal dunia dan tidak mempunyai ahli waris selain aku?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menjawab: “Sedekahmu telah sah, dan kebun itu kembali lagi kepadamu.”

 

Musnad Ahmad 6444: Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Isa telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Abu Az Zinad dari Abdurrahman Ibnul Harits dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak ada nadzar kecuali pada sesuatu yang dimaksudkan untuk mencari ridla Allah ‘azza wajalla, dan tidak boleh bersumpah dalam rangka untuk memutuskan hubungan silaturrahim.”

 

Musnad Ahmad 6445: Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Isa telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Abu Az Zinad dari Abdurrahman Ibnul Harits dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Bukan dari golongan kami orang yang tidak menyayangi anak kecil dari golongan kami, dan tidak mengetahui hak orang yang lebih besar dari golongan kami.”

 

Musnad Ahmad 6446: Telah menceritakan kepada kami Yunus telah menceritakan kepada kami Laits dari Yazid -yaitu Ibnul Hadi dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; aku mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berdo’a: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan, dan dari keadaan tua renta, dan dari hutang yang tidak terbayar, dan dari dosa dan kesalahan. Aku berlindung kepada-Mu dari fitnah al masih ad dajjal, dan aku berlindung kepada-Mu dari adzab kubur, dan aku berlindung kepada-Mu dari adzab api neraka.”

 

Musnad Ahmad 6447: Telah menceritakan kepada kami Yunus dan Abu Salamah Al Khuza’i mereka berkata telah menceritakan kepada kami Laits dari Yazid yaitu ibnul Hadi, dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, bahwa ia mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Maukah kalian aku kabarkan tentang orang yang paling aku suka dari kalian, dan pada hari kiamat tempat duduknya paling dekat dengan aku?” Orang-orang semuanya diam, maka beliau mengulangi kata-katanya tersebut sampai dua atau tiga kali. Akhirnya mereka pun menjawab; “Mau wahai Rasulullah.” Beliau bersabda: “Yaitu orang yang akhlaqnya paling baik di antara kalian.”

 

Musnad Ahmad 6448: Telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id pelayan Bani Hasyim telah menceritakan kepada kami Khalifah bin Khayyath telah menceritakan kepadaku ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa bersumpah atas sebuah janji lalu ia melihat ada hal lain yang lebih baik daripadanya, maka kaffarohnya adalah dengan meninggalkannya.”

 

Musnad Ahmad 6449: Telah menceritakan kepada kami Abdullah Ibnul Harits Al Makki telah menceritakan kepadaku Al Aslami -yaitu Abdullah bin ‘Amir- dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam mengadakan aqiqah untuk anak lelaki dengan dua ekor kambing, dan untuk anak perempuan dengan satu kambing.”

 

Musnad Ahmad 6450: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin AzZubair telah menceritakan kepada kami Abaan -yaitu Ibnu Abdullah- dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Segala yang memabukkan adalah haram.”

 

Musnad Ahmad 6451: Telah menceritakan kepada kami Musa bin Dawud telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah dari yazid bin Abu Habib dari Qaishar At Tujibi dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash, dia berkata; Ketika kami sedang bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam datanglah seorang pemuda seraya bertanya; “Wahai Rasulullah, apakah boleh aku mencium (isteriku) padahal aku sedang berpuasa?” “Tidak”, jawab beliau. Lalu ada seorang kakek-kakek datang dan bertanya; “Apakah aku boleh mencium (isteriku) padahal aku sedang berpuasa?”Ya”, jawab beliau. Ia berkata; lalu kamipun saling memandang satu sama lain, maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Aku tahu kenapa kalian saling berpandangan satu sama lain; sesungguhnya orang yang sudah tua itu dapat menahan nafsu syahwatnya.”

 

Musnad Ahmad 6452: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit Al Bunaniy dan Daud bin Abu Hind dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa mengucapkan: Laa Ilaaha illAllahu Wahdahuu Laa Syariikalah lahul mulku walahul hamdu wa huwa `Alaa kulli Syai`in Qodiir (tidak ada Tuhan yang berhak untuk disembah kecuali Allah, Yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya, baginyalah segala kekuasaan dan pujian. Dan Dia mampu atas segala sesuatu), sebanyak seratus kali dalam sehari, tidak ada yang bisa mendahuluinya baik orang sebelum atau sesudahnya kecuali orang yang bisa melakukan yang lebih banyak dari yang ia lakukan.”

 

Musnad Ahmad 6453: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengkhabarkan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam mendengar satu kaum saling membenturkan ayat Allah. Maka beliau bersabda: “Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian binasa karena hal yang demikian, mereka membenturkan kitab Allah yang satu dengan yang lainnya, sesungguhnya kitab Allah turun saling membenarkan antara sebagian dengan sebagian yang lainnya, maka janganlah kalian dustai sebagian dengan sebagian yang lain, apa-apa yang kalian ketahui darinya maka katakanlah, dan apa-apa yang kalian tidak ketahui maka kembalikanlah kepada yang tahu.”

 

Musnad Ahmad 6454: Telah menceritakan kepada kami Abdush Shomad telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rasyid telah menceritakan kepada kami Sulaiman dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa yang mengacungkan senjata kepada kami maka bukan dari golongan kami, dan tidak juga orang yang memata-matai di jalan, maka barangsiapa terbunuh bukan atas dasar tersebut maka pembunuhan itu adalah semi sengaja, diyatnya adalah diperberat dan pelakunya tidak dibunuh, dia haram dan terjaga sebagaimana haramnya bulan haram.”

 

Musnad Ahmad 6455: Telah menceritakan kepada kami Abdush Shomad dan Husain bin Muhammad mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rasyid dari Sulaiman bin Musa, Husain berkata dalam haditsnya; telah menceritakan kepada kami ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa terbunuh karena tidak sengaja, maka tebusan dendanya adalah seratus ekor unta, terdiri dari; tiga puluh Banat Makhodl (unta yang berumur dua tahun), tiga puluh Banat Labun (unta yang berumur tiga tahun), tiga puluh Hiqqoh (unta yang berumur empat tahun), dan sepuluh Banu Labun (unta yang berumur tiga tahun) laki-laki.”

 

Musnad Ahmad 6456: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepada kami Darroj dari Abdurrahman bin Jubair berkata; bahwa Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash menceritakan kepadanya, bahwa ada beberapa orang lelaki dari Bani Hasyim masuk ke rumah Asma’ binti ‘Umaisy yang ketika itu menjadi isteri Abu Bakar, ketika kemudian Abu Bakar masuk ke rumah, dia melihat mereka dan merasa tidak suka (terhadap tindakan mereka), maka diapun mengadukan hal itu kepada Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam seraya berkata; “aku hanya menginginkan kebaikan.” Maka Rasulullah pun bersabda: “Sesungguhnya Allah telah menyelamatkannya perzinaan”, kemudian beliau berdiri di atas mimbar dan bersabda: “Setelah hari ini janganlah sekali-kali seorang lelaki masuk ke dalam rumah seorang wanita yang sedang ditinggal pergi suaminya kecuali ia bersama seorang lelaki atau lebih.”

 

Musnad Ahmad 6457: Telah menceritakan kepada kami Isma’il bin Muhammad -yaitu Abu Ibrahim Al Mu`aqqob telah menceritakan kepada kami Marwan telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin ‘Amru Al Fuqaimi telah menceritakan kepada kami Mujahid dari Junadah bin Abu Umayyah dari Abdullah bin ‘Amru dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa membunuh ahli dzimmah (orang kafir yang berada dalam perlindungan pemerintahan Islam) maka ia tidak akan mencium bau wanginya surga, padahal bau wanginya tersebut dapat tercium dari jarak empat puluh tahun perjalanan.”

 

Musnad Ahmad 6458: Telah menceritakan kepada kami Al Husain telah menceritakan kepadaku Ibnu Abu Az Zinad dari Abdurrahman -yaitu Ibnul Harits- telah mengkhabarkan kepadaku ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa dia mendengar seorang lai-laki dari Bani Muzainah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam tentang seekor unta yang tersesat? Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Apa urusanmu dengannya, padahal ia masih mempunyai sepatu (kakinya) dan masih membawa air (dalam perutnya)?” Dia bertanya lagi; “Bagaimana dengan kambing yang tersesat?” beliau menjawab: “Maka ia menjadi milikmu, atau saudaramu atau srigala.” Dia bertanya lagi; “Lalu bagaimana jika ada yang mengambilnya dari tempat gembalaannya?” Beliau menjawab: “Maka dia harus dihukum dan mengganti dengan harga yang sepadan, dan barangsiapa melepaskan dari tali ikatan atau mengeluarkan dari kandangnya maka ia harus dipotong tangannya.” Dia bertanya lagi: “Wahai Rasulullah, bagaimana dengan kurma yang ada di dalam keranjang?” Beliau menjawab: “Tidak ada alasan untuk mengambilnya bagi orang yang memakannya, maka barangsiapa mengambil dengan secara sembunyi-sembunyi ia wajib menggantinya dengan harga yang sepadan dan dihukum. Dan barangsiapa mengambil sesuatu darinya setelah disimpan dalam tempat penyimpanan (gudang), atau memecahkan pintunya, kemudian ia mengambil senilai dengan harga sebuah tameng, maka tanganya wajib untuk dipotong.” Dia bertanya lagi: “Wahai Rasulullah, bagaimana dengan harta yang kami temukan dalam bangunan yang roboh atau bebatuan (seperti di gurun)? Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pun menjawab: “Padanya dan pada harta yang ditemukan dalam keadaan terpendam terdapat kewajiban mengeluarkan (zakat) sebanyak seperlima.”

 

Musnad Ahmad 6459: Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab Al Khaffaf telah menceritakan kepada kami Husain telah menceritakan kepadaku ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa ada seorang lelaki bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, dia berkata; “Aku tidak mempunyai harta dan aku mengasuh seorang anak yatim.” Maka Beliau bersabda: “Makanlah dari harta anak yatim yang berada dalam asuhanmu itu dengan tidak berlebih-lebihan.” Atau beliau mengatakan: “Janganlah kau tebus hartamu dengan hartanya.” (Pada bagian ini) Husain agak ragu.

 

Musnad Ahmad 6460: Telah menceritakan kepada kami Husain bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Muslim -yaitu Ibnu Khalid- dari Abdurrahman -yaitu Ibnu harmalah- dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Satu orang pengendara adalah satu setan, dua orang pengendara adalah dua setan, dan tiga orang pengendara adalah sebuah kafilah.”

 

Musnad Ahmad 6461: Telah menceritakan kepada kami Al Khuza’i -yaitu Abu Salamah- ia berkata; telah menceritakan kepada kami Laits dari Yazid -yaitu Ibnul Hadi- dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berdoa: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan, dari berbuat dosa, dan dari hutang yang tidak terbayar. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari fitnah al masih Dajjal, dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka”

 

Musnad Ahmad 6462: Telah menceritakan kepada kami ‘Affan telah menceritakan kepada kami Hammad – yaitu Ibnu Salamah- dari Tsabit dari Abu Ayyub berkata; bahwa Nauf dan Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash sedang berkumpul, lalu Nauf berkata: “Kalau seandainya langit dan bumi beserta isinya diletakkan pada satu neraca timbangan kemudian LAA ILAAHA ILLALLAAH diletakkan pada satu sisi yang lain maka niscaya akan lebih condong (berat) neraca yang diletakkan padanya LAA ILAAHA ILLALLAAH. Dan kalau seandainya langit dan bumi beserta isinya berbentuk satu piring yang terbuat dari besi kemudian ada seorang lelaki yang mengucap LAA ILAAHA ILLALLAAH maka niscaya ia akan melobanginya hingga sampai kepada Allah ‘azza wajalla. Lalu Abdullah bin ‘Amru berkata; kami melaksanakan shalat maghrib bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam dan orang-orang ada yang masih menunggu dan ada yang sudah pulang, kemudian datanglah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam dan hampir-hampir lututnya tersingkap, lalu beliau bersabda: “Wahai kaum muslimin, bergembiralah kalian sebab Rabb kalian telah membuka satu pintu dari pintu-pintu langit dengan membanggakan kalian kepada para malaikat-Nya seraya berkata: “Mereka adalah hamba-hamba-Ku, mereka melaksanakan kewajiban kemudian menunggu kewajiban yang lain.”

 

Musnad Ahmad 6463: Telah menceritakan kepada kami Husain bin Musa telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Ali bin Zaid dari Muthorrif bin Abdullah bin Asy- Syikhir dia berkata; bahwa Nauf dan Abdullah bin ‘Amru sedang berkumpul, maka Nauf berkata; maka disebutlah hadits tersebut. Maka Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash berkata; “akan aku sebutkan kepadamu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, ” dia berkata; kami shalat bersama dengan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam pada suatu malam, maka orang-orang datang silih berganti, dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam datang sebelum manusia siap (berdiri) untuk menunaikan shalat isya`. Beliau datang dengan hati yang penuh semangat seraya mengangkat jarinya sepeti ini; beliau menggenggam dua puluh sembilan jarinya dan mengacungkan jari telunjuknya ke langit lalu berkata: “Wahai kaum muslimin, bergembiralah kalian sebab Rabb kalian telah membuka satu pintu dari pintu-pintu langit dengan membanggakan kalian kepada para malaikat-Nya seraya berkata: “Wahai para malaikat-Ku, lihatlah, mereka adalah hamba-hamba-Ku, mereka melaksanakan kewajiban kemudian menunggu kewajiban yang lain.” Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Musa telah menceritakan kepada kami Hammmad bin Salamah dari Tsabit Al Bunnani dari Abu Ayub Al Azdi dan dari Nauf dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam seperti di atas, dan ditambahkan padanya “dan hampir-hampir lututnya tersingkap” dan “dengan hati yang khusyu'”.

 

Musnad Ahmad 6464: Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Musa telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepada kami Yazid Ibnu Abu Habib berkata; bahwa dia mendengar Abu Al Khair berkata; aku mendengar Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash berkata: bahwa seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam: “Wahai Rasulullah, Islam yang bagaimana yang paling baik?” Beliau menjawab: “Yaitu seseorang yang orang lain selamat dari keburukkan lisan dan tangannya.”

 

Musnad Ahmad 6465: Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Musa telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Hubairah dari Ibnu Muraih pembantu Abdullah bin ‘Amru, bahwa ia mendengar Abdullah bin ‘Amru berkata: “Barangsiapa bershalawat kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam satu kali, maka Allah dan para malaikat-Nya akan bershalawat baginya tujuh puluh kali.”

 

Musnad Ahmad 6466: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepada kami Al Harits bin Yazid dari Salamah bin Uksum, dia berkata; aku mendengar Ibnu Hujairoh bertanya kepada Al Qosim bin Al Barhi; bagaimana kamu mendengar Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash mengkhabarkan? Dia berkata; aku mendengarnya berkata: “Sesungguhnya ada dua orang yang saling berselisih mengadu kepada ‘Amru bin Al ‘Ash, lalu dia memutuskan perkara mereka berdua. Tetapi orang yang diputuskan perkaranya itu marah seraya mendatangi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam dan mengadukan masalahnya kepada beliau, maka beliaupun bersabda: “Jika seorang qodhi (hakim) memutuskan suatu perkara, lalu ia berijtihad dan ijtihadnya tersebut benar maka ia mendapat sepuluh pahala, dan jika ijtihadnya salah maka ia mendapatkan satu atau dua pahala.”

 

Musnad Ahmad 6467: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdurrahman Ath Thofawi dan Abdullah bin bakr As Sahmi dan maknanya satu, mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Sawwar Abu Hamzah dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Perintahlah anak-anak kalian untuk melaksanakan shalat ketika mereka berumur tujuh tahun, dan pukullah mereka jika menolak sedang umur mereka masuk sepuluh tahun, serta pisahkanlah tempat tidur di antara mereka. Jika di antara kalian menikahkan budak atau pelayannya, maka jangang sekali-kali melihat sesuatu dari auratnya. Karena sesungguhnya, apa-apa yang berada antara pusar sampai lututnya adalah aurat baginya.”

 

Musnad Ahmad 6468: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Hammad -yaitu Ibnu Salamah- telah mengkhabarkan kepada kami Habib Al Mu’allim dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya orang yang paling angkuh dan semena-mena di hadapan Allah Azza Wa Jalla adalah orang yang membunuh di tanah haram, atau membunuh orang yang tidak bersalah, atau membunuh karena dendam Jahilliyah.”

 

Musnad Ahmad 6469: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil dan Yunus mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Nafi’ bin ‘Amru dari Bisyr bin ‘Ashim Ats Tsaqafi dari bapaknya dari Abdullah bin ‘Amru. -Nafi’ berkata: dan aku tidak mengetahuinya kecuali dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam.- Bapakku berkata: -Dan Yunus tidak ragu-ragu, – dia berkata dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, bahwa beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah ‘azza wajalla membenci seorang lelaki pencela yang selalu mencela seperti seekor sapi yang mengunyah makanan dalam mulutnya.”

 

Musnad Ahmad 6470: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengkhabarkan kepada kami Dawud bin Qois aku mendengar ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya, dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam ditanya tentang Al Faro` (anak unta yang baru lahir). Maka beliau menjawab: “Al Faro` adalah haq (boleh untuk disembelih), namun jika kalian membiarkannya sehingga dagingnya keras, atau seperti unta yang berumur dua atau tiga tahun, kemudian kalian bisa membawanya ke jalan Allah, atau kalian berikan kepada seorang janda adalah lebih baik daripada kalian sembelih padahal dagingnya masih menempel dengan kulit, bejanamu jadi penuh dan induk unta tersebut menjadi sedih karenanya.”

 

Musnad Ahmad 6471: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Ibnul Musaiyab dan Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menemui aku dan bertanya: “Apakah benar bahwa engkau bangun malam, ” atau Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Apakah engkau yang berkata; sungguh aku benar-benar akan bangun di malam hari dan puasa di siang hari?” dia berkata; aku mengira bahwa itu benar. Dia menjawab: “Benar wahai Rasulullah, aku telah mengatakan hal tersebut.” Beliau berkata: “Hendaklah kamu bangun dan tidur, puasa dan berbuka. Puasalah kamu tiga hari dalam setiap bulannya maka engkau akan mendapatkan pahala seperti puasa dahr (satu tahun penuh).” Aku berkata; “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku mampu lebih dari itu.” Beliau menjawab; “Kalau begitu puasalah sehari dan berbukalah sehari, itu adalah puasa yang paling seimbang, dan itu adalah puasa dawud.” Aku berkata; “Sesungguhnya aku mampu yang lebih afdlol dari itu” maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak ada yang lebih utama dari itu.” Telah menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Hafshah telah mengkhabarkan kepada kami Ibnu Syihab dari Sa’id Ibnul Musaiyyab dan Abu Salamah Ibnu Abdurrahman dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash dia berkata; telah disampaikan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bahwa aku berkata; “sungguh aku akan berpuasa terus menerus dan akan bangun malam terus menerus selama aku masih hidup” maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Kamukah orang yang telah berkata; ” atau Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “engkau katakan; sungguh aku akan puasa terus menerus dan akan bangun malam selama aku masih hidup.” Dia berkata; aku menjawab; “Ya.” Beliau berkata: “Sesungguhnya engkau tidak akan mampu untuk itu.” Beliau berkata lagi: “Hendaklah kamu bangun dan tidur, puasa dan berbuka. Puasalah kamu tiga hari dalam setiap bulannya, sesungguhnya satu kebaikkan akan berbuah sepuluh yang semisal.” Maka dia menyebutkan makna hadits tersebut. Telah menceritakan kepada kami Abdush Shomad dari Hisyam dari Yahya dari Abu Salamah berkata; telah menceritakan kepadaku Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam masuk menemui aku kemudian dia sebutkan sebagaimana hadits Az Zuhri.

 

Musnad Ahmad 6472: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Atho` Ibnu As Sa`ib dari bapaknya, dari Abdullah bin ‘Amru, ia berkata; “telah terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam shalat dan memanjangkan waktu berdirinya, kemudian beliau rukuk dan memanjangkan rukunya, kemudian beliau bangun dan memanjangkannya pula.” -Syu’bah berkata; dan aku mengira bahwa ia mengatakan kalau sujud Rasulullah juga semisal itu.- “Beliau menangis dalam sujudnya, lalu beliau meniup seraya berkata; “Wahai Rabb, kenapa Engkau janjikan ini padahal aku meminta ampun kepada-Mu, kenapa Engkau janjikan ini padahal aku masih bersama mereka.” Maka ketika beliau selesai shalat beliau bersabda: “Aku diperlihatkan surga, sampai-sampai andai aku bentangkan tanganku sungguh aku akan dapat menggapai buah-buahan darinya. Dan aku juga diperlihatkan neraka, sehingga aku meniup karena kawatir panas apinya akan mengenai kalian, aku melihat di dalamnya orang yang telah mencuri dua unta milikku -Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, – aku juga melihat di dalamnya saudara Bani Da`da` pencuri (harta) jama’ah haji. Maka ketika dipahamkan kepadanya ia berkata; ini adalah perbuatan yang buruk.” Aku juga melihat seorang wanita panjang dan hitam dari suku Himyar sedang di siksa karena sebab seekor kucing yang ia ikat, tidak diberi makan, tidak diberi minum, dan tidak pula dilepas untuk makan hewan-hewan serangga bumi sehingga kucing itu mati. Sesungguhnya matahari dan rembulan tidaklah menjadi gerhana karena adanya kematian atau lahirnya seseorang, tetapi keduanya adalah ayat dari ayat-ayat Allah, maka jika terjadi gerhana pada salah satunya, ” atau dia berkata; “telah terjadi sesuatu dari keduanya maka bersegeralah berdzikir kepada Allah.” Bapakku berkata: Ibnu Fudlail meriwayatkan: “Kenapa Engkau siksa mereka padahal aku bersama mereka, kenapa engkau siksa mereka padahal kami meminta ampun kepada-Mu.” Dan Syu’bah sejutu dengan penambahan tersebut. Dia berkata; “dari serangga bumi.” Demikian Mu’awiyah menceritakan kepada kami.

 

Musnad Ahmad 6473: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Hushain dari Mujahid dari Abdullah bin ‘Amru, bahwa ia menikah dengan wanita Quraisy, tetapi dia tidak pernah mendatanginya (tidur), dia telah disibukkan oleh puasanya. Maka diceritakanlah hal itu kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, dan beliaupun bersabda: “Puasalah tiga hari dalam satu bulannya.” Dia berkata; “Sesungguhnya aku mampu lebih dari itu.” Dan dia selalu berkata begitu, sehingga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berkata kepadanya: “Berpuasalah sehari dan berbukalah sehari.” Beliau juga bersabda kepadanya: “Bacalah (katamkan) Al Qur`an dalam sebulan.” Dia berkata; “Sesungguhnya aku mampu lebih dari itu.” Beliau bersabda: “Bacalah Al Qur`an dalam lima belas hari.” Dia berkata; “Aku mampu lebih dari itu.” Beliau berkata: “Bacalah ia dalam tujuh hari.” Sehingga Nabi bersabda pula: “Bacalah ia dalam tiga hari.” Beliau juga bersabda: “Sesungguhnya setiap amalan itu ada waktu semangatnya, dan setiap masa semangat ada masa jenuhnya, maka barangsiapa semangatnya cenderung kepada sunahku dia beruntung, dan barangsiapa masa jenuhnya cenderung kepada selain itu maka ia celaka.”

 

Musnad Ahmad 6474: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Habib dia berkata; aku mendengar Abbul ‘Abbas berkata: aku mendengar Abdullah bin ‘Amru menceritakan: bahwa seorang laki-laki datang menemui Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam untuk izin berjihad, maka beliau bersabda: “apakah kedua orang tuamu masih ada?” Ia menjawab: “Iya.” Maka Beliau bersabda: “Hendaklah kepada keduanya kamu berjihad.”

 

Musnad Ahmad 6475: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Habib dari Abul Abbas dari Abdullah bin ‘Amru bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda. Bapakku berkata; telah menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Syu’bah aku mendengar Habib bin Abu Tsabit berkata; aku mendengar Abul Abbas Asy Sya’ir – dia derajatnya shaduq- menceritakan dari Abdullah bin ‘Amru dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Wahai Abdullah bin ‘Amru sesungguhnya engkau telah berpuasa terus-menerus, jika engkau selalu berpuasa tanpa henti dan juga shalat malam, maka hal itu dapat merusak mata dan melemahkan jiwa. Tidak dikatakan berpuasa seseorang yang berpuasa terus menerus tanpa henti, puasalah selama tiga hari dalam sebulan, maka itu adalah puasa sepanjang masa secara sempurna.” Dia berkata; Aku berkata; “sesungguhnya aku mampu lebih dari itu.” Beliau menjawab: “Kalau begitu puasalah sebagaimana puasanya dawud, sesungguhnya ia berpuasa sehari dan berbuka sehari, dan dia tidak pernah lari jika telah bertemu dengan musuh.” Rauh berkata: “melemahkan jiwa.”

 

Musnad Ahmad 6476: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Sulaiman ia berkata; aku mendengar Abu Wa`il menceritakan kepada Masruq dari Abdullah bin ‘Amru, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, bahwa beliau bersabda: “Kalian belajarlah Al Qur`an dari empat orang: dari Abdullah bin Mas’ud, dari Salim pelayan Abu Hudzaifah, dari Mu`adz bin Jabbal dan dari Ubai bin Ka’ab.”

 

Musnad Ahmad 6477: (Masih dari jalur yang sama dengan hadits sebelumnya), Abdullah bin Ahmad berkata: dia (Abdullah bin ‘Amru) berkata; ” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam itu bukan seorang yang keji dan suka berkata-kata keji.”

 

Musnad Ahmad 6478: (Masih dari jalur yang sama dengan hadits sebelumnya), dia (Abdullah bin ‘Amru) berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya orang yang paling aku cintai di antara kalian ialah yang paling bagus akhlaknya.”

 

Musnad Ahmad 6479: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Sulaiman dan Ibnu Numair dia berkata; telah mengkhabarkan kepada kami Al A’masy dari Abdullah bin Murroh dari Masruq dari Abdullah bin ‘Amru, dari Nabi Shallallahu ‘Aliahi Wasallam, bahwasanya beliau bersabda: “Ada empat perkara barangsiapa yang keempat perkara itu ada pada dirinya maka berarti ia adalah seorang munafiq, atau barangsiapa salah satu dari empat sifat itu ada pada dirinya berarti dalam dirinya terdapat satu sifat kemunafikan hingga ia meninggalkannya: Jika berbicara bohong, jika berjanji mengingkari, jika membuat perjanjian berkhianat, dan jika bertengkar berlaku curang.”

 

Musnad Ahmad 6480: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far dan Abdullah bin Bakr mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Sa’id dari Mathor dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Tidak berlaku seorang lelaki menceraikan (wanita) yang bukan isterinya, memerdekakan budak yang bukan miliknya, dan menjual barang dagangan yang bukan miliknya.”

 

Musnad Ahmad 6481: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Husain Al Mu’allim dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam ketika ditaklukkannya kota Makkah bersabda: “Seorang wanita tidak boleh dinikahi bersama bibinya baik dari garis ibu ataupun bapak.”

 

Musnad Ahmad 6482: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Sa’id Dari Qotadah dari Sa’id bin Al Musayyab dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pernah mengunjungi Juwairiyyah binti Al Harits yang saat itu sedang berpuasa pada hari Jum’at, maka beliaupun bertanya kepadanya: “Apakah kamu kemarin juga berpuasa?” “Tidak”, jawabnya. Beliau bertanya: “Apakah besok kamu juga akan berpuasa lagi?” “Tidak”, jawabnya. Beliau berkata: “Kalau begitu batalkanlah puasamu.” Berkata Sa’id; ” dalam lafazh ini telah menyepakatiku Mathor dari Sa’id bin al Musayyab.”

 

Musnad Ahmad 6483: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Husain Al Mu’allim dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berkata di dalam khutbahnya ketika penaklukan kota Makkah “pada sepuluh jari, satu jari darinya denda sepuluh ekor unta, dan pada lima al Mawadlih (luka dalam sehingga terlihat tulangnya) setiap darinya adalah denda lima ekor unta.”

 

Musnad Ahmad 6484: Telah menceritakan kepada kami Bahz dari Hammad bin Salamah dari Ya’la bin ‘Atho` dari Nafi’ bin ‘Ashim dari Abdullah bin ‘amru dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam beliau bersabda: “Barangsiapa meminum khamer sehingga ia mabuk tidak akan diterima shalatnya selama empat puluh hari, maka jika ia meminumnya lagi sehingga mabuk tidak akan diterima shalatnya selama empat puluh hari, maka jika ia meminumnya lagi sehingga mabuk tidak akan diterima shalatnya selama empat puluh hari, dan untuk kali ketiga dan keempat jika ia meminumnya tidak akan diterima shalatnya selama empat puluh hari, jika ia bertaubat maka Allah tidak akan menerima taubatnya. Dan sudah menjadi hak bagi Allah untu memberinya minum dari Ainun Khobal.” Ditanya: “apa yang dimaksud dengan Ainun Khobal?” Beliau menjawab: “Nanah yang bercampur darah dari penghuni neraka.”

 

Musnad Ahmad 6485: Telah menceritakan kepada kami Bahz dan ‘Affan mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Qotadah dari Abu Tsumamah Ats Tsaqofi dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya rahim (hubungan kekerabatan) pada hari kiamat akan diwujudkan laksana hujnah (semisal alat untuk memintal benang), dia akan berbicara dengan lisan secara fasih dan jelas, dia akan menyambung bagi orang yang menyambungnya dan akan memutus bagi orang yang memutuskannya.” Affan berkata: Al Mi`zal (semacam tongkat untuk memintal kapas) dan berbicara dengan lisannya.

 

Musnad Ahmad 6486: Telah menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Hammam dari Qotadah dari Yazid saudara Muthorrif dari Abdullah bin ‘Amru bahwa dia bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam; “dalam berapa hari aku boleh mengkatamkan bacaan Al Qur`an?” maka dia menyebutkan hadits. Yahya berkata: dia berkata dalam tujuh hari tidak akan bisa memahami isi al Quran bagi mereka yang mengkatamkannya kurang dari tiga hari. Dia berkata; “lalu bagaimana aku dalam berpuasa?” Beliau menjawab: “Berpuasalah kamu tiga hari dalam sebulannya, dan satu hari dalam sepuluh harinya, dan akan dituliskan bagimu pahala puasa sembilan hari sisanya.” Dia berkata; “sesungguhnya aku masih mampu untuk lebih dari itu.” Beliau menjawab: “berpuasalah dua hari pada setiap sepuluh hari, maka akan dituliskan bagimu pahala puasa delapan hari sampai dengan lima hari.”

 

Musnad Ahmad 6487: Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Yusuf telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Al Hasan bin ‘Amru dari Ibnu Muslim. -Abdullah bin Ahmad berkata: riwayat ini ada dalam buku bapakku dari Al Hasan bin Muslim dengan mencoret Al Hasan. Sehingga dia berkata; dari Ibnu Muslim namanya adalah Muhamamd bin Muslim Abu Az Zubair, Al Azroq telah keliru-, dari Abdullah bin ‘Amru dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Jika engkau lihat umatku tidak berani mengucapan kepada orang yang zhalim di antara mereka; ‘kamu zhalim! ‘ maka ia adalah bagian dari mereka.”

 

Musnad Ahmad 6488: Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah dari Rasyid bin Yahya dia berkata; bapakku berkata: Hasan Al Asyyab Rasyid Abu Yahya Al Ma’arifi berkata; bahwa ia mendengar Abu Abdurrahman Al Hubuli dari Abdullah bin ‘Amru berkata: Aku berkata; “Wahai Rasulullah, apa ghonimah dari majlis dzikir?” Beliau menjawab: “Ghonimah majlis dzikir adalah surga.”

 

Musnad Ahmad 6489: Telah menceritakan kepada kami Hajjaj telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dzi`b dari Al Harits bin Abdurrahman dari Abu Salamah dari Abdullah bin ‘Amru dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, dia berkata; “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam malaknat pemberi suap dan penerima suap.” Dan Yazid berkata: “Laknat Allah bagi pemberi dan panerima suap.”

 

Musnad Ahmad 6490: (Masih dari jalur yang sama dengan hadits sebelumnya) telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin ‘Amru, dia berkata; “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melaknat pemberi dan penerima suap.”

 

Musnad Ahmad 6491: Telah menceritakan kepada kami Husyaim telah mengkhabarkan kepada kami ‘Amir Al Ahwal dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Anak turun Adam tidak dibolehkan mengucapkan nadzar dengan sesuatu yang ia tidak sanggupi, tidak boleh membebaskan budak yang bukan miliknya, tidak boleh mencerai wanita yang bukan istrinya dan tidak boleh bersumpah dengan sesuatu yang ia tidak miliki.”

 

Musnad Ahmad 6492: Telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abdu Ash Shomad telah menceritakan kepada kami Mathor Al Warroq dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Tidak dibolehkan mencerai istri, menjual barang, membebaskan budak, atau memenuhi nadzar yang tidak ia miliki.”

 

Musnad Ahmad 6493: Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah telah menceritakan kepada kami Hajjaj dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, ia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam lebih lama berhenti di Jamroh Ats-Tsaniah daripada di Jamroh Al Ula, kemudian beliau mendatangi Jamroh Al Aqobah lalu melampar dan tidak berhenti di sana.”

 

Musnad Ahmad 6494: Telah menceritakan kepada kami Isma’il bin Muhammad bin Hujadah telah menceritakan kepada kami Hajjaj dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; aku melihat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam berpaling ke kanan dan terkadang ke kiri di waktu shalat, minum sambil berdiri dan terkadang sambil duduk, shalat dengan memakai sandal dan terkadang tanpa alas kaki, puasa di waktu safar dan terkadang berbuka.”

 

Musnad Ahmad 6495: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Muhammad Al Muharibi telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin ‘Amru dari Abu Az Zubair dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika engkau lihat umatku tidak berani mengucapkan kepada orang yang zhalim, ‘engkau zhalim’ maka dia adalah bagian dari mereka.”

 

Musnad Ahmad 6496: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengkhabarkan kepada kami Sufyan dari Al Hasan bin ‘Amru Ats Tsaqofi dari Mujahid dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Bukanlah yang disebut sebagai penyambung tali kekerabatan itu al Mukafi` (jika orang berbuat baik ia baik, jika orang berbuat jahat ia membalas jahat), tetapi yang disebut sebagai penyambung tali kekerabatan adalah seseorang yang jika ia diputuskan ia menyambungnya kembali.”

 

Musnad Ahmad 6497: Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Syaqiq dari Masruq dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Ambillah Al Qur`an dari empat orang; dari Ibnu Mas’ud, Ubai bin Ka’ab, Mu`adz bin Jabl dan Salim pelayan Abu Hudzaifah.” Dia berkata: Abdullah berkata; “dia adalah laki-laki yang selalu aku sukai semenjak aku lihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menyebutnya lebih dahulu.”

 

Musnad Ahmad 6498: Telah menceritakan kepada kami Waqi’ telah mengkhabarkan kepada kami Hisyam dari bapaknya dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak mengangkat ilmu serta merta dengan mengangkatnya langsung dari manusia, akan tetapi Ia mengangkat ilmu dengan mewafatkan para ulama`, sehingga jika orang-orang alim telah habis, manusia akan mengambil pemimpin-pemimpin yang bodoh, jika ditanya mereka memberi fatwa dengan tanpa ilmu, jadilah mereka sesat menyesatkan.” Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa’id, ia berkata; Hisyam bin Urwah telah mendektekan untuk aku; telah menceritakan kepadaku bapakku Dia berkata; aku telah mendengar langsung dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash mulut ke mulut, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda. Kemudian disebutkanlah hadits tersebut.

 

Musnad Ahmad 6499: Telah menceritakan kepada kami Waqi’ telah menceritakan kepada kami Sufyan dan Mis’ar dari Habib bin Abi Tsabit dari Abul ‘Abbas Al Makki dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “sebaik-baik puasa adalah puasa yang dilakukan saudaraku Dawud, dia berpuasa sehari dan berbuka sehari, dan tidak pernah lari jika telah berjumpa dengan musuh.” Dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak disebut puasa orang yang berpuasa terus menerus tanpa berbuka.”

 

Musnad Ahmad 6500: Telah menceritakan kepada kami Waqi’ telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Abi Wa`il dari Masruq dari Abdullah bin ‘Amru dia berkata; Rasulullah sawa: “Ambillah Al Qur`an dari empat orang; dari Ibnu Ummi `Abd (beliau menyebutnya lebih dahulu), dari Mu`adz bin Jabal, Ubai bin Ka’ab dan Salim pelayan Abi Hudzaifah.”

 

Musnad Ahmad 6501: Telah menceritakan kepada kami Waqi’ telah menceritakan kepadaku Qurrah dan Rauh mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Asy’ats dan Qurrah bin Khalid Al Ma’na dari Al Hasan dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa meminum khamer maka cambuklah dia, jika mengulangi maka cambuklah dia, jika mengulangi maka cambuklah dia, jika mengulangi maka bunuhlah dia.” Waqi’ berkata dalam haditsnya: Abdullah berkata; datangkalah kepadaku seorang lelaki yang telah meminum khamer pada kali keempat, maka kewajibanku kepada kalian adalah dengan membunuhnya.

 

Musnad Ahmad 6502: Telah menceritakan kepada kami Waqi’ telah menceritakan kepada kami Al Mas’udi. Dan Yazid berkata; telah mengkhabarkan kepada kami Al Mas’udi dari ‘Amru bin Murroh dari Abdullah bin Al Harits Al Muktibi dari Abu Katsir Az Zubaidi dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “berhati-hatilah kalian dari sifat bakhil, sesungguhnya sifat bakhil telah membinasakan orang-orang sebelum kalian, jika sifat itu menyuruh mereka berbuat zhalim, mereka pun berbuat zhalim, jika menyuruh mereka untuk memutuskan hubungan kekerabatan mereka pun memutuskannya, jika menyuruh berbuat dosa mereka pun berbuat dosa. maka berhati-hatilah kalian dari berbuat zhalim, karena kezhaliman adalah kegelapan pada hari kiamat. Dan berhati-hatilah kalian dari sifat keji, karena sesungguhnya Allah tidak suka dengan kekejian dan perkataan keji.” Dia berkata; maka berdirilah seorang laki-laki seraya berkata: “Wahai Rasulullah, muslim yang bagaimanakah yang paling utama?” Beliau menjwab: “Yaitu seorang muslim yang kaum muslimin selamat dari bahaya lisan dan tangannya.” Dai berkata: maka berdirilah laki-laki tersebut, atau laki-laki lainnya seraya bertanya: “wahai Rasulullah, jihad yang bagaimanakah yang paling utama?” Beliau menjawab: “Yaitu orang yang kudanya terluka dan darahnya bersimbah.” Bapakku berkata; dan Yazid bin Harun berkata dalam haditsnya, kemudian ini atau yang lainnya berseru dan berkata: “Wahai Rasulullah, hijrah yang bagaimana yang paling utama?” Beliau menjawab: “Engkau jauhi sesuatu yang telah dibenci oleh Rabbmu, sedangkan hijrah itu sendiri ada dua; Hijrah Al Hadlir dan Hijrah Al Badiy. Hijrah Al Badiy adalah taat apabila diperintah, dan selalu siap jika diseru. Adapun Hijrah Al Hadlir adalah hijrah yang lebih berat ujian dan pahalanya di antara kedua hijrah tersebut.”

 

Musnad Ahmad 6503: Telah menceritakan kepada kami Waqi’ telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Zaid bin Wahb dari Abdurrahman bin `Abd Rabbul Ka’bah dari Abdullah bin ‘Amru berkata; aku duduk bersamanya di bawah naungan Ka’bah sedang dia ketika itu sedang berbicara dengan orang banyak. Dia berkata; kami bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam dalam safar, maka kami pun singgah di suatu tempat, di antara kami ada yang memasang tenda, ada yang tidur di rerumputan dan ada yang bermain panahan ketika ada panggilan yang menyeru: ‘Ash Shalaatu Jami’ah’. Dia berkata; maka aku menuju kepadanya dan beliau waktu itu sedang berkhutbah di hadapan manusia seraya bersabda: “Wahai manusia sekalian, tidaklah ada seorang Nabi pun sebelumku kecuali wajib baginya menunjukkan kepada umatnya sesuatu yang ia anggap baik untuk mereka, serta mengingatkan mereka apa-apa yang ia anggap buruk atas mereka. Sesungguhnya keselamatan umat ini adalah pada masa permulaannya, dan pada penghujungnya akan tertimpa musibah dan fitnah yang bisa menjadikan lemah sebagian dengan sebagian yang lain. Ketika fitnah itu datang maka seorang mukmin akan berkata; ini adalah kebinasaannku lalu fitnah itu hilang. Kemudian fitnah itu datang lagi, maka ia berkata; ini dan ini. Kemudian fitnah itu datang lagi, maka ia berkata; ini dan ini. kemudian fitnah itu hilang.” Beliau bersabda: “Maka barangsiapa ingin terhindar dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, ketika datang kematiannya hendaknya ia dalam keadaan beriman kepada Allah dan hari akhir. Berbuat baik kepada manusia sebagaimana ia suka bila mereka berbuat baik kepadanya. Maka barangsiapa berbaiat kepada seorang Imam, dan dia telah menyerahkan uluran tangan dan keteguhan hatinya, hendaklah ia taat kepadanya jika mampu.” Dan bersabda pada kesempatan lain: “semampunya.” Maka ketika aku telah mendengarnya akupun menyelipkan kepalaku di antara dua orang laki-laki. Dan Aku berkata; “sesungguhnya putra pamanmu -Mu’awiyah- telah menyuruh kita.” Lalu ia pun meletakkan kedua telapak tangannya di mukanya seraya menunduk kemudian mengangkat kepalanya ke atas. Dia berkata; “Taatilah ia dalam ketaatan kepada Allah dan ingkarilah ia ketika bermaksiat kepada Allah.” Aku berkata; “apakah hal ini kamu dengar dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam?” Dia menjawab: “Benar, telingaku sendiri yang mendengarnya dan juga hatiku.” Telah menceritakan kepada kami Isma’il bin Umar Abul Mundzir telah menceritakan kepada kami Yunus bin Abu Ishaq telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abi As Safar dari Asy Sya’bi dari Abdurrahman bin Abdu Rabbul Ka’bah Ash Sha’idi berkata; “aku melihat sekelompok orang di Ka’bah, maka aku pun ikut duduk bersama mereka, dan ternyata ada seseorang yang sedang berbicara kepada mereka. Dan ternyata orang itu adalah Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; “kami keluar bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam kemudian singgah di suatu tempat.” Kemudian ia menyebutkan hadits tersebut.

 

Musnad Ahmad 6504: Telah menceritakan kepada kami Waqi’ telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Abi Wa`il dari Masruq berkata; kami mendatangi Abdullah bin ‘Amru, lalu kami bercakap-cakap di sisinya, maka ketika kami menyebut-nyebut Abdullah bin Mas’ud pada suatu hari ia langsung berkata: “kalian telah menyebut seorang laki-laki yang selalu aku sukai semenjak aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Ambillah Al Qur`an dari empat orang; dari Ibnu Ummi `Abd (beliau menyebutnya lebih dahulu), dari Mu`adz bin Jabal, Ubai bin Ka’ab dan Salim pelayan Abi Hudzaifah.”

 

Musnad Ahmad 6505: Telah menceritakan kepada kami Waqi’ telah menceritakan kepadaku Khalifah bin Khayyath dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Seorang muslim tidak boleh dibunuh sebagai tebusan seorang kafir, dan juga tidak boleh dibunuh seorang kafir yang mempunyai ikatan perajanjian.”

 

Musnad Ahmad 6506: Telah menceritakan kepada kami Waqi’ telah menceritakan kepadaku Khalifah bin Khayyath dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, bahwa beliau bersabda dalam khutbahnya dan beliau ketika itu menyandarkan punggungnya ke ka’bah; “Darah orang-orang muslim adalah sama antara satu dengan yang lain, dengan perlindungannya akan tertolong orang yang berada di bawah mereka, dan mereka adalah pelindung bagi kaum selain mereka.”

 

Musnad Ahmad 6507: Telah menceritakan kepada kami Waqi’ dan Abdurrahman dari Sufyan dari Sa’d bin Ibrahim dari Raihan bin Yazid Al ‘Amiri dari Abdullah bin ‘Amru berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sedekah tidak halal bagi orang kaya dan juga orang yang sehat nan kuat.” Abdurrahman berkata: yakni orang yang kuat. Dan Abdurrahman bin Mahdi berkata: hadits itu tidak dimarfu’kan oleh Sa’d atau anaknya -Ibrahim bin Sa’d-.

 

Musnad Ahmad 6508: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman dari Sufyan dari ‘Ashim dari Zirr dari Abdullah bin ‘Amru, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, bahwa beliau bersabda: “Akan dikatakan kepada ahli Qur’an; bacalah dan naiklah serta bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membacanya dengan tartil sewaktu di dunia karena sesungguhnya kedudukanmu ada pada akhir ayat yang kau baca.”

 

Musnad Ahmad 6509: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Malik bin Anas dari Az Zuhri dari Isa bin Tholhah dari Abdullah bin ‘Amru berkata; bahwa seorang lelaki berkata: “wahai Rasulullah, aku tidak sadar, aku telah menyembelih kurban sebelum melempar.” “Kalau begitu lemparlah jumrah dan kamu tidak ada dosa.” Jawab Nabi. Sahabat yang lain berkata: “Wahai Rasulullah, aku telah berthallul padahal belum menyembelih kurban.” “Kalau begitu berkurbanlah dan kamu tidak ada dosa.” Jawab Nabi. Maka setiap Nabi ditanya tentang sesuatu baik yang telah dikerjakan ataupun belum, beliau selalu menjawab; “kerjakanlah dan kamu tidak ada dosa.”

 

Musnad Ahmad 6510: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Abi ‘Imron Al jauni berkata: Abdullah bin Rabbah telah menulis untukku, dia menceritakan dari Abdullah bin ‘Amru bahwa dia berkata; pada suatu hari yang panas aku berjalan menuju Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, ketika kami sedang duduk-duduk ada dua orang sahabat yang berselisih tentang ayat Allah, suara merekas angat keras. Maka beliau bersabda: “Sesungguhnya umat-umat sebelum kalian dahulu celaka karena mereka berselisih tentang isi kitab.”

 

Musnad Ahmad 6511: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa’id dari Abu Malik yakni ‘Ubaid bin Al Akhnas telah menceritakan kepada kami Alwalid bin Abdullah dari Yusuf bin Mahak dari Abdullah bin ‘Amru, ia berkata; aku selalu menulis segala sesuatu yang aku dengar dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam agar aku bisa menghafalkanya, namun hal itu dihalang-halangi oleh orang-orang Quraisy. Mereka berkata; “kenapa engkau tulis padahal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berkata sedang ia dalam kondisi marah dan ridla? Maka akupun vakum dari tulis-menulis sehingga hal itu aku sampaikan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam. Maka beliau pun bersabda: “Tulislah, demi Dzat yang jiwaku ada dalam genggaman-Nya, tidaklah keluar darinya kecuali sesuatu yang haq.”

 

Musnad Ahmad 6512: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa’id, Syu’bah berkata telah menceritakan kepada kami Manshur dari Hilal bin Yasaaf dari Abi Yahya dari Abdullah bin ‘Amru dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam beliau bersabda: “Shalatnya orang yang duduk nilainya adalah setengah dari orang yang shalat dengan berdiri.”

 

Musnad Ahmad 6513: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa’id dari At Tamimi dari Aslam dari Abu Murayyah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, atau dari Abdullah bin ‘Amru dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Dua Malaikat peniup sangkakala yang berada di langit kedua, kepala dari salah satu malaikat itu ada di timur sedang kedua kakinya di barat, ” atau beliau bersabda: “kepala dari salah satu malaikat itu ada di barat sedang kedua kakinya di timur, mereka sedang menunggu kapan diperintahkan untuk meniup sangkakala, ketika (perintah datang) maka mereka akan segera meniupnya.”

 

Musnad Ahmad 6514: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa’id telah menceritakan kepada kami At Taimi dari Aslam dari Bisyr bin Syaghaf dari Abdullah bin ‘Amru bahwa seorang arab badui bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam tentang sangkakala, maka beliau bersabda: “Yaitu tanduk yang ditiup”

 

Musnad Ahmad 6515: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa’id dari Isma’il dia berkata; telah mengkhabarkan kepadaku ‘Amir dia berkata; seorang lelaki datang kepada Abdullah bin ‘Amru sedang disampingnya banyak para sahabat, lelaki tersebut nekat melangkahi orang-orang untuk sampai kepadanya, sehingga mereka pun berusaha menghalang-halanginya. Maka Abdullah pun berkata: “Biarkan dia.” Lalu lelaki itu mendekat dan duduk disampingnya seraya berkata: “Kabarkanlah kepadaku sesuatu yang telah engkau dengar dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam.” Abdullah menjawab; aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Seorang muslim adalah jika kaum muslimin selamat dari kejahatan lisan dan tangannya, dan seorang muhajir adalah orang yang meninggalkan sesuatu yang telah dilarang oleh Allah.”

 

Musnad Ahmad 6516: Telah menceritakan kepada kami Waqi’ telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Zaid bin Wahb dari Abdurrahman bin Abdul Ka’bah dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa ingin dijauhkan dari api neraka, dan ingin dimasukkan ke dalam surga maka hendaklah ia menemui kematiannya dalam keadaan beriman kepada Allah dan hari akhir, serta memberikan kepada manusia sesuatu yang ingin diberikannya kepadanya.”

 

Musnad Ahmad 6517: Telah menceritakan kepada kami Waqi’ dari Sufyan dari Habib bin Abu Tsabit dari seorang Syaikh yang dikenal dengan sebutan Abu Musa dari Abdullah bin ‘Amru. Sufyan berkata: aku memperkirakan riwayat ini dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Shalat dengan duduk itu nilainya setengah dari shalat yang dikerjakan dengan berdiri.”

 

Musnad Ahmad 6518: Telah menceritakan kepada kami Waqi’ telah menceritakan kepada kami Sufyan dan Abdurrahman dari Sufyan dari Manshur dari Hilal bin Yasaf dari Abu Yahya dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melihat suatu kaum, mereka berwudlu sedang tumit-tumit mereka kering dari air. Maka beliau pun bersabda: “Sempurnakanlah wudlu kalian, karena tumit-tumit yang tidak terbasuh adalah bagiannya neraka.”

 

Musnad Ahmad 6519: Telah menceritakan kepada kami Waqi’ telah menceritakan kepada kami Hammam dari Qotadah dari seorang lelaki, -dia masih ragu- apakah Yazid atau Abu Ayub, dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsipa mengkatamkan Al Qur`an kurang dari tiga hari, maka dia tidak akan bisa memahami isinya.”

 

Musnad Ahmad 6520: Telah menceritakan kepada kami Waqi’ telah menceritakan kepada kami Mis’ar dan Sufyan dari Habib bin Abu Tsabit dari Abbul ‘Abbas Al Makki dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; seorang laki-laki datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam minta izin untuk pergi jihad, maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pun bersabda: “Apakah kedua orang tuamu masih ada?” “Masih” jawabnya. Beliau bersabda: “kepada keduanyalah hendaknya kamu berjihad.” Telah menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Syu’bah telah mengkhabarkan kepadku Habib bin Abu Tsabit dari Abbil ‘Abbas, ia berkata; aku bertanya kepada Abdullah bin ‘Amru tentang jihad. Maka ia pun menjawab: telah datang seorang lelaki kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, kemudian ia menyebutkan hadits tersebut.

 

Musnad Ahmad 6521: Telah menceritakan kepada kami Waki’ telah menceritakan kepada kami Al Mas’udiy dari Amru bin Murrah dari Abdullah bin Al Harits Al Maktab, dari Abu Katsir Az Zubaidiy dari Abdullah bin ‘Amru, bahwa ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, dia berkata; “Hijrah yang bagaimana yang paling utama?” beliau menjawab: “Yaitu engkau jauhi apa yang telah dibenci oleh Rabbmu, dan itu ada dua hijrah; Hijrah Al Hadlir dan Hijrah Al Badiy. Hijrah Al Badiy adalah engkau selalu taat jika diperintah, dan selalu siap jika diseru. Adapun Hijrah Al Hadlir adalah hijrah yang lebih berat ujian dan pahalanya di antara kedua hijrah tersebut.”

 

Musnad Ahmad 6522: Telah menceritakan kepada kami Waqi’ telah menceritakan kepada kami Zakaria dari ‘Amir dari Abdullah, dia berkata; seorang laki-laki datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam seraya berkata: “Wahai Rasulullah, siapakah yang dimaksud muhajir itu?” beliau menjawab: “Yaitu orang yang menjauhi sesuatu yang telah dilarang oleh Allah.”

 

Musnad Ahmad 6523: Telah menceritakan kepada kami Waqi’ telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Zaid bin Wahb dari Abdurrahman bin Abdu Rabbil Ka’bah dari Abdullah bin ‘Amru dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa telah membai’at seorang Imam, sehingga ia serahkan kemantapan hati dan uluran tangannya, maka hendaklah ia taati Imam tersebut semampunya.”

 

Musnad Ahmad 6524: Telah menceritakan kepada kami Waqi’ dari Sufyan dari Abdullah bin Al Hasan dari pamannya Ibrahim bin Muhammad bin Tholhah dari Abdullah bin ‘Amru dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa yang hartanya dirampas dengan tanpa hak, sehingga ia mati, maka ia mati sebagai syahid.”

 

Musnad Ahmad 6525: Telah menceritakan kepada kami Waqi’ telah menceritakan kepada kami Fithr. Dan Yazid bin Harun ia berkata; telah mengkhabarkan kepada kami Fithr dari Mujahid dari Abdullah bin ‘Amru dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya tali silaturahim itu bergantung di `Arsy, bukan disebut sebagai penyambung tali silaturahim orang yang menyambungnya, tetapi yang disebut sebagai penyambung tali silaturahim adalah orang yang jika diputus silaturahimnya ia selalu memperbaikinya.” Yazid berkata: yaitu orang yang menyambung.

 

Musnad Ahmad 6526: Telah menceritakan kepada kami Waqi’ telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Syaqiq dan Ibnu Numair dia berkata; telah mengkhabarkan kepada kami Al A’masy dari Syaqiq dari Masruq dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; tidaklah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam itu orang yang keji atau orang yang suka berkata keji. Beliau bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik akhlaqnya.” Sedangkan menurut Ibnu Numair, beliau berkata: “sesungguhnya yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik akhlaqnya.”

 

Musnad Ahmad 6527: Telah menceritakan kepada kami Waqi’ telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Abu Ishaq dari Wahb bin Jabir dari Abdullah bin ‘Amru dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Cukuplah seseorang itu dikatakan berdosa jika ia menyia-nyiakan orang yang harus diberi makan olehnya.”

 

Musnad Ahmad 6528: Telah menceritakan kepada kami Waqi’ telah menceritakan kepada kami Usamah bin Zaid dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam pada suatu malam menemukan kurma di bawah rusuknya, kemudian beliau memakannya dan tidak tidur pada malam itu. Sehingga sebagian dari istri-istrinya berkata: “Wahai Rasulullah, kenapa engkau tadi malam tidak tidur?” maka Beliau menjawab: “sesungguhnya aku telah menemukan kurma di bawah tulang rusukku dan aku memakannya, padahal di rumah kita ada kurma sedekah, maka aku kawatir jika apa yang aku makan itu adalah dari kurma sedekah.”

 

Musnad Ahmad 6529: Telah menceritakan kepada kami Waqi’ telah menceritakan kepada kami Ali ibnul Mubarak dari Yahya bin Abu Katsir dari Muhammad bin Ibrahim dari Khalid bin Ma’dan dari Jubair bin Nufair dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melihat aku sedang mengenakan baju yang telah dicelup dengan warna kuning, maka beliau pun bersabda, “Buanglah baju itu, sebab baju itu adalah baju untuk orang kafir.”

 

Musnad Ahmad 6530: Telah menceritakan kepada kami Waqi’ telah menceritakan kepada kami Dawud bin Qois Al Farro` dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam ditanya tentang Aqiqoh, maka beliau bersabda: “Sesungguhnya aku tidak suka dengan kedurhakaan, barangsiapa mendapatkan kelahiran anak kecil dan ingin menyembelih atas anak tersebut hendaknya ia laksanakan, dua ekor kambing yang pantas untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perempuan.”

 

Musnad Ahmad 6531: Telah menceritakan kepada kami Waqi’ dari Sufyan dari Abdullah bin Hasan dari pamannya Ibrahim bin Muhammad bin Tholhah dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa yang hartanya dirampas dengan tanpa hak, sehingga ia mati, maka ia mati sebagai syahid”. Telah menceritakan kepada kami Waqi’ dari Khalifah bin Khayyath dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam berkhutbah sedang punggungnya disandarkan pada Ka’bah, kemudian ia menyebutkan hadits ini.

 

Musnad Ahmad 6532: Telah menceritakan kepada kami Waqi’ dan Ishaq yakni Al Azroq, mereka berkata telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Alqomah bin Mirtsad dari Alqasim bin Mukhaimirah dari Abdullah bin ‘Amru ia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidaklah seorang dari kaum muslimin yang tertimpa musibah berupa sakit pada badannya, kecuali Allah Azza Wa Jalla akan memerintahkan malaikat penjaga yang selalu menjaganya, Allah berfirman: “Tulislah untuk hamba-Ku sebagaimana apa yang telah ia kerjakan, dan itu benar (tidak ada kebohongan) selama ia terpenjara oleh sakit dari-Ku.” Ishaq berkata: (Allah berfirman) “Tulislah untuk hamba-Ku pada setiap siang dan malam.” Telah menceritakan kepada kami Waqi’ telah menceritakan kepada kami Mis’ar dari Abi Hushin dari Al Qosim bin Mukhaimirah dari Abdullah bin ‘Amru, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam sebagaimana dalam riwayat tersebut.

 

Musnad Ahmad 6533: Telah menceritakan kepada kami Waqi’ telah menceritakan kepada kami Khalifah bin Khayyath dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Seorang muslim tidak boleh dibunuh karena (membunuh) orang kafir, dan tidak boleh dibunuh seorang kafir mu`ahad (kafir yang mempunyai ikatan perjanjian dengan kaum muslimin) selama perjanjiannya (berlaku).”

 

Musnad Ahmad 6534: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Ishaq dari Wahb bin Jabir dari Abdullah bin ‘Amru radliallahu ‘anhuma, dia berkata; aku mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Cukuplah seseorang itu dikatakan berdosa jika ia menyia-nyiakan orang yang harus diberi makan olehnya”

 

Musnad Ahmad 6535: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman dari Sufyan dari Abdullah bin Al Hasan dari Ibrahim bin Muhammad bin Tholhah dari Abdullah bin ‘Amru, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Barangsiapa yang hartanya dirampas dengan tanpa hak, sehingga ia melawan dan mati, maka ia mati sebagai syahid.” Dan aku mengira Al A’raj telah menceritakan kepadaku dari Abu Hurairah sebagaimana hadits diatas.

 

Musnad Ahmad 6536: Telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin ‘Amru telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Dzi`b dari Al harits dari Abu Salamah dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melaknat pemberi suap dan penerima suap.”

 

Musnad Ahmad 6537: Telah menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Al Auza’i dari Hassan bin ‘Athiyah dari Abu Kabsyah As Saluli dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Ada empat puluh cabang kebaikkan, yang paling baik dari semuanya adalah Manihatul ‘Anz (binatang ternak yang dipinjamkan untuk diambil susunya), tidaklah seorang hamba beramal dari salah satu cabang kebaikkan tersebut dengan hanya mengharapkan pahala dan janji Allah, kecuali Allah akan memasukkannya ke surga.”

 

Musnad Ahmad 6538: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami Salim -yaitu Ibnu Haiyyan- dari Sa’id bin Miina` Aku mendengar Abdullah bin ‘Amru berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “telah sampai kepadaku bahwa sesungguhnya engkau.” Ayahku berkata; Affan telah menceritakannya kepada kami, dia berkata; telah menceritakan kepada kami Salim bin Haiyyan berkata; telah menceritakan kepada kami Sa’id bin Miina` berkata; aku mendengar Abdullah bin ‘Amru berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berkata kepadaku: “Telah sampai kabar kepadaku bahwa engaku berpuasa di siang hari dan shalat di malam harinya, jangan engkau lakukan hal itu sebab jasadmu punya hak atas dirimu, matamu punya hak atas dirimu, dan istrimu juga punya atas dirimu. Maka berpuasalah selama tiga hari dalam setiap bulannya, dan itu adalah puasa sepanjanng masa.” Aku berkata; “sesungguhnya aku mempunyai kemampuan.” Beliau menjawab: “Kalau begitu berpuasalah seperti puasanya Dawud; engkau berpuasa sehari dan berbuka sehari.” Dia berkata; Ibnu ‘Amru berkata: “sekiranya aku mengambil keringanan.” Affan dan Bahz berkata: “aku mendapatkan pada diriku kekuatan.”

 

Musnad Ahmad 6539: Telah menceritakan kepada kami Isma’il bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami ‘Atho` Ibnu As Sa`ib dari bapaknya, dari Abdullah bin ‘Amru dia berkata; seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam seraya berkata: “Aku datang untuk berbai’at kepadamu, dan aku telah tinggalkan kedua orang tuaku dalam kondisi menangis.” Beliau bersabda: “Kembalilah kamu kepada mereka, buatlah mereka tertawa sebagaimana engkau telah membuat mereka menangis.” Dan dia menolak untuk membai’atnya.

 

Musnad Ahmad 6540: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Al Hakam dari Mujahid dari Abdullah bin ‘Amru dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, bahwa beliau bersabda: “Barangsiapa mengaku-ngaku bernasab kepada orang yang bukan ayahnya sendiri, maka dia tidak akan mendapatkan baunya surga, padahal bau surga telah tercium dari jarak tujuh puluh tahun perjalanan.”

 

Musnad Ahmad 6541: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Al hakam dia berkata; aku mendengar Saif menceritakan dari Rusyd Al Hajari dari bapaknya, dia berkata; bahwa seorang lelaki berkata kepada Abdullah bin ‘Amru; “Ceritakanlah kepadaku apa yang engkau dengar dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, dan tinggalkanlah untukku apa yang engkau dapat dari perang yarmuk.” Dia (Abdullah bin ‘Amru) berkata; aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Seorang muslim adalah jika kaum muslimin selamat dari bahaya lisan dan tangannya.” Telah menceritakan kepada kami, Husain telah menceritakan kepada kami, Syu’bah telah menceritakan kepada kami, Al Hakam aku mendengar Saif bercerita dari Rusyaid Al Hajari kemudian ia menyebutkan hadits tersebut. Kecuali lafazh yang dia katakan; “dan tinggalkanlah untuk kami dan apa-apa yang engkau dapat dari perang yarmuk.”

 

Musnad Ahmad 6542: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Amru bin Murroh dari Abdullah bin Al Harits dari Abu Katsir dari Abdullah bin ‘Amru dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Hati-hatilah kalian dari berbuat zhalim karena kezhaliman adalah kegelapan pada hari kiamat, dan hati-hatilah kalian dari perkara keji, karena sesungguhnya Allah tidak suka dengan perkara keji dan perbuatan yang keji, dan hati-hatilah kalian dari sifat bakhil, karena sesungguhnya sifat bakhil telah membinasakan orang-orang terdahulu, karena jika sifat bakhil itu memerintahkan untuk memutuskan hubungan kekerabatan mereka pun memutuskan hubungan, dan jika memerintahkan untuk bakhil mereka pun bakhil, dan jika memerintahkan untuk berbuat jahat mereka pun berbuat jahat.” Dia berkata; lelaki itu berdiri dan bertanya: “Wahai Rasulullah, lalu Islam yang bagaimana yang paling utama?” Beliau menjawab: “Yaitu jika kaum muslimin selamat dari bahaya lisan dan tanganmu.” Lelaki itu berkata: atau yang lain berkata: “Wahai Rasulullah hijrah yang bagaimana yang paling utama?” Beliau menjawab: “Yaitu engkau jauhi apa-apa yang telah Allah larang, sedangkan hijrah itu sendiri ada dua; hijrah al hadlir dan al badiy. Hijrah al badiy adalah selalu taat jika diperintah dan selalu memenuhi jika diseru. Dan hijrah al Hadlir adalah yang paling banyak ujian dan pahalanya di antara keduanya.”

 

Musnad Ahmad 6543: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far dan Hasyim Ibnul Qosim mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari ‘Amru bin Murroh dari Ibrahim dari Masruq dia berkata: Mereka menyebut-nyebut Ibnu Mas’ud dihadapan Abdullah bin ‘Amru, maka Abdullah bin ‘Amru pun berkata: “Dia adalah seorang laki-laki yang selalu aku sukai semenjak aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “belajarlah Kalian Al Quran dari empat orang; dari Ibnu Mas’ud, dari Salim pelayan Abi Hanifah, dari Ubai bin Ka’ab dan dari Mu`adz bin Jabal.”

 

Musnad Ahmad 6544: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari ‘Amru bin Murroh telah menceritakan kepada kami seorang laki-laki yang berada di rumah Abu ‘Ubaidah, bahwa dia mendengar Abdullah bin ‘Amru bercerita kepada Abdullah bin Umar, bahwa ia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa yang dengan amalannya ia ingin didengar manusia, maka Allah akan memperdengarkannya kepada para pendengar dari hamba-Nya, dan Dia akan mengkerdilkan dan meremehkannya.” Dia berkata; maka berlinanganlah air mata Abdullah bin Umar.

 

Musnad Ahmad 6545: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far dan Hajjaj mereka berkata: telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Sa’id bin Ibrahim dari Humaid, Hajjaj berkata; aku mendengar Humaid bin Abdurrahman dari Abdullah bin ‘Amru dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Sesungguhnya termasuk dosa yang paling besar adalah bila seseorang mencela kedua orangtuanya.” Para sahabat bertanya: bagaimana mungkin seseorang berani mencela kedua orangtuanya?” Beliau menjawab: “yaitu dia mencela bapak orang lain, kemudian orang tersebut balas mencela bapaknya, dan ia mencela ibu orang lain, kemudian orang itu balas mencela ibunya.”

 

Musnad Ahmad 6546: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Qotadah dari Yazid bin Abdullah dari Abdullah bin ‘Amru dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bahwa beliau bersabda: “Tidak akan bisa memahami isi Al Qur`an orang yang mengkatamkannya kurang dari tiga hari”.

 

Musnad Ahmad 6547: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Abu Ishaq aku mendengar Wahb bin Jabir berkata; sesungguhnya pelayan Abdullah bin ‘Amru telah berkata kepadanya; “Sesungguhnya aku ingin menghabiskan bulan ini di sini (Baitul Maqdis).” Maka Abdullah bin ‘Amru berkata kepadanya: “apakah engkau telah meninggalkan makanan buat keluargamu di bulan ini?”Tidak” jawabnya. Abdullah berkata; “kalau begitu pulanglah ke keluargamu, tinggalkan buat mereka sesuatu yang bisa mereka makan, karena sesungguhnya aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Cukuplah seseorang itu sebagai pendosa jika ia telah menyia-nyiakan orang yang harus diberi makan olehnya.”

 

Musnad Ahmad 6548: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari ‘Amru bin Dinar dari Abbil ‘Abbas bahwa dia menceritakan dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam telah bersabda kepadaku: “Bacalah Al Qur`an dalam satu bulan.” Aku berkata; “sesungguhnya aku mampu untuk lebih dari itu.” Dan aku terus meminta tambah kepada beliau sehingga beliau bersabda: “Bacalah Al Qur`an dalam lima hari, dan berpuasalah selama tiga hari dalam satu bulan.” Aku berkata; “sesungguhnya aku mampu untuk lebih banyak dari itu.” Beliau bersabda: “kalau begitu berpuasalah dengan puasa yang paling disukai oleh Allah, yaitu puasa dawud ‘Alaihis Salam, dia puasa satu hari dan berbuka satu hari.”

 

Musnad Ahmad 6549: Telah menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Syu’bah telah menceritakan kepada kami Amir Al Ahwal dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Sungguh, tidak akan bisa untuk saling mewarisi dua orang yang berbeda agama.”

 

Musnad Ahmad 6550: Telah menceritakan kepada kami Isma’il telah menceritakan kepada kami Dawud bin Abu Hind dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa ada beberapa orang sedang duduk-duduk di pintu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam. Sebagian dari mereka berkata; “bukankah Allah telah berfirman begini dan begini?” Dan yang lain juga berkata: “bukankan Allah telah berfirman begini dan begini?” Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam pun mendengar perdebatan tersebut, Lalu beliau keluar dengan wajah yang merah padam seperti buah anggur seraya bersabda: “apakah untuk seperti ini kalian diperintahkan dan dihidupkan, kalian benturkan Kitab Allah sebagian dengan sebagian yang lain. Sesungguhnya umat-umat sebelum kalian dahulu sesat juga karena seperi ini, padahal kalian tidak ada sangkutannya dengan persoalan ini. Maka perhatikanlah oleh kalian semua; jika kalian diperintahkan hendaknya dilaksanakan dan jika kalian dilarang maka jauhilah.” Telah menceritakan kepada kami Yunus telah menceritakan kepada kami Hammad -yaitu Ibnu Salamah- dari Humaid dan Mathor Al Warroq dan Dawud bin Abu Hind dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam keluar menemui para sahabatnya yang sedang berselisih tentang masalah taqdir, sebagian mensitir ayat dan sebagian lain mensitir ayat, kemudian dia menyebutkan hadits tersebut.

 

Musnad Ahmad 6551: Telah menceritakan kepada kami Abu An Nadlr telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Sa’id telah menceritakan kepada kami Sa`ib bin ‘Amru dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; Aku bersaksi kepada Allah, sungguh aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: Al haram (kota Suci Makkah) akan ditempati oleh seorang lelaki dari quraisy dan menghalalkannya, yang mana jika dosa-dosanya ditimbang dan dibandingkan dengan dosa-dosa tsaqolain (semua manusia dan jin) niscaya dosanya lebih berat.

 

Musnad Ahmad 6552: Telah menceritakan kepada kami ‘Affan telah menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada kami ‘Atho` bin As Sa`ib dari bapaknya, dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sembahlah Ar Rahman (Allah), sebarkanlah salam, berilah makan kepada orang miskin, maka engkau akan masuk surga.”

 

Musnad Ahmad 6553: Telah menceritakan kepada kami ‘Affan telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari ‘Atho` bin As Sa`ib dari bapaknya dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; bahwa ada seorang lelaki berdoa: “Ya Allah, ampunilah aku dan Muhammad saja.” Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pun bersabda: “sungguh engkau telah menghalangi doa tersebut untuk orang banyak”

 

Musnad Ahmad 6554: Telah menceritakan kepada kami Khalaf bin Walid telah menceritakan kepada kami Ibnu ‘Ayyasy dari Sulaiman bin Sulaim dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; Umaimah bin Ruqoiqoh datang kepada Rasulullah untuk berbai’at kepada Islam, maka Rasul pun bersabda: “Aku membai’atmu untuk tidak menyekutukan Allah dengan yang lain, untuk tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anakmu, tidak berbuat dusta yang kau ada-adakan antara tangan dan kakimu, untuk tidak meratapi (mait), dan untuk tidak berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah terdahulu.”

 

Musnad Ahmad 6555: Telah menceritakan kepada kami Khalaf bin Walid telah menceritakan kepada kami Ibnu ‘Ayyasy dari Muhammad bin Ziyad Al Alhani dari Abu Rasyid Al Hubrani dia berkata; aku mendatangi Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash, aku katakan kepadanya: “ceritakan kepada kami apa yang telah engkau dengar dari Rasul Shallallahu ‘alaihi wa Salam.” Maka dia menyodorkan ke tanganku sebuah lembaran shahifah seraya berkata: “Ini yang dituliskan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam untukku.” Maka akupun melihat lembaran shahifah tersebut, dan aku dapatkan dalam lembaran tersebut bahwa Abu Bakar Ash Shidiq pernah bertanya kepada beliau: “Wahai Rasulullah, ajarilah aku, apa yang harus aku ucapkan ketika berada pada waktu pagi dan sore hari?” Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pun menjawab: “wahai Abu Bakar, ucapkalah: ALLAHUMMA FAATHIROS SAMAAWAATI WAL ARDLI, `AALIMAL GHAIBI WASY SYAHAADAH, LAA ILLAHA ILLA ANTA, RABBA KULLI SYAI` WA MALIIKAHU, A`UUDZU BIKA MIN SYARRI NAFSII WA MIN SYARRI ASY SYAITHAANI WA SYIRKIHI, WA AN AQTARIFA `ALAA NAFSII SUU`AN AU AJURROHU ILA MUSLIM (Ya Allah, Tuhan pencipta langit dan bumi, Tuhan yang mengetahui yang Ghaib dan yang nyata, tiada tuhan yang berhak untuk disembah kecuali Engkau, Tuhan yang menguasai segala sesuatu dan merajainya, aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, kejahan setan dan bala tentaranya, atau aku berbuat kejelekkan pada diriku atau aku mendorongnya pada seorang muslim).”

 

Musnad Ahmad 6556: Telah menceritakan kepada kami Abu Mughirah telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Al Ghoz telah menceritakan kepadaku ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; “kami bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam turun dari suatu tempat yang bernama Tsaniyah Adzakhir.” Dia berkata; “maka beliau melihat ke arahku, sedang aku waktu itu menggunakan kain tipis nan lembut yang sudah dicelup dengan warna kuning. Maka beliau pun berkata: “apa-apaan ini”! aku tahu sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam marah dan tidak suka. Lalu aku pulang dan menemui keluargaku, waktu itu mereka sedang menghidupkan tungku masak, maka akupun segera melepas kainku dan aku lemparkan ke dalam tungku masak tersebut. Kemudian aku kembali menemui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam. Beliau bertanya: “Apa yang terjadi dengan kain itu?” dia berkata; aku berkata; “aku tahu bahwa engkau tidak suka dengan kain tersebut, maka aku pun pulang ke rumahku menemui mereka, dan aku dapati mereka sedang menyalakan tungku masak sehingga aku masukkan kain tersebut ke dalam tungku.” Maka beliau pun bersabda: “kenapa tidak kamu pakaikan saja untuk sebagian keluargamu.” Dan dia menyebutkan bahwa ketika turun dari Tsaniyah Adzakhir, Rasulullah shalat bersama dengan mereka dan menghadap ke arah tembok yang dijadikan sebagai kiblat. Lalu muncullah seekor anak kambing lewat di hadapan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, maka Nabi pun berusaha mencegah anak kambing tersebut sambil terus mendekat ke arah tembok. Sehingga aku lihat perut Nabi menempel tembok dan anak kambing itu lewat di belakang beliau.”

 

Musnad Ahmad 6557: Telah menceritakan kepada kami Abu Al Mughirah telah menceritakan kepada kami Al Auza’i dari Hassan bin ‘Athiyyah dia berkata; aku mendengar Abu Kabsyah As Saluli berkata; aku mendengar Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Ada empat puluh cabang kebaikkan, yang paling baik dari semuanya adalah Manihatul ‘Anz (binatang ternak yang dipinjamkan untuk diambil susunya), tidaklah seorang hamba beramal dari salah satu cabang kebaikkan tersebut dengan hanya mengharapkan pahala dan janji Allah, kecuali Allah akan memasukkannya ke surga”

 

Musnad Ahmad 6558: Telah menceritakan kepada kami Abu Al Mughirah telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muhajir telah mengkhabarkan kepadaku `Urwah bin Ruwaim dari Ibnu Ad Dailami yang tinggal di Baitul maqdis, dia berkata; “kemudian aku bertanya kepadanya; wahai Abdullah bin ‘Amru apakah engkau mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pernah menyebutkan bahwa peminum khamer akan mendapatkan hukuman tertentu?” Dia menjawab; “Ya, aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidaklah seseorang dari umatku meminum khamer kecuali Allah akan menolak ibadah shalatnya selama empat puluh hari.”

 

Musnad Ahmad 6559: (Masih dari jalur yang sama dengan hadits sebelumnya), dia (Abdullah bin ‘Amru) berkata; aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “sesungguhnya Allah menciptakan makhluq-Nya kemudian dijadikanlah mereka dalam kondisi kegelapan, lalu Dia mengambil cahaya-Nya dengan sekehendak-Nya kemudian dilemparkan kepada mereka, cahaya itu akan mengenai bagi yang dikehendaki-Nya, dan tidak akan mengenai bagi yang tidak dikehendaki-Nya. Bagi yang mendapatkan cahaya pada hari itu ia akan mendapatkan petunjuk, dan bagi yang tidak mendapatkan cahaya pada hari itu ia akan tersesat. Maka itu yang aku katakan bahwa pena Allah telah kering dengan apa yang telah ditentukan.”

 

Musnad Ahmad 6560: Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abu Ishaq telah menceritakan kepada kami Abdullah telah mengkhabarkan kepada kami Yahya bin Ayub telah mengkhabarkan kepadaku Abdullah bin junadah Al Ma’arifi dia berkata; bahwa Abu Abdurrahman Al Hubuli telah menceritakan kepadanya dari Abdullah bin ‘Amru bahwa dia telah menceritakan kepadanya dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Dunia adalah penjara orang mukmin, maka apabila dia berpisah dengan dunia (meninggal dunia) berarti ia telah berpisah dengan penjaranya.”

 

Musnad Ahmad 6561: Telah bercerita kepada kami ‘Ali bin Ishaq berkata, telah mengkabarkan kepada kami Abdullah berkata, telah mengkabarkan kepada kami Sa`id bin Yazid dari As Samh dari `Isa bin Hilal Ash Shodafiy dari Abdullah bin ‘Amru berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda, “Sekiranya sebuah peluru -beliau mengisyaratkan dengan sesuatu mirip dengan lingkaran- dilempar dari langit menuju bumi -yaitu perjalanan lima ratus tahun-maka sungguh akan sampai di bumi sebelum datangnya waktu malam. Dan sekiranya peluru tersebut dilemparkan dari kepada rantai (ujungnya) pastilah ia akan memakan waktu empat puluh tahun perjalanan siang dan malam sebelum ia sampai pada dasarnya (jahannam) “. Telah bercerita kepada kami Al Hasan bin ‘Isa berkata, telah mengkabarkan kepada kami Abdullah bin Mubarak berkata, telah mengkabarkan kepada kami Sa`id bin Yazid Abu Syuja` dari Abu As Samh dari `Isa bin Hilal dari Abdullah bin ‘Amru dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam sebagaimana dalam hadits.

 

Musnad Ahmad 6562: Telah menceritakan kepada kami ‘Affan dan Bahz mereka berkata: telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Habib bin Abu Tsabit dia berkata; aku mendengar Abul Abbas -dia adalah seorang lelaki yang pandai bersya’ir- berkata; aku mendengar Abdullah bin ‘Amru berkata; seorang lelaki datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam meminta izin kepadanya untuk pergi berjihad. Maka beliau bertanya: “Apakah kedua orang tuamu masih hidup?” “Masih” jawabnya. Beliau bersabda: “Kepada keduanya hendaknya kamu berjihad.” Bahz berkata: telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Tsabit dari Abul Abbas dia berkata: “aku bertanya Abdullah bin ‘Amru.”

 

Musnad Ahmad 6563: Telah menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Syu’bah telah mengkhabarkan kepadaku Ya’la bin Atho` dari bapaknya, dia berkata; aku mengira bahwa hadits itu berasal dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; -Syu’bah masih meragukan- Seorang laki-laki berdiri kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam dan meminta izin kepadanya untuk pergi jihad. Maka beliau bersabda: “Apakah engkau masih mempunyai kedua orang tua?” Dia berkata; “Ya, ibuku” Beliau bersabda: “Pergi dan berbuat baiklah kepada ibumu.” Dia berkata; maka lelaki itu pun pergi di antara orang-orang.

 

Musnad Ahmad 6564: Telah menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Sulaiman -yaitu Ibnul Mughirah- dari Tsabit telah menceritakan kepada kami seorang laki-laki dari Syam, dia adalah seorang yang selalu mengikuti dan mendengar Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash, ia berkata; aku sedang bersama Abdullah bin ‘Amru, lalu dia bertemu dengan Nauf, maka Nauf pun berkata: telah disebutkan kepadaku bahwa Allah Ta`ala berfirman kepada para Malaikat-Nya: “Panggilkanlah hamba-hamba-Ku.” Mereka menjawab: “Wahai Rabb, bagaimana mungkin, langit yang tujuh lapis ada di atas mereka, dan Arsy ada di atasnya lagi?” Allah menjawab: “Sesungguhnya jika mereka mengucapkan LAA ILAAHA ILLAH maka doa mereka akan dikabulkan.” (Lelaki dari Syam) berkata: Abdullah bin ‘Amru berkata kepada Nauf; “kami shalat maghrib bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam atau shalat selainnya, maka orang-orang duduk sedang aku juga di antara mereka sedang menunggu shalat yang lain, kemudian beliau membalikkan badannya dan berjalan dengan cepat, seakan-akan aku melihat sarungnya diangkat lebih tinggi agar bisa berjalan dengan cepat, lalu beliau berhenti di hadapan kami dan bersabda: “maukah kalian aku beri kabar gembira, Rabb kalian memerintahkan pintu langit yang tengah, ” atau beliau berkata: “pintu langit agar dibuka. Kemudian Dia membangga-banggakan kalian di hadapan para malaikat-Nya. Dia berkata; “Lihatlah hamba-hamba Ku, mereka melaksanakan hak kewajiban dari-Ku, kemudian mereka juga sedang menunggu untuk mengerjakan hak untuk-Ku yang lainnya.”

 

Musnad Ahmad 6565: Telah menceritakan kepada kami ‘Affan telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah telah mengkhabarkan kepada kami Amru bin Dinar dari Shuhaib Al Hadza`i dari Abdullah bin ‘Amru bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa menyembelih burung tanpa memenuhi haknya maka Allah akan bertanya kepadanya pada hari kiamat.” Beliau ditanya: ‘lalu apa haknya?” “Hendaknya dia menyembelihnya dalam satu sembelihan, dan jangan memutuskan lehernya.” Jawab Nabi.

 

Musnad Ahmad 6566: Telah menceritakan kepada kami ‘Affan telah menceritakan kepada kami Salim bin Hayyan telah menceritakan kepada kami Said bin Mina` aku mendengar Abdullah bin ‘Amru berkata; Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wa sallam berkata kepadaku, “Wahai Abdullah bin ‘Amru, telah sampai kepadaku berita bahwa engkau selalu berpuasa di siang hari dan bangun di malam hari, jangan engkau lakukan, sekali-kali engkau jangan melakukannya, sebab badanmu punya hak yang harus engkau penuhi, istrimu punya hak yang harus engkau penuhi, dan matamu juga punya hak harus engkau penuhi. Berbukalah, dan lakukan saja puasa tiga hari dalam satu bulannya, maka itu adalah puasa sepanjang masa.” Dia berkata; aku berkata; “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku masih mampu.” Beliau bersabda: “berpuasalah dengan puasa Dawud, puasa sehari dan berbuka sehari.” Dia berkata; Abdullah berkata; “Duahi, sekiranya aku mengambil kemudahan saja.”

 

Musnad Ahmad 6567: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Mughirah, aku mendengar Mujahid menceritakan dari Abdullah bin ‘Amru dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, bahwa beliau bersabda: “Puasalah tiga hari dalam sebulannya.” Dia berkata; “Sesungguhnya aku masih mampu untuk lebih banyak lagi.” Dan dia selalu meminta lebih sampai Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Berpuasalah satu hari dan berbukalah satu hari.” kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda kepadanya: “Bacalah (khatamkan) Al Qur`an dalam satu bulan.” Dia berkata; “Sesungguhnya aku masih mampu untuk lebih banyak lagi.” Dan dia selalu meminta lebih sehingga Nabi bersabda: “Bacalah Al Qur`an dalam tiga hari.”

 

Musnad Ahmad 6568: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Sulaiman dari Abdullah bin Murroh dari Masruq dari Abdullah bin ‘Amru dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Ada empat hal yang jika ada pada seseorang maka dia adalah seorang munafiq, ” atau beliau bersabda: “jika pada seseorang ada satu kebiasaan dari empat kebiasaan, maka pada orang tersebut ada satu kebiasaan seorang munafiq sehingga ia meninggalkannya; jika berbicara berdusata, jika berjanji ingkar, jika bersepakat khianat dan jika berselisih berbuat licik.”

 

Musnad Ahmad 6569: Telah menceritakan kepada kami ‘Affan telah menceritakan kepada kami khalid -yaitu Al Wasithi Ath Thohan- berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Sinan Dlirar bin Murroh dari Abdullah bin Abi Al Hudzail dari seorang Syaikh dari daerah An Nakho`, dia berkata: aku masuk ke dalam masjid Iliya` kemudian aku shalat dua rakaat menghadap pada sebuah tiang, lalu datanglah seorang laki-laki dan shalat didekatku. Banyak Orang-orang berkerumun kepadanya, dan ternyata orang itu adalah Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash. Kemudian datanglah utusan Yazid bin Mu’awiyah kepadanya untuk datang memenuhi panggilannya. Kemudian dia berkata; “Ini adalah orang yang menghalangiku sehingga aku bisa berbicara dengan kalian, sebagaimana dahulu bapaknya juga menghalangiku. Dan sesungguhnya aku telah mendengar Nabi kalian bersabda: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari jiwa yang tidak pernah merasa puas, dari hati yang tidak bisa takut, dari doa yang tidak didengar dan dari ilmu yang tidak bermanfaat.” Aku berlindung dari empat perkara tersebut.”

 

Musnad Ahmad 6570: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mush’ab telah menceritakan kepada kami Al Auza’i dari ‘Atho` dari Abdullah bin ‘Amru bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa puasa secara terus menerus maka tidak ada puasa baginya.”

 

Musnad Ahmad 6571: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mush’ab berkata; telah menceritakan kepada kami Al Auza’i dari Yahya dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abdullah bin ‘Amru berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda kepadaku: “Aku telah mendapatkan kabar bahwa engkau shalat di malam hari dan puasa di siang harinya.” Dia berkata; aku berkata; “Benar wahai Rasulullah.” Beliau bersabda: “Hendaklah kamu berpuasa dan berbuka, shalat dan tidur, karena sesungguhnya badanmu mempunyai hak atas kamu, istrimu mempunyai hak atas kamu, dan sesungguhnya cukup bagimu itu jika engkau puasa tiga hari dalam satu bulannya.” Dia berkata; “Aku memperberat diri sehingga semakin berat bagiku.” Dia berkata; Aku berkata; “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku masih mampu lagi.” Beliau bersabda: “Puasalah tiga hari dalam satu minggu.” Dia berkata; ” Aku memperberat diri sehingga semakin berat bagiku.” Dia berkata; aku berata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku masih mampu lagi.” Beliau bersabda: “Puasalah kamu sebagaimana puasanya Nabi Allah Dawud dan jangan engkau tambah lagi.” Aku berkata; “Wahai Rasulullah, bagaimana puasanya Nabi Dawud?” Beliau bersabda: “Dia puasa satu hari dan berbuka satu hari.”

 

Musnad Ahmad 6572: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengkhabarkan kepada kami Sufyan dari ‘Atho` bin As Sa`ib dari bapaknya dari Abdullah bin ‘Amru dia berkata; bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam Shalat bersama para sahabat ketika terjadi gerhana matahari, yaitu hari dimana putranya yang bernama Ibrahim wafat. Maka orang-orang pun berdiri (shalat). Dikatakan; “Rasulullah tidak rukuk (karena sangat lama) maka beliaupun rukuk, ” dikatakan; “Rasulullah tidak bangun untuk i`tidal setelah rukuk (karena sangat lama) ” maka beliaupun mengangkat kepala dari rukuk, dikatakan; “Rasulullah tidak sujud (karena sangat lama), ” maka beliaupun sujud, dikatakan; “Rasulullah tidak bangun (karena sangat lama), ” maka beliaupun bangun untuk rakaat kedua. Lalu beliau juga melakukan hal yang sama sebagaimana pada rakaat pertama. Kemudian setelah itu matahari mulai terang kembali.

 

Musnad Ahmad 6573: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengkhabarkan kepada kami Sufyan dari ‘Atho` bin As Sa`ib dari bapaknya, dari Abdullah bin ‘Amru dia berkata: Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam seraya berkata: “Sesungguhnya aku datang untuk berbai’at kepadamu, dan aku telah tinggalkan bapak-ibuku dalam keadaan menangis.” Beliau bersabda: “Pulanglah kamu kepada mereka dan buatlah mereka tertawa sebagaimana kamu telah membuat mereka menangis.”

 

Musnad Ahmad 6574: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengkhabarkan kepada kami Sufyan dari ‘Alqomah bin Martsad dari Al Qosim bin Mukhaimirah dari Abdullah bin ‘Amru berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidaklah salah seorang dari kaum muslimin yang terkena musibah pada tubuhnya kecuali Allah akan menyuruh kepada para Malaikat yang selalu menjaganya, Allah berfirman: “Tulislah untuk hamba-Ku di setiap siang dan malam dengan amal kebaikkan sebagaimana amal kebaikkan yang biasa ia lakukan, yaitu selama ia terpenjara oleh sakit yang Aku berikan.”

 

Musnad Ahmad 6575: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengkhabarkan kepada kami Ma’mar dari Qatadah dari Syahr bin Hausyab dia berkata; Pada waktu pembai’atan Yazid bin Mu’awiyah, aku datang ke Syam lalu aku diberitahu tempat Nauf bermukim, maka akupun mendatanginya. Namun tiba-tiba ada seorang lelaki datang dengan memakai khamishah (baju yang dijahit dengan sutera) dan ternyata ia adalah Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash. Ketika Nauf melihatnya, dia berhenti dari berbicara. Lalu Abdullah berkata; aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Nanti akan ada hijrah setelah hijrah, manusia mendekati mahjar (tempat hijrah) Nabi Ibrahim hingga di bumi ini tidak tersisa kecuali orang-orang yang jahat saja, mereka dimuntahkan oleh bumi, dan dibenci oleh Allah, mereka digiring oleh luapan api bersama dengan kera-kera dan babi-babi. Binatang-binatang itu bermalam bersama mereka apabila mereka bermalam, dan tidur siang bersama mereka apabila mereka tidur siang dan siap menerkam orang yang tertinggal dari mereka.”

 

Musnad Ahmad 6576: (Masih dari jalur yang sama dengan hadits sebelumnya) Abdullah bin ‘Amru berkata; dan aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Akan keluar suatu kelompok dari umatku dari arah timur yang membaca Al Qur’an tapi bacaan mereka tidak dapat melebihi kerongkongan mereka, setiap kali muncul sebuah tanduk pada mereka maka ia segera dipotong, setiap kali muncul sebuah tanduk pada mereka maka ia segera dipotong, -beliau mengulangnya hingga lebih dari sepuluh kali- setiap kali muncul sebuah tanduk pada mereka maka ia segera dipotong, hingga keluarlah dajjal pada orang-orang yang tersisa dari mereka.”

 

Musnad Ahmad 6577: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengkhabarkan kepada kami Ma’mar dari Mathor dari Abdullah bin Buraidah berkata; -Ubaidullah bin Ziyad masih ragu tentang persoalan telaga.- Maka Abu Sabrah berkata kepadanya (seorang lelaki dari sahabat Ubaidullah bin Ziyad): sesungguhnya bapakmu ketika berangkat kepada Mu’awiyah sebagai seorang utusan aku juga berangkat bersamanya, kemudian aku bertemu dengan Abdullah bin ‘Amru, maka dia menceritakan kepadaku dari mulut ke mulut sebuah hadits yang ia dengar dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam. Dia membacakan kepadaku dan aku menulisnya. Dia berkata; “sesungguhnya aku ingin berbagi denganmu ketika engkau telah menjadikan Birdzaun (hewan tunggangan sejenis kuda) ini berkeringat sehingga engkau bisa datang kepadaku dengan membawa buku.” Dia berkata; maka akupun memacu birdzaun tersebut sehingga berkeringat dan aku datang kepadanya dengan membawa kitab. Maka Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash menceritakan kepadaku bahwa dia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya Allah membenci perbuatan keji dan orang yang berbuat keji, Demi yang jiwa Muhammad berada dalam genggaman-Nya, tidak akan datang hari kiamat sehingga orang yang amanah dikhianati dan orang yang khianat diberi kepercayaan. Sehingga muncul kekejian dan perbuatan keji, putusnya hubungan kekerabatan dan buruknya muamalah antar tetangga. Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada dalam genggaman-Nya, sesungguhnya perumpamaan seorang mukmin adalah seperti potongan emas yang ditiup oleh pemiliknya yang tidak kurang dan tidak berubah. Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada dalam genggaman-Nya, sesungguhnya perumpamaan seorang mukmin adalah seperti lebah, ia makan yang baik-baik, mengeluarkan yang baik-baik, bila ia hinggap tidak membuat dahan patah dan rusak.” Dia berkata; Rasulullah bersabda: “ketahuilah bahwa aku mempunyai sebuah telaga, yang jarak antara dua ujungnya adalah seperti jarak antara Ailah dan Makkah, ” atau beliau bersabda; “yaitu antara Shon’a` hingga Madinah, di dalamnya terdapat ceret sebagaimana bintang-bintang, lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu, barangsiapa meminum darinya maka dia tida akan pernah merasa haus selamanya.” Abu Sabrah berkata: maka Ubaidullah pun mengambil kitab tersebut dan aku merasa takut dan kawatir terhadapnya, maka Yahya bin Ya’mar bertemu denganku, dan aku sampaikan prihal tersebut kepadanya. Maka dia menjawab: “Demi Allah, sungguh aku telah menghafalnya sebagaimana aku menghafal surat dari Al Quran, ” maka dia menceritakan kepadaku apa yang terdapat dalam kitab tersebut.

 

Musnad Ahmad 6578: Berkata Ahmad bin Hambal; telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengkhabarkan kepada kami Ibnu Juraij dia berkata; aku mendengar Ibnu Abi Mulaikah menceritakan dari Yahya bin Hakim bin Shafwan, bahwa Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash berkata; “Aku telah mengumpulkan Al Qur`an kemudian aku membacanya dalam satu malam. Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Aku kawatir ketika umurmu bertambah engkau akan merasa bosan, tapi hendaklah engkau baca dalam satu bulan.” Aku berkata; “Wahai Rasulullah, biarkanlah aku bersenang-senang dengan kemampuan yang aku miliki dan dengan umurku yang masih muda.” Beliau bersabda: “Bacalah dalam dua puluh hari.” Aku berkata; “Wahai Rasulullah, biarkanlah aku bersenang-senang dengan kemampuan yang aku miliki dan dengan umurku yang masih muda.” Beliau berkata; “Bacalah dalam sepuluh hari.” Aku berkata; “Wahai Rasulullah, biarkanlah aku bersenang-senang dengan kemampuan yang aku miliki dan dengan umurku yang masih muda.” Beliau bersabda: “Bacalah dalam tujuh hari.” Aku berkata; “Wahai Rasulullah, biarkanlah aku bersenang-senang dengan kemampuan yang aku miliki dan dengan umurku yang masih muda.” Tetapi beliau menolak.

 

Musnad Ahmad 6579: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq dan Ibnu Bakr mereka berkata; telah mengkhabarkan kepada kami Ibnu Juraij dan Rauh telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij, dia berkata; aku mendengar Atho` mengira bahwa Abbul ‘Abbas Asy-Sya’ir telah mengkhabarkan kepadanya bahwa dia mendengar Abdullah bin ‘Amru berkata; telah sampai berita kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bahwa aku berpuasa terus menerus dan shalat di malam hari. Dia berkata; “Aku tidak tahu apakah beliau mengutus seseorang kepadaku atau aku telah berjumpa dengannya, ” beliau berkata: “Telah ada pemberitaan bahwa engkau berpuasa terus menerus dan tidak berbuka, engkau juga shalat di waktu malam, maka janganlah engkau lakukan itu, sebab matamu punya hak, badanmu punya hak, dan istrimu juga punya hak, Maka hendaklah engkau puasa dan berbuka, shalat dn tidur, puasalah satu hari dalam dalam sepuluh hari, maka engaku akan mendapatkan sembilan pahala yang tersisa.” Dia berkata; “Wahai Nabi Allah, sesungguhnya aku mendapati diriku lebih kuat dari itu.” Beliau berkata: “Puasalah Sebagaimana puasanya Dawud.” Dia berkata; “Wahai Nabi Allah, bagaimana puasa yang biasa dilakukan oleh Dawud?” Beliau berkata: “Dia puasa sehari dan berbuka sehari, dan tidak pernah lari jika bertemu musuh.” Dia berkata; “puasaku ini seperti puasanya siapa wahai Nabi Allah?” -Atho` berkata: aku tidak tahu bagaimana dia menyebut Shiyam al abd (puasa terus menerus)? – Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak dikatakan puasa orang yang berpuasa terus menerus.” Menurut Abdurrazzaq dan Rauh, beliau bersabda: “tidak dikatakan puasa orang yang berpuasa terus menerus” dua kali.

 

Musnad Ahmad 6580: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengkhabarkan kepada kami Umar bin Hausyab seorang lelaki shalih, ia berkata; telah mengkhabarkan kepadaku ‘Amru bin Dinar dari ‘Atho` dari seorang lelaki dari daerah Hudzail, dia berkata; Aku melihat Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash, rumahnya berada di luar wilayah haram sedangkan masjidnya berada di wilayah Haram, dia berkata; “Ketika aku sedang berada di sisinya, ia melihat Ummu Sa’id -anak perempuan Abu Jahal sedang menenteng busur, ia berjalan seperti jalannya lelaki, maka Abdullah bertanya: “Siapakah dia?” Al Hudzali menjawab: “Dia adalah Ummu Sa’id -anak perempuan Abu Jahal.” Dia (Abdullah) berkata; “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Bukan dari golongan kami wanita yang menyerupai kaum laki-laki dan lelaki yang menyerupai kaum wanita.”

 

Musnad Ahmad 6581: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ubaid telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ishaq dari Muhammad bin Ibrahim dari Abu Salamah bin Abdurrahman, dia berkata; aku masuk menemui Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash, maka dia bertanya kepadaku, dia mengira bahwa aku adalah anak dari ummu Kultsum binti Uqbah. Aku berkata; sesungguhnya aku adalah dari suku Kalbiyah. Abdullah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam masuk ke dalam rumahku untuk menemui aku, beliau berkata: “telah sampai kabar berita bahwa engkau membaca Al Qur`an dalam sehari semalam, bacalah ia dalam satu bulan.” Aku berkata; “sesungguhnya aku mampu untuk lebih dari itu.” Beliau berkata: “bacalah dalam lima belas hari.” Aku berkata; “sesungguhnya aku mampu untuk lebih dari itu.” Beliau berkata: “bacalah dalam tujuh hari dan sekali-kali jangan engkau tambah lagi. Dan telah sampai kabar kepadaku bahwa engkau berpuasa dahr?” Dia berkata; Aku berkata; “sungguh aku akan melaksanakan puasa itu wahai Rasulullah.” Beliau berkata: “puasalah tiga hari dalam setiap bulannya.” Ia berkata; Aku berkata; “Sesungguhnya aku masih mampu yang lebih dari itu.” Beliau berkata: “puasalah dua hari dalam satu minggu.” Dia berkata; Aku berkata; “Sesungguhnya aku masih mampu yang lebih dari itu.” beliau berkata; “puasalah sebagaimana puasa yang dilakukan Dawud, ia puasa sehari dan berbuka sehari, maka itu adalah sebaik-baik puasa di hadapan Allah, Dawud tidak pernah ingkar jika berjanji dan tidak pernah lari jika bertemu musuh.”

 

Musnad Ahmad 6582: Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab bin Atho` telah mengkhabarkan kepadaku Al Jurairi dari Abi Al Ala` dari Muthorrif bin Abdullah dari Abdullah bin ‘Amru dia berkata: aku mendatangi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam lalu berkata: “Wahai Rasulullah, perintahkanlah aku untuk berpuasa.” Beliau bersabda: “Puasalah satu hari maka engkau akan mendapatkan pahala sembilan hari yang tersisa.” Berkata; Aku berkata; “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku masih kuat maka tambahkanlah untukku.” Beliau bersabda: “Puasalah dua hari maka engkau akan mendapatkan pahala delapan hari yang tersisa.” Berkata; Aku berkata; “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku masih kuat maka tambahkanlah untukku.” Beliau bersabda: “Puasalah tiga hari maka engkau akan mendapatkan pahala tujuh hari yang tersisa.” Dia berkata; beliau terus menurunkan jumlah tersebut sehingga beliau bersabda: “Sesungguhnya sebaik-baik puasa adalah puasa yang dilakuakan oleh saudaraku Dawud, ” atau beliau berkata: “Nabi Allah Dawud, ” -Al Jurairi masaih ragu- “puasalah sehari dan berbukalah sehari.” Maka Abdullah ketika kondisinya sudah lemah berkata: Sekiranya aku bersikap nerima dengan apa yang telah ditetapkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam untukku.

 

Musnad Ahmad 6583: Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab bin Atho` telah mengkhabarkan kepada kami Muhammad bin ‘Amru dari Abu Salamah dari Abdullah bin ‘Amru berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam masuk ke rumahnya seraya bersabda: “Telah ada kabar bahwa engkau terlalu memaksakan diri untuk shalat di malam hari dan puasa di siang hari?” dia berkata; “Sungguh aku aku akan mengerjakannya.” Maka Nabi bersabda: “Sesungguhnya cukup bagimu dan aku tidak mengatakan kerjakanlah puasa tiga hari dalam setiap bulannya, dan setiap satu kebaikkan adalah sepuluh kebaikkan yang semisal, dengan begitu engkau telah melakukan puasa sepanjang masa dengan sempurna.” Dia berkata; aku merasa kuat maka ditambahlah untukku. Dia berkata; Aku berkata; “Sesungguhnya aku mendapakan kekuatan untuk melakukan itu.” Beliau bersabda: “Sesungguhnya cukup bagimu untuk puasa tiga hari dalam satu minggunya.” Dia berkata; aku merasa kuat maka ditambahlah untukku, maka Aku berkata; “Sesungguhnya aku mendapatkan kekuatan untuk melakukan itu.” Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda; “Puasa yang paling pas dan seimbang dihadapan Allah adalah puasa yang dilakukan oleh dawud, yaitu setengah masa.” Kemudian beliau bersabda lagi: “Badanmu punya hak atas dirimu, dan istrimu juga punya hak atas dirimu.” Dia berkata; dan Abdullah tetap melakukan puasa tersebut sehingga datang masa kelemahannya (tua), dia berkata; “Sekiranya aku menerima kemudahan yang diberikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam kepadaku, maka hal itu lebih aku sukai ketimbang harta dan keluargaku.”

 

Musnad Ahmad 6584: Telah menceritakan kepada kami Al Walid Ibnul Qosim Ibnul Walid berkata; aku mendengar bapakku menceritakannya dari Abi Al Hajjaj dari Abdullah bin ‘Amru dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Ada tiga perkara jika terdapat pada seseorang maka ia adalah seorang munafiq sejati; jika berkata dusta, jika berjanji ingkar dan jika dipercaya berkhianat. Dan barangsiapa ada satu kebiasaannya darinya, maka padanya satu kebiasaan orang munafiq sehingga ia meninggalkannya.”

 

Musnad Ahmad 6585: Telah menceritakan kepada kami Ya’qub telah menceritakan kepada kami, bapakku dari Muhammad bin Ibrahim Ibnul Harits dari Abu Salamah Ibnu Abdurrahman bin Auf, dia berkata: aku masuk menemui Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash di dalam rumahnya, kemudian dia bertanya kepadaku, dia mengira kalau aku berasal dari Bani Ummu Kultsum binti Uqbah, maka aku katakan kepadanya bahwa, “aku berasal dari Bani Kalbiyah binti Al Ashbagh. Sesungguhnya aku datang kepadamu untuk menanyakan apa yang telah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam sampaikan kepadamu, ” atau dia berkata; “untukmu.” Dia (Abdullah bin ‘Amru) berkata; “Sesungguhnya pada masa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam aku pernah berkata bahwa aku ingin membaca (mengkatamkan) Al Qur`an dalam sehari semalam dan berpuasa terus menerus, maka hal itu sampai kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, sehingga beliau datang menemui aku di rumahku. Lalu beliau bersabda; “Telah sampai kepadaku wahai Abdullah, bahwa engkau berkata: “sungguh aku akan berpuasa terus menerus dan akan membaca Al Qur`an dalam sehari semalam.” Dia berkata; Aku berkata; “Benar, aku telah mengatakan hal itu wahai Nabi Allah.” Beliau berkata: “Jangan engkau lakukan itu, berpuasalah tiga hari dalam setiap bulannya.” Dia berkata; maka aku berkata; “Sesungguhnya aku mampu untuk melakukan yang lebih banyak dari itu.” Beliau berkata; “Puasalah pada hari senin dan kamis.” Dia berkata; maka aku berkata; “Sesungguhnya aku mampu untuk melakukan yang lebih banyak dari itu wahai Nabi Allah.” Beliau berkata: “kalau begitu berpuasalah sehari dan berbuka sehari, itu adalah puasa yang paling pas dan seimbang di hadapan Allah, dan itulah puasanya Dawud `Alaihis Salam, dia tidak pernah ingkar jika berjanji serta tidak pernah lari jika bertemu musuh. Dan bacalah (katamkan) Al Qur`an sekali dalam sebulan.” Dia berkata; maka aku berkata; “Sesungguhnya aku mampu untuk melakukan yang lebih banyak dari itu wahai Nabi Allah.” Beliau berkata: “Bacalah Al Qur`an dalam lima belas hari.” Dia berkata; maka aku berkata; “Sesungguhnya aku mampu untuk melakukan yang lebih banyak dari itu wahai Nabi Allah.” Beliau berkata: “Bacalah dalam tujuh hari dan jangan engkau tambah.” Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pun pergi.

 

Musnad Ahmad 6586: Telah menceritakan kepada kami Isma’il bin Ibrahim -yaitu Ibnu Ulayyah- berkata; telah mengkhabarkan kepada kami Abu Hayyan dari Abu Zur`ah bin ‘Amru bin Jarir dia berkata; ada tiga orang laki-laki dari kaum muslimin duduk bermajlis di hadapan Marwan di kota Madinah, mereka bertiga mendengarkannya menceritakan tentang tanda-tanda (kiamat), bahwa yang pertama kali muncul adalah keluarnya Dajjal. Dia berkata; maka mereka keluar menuju Abdullah bin ‘Amru, dan menceritakan kepadanya tentang tanda-tanda kiamat tersebut yang telah mereka dengar dari Marwan. Maka Abdullah berkata; Sesungguhnya Marwan belum mengatakan sesuatu yang pernah aku hafalkan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam tentang tanda-tanda kiamat. Yaitu sebuah hadits yang tidak pernah aku lupakan semenjak aku menghafalnya. Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya tanda pertama yang akan muncul adalah terbitnya matahari dari arah barat, dan dajjal keluar diwaktu dluha, maka manapun dari keduanya yang keluar sebelum yang lainya maka ia pasti akan menyusul keluar setelahnya.” Kemudian Abdullah berkata; dan ketika itu ia sedang membaca kitab: aku menyangka bahwa pertama kali yang akan keluar adalah munculnya matahari dari sebelah barat, sebab setiap kali ia terbenam, ia datang di bawah `Arsy, kemudian sujud dan meminta izin untuk kembali lagi, kemudian ia diberi izin untuk kembali. Sehingga jika Allah telah memandang saatnya terbit dari arah terbenamnya, maka ia akan melakukan sebagaimana yang telah ia lakukan. Dia datang di bawah ‘Arys kemudian sujud dan meminta izin untuk kembali, namun ia tidak mendapatkan jawaban apapun. Kemudian ia meminta izin lagi untuk kembali, namun tidak ada jawaban apapun. Kemudian ia meminta izin lagi dan tidak ada jawaban apapun. Maka ketika malam telah berlalu dan atas kehendak Allah malam berlalu, dan dia paham bahwa seandainya Allah memberinya izin untuk kembali, ia tidak akan mendapatkan. Dia berkata; Wahai Rabb, …..maka dikatakan kepadanya: dari tempatmu itu maka terbitlah. Maka matahari pun terbit kepada manusia dari arah barat. Lalu Abdullah pun membaca ayat: “Pada hari datangnya tanda dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.”

 

Musnad Ahmad 6587: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dan Hajjaj telah menceritakan kepadaku Syu’bah dari Manshur dari Salim bin Abi Al Ja’d dari Nubaith bin Syarith, -menurut Ghundar Nubaith bin Sumaith, menurut Hajjaj Nubaith bin Syarid- dari Jabban dari Abdullah bin ‘Amru dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, bahwa beliau bersabda: “Tidak akan masuk surga seorang Mannan (orang yang mengungkit pemberian), orang yang durhaka kepada orang tuanya, dan pecandu khamer.”

 

Musnad Ahmad 6588: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Manshur dari Hilal bin Yasaf dari Abu Yahya Al A’raj dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash berkata: aku bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam tentang shalatnya seorang laki-laki yang dilakukan dengan duduk. Maka beliau pun bersabda: “Nilainya adalah setengah dari shalat yang dikerjakan dengan berdiri.”

 

Musnad Ahmad 6589: (Masih dari jalur yang sama dengan hadits sebelumnya dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash) dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam memperhatikan orang-orang yang sedang berwudlu dan tidak menyempurnakan wudlu mereka, maka beliau pun bersabda; “Sempurnakanlah wudlu, neraka adalah tempat bagi tumit-tumit yang kering dari air, ” atau beliau berkata: “Tumit.”

 

Musnad Ahmad 6590: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Firos dari Asy Sya’bi dari Abdullah bin ‘Amru, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, bahwa beliau bersabda: “Dosa-dosa besar itu adalah menyekutukan Allah ‘azza wajalla, durhaka kepada kedua orang tua”, atau beliau bersabda: “Membunuh dan sumpah palsu.”

 

Musnad Ahmad 6591: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami Muhamamd bin Abi Bakr Al Muqaddami telah menceritakan kepada kami Abu Ma’syar Al Barra` telah menceritakan kepadaku Shodaqoh bin Thaisalah telah menceritakan kepadaku Ma`nu bin Tsa`labah Al Mazini dan Al Hayyu Ba’d dia berkata; telah menceritakan kepadaku Al A’sya Al Mazini dia berkata; aku mendatangi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam seraya memujinya: “Wahai pemimpin manusia, penguasa bangsa Arab, sesungguhnya aku mengadukan kepadamu benalu ganas, aku keluar dari rumah mencari makanan untuknya di bulan Rojab, namun ia meninggalkan aku dalam pertikaian dan pelarian, ia telah ingkari janji dan berbuat dosa, dan itu adalah kemenangan yang buruk bagi orang yang menang.” Dia berkata; kemudian setelah itu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda; “Itu adalah kemenangan yang buruk bagi orang yang menang.”

 

Musnad Ahmad 6592: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepadaku Al Abbas Ibnu Abdul Azhim Al ‘Anbari telah menceritakan kepada kami Abu Salamah ‘Ubaid Ibnu Abdurrahman Al Hanafi telah menceritakan kepadaku Al Junaid bin Amin bin Dzirwah bin Nadllah bin Tharif bin Buhshul Al Hirmazi telah menceritakan kepadaku bapakku Amin bin Dzirwah dari bapaknya Dzirwah bin Nadllah dari bapaknya Nadllah bin Tharif bahwa seorang laki-laki dari mereka yang disebut Al A’masy, dan namanya adalah Abdullah bin Al A’war, dia mempunyai istri yang bernama Mu`adzah. Dia keluar rumah untuk mencari makanan buat keluarganya di bulan Rajab. Setelah kepergiannya, istrinya pergi melarikan diri sebagai seorang istri yang durhaka. Kemudian ia (istrinya) minta perlindungan kepada seorang laki-laki dari mereka yang biasa disebut dengan Mutharrif bin Buhshul bin Ka’ab bin Qamaisya` bin Dulaf bin Ahdlam bin Abdullah. Lalu laki-laki itu pun melindunginya. Maka ketika Abdullah bin Al A’war pulang dan tidak mendapati istrinya di rumah, dia diberi kabar bahwa istrinya telah durhaka kepadanya dan pergi berlindung kepada Mutharrif bin Buhshul. Dia pun mendatanginya lalu berkata; “Wahai putra saudaraku, apakah istriku Mu`adzah bersamamu, kembalikanlah ia padaku” Dia berkata; “Dia tidak bersamaku, dan seandainya ia ada bersamaku maka akupun tidak akan menyerahkannya kepadamu.” Perawi berkata; “Sesungguhnya Mutharrif lebih tinggi setatus sosialnya. Maka ia pun datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam minta perlindungan sambil memujinya: “Wahai penghulu manusia, penguasa bangsa Arab, sesungguhnya aku mengadukan kepadamu benalu ganas sebagaimana srigala abu-abu yang buas di dalam sarangnya, sesungguhnya aku keluar dari rumah mencari makanan untuknya di bulan Rajab, namun ia meninggalkan aku dalam pertikaian dan pelarian, ia ingkari janji dan berbuat dosa, dan dia telah melemparkanku di antara pohon biadara yang terlipat, dan itu adalah kemenangan yang buruk bagi orang yang menang.” Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda mengenai hal itu: “Dan itu adalah kemenangan yang buruk bagi orang yang menang.” Setelah itu dia mengadukan istrinya dan semua yang telah duperbuatnya kepada Nabi, bahwa ia sekarang berada dalam perlindungan seorang laki-laki dari kaumnya yang bernama Mutharrif bin Buhshul, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pun menuliskan surat untuknya kepada Mutharrif: “Lihatlah istri lelaki ini yaitu Mu`adzah, dan kembalikanlah kepadanya.” Maka dibacakanlah surat itu kepada Muttharif, lalu Muttharif berkata kepada Mu`adzah; “Wahai Mu`adzah ini adalah surat dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam tentang kamu, maka aku akan mengembalikan engkau kepadanya. Dia berkata; “Kalau begitu, bantulah aku atas perjanjianku dengannya dan jaminan dari Nabinya, sehingga dia tidak menghukum atas semua perbuatan yang telah aku lakukan. Maka diapun membantunya, dan Mutharrif pun mengembalikannya kepada Abdullah Ibnul A’war, kemudian ia bersenandung; “Demi umurmu, aku tidak mencintai Mu’adzah yang di cemburui oleh tukang fitnah.

 

Musnad Ahmad 6593: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Ma’mar telah mengkhabarkan kepada kami Ibnu Syihab dan Abdurrazzaq dia berkata; telah mengkhabarkan kepada kami Ma’mar dari Ibnu Syihab dari Isa bin Tholhah dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash berkata: Aku melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berhenti di atas kendaraannya di Mina, kemudian datanglah seorang laki-laki kepadanya lalu bertanya: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku memahami bahwa mencukur rambut itu dilakukan sebelum menyembelih kurban, maka akupun mencukur rambutku sebelum aku menyembelih kurban.” Maka beliau bersabda: “Sembelihlah kurbanmu dan engkau tidak berdosa.” kemudian datanglah laki-laki lain seraya bertanya; “Sesungguhnya aku memahami bahwa menyembelih itu dilaksanakan sebelum melempar jumrah, maka akupun menyembelih sebelum aku melempar jumrah.” Maka beliau bersabda: “Lemparlah dan engkau tidak berdosa.” Dia berkata; Tidaklah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam ditanya tentang sesuatu yang telah dilakukan oleh seseorang sebelum melakukan yang lainnya kecuali beliau akan menjawab; “Kerjakanlah dan engkau tidak berdosa.” Abdurrazzaq berkata: maka lelaki yang lain datang seraya berkata: “Wahai Rasulullah, Sesungguhnya aku mengira bahwa mencukur itu dilaksanakan sebelum melempar, maka akupun mencukur rambutku sebelum aku melempar jumrah.” Beliau menjawab: “Lemparlah dan engkau tidak berdosa.”

 

Musnad Ahmad 6594: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Al Auza’i dan Abdurrazzaq berkata; aku mendengar Al Auza’i dari Hasaan bin Athiyah dari Abu Kabsyah berkata -dalam hadits Ibnu Numair-; aku mendengar Abdullah bin ‘Amru berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sampaikahlah dariku meskipun hanya satu ayat, dan ceritakan pula dari Bani Isra`il dan engkau tidak berdosa, maka barangsiapa berdusta kepadaku dengan sengaja, hendaknya ia bersiap-siap untuk menempati tempatnya di neraka.”

 

Musnad Ahmad 6595: Telah menceritakan kepada kami Ya’la bin Ubaid berkata; telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Abi Sa’d, dia berkata; seorang lelaki datang kepada Abdullah bin ‘Amru lalu dia berkata; Aku hendak bertanya kepadamu perihal yang kamu dengar dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam dan aku tidak bertanya kepadamu tentang taurat. Maka dia (Abdullah bin ‘Amru) berkata; aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Seorang muslim ialah yang jika kaum muslimin selamat dari lisannya dan tangannya.”

 

Musnad Ahmad 6596: Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Ziyad bin Abdullah bin Ulatsah Al Qodli Abu Sahl berkata; telah menceritakan kepada kami Al Ala` bin Rofi’ dari Al Farozdaq bin Hanan Al Qosh, dia berkata; “Maukah kalian aku beritahukan sebuah hadits yang kudengar dengan kedua telingaku ini dan dicerna dengan baik oleh hatiku, hingga aku tidak akan pernah melupakannya? Aku pernah keluar di jalanan Syam dengan Ubaidillah bin Haidah lalu kami melewati Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash lalu ia menyebutkan sebuah hadits seraya berkata: “Ada seorang lelaki badui pemberani dari kaum kalian berdua datang seraya berkata: “Wahai Rasulullah, dimanakah tempat berhijrah itu? Di tempat engkau berada ataukah di suatu tempat yang memang telah diketahui atau hanya terkhusus untuk suatu kaum tertentu saja? Dan apakah jika engkau telah wafat, kewajiban hijrah juga gugur?” dia berkata: sesa’at Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam terdiam, kemudian beliau berkata: “Dimanakah si penanya mengenai hijrah tadi?” Lelaki itu berkata: “Aku wahai Rasulullah.” Beliau berkata: “Apabila kamu mendirikan shalat dan menunaikan kewajiban zakat maka kamu sungguh telah berhijrah, meskipun kamu mati di Hadhromah” yakni; suatu dataran di negeri Yamamah.” Dia berkata; lalu lelaki itu berdiri dan berkata: “Wahai Rasulullah, bagaimanakah pakaian penghuni surga? Apakah ia ditenun atau disobekkan dari dedaunan surga?” Mendengar pertanyaan badui itu orang-orang terlihat terheran-heran hingga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berkata: “kenapa kalian merasa heran mendengar pertanyaan orang yang tidak tahu bertanya kepada orang yang lebih tahu?” Kemudian beliau terdiam sesa’at, lalu berkata: “Dimanakah orang yang menanyakan tentang pakaian penduduk surga?” Lelaki itu menjawab: “Aku wahai Rasulullah. Beliau menjawab: “Tidak, akan tetapi ia disobekkan dari dedaunan surga.”

 

Musnad Ahmad 6597: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Idris aku mendengar Ibnu Ishaq dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam dan seorang laki-laki dari Muzainah bertanya kepadanya tentang seekor unta yang hilang tersesat. Maka beliaupun menjawab: “Unta itu memiliki sepatu (kaki) dan airnya (dalam perutnya), ia bisa makan dari pepohonan dan meminum air, maka biarkanlah unta itu sehingga datang pemilik yang mencarinya.” Dia berkata; dan dia bertanya kepada Nabi tentang kambing yang hilang tersesat. Maka beliau menjawab: “Ia bisa menjadi milikmu, atau milik saudaramu atau milik srigala yang memakannya, maka simpanlah kambing itu sehingga datang orang yang memilikinya.” Dan dia bertanya kepada Nabi tentang kambing gembalaan yang ada penjaganya. Maka beliaupun menjawab; “Padanya ada harga dua kali lipat dan hukuman jika (dicuri).” Beliau bersabda: “Dan jika ia mengambilnya dari kandang penyimpanannnya maka hukumannya adalah dipotong tangannya, yaitu jika yang diambil itu senilai dengan harga sebuah perisai.” Maka dia bertanya kepada Nabi, dia berkata; “Wahai Rasulullah, bagaimana dengan barang temuan yang kami temukan di jalan-jalan pemukiman?” Maka beliau menjawab: “Umumkanlah selama satu tahun, jika pemiliknya datang engkau berikan dan jika tidak maka ia menjadi milikmu.” Dia bertanya; “Wahai Rasulullah, bagaimana dengan sesuatu yang kami temukan di bawah bangunan yang roboh? Beliau menjawab; “Padanya dan pada barang yang terdapat dalam perut bumi adalah seperlima (sebagai zakatnya).”

 

Musnad Ahmad 6598: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengkhabarkan kepada kami Sufyan dari Manshur dari Salim bin Abi Al Ja’d dari Jabbaan dari Abdullah bin ‘Amru dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: ” Tidak akan masuk surga seorang pendurhaka kepada orang tua, pecandu khamer, orang yang mengungkit-ungkit pemberian, dan anak zina.”

 

Musnad Ahmad 6599: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq aku mendengar Al Mutsanna Ibnu Ash Shabah telah mengkhabarkan kepadaku ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam memutuskan, bahwa seorang wanita itu lebih berhak atas anaknya selama ia belum menikah.”

 

Musnad Ahmad 6600: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengkhabarkan kepada kami Sufyan dari Manshur dari Hilal bin Yasaf dari Abu Yahya dari Abdullah bin ‘Amru dia berkata: aku menemui Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam sedangkan waktu itu beliau melakukan shalat sambil duduk, maka aku bertanya; “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku pernah mendapat cerita, bahwa engkau mengatakan bahwa shalat sambil duduk itu nilai pahalanya adalah setengah dari shalat yang dikerjakan sambil berdiri, dan engkau sekarang melakukannya sambil duduk?” Beliau menjawab: “Benar, cuma aku tidaklah seperti salah seorang dari kalian.”

 

Musnad Ahmad 6601: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengkhabarkan kepada kami Ma’mar dari ‘Ashim bin Abi An Nujud dari Khoitsamah bin Abdurrahman dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash dia berkata: bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya seorang hamba jika ia berada pada jalan yang benar dalam ibadahnya kemudian ia sakit, maka akan dikatakan kepada malaikat yang menjadi wakilnya: catatlah untuknya seperti amalan yang dikerjakannya sewaktu masih sehat hingga ia jatuh sakit atau Aku ambil (ruhnya) kepada-Ku.”

 

Musnad Ahmad 6602: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengkhabarkan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Urwah dari Abdullah bin ‘Amru berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengangkat ilmu dari manusia setelah Ia berikan kepada mereka. Akan tetapi Allah akan mengambil (mewafatkan) para ulama`, maka setiap seorang Alim pergi, akan pergi pula ilmu yang ia miliki. Sehingga di dunia ini hanya tersisa orang-orang bodoh, dan manusia akan mengambil pemimpin yang bodoh, jika mereka dimintai fatwa maka mereka akan menjawab tanpa dengan ilmu, mereka sesat dan menyesatkan.”

 

Musnad Ahmad 6603: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengkhabarkan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari ibnul Musayyab dari Abdullah bin ‘Amru berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya orang yang berlaku adil waktu di dunia akan berada di menara-menara yang terbuat dari intan permata pada hari kiamat dan dekat dengan Allah Azza Wa Jalla karena sikap adil mereka di dunia.”

 

Musnad Ahmad 6604: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengkhabarkan kepada kami Ibnu Juraij berkata; telah mengkhabarkan kepadaku ‘Amru bin Syu’aib dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash, dia berkata; Suatu saat ketika kami sedang bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam di atas sebuah bukit, kami hendak melaksanakan shalat, beliau Shallallahu ‘alaihi wa Salam telah berdiri begitu pula dengan kami, namun mendadak muncul seekor keledai yang keluar dari lembah Abi Dub, yaitu lembah Abi Musa, lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam pun menangkapnya dan beliau belum juga bertakbir, dan beliau mempercayakannya kepada Ya’qub bin Zam’ah hingga ia mengembalikannya lagi kepada beliau.

 

Musnad Ahmad 6605: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rasyid dari Sulaiman bin Musa dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari Abdullah bin ‘Amru berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda; “Tidak berlaku persaksian seorang penghianat baik laki-laki maupun perempuan, tidak pula persaksian orang yang bermusuhan dengan saudaranya, tidak juga persaksian seorang Qoni` untuk keluarga yang menyantuninya, namun dibolehkan untuk selain keluarga tersebut. Qoni` adalah orang yang ditanggung penghidupannya oleh keluarga tersebut.”

 

Musnad Ahmad 6606: Telah menceritakan kepada kami Nashr Ibnu Bab dari Al Hajjaj dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak ada potong (tangan) jika (yang dicuri) kurang dari sepuluh dirham.”

 

Musnad Ahmad 6607: Telah menceritakan kepada kami Nashr Ibnu Bab dari Al Hajjaj dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; “Sesungguhnya ada dua orang wanita dari negeri Yaman datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, keduanya mengenakan gelang emas. Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pun bersabda: “Apakah kalian suka bila Allah memakaikan untuk kalian berdua sebuah gelang yang terbuat dari api?” Mereka menjawab: “Demi Allah, tidak wahai Rasulullah.” Beliau bersabda: “Kalau begitu tunaikanlah hak Allah atas kalian pada gelang tersebut.”

 

Musnad Ahmad 6608: Telah menceritakan kepada kami Nashr Ibnu Bab dari Hajjaj dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; Bahwa ada seorang laki-laki datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam mengadukan bapaknya. Dia berkata; “Wahai Rasulullah, Sesungguhnya ia telah mengambil hartaku.” Maka Rasulullah pun bersabda; “Sesungguhnya kamu dan juga hartamu adalah milik bapakmu.”

 

Musnad Ahmad 6609: Telah menceritakan kepada kami Nashr Ibnu Bab dari Hajjaj dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, berkata; Bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Setiap shalat yang tidak dibacakan (bacaan) di dalamnya maka ia kurang, kemudian kurang dan kurang, kemudian kurang dan kurang.”

 

Musnad Ahmad 6610: Telah menceritakan kepada kami Nashr Ibnu Bab dari Hajjaj dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, berkata; Bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menulis kitab antara kaum Muhajirin dan Anshor agar mereka membayar tebusan mereka (diyat), dan menebus tawanan mereka dengan baik dan dengan kedamaian antara kaum muslimin.”

 

Musnad Ahmad 6611: Telah menceritakan kepada kami Nashr Ibnu Bab dari Isma’il dari Qois dari Jarir bin Abdullah Al Bajalli dia berkata; “Kami menganggap bahwa berkumpul-kumpul di rumah keluarga mait dan membuat makanan setelah penguburannya sebagai bentuk niyahah (ratapan).”

 

Musnad Ahmad 6612: Telah menceritakan kepada kami Nashr Ibnu Bab dari Hajjaj dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menjama’ antara dua shalat ketika memerangi Bani Mushtholiq.”

 

Musnad Ahmad 6613: Telah menceritakan kepada kami Al hakam bin Musa, Abdullah bin Ahmad berkata; dan aku mendengarnya dari Al Hakam bin Musa telah menceritakan kepada kami Muslim bin Khalid dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa melakukan sumpah, kemudian ia melihat ada yang lebih baik, maka hendaknya ia mengambil yang baik dan membayar kafarah dari sumpahnya.”

 

Musnad Ahmad 6614: Telah menceritakan kepada kami ‘Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim berkata; telah menceritakan kepadaku Al Auza’i telah menceritakan kepadaku Yahya bin Abu Katsir telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ibrahim bin Al Harits At Taimi telah menceritakan kepadaku Urwah bin Az Zubair, ia berkata: aku berkata kepada Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash; kabarkanlah kepadaku perbuatan paling kejam yang dilakukan kaum musyrikin terhadap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam. Dia berkata; “Ketika Rasulullah sedang shalat di halaman Ka’bah tiba-tiba `Uqbah bin Abi Mu’aith menghampiri beliau dan menarik bahunya Shallallahu ‘alaihi wa Salam serta melilitkan bajunya ke leher beliau dan mencekiknya kuat-kuat. Kemudian Abu Bakar mendekatinya, lalu dia menarik bahunya dan mendorongnya dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam seraya berkata: “Apakah kamu akan membunuh seorang laki-laki karena dia menyatakan: “Rabbku adalah Allah, padahal telah datang kepadamu keterangan-keterangan dari Rabbmu.”

 

Musnad Ahmad 6615: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari ‘Atho` bin As Sa`ib dari bapaknya, dari Abdullah bin ‘Amru dia berkata; seorang laki-laki datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam untuk berbaiat kepadanya atas hijrah dan dengan sedikit memaksa beliau. Dia berkata; “Aku tidak datang kepadamu kecuali dengan membuat kedua orang tuaku menangis.” Beliau bersabda: “Pulanglah dan buat mereka tertawa sebagaimana engkau telah membuat keduanya menangis.”

 

Musnad Ahmad 6616: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari ‘Atho` bin As Sa`ib dari bapaknya, dari Abdullah bin ‘Amru dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, bahwa beliau bersabda: “Dua hal yang tidaklah seorang muslim selalu menjaga kecuali ia akan masuk surga, keduanya mudah untuk dikerjakan, namun sedikit orang yang mengamalannya; engkau bertasbih kepada Allah sepuluh kali, bertahmid kepada Allah sepuluh kali, dan bertakbir sepuluh kali pada setiap penghujung shalat. Maka genaplah seratus lima puluh dengan amalan lisan, dan seribu lima ratus dalam timbangan amal. Dan hendaklah bertasbih sebanyak tiga puluh tiga, bertahmid tiga puluh tiga, dan bertakbir tiga puluh empat” -Atho` tidak tahu manakah yang harus dibaca sebanyak tiga puluh empat-, “jika dendak merebahkan badannya untuk tidur, maka genaplah seratus dengan amalan lisan, dan seribu dalam hitungan mizan (timbangan pahala). Maka siapakah di antara kalian yang melakukan dosa sebanyak dua ribu lima ratus dalam sehari?” Mereka berkata: “Wahai Rasulullah, bagaimana keduanya mudah untuk dikerjakan, namun sedikit orang yang mengamalannya.” Beliau bersabda, “Setan mendatangi kalian pada setiap habis shalat seraya mengingatkan dengan keperluan ini dan ini, kemudian salah seorang dari kalian berdiri dan tidak sempat membacanya lagi. Jika ia ingin tidur Setan akan menidurkannya dan dia tidak sempat lagi untuk membacanya.” Dan sungguh aku melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menggenggam erat di tangannya (selalu mengamalkan).” Abdullah berkata; aku mendengar (Ubaidullah Al Qowaririy) berkata; aku mendengar Hammad bin Zaid berkata; ‘Atho` Ibnu As Sa`ib datang mengunjungi kami di Bashroh, maka berkata Ayub kepada kami; “datanglah kepadanya dan tanyakan tentang hadits tasbih, ” yaitu hadits ini.

 

Musnad Ahmad 6617: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Abu bisyr dari seorang laki-laki penduduk Makkah, dari Abdullah bin ‘Amru dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, bahwa beliau melihat orang-orang yang sedang berwudlu, namun mereka tidak sempurna dalam wudlunya. Maka beliau bersabda; “Sesungguhnya tumit yang tidak terbasuh air wudlu akan terkena api neraka.”

 

Musnad Ahmad 6618: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Isma’il -yaitu Ibnu Abi Khalid- dari Asy Sya’bi dari Abdullah bin ‘Amru dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, bahwa beliau bersabda: ” Sesungguhnya yang disebut Muhajir adalah orang yang berhijrah dari sesuatu yang telah dilarang oleh Allah, dan seorang muslim adalah jika orang lain selamat dari bahaya lisan dan tangannya.”

 

Musnad Ahmad 6619: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Sa’d bin Ibrahim bahwa ia mendengar seorang laki-laki dari Bani Makhzum menceritakan dari pamannya, bahwa Mu’awiyah ingin mengambil tanah milik Abdullah bin ‘Amru yang disebut dengan al Wahthu, maka diperintahkanlah semua pengikutnya, kemudian mereka mengenakan alat-alat perangnya dan ingin segera melakukan perang. Maka akupun mendatanginya, dan berkata: “ada apa?” Maka Abdullah bin ‘Amru berkata; “sesungguhnya aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidaklah seorang muslim yang dizholimi dengan sebuah kezholiman lalu ia diperangi dan dibunuh kecuali ia mati dalam keadaan syahid.”

 

Musnad Ahmad 6620: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Sa’d bin Ibrahim dari Hilal bin Tholhah atau, Tholhah bin Hilal berkata; aku mendengar Abdullah bin ‘Amru berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berkata kepadaku; “wahai Abdullah bin ‘Amru hendaklah kamu puasa dahr, yaitu engkau puasa tiga hari dalam setiap bulannya.” Dia berkata; kemudian Nabi membaca ayat, “Barangsiapa beramal dengan satu kebaikkan maka baginya sepuluh yang semisal” dia berkata; Aku berkata; sesungguhnya aku mampu untuk melakukan yang lebih banyak dari itu. Beliau bersabda; “Berpuasalah kamu sebagaimana puasa yang dilakukan Dawud, dia puasa sehari dan berbuka sehari.”

 

Musnad Ahmad 6621: Telah menceritakan kepada kami Rauh berkata; telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Ziyad bin Fayyadl dari Abu Iyadh dia berkata; aku mendengar Abdullah bin ‘Amru berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda kepadaku: “Puasalah sehari, maka engkau akan mendapatkan pahala dari hari yang tersisa, sehingga Ia menghitung empat hari atau lima hari, ” Syu’bah masih ragu. beliau bersabda: “Puasalah dengan seutama-utama puasa, yaitu puasa yang dilakukan oleh Dawud Alaihis Salam, dia puasa sehari dan berbuka sehari.”

 

Musnad Ahmad 6622: Telah menceritakan kepada kami Aswad bin ‘Amir berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Bakr -yaitu Ibnu ‘Ayyasy- berkata; kami masuk menemui Abu Hashin untuk mengunjunginya sedangkan ‘Ashim bersama kami, dia berkata; Abu Hashin berkata kepada ‘Ashim; “apakah engkau ingat dengan hadits yang diceritakan kepada kami oleh Al Qosim bin Mukhaimirah?” dia berkata; “Iya, sesungguhnya pada suatu hari ia pernah menceritakan kepada kami dari Abdullah bin ‘Amru, ia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika seorang hamba muslim mengeluh, maka akan dikatakan kepada Katib yang selalu menulis amalannya: “Tulislah untuknya pahala sebagaimana amal yang ia kerjakan diwaktu sehat sehingga Aku genggam, atau Allah mengatakan; sehingga Aku bebaskan dia.” Abu Bakr berkata: ‘Ashim dan Abi Hashin keduanya menceritakan kepada kami seperti ini.

 

Musnad Ahmad 6623: Telah menceritakan kepada kami Musa bin Dawud telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Az Zinad dari Abdurrahman Ibnul Harits dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berkata pada waktu fathu Makkah; “Setiap perjanjian pada masa jahiliyah tidaklah Islam datang kecuali mengukuhkannya, dan tidak ada lagi perjanjian dalam Islam”

 

Musnad Ahmad 6624: Telah menceritakan kepada kami Asbath bin Muhammad berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu ‘Ajlan dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melarang dari menjual dengan jalan meminjamkan, dua perdagangan dalam satu transaksi, menjual sesuatu yang tidak ada di sisimu, dan mengambil keuntungan dari barang yang tidak bisa dijamin (keberadaannya).

 

Musnad Ahmad 6625: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sawa` Abu Al Khaththab As Sadusi berkata; aku bertanya kepada Al Mutsanna bin Ash Shabah dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya Allah telah menambah shalat untuk kalian maka jagalah ia, yaitu shalat witir.” ‘Amru bin Syu’aib berpendapat, bahwa shalat witir yang dinggalkan hendaklah dikerjakan meskipun telah lewat satu bulan.

 

Musnad Ahmad 6626: Telah menceritakan kepada kami ‘Affan telah menceritakan kepada kami Syu’bah, dia berkata; Ibrahim bin Maimun telah mengkhabarkan kepada kami, dia berkata; aku mendengar seorang lelaki dari Bani Al Harits berkata; aku mendengar seorang lelaki yang biasa dipanggil Ayub dari suku kami berkata: aku mendengar Abdullah bin ‘Amru berkata: “Barangsiapa bertaubat setahun sebelum kematiannya maka taubatnya akan diterima, dan barangsiapa bertaubat sebulan sebelum kematiannya maka taubatnya akan diterima, hingga ia mengatakan; sehari sebelum kematiannya, hingga ia mengatakan satu jam sebelum kematiannya, dan hingga ia mengatakan fuwaqon (yakni jarak waktu dari perahan pertama ke perahan kedua). Dia berkata; ada seorang lelaki bertanya: “Bagaimana dengan seorang musyrik yang kemudian menyatakan masuk Islam?” Ia menjawab: “Aku hanya berbicara kepada kalian apa yang kudengar dari ucapan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam.”

 

Musnad Ahmad 6627: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakr dan Abdurrazzaq mereka berkata; telah menceritakan kepada kami ibnu Juraij. Dan Rauh berkata; telah mengkhabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengkhabarkan kepadaku ‘Amru bin Dinar berkata; bahwa Amru bin Aus mengabarkan kepadanya dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Puasa yang paling disukai oleh Allah adalah puasa Daud, dia puasa setengah tahun, dan shalat yang disukai oleh Allah adalah shalatnya Dawud, dia tidur separoh malam, kemudian bagun, kemudian tidur, kemudian bangun di sepertiga malam akhir.”

 

Musnad Ahmad 6628: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakr dan Abdurrazzaq mereka berkata; telah mengkhabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengkhabarkan kepadaku Sulaiman Al Ahwal bahwa Tsabit Pelayan Umar bin Abdurrahman menceritakan kepadanya, bahwa ketika Abdullah bin ‘Amru dan Anbasah bin Abi Sufyan bersiap-siap untuk perang, Khalid Ibnul `Ash menaiki kendaraannya menuju Abdullah bin ‘Amru seraya menasihatinya. Maka Abdullah bin ‘Amru pun berkata: Tidakkah engkau tahu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam telah bersabda: “Barangsiapa dibunuh karena membela hartanya maka dia mati Syahid.” Dan menurut Abdurrazzaq, dia berkata: “barangsiapa dibunuh karena membela hartanya maka ia mati syahid.”

 

Musnad Ahmad 6629: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Zakaria bin Abi Za`idah berkata; telah mengkhabarkan kepada kami Hajjaj dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Budak mana saja yang menebus dirinya dengan membayar seratus Auqiyah, kemudian ia membayarnya kecuali kurang sepuluh saja, lalu ia tidak sanggup lagi maka ia tetap sebagai seorang budak.”

 

Musnad Ahmad 6630: Telah menceritakan kepada kami Abdah bin Sulaiman dari Muhammad bin Ishaq dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, ia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melarang dari mencabut uban.”

 

Musnad Ahmad 6631: Telah menceritakan kepada kami Zaid Ibnul Hubbab telah mengkhabarkan kepadaku Musa bin Aliy aku mendengar bapakku berkata; Aku mendengar Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash berkata; aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tahukah kalian siapa itu muslim?” Mereka menjawab: “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Beliau bersabda: “Seorang muslim adalah jika kaum muslimin merasa aman dari bahaya lisan dan tangganya.” Beliau bersabda: “Tahukah kalian siapa itu mukmin?” Mereka menjawab: “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Beliau bersabda: “Seorang mukmin adalah jika orang-orang mukmin merasa aman darinya terhadap jiwa dan harta mereka. Dan seorang Muhajir adalah orang yang menjauhi keburukkan.”

 

Musnad Ahmad 6632: Telah menceritakan kepada kami Al fadl bin Dukain telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Al A’masy dari Abdurrahman bin Abi Ziyad dari Abdullah bin Al Harits berkata; sesungguhnya aku ingin pergi menemui Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash dan Mu’awiyah. Maka Abdullah bin ‘Amru berkata kepada ‘Amru: aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya ia telah dibunuh oleh kelompok pemberontak -yaitu Ammar-“, maka ‘Amru berkata kepada Mu’awiyah: “dengarkanlah apa yang ia katakan ini, ” lalu ia pun menceritakannya, maka ia berkata; “apakah kami yang membunuhnya, sesungguhnya yang telah membunuhnya adalah orang yang datang bersamanya.” Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah -yaitu Adl dlarir- berkata; telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Abdurrahman bin Abi Ziyad kemudian ia menyebutkan sebagaimana dalam hadits.

 

Musnad Ahmad 6633: Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid Al haddad telah menceritakan kepada kami Husain Al Mu’allim dan Yazid telah mengkhabarkan kepada kami Husain dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; “aku melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam ketika dalam safar kadang berpuasa dan kadang tidak, dan aku melihat beliau kadang minum sambil berdiri dan kadang tidak, dan aku melihat beliau kadang shalat dengan tanpa alas kaki dan kadang dengan memakai sandal, dan aku melihat beliau kadang bergeser ke kanan dan kadang ke kiri.”

 

Musnad Ahmad 6634: Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengkhabarkan kepada kami Al Awwam telah menceritakan kepadaku Aswab bin Mas’ud dari Hanzhalah bin Khuwailid Al ‘Anbari dia berkata: ketika aku sedang bersama dengan Mu’awiyah, datanglah kepadanya dua orang laki-laki yang saling cekcok tentang (kematian) `Ammar, setiap dari mereka mengaku bahwa dirinyalah yang telah membunuhnya. Maka berkatalah Abdullah bin ‘Amru: “hendaknya setiap kalian tidak menyalahkan dirinya masing-masing atas kematian `Ammar. Maka sesungguhnya aku mendengar -yaitu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, ” -Abdullah bin Ahmad berkata; “beginilah yang dikatakan oleh bapakku, – yaitu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Dia telah dibunuh oleh kelompok pemberontak.” Lalu Mu’awiyah berkata; “Tidakkah cukup leluconmu wahai ‘Amru, apa urusanmu dengan aku?” Dia menjawab: “sesungguhnya bapakku telah mengadukan aku ke Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, dan beliau berkata kepadaku: “Taatilah bapakmu selama ia masih hidup, dan jangan kau berbuat salah kepadanya. Sesungguhnya aku bersama kalian dan aku tidak akan memerangi”

 

Musnad Ahmad 6635: Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun dan Muhammad bin Yazid mereka berkata; telah mengkhabarkan kepada kami Muhammad bin Ishaq dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; aku berkata kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam; “Wahai Rasulullah, bolehkan aku menulis apa yang aku dengar darimu?” Beliu berkata; “Ya.” Aku berkata; “Walaupun engkau dalam keadaan ridla atau marah?” Beliau menajwab, “Ya, karena sesungguhnya tidak pantas bagiku kecuali berkata yang benar dalam perkara itu (agama).” Berkata Muhammad bin Yazid dalam haditsnya; “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku mendengar darimu sesuatu maka bolehkah aku menulisnya?” Beliau bersabda: “Ya, silahkan.”

 

Musnad Ahmad 6636: Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengkhabarkan kepada kami Hisyam dan Abdu Ash Shomad telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Yahya dari Mauhammad bin Ibrahim ibnul Harits bahwa Khalid bin Ma’dan menceritakan kepadanya, bahwa Jubair bin Nufair menceritakan kepadanya bahwa Abdullah bin ‘Amru mengkhabarkan kepadanya, dia berkata; Abdush Shomad bin Al ‘Ash menceritakan kepadanya, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam melihat dua lembar kain yang telah dicelup dengan warna kuning yang ia kenakan, maka beliau pun bersabda, “Sesungguhnya ini adalah pakaian orang-orang kafir maka janganlah engkau memakainya.”

 

Musnad Ahmad 6637: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkhabarkan kepada kami Muhammad bin Ishaq dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, bahwa beliau bersabda: “Tidak ada cerai untuk istri yang tidak kalian miliki, tidak ada pembebasan budak yang tidak kalian miliki, tidak ada nadzar yang tidak kalian miliki dan tidak ada nadzar dalam beramaksiat kepada Allah.”

 

Musnad Ahmad 6638: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkhabarkan kepada kami Husain Al Mu’allim dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; “Ketika Makkah ditaklukkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau berasbda, “Tahanlah senjata kalian kecuali kepada Khuza’ah dari Bani Bakr”, maka Rasulullah memberi izin kepda mereka sehingga mereka shalat asar. Kemudian beliau bersabda: “Tahanlah senjata kalian.” Maka pada keesokan harinya, seorang laki-laki dari Khuza’ah bertemu dengan seorang lelaki dari Bani Bakr di Muzdalifah lalu membunuhnya. Lalu sampailah kejadian tersebut kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam. Maka beliau berdiri dan berkhutbah: “Sesungguhnya manusia yang paling sombong dihadapan Allah adalah orang yang membunuh di wilayah haram, membunuh orang yang tidak bersalah, dan orang yang membunuh karena dendam Jahilliyah.” Seorang laki-laki bertanya, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Fulan itu ibunya pernah berzina dengan aku ketika masa Jahilliyah.” Maka Rasulullah pun bersabda, “Tidak ada pengakuan dalam Islam, perkara Jahilliyah telah usai, seorang anak adalah untuk suami dan seorang pezina baginya adalah Al Atslab.” Ditanya: “Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan Al Atslab?” Beliau menjawab: “Yaitu hukuman rajam, dan pada sepuluh jari setiap jarinya adalah denda sepuluh ekor unta, dan pada lima al Mawadlih (luka yang hingga terlihat tulangnya) setiap darinya adalah lima ekor unta. Tidak ada shalat setelah subuh sehingga matahari terbit, dan tidak ada shalat setelah asar sehingga matahari terbenam, dan tidak boleh menggabungkan seorang wanita bersama bibinya baik dari pihak ayah ataupun ibu dalam sebuah pernikahan, tidak boleh seorang istri memberikan sesuatu kepada orang lain kecuali dengan izin suami, dan tepatilah perjanjian dimasa Jahilliyah, sesungguhnya Islam tidaklah datang kecuali mengukuhkannya, dan jangan engkau menambah-nambah perjanjian dalam Isalam.”

 

Musnad Ahmad 6639: Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengkhabarkan kepada kami Al Awwam telah menceritakan kepadaku pembantu Abdullah bin ‘Amru dari Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, dia berkata; suatu ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menyaksikan matahari yang sedang terbenam kemudian beliau berkomentar mengenai api neraka milik Allah yang sangat panas; “Kalau seandainya ia tidak dicegah dengan perintah-Nya maka niscaya ia akan membinasakan seluruh yang ada di muka bumi ini.”

 

Musnad Ahmad 6640: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkhabarkan kepada kami Muhammad bin Ishaq dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Bukan dari golongan kami orang yang tidak mengetahui hak orang yang lebih besar dan tidak sayang kepada yang lebih muda di antara kami.”

 

Musnad Ahmad 6641: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkhabarkan kepada kami Muhammad bin Ishaq dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; aku mendengar seorang laki-laki dari Muzainah bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam., lalu ia menyebutkan sebagaimana hadits Ibnu Idris. Dia berkata: Ia bertanya tentang buah-buahan yang ada dalam keranjang, maka beliau bersabda: “Barangsiapa memakan dengan mulutnya dan ia tidak mengambilnya dengan cara sembunyi-sembunyi maka baginya tidak ada sanksi. Dan barangsiapa kedapatan sedang ia telah memikulnya maka ia harus mengganti dengan dua kali lipat dari harga barang tersebut, dan dia juga harus dihukum. Maka barangsiapa mengambil dengan mengelabui penjaganya, dan telah sampai dari harga sebuah tameng maka tangannya wajib dipotong.” Dia berkata; “Wahai Rasulullah, bagaimana dengan barang yang kami temukan di jalan yang ramai penduduk?” Beliau menjawab: “Umumkanlah selama satu tahun, jika pemiliknya datang hendaknya engkau berikan dan jika tidak maka ia jadi milikmu.” Dia berkata; ” Wahai Rasulullah, bagaimana jika kami temukan di reruntuhan bangunan yang roboh?” Beliau menjawab: “Padanya dan pada harta yang ditemukan dalam keadaan terpendam terdapat kewajiban mengeluarkan (zakat) sebanyak seperlima.”

 

Musnad Ahmad 6642: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkhabarkan kepada kami Muhammad bin Ishaq dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam telah melarang untuk mencabut uban, dan beliau bersabda: “Dia adalah cahaya bagi seorang mu`min.” beliau bersabda lagi, “Tidaklah seseorang dalam Islam yang tumbuh padanya satu helai uban kecuali dengannya Allah akan mengangkat derajatnya, dihapuskan darinya kesalahannya dan ditulis baginya kebaikkan.”

 

Musnad Ahmad 6643: (Masih dari jalur yang sama dengan hadits sebelumnya dari Abdullah bin ‘Amru) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Bukan dari golongan kami orang yang tidak menghormati orang yang lebih besar dari golongan kami, dan menyayangi anak kecil dari golongan kami.”

 

Musnad Ahmad 6644: Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengkhabarkan kepada kami Al Hajjaj bin Arthoh, dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam mengembalikan anak perempuannya kepada Abu Al ‘Ash dengan mahar baru dan akad nikah baru. Bapakku berkata dalam hadits yang diriwayatkan Hajjaj; “beliau mengembalikan Zaenab (anak perempuannya).” Dia berkata; ini hadits dho’if, atau dia berkata; Waahin (lemah), dan Al Hajjaj tidak pernah mendengarnya dari ‘Amru bin Syu’aib, akan tetapi sebenarnya ia mendengarnya dari Muhammad bin Ubaidillah Al ‘Arzamiy, dan hadits yang diriwayatkan Al ‘Arzamiy tidak dianggap (tidak diakui). Dan hadits dengan riwayat shahihlah yang meriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu ‘Aliahi Wasallam menyetujui akad nikah mereka yang pertama.

 

Musnad Ahmad 6645: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkhabarkan kepada kami Al Hajjaj bin Artho`ah dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa ada dua orang wanita dari Yaman datang menemui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pada tangan mereka berdua terdapat gelang dari emas, maka Rasulullah berkata; “Apakah kalian mau jika Allah memakaikan gelang dari api untuk kalian berdua?”Tidak”, jawab mereka. Maka Beliau bersabda: ” (Kalau begitu) tunaikanlah hak dari barang ini.”

 

Musnad Ahmad 6646: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkhabarkan kepada kami Al Hajjaj dan Mu’amar bin Sulaiman Ar raqqi dari Al Hajjaj bin Arthoh dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak berlaku persaksian seorang pengkhianat, orang yang terancam hukuman hudud didalam Islam serta orang yang punya rasa dendam kepada saudaranya.”

 

Musnad Ahmad 6647: Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengkhabarkan kepada kami Al Hajjaj bin Arthoh dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla telah menambahkan untuk kalian shalat, yaitu shalat witir.”

 

Musnad Ahmad 6648: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkhabarkan kepada kami Al Hajjaj bin Arthoh dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; Seorang laki-laki datang menemui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam lalu berkata; “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku mempunya sanak kerabat, aku sambung silaturahim tetapi mereka memutuskan, aku memaafkan tetapi mereka berbuat zhalim, aku berbuat baik tetapi mereka berbuat jahat, apakah aku harus membalas perbuatan mereka?” maka Beliau menjawab: “Jangan engkau lakukan, dengan begitu berarti engkau tinggalkan mereka semua, tetapi ambillah kebaikannya dan sambunglah hubungan dengan mereka, karena sesungguhnya Allah akan senantiasa memberimu pertolongan selama engkau bisa konsisten begitu.”

 

Musnad Ahmad 6649: Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengkhabarkan kepada kami Al Hajjaj dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Orang yang meminta pemberiannya kembali seperti seekor anjing menjilat muntahannya kembali.”

 

Musnad Ahmad 6650: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkhabarkan kepada kami Al Hajjaj bin Arthoh dari Ibrahim bin ‘Amir dari Sa’id Ibnul Musayyab dan dari Az Zuhri dari Humaid bin Abdurrahman dari Abu Hurairah dia berkata; Ketika kami sedang bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam tiba-tiba ada seorang lelaki datang dengan menjambak-jambak rambutnya seraya berkata: “Celakalah aku!” maka Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wa sallam bertanya kepadanya: “ada apa dengan kamu?” Ia menjawab: “Aku telah menyetubuhi isteriku pada siang hari bulan ramadhan.” Beliau berkata: “Merdekakanlah hamba sahaya”! Ia menjawab: “Aku tidak mempunyainya.” Beliau berkata: “Kalau begitu puasalah dua bulan berturut-turut.” Dia menjawab: “Aku tidak mampu.” Beliau berkata: “Kalau begitu berilah makan kepada enam puluh fakir miskin.” Dia menjawab: “Aku tidak mampu.” Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam memberikan sebuah wadah berisi lima sho’ kurma, dan berkata: “Ambillah ini dan berikanlah kepada enam puluh orang fakir miskin.” Dia berkata; “Wahai Rasulullah, di antara dua dataran bebatuan ini tidak ada satu keluarga yang lebih miskin daripada keluarga kami.” Beliau berkata: “Kalau begitu makanlah kurma itu dan berilah makan kepada anggota keluargamu.” Yazid berkata kepada kami, bahwa Al Hajjaj mengkhabarkan kepada kami, dari ‘Atho`, dan dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, seperti hadits tersebut di atas, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, dan ia menambahkan: “seekor sapi.” ‘Amru berkata; dan beliau menyuruhnya untuk berpuasa menggantikan puasanya yang telah batal.

 

Musnad Ahmad 6651: Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Musa telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Ali bin Zaid dari Muthorrif bin Abdullah bin Asy Syikhir bahwa Nauf dan Abdullah bin ‘Amru berkumpul. Nauf berkata; seraya menyebutkan sebuah hadits. Maka Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash berkata; “Aku akan ceritakan kepadamu bahwa pada suatu malam kami pernah shalat bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, maka ada yang masih menunggu dan ada yang sudah pulang. ketika itu datanglah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam sebelum orang-orang berdiri untuk melaksanaan shalat Isya`. Beliau datang dengan hati yang penuh semangat mengangkat jarinya seperti ini; beliau menggenggam dua puluh sembilan jarinya dan mengacungkan jari telunjuknya ke langit lalu berkata: “Wahai kaum muslimin, Ini Rabb kalian Azza Wa Jalla telah membuka satu pintu dari pintu-pintu langit dengan membanggakan kalian kepada para malaikat-Nya seraya berkata: “Wahai para malaikat-Ku, lihatlah, mereka adalah hamba-hamba-Ku, mereka melaksanakan kewajiban kemudian menunggu kewajiban yang lain.”

 

Musnad Ahmad 6652: Telah di tandai, telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Yusuf Al Azroq dan Haudzah bin Khalifah mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Auf dari Maimun bin Astadz. Haudzah Al Hizani berkata; Abdullah bin ‘Amru berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa dari umatku memakai emas dan mati dalam keadaan tetap memakainya, maka Allah akan mengharamkan baginya emas surga. Dan barangsiapa dari umatku memakai kain sutera dan mati dalam keadaan tetap memakainya, maka Allah akan mengharamkan baginya kain sutera surga.” Abdullah berkata; bapakku menandai hadits ini, dan aku mengira bahwa dia menandai pada hadits itu karena periwayatannya keliru. Padahal yang benar adalah dari Maimun bin Astadz dari Abdullah bin ‘Amru, dan tidak disebutkan di dalamnya dari Ash Shadafi. Dan dikatakan: Sesungguhnya yang disebut Maimun itu adalah Ash Shadafi itu sendiri, karena Yazid bin Harun mendengar dari Al Juhari pada akhir-akhir dari hidupnya. WaAllahu A’lam.

 

Musnad Ahmad 6653: Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengkhabarkan kepada kami Al Jurairi dari Maimun bin Astadz dari Ash Shadafi dari Abdullah bin ‘Amru dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam beliau bersabda: “Barangsiapa meninggal dari umatku sedang dia meminum khamer, maka Allah akan mengharamkan baginya untuk meminumnya di surga, dan barangsiapa meninggal dari umatku sedang dia menggenakan emas, maka Allah akan mengharamkan baginya untuk mengenakannya di surga.”

 

Musnad Ahmad 6654: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail berkata; telah menceritakan kepada kami Hajjaj dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Budak manasaja yang menebus dirinya dengan seratus uqiyah, dia bayar semua kecuali (kurang) sepuluh uqiyah, maka ia tetap sebagai seorang budak.”

 

Musnad Ahmad 6655: Telah menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah telah mengkhabarkan kepada kami Qotadah dari Abu Tsumamah Ats Tsaqofi dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Sesungguhnya rahim pada hari kiamat akan diwujudkan laksana hujnah (semisal alat untuk memintal benang), dia akan berbicara dengan lisan secara fasih dan jelas, dia akan menyambung bagi orang yang menyambungnya dan akan memutus bagi orang yang memutuskannya.”

 

Musnad Ahmad 6656: Telah menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Hammad dari Tsabit dari Syu’aib bin Abdullah bin ‘Amru dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda kepadanya: “Puasalah sehari maka engkau akan mendapatkan pahala sepuluh hari puasa.” dia berkata; “Wahai Rasulullah, tambahkanlah untukku karena aku mempunyai kemampuan.” Beliau bersabda: “Puasalah dua hari dan engkan akan mendapatkan pahala sembilan hari puasa.” Dia berkata; “Tambahkanlah untukku karena aku masih mampu.” Beliau bersabda: “Puasalah tiga hari dan engkau akan mendapatkan pahala delapan hari puasa.”

 

Musnad Ahmad 6657: Telah menceritakan kepada kami Abu Dawud dan Abdu Ash Shomad Al Ma’na mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Qotadah dari Syahr, dia berkata; Abdullah bin ‘Amru datang menemui Nauf Al Bikaliy sedang ia lagi menceritakan hadits. Maka Abdullah berkata; “ceritakanlah, karena sesungguhnya kami dilarang untuk menceritakan hadits.” Dia berkata; “bagaimana mungkin aku akan menceritakan sedang disampingku ada seorang sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, dan dia dari bangsa Quraisy.” Maka Abdullah bin ‘Amru pun berkata; aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Akan ada hijrah setelah hijrah, maka orang-orang terbaik dari penduduk bumi, ” menurut riwayat Abdush Shomad, dia berkata: “maka orang-orang pilihan dari penduduk bumi akan pindah ke tempat hijrahnya Nabi Ibrahim (Syam), dan akan tersisa di bumi ini orang-orang yang buruk, bumi pun melempar mereka, Allah Azza Wa Jalla benci mereka, dan mereka akan digiring oleh api bersama-sama dengan kera-kera dan babi-babi.”

 

Musnad Ahmad 6658: (masih menurut jalur/sanad hadits yang sebelumnya) kemudian ia berkata; “ceritakanlah, sesungguhnya kami dilarang untuk menceritakan hadits.” Lalu dia berkata; “Bagaimana aku menceritakan sedang disampingku ada sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, dan dia dari bangsa Quraisy.” Maka Abdullah bin ‘Amru berkata; aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Akan keluar suatu kaum dari arah timur, mereka membaca Al Qur`an tetapi tidak pernah melewati kerongkongan mereka, setiap tanduk mereka dipotong maka akan tumbuh tanduk yang baru, sehingga di sisa-sisa mereka itu akan muncul Dajjal.”

 

Musnad Ahmad 6659: Telah menceritakan kepada kami Abu Al Jawab telah menceritakan kepada kami ‘Ammar bin Ruzaiq dari Al A’masy dari Abi Sa’id berkata; aku mendatangi Abdullah bin ‘Amru dan aku berkata padanya, “Ceritakanlah kepadaku apa yang engkau dengar dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, dan jangan engkau ceritakan dari taurot dan Injil kepadaku.” Maka dia pun berkata; aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Seorang muslim adalah jika kaum muslimin selamat dari bahaya lisan dan tangannya, dan muhajir adalah orang yang menjauhi apa yang telah Allah larang.”

 

Musnad Ahmad 6660: Telah menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Tsaur bin Zaid dari Utsman Asy Syami bahwa ia mendengar Abu Al Asy`ats Ash Shan’ani dari Aus bin Aus Ats Tsaqofi dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Barangsiapa mandi (pada hari Jum’at), pergi di awal waktu, lalu mendekat kemudian mendengarkan (khutbah) dan diam, maka setiap langkah yang dilangkahkannya akan mendapat pahala seperti qiyamullail dan berpuasa selama setahun.”

 

Musnad Ahmad 6661: Telah menceritakan kepada kami Aswad bin ‘Amir berkata; telah mengkhabarkan kepada kami Abu Isra`il dari Al Hakam dari Hilal Al Hajari dia berkata; aku berkata kepada Abdullah bin ‘Amru; ceritakanlah kepadaku satu hadits yang engkau dengar dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam. Dia berkata; aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: ” Seorang muslim adalah jika kaum muslimin selamat dari bahaya lisan dan tangannya, dan muhajir adalah orang yang menjauhi apa yang telah Allah larang.” Abu Abdurrahman berkata: “ini salah, tetapi yang benar adalah bahwa riwayat itu dari Al Hakam dari Saif dari Rusyaid Al Hajari dari bapaknya.”

 

Musnad Ahmad 6662: Telah menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Hammad dari Qotadah dari Syahr bin Hausyab dari Abdullah bin ‘Amru dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Orang yang terbunuh karena membela hartanya adalah syahid.”

 

Musnad Ahmad 6663: Telah menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abi Hafshah telah menceritakan kepada kami Ibnu Syihab dari Isa bin Tholhah dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash, dia berkata; aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, dan telah datang kepada beliau seorang laki-laki pada hari nahr sedang beliau berdiri di dekat Jamroh, dia berkata; “wahai Rasulullah, sesungguhnya aku telah mencukur rambut sebelum aku melempar?” Maka beliau bersabda: “Lemparlah dan engkau tidak berdosa.” Kemudian seorang laki-laki lain datang kepada beliau seraya berkata; “Sesungguhnya aku telah menyembelih padahal aku belum melempar?” Beliau bersabda: “Lemparlah dan engkau tidak berdosa.” Kemudian seorang laki-laki lain datang kepada beliau seraya berkata: “Sesunguhnya aku telah melakukan thowaf ifadloh sebelum melempar? Beliau bersabda: “Lemparlah dan engaku tidak berdosa.” Dia berkata; tidaklah aku melihat beliau setiap ditanya kecuali selalu berkata; “kerjakanlah dan engaku tidak berdosa.”

 

Musnad Ahmad 6664: Telah menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Syu’bah telah mengkhabarkan kepadaku Hushain dia berkata; aku mendengar Mujahid menceritakan dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya setiap amalan itu ada waktu semangatnya, dan setiap masa semangat ada masa jenuhnya, maka barangsiapa semangatnya cenderung kepada sunahku dia beruntung, dan barangsiapa masa jenuhnya cenderung kepada selain itu maka ia celaka.”

 

Musnad Ahmad 6665: Telah menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Hatim bin Abi Shaghirah telah menceritakan kepada kami Abu Balj dari Amru bin maimun dari Abdullah bin ‘Amru dia berkata; aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “barangsiapa mengucapkan; LAA ILAAHA ILLAH WALLAHU AKBAR WAL HAMDULILLAH WA SUBHANALLAH WALAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAH (Tidak ada Ilah yang hak kecuali Allah, Allah maha Besar, segala puji bagi Allah, Maha suci Allah, tidak daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah) maka akan diampuni dosa-dosanya meskipun sebanyak buih dai lautan.”

 

Musnad Ahmad 6666: Telah menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari ‘Amru bin Dinar berkata; aku mendengar Shuhaib Pelayan Abdullah bin ‘Amir dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, bahwa beliau bersabda: “Barangsiapa membunuh burung tanpa dengan memberikan haknya maka Allah Azza Wa Jalla akan bertanya tentangnya pada hari kiamat.”

 

Musnad Ahmad 6667: Telah menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abi Humaid telah mengkhabarkan kepada kami ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; Do’a yang paling sering dibaca Rasulullah pada hari ‘Arafah ialah: “LAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHUU LAA SYARIIKALAH LAHUL HAMDU BIYADIHIL KHAIR WAHUWA ‘ALA KULLI SYAI-IN QODIIR (Tiada Ilah selain Allah semata, dan tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kekuasaan dan milik-Nya segala puji-pujian, ditangan-Nya ada kebaikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu).”

 

Musnad Ahmad 6668: Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr Al Hanafi telah menceritakan kepada kami Abdul Hamid bin Ja’far dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jangalah kalian mencabut uban, karena sesungguhnya ia adalah cahaya bagi seorang muslim, barangsiapa tumbuh padanya sehelai uban di dalam Islam maka dengannya Allah akan menuliskan untuknya satu kebaikan, menghapus darinya satu kesalahan dan mengangkatnya dengan satu derajat.”

 

Musnad Ahmad 6669: Telah menceritakan kepada kami Abdu Ash Shomad, telah menceritakan kepadaku, bapakku telah menceritakan kepada kami Habib -yaitu Al Mu’allim- dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Seorang lelaki akan masuk surga karena kelapangan hatinya baik ia sebagai hakim atau yang dihakimi.”

 

Musnad Ahmad 6670: Telah menceritakan kepada kami Abdu Ash Shomad telah menceritakan kepada kami Hamam telah menceritakan kepada kami Qotadah dari Al Hasan dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak akan terjadi hari kiamat hingga Allah Ta’ala mengambil orang-orang yang baik dari penduduk bumi hingga di dalamnya hanya tersisa orang-orang yang hina yang sama sekali tidak mengenal kebaikan dan tidak mengingkari kemungkaran.” ‘Affan berbicara kepada kami, Hammam berbicara kepada kami, dari Qotadah, dari Al Hasan, dari Abdullah bin ‘Amru, ia tidak memarfu’kannya dan dia berkata; “Hingga Allah Ta’ala mengambil orang-orang yang baik dari penduduk bumi.”

 

Musnad Ahmad 6671: Telah menceritakan kepada kami Abdu Ash Shomad telah menceritakan kepada kami Hamam telah menceritakan kepada kami Qotadah dari Abu Ayub dari Abdullah bin ‘Amru bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Waktu zhuhur itu jika matahari telah tergelincir dan bayangan seseorang sama seperti panjangnya selama belum datang waktu ‘Asar, dan waktu ‘Asar itu selama cahaya matahari belum menguning, dan waktu shalat maghrib itu selama cahaya merah belum menghilang, dan waktu shalat ‘Isya` itu hingga pertengahan malam, dan waktu shalat shubuh itu dari terbit fajar sampai sebelum matahari terbit, jika matahari telah terbit maka berhentilah melakukan shalat sebab ia terbit di antara dua tanduk setan.”

 

Musnad Ahmad 6672: Telah menceritakan kepada kami Abdush Shomad telah menceritakan kepada kami Hamam telah menceritakan kepada kami Qotadah dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda; “bahwa orang yang menyetubuhi istrinya lewat dubur adalah Luthiyah Shughro (Liwath kecil).”

 

Musnad Ahmad 6673: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami Hudbah telah menceritakan kepada kami Hammam, Qotadah ditanya tentang orang yang menyetubuhi istrinya melalui duburnya, maka ia berkata; telah menceritakan kepada kami ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Itu adalah Luthiyah Shughro (liwat kecil).” Qotadah berkata telah menceritakan kepada kami ‘Uqbah bin Wassaj dari Abu Darda ia berkata; ” Tidak ada yang melakukannya kecuali orang kafir.”

 

Musnad Ahmad 6674: Telah menceritakan kepada kami Abdu Ash Shomad telah menceritakan kepada kami Khalifah bin Khayyath Al laits dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Barangsiapa bersumpah atas sebuah janji lalu ia melihat selainnya ada yang lebih baik daripadanya maka ia (yang lebih baik) itu adaah kaffarohnya.”

 

Musnad Ahmad 6675: Telah menceritakan kepada kami Abdu Ash Shomad telah menceritakan kepada kami Khalifah dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berkhutbah kepada mereka sedang beliau menyandarkan punggungnya ke dinding Ka’bah, lalu beliau bersabda: “Tidak ada shalat setelah `Asar hingga matahari terbenam, dan tidak ada shalat setelah subuh hingga matahari terbit. Kaum muslimin darahnya sama, seorang rendahan dari mereka bisa menjadi penjamin, mereka adalah penolong bagi yang lain, tidak halal seorang mukmin dibunuh dengan (sebab membunuh) seorang kafir, juga tidak halal dibunuh seorang kafir yang ada ikatan perjanjian.”

 

Musnad Ahmad 6676: Telah menceritakan kepada kami Abdu Ash Shomad telah menceritakan kepada kami Imron Al Qaththani telah menceritakan kepada kami Amir Al Ahwal dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, bahwa ada seorang lelaki berkata: “si fulan adalah anakku.” Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak ada pengaku-akuan dalam Islam.”

 

Musnad Ahmad 6677: Telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin ‘Amru telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Yahya dari Muhammad bin Ibrahim dari Khalid bin mi’dan dari Jubair bin Nufair dari Abdullah bin ‘Amru dia berkata; bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam melihatnya sedang mengenakan dua kain yang telah dicelup dengan warna kuning, maka beliau pun bersabda, “Ini adalah pakaiannya orang-orang kafir maka janganlah engkau mengenakannya.”

 

Musnad Ahmad 6678: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Bakr yaitu As Sahmi telah menceritakan kepada kami Hatim dari Abu Balj dari ‘Amru bin Maimun bahwa ia telah mengabarkan kepadanya, bahwa ia mendengar Abdullah bin ‘Amru menceritakan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Tidaklah seorang lai-laki di bumi ini yang mengucapkan: LAA ILAAHA ILLAH WAALLAHU AKBAR WAL HAMDULILLAH WA SUBHAANAALLAH WALAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAH (Tidak ada Ilah yang hak kecuali Allah, Allah maha Besar, segala puji bagi Allah, Maha suci Allah, tidak daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah) kecuali dengannya Allah akan menghapuskan dosa-dosanya meskipun sebanyak buih dilaut.”

 

Musnad Ahmad 6679: Ahmad bin Hambal berkata; telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin ‘Amru telah menceritakan kepada kami Qurrah dari Al Hasan ia berkata; Demi Allah, mereka telah beranggapan bahwa Abdullah bin ‘Amru telah menyatakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam benar bersabda: “Jika dia meminum khamer maka cambuklah, kemudian jika dia meminum lagi cambuklah, kemudian jika dia meminum lagi maka cambuklah, maka jika dia meminumnya pada kali keempat penggallah lehernya.” Dia berkata; Abdullah bin ‘Amru berkata: “Datangkanlah kepadaku seorang yang telah dicambuk sebanyak empat kali setelah minum khamer, maka hak kalian yang harus aku kerjakan adalah dengan memenggal lehernya.”

 

Musnad Ahmad 6680: Telah menceritakan kepada kami Suraij bin An Nu’man telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Az Zinad dari Abdurrahman Ibnul harits dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pernah melihat seorang arab badui yang sedang berdiri menghadap matahari dan beliau sa’at itu sedang berkhutbah lalu beliau berkata: “Sedang apa kamu?” Dia berkata; “Wahai Rasulullah, aku telah bernadzar untuk berdiri menghadap matahari hingga ia menghilang.” Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Itu bukanlah sebuah nadzar, hanyasanya nadzar itu yang ditujukan untuk mencari wajah (ridla) Allah ‘azza wajalla.”

 

Musnad Ahmad 6681: Telah menceritakan kepada kami ‘Affan telah menceritakan kepada kami Abu Awanah telah menceritakan kepada kami Abu Bisyr dari Yusuf bin Mahak dari Abdullah bin ‘Amru dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam tertinggal oleh kami dalam sebuah safar yang kami laksanakan, kemudian beliau bisa menyusul kami sedang kewajiban shalat `Asar telah datang membebani kami. Maka mulailah kami basuh kaki kami, lalu beliau menyeru dengan suara yang sangat keras: “Sesungguhnya tumit yang tidak terbasuh air wudlu akan terkena api neraka” Hal itu dilakukan sebanyak dua atau tiga kali.

 

Musnad Ahmad 6682: Telah menceritakan kepada kami Suraij telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Al Mu`ammal dari Ibnu Abi Mulaikah dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash, bahwa ia pernah memakai cincin yang terbuat dari emas, maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melihatnya dan seakan-akan beliau benci dengan hal itu. Maka Abdullah pun membuangnya dan memakai cincin yang terbuat dari besi, lalu beliau pun berkata; “Ini lebih buruk, ini lebih buruk.” Maka Abdullah pun memakai cincin yang terbuat dari perak, dan beliau mendiamkannya.

 

Musnad Ahmad 6683: Telah menceritakan kepada kami Suraij telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Al Mu`ammal dari ‘Atho` bin Abi Rabbah dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash dia berkata: bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Pada hari kiamat nanti akan datang rukun (sudut ka’bah) lebih besar daripada Abu Qubais, ia mempunyai satu lisan dan dua bibir.”

 

Musnad Ahmad 6684: Telah menceritakan kepada kami Aswad bin ‘Amir telah menceritakan kepada kami Syarik dari Ziyad bin Fayyadl dari Abu ‘Iyadl dari Abdullah bin ‘Amru dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berkata: “Jauhilah bejana-bejana ad Dubbaa` (kendi yang terbuat dari kulit buah labu), Al Muzaffat (bejana yang dicat dengan ter), dan Al Hantam (bejana yang terbuat dari campuran tanah liat, rambut dan darah).” Syarik berkata: dan beliau menyebutkan beberapa jenis bejana yang lain, maka seorang lelaki badui berkata kepada beliau: “Kalau begitu kami tidak mempunyai lagi bejana (untuk minum)?”!. Beliau bersabda: “Minumlah minuman yang halal dan janganlah kalian bermabuk-mabukan.” Aku mengulanginya untuk Syarik; maka beliau bersabda: “Minumlah dan janganlah kalian meminum minuman yang dapat memabukkan dan janganlah kalian bermabuk-mabukan.”

 

Musnad Ahmad 6684: Telah menceritakan kepada kami Aswad bin ‘Amir telah menceritakan kepada kami Syarik dari Ziyad bin Fayyadl dari Abu ‘Iyadl dari Abdullah bin ‘Amru dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berkata: “Jauhilah bejana-bejana ad Dubbaa` (kendi yang terbuat dari kulit buah labu), Al Muzaffat (bejana yang dicat dengan ter), dan Al Hantam (bejana yang terbuat dari campuran tanah liat, rambut dan darah).” Syarik berkata: dan beliau menyebutkan beberapa jenis bejana yang lain, maka seorang lelaki badui berkata kepada beliau: “Kalau begitu kami tidak mempunyai lagi bejana (untuk minum)?”!. Beliau bersabda: “Minumlah minuman yang halal dan janganlah kalian bermabuk-mabukan.” Aku mengulanginya untuk Syarik; maka beliau bersabda: “Minumlah dan janganlah kalian meminum minuman yang dapat memabukkan dan janganlah kalian bermabuk-mabukan.”

 

Musnad Ahmad 6686: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ishaq telah mengkhabarkan kepada kami Ibnu Lahi’ah dari Abdullah bin Hubairah dari Abdurrahman bin Jubair, dia berkata; aku mendengar Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash berkata; suatu hari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pernah keluar menemui kami dan berpesan laiknya orang yang hendak berpisah; “Aku adalah Muhammad, seorang Nabi yang ummi (buta huruf). Aku adalah Muhammad, seorang Nabi yang ummi (buta huruf).” Beliau mengucapkannya hingga tiga kali. Lalu melanjutkannya; “Dan tidak ada Nabi sesudahku. Telah diberikan kepadaku pembuka kalam, kalam yang jami` (yang simpel tapi mengandung arti yang luas), dan juga penutupnya. Aku juga mengetahui jumlah malaikat yang menjaga neraka dan yang membawa ‘Arsy. Telah dihapuskan dariku dosaku dan aku telah diampuni begitupun juga dengan umatku oleh karenanya dengarkanlah dan ta’atlah selama aku masih berada di tengah-tengah kalian. Dan jika aku telah diambil (meninggal dunia) maka hendaklah kalian berpegang teguh kepada Kitabullah (Al Qur’an), halalkanlah apa yang telah dihalalkan di dalamnya, dan haramkanlah apa yang telah diharamkan di dalamnya.”

 

Musnad Ahmad 6687: Telah menceritakan kepada kami Husain bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Isma’il dan Abdullah bin Abi As Safar dari Asy Sya’bi dari Abdullah bin ‘Amru dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, bahwa beliau bersabda: “Seorang muslim adalah bila kaum muslimin selamat dari kejahatan lisan dan tangannya, dan seorang muhajir adalah orang yang meninggalkan apa-apa yang telah larang oleh Allah.”

 

Musnad Ahmad 6688: Telah menceritakan kepada kami Abu Nu’aim telah menceritakan kepada kami Zakaria dari Asy Sya’bi dia berkata: aku mendengar Abdullah bin ‘Amru berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Seorang muslim adalah bila kaum muslimin selamat dari kejahatan lisan dan tangannya, dan seorang muhajir adalah orang yang meninggalkan apa-apa yang telah larang oleh Allah.”

 

Musnad Ahmad 6689: Telah menceritakan kepada kami Abu Nu’aim telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Dzi`b dari Al Harits bin Abdurrahman dari Abu Salamah dari Abdullah bin ‘Amru dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “laknat Allah itu berlaku bagi pemberi suap dan penerima suap.”

 

Musnad Ahmad 6690: Telah menceritakan kepada kami Abu Nu’aim telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Hazm dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari Abdullah bin ‘Amru, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Tidaklah beriman seorang hamba hingga ia beriman kepada taqdir yang baik maupun yang buruk.”

 

Musnad Ahmad 6691: Telah menceritakan kepada kami Abu Nu’aim telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Amru bin Murroh dia berkata; aku sedang duduk-duduk didekat Abi Ubaidah, lalu orang-orang menyebut-nyebut tentang riya`. Maka berkatalah seorang laki-laki yang biasa di panggil dengan nama Abu Yazid, ia berkata; aku mendengar Abdullah bin ‘Amru berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda “Barangsiapa yang dengan amalannya ia ingin didengar manusia, maka Allah akan memperdengarkannya kepada para pendengar dari hamba-Nya, dan Dia akan mengkerdilkan dan meremehkannya.”

 

Musnad Ahmad 6692: Telah menceritakan kepada kami Abu Nu’aim telah menceritakan kepada kami Yunus yaitu Ibnu Abu Ishaq dari Hilal bin Khabbab Abul Ala` telah menceritakan kepada Ikrimah telah menceritakan kepadaku Abdullah bin ‘Amru dia berkata; ketika kami bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam orang-orang menyebut-nyebut tentang fitnah, atau disebutlah tentang fitnah didekat beliau Shallallahu ‘alaihi wa Salam. Maka beliau bersabda: “Jika engkau telah melihat manusia, perjanjian mereka telah rusak dan kacau, amanah mereka lemah, dan mereka seperti ini” -beliau menganyam antara jari-jarinya, dia berkata; aku pun berdiri ke arah Rasulullah lalu Aku berkata; “aku harus melakukan apa ketika kondisinya begitu, semoga Allah jadikan aku sebagai tebusanmu?” Beliau bersabda: “Berdiam dirilah di rumahmu, pelihara lisanmu, amalkan apa yang engkau ketahui, jauhi apa yang engkau ingkari, dan beramallah engkau dengan amal amalmu sendiri serta jauhilah urusan manusia.”

 

Musnad Ahmad 6693: Telah menceritakan kepada kami Abu Nu’aim telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Habib dari Abul Abbas dari Abdullah bin ‘Amru dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Tidak dikatakan berpuasa seseorang yang berpuasa terus menerus”

 

Musnad Ahmad 6694: Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Isa telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Abi Az Zinad dari Abdurrahman Ibnul Harits dari ‘Amru bin Syu’aib -insya Allah- dari bapaknya dari kakeknya, ia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melarang dari mencabut uban, beliau bersabda: “sesungguhnya ia adalah cahaya Islam.”

 

Musnad Ahmad 6695: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Bakr telah menceritakan kepada kami Ubaidullah Ibnul Akhnas Abu Malik Al Azdi dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berabda, “Tidak ada nadzar dan tidak ada sumpah pada sesuatu yang tidak dimiliki oleh anak Adam, dan tidak pada bermaksiat kepada Allah, atau memutuskan hubungan silarturahim, maka barangsiapa meniatkan dirinya untuk melakukan sumpah, kemudian ia melihat sesuatu yang lebih baik darinya, hendaklah ia tinggalkan dan mengambil sesuatu yang lebih baik, sebab meninggalkannya adalah kafarahnya.”

 

Musnad Ahmad 6696: Telah menceritakan kepada kami Ali bin Ishaq telah mengkhabarkan kepada kami Abdullah yaitu Ibnul mubarak telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid telah menceritakan kepadaku ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melarang dari transaksi jual beli yang dilakukan di dalam masjid.”

 

Musnad Ahmad 6697: Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahab bin ‘Atho`, dia berkata; dan telah menceritakan kepada kami Husain Al Mu’allim dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; ketika kota Makkah di taklukkan untuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam beliau bersabda: “Tahanlah senjata kalian, ” kemudian dia menyebutkan sebagaimana hadits Yahya dan Yazid dan beliau bersabda dalam riwayat tersebut; “dan tepatilah perjanjian Jahilliyah, tidaklah Islam datang kecuali mengukuhkannya, dan janganlah kalian ciptakan perjanjian baru di dalam Islam.”

 

Musnad Ahmad 6698: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Abi Bukair telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Qotadah dia berkata; aku mendengar Abu Ayub Al Azdi menceritakan dari Abdullah bin ‘Amru, -dia berkata; dia tidak memarfu`kannya sampai dua kali-. Dia berkata; lalu aku bertanya kepadanya yang ketiga kalinya. Maka ia pun berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Waktu shalat zhuhur adalah sebelum datangnya waktu shalat `asar, waktu shalat `ashar adalah sebelum matahari menguning, waktu shalat maghrib adalah sebelum cahaya syafaq hilang, waktu shalat isya` adalah sampai pertengahan malam dan waktu shalat subuh adalah sebelum matahari terbit.”

 

Musnad Ahmad 6699: Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Ishaq Ath Thalqani telah menceritakan kepada kami Ibnu Mubarak dari Laits bin Sa’d telah menceritakan kepadaku dari ‘Amir bin Yahya dari Abu Abdurrahman Al Hubuli, dia berkata; aku mendengar Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya nanti di hari kiamat Allah akan memilih salah seorang dari umatku di depan semua makhluk, lalu dibukakan kepadanya sembilan puluh sembilan buku (catatan) besar, setiap satu catatan ukurannya sejauh mata memandang. Kemudian Dia bertanya kepadanya: “Apakah kamu mengingkari apa yang ada dalam catatan ini?” “Apakah para malaikat pencatat amal telah berlaku lalim terhadapmu?” Ia menjawab: “Tidak, duhai Rabb.” Dia SUBHANAHU WATA’ALA bertanya: “Apakah kamu mempunyai sebuah udzur (alasan) atau mempunyai sebuah amal kebajikan?” Maka orang itupun tercengang dan berkata: “Tidak, duhai Rabb.” Lalu Allah berkata: “Ya, bahkan kamu mempunyai sebuah amal kebajikan pada kami, dan pada hari ini tidak ada kezholiman atas kamu.” Lalu dikeluarkanlah sebuah kartu yang bertuliskan; ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAAH WA ANNA MUHAMMADAN ‘ABDUHU WA RASUULUH (Aku bersaksi bahwa tiada ilah selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya). Kemudian Allah berkata: “Perlihatkanlah kepadanya”! Lalu lelaki itu berkata: “wahai Rabb, Kartu apa ini dan apa kaitannya dengan catatan-catatan ini?” Lalu dikatakan kepadanya: “Sungguh kamu tidak akan dizholimi.” Kemudian catatan-catatan itu diletakkan pada neraca mizan (timbangan). Dia berkata; “Dan ternyata catatan-catatan itu sangat ringan, dan kartu itu sangat berat timbangannya. Dan tidak ada sesuatu yang bisa mengalahkan dengan BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM (Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang) “

 

Musnad Ahmad 6700: Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Ishaq telah menceritakan kepada kami Abdullah Ibnul Mubarak dari Laits bin Sa’d telah menceritakan kepadaku Ja’far bin Rabi’ah dari Bakr bin Sawadah dari Abdurrahman bin Jubair bahwa Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash menceritakan kepadanya, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berdiri dan bersabda: “Janganlah sekali-kali seorang laki-laki masuk kerumah seorang wanita yang ditinggal oleh suaminya kecuali ia bersama dengan orang lain.” Abdullah bin ‘Amru berkata: “Setelah pertemuan itu aku tidak pernah masuk lagi kepada seorang istri yang ditinggal oleh suaminya kecuali aku bersama satu atau dua orang.”

 

Musnad Ahmad 6701: Telah menceritakan kepada kami ‘Attab bin Ziyad telah menceritakan kepada kami Abdullah -yaitu Ibnul Mubarak- telah mengkabarkan kepada kami Abdullah bin Syaudzab telah menceritakan kepadaku ‘Amir bin Abdul Wahid dari Abdullah bin Buraidah dari Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, dia berkata; bahwa jika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam ingin membagikan ghonimah, beliau menyuruh bilal untuk mengumandangkan seruan tiga kali hingga orang-orang berdatangan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam dengan memegang tali kekang. Setelah beliau membagikan ghonimah, ternyata ada salah seorang yang baru datang dan berkata; “Wahai Rasulullah, ini ada sebuah ghonimah yang telah kudapatkan.” Beliau berkata: “Tidakkah kamu mendengar seruan bilal yang memanggil-manggil hingga tiga kali?” Ia menjawab: “Ya, aku mendengarnya.” Beliau bertanya lagi: “lalu apa yang menghalangimu untuk segera datang menyerahkannya padaku?” Lelaki itupun mengajukan beberapa alasan kepada beliau. Lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sungguh aku tidak akan menerimanya hingga kamu sendiri yang menyerahkannya dengan penuh pada hari kiamat kelak.”

 

Musnad Ahmad 6702: Telah menceritakan kepada kami ‘Attab telah menceritakan kepada kami Abdullah telah mengkabarkan kepada kami Usamah bin Zaid dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; aku mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda pada waktu fathu Makkah dan beliau ketika berada di Makkah: “Sesungguhnya Allah Ta’ala dan Rasul-Nya telah mengharamkan berjualan khamer, bangkai dan babi.” Lalu ditanyakanlah kepada beliau: “Wahai Rasulullah, bagaimana dengan lemak bangkai yang digunakan untuk mengecat kapal dan meminyaki kulit serta dipakai manusia untuk penerangan?” Beliau menjawab: “Tidak, dia (hukumnya) tetap haram.” Kemudian beliau berkata: “Allah membinasakan kaum yahudi, sesungguhnya ketika Allah mengharamkan lemak atas mereka, mereka malah mengumpulkannya, mencairkannya kemudian menjualnya dan memakan hasil penjualannya.”

 

Musnad Ahmad 6703: Telah menceritakan kepada kami ‘Attab bin Ziyad telah mengkabarkan kepada kami Abdullah telah mengkabarkan kepada kami Usamah bin Zaid telah menceritakan kepadaku ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari Abdullah bin ‘Amru, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam tidak menjabat tangan wanita ketika membai’at.”

 

Musnad Ahmad 6704: Telah menceritakan kepada kami ‘Attab telah menceritakan kepada kami Abdullah telah mengkabarkan kepada kami Usamah bin Zaid dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari Abdullah bin ‘Amru bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak halal bagi seorang lelaki untuk memisahkan antara dua orang kecuali dengan izin keduanya.”

 

Musnad Ahmad 6705: Telah menceritakan kepada kami ‘Affan telah menceritakan kepada kami Roja` Abu Yahya telah menceritakan kepada kami Musafi’ bin Syaibah dia berkata; aku mendengar Abdullah bin ‘Amru berkata; “Aku bersumpah dengan nama Allah, ” tiga kali dan dia meletakkan jarinya pada dua telinganya; “sesungguhnya aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya rukun Yamani dan Maqom Ibrahim adalah dua mutiara dari mutiara surga yang telah Allah ‘azza wajalla redupkan cahaya keduanya, dan kalau seandainya Allah tidak meredupkannya maka cahayanya akan menerangi antara timur dan barat.”

 

Musnad Ahmad 6706: Telah menceritakan kepada kami ‘Affan telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai’ telah menceritakan kepada kami Habib Al Mu’allim dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata: bahwa seorang Arab badui datang menemui Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam seraya berkata; “Sesungguhnya aku mempunyai uang dan juga seorang ayah, dan ayahku ingin mengambil harta milikku.” Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Kamu dan juga hartamu adalah milik bapakmu, sesungguhnya anak-anak kalian adalah sebaik-baik hasil usaha kalian, maka makanlah dari usaha anak-anak kalian.” Abu Abdurrahman berkata: sesungguhnya Habib Al Mu’allim biasa disebut dengan nama Habib bin Abi Baqiyyah.”

 

Musnad Ahmad 6707: Telah menceritakan kepada kami ‘Affan telah menceritakan kepada kami Yazid telah menceritakan kepada kami Habib berkata; telah menceritakan kepada kami ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Ada tiga golongan orang Yang menghadiri shalat jum’at itu; seorang laki-laki menghadiri shalat jum’at dengan main-main maka itulah bagiannya. Dan seorang laki-laki menghadiri shalat jum’at dengan berdoa kepada Allah, maka dia adalah seorang lelaki yang berdoa kepada Allah Azza Wa Jalla jika Allah berkehendak akan mengabulkannya dan jika berkehendak akan menolaknya. Serta seorang laki-laki yang menghadiri shalat jum’at dengan rasa tenang dan khusyu’, tidak melangkahi punggung seorang muslim dan tidak menyakiti hati orang lain, maka itu adalah sebagai kafarah baginya untuk seminggu yang akan datang dan ditambah tiga hari lagi. Karena sesungguhnya Allah berfirman; barangsiapa berbuat satu kebaikan maka baginya sepuluh kebaikkan yang semisal.”

 

Musnad Ahmad 6708: Telah menceritakan kepada kami ‘Affan telah menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada kami Qotadah dari Syahr dari Abdullah bin ‘Amru dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Barangsiapa meminum khamer maka cambuklah dia, dan barangsiapa meminumnya yang kedua kalinya maka cambuklah, dan barangsiapa meminumnya pada yang ketiga kalinya maka cambuklah, dan barangsiapa meminumnya pada yang keempat kalinya maka bunuhlah.”

 

Musnad Ahmad 6709: Telah menceritakan kepada kami ‘Affan telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah telah menceritakan kepada kami Sa’d bin Ibrahim dari Humaid bin Abdurrahman bin ‘Auf dari Abdullah bin ‘Amru bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam: “sesungguhnya dosa besar yang paling besar adalah durhaka kepada kedua orang tua.” Maka beliau ditanya; “Apa yang dimaksud dengan durhaka kepada kedua orang tua?” beliau bersabda: “Seorang lelaki mencela orang lain kemudian orang tersebut mencela bapaknya, dan dia mencela ibunya kemudian dia balas mencela ibunya.”

 

Musnad Ahmad 6710: Telah menceritakan kepada kami ‘Affan telah menceritakan kepada kami Hammad dari Tsabit dan Dawud bin Hind dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; Bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa dalam sehari membaca dua ratus kali “LAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIIKALAH LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WAHUWA ‘ALAA KULLI SYAI-IN QODIIR” (Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nya segala kekuasaan, dan kepunyaan-Nya segala puji-pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu) ia tidak akan didahului oleh seorangpun dari kaum sebelumnya dan tidak akan dicapai oleh seorangpun dari kaum sesudahnya kecuali dengan amalan yang lebih utama daripadanya; yakni kecuali oleh orang yang beramal dengan amalan yang lebih utama lagi daripadanya.”

 

Musnad Ahmad 6711: Telah menceritakan kepada kami Abul Mughirah telah menceritakan kepada kami Al Auza’i telah menceritakan kepadaku Hasan bin ‘Athiyah, dia berkata; Abu Kabsyah As Saluli datang sedang kami berada di masjid, maka Makhul dan Ibnu Abi Zakaria dan Abu Bahriyah berdiri untuk menyambutnya, maka ia pun berkata; aku mendengar Abdullah bin ‘Amru berkata; aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sampaikahlah dariku meskipun hanya satu ayat, dan ceritakan pula dari Bani Isra`il dan engkau tidak berdosa, maka barangsiapa berdusta kepadaku dengan sengaja, hendaknya ia bersiap-siap untuk menempati tempatnya di neraka.”

 

Musnad Ahmad 6712: Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman berkata; telah menceritakan kepada kami Isma’il bin ‘Ayyasy dari Abdurrahman bin Harmalah dari ‘Amru bin Syu’aib, dia berkata; aku mendengar bapakku menceritakan dari bapaknya, ia berkata bahwa dia mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Satu orang pengendara adalah satu setan, dua orang pengendara adalah dua setan, dan tiga orang pengendara adalah sebuah kafilah.”

 

Musnad Ahmad 6713: Telah menceritakan kepada kami Yunus bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Roja` bin Yahya telah menceritakan kepada kami Musafi’ bin Syaibah telah menceritakan kepada kami Abdullah bin ‘Amru dan dia memasukan jari-jarinya ke dalam telinganya seraya berkata; sungguh aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya rukun Yamani dan Maqom Ibrahim adalah dua mutiara dari mutiara surga yang telah Allah ‘azza wajalla redupkan cahaya keduanya, dan kalau seandainya Allah tidak meredupkannya maka cahayanya akan menerangi antara langit dan bumi, ” atau beliau bersabda; “antara timur dan barat.” Demikian Yunus berkata (tentang nama Roja` yaitu:) Roja` bin Yahya. Sedang ‘Affan berkata; Roja` Abu Yahya. Abdullah bin Ahmad berkata; Hudbah bin Khalid telah menceritakan kepada kami tentangnya, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Roja` bin Shubaih Abu Yahya Al Harasyi. Dan yang benar adalah dari Abu Yahya sebagaimana yang dikatakan oleh ‘Affan dan Hudbah bin Khalid. Telah menceritakan kepada kami Abdullah, telah menceritakan kepada kami Al Qowaririy Ubaidullah bin Umar telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai’ telah menceritakan kepada kami Roja` Abu Yahya, kemudian dia menyebutkan sebagaimana hadits tersebut diatas.

 

Musnad Ahmad 6714: Telah menceritakan kepada kami Ali bin Ishaq telah mengkabarkan kepada kami Abdullah telah mengkabarkan kepada kami Musa bin Ali bin Rabbah dia berkata; aku mendengar bapakku menceritakan dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Para penghuni neraka itu adalah orang-orang yang keras dan kasar, sombong, suka mengumpulkan harta dan suka menghalangi manusia (dari jalan Allah), sedangkan penghuni surga adalah orang-orang yang lemah dan selalu dikalahkan.”

 

Musnad Ahmad 6715: Telah menceritakan kepada kami Abu Ahmad telah menceritakan kepada kami Yunus Ibnul Harits dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; hanyasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melakukan haji qiron karena khawatir kalau-kalau beliau akan dihalang-halangi dari Baitullah, dan beliau berkata: “Jika bukan haji maka umrah.”

 

Musnad Ahmad 6716: Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Abul Abbas dan Husain bin Muhammad mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Abi Az Zinad dari Abdurrahman Ibnul Harits bin Abdullah bin Ayyass bin Abi Rabi’ah dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berkhutbah dihadapan manusia pada saat penaklukan Makkah di atas tangga Ka’bah. Pertama yang beliau ucapkan adalah kata-kata pujian untuk Allah Ta`ala kemudian bersabda: “Wahai manusia, setiap perjanjian yang terjadi pada masa Jahilliyah tidaklah Islam datang kecuali mengukuhkannya, dan tidak ada perjanjian dalam Islam, tidak ada hijrah setelah dibukanya kota Makkah, seorang muslim adalah penolong bagi yang lainnya, darah mereka sama, seorang mukmin tidak boleh dibunuh sebagai tebusan seorang kafir, diat untuk orang kafir adalah setengah dari seorang muslim. Ketahuilah, sesungguhnya tidak ada syighor (nikah dengan sistem saling tukar dan tanpa mahar) di dalam Islam, harta zakat tidak dihindarkan dan tidak dihantar, harta sedekah mereka diambil dari rumah-rumah mereka, orang yang paling rendah dari mereka sebagai penjamin, ————–kemudian beliau turun.” Husain berkata; bahwa ia telah mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam.

 

Musnad Ahmad 6717: Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahab dari Sa’id dari Mathor dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, bahwa beliau bersabda: “Pada lima al Mawadlih (luka yang hingga terlihat tulangnya) setiap darinya adalah lima ekor unta, dan semua jari adalah sama, pada sepuluh jari setiap jarinya adalah denda sepuluh ekor unta.”

 

Musnad Ahmad 6718: Telah menceritakan kepada kami Mu`ammal telah menceritakan kepada kami Hammad dari Qotadah dari Syahr dari Abdullah bin ‘Amru bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi waSalam bersabda: “Orang yang terbunuh karena membela hartanya adalah mati syahid.”

 

Musnad Ahmad 6719: Telah menceritakan kepada kami Marwan bin Syuja’ Abu ‘Amru Al Jazari telah menceritakan kepada kami Ibrahim Ibnu Abi ‘Ablah Al `Uqaili dari kalangan penduduk Baitul Maqdis dari Abu Salamah bin Abdurrahman, dia berkata; Abdullah bin Umar pernah bertemu dengan Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash di bukit Marwah kemudian keduanya saling berbicara, lalu Abdullah bin ‘Amru berlalu dan tinggallah Abdullah bin Umar dengan menangis terisak-isak. Maka seorang lelaki bertanya kepadanya: “Wahai Abu Abdurrahman, apa yang menyebabkanmu menangis?” Ia menjawab: “lelaki ini – (yakni Abdullah bin ‘Amru) – ia mengaku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi, maka Allah akan membanting mukanya dalam api neraka.”

 

Musnad Ahmad 6720: Telah menceritakan kepada kami Abdul Qudus bin Bakr bin Khunais Abul Jahm telah mengkabarkan kepada kami Al Hajjaj dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Setiap shalat yang tidak dibacakan (bacaan) di dalamnya maka ia kurang, kemudian kurang kemudian kurang.”

 

Musnad Ahmad 6721: Telah menceritakan kepada kami Zaid bin Al Hubab berkata; telah mengkabarkan kepadaku Musa bin Ali dia berkata; aku mendengar bapakku berkata; aku mendengar Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash berkata; aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tahukah kalian siapakah orang muslim itu?” Para sahabat menjawab: “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Beliau bersabda: “Orang muslim ialah yang jika kaum muslimin selamat dari lisan dan tangannya.” Beliau bertanya lagi: “Tahukah kalian siapakah orang mukmin itu?” Para sahabat menjawab: “Allah dan Rasul lebih tahu.” Beliau bersabda: “Yaitu orang yang jika orang-orang mukmin lainnya merasa aman terhadap jiwa dan harta mereka. Dan orang yang berhijrah ialah yang menjauhi perbuatan buruk dan menghindarinya.”

 

Musnad Ahmad 6722: Telah menceritakan kepada kami Ali bin ‘Ashim telah mengkabarkan kepada kami Duwaid Al Khurasani, dan Az Zubair bin ‘Adi duduk bersama dengannya, ia berkata; telah mengkabarkan kepada kami ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; Aku berkata; “Wahai Rasulullah, Sesungguhnya kami telah mendengar darimu beberapa hadits, dan kami tidak bisa menghafalkannya, bolehkan jika kami menulisnya?” “Silahkan, maka tulislah.” Jawab beliau.

 

Musnad Ahmad 6723: Telah menceritakan kepada kami Ali bin ‘Ashim dari Al Mutsanna bin Ash Shabah dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: ” (termasuk) kekufuran kepada Allah adalah berlepas diri dari nasab walaupun hanya kecil atau mengaku terhubung dengan nasab yang tidak diketahui.”

 

Musnad Ahmad 6724: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yazid Al Wasithi telah mengkabarkan kepada kami Muhammad bin Ishaq dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash, ia berkata; Aku berkata; “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku telah mendengar sesuatu (hadits) darimu, bolehkah jika aku menulisnya? Beliau menjawab: “Silahkan.” Aku berkata; “Baik engkau dalam keadaan marah atau ridla?” Beliau menjawab: “Ya, karena sesungguhnya aku tidak mengatakan kecuali yang benar meskipun aku dalam kondisi tersebut.”

 

Musnad Ahmad 6725: Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahab telah menceritakan kepada kami Sa’id dari Husain Al Mu’allim, -berkata Abdul Wahab – dan aku telah mendengarkannya dari Husain, dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; “aku melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berpaling ke kanan dan ke kiri, Shalat dengan memakai sandal dan tanpa alas kaki, puasa dalam perjalan dan kadang tidak, serta aku lihat dia minum sambil berdiri dan terkadang dengan duduk.”

 

Musnad Ahmad 6726: Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahab telah menceritakan kepada kami Husain dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, dia berkata; “Sesungguhnya aku tidak mempunyai harta, sedangkan bersamaku ada anak yatim.” Maka beliau bersabda: “Makanlah dari harta anak yatimmu dan jangan berlebihan, jangan berlaku mubadzir dan jangan engku ambil hartanya untuk kamu miliki serta jangan engkau gunakan hartanya agar hartamu tak berkurang, atau engkau tukar hartamu dengan hartanya.” Husain masih meragukannya.

 

Musnad Ahmad 6727: Telah menceritakan kepada kami ‘Ubaidah bin Humaid Abu Abdurrahman berkata; telah menceritakan kepada kami ‘Atho` As Sa`ib dari bapaknya dari Abdullah bin ‘Amru ia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Wahai Abdullah bin ‘Amru, dalam berapa hari engkau rampungkan bacaan Al Qur`an?” Dia berkata; Aku berkata; “Dalam dua hari dua malam.” Dia berkata; ” Maka beliau pun berkata kepadaku: “Tidur dan bangunlah, tidur dan bacalah dalam satu bulan.” Dia berkata; “Setiap aku menguranginya maka beliau juga menguranginya untukku sehingga berliau berkata; “Bacalah ia dalam tujuh hari.” Bapakku berkata; dan aku tidak paham sehingga hilang dariku satu kata. Berkata; kemudian dia berkata; Aku berkata; “Sesungguhnya aku selalu berpuasa dan tidak berbuka.” Dia berkata; maka Rasulullah berkata kepadaku, “Puasa dan berbukalah, puasalah tiga hari dalam setiap bulannya.” Setiap aku menguranginya maka beliau juga menguranginya untukku sehingga berliau berkata; “Puaslah dengan puasa yang paling disukai oleh Allah Azza Wa Jallaa, yaitu puasa dawud, puasalah sehari dan berbukalah sehari.” Lalu Abdullah bin ‘Amru berkata: “Sekiranya aku menerima kemudahan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam adalah lebih aku sukai daripada aku mendapatkan unta merah.” Aku mengira bahwa ‘Ubaidah ragu.

 

Musnad Ahmad 6728: Telah menceritakan kepada kami Ya’qub bin Ibrahim bin Sa’d, bapakku telah menceritakan kepada kami, dari Ibnu Ishaq telah menceritakan kepadaku Amru bin Syu’aib bin Muhammad bin Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash dari bapaknya dari kakeknya, ia berkata; aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak dihantar dan tidak pula dihindarkan; tidaklah sedekah-sedekah (zakat-zakat) itu diambil kecuali dari dalam rumah-rumah mereka.”

 

Musnad Ahmad 6729: Telah menceritakan kepada kami Ya’qub, bapakku telah menceritakan kepada kami dari Ibnu Ishaq telah menceritakan kepadaku Abu Sufyan Al Harasi -dia adalah seorang yang dapat dipercaya sebagaimana keterangan penduduk negerinya- dari Muslim bin Jubair mantan budak Tsaqif, muslim adalah seorang lelaki yang haditsnya bisa diambil, dia telah bertemu dan meriwayatkan dari ‘Amru bin Huraisy Az Zubaidi dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash, dia berkata; aku berkata; “wahai Abu Muhammad sesungguhnya kami berada di wilayah yang tidak ada dinar dan dirham, harta-harta kami hanyalah binatang ternak, sesungguhnya kami melakukan transaksi jual beli dengan menukar antara sapi dengan kambing secara bertempo, satu unta dengan beberapa sapi dan satu kuda dengan beberapa unta. Semuanya itu kami lakukan dengan tempo, apakah dengan begitu kami berdosa?” Maka dia berkata; “Sungguh engkau telah bertanya kepada ahlinya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam memerintahkan kepadaku untuk membawa pasukan guna mencari seekor unta milikku.” Dia berkata; “Maka aku pun bawa pasukan itu untuk mencari unta tersebut namun tidak ketemu, cuma para pasukan merasa lelah dan capek.” Dia berkata; “Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pun berkata kepadaku: “Juallah kepadaku satu ekor unta dengan beberapa ekor unta muda dari unta zakat sesuai dengan hitungannya sampai kita bisa melakukan pencarian ini.” Dia berkata; “Maka akupun menjual dua ekor unta jantan dengan beberapa ekor unta muda dan tiga ekor unta betina dari unta zakat sesuai dengan perhitungannya sehingga aku bisa melanjutkan pencarian tersebut. Dia berkata; “maka ketika telah sampai waktunya untuk zakat, beliau Shallallahu ‘alaihi wa Salam pun membayarannya.”

 

Musnad Ahmad 6730: Telah menceritakan kepada kami Ya’qub, bapakku telah menceritakan kepada kami dari Ibnu Ishaq dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam memutuskan bahwa tebusan bagi janin yang terbunuh masih dalam perut ibunya adalah dengan membayar diyat seorang budak lelaki atau budak wanita. Beliau menerapkan hukum itu pada isteri Hamal bin Malik bin An Nabighah Al Hudzali.

 

Musnad Ahmad 6731: (Masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya. Dari Abdullah bin ‘Amru) Dan Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak ada Syighor (Menikah dengan sistem silang dan tanpa membayar mahar) dalam Islam.”

 

Musnad Ahmad 6732: Telah menceritakan kepada kami Ya’qub dan Sa’d mereka berkata; bapakku menceritakan kepaku dari Ibnu Ishaq -yaitu Muhammad- telah menceritakan kepadaku Abdurrahman Ibnul Harits dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menetapkan hukum, beliau berkata: “Tidak ada nikah syighor (nikah dengan sistem silang tanpa mahar) dalam Islam.”

 

Musnad Ahmad 6733: Telah menceritakan kepada kami Ya’qub, bapakku telah menceritakan kepada kami dari Muhammad bin Ishaq dia berkata; ‘Amru bin Syu’aib menyebutkan dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menetapkan bahwa anak dari suami istri yang saling li’an (melaknat), maka anak tersebut akan mewarisi harta ibunya dan juga sebalikknya, dan barangsiapa menuduh ibunya berzina maka ia harus dijilid sebanyak delapan puluh kali, dan barangsiapa memanggil anaknya dengan anak zina maka ia juga harus dijilid delapan puluh kali.”

 

Musnad Ahmad 6734: Telah menceritakan kepada kami Ya’qub, bapakku telah menceritakan kepada kami dari bapaknya, dari Humaid bin Abdurrahman aku mendengar Abdullah bin ‘Amru berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya di antara dosa besar yang paling besar adalah jika seorang lelaki melaknat kedua orang tuanya.” Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana ia melakanat keduanya?” Beliau bersabda: “Dia mencela orang lain sehingga orang tersebut mencela bapaknya, dia mencela ibu orang lain sehingga ia balas mencela ibunya.”

 

Musnad Ahmad 6735: Telah menceritakan kepada kami Ya’qub bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz – yaitu Ibnul Muthallib Al Makhzumi- dari Abdul Aziz dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, bahwa beliau bersabda: “Barangsiapa dibunuh karena membela hartanya maka ia mati syahid.” Telah menceritakan kepada kami Ya’qub telah menceritakan kepada kami Abdul ‘Aziz Ibnul Muththalib dari Abdullah bin Husain dari Ibrahim bin Muhammad bin Tholhah At Taimi dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash sebagaimana hadits diatas.

 

Musnad Ahmad 6736: Telah menceritakan kepada kami Ya’qub, bapakku telah menceritakan kepadaku dari Shalih, berkata; Ibnu Syihab berkata; telah menceritakan kepadaku Isa bin Tholhah bin Ubaidullah bahwa ia mendengar Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berhenti pada hari Nahr di atas kendaraannya. Maka orang-orang pun langsung bertanya kepadanya, salah seorang dari mereka berkata; “Wahai Rasulullah sesungguhnya aku tidak tahu bahwa melempar itu lebih dahulu ketimbang menyembelih sehingga aku menyembelih sebelum aku melempar.” Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pun bersabda, “lemparlah dan engkau tidak berdosa.” Sahabat yang lain bertanya: “Wahai Rasulullah sesungguhnya aku tidak tahu bahwa menyembelih itu lebih dahulu ketimbang mencukur rambut, maka aku mencukur rambutku sebelum aku menyembelih.” Maka beliaupun bersabda: “sembelihlah dan engkau tidak dosa.” Dia berkata; “aku tidak mendengar beliau ketika ditanya suatu permasalahan yang seseorang lupa darinya atau karena ketidak tahuan mereka, seperti mendahulukan sesuatu pekerjaan sebelum yang lain kecuali beliau berkata: “kerjakanlah dan engkau tidak berdosa.”

 

Musnad Ahmad 6737: Telah menceritakan kepada kami Ya`qub berkata, telah menceritakan kepada kami Bapakku daru Muhammad bin Ishaq lalu ia menyebutkan sebuah hadits, Ibnu Ishaq berkata; ‘Amru bin Syu`aib bin Muhammad bin Abdullah bin ‘Amru bin Al Ash menyebutkan dari Bapaknya dari Kakeknya ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka permasalah itu diserahkan kepada wali kurban, jika mereka berkehendak mereka boleh meminta qishas (balas bunuh), dan jika mereka berkehendak mereka boleh meminta tebusan, yaitu tiga puluh ekor hiqah (unta yang telah berumur empat tahun), dan tiga puluh jadza`ah (unta perempuan yang telah berumur lima tahun), serta empat puluh khaliqah unta yang sedang hamil). Adapun jika mereka mengajak damai dengan sesuatu maka itu menjadi hak mereka, dan itulah denda. Tebusan bagi pembunuhan semi sengaja adalah diperberat sebagaimana pembunuhan yang dilakukan dengan sengaja, dan pelakunya tidak boleh dibunuh, karena dengan begitu setan akan menguasakan (permusuhan) antar manusia. Sehingga keluarnya darah tersebut bukan karena permusuhan, bukan lantaran adanya fitnah dan bukan seperti orang yang menenteng senjata.” (Perawi) berkata, “Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Barangsiapa mengacungkan senjata kepada kami dan mengintai di jalan bukanlah dari golongan kami. Barangsiapa terbunuh bukan dalam kondisi seperi itu, maka itu adalah pembunuhan semi sengaja, tebusannya diperberat sedangkan pembunuhnya tidak boleh dibalas bunuh, dia haram sebagaimana haramnya bulan haram. Barangsiapa terbunuh karena kesalahan maka tebusannya adalah seratus ekor unta; yaitu tiga puluh ibnatu makhadl (unta yang berumur dua tahun), tiga puluh ibnatu labun (unta yang berumur tiga tahun), tiga puluh hiqqah (unta yang berumur empat tahun) dan sepuluh banu labun (unta yang berumur tiga tahun) laki-laki yang belum kawin.” Ia (perawi) berkata, “Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan tebusan kepada penduduk kampung dengan empat ratus dinar, atau dari perak dengan jumlah yang sebanding. Dan kadang beliau memberikan dengan tebusan unta yang senilai. Jika harganya melambung maka beliau naikkan nilai tebusannya dan jika harganya turun maka beliau turunkan nilai tebusannya sesuai dengan perkembangan zaman. Pada masa Rasulullah standar nilai itu antara empat ratus sampai delapan ratus dinar. Atau jika dalam bentuk perak maka ia sebanding dengan delapan ribu uang perak. Beliau telah memutuskan bahwa jika tebusan itu untuk penduduk (pengembala sapi), maka tebusannya adalah berupa sapi juga, yaitu sejumlah dua ratus ekor sapi. Sedangkan jika tebusan itu untuk penduduk (pengembala kambing) maka tebusannya adalah setara dengan dua ribu ekor kambing. Beliau juga memutuskan bahwa tebusan hidung yang dirusak secara utuh maka tebusannya adalah utuh, jika yang dirusak hanya sebagiannya saja maka tebusannya adalah setengahnya. Beliau juga memutuskan bahwa tebusan pada mata adalah setengah dari nilai tebusan, yaitu senilai dengan lima puluh ekor unta, atau berupa emas atau perak yang sebanding, atau seratus ekor sapi, atau seribu kambing. Sedangkan pada kaki atau tangan maka tebusannya adalah setengah dari nilai tebusan. Sedang pada luka ma`mumah (luka yang tembus hingga otak) tebusannya adalah sepertiga dari nilai tebusan, yaitu tiga puluh tiga ekor unta, atau dengan nilai yang setara baik itu dengan emas, perak, sapi atau pun kambing. Sedangkan pada luka ja`ifah (luka yang tembus hingga rongga perut ataupun kepala) maka tebusnnya adalah sepertiga dari nilai tebusan. Sedangkan pada luka munaqilah (luka yang menyebabkan tulang retak) tebusannya adalah lima belas ekor unta. Sedangkan pada luka mudlihah (luka yang tembus hingga tulang) tebusannya adalah lima ekor unta. Dan tebusan pada gigi adalah lima ekor unta.” Perawi berkata, “‘Amru bin Syu`aib menyebutkan dari bapaknya dari kakeknya, bahwa ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memutuskan atas seorang laki-laki yang menikam laki-laki lain dengan tanduk pada kakinya, laki-laki itu berkata, “Wahai Rasulullah, berikan hak qishasku atasnya, ” beliau lalu bersabda: “Janganlah engkau tergesa-gesa, hingga lukamu sembuh dahulu, ” perawi berkata, “Laki-laki tersebut enggan dan tetap meminta untuk dilaksanakan qishas hingga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun melaksanakannya. Perawi berkata, “Maka orang yang meminta untuk segera ditegakkan qishas tersebut masih dalam keadaan pincang, sedangkan orang yang diqishas telah sembuh dari lukanya. Maka orang yang meminta ditegakkan qishah tersebut mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam seraya berkata, “Wahai Rasulullah, aku masih pincang, sedang temanku sudah sembuh!” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian bersabda kepadanya: “Bukankah aku telah memerintahkan kepadamu agar kamu jangan tergesa-gesa minta untuk ditegakkan qishas hingga lukamu sembuh, tapi kamu menyelisihiku, maka Allah pun menjauhkamu (dari rahmat) sedang lukamu juga belum sembuh.” Kemudian setelah kejadian laki-laki itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan agar siapa saja yang mempunyai luka hendaklah ia tidak meminta agar segera ditegakkan qishas hingga lukanya sembuh. Maka jika telah sembuh qishas boleh untuk ditegakkan.”

 

Musnad Ahmad 6738: Telah menceritakan kepada kami Ya’qub aku mendengar dia menceritakan -yaitu bapaknya – dari Yazid Ibnul Had dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari Muhammad bin Abdullah bin ‘Amru, dari Abdullah bin ‘Amru bahwa dia berkata; sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam dalam sebuah majlis bersabda: “Maukah kalian jika aku sampaikan orang yang paling aku sukai dari kalian, pada hari kiamat Ia paling dekat dengan aku majlisnya?” Beliau ulangi sampai tiga kali. Dia berkata; kami berkata; “Mau wahai Rasulullah.” Beliau pun bersabda: “Orang yang paling baik akhlaq di antara kalian.”

 

Musnad Ahmad 6739: Ya’qub berkata; bapakku telah menceritakan kepada kami dari Ibnu Ishaq berkata; telah menceritakan kepadaku Yahya bin urwah bin Az Zubair dari bapaknya (‘Urwah), dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash berkata; betapa banyak engkau lihat orang-orang Quraisy menimpakan kepada siksa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam karena ia menampakkan permusuhannya. Dia berkata; aku pernah hadir dalam majelis mereka, pada suatu hari pembesar-pembesar mereka berkumpul di Hijir Isma’il. Mereka memperbincangkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, mereka berkata: kami tidak pernah melihat kesabaran kami dalam menghadapi sesuatu yang lebih besar kecuali terhadap orang ini (Rasulullah). menganggap gila orang-orang pintar kami, menghina bapak-bapak kami, mencela agama kami, memecah belah persatuan kami dan mencela sesembahan kami. Sungguh kami telah berbuat sabah kepadanya atas suatu perkara yang besar. Atau, sebagaimana yang mereka katakan. Maka ketika mereka sedang berbincang-bincang seperti itu muncullah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berjalan sehingga beliau mengusap rukun Yamani kemudian meliau melewati mereka ketika sedang mengelilingi Baitullah, dan ketika mereka melihat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam lewat mereka menghinanya dengan kata-kata mereka. Dia berkata; aku tahu hal itu dari wajah beliau. Kemudian berlalu, dan ketika beliau melewati mereka untuk kali keduanya mereka kembali mencela seperti semula. Dan aku bisa mengetahui hal itu dari wajahnya. Kemudian berlalu, dan ketika beliau melewati mereka untuk kali ketiganya mereka kembali mencela seperti semula. Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Dengarlah wahai orang-orang Quraisy, demi Dzat yang jiwa Muhammad ada dalam genggamannya, sungguh aku datang untuk menyembelih kalian.” Maka kata-kata itu menjadikan mereka ngeri. Sehingga, tidak ada seorang dari mereka kecuali seakan-akan di atas kepalanya ada seekor burung yang hinggap.

 

Musnad Ahmad 6740: Telah menceritakan kepada kami Ya’qub, bapakku telah menceritakan kepada kami dari Muhammad bin Ishaq telah menceritakan kepadaku ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya (Abdullah bin ‘Amru) dia berkata: bahwa utusan dari Negeri Hawazin datang menemui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam sedangkan beliau waktu itu sedang berada di Ji’ronah, para utusan itu telah masuk Islam, mereka berkata: “Sesungguhnya kita satu bangsa dan satu kabilah, sesungguhnya kami telah tertimpa musibah dan malapetaka yang engkau telah melihatnya, bantulah kami maka Allah akan membantumu.” Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pun bersabda: “Anak-anak dan istri-istri kalian atau harta kalian yang lebih kalian cintai?” Mereka berkata: “Wahai Rasulullah, engkau telah memberikan pilihan kepada kami antara nasab dan harta kami, tetapi jika engkau kembalikan anak-anak dan istri-istri kami maka itu lebih kami sukai.” Maka beliau bersabda: “Adapun bagian untukku dan juga bagian Bani Abdul Muththalib adalah untuk kalian. Maka jika aku shalat zhuhur mengimami manusia kalian bangunlah, dan ucapkanlah: “Sesungguhnya kami meminta syafa’at dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam untuk kaum muslimin dan dengan kaum muslimin untuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam terhadap anak-anak dan istri-istri kami, maka pada saat itu aku akan memberikan kepada kalian dan memintakan untuk kalian.” Maka ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam shalat zhuhur bersama-sama dengan para sahabat, mereka berdiri dan mengucapkan sebagaimana yang telah diajarkan kepada mereka. Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Adapun bagian untukku dan juga bagian Bani Abdul Muththalib adalah untuk kalian.” Kaum muhajirin berkata: “Dan apa-apa yang telah menjadi bagian kami maka itu adalah untuk Rasulullah.” Kaum Anshor juga berkata; “Dan apa-apa yang telah menjadi bagian kami maka itu adalah untuk Rasulullah.” Al Aqro` bin Habis berkata: “Adapun bagian untukku dan juga untuk Bani Tamim tidak.” `Uyainah bin Hishn bin Hudzaifah bin Badr berkata; “Adapun bagian untuku dan juga untuk Bani Fazaroh tidak.” ‘Abbas bin Mirdas berkata: “Adapun bagian untukku dan juga untuk Bani Sulaim tidak.” Bani Sulaim berkata; “Tidak, apa-apa yang telah menjadi hak kami adalah untuk Rasulullah.” Dia berkata; ‘Abbas berkata: “Wahai Bani ‘Abbas kalian telah menghinaku.” Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pun bersabda, “Adapun dari kalian yang tetap mempertahanan haknya dari tawanan perempuan dan anak-anak, maka kewajibannya dari setiap tawanan adalah enam kewajiban sejak pertama kali kita mendapatkannya, ” maka mereka mengembalikan kepada anak-anak dan istri-istri mereka.

 

Musnad Ahmad 6740: Telah menceritakan kepada kami Ya’qub, bapakku telah menceritakan kepada kami dari Muhammad bin Ishaq telah menceritakan kepadaku ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya (Abdullah bin ‘Amru) dia berkata: bahwa utusan dari Negeri Hawazin datang menemui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam sedangkan beliau waktu itu sedang berada di Ji’ronah, para utusan itu telah masuk Islam, mereka berkata: “Sesungguhnya kita satu bangsa dan satu kabilah, sesungguhnya kami telah tertimpa musibah dan malapetaka yang engkau telah melihatnya, bantulah kami maka Allah akan membantumu.” Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pun bersabda: “Anak-anak dan istri-istri kalian atau harta kalian yang lebih kalian cintai?” Mereka berkata: “Wahai Rasulullah, engkau telah memberikan pilihan kepada kami antara nasab dan harta kami, tetapi jika engkau kembalikan anak-anak dan istri-istri kami maka itu lebih kami sukai.” Maka beliau bersabda: “Adapun bagian untukku dan juga bagian Bani Abdul Muththalib adalah untuk kalian. Maka jika aku shalat zhuhur mengimami manusia kalian bangunlah, dan ucapkanlah: “Sesungguhnya kami meminta syafa’at dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam untuk kaum muslimin dan dengan kaum muslimin untuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam terhadap anak-anak dan istri-istri kami, maka pada saat itu aku akan memberikan kepada kalian dan memintakan untuk kalian.” Maka ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam shalat zhuhur bersama-sama dengan para sahabat, mereka berdiri dan mengucapkan sebagaimana yang telah diajarkan kepada mereka. Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Adapun bagian untukku dan juga bagian Bani Abdul Muththalib adalah untuk kalian.” Kaum muhajirin berkata: “Dan apa-apa yang telah menjadi bagian kami maka itu adalah untuk Rasulullah.” Kaum Anshor juga berkata; “Dan apa-apa yang telah menjadi bagian kami maka itu adalah untuk Rasulullah.” Al Aqro` bin Habis berkata: “Adapun bagian untukku dan juga untuk Bani Tamim tidak.” `Uyainah bin Hishn bin Hudzaifah bin Badr berkata; “Adapun bagian untuku dan juga untuk Bani Fazaroh tidak.” ‘Abbas bin Mirdas berkata: “Adapun bagian untukku dan juga untuk Bani Sulaim tidak.” Bani Sulaim berkata; “Tidak, apa-apa yang telah menjadi hak kami adalah untuk Rasulullah.” Dia berkata; ‘Abbas berkata: “Wahai Bani ‘Abbas kalian telah menghinaku.” Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pun bersabda, “Adapun dari kalian yang tetap mempertahanan haknya dari tawanan perempuan dan anak-anak, maka kewajibannya dari setiap tawanan adalah enam kewajiban sejak pertama kali kita mendapatkannya, ” maka mereka mengembalikan kepada anak-anak dan istri-istri mereka.

 

Musnad Ahmad 6741: Telah menceritakan kepada kami Ya’qub, bapakku telah menceritakan kepada kami dari Ibnu Ishaq telah menceritakan kepada kami Abu Ubaidah bin Muhammad bin Ammar bin Yasir dari Miqsam Abul Qosim budak Abdullah bin Al Harits bin Naufal, dia berkata; aku keluar bersama Talid bin Kilab Al Laitsi hingga kami mendatangi Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash yang ketika itu sedang thawaf di Baitullah dengan menenteng kedua sandal di tangannya, lalu kami berkata kepadanya: “apakah kamu hadir saat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam diajak bicara oleh At Tamimi pada perang Hunain?” Ia menjawab: “Ya, ada seorang lelaki dari bani Tamim yang biasa dipanggil Dzul Khuwaishirah datang dan berdiri di depan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam yang saat itu sedang memberikan sesuatu kepada orang-orang, kemudian dia berkata; “Wahai Muhammad, apa kamu melihat apa yang telah kamu perbuat pada hari ini?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menjawab: “Ya, lalu apa yang kamu lihat?” Ia menjawab: “Aku tidak melihatmu berlaku adil.” Dia berkata; maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pun marah mendengar pernyataannya itu seraya berkata: “Celakalah kamu, jika keadilan tidak ada pada diriku, lalu ada pada siapa?” Kemudian Umar bin Khaththab berkata: “Wahai Rasulullah, tidakkah lebih baik kita membunuhnya saja?” Beliau menjawab: “Tidak, biarkanlah ia, sebab sungguh ia akan mempunyai sebuah kelompok yang terlalu mendalam dalam urusan dien hingga mereka keluar daripadanya sebagaimana anak panah keluar dari busurnya, ia dicari-cari di bagian depannya tidak ada, di bagian tengahnya juga tidak ada, dan di bagian belakangnya juga tidak ada, dan ternyata ia telah meluncur menembus ulu hati dan mengucurkan darah segar.”

 

Musnad Ahmad 6742: Telah menceritakan kepada kami Mu`ammal telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada kami Ibnu Thawus dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melarang memakan daging keledai dan daging Jalaalah (binatang yang suka memakan kotoran), beliau melarang menungganginya dan memakan dagingnya.

 

Musnad Ahmad 6743: Telah menceritakan kepada kami Mu`ammal telah menceritakan kepada kami Hammad telah menceritakan kepada kami Ali bin Zaid dari Khalid Ibnul Khuwairis dari Abdullah bin ‘Amru dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Ayat-ayat itu bagaikan mahkota-mahkota yang tertata rapi ditali dengan sebuah kawat, jika kawat itu dipotong maka sebagiannya akan mengikuti sebagian yang lain.”

 

Musnad Ahmad 6744: Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Musa Al Asyyab telah menceritakan kepada kami Hariz -yaitu Ibnu Utsman Ar Rahabi dari Hibban bin Zaid dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash, bahwasanya ia mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda di atas mimbar: “Sayangilah maka kalian akan disayangi, dan ampunilah (kesalahan manusia) maka Allah akan mengampuni kesalahan kalian. Celakalah orang yang mendengarkan nasehat tapi tidak mau melaksanakannya. Celakalah orang-orang yang bersikukuh dalam kemaksiatan padahal mereka mengetahuinya.”

 

Musnad Ahmad 6745: Telah bercerita kepada kami Hasyim Ibnul Qosim berkata, telah bercerita kepada kami Muhammad -yaitu Ibnu Rasyid- dari Sulaiman -yaitu Ibnu Musa- dari `Amru bin Syu`aib dari Bapaknya, dari Kakeknya, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memutuskan, bahwa seseorang setelah kematian bapaknya (tuan yang menggauli ibunya sehingga ia lahir), yang oleh para ahli warisnya (anak-anak sang tuan) ia diikutkan sebagai atau termasuk ahli waris, (beliau memutuskan); jika ia lahir dari seorang budak yang masih dimilikinya ketika ia (tuan) gauli, maka anak tersebut bisa diikutkan oleh ahli warisnya termasuk ahli waris, namun ia tidak mendapatkan harta waris yang telah dibagikan sebelumnya, adapun harta waris yang belum dibagikan ia akan mendapatkannya. Dan anak tersebut tidak bisa diikutkan untuk menjadi ahli waris jika bapak (tuan) yang ia diikutsertakan sebagai ahli warisnya mengingkari dia; Jika anak tersebut lahir dari seorang budak yang tidak dimilikinya atau dari seorang wanita merdeka yang telah ia zinai, maka anak tersebut tidak bisa diikutkan sebagai ahli waris dan tidak akan bisa mewarisi. Dan meskipun bapaknya (tuan dari ibunya) tersebut tetap mengakuinya sebagai anak, ia tetap sebagai anak ibunya sendiri, baik ia lahir dari seorang wanita merdeka atau seorang budak”.

 

Musnad Ahmad 6746: Telah menceritakan kepada kami Hasyim telah menceritakan kepada kami Ishaq -yaitu Ibnu Sa’id- telah menceritakan kepada kami Sa’id bin ‘Amru dia berkata; Abdullah bin ‘Amru datang kepada Ibnu Az Zubair yang ketika itu sedang duduk di Hijir Isma’il, kemudian Dia berkata; “Wahai Ibnu Az Zubair, hendaklah engkau jaga niatmu dan janganlah engkau condong kepada keburukkan di wilayah haram, aku bersaksi bahwa aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “dia menghalakannya kemudian dihalalkan oleh seorang lelaki dari quraisy yang mana jika dosa-dosanya ditimbang dan dibandingkan dengan dosa-dosa tsaqolain (semua manusia dan jin) niscaya dosanya lebih berat” dia berkata; “maka lihatlah, semoga itu bukan engkau wahai Ibnu ‘Amru, sesungguhnya engkau telah membaca kitab-kitab dan telah menemani Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam.” Dia (Abdullah bin ‘Amru) berkata; Sungguh aku persaksikan kepadamu bahwa aku hadapkan wajahku ke Syam sebagai seorang mujahid.”

 

Musnad Ahmad 6747: Telah menceritakan kepada kami Hasan -yaitu Al Asyyab- berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah menceritakan kepada kami Darraj dari Abdurrahman bin Jubair dari Abdullah bin ‘Amru dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, bahwa beliau berkata: “Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia.” Beliau bersabda: “Mimpi yang benar yang diberikan kepada seorang mukmin adalah satu bagian dari empat puluh sembilan bagian kenabian, barangsiapa memimpikannya hendaklah ia mengkhabarkannya, dan barangsiapa yang memimpikan selainnya maka sesungguhnya itu adalah dari setan, dan hendaknya ia menyimpannya dan hendaklah ia meludah ke kiri tiga kali, dan hendaklah ia diam dan tidak memberitahukannya kepada seorangpun.”

 

Musnad Ahmad 6748: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah mengkabarkan kepada kami Ibnu Hubairah dari Abu Abdurrahman Al Hubuli dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa tidak melanjutkan aktifitas kebutuhannyanya karena thaiyarah (tahayul, beranggapan sial karena melihat burung atau yang lainnya) maka sungguh ia telah berbuat syirik.” Para sahabat bertanya; “Lalu apakah yang dapat menghapuskannya wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “hendaklah ia berdo’a; ALLAHUMMA LAA KHAIRO ILLA KHAIRUKA WALAA THOIRO ILLA THOIRUKA WALAA ILAAHA GHOIRUKA (Ya Allah, tidak ada kebaikan kecuali kebaikan yang datang dari-Mu, dan tidak ada nasib baik kecuali nasib baik yang datang dari-Mu, dan tidak ada Ilah selain-Mu.”

 

Musnad Ahmad 6749: Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Sa’id telah mengkabarkan kepada kami Mu’awiyah bin Salam dari Yahya bin Abu Katsir, Abu Salamah bin Abdurrahman mengkabarkan kepadaku mengenai hadits Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash bahwasanya ketika terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam diserukanlah; “AS SHALAATU JAAMI’AH (Marilah kita shalat berjama’ah) ” lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam ruku’ dua kali dalam satu sujud kemudian matahari tampak bersinar kembali dan ‘Aisyah pun berkata: “Aku belum pernah sujud sepanjang sujud pada waktu itu dan aku belum pernah ruku’ sepanjang ruku’ pada waktu itu.”

 

Musnad Ahmad 6750: Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Sa’id telah mengkabarkan kepada kami Mu’awiyah bin Salam dari Yahya bin Abu Katsir telah mengkabarkan kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman tentang kabar Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash, dia berkata; ketika terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, maka diserulah untuk melaksanakan shalat berjama’ah. Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam ruku’ dua kali dalam satu kali sujud, kemudian matahari kembali terang. ‘Aisyah Ummul Mukminin berkata: “Aku tidak pernah melakukan sujud yang lebih lama dari itu, aku juga tidak pernah ruku’ yang lebih lama dari itu.”

 

Musnad Ahmad 6751: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ishaq telah mengkabarkan kepada kami Ibnu Lahi’ah dari Darraj Abi As Samh dari Isa bin Hilal dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash berkata; Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya arwah orang-orang yang beriman akan saling bertemu dalam perjalanan sejauh sehari semalam, dan salah satu dari keduanya tidak melihat temannya yang lain.”

 

Musnad Ahmad 6752: Telah menceritakan kepada kami Husain bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muthorrif dari Abu Hazim dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, bahwa beliau bersabda: “Akan datang kepada manusia suatu masa, diamana akan pergi orang-orang yang baik dari manusia, sehingga tersisalah orang-orang yang buruk dari mereka, perjanjian-perjanjian dan amanah-manah mereka rusak, dan kondisi mereka seperti ini -beliau menganyam antara jari-jarinya-.” Para sahabat bertanya; “Jika demikian lalu bagaimana jalan keluarnya wahai Rasulullah? Beliau bersabda: “Kalian ambillah apa yang kalian ketahui dari kebenaran, dan jauhilah apa yang kalian ingkari, bersamalah dengan orang-orang pilihan dan jauhilah kebanyakkan manusia.”

 

Musnad Ahmad 6753: Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Abul Abbas telah menceritakan kepada kami Baqiyyah telah menceritakan kepadaku Mu’awiyah bin Sa’id At Tujibi berkata; aku mendengar Abu Qabil Al Mishri berkata; aku mendengar Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash berkata; aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsipa meninggal di hari jum’at atau malam jum’at maka akan dihindarkan dari fitnah kubur.”

 

Musnad Ahmad 6754: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ghailan telah menceritakan kepadaku Al Mufadldlal telah menceritakan kepadaku ‘Ayyasy bin Abbas dari Abdullah bin Yazid Abu Abdurrahman Al Hubuli dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash, Bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Akan dihapuskan bagi orang yang mati syahid semua dosanya kecuali hutang.”

 

Musnad Ahmad 6755: Telah menceritakan kepada kami Ali bin Ishaq telah menceritakan kepada kami Abdullah telah mengkabarkan kepada kami Ibnu Lahi’ah telah mengkabarkan kepadaku Al Harits bin Yazid dari Ibnu Hujairoh Al Akbar dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya seorang muslim yang baik akan mencapai derajat orang yang selalu berpuasa dan shalat di malam hari dengan membaca ayat-ayat Allah ‘azza wajalla karena tabi’atnya yang mulia dan akhlaqnya yang bagus.”

 

Musnad Ahmad 6756: Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdul Malik -yaitu Al Harrani telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salamah dari Muhammad bin Ishaq dari Ibnu Abu Najih dari Mujahid dari Abdullah bin ‘Amru berkata; aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Dzu As Suwaiqotain (orang lelaki yang mempunyai betis kecil) dari Habasyah akan merobohkan ka’bah, ia akan merampas perhiasan-perhiasannya, melepas kiswahnya (kain penutupnya), dan seakan-akan aku melihatnya orang yang botak, kakinya pengkor, dan ia memukulnya dengan menggunakan sekop dan kapak.”

 

Musnad Ahmad 6757: Telah menceritakan kepada kami Musa bin Dawud telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah dari Yazid bin Abi Habib dari Qaishar At tujibi dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash, dia berkata; kami sedang di sisi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, tiba-taba datanglah seorang pemuda seraya berkata: “Wahai Rasulullah, aku telah mencium istriku padahal aku puasa?” Beliau berkata; “Jangan engkau ulangi.” Lalu datang pula seorang lelaki tua seraya berkata; “Wahai Rasulullah, aku telah mencium istriku padahal aku puasa?” Beliau bersabda: “Tidak apa-apa.” Maka sebagian kami memandang sebagian yang lainnya, sehingga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pun bersabda, “Aku bisa memahami kenapa kalian saling pandang, sesungguhnya orang yang sudah berumur bisa mengendalikan nafsunya.”

 

Musnad Ahmad 6758: Telah menceritakan kepada kami ‘Affan telah menceritakan kepada kami Wuhaib dari Ayub dari Abu Qilabah dari Abdullah bin ‘Amru dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Barangsiapa terbunuh dengan terzdolimi karena membela hartanya maka ia mati syahid.”

 

Musnad Ahmad 6759: Telah menceritakan kepada kami ‘Affan telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid bin Ziyad dari Al Hajjaj dari ‘Amru bin Syu’aib dari Ayahnya dari kakeknya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Barangsiapa membangun masjid karena Allah, maka akan dibangunkan baginya sebuah rumah yang lebih luas darinya di surga.”

 

Musnad Ahmad 6760: Telah menceritakan kepada kami ‘Affan telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah telah menceritakan kepada kami Laits bin Abu Sulaim dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa menahan kelebihan air atau rumputnya, maka Allah akan menahan kelebihan-Nya dari dirinya.”

 

Musnad Ahmad 6761: Telah menceritakan kepada kami ‘Affan telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari dawud bin Abu Hind dan Habib Al Mu’allim dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam. Dan dari (jalur periwayatan) Qois dari Mujahid dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, bahwa beliau bersabda: “Seorang isteri tidak boleh memakai hartanya jika suaminya menguasai perlindungannya.”

 

Musnad Ahmad 6762: Telah menceritakan kepada kami ‘Affan telah menceritakan kepada kami Hammad dari ‘Atho` bin As Sa`ib dari bapaknya dari Abdullah bin ‘Amru bahwa seorang laki-laki berkata: “Ya Allah, ampunilah aku dan Muhamamad semata”. Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sungguhnya engkau telah menghala-halanginya (ampunan) dari orang banyak.”

 

Musnad Ahmad 6763: Telah menceritakan kepada kami ‘Affan telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah telah mengkabarkan kepada kami ‘Atho` bin As Sa`ib dari bapaknya dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; bahwa seorang laki-laki (hendak) melaksanakan shalat kemudian mengucapkan, “Segala puji milik Allah” dan dia bertasbih kepada Allah SUBHANAHU WATA’ALA, Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berkata: “Siapa yang mengatakannya tadi?” Dia berkata; “Saya.” Beliau bersabda: “Sungguh aku telah melihat para malaikat saling bertemu antara satu dengan yang lainnya dengannya.”

 

Musnad Ahmad 6764: Telah menceritakan kepada kami ‘Affan telah menceritakan kepada kami Hamamd telah mengkabarkan kepada kami ‘Atho` bin As Sa`ib dari bapaknya dari Abdullah bin ‘Amru dia berkata: bahwa seorang wanita Yahudi datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam seraya berkata; “ASSAAMU ALAIKA (kecelakaan atas kamu), ” sedang mereka berkata didalam hati-hati mereka; “jangan sampai Allah menyiksa kita disebabkan apa yang kita katakan itu” Maka Allah pun menurunkan: “Dan apabila mereka datang kepadamu, mereka mengucapkan salam kepadamu dengan memberi salam yang bukan sebagai yang ditentukan Allah untukmu.” Beliau membacanya sehingga sampai pada ayat: “Dan neraka itu adalah seburuk-buruk tempat kembali.”

 

Musnad Ahmad 6765: Telah menceritakan kepada kami ‘Affan telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Habib bin Abu Tsabit, dia berkata; aku mendengar Abu Al Abbas -dia adalah seorang penya’ir- berkata; aku mendengar Abdullah bin ‘Amru berkata; seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam meminta izin untuk pergi berjihad. Maka beliau pun bersabda, “Apakah kedua orang tuamu masih hidup?” Dia menjawab; “Ya, masih.” “kepada kedua hendaknya kamu berjihad.” Jawab beliau.

 

Musnad Ahmad 6766: Telah menceritakan kepada kami Sa’id bin Manshur telah menceritakan kepada kami Ya’qub bin Abdurrahman dari Abu Hazim dari Umaroh bin ‘Amru bin Hazm dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Dikuatirkan akan pergi orang-orang yang baik dari manusia, sehingga tersisalah orang-orang yang buruk dari mereka, perjanjian-perjanjian dan amanah-amanah mereka rusak, dan kondisi mereka seperti ini -beliau menganyam antara jari-jarinya-.” Para sahabat bertanya; “Jika demikian, lalu apa yang harus kami kerjakan wahai Rasulullah?” Beliau bersabda: “Kalian ambil apa yang kalian ketahui dari kebenaran, dan jauhilah apa yang kalian ingkari, bersamalah dengan orang-orang pilihan dan jauhilah kebanyakkan manusia.” Qutaibah bin Sa’id meriwayatkannya kepada kami dengan sanadnya, kecuali bahwa ia berata; “dan tersisa orang-orang yang buruk dari mereka dan hendaklan kalian tinggalkan perkara kebanyakkan orang.”

 

Musnad Ahmad 6767: Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa’id telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah dari Al Qosim bin Abdullah Al ma’arifi dari Abu Abdurrahman Al Hubili dari Al Qosim Ibnul Barhi dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa mengeluarkan sedekah kemudian ia tidak mendapati kecuali orang-orang Barbar maka hendaklah ia menunaikannya.”

 

Musnad Ahmad 6768: Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa’id telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah dari Huyai bin Abdullah dari Abu Abdurrahman Al Hubuli dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash berkata; bahwasanya Nabi Shallallahu ‘Aliahi Wasallam pernah melewati Sa’d yang sedang berwudhu, maka beliau bertanya: “Wahai Sa’d, kenapa kamu berbuat isrof (berlebih-lebihan)?” Dia berkata; “Apa dalam wudlu juga ada isrof?” Beliau menjawab: “Ya, meskipun kamu berada pada sungai yang mengalir.”

 

Musnad Ahmad 6769: Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah dari ‘Amir bin Yahya dari Abu Abdurrahman Al Hubuli dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Pada hari kiamat akan diletakkan timbangan-timbangan, kemudian didatangkanlah seorang laki-laki dan diletakkan pada satu sisi dan pada sisi lainnya amalannya sehingga timbangan tersebut menjadi miring kepadanya.” Beliau berkata: “kemudian laki-laki tersebut dikirim ke neraka.” Beliau berkata: “Ketika laki-laki hendak dibawa pergi maka terdengar suara yang menyeru dari sisi Ar Rahman, Dia berkata; “Janganlah kalian terburu-buru, janganlah kalian terburu-buru, sesungguhnya laki-laki tersebut masih mempunyai amalan yang tersisa.” Maka didatangkanlah sebuah kartu yang di dalamnya tertulis “LAA ILAAHA ILLALLAH” (Tidak ada Ilah selain Allah), kemudian kartu itu diletakkan bersama laki-laki tersebut dalam satu sisi, sehingga timbangan itupun lebih berat kepadanya.”

 

Musnad Ahmad 6770: Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa’id telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah dari Wahib bin Abdullah dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash bahwasanya dia berkata; Aku pernah bermimpi seakan-akan di salah satu jemariku terdapat minyak dan pada jemari yang lain terdapat madu lalu akupun menjilatinya. Kemudian di waktu pagi aku menceritakan hal itu kepada Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam, dan beliaupun berkata: “Kamu akan dapat membaca dua kitab; taurat dan Al Furqon (Al Qur’an) ” kemudian setelah itu diapun dapat membaca keduanya.

 

Musnad Ahmad 6771: Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa’id telah menceritakan kepada kami Bakr bin Mudlar dari Ibnul Had dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwasanya pada sa’at perang Tabuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melakukan shalat malam, lalu para sahabat berkumpul di belakang beliau untuk berjaga-jaga hingga beliau selesai shalat dan bergabung bersama mereka, lalu beliau bersabda kepada mereka: “Telah diberikan kepadaku lima hal yang tidak diberikan kepada seorang Rasulpun sebelumku; Aku diutus kepada semua manusia secara keseluruhan, sedangkan para Rasul sebelumku diutus hanya kepada kaumnya saja. Dan aku dimenangkan atas musuhku dengan rasa takut (yang menyelimuti mereka), dan kalau seandainya jarak antara aku dan mereka sejauh perjalanan sebulan niscaya semuanya akan dipenuhi dengan ketakutan. Dan telah dihalalkan bagiku memakan ghonimah, sedang bagi orang-orang sebelumku memakannya adalah sebuah dosa besar, sehingga mereka duluselalu membakarnya. Dan telah dijadikan bumi bagiku sebagai masjid dan tempat yang suci, dimanapun waktu shalat datang kepadaku aku boleh membasuh kemudian melaksanakan shalat, dan kaum sebelumku menganggap itu sebagai sebuah perkara besar, mereka hanya melaksanakan ibadah di gereja-gereja dan di biara-biara mereka. Dan yang kelima ialah apa yang telah dikatakan kepadaku; “mintalah!.” Sesungguhnya setiap Nabi telah mengajukan permintaannya dan aku lebih memilih untuk menyimpan permintaanku hingga hari kiamat kelak, untuk kalian dan untuk orang-orang yang bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah.”

 

Musnad Ahmad 6772: Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa’id telah mengkabarkan kepada kami Risydin dari Al Hajjaj bin Syaddad dari Abu Shalih Al Ghifari dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash, dia berkata: bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Yang pertama kali masuk dari pintu ini adalah seorang lelaki dari penghuni surga.” lalu masuklah Sa’d bin Abi Waqqosh.

 

Musnad Ahmad 6773: Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Risydin bin Sa’d dari Al Hasan bin Tsauban dari Hisyam bin Abi Ruqayyah dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak ada ‘adwa (penularan wabah penyakit), tidak ada thayarah (tahayul, menganggap sial karena melihat burung atau yang lainnya), tidak hamah (keyakinan jahiliyah bahwa tulang belulang mayat akan menjelma menjadi burung) dan tidak ada hasad, dan penyakit `Ain itu benar adanya.”

 

Musnad Ahmad 6774: Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah dari Yazib bin Abi Habib dari ‘Amru bin Al Walid dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; Aku bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam; “Wahai Rasulullah, apakah yang engkau rasakan ketika wahyu turun?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menjawab: “Ya, aku mendengar gemrincing lonceng, kemudian aku diam, dan tidaklah diturunkan wahyu kepadaku kecuali aku merasa seakan-akan jiwaku melayang.”

 

Musnad Ahmad 6775: Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah dari Al Harits bin Yazid dari Jundub bin Abdullah dari Sufyan bin ‘Auf dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; aku berada di dekat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam dan matahari sedang terbit, maka beliau bersabda: “Pada hari kiamat nanti akan datang suatu kaum kepada Allah, cahaya mereka seperti cahaya matahari.” Maka Abu Bakar berkata: “Apakah mereka itu kami wahai Rasulullah?” Beliau bersabda: “Bukan, bagi kalian ada banyak kebaikkan, mereka adalah orang-orang miskin dan orang-orang yang berhijrah, mereka dikumpulkan dari penjuru dunia.” kemudian beliau berkata; “keberuntungan bagi orang-orang yang terasing, keberuntungan bagi orang-orang yang terasing, keberuntungan bagi orang-orang yang terasing.” Ditanya; “Siapakah orang-orang yang terasing itu wahai Rasulullah?” Beliau bersabda: “Mereka adalah orang-orang shalih hidup di tengah-tengah orang-orang buruk yang banyak, orang-orang yang menentangnya lebih banyak daripada orang-orang yang mentaatinya.”

 

Musnad Ahmad 6776: Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ibnu Abu Najih dari Abdullah bin Amir dari Abdullah bin ‘Amru Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa tidak menyayangi anak kecil dari golongan kami, dan tidak mengerti hak orang tua dari golongan kami maka ia bukan dari golongan kami.”

 

Musnad Ahmad 6777: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad. Abdullah berkata; dan aku mendengarnya dari Abdullah bin Muhammad bin abi Syaibah dia berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudlail dari ‘Atho` bin As Sa`ib dari ayahnya dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Ketika seorang lelaki sedang berjalan dengan lenggak-lenggok dengan memakai sebuah pakaian tiba-tiba Allah ‘azza wajalla menyuruh bumi untuk menelannya hingga iapun berteriak dengan keras di dalamnya sampai hari kiamat datang.”

 

Musnad Ahmad 6778: Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma’ruf telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb, Usamah telah mengkabarkan kepadaku bahwa ‘Amru bin Syu’aib telah menceritakan kepadanya dari bapaknya dari kakeknya, bahwa ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam dan berkata: “Sesungguhnya ketika aku mengangkat tanganku dari sebuah penampungan air lalu meminumkannya kepada keluargaku tiba-tiba ada seekor unta milik salah seorang datang mendekatiku dan akupun memberinya minum, apakah untuk itu aku mendapatkan pahala?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menjawab: “Memberi minum pada setiap makhluk yang mempunyai ruh, terdapat pahala di dalamnya.”

 

Musnad Ahmad 6779: Telah menceritakan kepada kami Abdul Jabbar bin Muhammad -yaitu al Khaththabi- telah menceritakan kepadaku Baqiyyah dari Muhammad bin Al Walid Az Zubair dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pernah berkata kepadaku: “Barangsiapa menyentuh kemaluannya hendaklah ia berwudhu. Dan wanita mana saja yang menyentuh alat kelaminnya, maka hendaklah ia juga berwudhu.”

 

Musnad Ahmad 6780: Telah menceritakan kepada kami ‘Affan telah menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada kami Qotadah dari Abu Ayub dari Abdullah bin ‘Amru berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Waktu shalat zhuhur adalah ketika matahari telah tergelincir yaitu ketika bayangan seseorang sama dengan badan aslinya, sampai sebelum datangnya waktu `asar. Dan waktu shalat `ashar adalah sebelum matahari menjadi kekuning-kuningan, dan waktu shalat maghrib adalah sebelum hilangnya warna merah di ufuq, dan waktu shalat isya` adalah hingga pertengahan malam, dan waktu shalat subuh adalah dari terbitnya fajar hingga sebelum matahari terbit. Jika matahari telah terbit maka tahanlah, sebab matahari terbit di antara dua tanduk setan atau bersamaan dengan dua tanduk setan.”

 

Musnad Ahmad 6781: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hammad telah mengkabarkan kepada kami Abu Awanah dari Al A’masy telah menceritakan kepada kami Utsman bin Qois dari Abi Harb Ad Daili berkata; aku mendengar Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: ” langit tidak pernah menaungi dan bumi tidak pernah dipijak oleh seorang laki-laki yang paling jujur lisannya selain Abu Dzar”

 

Musnad Ahmad 6782: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam dan Abu An Nadlr mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Zuhair dari Ibrahim bin Muhajir dari Abdullah bin Babah dari Abdullah bin ‘Amru dia berkata; aku berada di dekat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam lalu disebutlah tentang amalan-amalan, maka beliau pun bersabda, “Tidak ada hari yang amalnya lebih utama ketimbang amalan yang terdapat dalam sepuluh hari ini.” Para sahabat berkata: “Meskipun itu jihad?” Berkata: dan itu adalah malan yang paling besar. Beliau bersabda: “Meskipun jihad, kecuali seorang laki-laki yang keluar di jalan Allah dengan jiwa dan hartanya kemudian itu menjadi ruh dalam jiwanya ketika beramal.”

 

Musnad Ahmad 6783: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Abu Bakr dari Abu Ishaq dari As Sa`ib bin Malik dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; ketika Ibrahim putra Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam meninggal, terjadi gerhana matahari, maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berdiri dan shalat dua rakaat, beliau memanjangkan waktu berdiri, kemudian ruku’ sebagaimana panjang waktu berdirinya, kemudian sujud sebagaimana panjang waktu ruku’nya, dan beliau shalat dua rakaat seperti itu kemudian salam.”

 

Musnad Ahmad 6784: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yazid telah menceritakan kepada kami Sa’id bin Abu Ayub telah menceritakan kepadaku Syurahbil bin Syarik Al Ma’arifi dari Abdurrahman bin Nafi’ At tanukhi, dia berkata: aku mendengar Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash berkata; aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Aku tidak peduli lagi dengan tempat yang aku datangi atau dengan kendaraan yang aku tunggangi jika aku telah meminum obat penawar racun, atau mengalungkan jimat, atau melantunkan bait syair yang muncul dari diriku sendiri.”

 

Musnad Ahmad 6785: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yazid telah menceritakan kepada kami Haiwah telah menceritakan kepadaku Rabi’ah bin Saif Al Ma’arifi dari Abu Abdurrahman Al Hubuli dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, bahwa beliau melihat fatimah putrinya, maka beliau berkata kepadanya: “Dari makanakah engkau?” Fatimah menjawab; “Aku dari belakang jenazah laki-laki ini.” Beliau berkata; “Apakah engkau ikut mereka sampai kuburan? Fatimah menjawab: “Bagaimana mungin aku sampai kuburan, padahal aku pernah mendengar darimu apa yang aku dengar.” “Demi Dzat yang jiwaku ada dalam genggaman-Nya, jika kamu ikut mereka sampai kuburan, engkau tidak akan bisa melihat surga sehingga kakek bapakmu melihatnya.”

 

Musnad Ahmad 6786: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yazid telah menceritakan kepada kami Abdullah bin ‘Ayyasy Al Qitbani dia berkata; aku mendengar bapakku berkata; aku mendengar Isa bin Hilal ash Shadafi dan Abu Abdurrahman Al Hubuliy berkata; kami mendengar Abdullah bin ‘Amru berkata; aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Di akhir zaman nanti pada ummatku akan terdapat orang-orang yang naik di atas pelana seperti orang-orang yang turun di depan pintu-pintu masjid, kaum wanita dari golongan mereka berpakaian tapi telanjang, di atas kepala mereka seperti punuk unta yang panjang lehernya dan kurus badannya. Laknatlah mereka (wanita-wanita itu) karena sesungguhnya mereka adalah para wanita yang terlaknat. Dan kalau seandainya setelah kalian ada segolongan umat maka niscaya wanita-wanita kalian akan menjadi budak/pembantu bagi wanita-wanita mereka sebagaimana kaum wanita dari kaum sebelum kalian menjadi budak bagi kalian.”

 

Musnad Ahmad 6787: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yazid telah menceritakan kepada kami Sa’id bin Abu Ayub telah menceritakan kepadaku Abul Aswad dari Ikrimah pelayan Ibnu Abbas dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash, dia berkata; aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa dibunuh dengan zhalim karena membela hartanya maka ia mati syahid”

 

Musnad Ahmad 6788: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ubaid telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Amru bin Murroh dari Abi Yazid dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa yang dengan amalannya ia ingin didengar manusia, maka Allah akan memperdengarkannya kepada para pendengar dari hamba-Nya, dan Dia akan mengkerdilkan dan meremehkannya.”

 

Musnad Ahmad 6789: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ubaid telah menceritakan kepada kami Zakaria dari ‘Amir, dia berkata; aku mendengar Abdullah bin ‘Amru berkata; aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Seorang muslim adalah jika manusia selamat dari kejahatan lisan dan tangannya, dan seorang muhajir adalah orang yang menjauhi apa yang Allah larang.”

 

Musnad Ahmad 6790: Telah menceritakan kepada kami ‘Arim telah menceritakan kepada kami Mu’tamir dari bapaknya telah menceritakan kepada kami Abul Ala` dari Muthorrif dari Ibnu Abi Rabi’ah dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; aku menyebutkan tentang puasa di hadapan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, maka beliau pun bersabda, “Puasalah satu hari dalam sepuluh hari, maka engkau akan mendapatkan pahala dari sembilan hari sisanya.” Berkata; Aku berkata; “Sesungguhnya aku masih kuat dari itu.” Beliau bersaba: “puasalah dua hari pada setiap delapan hari, engkau akan mendapatkan pahala tujuh hari yang tersisa.” Berkata; Aku berkata; “Sesungguhnya aku masih mampu dari itu.” Dia berkata: beliau selalu menguranginya sehingga beliau bersabda: “Hendaklah engkau puasa sehari dan berbuka sehari.”

 

Musnad Ahmad 6791: Telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id Pelayan Bani Hasyim berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rasyid telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Musa dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tebusan untuk pembunuhan semi sengaja adalah diperberat seperti pembunuhan yang disengaja, namun pelakunya tidak boleh dibunuh. Dan barangsiapa mengacungkan senjata kepada kami maka dia bukan dari golongan kami, atau memata-matai di jalanan.”

 

Musnad Ahmad 6792: Telah menceritakan kepada kami Azhar bin Al Qosim telah menceritakan kepada kami Al Mutsanna -yaitu Ibnu Sa’id- dari Qotadah dari Abdullah bin Babah dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya pada malam ‘Arafah Allah membanggakan orang-orang (yang sedang wukuf) di ‘Arofah kepada para malaikat-Nya seraya berkata: “Lihatlah hamba-hamba-Ku, mereka mendatangi dengan rambut yang kusut dan badan penuh dengan debu.”

 

Musnad Ahmad 6793: Telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rasyid telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Musa dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa terbunuh karena kesalahan maka diatnya adalah seratus ekor unta; tiga puluh bintu makhodl (unta yang masuk umur dua tahun), tiga puluh bintu labun (unta yang masuk umur tiga tahun), tiga puluh jadza`ah (unta yang masuk umur lima tahun) dan sepuluh bani labun (unta yang masuk umur dua tahun) laki-laki”. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa Salam menstandarkan dengan harga unta, jika harganya murah maka nilai tebusan juga murah, dan jika mahal maka nilai tebusan juga mahal sesuai dengan perkembangan zaman. Pada masa Rasulullah standar nilai itu antara empat ratus sampai delapan ratus dinar. Atau jika dalam bentuk perak maka ia sebanding dengan delapan ribu uang perak.”

 

Musnad Ahmad 6794: Telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rasyid telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Musa dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menetapkan bahwa diyat adalah harta peninggalan bagi para pewaris yang telah ditentukan bagiannya (dalam Al Qur’an-pent) dari orang yang dibunuh.”

 

Musnad Ahmad 6795: Telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rasyid telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Musa dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menentukan bahwa pada hidung yang dipotong semuanya maka diyatnya adalah penuh, jika dipotong bagian depannya saja maka diyatnya adalah setengah, dan pada mata ada setengah diyat, pada tangan ada setengah diyat, pada kaki ada setengah diyat, beliau juga memutuskan bahwa bagi seorang wanita maka yang menebus adalah ashobahnya, siapapun dia, yaitu orang-orang yang tidak mendapatkan harta warisan kecuali sisa dari ahli waris wanita tersebut, dan jika wanita itu dibunuh maka tebusannya adalah untuk ahli warisnya, mereka berhak mengqishash orang yang telah membunuhnya. Beliau juga memutuskan bahwa tebusan untuk ahli kitab adalah setengah dari tebusan kaum muslimin, mereka itu adalah orang-orang Yahudi dan Nasrani.”

 

Musnad Ahmad 6796: Telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id Pelayan bani Hasyim telah menceritakan kepada kami Syaddad Abu Tholhah Ar rasibi dia berkata; aku mendengar Abu Al Wazi’ Jabir bin ‘Amru menceritakan dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidaklah suatu kaum yang duduk-duduk dalam sebuah majelis yang di dalamnya tidak diingat nama Allah kecuali mereka akan melihatnya kelak di hari kiamat sebagai sebuah penyesalan.”

 

Musnad Ahmad 6797: Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Khalid telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Sa’d dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya – Abdullah bin ‘Amru -, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam ditanya mengenai seorang lelaki yang memasuki sebuah kebun (yang bukan miliknya-pent), maka beliau menjawab: “Ia sedang memakan sesuatu yang tidak diambilkannya dengan sembunyi-sembunyi.”

 

Musnad Ahmad 6798: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abi Al Wadlah telah menceritakan kepadaku Al Ala` bin Abdullah bin Rafi’ telah menceritakan kepada kami Hanan bin Kharijah dari Abdullah bin ‘Amru dia berkata; Seorang laki-laki badui pemberani datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam lalu bertanya: “Wahai Rasulullah, kabarkanlah kepada kami tentang hijrah? Di tempat engkau berada atau hanya terkhusus untuk suatu kaum tertentu saja ataukah di suatu tempat yang memang telah diketahui? Dan apakah jika engkau telah wafat, kewajiban hijrah juga gugur?” Beliau terdiam sesaat lalu beliau berkata: “Dimana orang yang bertanya tadi?” Dia berkata; “Saya wahai Rasulullah.” Beliau bersabda: “Hijrah itu adalah engkau jauhi perbuatan keji baik yang nampak maupun yang tidak, engkau tunaikan shalat dan zakat, dan engkau disebut seorang muhajir meskipun engkau meninggal di tempat.”

 

Musnad Ahmad 6799: kemudian Abdullah bin ‘Amru berkata: seorang laki-laki datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam lalu berkata: “Wahai Rasulullah, kabarkanlah kepada kami tentang pakaian penghuni surga, apakah ia makhluq yang tercipta atau kain yang ditenun?” Mendengar pertanyaan tersebut sebagian dari para sahabat pun tertawa. Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “kenapa kalian tertawa mendengar pertanyaan orang yang tidak tahu, dan dia bertanya kepada orang yang lebih tahu” Kemudian beliau menundukkan kepala dan berkata; “Dimana orang yang bertanya tadi?” Dia berkata; “orang itu saya wahai Rasulullah.” Beliau bersabda: “Tidak, tetapi ia dibuat dari buah-buahan surga.” Beliau ulangi sampai tiga kali.

 

Musnad Ahmad 6800: Telah menceritakan kepada kami Ma’mar Ibnu Sulaiman Ar Raqqi telah menceritakan kepada kami Al Hajjaj dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, bahwa beliau bersabda: “Barangsiapa yang dicincang atau dibakar dengan api maka ia merdeka, dia adalah pelayan Allah dan rasul-Nya.” Dia berkata; maka dihadapkanlah seorang lelaki yang telah dikebiri -disebut dengan nama sandar- maka beliaupun memerdekakannya. Kemudian ketika Abu Bakar memerintah setelah wafatnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam dia juga berbuat baik kepada lelaki tersebut. Dan ketika Umar memerintah setelah wafat Abu Bakar, ia juga berbuat baik kepada lelaki tersebut. Dan ketika lelaki itu ingin pergi ke Mesir maka Umar menulis sebuah pesan kepada ‘Amru Bin Al ‘Ash untuk berbuat baik kepadanya, atau dia berkata; “jagalah wasiat Rasulullah atas orang itu.”

 

Musnad Ahmad 6801: Telah menceritakan kepada kami Ma’mar bin Sulaiman telah menceritakan kepada kami Al Hajjaj dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; ada seorang lelaki datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, lalu ia bertanya: “Wahai Rasulullah, jika seorang lelaki sedang pergi dan ia tidak bisa mendapatkan air, apakah ia boleh menyetubuhi isterinya?” Rasul menjawab: “Boleh.”

 

Musnad Ahmad 6802: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Ziyad bin Fayyadl, dia berkata; aku mendengar Abu `Iyadl menceritakan dari Abdullah bin ‘Amru, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda kepadanya: “Puasalah satu hari maka engkau akan mendapatkan pahala dari hari yang tersisa.” Dia berkata; “Sesungguhnya aku mampu untuk lebih dari itu.” Beliau bersabda: “Puasalah dua hari maka engkau akan mendapatkan pahala dari hari yang tersisa.” Dia berkata; “Sesungguhnya aku mampu untuk lebih dari itu.” Beliau bersabda: “Puasalah tiga hari maka engkau akan mendapatkan pahala dari hari yang tersisa.” Dia berkata; “Sesungguhnya aku mampu untuk lebih dari itu.” Beliau bersabda: “Puasalah empat hari maka engkau akan mendapatkan pahala dari hari yang tersisa.” Dia berata: “Sesungguhnya aku mampu untuk lebih dari itu.” Beliau bersabda: “Puasalah dengan puasa yang paling utama di hadapan Allah, puasalah sebagaimana puasanya Dawud, dia puasa sehari dan berbuka sehari.”

 

Musnad Ahmad 6803: Telah menceritakan kepada kami ‘Arim telah menceritakan kepada kami Mu’tamir dia berkata; bapakku berkata; telah menceritakan kepada kami Hadlrami dari Al Qosim bin Muhammad dari Abdullah bin ‘Amru bahwa seorang laki-laki dari kaum muslimin datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam meminta izin untuk menikahi seorang wanita yang biasa dipanggil Ummu Mahzul, wanita tersebut selalu berbuat zina dan ia mensyaratkan kepadanya agar dia yang memberinya nafkah. Laki-laki itu meminta izin kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam untuk menikahinya, atau dia menyebutkan kepada beliau tentang persoalan wanita itu. Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam membaca ayat: “dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik.” Dia berkata; maka diturunkan: “dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik.” Bapakku berkata; ‘Arim berkata; aku bertanya kepada Mu’tamir tentang Al Hadlromi, maka ia berkata; “dia adalah orang yang suka berkisah, dan sungguh aku telah melihatnya.” Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ma’in telah menceritakan kepada kami Al Mu’tamir dari bapaknya dari Al Hadlrami dari Al Qosim bin Muhammad dari Abdullah bin ‘Amru kemudian disebutkan hadits tersebut diatas.

 

Musnad Ahmad 6804: Telah menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir, bapakku telah menceritakan kepada kami, ia berkata; aku mendengar Ash Shoq’ab bin Zuhair menceritakan dari Zaid bin Aslam dari ‘Atho` bin Yasar dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata: telah datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam seorang laki-laki badui, ia memakai jubah tebal yang terbuat dari sulaman sutera dan kancingnya juga dari sutera. Kemudian dia berkata; “Sesungguhnya sahabat kalian ini ingin memuliakan setiap penggembala anak penggembala dan menghinakan para penunggang kuda anak penunggang kuda.” Maka Nabi pun bangun dengan marah seraya mencengkeram kerah bajunya dan menariknya. Lalu beliu berkata: “Tapi kenapa aku melihatmu memakai pakaian orang yang tidak berakal seperti ini?” Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pulang dan duduk, beliau lalu bersabda: “Sesungguhnya Nuh Alaihis Salam ketika akan meninggal ia memanggil putranya dan berkata; ‘Aku akan mengkisahkan kepada kalian sebuah wasiat, aku perintahkan kepada kalian dua hal dan melarang dari dua hal; aku larang kalian berdua dari berbuat syirik dan berlaku sombong, dan aku perintahkan kepada kalian berdua mengucap LAA ILAAHA ILLALLAH karena sesungguhnya jika langit yang tujuh serta bumi dan apa yang ada di antara keduanya diletakkan pada satu sisi neraca, kemudian LAA ILAAHA ILLALLAH ditelakkan pada sisi yang lain, niscaya akan condong kepada neraca yang diletakkan kalimat LAA ILAAHA ILLALLAAH padanya. Dan sekiranya langit yang tujuh dan bumi tersebut adalah sebuah lingkaran kemudian diletakkan padanya LAA ILAAHA ILLALLAH niscaya akan terbelah. Dan aku perintahkan kalian berdua untuk mengucapkan SUBHAANALLAH WABIHAMDIH, sesungguhnya ia adalah cara shalatnya segala sesuatu, dan dengannya para makhluk diberi rezeki.”

 

Musnad Ahmad 6805: Telah menceritakan kepada kami Hasyim dan Husain mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rasyid dari Sulaiman bin Musa dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya dia berkata; “bahwa sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam tidak menerima persaksian dari seorang penghianat laki-laki dan permpuan, orang yang mempunyai dendam kepada saudaranya, pembantu untuk tuannya dan dibolehkan kepada selain tuannya.”

 

Musnad Ahmad 6806: Telah menceritakan kepada kami ‘Affan telah menceritakan kepada kami Abu Awanah telah menceritakan kepada kami Abu Bisyr dari Yusuf bin Mahak dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam tertinggal oleh kami dalam sebuah perjalanan yang kami lakukan.” Dia berkata; “kemudian beliau menyusul kami, sedang kami telah terbebani untuk melaksanakan shalat, yaitu shalat ‘ashar. Lalu kami berwudlu dan membasuh kaki kami, maka beliau berseru dengan suara yang keras, mungkin dua atau tiga kali, “Sesungguhnya tumit-tumit yang tidak terkena air akan masuk neraka.”

 

Musnad Ahmad 6807: Telah menceritakan kepada kami Waki’ telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Iyad bin Laqith As Sadusi dari Abu Rimtsah, dia berkata; Aku pernah keluar rumah bersama bapakku hingga kami mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam lalu kami melihat bekas celak (inai) di kepala beliau”

 

Musnad Ahmad 6808: Telah menceritakan kepada kami ‘Amru bin Al Haitsam Abu Qaththan dan Abu An Nadlr mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Al Mas’udi dari Iyad bin laqith dari Abu Rimtsah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam beliau bersabda: “Yang paling berhak memberi adalah ibumu, bapakmu, saudara perempuanmu, dan saudara lelakimu, kemudian orang yang ada di bawahmu kebawah.” Seorang laki-laki berkata; ” Wahai Rasulullah, mereka itu adalah Bani Yarbu` orang yang telah membunuh si Fulan.” Beliau berkata: “Ketahuilah, janganlah seseorang membuat kecelakaan bagi orang lain.” Bapakku berkata; Abu An Nadlr berkata dalam haditsnya; aku masuk ke dalam masjid ketika itu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam sedang berkhutbah, beliau berkata; “orang yang paling berhak memberi”

 

Musnad Ahmad 6809: Telah menceritakan kepada kami Yunus telah menceritakan kepada kami Hammad -yaitu Ibnu Salamah- dari Abdul Malik bin Umair, dia berkata; telah menceritakan kepada kami Iyad bin laqith dari Abu Rimtsah, dia berkata: aku mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam sedang di sisi beliau orang-orang dari suku Rabi’ah, mereka memperdebatkan tentang dam (denda), maka beliau bersabda: “Yang paling berhak memberi adalah ibumu, bapakmu, saudara perempuanmu, saudara lelakimu, dan orang yang ada di bawahmu kebawah.” Kemudian beliau melihat lalu bersabda, “Siapa orang yang bersama kamu ini?” Dia berkata; aku menjawab: “Ini anakku.” Beliau bersabda: “Adapun dia tidak akan berbuat jahat kepadamu dan kamu tidak akan berbuat jahat kepadanya.” Kemudian disebutlah hadits tersebut diatas.

 

Musnad Ahmad 6810: Telah menceritakan kepada kami Abu Nu’aim telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Iyad bin laqith As Sadusi, dia berkata: Aku mendengar Abu Rimtsah At Taimi berkata: Aku datang bersama dengan bapakku kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, maka beliau bersabda: “Apakah ini anakmu?” ‘Iya” jawabku. Beliau bersabda: “Apakah engkau menyayanginya?” “Iya” jawabku. Beliau bersabda: “Adapun dia (anak tersebut) tidak akan berbuat jahat kepadamu dan kamu tidak akan berbuat jahat kepadanya.”

 

Musnad Ahmad 6811: Telah menceritakan kepada kami Yunus telah menceritakan kepada kami Hammad -yaitu Ibnu Salamah- dari ‘Ashim dari Abu Rimtsah, dia berkata; aku mendatangi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam sedang di sisi beliau orang-orang dari suku Rabi’ah, mereka memperdebatkan tentang dam (denda) pembunuhan dengan sengaja, maka aku mendengar beliau bersabda: ” (Yang menanggung) Ibumu, bapakmu, saudara perempuanmu, dan saudara lelakimu, kemudian orang yang ada di bawahmu ke bawah.” Kemudian dia berkata; lalu Nabi melihat dan bersabda: “Siapa ini yang sedang bersamamu wahai Abu Rimtsah?” “Putraku” jawabku. Beliau bersabda: “Adapun dia (anak tersebut) tidak akan berbuat jahat kepadamu dan kamu tidak akan berbuat jahat kepadanya.” Dia berkata; lalu aku melihat bahwa pada pundak beliau ada semacam Ba’ratul Ba’ir (kotoran unta), atau telur merpati, maka akupun berkata kepada beliau; “Bolehkah jika aku mengobatinya wahai Rasulullah, sesungguhnya kami sekeluarga adalah ahli pengobatan?” maka Beliau menjawab: “Yang akan mengobatinya adalah yang telah memberikannya (Allah).”

 

Musnad Ahmad 6812: Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Abdul Malik dan ‘Affan mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Iyadl telah menceritakan kepada kami Iyadl dari Abu Rimtsah, dia berkata: aku bersama bapakku bertolak menuju Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, maka ketika aku melihatnya, bapakku berkata kepadaku; “Tahukah engkau siapa orang ini?”Tidak” jawabku. Bapakku berkata: “Dia adalah Muhammad Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam.” Dia berkata; “maka aku pun bergetar ketika bapakku mengatakan begitu, aku mengira bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam adalah seorang laki-laki yang tidak sama dengan kebanyakkan manusia, ternyata dia adalah seorang laki-laki yang rambutnya menyentuh daun telinganya.” Affan berkata di dalam haditsnya; “Mempunyai rambut yang menyentuh daun telinga, rambutnya ada inai, dan mengenakan dua lembar selendang berwarna biru. Kemudian bapakku mengucapkan salam kepadanya, kemudian kamu duduk dan berbicang-bincang selama satu jam. Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berkata kepada bapakku: “Apakah ini anakmu? ‘ Dia menjawab, “Ya, demi Rabbul Ka’bah.” Dia berkata; “Ini benar.” Lalu berkata lagi, “Aku berani bersaksi atasnya.” Maka tersenyumlah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam kepada bapakku yang menguatkan kemiripanku dengannya dan juga karena sumpahnya kepada Allah atas diriku. Kemudian beliau bersabda: “Adapun dia, sungguh tidak akan berbuat jahat kepadamu dan kamu tidak akan berbuat jahat padanya.” Lalu beliau membaca ayat: “dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.” Kemudian bapakku melihat semisal luka yang ada pada pundak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, dan berkata; “wahai Rasulullah, sesungguhnya aku adalah orang yang paling paham tentang kedokteran di antara orang-orang, maka bolehkan aku mengobati lukamu?” “Tidak, dokternya adalah yang telah menciptakannya (Allah).” Jawab beliau.

 

Musnad Ahmad 6813: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Husain bin Ali dari Ibnu Abjar dari Iyad bin Laqith dari Abu Rimtsah, dia berkata: aku bersama dengan ayahku pergi kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam sedang aku masih seorang bocah. Dia berkata; maka ayahku berkata kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam; “sesungguhnya aku adalah seorang laki-laki yang paham ilmu kedokteran, maka perlihatkanlah kepadaku luka yang ada di punggungmu.” Beliau bersabda: “Apa yang akan kamu lakukan?” “Aku akan membelahnya.” Jawabnya. Beliau bersabda: “Sesungguhnya engkau bukan seorang dokter, engkau hanya bisa membantu memberinkan manfaat, dokternya adalah Dzat yang telah menjadikannya terluka.” Yang lain berkata: “yang menciptakannya.”

 

Musnad Ahmad 6814: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami Sa’id bin Abi Rabi’ As Saman telah menceritakan kepada kami Abu ‘Awanah dari Abdul Malik bin ‘Umair dari Iyad bin Laqith Al ‘ijli dari Abu Rimtsah At Taimi Taima Ar Ribab, dia berkata: Aku mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam sedang aku bersama dengan putraku, aku perlihatkan Rasulullah kepada putraku dan aku katakan kepadanya; “Ini adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam.” Maka diapun bergetar karena terkesima dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam. Lalu aku berkata kepada beliau; “Wahai Nabi Allah, Sesungguhnya aku adalah seorang laki-laki yang pandai ilmu kedokteran dari keluarga dokter, maka perlihatkanlah punggungmu kepadaku, jika di sana ada luka maka aku akan membedahnya, namun jika tidak aku akan memberimu sebuah analisa, sebab tidak ada seorang pun yang lebih paham tentang ilmu luka atau bisul kecuali aku.” Beliau bersabda: “Dokternya adalah Allah.” Beliau mengenakan dua selendang biru, rambutnya telah banyak ditumbuhi uban yang berwana kemerahan, lalu beliau bersabda: “Apakah ini putramu?” “Iya, demi Rabbul Ka’bah.” Jawabku. Beliau bersabda: “Putra kandungmu?” “Iya, aku berani bersaksi atasnya.” Jawabku. Beliau bersabda: “Sesungguhnya dia tidak akan berbuat jahat kepadamu dan kamu tidak akan berbuat jahat kepadanya.”

 

Musnad Ahmad 6815: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepadaku Abu Bakr bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr dari Ali bin Shalih telah menceritakan kepadaku Iyad bin Laqith dari Abi Rimtsah, dia berkata; “aku pernah melakukan ibadah haji dan aku lihat seorang laki-laki duduk di bawah bayang-bayang Ka’bah, lalu bapakku berkata; ‘Tahukah kamu siapa orang ini, ini adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam.’ Maka ketika kami sampai dihadapannya, aku lihat bahwa dia adalah seorang laki-laki yang mempunyai rambut yang menyentuh daun telinga, berbau harum, dan mengenakan dua selendang berwana biru.”

 

Musnad Ahmad 6816: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepadaku Amru bin Muhammad bin Bukair An Naqid telah menceritakan kepada kami Husyaim telah mengkabarkan kepadaku Abdul Malik bin Umair dari Iyad bin Laqith dari Abu Rimtsah At Taimi, dia berkata; aku datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam sedang aku bersama dengan anakku, maka beliaupun berkata; “Apakah ini putramu?” Aku menjawab: “Aku bersaksi dengannya.” Beliau berkata; “Dia tidak akan berbuat jahat kepadamu dan kamu tidak akan berbuat jahat kepadanya.” Dia berkata; “dan aku melihat uban (beliau) berwarna merah.”

 

Musnad Ahmad 6817: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Yazid -yaitu Ibnu Ibrahim At Tustari telah menceritakan kepada kami Shodaqoh bin Abi Imron dari seorang lelaki yaitu Tsabit bin Munqidz dari Abu Rimtsah, dia berkata: “aku bersama dengan bapakku pergi kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, maka ketika kami sedang berada pada salah satu jalan kami bertemu dengannya (Shallallahu ‘alaihi wa Salam), lalu bapakku berkata kepadaku, ‘Wahai anakku, ini adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam.'” Dia berkata; “aku mengira bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam adalah seseorang yang tidak mirip dengan kebanyakkan manusia, padahal beliau adalah seorang laki-laki yang mempunyai rambut yang menyentuh daun telinga, mengenakan inai, dan mengenakan dua selendang berwana biru.” Dia berkata; “seakan aku melihat pada kedua betisnya.” Dia berkata; Rasulullah berkata kepada bapakku: “Siapa yang bersamamu ini?” Dia menjawab, “Demi Allah ini adalah putraku.” Dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam tertawa karena bapakku bersumpah kepada Allah atas aku. Kemudian beliau bersabda: “Engkau telah berkata benar, adapun dia, sungguh tidak akan berbuat jahat kepadamu dan kamu tidak akan berbuat jahat kepadanya.” Dia berkata; kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam membaca ayat; “dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain”.

 

Musnad Ahmad 6818: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakr telah menceritakan kepada kami Qois Ibnu Ar Rabi’ Al Asadi dari Iyad bin laqith dari Abu Rimtsah, dia berkata; aku bersama bapakku pergi mendatangi seorang laki-laki yang sedang duduk di bawah Ka’bah pada siang yang sangat panas, sedang aku pada waktu itu masih seorang bocah. Lelaki itu mengenakan dua selendang berwarna biru, rambutnya menyentuh daun telinganya, dan pada kepalanya mengenakan inai. Dia berkata; bapakku berkata kepadaku; “Tahukah kamu siapa laki-laki itu?” Aku menjawab; “Tidak.” “Itu adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam.” Jawab bapakku. Dia berkata; kemudian kami berbicara panjang lebar. Dia berkata; lalu bapakku berkata kepada beliau; “Sesungguhnya aku adalah seorang laki laki dari keluarga dokter, maka perlihatkanlah kepadaku apa yang ada dibalik pundakmu, jika di sana ada luka maka akan aku belah, dan jika tidak maka akan aku beritahukan analisaku kepadamu.” Beliau berkata: “Dokternya adalah yang telah memberinya (Allah).” Dia berkata; kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melihat kearahku lalu berkata kepada bapakku, “Apakah ini putramu?” Dia berkata; “Iya, aku bersaki atasnya.” Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda kepadanya: “Perhatikan apa yang engkau ucapkan.” Dia berkata; “Dan demi Rabbul Ka’bah.” Dia berkata; maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam tertawa karena sumpah yang ia lakukan kepada Allah atasku.” Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Dia tidak akan berbuat jahat kepadamu dan kamu tidak akan berbuat jahat kepadanya.”

 

Musnad Ahmad 6819: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepadaku Ja’far bin Humaid Al Kufi telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Iyad bin laqith dari bapaknya dari Abu Rimtsah, dia berkata: aku bersama bapakku bertolak menuju Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, maka ketika aku melihatnya, bapakku berkata kepadaku; “Tahukah kamu siapa orang ini?” “Tidak” jawabku. Bapakku berkata; “Dia adalah Muhammad Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam.” Dia berkata; maka aku pun bergetar ketika bapakku mengatakan kepadaku begitu, aku mengira bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam adalah seorang laki-laki yang tidak sama dengan kebanyakkan manusia, ternyata dia adalah seorang laki-laki yang rambutnya menyentuh daun telinganya, pada rambutnya terdapat inai dan mengenakan dua lembar selendang berwarna biru. Lalu bapakku mengucapkan salam kepadanya. Kemudian kami duduk dan berbincang selama satu jam. kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berkata kepada bapakku, “Apakah ini anakmu?” dia menjawab, “Ya, demi Rabbul Ka’bah.” Dia berkata; “Ini benar.” Lalu berkata lagi, “Aku berani bersaksi atasnya.” Maka tersenyumlah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam kepada bapakku yang menguatkan kemiripanku dengannya dan juga karena sumpahnya kepada Allah atas diriku. Kemudian beliau bersabda: “Adapun dia, sungguh tidak akan berbuat jahat kepadamu dan kamu tidak akan berbuat jahat padanya.” Lalu beliau membaca ayat: “dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.” Kemudian bapakku melihat semisal luka yang ada pada pundak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, dan berkata; “wahai Rasulullah, sesungguihnya aku adalah orang yang paling paham tentang kedokteran di antara orang-orang, maka bolehkan aku mengobati lukamu?” “Tidak, dokternya adalah yang telah menciptakannya (Allah).” Jawab beliau.

 

Musnad Ahmad 6820: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepadaku bapakku dan Abu Khaitsamah Zuhair bin Harb mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Iyad bin laqith dari bapaknya, dari Abu Rimtsah, dia berkata; “Aku mendatangi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam sedang beliau mengenakan dua selendang hijau.”

 

Musnad Ahmad 6821: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepadaku Syaiban bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Jarir -yaitu Ibnu Hazim- berkata; telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Umair dari Iyad bin Laqith dari Abu Rimtsah, dia berkata; aku datang ke kota Madinah sedang aku belum pernah melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam. Maka beliau keluar dengan memakai dua selendang biru, maka akupun berkata kepada anakku: “Demi Allah, inilah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, ” maka anakku gemetar karena kagum dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam. Lalu aku berkata; “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku adalah seorang laki-laki yang pandai ilmu kedokteran, bapakku seorang dokter, dan keluarga kami adalah keluarga dokter. Demi Allah pada anatomi tubuh tidak ada yang tidak kami pahami, walau itu keringat ataupun tulang. Perlihatkanlah kepadaku luka yang ada pada pundakmu, jika ia luka maka akan aku belah dan aku obati.” Beliau menjawab: “Tidak, dokternya adalah Allah.” Kemudian beliau berkata; “Siapa yang bersama kamu ini?” Aku menjawab: “Putraku, demi Rabbul Ka’bah.” Beliau bertanya lagi, “Putramu?” Dia berkata; “Ini putraku, aku berani bersaksi.” Beliau berkata; “Putramu ini ia tidak akan berbuat jahat padamu dan kamu tidak akan berbuat jahat padanya.”

 

Musnad Ahmad 6822: Telah mengkabarkan kepada kami Husyaim bin Basyir telah mengkabarkan kepada kami Abdullah bin Abu Shalih Dzakwan dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sumpahmu itu tergantung pada pembenaran yang dilakukan oleh temanmu kepadamu.”

 

Musnad Ahmad 6823: Telah menceritakan kepada kami Husyaim telah menceritakan kepada kami Manshur dan Hisyam dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Mati karena tercebur ke dalam sumur adalah sia-sia, mati karena kecelakaan dalam penambangan adalah sia-sia, binatang yang mati tertanduk adalah sia-sia, dan pada harta terpendam yang ditemukan terdapat kewajiban mengeluarkan zakat seperlimanya.”

 

Musnad Ahmad 6824: Telah mengkabarkan kepada kami Husyaim dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dia berkata; ‘Uyainah bin Hishn pernah mengunjungi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, lalu ia melihat beliau mencium Hasan dan Husain, maka iapun berkata kepada beliau: “Wahai Rasulullah, jangan engkau menciumnya, sesungguhnya aku telah dikaruniai anak sebanyak sepuluh orang, dan satupun dari mereka tidak ada yang pernah aku cium.” Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya barangsiapa yang tidak mencintai maka ia tidak berhak untuk dicintai.”

 

Musnad Ahmad 6825: Telah menceritakan kepada kami Husyaim dari Syu’bah dari Muhammad bin Ziyad dari Abu Hurairah, dia berkata; dia pernah melewati suatu kaum yang sedang berwudhu maka diapun berkata: “Sempurnakanlah wudhu kalian sebab aku telah mendengar Abu Qosim Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Celakalah Al A’qob (tumit-tumit yang tidak terbasuh wudlu) bagian dari neraka.”

 

Musnad Ahmad 6826: Telah menceritakan kepada kami Husyaim telah menceritakan kepada kami Abu Bisyr dari Abdullah bin Syaqiq dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sebaik-baik ummatku ialah orang-orang yang aku diutus ditengah-tengah mereka, kemudian generasi setelahnya, kemudian generasi setelahnya.” Allahu a’lam, apakah beliau mengatakannya hingga tiga kali ataukah tidak?” “Kemudian setelah itu datang satu generasi yang suka menggemukkan badan, dan mereka akan memberi kesaksian sebelum mereka diminta untuk memberi kesaksian.”

 

Musnad Ahmad 6827: Telah menceritakan kepada kami Husyaim telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa’id dari Abu Bakar bin Muhammad -yaitu Ibnu ‘Amru bin Hazm dari Umar bin Abdul Aziz dari Abu Bakr bin Abdurrahman bin Al Harits bin Hisyam dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa mendapati harta bendanya ada pada seseorang yang sedang pailit, maka ia lebih berhak atasnya daripada selainnya.”

 

Musnad Ahmad 6828: Telah menceritakan kepada kami Husyaim dari Zakaria dari Asy Sya’bi dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika binatang ternak menjadi jaminan, maka hendaklah orang yang mengambil jaminan itu memberinya makan, dan susunya boleh diminum dan hendaklah orang yang meminum susunya mencarikan makan untuknya dan ia juga boleh menungganginya.”

 

Musnad Ahmad 6829: Telah menceritakan kepada kami Husyaim telah mengkabarkan kepada kami Khalid dari Yusuf atau dari bapaknya dari Abdullah bin Al Harits dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika orang-orang bertengkar mengenai (tanah) yang ada di jalanan maka ambillah dari setiap mereka tujuh hasta.”

 

Musnad Ahmad 6830: Telah menceritakan kepada kami Husyaim telah menceritakan kepada kami Abul Juhaim Al Wasithiy dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Umru-u Al Qois adalah pembawa bendera para penyair menuju ke neraka.”

 

Musnad Ahmad 6831: Telah menceritakan kepada kami Husyaim dari Sayyar dari Jabr bin Abidah dari Abu Hurairah, dia berkata; “Pada perang Al hind Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menjanjikan kepada kami, jika aku mati syahid maka aku adalah sebaik-baik para syuhada’, dan jika aku pulang kembali maka aku adalah Abu Hurairah yang merdeka.”

 

Musnad Ahmad 6832: Telah menceritakan kepada kami Husyaim telah memberi khabar kepada kami Al ‘Awwam bin Hawsyib dari Abdullah bin As Sa`ib dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam bersabda: “Shalat maktubah (wajib) hingga shalat wajib setelahnya adalah penghapus dosa antara keduanya”, beliau juga bersabda: “dan dari Jum’at hingga Jum’at, Ramadhan hingga Ramadhan adalah penghapus dosa antara keduanya.” Dia berkata; setelah itu beliau melanjutkan sabdanya: “Kecuali dari tiga dosa.” Dia berkata; “maka akupun mengetahui bahwa hal itu berlaku kecuali dari dosa menyekutukan Allah, melepaskan jabatan tangan, dan meninggalkan sunnah.” Dia berkata; “Adapun melepaskan jabatan tangan ialah jika kamu membai’at seseorang kemudian kamu menyelisihinya dan membunuhnya dengan pedangmu. Dan adapun meninggalkan sunnah ialah keluar dari Jama’ah.”

 

Musnad Ahmad 6833: Telah menceritakan kepada kami Husyaim dari Hisyam dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Panas yang terik datang dari jilatan api neraka jahannam, maka dinginkanlah ia dengan shalat.”

 

Musnad Ahmad 6834: Telah menceritakan kepada kami Husyaim dari Umar bin Abu Salamah dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Seorang gadis itu dimintai izinnya (untuk dinikahi) dan seorang janda itu diajak bermusyawarah.” Dikatakan kepada Rasulullah: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya seorang gadis itu merasa malu.” Beliau berkata: “Diamnya adalah tanda setujunya.”

 

Musnad Ahmad 6835: Telah menceritakan kepada kami Husyaim dari Umar bin Abu Salamah dari bapaknya, dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Cukurlah kumis-kumis kalian dan biarkanlah jenggot-jenggot kalian (memanjang).”

 

Musnad Ahmad 6836: Telah menceritakan kepada kami Husyaim dari Umar bin Abu Salamah dari bapaknya dari Abu Hurairah yaitu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam; “bahwa beliau melarang seorang wanita dinikahi dengan dimadu bersama bibinya baik dari pihak ibu ataupun dari pihak bapak.”

 

Musnad Ahmad 6836: Telah menceritakan kepada kami Husyaim dari Umar bin Abu Salamah dari bapaknya dari Abu Hurairah yaitu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam; “bahwa beliau melarang seorang wanita dinikahi dengan dimadu bersama bibinya baik dari pihak ibu ataupun dari pihak bapak.”

 

Musnad Ahmad 6838: Telah menceritakan kepada kami Husyaim jika aku tidak mendengarnya dari dia -yaitu Az Zuhri- maka telah menceritakan kepadaku Sufyan bin Husain dari Az Zuhri dari Sa’id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak ada ‘Atiroh dalam Islam, dan tidak pula Faro’.

 

Musnad Ahmad 6839: Telah menceritakan kepada kami Husyaim dari Sayyar dari Abu Hazim dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa menunaikan ibadah haji lalu ia tidak mengucapkan kata-kata kotor serta tidak berbuat kefasikan maka ia pulang dalam keadaan suci seperti pada sa’at dilahirkan oleh ibunya.”

 

Musnad Ahmad 6840: Telah menceritakan kepada kami Husyaim dari Hisyam dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah, dia berkata; “Sulaiman bin Daud pernah berkata: “Dalam satu malam aku akan menggilir seratus isteri yang tiap-tiap orang dari mereka dapat melahirkan seorang yang nantinya akan berperang di jalan Allah.” Dan saat mengatakan itu, ia tidak mengucapkan Insya Allah (jika Allah menghendaki), hingga akhirnya isteri-isteri itu tidak ada yang melahirkan kecuali hanya satu saja, dan itupun melahirkan setengah manusia (cacat).” Dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Kalau seandainya ia mengatakan Insya Allah niscaya dianugerahkan kepadanya anak-anak yang semuanya akan berperang di jalan Allah.”

 

Musnad Ahmad 6841: Telah menceritakan kepada kami Husyaim dan Isma’il bin Ibrahim dari Yunus dari Al Hasan dari Abu Hurairah, dia berkata; “Kekasihku berwasiat tiga hal kepadaku yang tidak akan pernah aku tinggalkan hingga aku meninggal dunia; dia mewasiatkan kepadaku untuk melakukan shalat witir sebelum tidur, puasa tiga hari pada setiap bulan, dan mandi di hari Jum’at.”

 

Musnad Ahmad 6842: Telah menceritakan kepada kami Mu’tamir dari Ma’mar dari Az Zuhri dari Sa’id Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Ada lima perkara yang termasuk dari fitrah; memotong kumis, memotong kuku, mencabuti bulu ketiak, memotong bulu kemaluan, dan berkhitan.”

 

Musnad Ahmad 6843: Telah menceritakan kepada kami Mu’tamir bin Sulaiman, bapakku telah menceritakan kepada kami dari Bakr dari Abu Rofi’, dia berkata; Aku pernah shalat isya` bersama Abu Hurairah dan ia membaca surat Al Insyiqoq, lalu ia sujud (tilawah) di dalamnya. Maka akupun bertanya kepadanya: “Wahai Abu Hurairah?” Dan ia menjawab: “Di saat membacanya aku pernah sujud di belakang Abu Qosim (Rasulullah) Shallallahu ‘alaihi wa Salam, dan aku akan selalu sujud jika membacanya hingga aku menghadap kepadaNya (meninggal dunia).”

 

Musnad Ahmad 6844: Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Mufadldlal dari Ibnu ‘Ajlan dari Sa’id bin Al Maqburiy dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika ada seekor lalat jatuh ke dalam satu bejana salah seorang di antara kamu, maka sesungguhnya pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap yang lainnya terdapat obat penawar, maka hendaklah ia mencelupkan semua sayapnya.”

 

Musnad Ahmad 6845: Telah menceritakan kepada kami Bisyr dari Ibnu ‘Ajlan dari Sa’id Al Maqburiy dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Apabila salah seorang di antara kalian memasuki sebuah majelis hendaklah ia mengucapkan salam, dan bila ia ingin meninggalkan majelis itu hendaklah ia juga mengucapkan salam, karena sesungguhnya orang yang pertama itu tidak lebih berhak daripada orang yang terakhir.”

 

Musnad Ahmad 6845: Telah menceritakan kepada kami Bisyr dari Ibnu ‘Ajlan dari Sa’id Al Maqburiy dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Apabila salah seorang di antara kalian memasuki sebuah majelis hendaklah ia mengucapkan salam, dan bila ia ingin meninggalkan majelis itu hendaklah ia juga mengucapkan salam, karena sesungguhnya orang yang pertama itu tidak lebih berhak daripada orang yang terakhir.”

 

Musnad Ahmad 6846: Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Yusuf telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Suhail bin Abu Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Seorang anak tidak akan dapat membalas jasa bapaknya kecuali jika ia mendapati bapaknya sebagai seorang budak lalu ia membelinya dan memerdekakannya.”

 

Musnad Ahmad 6847: Telah menceritakan kepada kami ‘Abbad bin ‘Abbad Al Muhallabiy dari Muhammad bin ‘Amru dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, bahwasanya beliau bersabda: “Tidaklah dijadikan imam kecuali untuk diikuti. Oleh karena itu jika ia bertakbir maka bertakbirlah kalian, dan jika ia ruku’ maka ruku’lah kalian, dan jika ia mengucap; SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH maka ucapkanlah; RABBANAA LAKAL HAMDU (Wahai Rabb kami, segala puji hanya milik-Mu semata), dan jika ia shalat dengan duduk maka shalatlah kalian semua dengan duduk.”

 

Musnad Ahmad 6848: Telah menceritakan kepada kami Shafwan bin Isa berkata; telah mengkabarkan kepada kami Abdullah bin Sa’id bin Abu Hind dari Sa’id Al Maqburiy dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa yang dijadikan hakim di antara manusia maka pada hakekatnya ia telah disembelih tanpa menggunakan pisau.”

 

Musnad Ahmad 6849: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah aku mendengar Al Ala` meceritakan dari bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, bahwa beliau bersabda: “Tahukah kalian apa itu ghibah?” Para sahabat berkata; “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Beliau berkata: “Kamu menyebutkan sesuatu (perbuatan) yang sebenarnya tidak ada padanya.” Seseorang bertanya; “Lalu bagaimana jika yang aku sebutkan itu benar adanya? Beliau menjawab: “Jika yang kamu sebutkan itu benar adanya maka berarti kamu telah mengghibahnya, dan jika yang kamu sebutkan itu tidak ada padanya maka berarti kamu telah berbohong atasnya.”

 

Musnad Ahmad 6850: Telah menceritakan kepada kami Isma’il bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Sa’id Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pernah menshalati raja Najasyi dan beliau bertakbir empat kali.”

 

Musnad Ahmad 6851: Telah menceritakan kepada kami Isma’il telah menceritakan kepada kami Ayub dari Abu Qilabah dari Abu Hurairah, dia berkata; Ketika datang bulan Ramadhan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah, di dalamnya Allah mewajibkan kalian berpuasa, di dalamnya pintu-pintu surga dibuka lebar dan pintu-pintu neraka ditutup rapat, dan setan-setan dibelenggu. Pada bulan Ramadhan ada satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan, dan barangsiapa tidak mendapati malam itu maka ia telah kehilangan pahala seribu bulan.”

 

Musnad Ahmad 6852: Telah menceritakan kepada kami Isma’il telah menceritakan kepada kami Ayub dari Muhammad dari Abu Hurairah, dia berkata; ada seorang lelaki memanggil Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam seraya berkata: “Apakah salah seorang di antara kami boleh shalat dengan hanya memakai sehelai baju? Beliau berkata: “Apakah setiap kalian bisa mendapatkan dua helai baju?.”

 

Musnad Ahmad 6853: Telah menceritakan kepada kami Isma’il telah menceritakan kepada kami Ayub dari Muhammad dari Abu Hurairah, dia berkata; “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pernah berkata kepada Aslam dan Ghifar; “Sesuatu dari Muzainah dan Juhainah atau sesuatu dari Juhainah dan Muzainah lebih baik di sisi Allah.” Dia berkata; kalau tidak salah terusannya ialah; “pada hari kiamat daripada suku Asad, Ghothofan, Hawazin dan Tamim.”

 

Musnad Ahmad 6854: Telah menceritakan kepada kami Isma’il telah menceritakan kepada kami Ayub dari Muhammad dari Abu Hurairah, dia berkata; Abu Qosim Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya pada hari Jum’at itu ada satu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim berdiri untuk shalat lalu ia memohon kepada Allah suatu kebaikan kecuali Dia pasti akan memberikan kepadanya.” Dan beliau memberi isyarat dengan tangannya. Kami mengatakan: beliau menyedikitkannya, beliau mengecilkannya.

 

Musnad Ahmad 6855: Telah menceritakan kepada kami Isma’il telah menceritakan kepada kami Ayub dari Muhammad dia berkata; Berbanggalah kalian dan ingat-ingatlah, jumlah kaum lelaki (di surga) lebih banyak daripada jumlah kaum wanita. Lalu Abu Hurairah berkata: bukankah Abul Qosim (Muhammad Shallallahu ‘Aliahi Wasallam) pernah bersabda: “Sesungguhnya rombongan yang paling pertama masuk surga itu seperti bulan di malam purnama, dan rombongan setelah itu seperti bintang yang paling terang di langit. Bagi tiap orang dari mereka dua orang isteri yang tulang sumsum betisnya terlihat dari balik daging. Dan di surga itu tidak ada bujangan.”

 

Musnad Ahmad 6856: Telah menceritakan kepada kami Isma’il telah mengkabarkan kepada kami Ayub dari Ikrimah dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melarang meminum air langsung dari mulut kendil.” Ayub berkata: pernah diberitakan kepadaku bahwa ada seorang lelaki yang meminum air langsung dari mulut kendil, dan tiba-tiba ada ular keluar dari dalamnya.

 

Musnad Ahmad 6857: Telah menceritakan kepada kami Isma’il telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Ikrimah dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Janganlah seseorang melarang tetangganya untuk menyandarkan sebuah kayu pada dinding rumahnya.”

 

Musnad Ahmad 6858: Telah menceritakan kepada kami Ya’la bin ‘Ubaid telah menceritakan kepada kami Abdul Malik dari ‘Atho` dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak ada sedekah kecuali dari orang yang mampu, dan tangan di atas itu lebih mulia daripada tangan di bawah, dan mulailah dari orang yang kamu nafkahi.”

 

Musnad Ahmad 6859: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail dari Umaroh dari Abi Zur’ah dia berkata; aku mendengar Abu Hurairah berkata: Jibril pernah mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam lalu dia berkata; “Wahai Rasulullah, ini ada Khodijah, ia datang kepadamu dengan membawa sebuah bejana berisi lauk pauk, makanan dan minuman. Maka jika ia telah datang kepadamu, sampaikanlah kepadanya salam dari Rabbnya dan salam dariku, dan berikanlah kabar gembira kepadanya dengan sebuah rumah luas di surga yang terbuat dari mutiara, yang di dalamnya sama sekali tidak ada keributan dan kesusahan.”

 

Musnad Ahmad 6860: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail dari Umaroh dari Abu Zur’ah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Allah ‘azza wajalla menjamin bagi orang yang keluar di jalan-Nya, ‘yang mana ia tidak keluar kecuali hanya untuk berjihad di jalan-Ku, dan karena beriman kepada-Ku serta percaya kepada utusan-Ku, maka Aku menjaminnya untuk Aku masukkan ke dalam surga atau Aku mengembalikannya ke rumahnya dengan membawa pahala atau ghonimah.’ Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, tidaklah seseorang terluka di jalan Allah kecuali ia akan datang di hari kiamat sedang lukanya masih sama seperti semula (ketika pertama kali terluka), warnanya merah darah dan baunya seharum misik. Dan demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, kalaulah bukan karena aku tidak ingin sebagian kaum muslimin merasa susah, aku tidak akan pernah tertinggal dari satu peperangan di jalan Allah untuk selamanya, akan tetapi aku tidak mendapati kelapangan untuk bisa membuat mereka ikut serta denganku, dan untuk tidak ikut berperang denganku hati mereka juga tidak rela. Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, sungguh aku sangat ingin berperang di jalan Allah kemudian aku terbunuh, kemudian aku berperang lagi hingga terbunuh lagi, kemudian aku berperang lagi hingga terbunuh lagi.”

 

Musnad Ahmad 6861: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail telah menceritakan kepada kami Umaroh dari Abu Zur’ah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pernah berdo’a: “ALLAHUMMAGHFIR LILMUHALLIQIN (Ya Allah, ampunilah dosa orang-orang yang mau mencukur rambut mereka).” Para sahabat berkata; “Wahai Rasulullah, dan dosa orang-orang yang memendekkan rambut mereka.” Beliau berdo’a lagi: “ALLAHUMMAGHFIR LILMUHALLIQIN (Ya Allah, ampunilah dosa orang-orang yang mau mencukur rambut mereka).” Para sahabat berkata: “Wahai Rasulullah, dan dosa orang-orang yang memendekkan rambut mereka.” Beliau berdo’a lagi: “ALLAHUMMAGHFIR LILMUHALLIQIN (Ya Allah, ampunilah dosa orang-orang yang mau mencukur rambut mereka).” Para sahabat berkata; “Wahai Rasulullah, dan dosa orang-orang yang memendekkan rambut mereka.” Beliau melanjutkan: “dan dosa orang-orang yang memendekkan rambut mereka.”

 

Musnad Ahmad 6862: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail dari Umaroh dari Abu Zur’ah dari Abu Hurairah, dia berkata; ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam dan berkata: “Wahai Rasulullah, sedekah bagaimanakah yang paling besar pahalanya?” Beliau menjawab: “Bila kamu bersedekah sedang kamu masih dalam keadaan sehat, takut miskin dan sangat menginginkan kelanggengan. Dan janganlah kamu menundanya hingga jika (ruh) telah sampai di tenggorokan sehingga kamu berkata; ini untuk si fulan, ini untuk si fulan, dan ia memang untuk si fulan.”

 

Musnad Ahmad 6863: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail dari Umaroh dari Abu Zur’ah ia berkata; aku tidak mengetahuinya kecuali dari Abu Hurairah, dia berkata; Jibril pernah duduk di samping Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam lalu ia melihat ke langit dan mendadak ada malaikat yang turun dari langit. Maka Jibrilpun berkata: “Sesungguhnya malaikat ini belum pernah turun sejak diciptakan beberapa sa’at yang lalu”, kemudian ketika ia turun, dia berkata; “Wahai Muhammad, Rabbmu telah mengutusku kepadamu.” Dia berkata; “Apakah kamu ingin Rabbmu menjadikanmu seorang raja dan seorang Nabi ataukah seorang hamba dan seorang utusan.” Lalu Jibril menyela: “Bertawadhu’lah kamu kepada Rabbmu wahai Muhammad.” Beliau berkata: “Seorang hamba dan seorang utusan.”

 

Musnad Ahmad 6864: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail telah menceritakan kepada kami Umaroh dari Abu Zur’ah dari Abu Hurairah, dia berkata; aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak akan terjadi hari kiamat hingga matahari terbit dari barat. Dan jika matahari telah terbit dari barat dan semua manusia yang berada di atas bumi melihatnya, merekapun akan beriman. Dan pada saat itu “Tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.”

 

Musnad Ahmad 6865: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail telah menceritakan kepada kami Umaroh dari Abu Zur’ah dari Abi Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Janganlah kalian melakukan puasa wishal -beliau mengatakannya hingga tiga kali-.” Para sahabat berkata: “Wahai Rasulullah, tapi engkau juga melakukan puasa wishal?” Beliau menjawab: “Sesungguhnya kalian dalam hal ini bukanlah seperti aku, sebab sesungguhnya di waktu malam Rabbku memberi makan dan minum kepadaku, maka gemarilah oleh kalian amalan-amalan yang mampu kalian kerjakan.”

 

Musnad Ahmad 6866: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail telah menceritakan kepada kami Umaroh dari Abu Zur’ah dari Abi Hurairah, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa yang meminta harta kepada manusia karena ingin lebih memperbanyak (hartanya) maka pada hakekatnya ia sedang meminta bara api neraka. Maka hendaklah ia mempersedikit atau memperbanyak.”

 

Musnad Ahmad 6867: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail telah menceritakan kepada kami Umaroh dari Abu Zur’ah dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwasanya bila Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam telah bertakbiratul ihram dalam shalat, beliau diam antara takbir dan bacaan. Maka aku katakan: “Demi anda bapak dan ibuku sebagai tebusannya, kenapa engkau diam antara takbir dan bacaan? Kabarkanlah kepadaku sebenarnya apa yang engkau baca di dalamnya?” Beliau menjawab: “Aku membaca; ALLAAHUMMA BAA’ID BAINII WABAINA KHATHAYAAYA KAMAA BA’ADTA BAINAL MASYRIQI WAL MAGHRIB. ALLAAHUMMA NAQQINII MIN KHATHAAYAAYA KATSTSAUBIL ABYADH MINAD DANAS. Jarir berkata: KAMAA YUNAQQATSTSAUBU. ALLAHUMMAGHSILNI MIN KHATHAAYAAYA BITSTSALJI WAL MAA-I WAL BARODI. (Ya Allah, jauhkanlah jarak antara diriku dan kesalahan-kesalahanku seperti Engkau telah menjauhkan jarak antara timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah diriku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana baju putih (yang bersih) dari noda.” Menurut (riwayat) Jarir, beliau berkata: “Sebagaimana baju putih dibersihkan dari noda. Ya Allah, bersihkanlah diriku dari kesalahan-kesalahanku dengan es, air, dan embun).” Bapakku berkata: Semuanya berasal dari riwayat Abu Zur’ah, kecuali ini berasal dari Abu Shalih.”

 

Musnad Ahmad 6868: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail dari Umaroh dari Abu Shalih dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya jama’ah yang pertama kali masuk surga adalah seperti rembulan di malam purnama, kemudian setelah mereka seperti cahaya bintang yang cahayanya paling terang di langit. Mereka tidak buang air kecil dan juga tidak buang air besar, tidak meludah, dan tidak mengeluarkan ingus. Sisir mereka terbuat dari emas, keringat mereka seperti wangi misik, wewangian mereka dari kayu cendana, istri-istri mereka bidadari surga, ukuran tubuh mereka sama yakni seperti ukuran bapak mereka Adam Alaihis Salam, enam puluh hasta.”

 

Musnad Ahmad 6869: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin fudlail dari Umaroh dari Abu Zur’ah, dia berkata; aku masuk ke rumah Marwan bin Al Hakam bersama dengan Abu Hurairah, lalu ia melihat lukisan-lukisan yang dibuat patung. Lalu dia berkata; aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Allah Ta’ala berfirman: ‘Dan siapakah yang lebih lalim daripada orang-orang yang pergi untuk membuat ciptaan seperti halnya ciptaan-Ku. Maka hendaklah mereka menciptakan jagung, atau biji-bijian atau biji gandum'”!. Kemudian beliau meminta air wudlu dan beliaupun berwudlu, mencuci kedua tangannya hingga sikunya, dan ketika mencuci kedua kakinya, beliau mencucinya dari dua mata kaki hingga betis. Akupun bertanya: “apakah ini?” Beliau menjawab: “inilah yang akan menjadi cahaya di hari kiamat.”

 

Musnad Ahmad 6870: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail dari Umaraoh dari Abu Zur’ah dari Abi Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Ada dua kalimat yang ringan diucapkan dengan lisan, berat di timbangan dan amat dicintai oleh Ar Rahman (Allah): SUBHAANALLAH WABIHAMDIH SUBHAANALLAHIL ‘ADZIM.”

 

Musnad Ahmad 6871: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail telah menceritakan kepada kami ‘Ashim bin Kulaib dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa melihatku di dalam mimpi sungguh dia telah melihatku (yang sebenarnya), karena sesungguhnya setan tidak bisa menyerupai aku” -Ibnu fidloil berkata: “menghayalkan aku-, Sesungguhnya mimpi seorang mukmin yang benar adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian kenabian.”

 

Musnad Ahmad 6872: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari seorang laki-laki dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Seorang imam adalah orang yang bertanggung jawab, dan seorang mu’adzin adalah orang yang dipercaya. Ya Allah, tunjukilah para imam-imam itu dan ampunkanlah dosa-dosa para mu’adzin.”

 

Musnad Ahmad 6873: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail telah menceritakan kepadaku Yahya -yaitu Ibnu Sa’id- dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa melaksanakan puasa Ramadhan karena iman dan mengharap ridla Allah, maka akan diampunkan baginya dosa-dosanya yang telah lalu.”

 

Musnad Ahmad 6874: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail, bapakku telah menceritakan kepada kami dari Abu Hazim dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “biji gandum dengan biji gandum, tepung gandum dengan tepung gandum, kurma dengan kurma, garam dengan garam, takaran dengan takaran (dengan sama-sama ditakar), timbangan dengan timbangan (dengan sama-sama ditimbang). Dan barangsiapa menambah atau minta ditambah, maka sungguh ia telah berbuat riba kecuali jika warna-warnanya telah berbeda.”

 

Musnad Ahmad 6875: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya shalat itu mempunyai batas awal waktu dan akhir waktu, dan sesungguhnya awal waktu shalat zhuhur ialah apabila matahari telah condong dan akhir waktunya ialah bila telah masuk waktu shalat ‘ashar, dan sesungguhnya awal waktu shalat ‘ashar ialah bila telah masuk waktunya dan waktu akhir waktunya ialah bila cahaya matahari telah menguning, dan sesungguhnya awal waktu shalat maghrib ialah bila matahari terbenam dan akhir waktunya ialah bila cahaya di ufuk telah menghilang, dan sesungguhnya awal waktu shalat ‘isya` ialah bila ufuk telah tenggelam dan akhir waktunya ialah hingga pertengahan malam, dan sesungguhnya awal waktu shalat fajar (shubuh) ialah bila fajar telah terbit dan akhir waktunya ialah bila matahari mulai terbit.”

 

Musnad Ahmad 6876: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail, bapakku telah menceritakan kepada kami dari Umaroh bin Al Qa’q’ dari Abu Zur`ah dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Ya Allah, jadikanlah rezeki anggota keluargaku berupa makanan pokok.”

 

Musnad Ahmad 6877: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail telah menceritakan kepada kami Dlirar -yaitu Abu Sinan- dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id, keduanya berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Allah Ta’ala berfirman: ‘Sesungguhnya puasa itu adalah milik-Ku dan Aku sendiri kelak yang akan membalasnya.’ Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa itu ada dua kegembiraan, Jika berbuka ia akan gembira, dan jika ia bertemu dengan Allah lalu Dia membalas ibadah puasanya maka ia akan merasa gembira. Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang sedang berpuasa itu di sisi Allah lebih wangi daripada bau minyak misik.”

 

Musnad Ahmad 6878: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salamah dari Hisyam dari Ibnu Sirin dia berkata; aku mendengar Abu Hurairah berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melarang ikhtishar dalam shalat.” (iktishor ialah; meletakkan kedua tangan di lambung).

 

Musnad Ahmad 6879: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bi Salamah dari Hisyam dari Muhammad dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Apabila salah seorang di antara kalian melakukan shalat malam maka hendaklah ia memulainya dengan dua raka’at pendek.”

 

Musnad Ahmad 6880: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Ma’mar telah mengkabarkan kepada kami Ibnu Shihab dari Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pernah ditanya mengenai seekor tikus yang jatuh di minyak dan mati di dalamnya. Beliau menjawab: “Jika minyak itu beku maka buanglah tikus tersebut berikut minyak yang ada di sekitarnya lalu kamu boleh memakan minyak yang masih tersisa, dan jika minyak itu cair maka janganlah kalian memakannya.”

 

Musnad Ahmad 6881: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah mengkabarkan kepada kami Ma’mar berkata; telah mengkabarkan kepadaku Yahya bin Abu Katsir dari Dlamdlam dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam memerintahkan untuk membunuh Al Aswadain dalam shalat.” Lalu aku berkata kepada Yahya: “Apa yang dimaksud dengan Al Aswadain? Ia menjawab: “Ular dan kalajengking.”

 

Musnad Ahmad 6882: Telah menceritakan kepada kami Abdul A’la dari Ma’mar dari Muhammad bin Ziyad dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Apabila salah seorang di antara kalian memakai sandal maka hendaklah ia memulainya dari kaki kanan, dan jika ia melepaskannya maka hendaklah ia memulainya dari kaki kiri.” Dan beliau berkata; “pakailah keduanya.”

 

Musnad Ahmad 6883: Telah menceritakan kepada kami Abdul A’la dari Yunus dari Al Hasan dari Abu Hurairah, dia berkata; kekasihku (Shallallahu ‘alaihi wa Salam) memberiku tiga nasihat; puasa tiga hari dalam satu bulan, shalat witir sebelum tidur dan mandi di hari jum’at.”

 

Musnad Ahmad 6884: Telah menceritakan kepada kami Abdul A’la dari Ma’mar dari Az Zuhri dari Sa’id Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah lalu kedua orang tuanyalah yang menjadikannya sebagai seorang yahudi, nasrani dan majusi (penyembah api). Sebagaimana seekor binatang ternak yang melahirkan anak, apakah kalian merasa jika anak yang dilahirkannya cacat hidung atau telinganya?.”

 

Musnad Ahmad 6885: Telah menceritakan kepada kami Abdul A’la dari Ma’mar dari Az Zuhri dari Sa’id dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidaklah seorang bayi dilahirkan kecuali setan pasti menikamnya hingga ia menangis keras karena tikaman tersebut, kecuali Ibnu Maryam (Isa) dan ibunya.” Kemudian Abu Hurairah berkata: Jika kalian mau bacalah ayat ini: “INNII U’IIDZUHAA BIKA WA DZURRIYYATAHAA MINAS SYAITHOONIR ROJIM (Sesungguhnya aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk).”

 

Musnad Ahmad 6886: Telah menceritakan kepada kami Abdul A’la dari Ma’mar dari Az Zuhri dari Sa’id Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘Aliahi Wasallam, beliau bersabda: “Mimpi seorang mukmin itu satu bagian dari empat puluh enam bagian kenabian.”

 

Musnad Ahmad 6887: Telah menceritakan kepada kami Abdul A’la dari Ma’mar dari Az Zuhri dari Sa’id Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika kekaisaran Persi telah runtuh maka tidak akan ada lagi kekaisaran Persi setelahnya, dan jika kekaisaran di Romawi telah runtuh maka tidak akan ada lagi kekaisaran Romawi setelahnya, dan demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sungguh harta simpanan mereka akan diinfaqkan di jalan Allah.”

 

Musnad Ahmad 6888: Telah menceritakan kepada kami Abdul A’la dari Ma’mar dari Az Zuhri dari Sa’id Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Shalat berjama’ah itu lebih utama dua puluh lima derajat daripada shalat seseorang yang dilakukan sendirian, dan para malaikat yang bertugas di malam hari dan yang bertugas di siang hari akan berkumpul pada waktu shalat fajr (shubuh).” Kemudian Abu Hurairah berkata: Jika kalian mau maka bacalah ayat ini: “dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).”

 

Musnad Ahmad 6889: Telah menceritakan kepada kami Abdul A’la dari Ma’mar dari Az Zuhri dari Sa’id Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jarak antara waktu akan semakin dekat, kebakhilan akan dihamparkan, bencana akan nampak dimana-mana, dan akan banyak terjadi harj.” Ia berkata: lalu para sahabat bertanya: “apa itu harj wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “pembunuhan, pembunuhan.”

 

Musnad Ahmad 6890: Telah menceritakan kepada kami Abdul A’la dari Ma’mar dari Az Zuhri dari Sa’id Ibnul Musayyab dan dari Abu Salamah bin Abdurrahman, mereka berdua menyampaikan hadits dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Apabila imam membaca: ‘GHAIRIL MAGHDHUBI ‘ALAIHIM WALADH DHAALLIIN, ‘ maka bacalah AAMMIIN!, karena sesungguhnya malaikat juga membaca AAMMIIN, dan imam juga membacanya. Dan barangsiapa bacaan AAMMIIN nya bersamaan dengan bacaan AAMMIIN para malaikat maka dosa-dosanya yang telah lalu akan dihapuskan untuknya.”

 

Musnad Ahmad 6891: Telah menceritakan kepada kami Abdul A’la dari Ma’mar dari Az Zuhri dari Sa’id Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa menshalati jenazah maka ia akan mendapat pahala satu qirath, dan barangsiapa menunggu hingga selesai (dikuburkan) maka ia akan mendapatkan pahala dua qirath.” Para sahabat bertanya: “Dua qirath itu seberapa?” Beliau menjawab: “Seperti dua buah gunung yang besar.”

 

Musnad Ahmad 6892: Telah menceritakan kepada kami Abdul A’la dari Ma’mar dari Az Zuhri dari Sa’id Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, bahwa ada seorang lelaki dari Bani Fazaroh mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, dia mengadu kepada beliau bahwa isterinya melahirkan seorang bayi berkulit hitam, dan ia bermaksud untuk berlepas diri daripadanya, maka Nabipun berkata kepadanya: “Apakah kamu mempunyai unta?”Ya”, jawabnya. Beliau bertanya: “Apa warnanya?” “Merah”, jawabnya. Beliau bertanya lagi: “Apakah diantaranya juga ada yang tidak berwarna hitam pekat, atau bahkan malah berwarna abu-abu?” Ia menjawab: “Ya, ada beberapa ekor yang berwarna abu-abu.” Beliau bertanya: “Lalu dari mana warna itu datang?”Mungkin hasil warisan dari nenek moyang mereka”, jawabnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berkata: “Demikian pula anakmu ini, mungkin ia mewarisi warna kulit nenek moyang.” Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengkabarkan kepada kami Ibnu Abi Dzi’d dari Az Zuhri dari Sa’id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah, bahwa ada seorang arab badui berteriak kepada Nabi seraya berkata: “Sesungguhnya isteriku melahirkan seorang anak lelaki berkulit hitam, ” lalu ia menyebutkan makna hadits tersebut di atas.

 

Musnad Ahmad 6893: Telah menceritakan kepada kami Abdul A’la dari Ma’mar dari Az Zuhri dari Sa’id Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jangan bersi keras dalam melakukan safar kecuali pada tiga Masjid; Masjidil Haram, masjidku ini (masjid Nabawi), dan masjidl Aqsho.”

 

Musnad Ahmad 6894: Telah menceritakan kepada kami Abdul A’la telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Sa’id dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Perumpamaan orang mukmin ialah seperti sebuah tanaman. Ia selalu bergoyang-goyang oleh terpaan angin yang kencang, dan seorang mukmin juga selalu diterjang oleh bencana dan cobaan. Dan perumpamaan orang munafik ialah seperti sebuah pohon besar, ia tidak pernah bergoyang hingga ia dipanen.”

 

Musnad Ahmad 6895: Telah menceritakan kepada kami Abdul A’la dari Ma’mar dari Az Zuhri dari Sa’id dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Orang-orang akan meninggalkan kota Madinah dalam keadaan baik sebagaimana keadaan sebelumnya, tidak ada yang memasukinya lagi kecuali al ‘awafi” Yazid berkata; “burung-burung dan binatang buas”, dan orang yang terakhir kali dibangkitkan ialah dua orang penggembala dari Muzainah yang meneriaki kambing gembalanya dan ternyata keduanya mendapatinya telah berubah menjadi binatang liar hingga jika keduanya telah sampai di Tsaniyyatul Wada’ keduanya dibangkitkan setelah dibinasakan.”

 

Musnad Ahmad 6896: (Masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya dari Abu Hurairah). Beliau Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda; “Barangsiapa dikehendaki oleh Allah sebuah kebaikan maka Dia akan memahamkannya terhadap dien (agama), dan hanyasanya aku bersumpah, Allah ‘azza wajalla benar-benar akan memberikannya.”

 

Musnad Ahmad 6897: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Hasan Al Qurdusiy dan Yazid bin Harun telah mengkabarkan kepada kami Hisyam dari Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Satu kebaikkan akan dibalas dengan sepuluh kebaikkan, puasa itu untuk Aku, maka Aku yang akan memberinya balasan, mereka meninggalkan makan dan minum untuk mendapatkan pahala dari-Ku.” Menurut Yazid, beliau berkata: “karena Aku puasa itu dilakukan, maka Aku yang akan membalasnya, dan bau mulut orang yang berpuasa itu di sisi Allah lebih harum ketimbang minyak kesturi.”

 

Musnad Ahmad 6898: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Muhammad dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Barangsiapa berkeinginan untuk melakukan sebuah amal kebajikan lalu ia belum sampai melakukannya, maka akan dicatat baginya satu kebaikan, dan jika ia mengamalkannya maka akan dicatat pahala baginya sepuluh hingga tujuh ratus tujuh kali lipat, dan jika ia belum mengerjakannya maka akan dicatat baginya pahala satu kebaikan. Dan barangsiapa berkeinginan untuk melakukan suatu kemaksiatan lalu ia belum melakukannya maka belum akan dicatat atasnya suatu dosa, dan jika telah melakukannya maka akan dicatat atasnya satu dosa kemaksiatan, dan jika ia belum melakukannya maka belum akan dicatat atasnya satu dosa.”

 

Musnad Ahmad 6899: Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahab Ats Tsaqofi telah menceritakan kepada kami Khalid dari Muhammad dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Ada suatu kaum dari bani isra`il lenyap dan tidak diketahui apa gerangan yang mereka perbuat, Dan mereka tidak diperlihatkan kepadaku melainkan layaknya tikus-tikus, apa yang kalian lihat, jika diberikan kepada mereka susu unta mereka tidak mau meminumnya, namun jika diberikan kepada mereka susu kambing mereka mau meminumnya.” Abu Hurairah berkata: “Aku menyampaikan hadits ini kepada Ka’ab, lalu ia bertanya: “Apa benar kamu telah mendengarnya dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam?” “Ya, benar”, jawabku. Lalu ia terus menanyakan hal itu kepadaku hingga kukatakan kepadanya: “Apa kamu pernah membaca taurat?.”

 

Musnad Ahmad 6900: Telah menceritakan kepada kami Amru bin Al Haitsami bin Qaththan – yaitu Abu Qaththan- berkata; telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Qotadah dari Al Hasan dari Abu Rofi’ dari Abu Hurairah dia berkata; Abu Qaththan berkata dalam kitab secara marfu`: “Jika seorang suami telah duduk pada empat anggota badan isterinya lalu ia menyetubuhinya, maka hal itu telah mewajibkannya untuk mandi (janabat).”

 

Musnad Ahmad 6901: Telah menceritakan kepada kami Amru bin Al Haitsam telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Dzi`b dari ‘Ajlan dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Sesungguhnya aku melihat, ” atau beliau mengatakan: “sesungguhnya aku benar-benar melihat orang yang berada di belakangku sebagaimana aku melihat yang ada di depanku, maka luruskanlah shaf-shaf kalian, dan perbaikilah cara ruku’ dan sujud kalian.”

 

Musnad Ahmad 6902: Telah menceritakan kepada kami ‘Amru bin Al Haitsam telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Yahya dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Janganlah kalian mendahului puasa Ramadhan dengan puasa satu atau dua hari, kecuali bagi seseorang yang memang sebelumnya telah melakukan puasa maka ia boleh melakukannya.”

 

Musnad Ahmad 6903: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abi ‘Adiy dari Ibnu ‘Aun dari Muhammad dari Abu Hurairah, dia berkata; “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melaksanakan salah satu shalat petang (antara shalat maghrib atau isya`), ” dia berkata; Abu Hurairah menyebutkannya tetapi Muhammad lupa (apa yang diaktakan Abu Hurairah), “beliau shalat hanya dengan dua rakaat saja kemudian salam, Lalu beliau mendekat ke sebatang kayu yang tersandar di masjid lalu berkata dengan mengisyaratkan tangannya seakan-akan beliau marah, kemudian keluar dari pintu masjid dengan cepat. Para sahabat bertanya; ‘apakah shalatnya di ringkas? ‘” dia melanjutkan; “dan di antara para sahabat ada Abu Bakar dan Umar, keduanya takut untuk menegur Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, dan di antara mereka juga ada seorang laki-laki yang tangannya panjang yang disebut Dzul yadain, ia berkata; “wahai Rasulullah, apakah engkau telah lupa atau memang shalatnya diringkas?” Beliau menjawab: “Aku tidak lupa dan shalatnya tidak diringkas.” Berkata; “sebagaimana yang dikatakan oleh Dzul yadain” para sahabat berkata; ‘Ya.” Maka Rasulullah bersegera shalat meneruskan yang tertinggal lalu salam, kemudian takbir dan sujud sebagaimana sujudnya (dishalat), atau bahkan lebih lama lagi, kemudian mengangkat kepalanya dan bertakbir. Dia berkata; Muhammad ditanya; “apakah beliau mengucapkan salam?” maka dia menjawab; “aku diberitahu bahwa Imron bin Hushain berkata; ‘kemudian salam’.”

 

Musnad Ahmad 6904: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abi ‘Adiy dari Ibnu ‘Aun dari Muhammad dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Penduduk Yaman telah mendatangi kalian, mereka adalah orang-orang yang hatinya lembut. Iman itu dari Yaman, hikmah itu ada di Yaman, dan fiqh itu ada di Yaman.”

 

Musnad Ahmad 6905: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi ‘Adiy dari Ibnu ‘Aun dari Muhammad dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘Aliahi Wasallam, beliau bersabda: “Tidak seorangpun dari kalian dapat diselamatkan oleh amal amalnya.” Para sahabat bertanya: “Tidak juga dengan engkau wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Ya, begitupun denganku, akan tetapi Rabbku telah melimpahkan ampunan dan rahmat-Nya kepadaku. Ya, begitupun juga denganku, akan tetapi Rabbku telah melimpah ampunan dan rahmatNya kepadaku.” Beliau mengulanginya hingga dua atau tiga kali.

 

Musnad Ahmad 6906: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi ‘Adiy dari Syu’bah dari Al Ala` dan Muhammad bin Ja’far, dia berkata: aku mendengar Al Ala` menceritakan dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Pada hari kiamat kelak masing-masing hak akan dikembalikan kepada yang berhak menerimanya, hingga seekor kambing yang bertanduk akan diqishash atas perbuatannya menanduk kambing yang tidak mempunyai tanduk.” Ibnu Ja’far berkata dalam hadits yang diriwayatkannya: “diberikan hak qishash bagi kambing yang tidak mempunyai tanduk.”

 

Musnad Ahmad 6907: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi ‘Adiy dari Syu’bah dari Al Ala` dan Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah berkata: aku mendengar Al Ala` menceritakan dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Dua orang yang saling mencela, maka dosanya atas orang yang memulainya terlebih dahulu selama yang dizhalimi tidak membalasnya.”

 

Musnad Ahmad 6908: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi ‘Adiy dari Syu’bah dari Al Ala` dari bapaknya dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda. Bapakku dan Muhammad bin Ja’far berkata; telah menceritakan kepada kami Syu’bah, dia berkata; aku mendengar Al Ala` dari bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Tidaklah sedekah itu akan mengurangi harta, dan tidaklah seseorang yang memaafkan kezhaliman orang lain kecuali Allah akan menambahkan baginya kemuliaan dan ia tidak akan dirugikan.”

 

Musnad Ahmad 6909: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi ‘Adiy dari Syu’bah dari Al Ala` dan Ibnu Ja’far berkata; telah menceritakan kepada kami Syu’bah, aku mendengar Al Ala` dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sumpah palsu dapat melariskan barang dagangan tapi dapat melenyapkan pencaharian.”

 

Musnad Ahmad 6910: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi ‘Adiy dari Syu’bah dari Al Ala` dari bapaknya dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam melarang bernadzar seraya berkata: “Sesungguhnya ia tidaklah dapat menyegerakan sesuatu akan tetapi ia keluar dari orang yang bakhil.” Ibnu Ja’far berkata: “Ia dikeluarkan dari orang yang bakhil.”

 

Musnad Ahmad 6911: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi ‘Adiy dari Syu’bah dari Al Ala` dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Maukah kalian aku tunjukkan pada suatu hal yang dengannya Allah akan mengangkat derajat dan menghapuskan dosa daripadanya?; Tetap menyempurnakan wudlu meski pada saat yang susah, memperbanyak langkah menuju ke masjid, dan menunggu waktu shalat hingga datang waktu shalat berikutnya.”

 

Musnad Ahmad 6912: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi ‘Adiy dari Syu’bah dari Al Ala` dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Seorang mukmin itu pencemburu, seorang mukmin itu pencemburu, seorang mukmin itu pencemburu, dan Allah itu lebih pencemburu lagi.”

 

Musnad Ahmad 6913: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi ‘Adiy dari Humaid dari bakr dari Abu Rofi’ dari Abu Hurairah dia berkata; Aku pernah bertemu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam dan ketika itu aku sedang junub, lalu aku berjalan bersama beliau hingga beliau duduk, kemudian aku datang ke rumah (pulang) lalu mandi besar kemudian balik mendatangi beliau dan ternyata beliau masih dalam keadaan duduk seperti semula. Kemudian beliau bertanya: “Dari mana kamu?” Aku menjawab: “Sebenarnya saat pertama kali engkau bertemu denganku tadi aku dalam keadaan junub, dan aku merasa segan bila duduk di dekatmu dalam keadaan junub, hingga aku memaksakan pulang untuk mandi janabat.” Kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa Salam berkata: “Subhanallah, sesungguhnya seorang mukmin itu tidak najis.”

 

Musnad Ahmad 6914: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi ‘Adiy dari Ibnu Ishaq dari Muhammad bin Ibrahim dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Maukah kalian aku beritahukan orang yang paling baik di antara kalian?” Para sahabat menjawab: “Ya, wahai Rasulullah.” Beliau berkata: “Orang yang paling baik diantara kalian ialah yang paling panjang umurnya dan paling bagus amalannya.” Abu Abdurrahman berkata: Aku bertanya kepada bapakku mengenai Al ‘Ala` bin Abdurrahman dari bapaknya dan Suhail dari bapaknya dia berkata; Aku tidak pernah mendengar seorangpun yang menyebutkan Ala’ kecuali dengan kebaikan. Dan ia lebih mengutamakan Abu Shalih daripada Al ‘Ala`.

 

Musnad Ahmad 6915: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi ‘Adiy dari Sulaiman -yaitu At Taimi dari barokah dari Basyir bin Nahik dari Abu Hurairah, dia berkata; “Aku pernah melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam mengangkat tangannya hingga aku dapat melihat ketiaknya yang putih.” Sulaiman berkata: “Yakni dalam shalat istisqo’ (meminta hujan).”

 

Musnad Ahmad 6916: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi ‘Adiy dari Syu’bah dari Qotadah dari Abdurrahman bin Adam dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya Allah telah mewajibkan shalat jum’at kepada orang-orang sebelum kita, namun mereka berselisih di dalamnya. Dan Allah telah memberikan petunjuk kepada kita, lalu manusia mengikuti kita dalam hal ini, besok adalah hari bagi Yahudi dan hari bagi Nasrani adalah hari setelahnya.”

 

Musnad Ahmad 6917: Telah menceritakan kepada kami Ibnu abi ‘Adiy dari Muhammad bin Ishaq berkata; telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ibrahim dari Isa bin thalhah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya bisa jadi seseorang mengucapkan suatu perkataan yang disangkanya tidak apa-apa, tapi dengannya justru tergelincir dalam api neraka selama tujuh puluh musim.”

 

Musnad Ahmad 6918: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi ‘Adiy dari Syu’bah dari Qotadah dari Khilas dari Abu Rofi’ dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika kamu masih mendapati satu rakaat dari shalat shubuh sebelum terbit matahari maka lanjutkanlah shalat dengan rakaat berikutnya.”

 

Musnad Ahmad 6919: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi dari Malik dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, bahwa ada dua orang wanita dari bani Hudzail yang salah satu diantara keduanya menuduh yang lain berzina dan telah menggugurkan janinnya, maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam memberi keputusan kepadanya untuk membebaskan budak lelaki atau budak wanita.

 

Musnad Ahmad 6920: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman dari Malik dari Az Zuhri dari Sa’id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah dia berkata; Kalau seandainya aku melihat kijang di Madinah maka aku tidak akan menakut-nakutinya sebab sungguh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pernah bersabda: ” (hewan buruan) yang ada di antara kedua sisinya adalah haram (untuk diburu).”

 

Musnad Ahmad 6921: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Malik telah menceritakan kepada kami Az Zuhri dari Sa’id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘Aliahi Wasallam, beliau bersabda: “Bukanlah orang yang kuat itu ditunjukkan dengan (kemenangan dalam) pertarungan akan tetapi orang yang kuat ialah yang dapat menguasai dirinya saat marah.”

 

Musnad Ahmad 6922: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Malik dari Az Zuhri dari Abu Salamah berkata; bahwa setiap kali Abu Hurairah ruku’ dan bangun dari ruku’, dia selalu bertakbir. Dan dia berkata; “Sesungguhnya aku adalah orang yang paling mirip shalatnya dengan shalat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam.

 

Musnad Ahmad 6923: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Malik dari Az Zuhri dari Abu Idris dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa berwudlu maka hendaklah ia beristintsar (mengeluarkan air dari hidung), dan barangsiapa beristijmar (bersuci dari hadats besar dengan batu atau sejenisnya) maka hendaklah ia melakukannya dengan bilangan ganjil.”

 

Musnad Ahmad 6924: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman dari Malik dari Sa’id bin Abi Sa’id dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari Akhir untuk bepergian selama sehari semalam kecuali bila ditemani mahramnya dari keluarganya.”

 

Musnad Ahmad 6925: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Malik dari Khubaib bin Abdurrahman dari Hafsh bin ‘Ashim dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Antara rumahku dengan mimbarku terdapat sebuah taman dari taman-taman surga, dan mimbarku terletak di atas telagaku.”

 

Musnad Ahmad 6926: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman dari Malik dari Isma’il bin Abi Hakim dari ‘Abidah bin Sufyan dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Setiap binatang buas yang mempunyai taring, maka memakannya adalah haram.”

 

Musnad Ahmad 6927: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman dari Malik dari Summay dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Bepergian itu merupakan bagian dari adzab yang dapat menghalangi salah seorang di antara kalian dari makan, minum dan tidur. Oleh sebab itu jika salah seorang di antara kamu melakukan safar maka hendaklah ia mengusahakan untuk segera sampai di rumah keluarganya.”

 

Musnad Ahmad 6928: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman dari Malik dari Summay dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Kalau seandainya manusia mengetahui keutamaan yang terdapat dalam adzan dan shaf pertama kemudian mereka tidak bisa mendapatkannya kecuali hanya dengan cara undian niscaya mereka akan mengadakan undian untuk mendapatkannya. Dan kalau seandainya mereka mengetahui keutamaan yang terdapat dalam tahjir (bersegera menuju masjid di awal waktu) niscaya mereka akan berlomba-lomba untuk mendapatkannya. Dan kalau seandainya mereka mengetahui keutamaan yang terdapat dalam shalat isya` dan shalat Shubuh maka niscaya mereka akan mendatanginya walaupun dengan merangkak.”

 

Musnad Ahmad 6929: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman dari Malik dari Abu Az Zinad, Al A’raj dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Tidak akan terjadi hari kiamat hingga ada seorang lelaki yang berlalu di depan sebuah kuburan seseorang lalu ia mengatakan: ‘Alangkah baiknya jika aku berada di tempatmu.'”

 

Musnad Ahmad 6930: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi dari Malik dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Tidak akan terjadi hari kiamat hingga dibangkitkan para dajjal dajjal si tukang pembohong yang berjumlah mencapai tiga puluh, masing-masing dari mereka mengaku bahwa ia adalah utusan Allah’.

 

Musnad Ahmad 6931: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman dari Malik dari Abu Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Janganlah kalian melakukan puasa wishal, demikian yang aku ketahui.” Mereka berkata: “Tapi engkau juga melakukan puasa wishal?” Beliau menjawab: “Sesungguhnya kalian dalam hal ini bukanlah seperti aku, sebab sesungguhnya di waktu malam Rabbku memberi makan dan minum kepadaku.”

 

Musnad Ahmad 6932: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Mahdiy dari Malik dari Al Ala` bin Abdurrahman dari bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Janganlah kalian mendatangi shalat sedang kalian dalam keadaan tergesa-gesa akan tetapi datangilah dengan tenang, lalu ikutlah shalat pada bagian yang masih kalian dapati, dan adapun yang telah terlewat, maka sempurnakanlah ia.”

 

Musnad Ahmad 6933: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman dari Malik dan Rauh dari Malik dari Abdullah bin Abdurrahman. Rauh bin Ma’mar berkata dari Sa’id bin Yasar. Rauh, Abu Al Hubab dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah Tabaaraka wa Ta’ala berfirman” -Rauh berkata: “pada hari kiamat: ‘Mana orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini Aku naungi mereka dengan naungan-Ku, dimana tidak ada naungan selain naungan-Ku.'”

 

Musnad Ahmad 6934: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Malik dari Yahya bin Sa’id dari Sa’id bin Yasar dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Aku diperintahkan (untuk hijrah) ke sebuah daerah yang akan melahap (menaklukkan) daerah-daerah yang lain. Orang-orang menyebutnya dengan kota Yatsrib; yakni kota Madinah. Dia membersihkan orang-orang (yang jahat) sebagaimana alat peniup membersihkan kotoran-kotoran besi.”

 

Musnad Ahmad 6935: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman dari Malik dari Shafwan bin Sulaim dari Sa’id bin Salamah -dari keluarga Ibnul Azroq- dari Al Mughirah bin Abi Burdah dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda tentang air laut: “Lautan itu airnya suci dan bangkainya halal (untuk dimakan).”

 

Musnad Ahmad 6936: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman dari Malik dari Nu’aim bin Abdullah, bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Pada jalan-jalan perbukitan di Madinah terdapat para malaikat sehingga Dajjal dan penyakit tho’un tidak akan bisa memasukinya.”

 

Musnad Ahmad 6937: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman dari Malik dari Muhammad bin Abi Sha`sha`ah dari Sa’id bin Yasar dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Barangsiapa yang Allah kehendaki pada dirinya kebaikan maka Dia akan mengujinya.”

 

Musnad Ahmad 6938: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman dari Malik dari Dawud bin Al Hushain dari Abi Sufyan dari Abu Hurairah berkata; bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam memberi keringanan dengan memperbolehkan menjual kurma dengan borongan selama hanya lima wasaq saja atau kurang dari lima wasaq.

 

Musnad Ahmad 6939: Telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim Abul ‘Abbas telah menceritakan kepada kami Al Auza’i telah menceritakan kepadaku Hasan bin ‘Athiyah telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abi Aisyah bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Apabila salah seorang di antara kalian telah selesai (membaca) dalam tasyahhud akhir maka hendaklah ia memohon perlindungan dari empat hal: dari adzab neraka jahannam, dari adzab kubur, dari kesusahan di masa hidup dan mati, dan dari kejahatan al masih ad dajjal.”

 

Musnad Ahmad 6940: Telah menceritakan kepada kami Al Walid telah menceritakan kepada kami Al Auza’i telah menceritakan kepada kami Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia menuturkan; “Iqomat untuk shalat telah dikumandangkan dan manusia pun sudah berbaris pada shaf-shaf mereka, lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam juga sudah keluar dan berdiri di tempat beliau (sebagai imam), kemudian beliau memberi isyarat kepada para sahabat untuk tetap berada pada tempat mereka, lalu beliau keluar dan mandi besar. Kemudian beliau mengimami para sahabat sedang rambutnya masih basah oleh air bekas mandi besar.”

 

Musnad Ahmad 6941: Telah menceritakan kepada kami Al Walid telah menceritakan kepada kami Al Auza’i telah menceritakan kepadaku Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak ada seorang Nabi atau seorang penguasa pun kecuali ia pasti mempunyai dua golongan orang terdekat; satu golongan menyuruhnya untuk berbuat kebajikan dan satu golongan lagi menyuruhnya untuk berbuat kerusakan. Barangsiapa yang terjaga dari kejahatan keduanya berarti ia telah terjaga dari kejahatan, dan ia akan bersama dengan golongan yang dapat menguasainya.”

Musnad Ahmad 6942: Telah menceritakan kepada kami Al Walid telah menceritakan kepada kami Al Auza’i telah menceritakan kepada kami Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, berkata: sehari sebelum hari Nahr (qurban), ketika beliau sedang berada di Mina Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pernah berkata; “Besok kita akan beristirahat pada tempat peristirahatan bani Kinanah yang mana mereka sedang mengadakan perjanjian di atas kekufuran di tempat itu. Yang demikian itu disebabkan karena orang-orang Quraisy dan bani Kinanah bersumpah untuk tidak menikahi dan mengadakan jual beli dengan bani Hasyim dan bani Al Muththalib sampai mereka mau menyerahkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam kepada mereka.”

 

Musnad Ahmad 6943: Telah menceritakan kepada kami Al Walid telah menceritakan kepada kami Al Auza’i telah menceritakan kepadaku Qurrah dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Allah ‘azza wajalla berfirman: ‘Sesungguhnya hamba-Ku yang paling Aku cintai ialah yang menyegerakan berbuka puasa.'”

 

Musnad Ahmad 6944: Telah menceritakan kepada kami Al Walid telah menceritakan kepada kami Al Auza’i telah menceritakan kepada kami Yahya dari Abu Salamah dari Abu Hurairah. Bapakku berkata, dan Abu Dawud berkata: telah menceritakan kepada kami Harb dari Yahya bin Abu Katsir telah menceritakan kepadaku Abu Salamah telah menceritakan kepada kami Abu Hurairah yang secara makna sebagai berikut: “Ketika Allah Ta’ala menaklukkan kota Makkah untuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau berdiri di tengah-tengah sahabat kemudian beliau memuji Allah Ta’ala dan memuliakan-Nya lalu bersabda: “Sesungguhnya Allah telah merintangi tentara gajah dari kota Makkah dan Dia telah menjadikan utusan-Nya serta kaum muslimin berkuasa atasnya. Makkah hanya dihalalkan untukku sesaat di waktu siang kemudian setelah itu diharamkan hingga hari kiamat. Pohon-pohonnya tidak boleh ditebangi, binatang buruannya tidak boleh ditakut-takuti, dan barang temuan di dalamnya tidak halal diambil kecuali bagi orang yang bermaksud mengumumkannya.”

 

Musnad Ahmad 6945: Telah menceritakan kepada kami Al Walid telah menceritakan kepada kami Al Auza’i telah menceritakan kepadaku Hassan bin ‘Athiyah telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abi `Aisyah dari Abu Hurairah bahwasanya ia menyampaikan hadits kepada mereka; bahwa Abu Dzar pernah berkata kepada Rasulullah: “Wahai Rasulullah, orang-orang kaya pergi dengan membawa pahala yang banyak. Mereka melakukan shalat sebagaimana kami juga melakukannya, mereka berpuasa sebagaimana kami juga melakukannya, dan mereka mempunyai harta yang lebih yang dapat mereka gunakan untuk bersedekah sedangkan kami tidak mempunyai harta yang lebih yang dapat kami gunakan untuk bersedekah.” Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Maukah kalian aku tunjukkan pada suatu bacaan yang jika kalian mengucapkannya maka kalian akan dapat menyamai orang yang telah mendahului kalian dan (pahala) kalian tidak akan terjangkau kecuali oleh orang yang melakukan hal yang sama seperti yang kalian lakukan?” Ia menjawab: “Mau, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda: “Bacalah takbir, tasbih dan tahmid masing-masing tiga puluh tiga kali setiap selesai shalat, kemudian akhirilah dengan membaca: LAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHUU LAA SYARIIKALAH LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WAHUWA ‘ALAA KULLI SYAI`IN QODIIR (Tiada Ilah selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, dan kepunyaan-Nyalah segala kekuasaan dan puji-pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu).”

 

Musnad Ahmad 6946: Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dia berkata; kami telah menghafalnya dari Az Zuhri dari Sa’id dari Abu Hurairah, dan sanad hadits ini sampai kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Jika Imam membaca AMIIN maka hendaklah kalian juga membacanya, karena sesungguhnya para malaikat juga membaca AMIIN, maka barangsiapa bacaan AMIINnya bersamaan dengan bacaan para malaikat dosa-dosa yang telah lalu akan diampuni.”

 

Musnad Ahmad 6947: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Sa’id dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Allah Ta’ala berfirman: “Anak cucu adam telah menyakiti-Ku, dia mencerca masa padahal Aku adalah masa ditangan-Ku terdapat semua urusan, dan Aku-lah Yang Membolak-balikkan malam dan siang.”

 

Musnad Ahmad 6948: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Sa’id dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika panas nampak menyengat maka tunggu sampai dingin untuk melaksanakan shalat, karena sesungguhnya panas yang menyengat itu dari hembusan neraka Jahannam.”

 

Musnad Ahmad 6949: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Sa’id dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Api neraka mengadu kepada Rabbnya seraya berkata: ‘Sebagianku melahap sebahagian yang lain.’ Kemudian Dia mengizinkannya dengan dua nafas; nafas di waktu musim dingin dan nafas di waktu musim panas, dan hawa yang paling panas adalah merupakan semburan dari neraka jahannam.”

 

Musnad Ahmad 6950: Telah menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepada kami Az Zuhri dari Sa’id Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam melarang orang kota menjual kepada orang pedalaman, berjualan dengan najasy (menaikkan harga bukan dengan maksud untuk membelinya tapi agar orang lain terpedaya-pent), seorang lelaki yang melamar di atas lamaran saudaranya, menjual di atas penjualan saudaranya, dan seorang wanita tidak boleh meminta agar saudaranya (seiman) diceraikan dan keluarganya cerai-berai, sehingga ia dapat menikahi suaminya, dan hendaklah ia hanya menerima rezeki (suami) yang diberikan Allah kepadanya.

 

Musnad Ahmad 6951: Telah menceritakan kepada kami Sufyan berkata; telah menceritakan kepada kami Az Zuhri dari Sa’id dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Dibolehkan mengadakan perjalanan ke tiga masjid berikut ini; Masjidil Haram, masjidku ini (Masjid Nabawi), dan Masjidil Aqsho.” Sufyan berkata: “Dan boleh bersi keras dalam melakukan safar kecuali pada tiga Masjid; Masjidil Haram, masjidku ini (masjid Nabawi), dan masjidl Aqsho.”

 

Musnad Ahmad 6952: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Sa’id dari Abu Hurairah, dikatakan kepadanya dari kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam. Ia berkata; “ya, jika kalian mendatangi shalat maka janganlah kalian mendatanginya dengan terburu-buru, datangilah dengan tenang, apa yang kalian dapati dari shalat maka ikutilah dan apa yang kalian tidak dapati maka sempurnakanlah.”

 

Musnad Ahmad 6953: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Sa’id dari Abu Hurairah, dia berkata; seorang laki-laki bertanya; “Wahai Rasulullah, bolehkan salah seorang dari kami shalat dengan hanya menggunakan satu kain?” Beliau menjawab: “Apakah setiap kalian mempunyai dua kain?” Abu Hurairah berkata; “Tidakkah kalian tahu bahwa Abu Hurairah shalat hanya dengan satu kain, dan pakaiannya ada di atas gantungan baju.”

 

Musnad Ahmad 6954: Telah menceritakan kepada kami Ali bin Ishaq telah mengkabarkan kepada kami Abdullah -yaitu Ibnul Mubarak- berkata; telah mengkabarkan kepada kami Muhammad bin Abi Hafshah dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Janganlah kalian datangi shalat dengan tergesa-gesa, akan tetapi datangilah ia dengan berjalan dan tenang, apa yang kalian dapati maka ikutlah shalat, dan apa yang kalian tidak dapati maka sempurnakanlah.”

 

Musnad Ahmad 6955: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Sa’id dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Shalat sekali di masjidku ini (Masjid Nabawi) adalah lebih utama daripada shalat seribu kali di masjid-masjid lainnya kecuali di Masjidil Haram.”

 

Musnad Ahmad 6956: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Sa’id dan Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Binatang yang mati tertanduk adalah sia-sia, mati karena kecelakaan dalam penambangan adalah sia-sia, mati karena tercebur ke dalam sumur adalah sia-sia, dan pada harta terpendam yang ditemukan terdapat kewajiban mengeluarkan zakat seperlimanya.”

 

Musnad Ahmad 6957: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Sa’id dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa ada seorang badui memasuki masjid lalu ia melaksanakan shalat dua raka’at kemudian ia berdoa; “Ya Allah, kasihanilah aku dan juga Muhammad, dan jangan Engkau mengasihani orang lain selain kami.” Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam pun menoleh kepadanya dan berkata: “Engkau telah mempersempit sesuatu yang luas.” Lalu beberapa saat kemudian si badui itu kencing di dalam masjid hingga orang-orang segera berlarian menghampirinya, namun Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam justru berkata kepada mereka: “Sesungguhnya kalian itu diutus untuk mempermudah (urusan) dan kalian tidak diutus untuk mempersulit (perkara), siramkanlah satu ember air padanya.”

 

Musnad Ahmad 6958: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Sa’id dari Abu Hurairah bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak ada faro`ah (acara menyembelih anak unta yang baru lahir untuk persembahan) dan tidak ada ‘atiroh (acara menyembelih ambing di bulan rojab).”

 

Musnad Ahmad 6959: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Sa’id dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pernah bersabda. Dan pernah ditanyakan kepada Abu Hurairah; “apakah hadits ini marfu` sampai kepada Rasulullah?” Ia menjawab: “Ya.” Dalam kesempatan lain dia berkata; ” (riwayat itu) sampai kepada beliau.” Orang-orang menyebut (anggur) dengan karom, Dan hanyasanya karom (kemuliaan) itu ada dalam hati seorang mukmin.”

 

Musnad Ahmad 6960: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Sa’id dari Abu Hurairah, dia berkata; hadits ini sanadnya sampai kepada Nabi Shallallahu ‘Aliahi Wasallam: “Jika pada hari Jum’at, para malaikat berada pada setiap pintu masjid untuk mencatat orang-orang yang datang di awal waktu, dan apabila imam telah keluar maka ditutuplah catatan itu.”

 

Musnad Ahmad 6961: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Sa’id dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Orang yang bersegera mendatangi shalat jum’at seperti orang yang berinfaq seekor unta, dan orang yang setelahnya seperti orang yang berinfaq seekor sapi, dan orang yang setelahnya seperti orang yang berinfaq seeor kambing, ” sehingga beliau menyebutkan seperti berinfaq ayam dan telur.”

 

Musnad Ahmad 6962: Telah menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepada kami Az Zuhri dari Sa’id dari Abu Hurairah, dia berkata; ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam mengangkat kepala beliau dari ruku’ pada raka’at terakhir dari shalat shubuh beliau berdo’a: “Ya Allah, selamatkanlah Al Walid bin Al Walid, Salamah bin Hisyam, dan ‘Ayyasy bin Abi Rabi’ah serta orang-orang lemah yang ada di Makkah. Ya Allah, perkeraslah hukuman-Mu atas Mudlar dan timpakan kepada mereka tahun-tahun paceklik seperti tahun-tahun paceklik pada masa Yusuf.”

 

Musnad Ahmad 6963: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Sa’id dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, dan Sufyan dalam riwayat lain menyebutkan; “Lima hal dari fitrah adalah; berkhitan, mencabut bulu kemaluan, memotong kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak.”

 

Musnad Ahmad 6964: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Sa’id dari Abu Hurairah atau dari Abu Salamah dari salah satu dari keduanya atau dari mereka berdua, bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Anak itu bagi suami, adapun bagi orang yang berzina maka ia berhak menerima lemparan batu (rajam).”

 

Musnad Ahmad 6965: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari AZ Zuhri dari Sa’id dari Abu Hurairah dan sanadnya sampai kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Tidak akan terjadi hari kiamat hingga kalian memerangi suatu kaum yang mempunyai wajah keras seperti tameng yang dipukul dan sandal mereka dari rambut.”

 

Musnad Ahmad 6966: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari AZ Zuhri dari Sa’id dari Abu Hurairah; Seorang laki-laki badui dari Bani Fazaroh datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam lalu berkata; “Sesungguhnya istriku telah melahirkan seorang anak yang berkulit hitam.” Beliau bersabda: “Apakah kamu mempunyai unta?” Dia menjawab, “ya.” Beliau bersabda: “Lalu bagaimana warna bulunya?” “Merah’. Jawabnya. Beliau bersabda: “apakah ada di antaranya yang berwana hitam?” dia menjawab, ‘Ya, hitam pekat.” Beliau bersabda: “Lalu dari mana datangnya warna itu?” Dia menjawab, “Mungkin dari keturunan moyangnya dulu.” Beliau bersabda: “demikian dengan anakmu mungkin warisan dari moyangnya dulu.”

 

Musnad Ahmad 6967: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Sa’id dari Abu Hurairah dan sanadnya sampai kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Tidaklah seorang muslim yang ditinggal mati ketiga anaknya lalu ia masuk neraka kecuali ia hanya sebagai pembuktian sumpah (akan melewatinya saja).”

 

Musnad Ahmad 6968: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Abu Hurairah dan sanadnya sampai kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Dijadikan bumi bagiku sebagai masjid (tempat sujud) dan tempat yang suci.” Sufyan berkata; diriwayatkan dari Sa’id dari Abu Hurairah

 

Musnad Ahmad 6969: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Sa’id dari Abu Hurairah -secara riwayat- beliau bersabda: “Bersegeralah kalian ketika membawa jenazah, jika dia orang yang baik maka kalian telah mensegerakannya pada kebaikkan, dan jika ia bukan orang yang baik maka kalian telah meletakan keburukkan dari pundak kalian.” Dia berkata dalam lain kesempatan: riwayat ini sampai kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam: “Bersegeralah kalian ketika membawa jenazah, jika dia orang yang baik maka kalian telah mensegerakannya pada kebaikkan.”

 

Musnad Ahmad 6970: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Sa’id dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Jika kekaisaran Persi telah runtuh maka tidak akan ada lagi kekaisaran Persi setelahnya, dan jika kekaisaran di Romawi telah runtuh maka tidak akan ada lagi kekaisaran Romawi setelahnya, dan demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sungguh harta simpanan mereka akan diinfaqkan di jalan Allah.”

 

Musnad Ahmad 6971: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Sa’id dari Abu Hurairah dan sanadnya sampai kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Hampir-hampir Ibnu Maryam turun di tengah-tengah kalian sebagai seorang hakim yang adil. Ia menghancurkan salib-salib, membunuh babi-babi, dan menetapkan jizyah hingga harta benda melimpah ruah sampai-sampai tidak ada seorang pun yang mau menerimanya.”

 

Musnad Ahmad 6972: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri ia mendengar Ibnu Ukaimah menceritakan (kepada) Sa’id bin Al Musayyab, dia berkata; Aku mendengar Abu Hurairah berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam shalat bersama kami -ia mengira bahwa shalat itu adalah shalat shubuh-. Kemudian ketika beliau telah selesai melaksanakannya, beliau berkata; “Siapakah di antara kalian yang membaca (bacaan dengan keras)?” Seorang lelaki menjawab: “Aku.” Beliau berkata; “Aku tidak ingin ada yang menyelisihi aku dalam membaca Al Qur`an.” Ma’mar berkata; dari Az Zuhri; sejak saat itu orang-orang tidak lagi membaca (bacaan) di saat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam mengeraskan suara (bacaannya). Sufyan berkata: aku tidak mengetahui ungkapan ini.

 

Musnad Ahmad 6973: Telah menceritakan kepada kami Ali bin Ishaq telah menceritakan kepada kami Abdullah -yaitu Ibnul Mubarak- berkata; telah mengkabarkan kepada kami Yunus dari Az Zuhri berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Umamah bin Sahl bahwa Abu Hurairah berkata; aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Cepatkanlah jalan kalian saat membawa jenazah, karena jika ia adalah orang yang shalih maka berarti kalian telah mendekatkannya kepada kebaikan, namun jika sebaliknya maka berarti kalian telah meletakkan keburukan dari pundak kalian.” Bapakku berkata; Ma’mar dan Ibnu Abi Hafshah setuju dengan riwayat Sufyan. Ia berkata; telah menceritakan kepada kami Ali bin Ishaq dari Ibnul Mubarak dari ibnu Abi Hafshah.

 

Musnad Ahmad 6974: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Hanzhalah Al Aslami ia mendengar Abu Hurairah berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, sungguh Ibnu Maryam (Isa) kelak akan bertalbiyah untuk haji atau umrah di lembah Rauha’, atau ia akan menggabungkan keduanya.”

 

Musnad Ahmad 6975: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Abu Salamah dan Sulaiman bin Yasar, bahwa mereka berdua mendengar Abu Hurairah berkata, dan sanadnya sampai kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Sesungguhnya orang-orang yahudi dan nasrani itu tidak menyemir rambut mereka, maka selisihilah mereka.”

 

Musnad Ahmad 6976: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Abdurrahman Al A’roj, dia berkata; Aku mendengar Abu Hurairah berkata: “Kalian mengira bahwa Abu Hurairah adalah orang yang paling banyak meriwayatkan hadits dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, dan Allahlah Dzat yang Maha menepati janji, dulu aku adalah orang yang miskin yang selalu menyertai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam dengan perut kenyang, dan orang-orang muhajirindisibukkan dengan perniagaan di pasar-pasar, sedangkan orang-orang anshar disibukkan dengan harta benda mereka, maka aku selalu mendatangi majelis Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam dan beliau berkata: “Siapa yang mau menghamparkan selendangnya hingga aku mengucapkan sabda-sabdaku kemudian ia mengambilnya kembali, sehingga ia tidak akan pernah lupa terhadap apa yang ia dengar dariku?” Maka akupun menghamparkan selendangku hingga beliau selesai mengucapkan sabda-sabdanya lalu aku mengambilnya kembali. Dan Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, setelah itu aku tidak pernah lupa akan hadits-hadits yang aku dengar dari beliau.” Ishaq bin Isa berkata kepada kami, Malik mengkabarkan kepada kami, dari Az Zuhri dari Al A’roj dari Abu Hurairah, dia berkata; “Orang-orang berkata; ‘Abu Hurairah telah meriwayatkan banyak hadits dari Rasul, ‘ dan demi Allah kalaulah bukan karena dua ayat yang terdapat dalam kitab Allah ini aku tidak akan menyampaikan satu haditspun. Lalu ia membaca ayat; “Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang Telah kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk..” kemudian ia menyebutkan hadits diatas. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman, Syu’aib mengkabarkan kepada kami dari Az Zuhri telah memberitahukan kepada kami Sa’id bin Al Musayyab dan Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah, dia berkata: “Kalian telah mengatakan bahwa Abu Hurairah banyak meriwayatkan hadits, ” Lalu ia menyebutkan hadits ini.

 

Musnad Ahmad 6977: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Al A’raj dari Abu Hurairah dan telah dibacakan kepadanya, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Jika salah seorang dari kalian dimintai izin oleh tetangganya untuk menyandarkan sebatang kayu didindingnya maka janganlah dilarang.” ketika Abu Hurairah menceritakan hadits tersebut kepada mereka, mereka mengangguk-anggukkan kepalanya. Maka berkatalah Abu Hurairah: “Kenapa aku melihat kalian menolak dan enggan, sungguh aku akan melemparnya di antara pundak kalian.”

 

Musnad Ahmad 6978: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Al A’raj dari Abu Hurairah. Sufyan berkata: aku bertanya kepadanya mengenai makanan orang-orang kaya. Dia berkata; Al A’roj mengkabarkan kepadaku dari Abu Hurairah dia berkata; “Seburuk-buruk makanan ialah makanan walimah yang di dalamnya hanya diundang orang-orang kaya tanpa orang-orang miskin, dan barangsiapa yang tidak menghadiri undangan maka ia telah bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya”

 

Musnad Ahmad 6979: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Barangsiapa melakukan puasa di bulan ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka akan diampunkan dosa-dosanya yang telah lalu.” Bapakku berkata; aku mendengarnya empat kali dari Sufyan, kadang ia berkata; “barangsiapa puasa ramadhan, ” dan kadang berkata: “barangsiapa menegakkan, ” dan kadang berkata; “barangsiapa menegakkan malam lailatul qodar atas dasar iman dan mengharap pahala maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”

 

Musnad Ahmad 6980: Telah menceritakan kepada kami Isma’il bin Umar telah mengkabarkan kepada kami Ibnu Abi Dzi`b dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam memberikan motivasi untuk menghidupkan ramadhan.”

 

Musnad Ahmad 6981: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; “Barangsiapa bangun dari tidurnya maka hendaklah ia tidak langsung memasukkan tangannya ke dalam bejananya sebelum mencucinya tiga kali sebab ia tidak tahu dimanakah tangannya bermalam.”

 

Musnad Ahmad 6982: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam ketika raja Najasyi meninggal, beliau mengkabarkan kepada para sahabat bahwa ia telah meninggal, beliau bersabda: “mintakanlah ampun untuknya.”

 

Musnad Ahmad 6983: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dan riwayat ini sanadnya sampai kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Barangsiapa mendapatkan satu rakaat dari shalat maka ia telah mendapatkan (nilai shalat jama’ah).”

 

Musnad Ahmad 6984: Telah menceritakan kepada kami Sufyan berkata; aku mendengar Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam beliau bersabda: “Dengan mengucapkan tasbih untuk kaum lelaki dan bertepuk tangan bagi kaum wanita (dalam mengingatkan imam yang salah-pent).”

 

Musnad Ahmad 6985: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Abu salamah dari Abu Hurairah dan sanadnya sampai kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Setan datang kepada salah seorang di antara kalian pada waktu sedang shalat lalu ia mengacaukan pikirannya sehingga tidak tahu lagi berapa raka’at yang telah dikerjakan. Maka barangsiapa mendapati yang demikian hendaklah ia sujud dua kali ketika ia masih dalam keadaan duduk.”

 

Musnad Ahmad 6986: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Abu Salamah -InsyaAllah- dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Hendaklah kalian menggunakan habbatus sauda’ (biji hitam) ini, sebab di dalamnya terdapat obat bagi seluruh penyakit kecuali As Saam.” Sufyan berkata: As Saam adalah kematian, dan maksud biji itu adalah jinten hitam (latin: Nigella Sativa -ed).

 

Musnad Ahmad 6987: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Abu Salamah atau Sa’id, dia berkata; Aku mendengar Abu Hurairah berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melarang ad Dubba` (kendi yang terbuat dari kulit), Al Muzaffat (bejana yang dicat dengan ter) untuk dipakai membuat arak.” Dan Abu Hurairah mengatakan: “dan jauhilah oleh kalian Al hantam (bejana yang terbuat dari campuran tanah liat, rambut dan darah).”

 

Musnad Ahmad 6988: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa Al Aqra’ melihat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam mencium Hasan lalu ia berkomentar: “Aku mempunyai sepuluh anak, dan aku tidak pernah mencium seorangpun dari mereka.” Maka beliau berkata: “Sesungguhnya barangsiapa yang tidak mencintai maka ia tidak akan dicintai.”

 

Musnad Ahmad 6989: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Humaid bin Abdurrahman dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwasannya seorang laki-laki datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam lalu berkata; “Celaka aku.” Beliau bersabda: “Apa yang menjadikan engkau celaka?” dia berkata; “Aku telah bersetubuh dengan istriku di siang hari ramadlan.” Beliau bersabda: “Apakah engkau mempunyai seorang budak?” “Tidak.” Jawabnya. Beliau bersabda: “Mampukah engkau jika harus puasa selama dua bulan berturut-turut?” “Tidak”, Jawabnya. Beliau bersabda: “Mampukah engkau jika harus memberi makan enam puluh fakir miskin?” “Tidak”, jawabnya. Beliau bersabda: “Duduklah.” Maka didatangkanlah kepada beliau sekeranjang besar berisi kurma. Beliau bersabda: “Bersedekahlah dengan ini.” Dia berkata; “Tidak ada orang yang paling miskin di antara dua lembah ini kecuali aku.” Dia berkata; maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam tertawa, lalu beliau bersabda: “Berikanlah ini kepada keluargamu.” Dalam kesempatan lain dia berkata; maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam tersenyum sehingga nampak gigi taringnya, lalu bersabda: “berilah makan keluargamu dengan kurma ini.”

 

Musnad Ahmad 6990: Telah menceritakan kepada kami Sufyan telah mengkabarkan kepadaku Al ‘Ala` bin Abdurrahman bin Ya’qub Al Huroqi -sedang ia berada di rumahnya di atas ranjangnya-, dari bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata; “Shalat yang tidak dibacakan Al Fatihah di dalamnya maka ia adalah kurang, ia adalah kurang, dan ia adalah kurang.” Dia berkata; Abu Hurairah berkata: “sebelumnya kekasihku berkata” dia berkata; Abu Hurairah berkata; “Wahai orang persia, bacalah Al Fatihah karena sesungguhnya aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Allah ‘azza wajalla berfirman: “Aku membagi shalat antara Aku dan hamba-Ku.” Dikesempatan lain dia mengatakan; “dan bagi Hamba-Ku apa yang diminta.” Maka jika ia membaca; ‘ALHAMDULILLAHI RABBIL ‘AALAMIIN, ‘ Allah berfirman: ‘hamba-Ku telah memuji-Ku.’ Lalu jika ia membaca; ‘ARRAHMAANIRRAHIM, ‘ Allah berfirman: ‘hamba-Ku telah mengagungkan-Ku atau hamba-Ku telah memuliakan-Ku.’ Dan jika ia membaca; ‘MAALIKI YAUMIDDIIN, ‘ Allah berfirman: ‘hamba-Ku telah menyerahkan urusannya kepada-Ku.’ Dan jika ia membaca; ‘IYYAAKANA’BUDU WAIYYAAKANASTA’IN, ‘ Allah berfirman: ‘ini antara Aku dengan hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa yang dia minta.’ Dan di lain waktu beliau mengatakan: ‘Apa yang diminta oleh hamba-Ku’ Maka hamba-Nya meminta; IHDINAS SHIRAATHAL MUSTAQIM, SHIRAATHALLADZIINA AN’AMTA ‘ALAIHIM GHAIRIL MAGHDHUBI ‘ALAIHIM WALADH DHAALLIIIN.’ Allah berfirman: ‘Ini untuk hamba-Ku, dan bagimu apa yang kamu minta.’ Kesempatan lain dia mengatakan ‘Dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta.”

 

Musnad Ahmad 6991: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Al ‘Ala` dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pernah melewati seorang lelaki yang sedang menjual makanan, lalu beliau menanyainya: “Bagaimana cara kamu menjualnya?” Maka lelaki itupun memberitahukannya kepada beliau. Kemudian turunlah wahyu kepada beliau; “masukkan tanganmu ke dalam dagangannya!” Maka beliaupun memasukkan tangannya ke dalam dagangannya, dan ternyata ia basah. Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa yang menipu kami maka ia bukan dari golongan kami.”

 

Musnad Ahmad 6992: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Al ‘Ala`bin Abdurrahman dari bapaknya dari Abu Hurairah, dan sanad hadits ini sampai kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Sumpah palsu dapat melariskan barang dagangan tapi dapat melenyapkan pencaharian.”

 

Musnad Ahmad 6993: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Al ‘Ala` dari bapaknya dari Abu Hurairah, dan dia memarfu’kan hadits ini: “Jika salah seorang diantara kalian menguap maka hendaklah ia meletakkan (menutupkan) tangannya pada mulutnya.”

 

Musnad Ahmad 6994: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abdullah bin Dinar dari Sulaiman bin Yasar dari ‘Irok dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Seorang muslim tidak wajib mengeluarkan sedekah (zakat) atas kudanya dan juga hamba sahayanya.”

 

Musnad Ahmad 6995: Telah menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepada kami Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Allah Azza Wa Jalla berfirman: Jika hamba-Ku meniatkan untuk melakukan suatu kebaikan maka tulislah, jika ia kerjakan tulislah dengan sepuluh kebaikkan yang semisal. Dan jika ia meniatkan untuk melakukan amal keburukkan maka janganlah kalian tulis, jika ia kerjakan tulislah dengan satu kejahatan dan jika ia tinggalkan maka tulislah dengan satu kebaikkan.”

 

Musnad Ahmad 6996: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Allah Azza Wa Jalla berfirman: Tidaklah nadzar datang kepada anak cucu Adam dengan sesuatu yang belum Aku taqdirkan, namun sesuatu yang dengannya Aku keluarkan dari seorang bakhil sehingga ia berikan, yang sebelumnya tidak dikeluarkan olehnya.”

 

Musnad Ahmad 6997: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dan sanad hadits ini sampai kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: Allah Ta’ala berfirman: “Wahai bani Adam, berinfaklah niscaya Aku akan memberi nafkah kepadamu.” Dan beliau bersabda: “anugerah Allah itu melimpah dan tidak akan habis. Ia tidak akan berkurang sedikitpun sepanjang malam dan siang.”

 

Musnad Ahmad 6998: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, ia meriwayatkan: Allah ‘azza wajalla berfirman: “Rahmat-Ku mendahului kemurkaan-Ku.”

 

Musnad Ahmad 6999: Telah menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepada kami Abu Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Jika salah seorang dari kalian berwudlu hendaknya ia memasukkan air ke dalam hidungnya lalu mengeluarkannya.” Dan bersabda dalam riwayat lain: “hendaknya ia keluarkan.”

 

Musnad Ahmad 7000: Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Ketahuilah, ada seorang lelaki yang memberikan kepada Ahlul bait seekor unta yang pergi di waktu pagi dengan membawa satu bejana besar dan pulang di waktu sore juga dengan membawa satu bejana yang besar, sungguh pahalanya amat besar sekali.

 

 

,

Leave a comment